Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN


STRUKTUR BUNGA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Shianita

(15308141046)

Yuli Ana Dwi Handayani

(15308141055)

Wicak Aji Pangestu (15308144009)


Aulia Devi Purnama (15308144012)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

BIOLOGI PERKEMBANGAN TUMBUHAN


STRUKTUR BUNGA
A. Latar Belakang
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang
memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya.
Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang
bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan
dan

pembuahan,

dan

akhirnya

dapat

dihasilkan

alat-alat

perkembangbiakan.
Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga
terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan
tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaikbaiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik
ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya. Untuk
mengetahui lebih mendalam tentang bagian-bagian bunga dan
masing-masing

fungsinya,

maka

kami

melalukan

pengamatan

mengenai struktur bunga.


B. Tujuan
1) Mengamati struktur bunga
2) Mengamati bagian-bagian bunga yang mempunyai peranan penting
pada proses reproduksi seksual
3) Mengamati bagian bunga yang berkembang menjadi buah
C. Metode Praktikum
1. Alat yang Digunakan
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan yaitu kaca objek
dan penutupnya sebagai tempat untuk mengamati bentuk polen,
tusuk gigi yang digunakan untuk mengambil polen dari kepala sari,
pipet yang digunakan untuk mengambil air, serta mikroskop cahaya
untuk

mengamati

dokumentasi

dan

bentuk
alat

polen.

tulis

mencatat hasil pengamatan.

Selain

untuk

itu

diperlukan

alat

mendokumentasikan

dan

2. Bahan yang Digunakan


Pada praktikum ini menggunakan berbagai jenis bunga
diantaranya bunga Hibiscus rosa-sinensis (Kembang sepatu), Vanda
sp. (Anggrek), Passiflora sp. (Bunga markisa), Clitoria ternatea
(Bunga telang), Carica papaya (Bunga pepaya).
3. Cara Kerja
Alat dan bahan disiapkan, kemudian bagian-bagian bunga
diamati dan hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan
selengkap-lengkapnya.

Selanjutnya

perhiasan

bunga

diamati,

dicatat bentuk, warna, serta masing-masing bagiannya saling


berlekatan atau tidak.
Kepala sari yang sudah tua diambil dengan menggunakan
tusuk gigi. Kemudian kepala sari tersebut diletakkan di atas gelas
benda yang sudah diberi setetes air. Dengan tusuk gigi/pinset,
kepala sari ditekan agar serbuk sari keluar dari kantung sarinya.
Jika serbuk sari telah banyak keluar, kepala sari disingkirkan dan
sediaan ditutup dengan kaca penutup. Kemudian diamati dibawah
mikroskop. Hasil pengamatan digambar.
Putiknya diamati, diperhatikan bagaimana bentuk ovarium,
tangkai putik dan kepala putiknya. Hasil pengamatan digambar
dan diberi keterangan selengkap-lengkapnya. Untuk pengamatan
ovarium, ovarium dipotong secara membujur. Di dalam ovarium
terdapat

ovulum.

Kemudian

diamati,

digambar

serta

diberi

keterangan.
4. Analisis Data
GAMBAR

SKETSA

POLLEN

KETERANGAN
Passiflora sp.
1. Tangkai
bunga
2. Kelopak
tambahan
3. Kelopak
bunga
4. Mahkota
bunga

5. Mahkota
tambahan
6. Antera
7. Filamen
8. Stigma
9. Stilus
10. Ovarium
Clitoris
ternatea
1. Mahkota
bunga
2. Mahkota
pelindung
3. Kelopak
bunga
4. Daun
pelindung
Vanda sp.
1. Sepal dorsal
2. Petal
3. Sepal
4. Labellum
5. Column

Hibiscus

rosa-

sinensis
1. Tangkai
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

bunga
Extube
Kelopak
Mahkota
Filamen
Antera
Ovarium
Stilus
Stigma

Carica

papaya

(jantan)
1. Tangkai
bunga
2. Kelopak
bunga
3. Mahkota
bunga
4. Benang sari
Carica papaya
(betina)
1. Tangkai
bunga
2. Kelopak
bunga
3. Mahkota
bunga
4. Putik
5. Ovarium
Carica papaya
(hermaphrodit)
1. Kelopak
bunga
2. Mahkota
bunga
3. Ovarium
4. Putik

D. Hasil dan Pembahasan


Bunga merupakan bagian yang sangat penting pada tumbuhan
Angiospermae karena tahapan penting reproduksi seksual (meiosis
dan fertilisasi) yang terjadi pada bunga. Ujung tangkai bunga biasanya
melebar menjadi dasar bunga (receptaculum). Bagian bunga paling
luar adalah kelopak bunga (calyx) yang tersusun atas daun-daun
kelopak (sepala). Disebelah dalam kelopak terdapat mahkota bunga
(corolla) yang tersusun atas daun-daun mahkota (petala). Kadang
kelopak dan mahkota tersusun atas daun daun perhiasan yang tidak
bisa dibedakan disebut daun tenda bunga (tepala). Selain itu terdapat

pula

benang

sari,

putik,

dan

bakal

perkembangbiakan tumbuhan tersebut.

buah

sebagai

alat

Bunga yang mempunyai

semua bagian-bagian bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan


putik) disebut bunga lengkap. Jika tidak mempunyai salah satu dari
bagian-bagian tersebut dikatakan sebagai bunga tidak lengkap. Jika
bunga mempunyai kedua alat kelamin (bennag sari dan putik)
dikatakan bunga sempurna, sedangkan jika tidak mempunyai salah
satu alat kelamin disebut bunga tidak sempurna. (Budiwati, 2015)
Berikut hasil pengamatan pada beberapa bunga :
1. Hibiscus rosa-sinensis (Kembang sepatu)

Pada pengamatan Hibiscus rosa-sinensis atau biasa disebut


kembang sepatu, ditemukan bahwa pada Hibiscus rosa-sinensis
terdapat bagian-bagian bunga yaitu perhiasan bunga (dasar bunga,
kelopak dan mahkota) dan alat perkembangbiakan bunga (benang
sari dan putik). Bunga sepatu terdiri dari 5 helai daun kelopak
berwarna hijau yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx)
sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga
terdiri dari 5 lembar berbentuk trompet dan berwarna merah.
Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Kepala putik atau
stigmanya berjumlah 5 buah. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar
bunga.

Pada

umumnya,

tanaman

bersifat

steril

dan

tidak

menghasilkan buah.
Tangkai sari menyatu dimana posisi kepala sari terhadap tangkai sari tegak.
Serbuk sari jika dilihat menggunakan mikroskop berbentuk bulat dengan sisi yang
bergerigi.

Gambar : serbuk sari kembang sepatu


Hibiscus rosa-sinensis termasuk kedalam kelompok bunga
sempurna dan bunga lengkap karena memenuhi persyaratan bunga
lengkap, dimana bunga sepatu ini terdiri atas kelopak, mahkota
bunga, benang sari dan putik. Bunga Hibiscus rosa-sinensis ini
disebut bunga sempurna karena memiliki alat kelamin yang lengkap
yang terdiri dari putik dan benang sari sehingga dapat melakukan
penyerbukan sendiri.
2. Passiflora sp. (Bunga Markisa)

Dasar bunga pada markisa biasanya meninggi dan mendukung benang sari
dan putik diatasnya atau disebut juga androginofor (Gembong Tjitrosoepomo, 2011).
Berdasarkan pengamatan pada umumnya markisa memiliki 5 kelopak yang
berlekatan dan berwarna merah. Sedangkan mahkotanya terdiri dari 5 helai yang
tidak berlekatan dan berwarna merah. Mahkota tambahan berupa rambut-rambut
yang mengelilingi bakal buah, ovarium, stigma, stillus, anthera, tangkai sari serta
berwarna merah keputihan.

Bunga markisa termasuk bunga banci atau bunga berkelamin dua dimana
benang sari dan putik berada pada 1 rumah. Selain itu juga termasuk bunga sempurna
dan lengkap karena memiliki perhiasan bunga (kelopak dan mahkota) dan alat
perkembangbiakan (benang sari dan putik). Benang sari atau stamen bunga markisa
terdiri dari 5 buah dengan bentuk serbuk sari yang bulat dan tepi yang tidak rata.
Sedangkan putik bunga markisa terdiri dari 3 buah yang bercabang dan setiap cabang
masing-masing memiliki kepala putik. Sementara bakal buah bunga markisa tenggelam
dan hanya berjumlah satu buah.

Gambar : serbuk sari markisa


3. Clitoria ternatea (Bunga Telang)

Clitoria ternatea atau kembang telang memiliki bunga jantan dan bunga
betina dalam satu tanaman (monoceus). Kembang telang merupakan bunga banci
atau berkelamin dua (hermaphroditus) karena memiliki benang sari (alat kelamin
jantan) dan putik (alat kelamin betina) sehingga sering disebut dengan bunga
sempurna atau bunga lengkap.

Pada bunga telang terdapat hiasan bunga berupa dasar bunga, kelopak, dan
mahkota. Kelopak pada bunga telang saling berlekatan, berwarna hijau dan
berjumlah lima. Mahkota bunga telang berjumlah 5 dengan 1 lembar mahkota yang
paling besar, 2 lembar yang berukuran sama seperti sayap, dan 2 lagi lebih sempit.
Mahkota bunga telang menyatu dan berwarna ungu dengan dasar tengah mahkota
berwarna kuning atau kehijauan. Pada mahkota bunganya ada beberapa
mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami modifikasi
sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota
tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai
sari atau yang disebut stilus, stilus ini membengkok di dalam
mahkota pelindung dan apabila diluruskan maka akan terlihat
benang-benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di
puncak stilus terdapat satu buah kepala putik.
4. Vanda sp. (Bunga Anggrek)
Bunga anggrek vanda tersusun membentuk satu rangkaian tandan yang
terdiri dari 1 sampai 15 kuntum bunga. Ukuran kuntum bunganya berbeda-beda,
mulai dari ukuran sedang hingga besar. Tangkai bunga yang menjadi tempat

melekatnya karangan bunga akan dijumpai diantara dua ketiak daun. Bunga Anggrek
memiliki bagian bunga berupa perhiasan bunga (kelopak dan mahkota) serta alat
perkembangbiakan (benang sari dan putik). Jumlah daun kelopak anggrek ada 3
buah, yang terdiri dari 1 sepal dorsal (atas) dan 2 sepal lateral (samping). Tiga taji
akan ditemukan pada labelum (bibir bunga). Warna taji tengah pada umumnya lebih
gelap. Labelum akan megeluarkan aroma bunga yang khas yang akan memancing
serangga datang dan membantu proses penyerbukan.

Pada bagian tengah bunga akan dijumpai alat perkembangbiakan jantan dan
betina. Serbuk sari berwarna kuning dan tertutup oleh anthera, sehingga untuk
melakukan penyerbukan bunga anggrek harus dibantu oleh serangga atau angin.
Putik pada bunga anggrek terletak di bawah kelopak dan menyatu dengan dasar
bunga. Menurut Budiwati (2011), pada bunga anggrek terdapat bagian yang
merupakan penyatuan antara benang sari, stigma dan stilus yang dikenal dengan
ginostemium. Bunga anggrek termasuk bunga sempurna karena memiliki benang sari
dan putik di dalam 1 rumah. Bunga anggrek juga termasuk bunga lengkap karena
memiliki tenda bunga, putik, dan benang sari.

Gambar : Ginostemium
5. Carica papaya (Bunga Pepaya)
Pada tanaman pepaya terdapat bunga jantan, bunga betina,
dan bunga sempurna. Oleh karena itu tanaman pepaya disebut
tanaman poligam. Berdasarkan pengamatan yang telah kami
lakukan, maka dapat diketahui perbedaan antara bunga jantan,
bunga betina, dan bunga sempurna pada tanaman pepaya yaitu :
a) Bunga Jantan

Bunga pepaya jantan mudah dikenal karena memiliki


bunga majemuk bertangkai panjang dan bercabang. Bunga
jantan tanaman pepaya berbentuk tabung ramping. Kelopak
bunga pepaya berwarna hijau dan terletak dalam satu lingkaran
dengan 5 sepala yang saling menempel. Mahkota bunganya melekat
pada dasar bunga, terdiri dari lima helai, berwarna putih kekuningan dan
berukuran kecil-kecil, serta tidak saling menempel. Benang sarinya berjumlah 10
yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lima benang sari
yang terletak di sebelah dalam melekat antara mahkota. Bakal buahnya tidak
berkepala sehingga tidak menghasilkan buah. Serbuk sari pada bunga jantan
pepaya jika dilihat menggunakan mikroskop terlihat seperti bulatan yang banyak
dan bergerombol dengan tepi yang rata.

Gambar : serbuk sari bunga pepaya jantan


b) Bunga Hermaphrodit

Bunga banci atau hermaphrodit berukuran agak besar. Kelopak bunga


pepaya terletak dalam satu lingkaran dengan 5 sepala yang
saling menempel, dan berwarna hijau. Mahkota bunganya terdiri dari lima
helai yang melekat di bagian dasar bunga dan berwarna putih kekuningan. Bunga
betina ini mempunyai putik dan benang sari dengan putik yang berjumlah lima
buah. Serta memiliki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan
menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga.

c) Bunga Betina

Bunga betina pada pepaya lebih besar daripada bunga jantan dan bunga
banci atau hermaphrodit. Kelopak bunga pepaya terletak dalam satu lingkaran
dengan 5 sepala yang saling menempel dan berwarna hijau. Mahkota bunganya
terdiri dari lima helai yang melekat di bagian dasar bunga dan berwarna kuning
keputihan. Bunga betina ini mempunyai putik dengan putik berjumlah lima buah
putik, serta memiliki bakal buah besar dan berbentuk bulat sehingga akan
menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa
struktur pada bunga terdiri atas bagian perhiasan bunga dan bagian
alat perkembangbiakan bunga. Perhiasan bunga yaitu kelopak dan
mahkota bunga sedangkan alat perkembangbiakan bunga yaitu
benang

sari

dan

putik.

Benang

sari

memiliki

bagian-bagian

diantaranya tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Putik sendiri
memiliki bagian-bagian berupa tangkai putik, kepala putik, ovarium
dan ovulum.

DAFTAR PUSTAKA
Budiwati, dan Ratnawati. 2011. Biologi Perkembangan Tumbuhan.
Yogyakarta : FMIPA UNY.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1995. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press.

Anda mungkin juga menyukai