MANAJEMEN
ilmu mengelola
sumber daya
GUDANG
tempat
penyimpanan
barang sementara
Operasional Gudang
Operasional gudang merupakan :
Kelanjutan dari pergerakan fisik barang
setelah barang itu diterima dari pemanufaktur
atau pemasok.
Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan
sarana yang dimiliki (rak dan pallet atau pallet saja,
bahkan ekstrimnya barang bisa diletakkan begitu
saja di lantai), tentunya hal ini sesuai kebutuhan
serta tergantung seberapa besarnya modal yang
dimiliki perusahaan.
Aktivitas Gudang
Garis besar aktivitas pergudangan
Penerimaan
dari pemasok
Handling
barang
Pengeluaran
barang ke
tujuan
Beberapa aktifitas di
dalam gudang secara
sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke
tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
Pengendalian Biaya
- Biaya adalah semua pengeluaran untuk operasional gudang, sifatnya bisa
variabel (seperti perlengkapan, listrik, dll) dan Fixed (penyusutan alat, dll).
- Diupayakan biaya-biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin (mengingat
bahwa rata2 biaya gudang bisa mencapai>5% dari seluruh komponen
produk)
- Untuk biaya diefisienkan tanpa melupakan ekeftivitas
Pengendalian Operasional
- Operasional tentunya kegiatan gudang itu sendiri, aktifitas penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran.
- Identifikasi komponen biaya dan komponen operasional sehingga tidak
terjadi operasional yg overlapping.
- Untuk operasional pastikan semua berjalan sesuai alur kerja
Pengendalian Personalia
Upgrade kemampuan anak buah dengan berbagai hal kreatif. Kepala bagian
secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing pagi,
atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada
Operasional Gudang
Setelah barang diletakkan pada posisi tertentu,
maka akan ada saatnya barang tersebut akan
dikeluarkan sesuai dengan :
kebutuhan perusahaan atau
berdasarkan adanya permintaan terhadap barang yang
disimpan
Hand-held
Bar-code
scanners
Operasional Gudang
1. Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock
gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang.
2. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik
juga merupakan hal yang penting.
Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang
diakibatkan kesalahan handling?
Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik
barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet,
forklift, conveyor, dll).
Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat
produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang
dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep
lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer
gudang untuk mengetahui sistem atau konsep untuk
mengurangi produk cacat/rusak.
Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit
diatur, sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik
dibandingkan kantoran.
2. Data Inventory
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan
arus keluar masuk barang, sehingga pengendalian
operasional lebih dimudahkan dengan adanya akurasi
data.
Bukti pencatatan barang keluar masuk akan
mempengaruhi beberapa hal berikut :
1. Jumlah stok barang.
2. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar.
3. Dasar memesan barang.
4. Mempelajari trend sales.
Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time
dan dapat dipertanggung jawabkan. Administrasi yang
kuat perlu dibangun melalui integrasi antara komputerisasi
dan sumber daya yang menjalankannya.
PO diperiksa
dan sesuai
dengan
seluruh item
yang dibawa
Setelah cocok
antara item barang
yg akan dikirim dg
PO, dibuatlah Bukti
Tanda Terima
Barang
Pemasok
mengirimkan
barang
pemesanan ke
gudang yg telah
disiapkan
pemesan
Tugas :
Lakukan resume terhadap sistem peletakan
dan pengambilan barang dari gudang
Dikumpulkan pada saat UTS dalam bentuk
hardcopy, A4