KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
PT. Ridophyta
November 2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan RidhoNya, Tim Teknis telah selesai menyusun Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan (KA.ANDAL) pembangunan Bandara Udara di kabupaten Nias
Selatan.
Pelingkupan untuk KA. ANDAL Khusus ini dilakukan berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 38 Tahun 2005 tentang
Pelaksana AMDAL, UKL UPL untuk mempermudah akses penerbangan
dari Karo ke Kabupaten Tapanuli Selatan dan Aceh. Tim Teknis terdiri dari
instansi teknis yang terkait, dari Bapedalda Sumatera Utara, ahli dari
perguruan tinggi, Pemerintah Kabupaten Karo dan dari Kementrian
Lingkungan Hidup.
Pelingkupan untuk proses AMDAL khusus di Karo dan Kabupaten
Tapanuli Selatan dan Aceh sesuai ketentuan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 308 Thn 2005 guna percepatan kegiatan akses penerbangan
dari Karo ke Kabupaten Tapanuli Selatan dan Aceh.
Diharapkan kepada pemrakarsa kegiatan, Konsultan dan semua
pihak yang terkait dengan rencana dan pelaksanaan pembangunan
Bandara Udara di Kabupaten Karo tersebut agar mempedomani KA ANDAL
ini. Yang merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari ANDAL, RKL
dan RPL Bandara Udara Kabupaten Karo.
Kami menyadari, KA ANDAL tersebut merupakan hasil pelingkupan
Tim Teknis dan tentunya masih terdapat kekurangan , untuk itu kepada
semua pihak memberi masukan dan saran perbaikan guna perbaikan
dan penyempurnaan KAyang telah diberikan pada paparan KA. ANDAL
kami ucapkan banyak terimakasih.
Medan, November 2016
DAFTAR ISI
SK KESEPAKATAN KA-ANDAL
iv
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI .
vi
DAFTAR GAMBAR ..
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN .
ix
I. PENDAHULUAN
12
12
15
17
20
20
22
26
27
29
31
31
31
DAFTAR REFERENSI.
32
LAMPIRAN ..
37
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Peta Kepulauan Sumatera Utara ..
..
Gambar 2. Peta Kabupaten Karo .
14
27
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kebutuhan Fasilitas Sisi Udara ..
10
11
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Deskripsi Rencana Kegiatan.......................................38
Lampiran 2. Dokumentasi Foto..................................................65
Lampiran 3. Surat Perintah Tugas (SPT) Tim AMDAL Khusus................70
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kerja (Satker)
BRR
Pemeliharaan Rehabilitasi
Satker
ini
bersama dengan
1.2.
perundang-undangan
yang
relevan
dan
berkaitan
2.
3.
4.
9.
10. UndangUndang
RI
Nomor
18
Tahun
1999
tentang
Jasa
konstruksi.
11. UndangUndang
RI
Nomor
20
Tahun
2002
tentang
Ketenagalistrikan.
12. UndangUndang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang tenaga Kerja.
13. UndangUndang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
14. Undang-Undang
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep048/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
7.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep049/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkatan Getaran.
8.
9.
tentang
Pedoman
Penetapan
Daya
Tampung
Beban
Pelaksanaan
AMDAL,
UKL&UPL
untuk
Kegiatan
tentang
Pedoman
Teknis
Pengendalian
BAPEDAL/07/1996
Pencemaran
Udara
4.
124
12/1997
tentang
6.
Keputusan
Kepala
Bapedal
No.
08
Tahun
2000
tentang
8.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perhubungan
Udara
Nomor:
1.3.
Tinjauan Umum
Semua pembangunan, termasuk pembangunan Badar Udara di
pembangunan
dalam
rangka
rehabilitasi
dan
rekonstruksi
masukan dari anggota komisi atas hasil pelingkupan ini, maka tugas dari
Tim Teknis AMDAL Khusus dalam melakukan pelingkupan bagi kegiatan
pembangunan
Bandara
udara
di
Kabupaten
Karo
telah
dapat
Andal,
1.4.
Tujuan Khusus
Proses pelingkupan bagi pembangunan Bandara udara
di
informasi
tambahan
dari
Satker
melalui
diskusi
1.5.
dan
prasarana
lainnya.
Lokasi
kegiatan
berada
di
desa
No
Keterangan
Tahap 1
Stage 1
Tahap 1
Stage 2
Tahap II
Tahap III
2010
2015
2020
2025
2C
3C
3C
3C
Operasional
Category
RW, 15 33
Non Instrumen
Non Instrumen
Dimensi
Runway
RW, 15 33
(1050 x 30 ) m
(1,350 x 30 ) m
Runway Strip
RW, 15 33
(1170 x 80 ) m
RESA
RW, 15 33
Taxiway
PCN
Non
Instrumen
(1,500 x 30) m
(1,750 x 30)
m
(1,470 x 150 ) m
(1,620 x 150) m
(1,870 x 150
)m
(90 x 60 ) m
(90 x 60) m
(90 x 60 ) m
(90 x 60 ) m
RW, 15 33
(150 x 15 m)
(150 x 15m )
(150 x 18 m)
(150 x 18m)
Runway
5/F/Z/U
8/ F/C/Y/U
22/ F/C/Y/T
22/ F/C/Y/T
Taxiway
5/ F/Z/U
8/ F/C/Y/U
22/ F/C/Y/T
22/ F/C/Y/T
Apron
5/ F/Z/U
8/ F/C/Y/U
22/ F/C/Y/T
22/ F/C/Y/T
Apron
Klasifikasi Pesawat
(di Runway 15
33)
M25
M50
M75
Pesawat
Menginap
Total Stands
Luas Apron
(60 x70) m
(60 x70) m
(110 x 80 ) m
(110 x 80 ) m
RW. 15 33
SSB, A/G,HT
AMS ( VHF I,
VHF II
AMS ( VHF I,
VHF II
AMS ( VHF I,
VHF II
Freg.Vhf trans,
SSB
Freg.Vhf trans,
SSB
Freg.Vhf
trans, SSB
CAT. IV
CAT. VI
CAT. VII
CAT. VII
RW, 15
Marka
Marka, PAPI
Marka PAPI
Marka PAPI
RW, 33
Marka
Marka, PAPI
Marka, PAPI,
RW th ligth
Marka, PAPI,
RW th light
Alat Bantu
Navigasi
DVOR /DME
DVOR /DME
DVOR /DME
DVOR /DME
An Attended
AFIS
AFIS
AFIS
Fasilitas
Telekomunikasi
10
Ketegori PKPPK
11
Alat Bantu
Visual
12
Non Instrumen
No
FUNGSI
ZONA
BANGUNAN
Gedung Operasional
Gedung Tower/menara
Pengawas
GSE Park
Bangunan Pompa /
Distribusi Air Bersih
6
7
Taman Meteo
Technical
Area
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 2
2015
2020
2025
Luas
Bangunan
Luas
Bangunan
Luas
Bangunan
302
302
302
Bangunan Pengolahan
Limbah (STP)
288
388
388
Maintenance
310
310
310
10
Bangunan Administrasi
454
454
454
11
Aula
12
Kantin Karyawan
140
140
140
13
Incenarator
(Pembakaran Sampah)
56
56
56
Bangunan Terminal
Penumpang
1680
5840
Tempat parkir
kendaraan
2540
3650
Public
Area
VIP
Tempat Ibadah
Rumah Dinas
3
4
Kantor Keamanan
Supporting
Area
Lahan ( 900
m2)
240
240
400
400
400
990
1890
2790
124
124
124
244
244
Poliklinik
(Sentra Medica)
Gardu Jaga
Terminal Kargo
Asrama
204
Lahan
(2.800m2)
proses AMDAL
khusus
bahwa
Analisis
dilakukan.
Pekerjaan
pembangunan
fisik
tidak
boleh
melaksanakan
pengumuman
dan
mengakomodasi
masukan
Perijinan
Pembangunan fisik
1. Pengumuman
Pemrakarsa yang akan memulai menyusun dokumen AMDAL wajib :
a. Memberitahukan rencana usaha dan/atau kegiatannya kepada
instansi yang bertanggung jawab.
b. Mengumumkan rencana usaha dan/atau kegiatannya kepada
masyarakat sesuai jadwal pengumuman atau media massa cetak
atau media massa elektronik.
Pengumuman tersebut memuat hal-hal sebagai berikut.
a. Nama dan alamat pemrakarsa
b. Lokasi dan skala /besaran/luas rencana usaha dan/atau kegiatan
c. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
d. Produk yang akan dihasilkan
e. Dampak lingkungan hidup yang akan timbul
f. Tanggal pemasangan pengumuman dan batas waktu pemberian
saran, pendapat dan tanggapan dari warga masyarakat dan
g. Nama
dan
menerima
alamat
saran,
instansi
yang
bertanggungjawab
dalam
pendapat,
dan
tanggapan
warga
dari
masyarakat.
2. Pelingkupan
Dalam rangka pelingkupan kajian AMDAL, pemrakarsa wajib
memberikan data dan informasi secara tertulis kepada Komisi Penilai
AMDAL.Data dan informasi teersebut meliputi :
a. Rencana usaha dan /atau kegiatan beserta alternatif-alternatif
yang akan dikaji dalam AMDAL.
3. Pembahasan KA Andal
Komisi Penilai AMDAL, tim teknis, dan pemrakarsa secara bersamasama membahas kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup untuk
menyepakati ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup.
Komisi Penilai AMDAL berdasarkan hasil pembahasan menetapkan
kesepakatan kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup.
6. Pengambilan Keputusan
Komisi
rekomendasi
atas
hasil
hal-hal sebagai
berikut :
1. Maksud dan tujuan dilaksanakannya rencana usaha
dan/atau
termasuk
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
diusulkan.
4. Kondisi rona lingkungan awal di wilayah studi
5. Kajian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan bandara
udara di Kabupaten Karo
6. Arahan pengelolaan dan pemantau lingkungan.
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hiup, secara mendasar
harus
mencakup
upaya-upaya
dan
rencanarencana
untuk
harus
Dasar
penilaian
atau
pendapat
para
ahli
tersebut
harus
atau
pendapat
tersebut,
termasuk
kualifikasi
dan
III.ISU-ISU UTAMA
3.1. Pentingnya Pelaksanaan Rencana Kegitan
Nias Selatan sebelumnya adalah bagian Kabupaten Nias. Status
otonom diperoleh pada 25 Februari 2003. Kabupaten ini terdiri dari 104
gugusan pulau besar dan kecil. Letak pulau-pulau itu memanjang sejajar
Pulau Sumatera. Panjang pulau-pulau itu lebih kurang 60
kilometer,
suatu Bandara Udara yang ideal dengan fasilitas sesuai dengan ketentuan
yang diisyaratkan, dan memberikan hasil studi dan produk perencanaan
yang sesuai.
Tujuan dari Pembangunan Bandara Udara di Kabupaten Nias
Selatan ini adalah agar dapat dicapai pelayanan Bandara Udara yang
cepat, aman, nyaman, efektif, effisien dan optimal baik terhadap
keselamatan operasi penerbangan, penumpang maupun pengguna jasa
Bandara Udara lainnya. Sebagai efek positif keberadaan badara udara ini
akan semakin terbukanya Nias Selatan terhadap daerah luar dan semakin
meningkatnya
perekonomian
daerah
yang
pada
akhirnya
akan
pelaksanaan
pembangunan.
Sarankan
agar
penggunaan
6. Kaji dan uraikan peluang dan penggunaan tenaga kerja lokal yang
mungkin terpakai sesuai dengan keahlian yang diperlukan selama
pekerjaan pembangunan Bandara Udara untuk mengurangi gejolak/
kecemburuan sosial, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial
ekonomi setempat.
7. Kaji potensi kesenjangan sosial ekonomi dan budaya dari pekerja
pendatang dan pekerja setempat serta penduduk lokal. Rencanakan
upaya penanganan dampaknya.
3.2.5 Lain-lain
1. Mengkaji kemungkinan peningkatan dampak lain dari pembangunan
bandara udara disekitar bandara udara seperti pembangunan jalan
baru, pemukiman baru, peningkatan arus lalu lintas dan lainnya.
2. Mengkaji potensi kecelakaan akibat pembangunan dan pengoperasian
Bandara Udara.
3. Pengkajian arah angin dengan perencanaan lokasi dan desain bandara
udara.
4. Uraikan upaya-upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
pekerja.
(Bapedalda/Dinas
Lingkungan),
Bappeda
(untuk
dan
mensosialisasikan
kegiatan
pembangunan
berbagai
usulan
masyarakat,
kaji
implikasi
dan
pemecahannya.
kerja,
menurunkan
tingkat
pengangguran,
peningkatan
Selain
200
hektar,
yang
ditengah-tengahnya
terdapat
landasan
batas
administrasi ini sedapat mungkin harus mengacu pada rencana tata ruang
Kabupaten Nias Selatan serta memperhitungkan kewenangan pengawasan
dari wilayah administrasi terhadap dampak yang mungkin timbul.
garis
terluar
dari
keseluruhan
batas-batas
yang
ada.
DAFTAR REFERENSI
Adiwisastra,
A,
1993,
Keracunan
Sumber
Bahaya
Serta
Pengembangan
dan
Direktorat
rd
Environmental
of
Transportation
Engineering,
1994.
Manual
of
Programs In Basic,
Perkembangan
Kependudukan
dan
Pembangunan
Verlag,
Berlin.
Peavy, H.E. et.al; Environmental Engineering, Mc Graw Hill Book Co.,
New York, 1988
Putra, Eddy, RS, SH, CN dan Kawan-kawan, 2003 Informasi Produk
Peraturan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Departemen Pemukiman
dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
And
Solute Transport Modelling, John Wiley & Sons, New York, 1996
Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Penerbit UI
Press. Cetakan Pertama. Jakarta
Sukanto. R, 1992. Ekonomi Lingkungan . Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Sumarsono, H Dkk, 1986. Pengantar Ekologi, Penerbit CV. Rajawali.
Jakarta
Supardi, Imam. Dr. Prof, 1994, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya,
Penerbit Alumni, Bandung.
Suparmoko. M..; Buku Pedoman Penilaian Ekonomi Sumber Daya Alam
Dan Lingkungan, BPFE Yogyakarta, Ed.1, 2002
Surna T. Djajadiningrat, Harry Harsono Amir; Penilaian Secara Cepat
Sumber-sumber Pencemaran Air, Tanah, dan Udara,
Gajah
Lingkungan.
Arya
Lingkungan.