Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN KULIAH UTAMA

BAB I
ANALISIS WHAT-IF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.1 Defenisi Analisis What-if
Terdapat beberapa defenisi dari Analisis What-if yang dikemukakan oleh beberapa ahli di
bidangnya. Beberapa diantaranya ialah, Analisis What-if merupakan sebuah analisis
Kuantitatif dengan pendekatan Kualitatif, menggunakan pertanyaan yang bersifat umum
dan luas untuk mengetahui kemungkinan yang akan terjadi dari suatu masalah yang ada
[2]. Analisis What-if juga dapat disebut sebagai suatu simulasi data yang tujuannnya
adalah untuk menganalisis karakteristik atau sifat dari sistem yang kompleks di bawah
suatu hipotesis yang diberikan [3]. Selain itu defenisi dari analisis What-if merupaka
sebuah proses yang dilakukan dengan merubah nilai pada suatu cell untuk melihat
bagaimana perubahan tersebut akan mempengaruhi nilai dari hasil rumus yang digunakan
pada cell lainnya pada Microsoft Excel[4]. Maka oleh karena itulah mengapa Analisis
What-If menjadi suatu fitur yang begitu penting di dalam sebauh aplikasi berbasis
spreadsheet.
Beberapa tulisan menyebutkan bahwa Analisis What-If termasuk kedalam sensitivity
Analysis, terdapat beberapa pernyataan dari seorang yang expert di bidangnya yang
menyebutkan bahwa Sensitivity Analysis dan Analisis What-If merupakan dua hal yang
berbeda. Seperti yang kita ketahui Sensitivity Analysis digunakan untuk mengetahui
input (masukan) parameter atau variabel penentu mana yang paling berpengaruh terhadap
keluaran yaitu variabrl yangpaling sensitif. Sedang Analisis What-If ialah sebuah model
yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan Apa yang akan terjadi pada keluaran jika
ada perubahan pada masukan. Jika perubahan yang pada masukan yang dilakukan tidak
begitu signifikan, maka hal itu dapat disebut juga sebagai Sensitivity Analysis, yaitu
seberapa sensitifnya keluaran yang dihasilkan tyerhadap Perubahan kecil yang terjadi di
parameter penentu keluaran tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang ada di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa
perbedaan Sensitivity Analysis dan Analisis What-if ialah Di dalam Analisis What-If lebih
luas penggunaannya di dalam membantu si pengambil keputusan menilai dampak yang
dihasilkan dari perubahan parameter yang terjadi terhadap sistem. Sedangkan Sensitivity
Analysis lebih sempit cakupannya jika dibandingkan dengan Analisis What-If karenanya
hanya melihat hasil berdasarkan perubahan yang dilakukan pada masukan pada range

yang telah ditentukan, dan melihat parameter mana yang paling menentukan perbedaan
dari keluaran yang dihasilkan.
Analisis What-If juga merupakan suatu metode(cara) yang digunakan di dalam mengatasi
kekurangan data warehouse(Gudang data) dalam dunia Business Intelligence. Gudang
data hanya digunakan untuk menyediakan analisis detail berdasarkan data di masa lampau
sehingga tidak memungkinkan pengguna melakukan suatu analisis di dalam menghadapi
serta mengantisipasi trend di masa mendatang atau keadaan yang mungkin akan terjadi.
Didalam melakukan analisis What-If Di butuhkan sebuah aplikasi yang di dalamnya
terdapat Fitur-Fitur sebagai berikut.
1. Sebuah teknik utama yang di gunakan untuk mengekspresikan dan membangun
model untuk simulasi, dan sebuah metode yang juga digunakan untuk melakukan
peningkatan kemampuan dalam proses modelling.
2. Pengambil keputusan untuk memformulasikan sebuah skenario hipotesis pada
suatu model.
3. Terjadi pembaharuan pada data yang digunakan sebagai bahan analisis.
4. Adanya teknik statistik yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa akurat dan
terpercayanya sebuah prediksi yang dilakukan.
1.2 Karakteristik yang terdapat pada Analisis What-If
Analisis What-if adalah sebuah perkiraan yang sistematik yang dilakukan oleh tim
yang terdiri dari orang yang ahli dibidangnya untuk membuat analisis rangkuman dari
masalah yang ada secara menyeluruh dan untuk memastikan bahwa penanganan

terhadap masalah dilakukan secara benar.


Analisis What-If digunakan sebagai teknik untuk memperkirakan dan menganalisis

resiko secara detil.


Analisis What-If membuat deskripsi kualitatif dari masalah yang ada. Dalam bentuk
pertanyaan dan jawabannya dan juga merupakan suatu kumpulan dari rekomendasi

atau saran-saran untuk mencegah timbulnya masalah tersebut.


Analisis What-If dapat berdiri sendiri, tetapi umumnya digunakan sebagai pelengkap

metode pengambil keputusan lainnya atau metode yang lebih terstruktur.


Umumnya Analisis What-If dapat di aplikasikan untuk hampir semua aplikasi analisa
resiko, terutama resiko dengan skenario kegagalan yang kecil dan sederhana.

1.3 Prosedur dalam Melakukan Analisis What-If


Berdasarkan beberapa Tulisan yang ada, tidak ada prosedur pasti yang harus dilakukan di
dalam menerapkan Analisis What-If . Berikut merupakan salah satu Prosedur yang dapat

dilakukan di dalam menerapkan Analisis What-If yang merupakan hasil ringkasan dari
beberapa Tulisan yang dibuat oleh seorang yang ahli di bidangnya,
Langkah 1 : Mendefenisikan suatu aktifitas atau sistem apa yang akan di analisis.
Proses mendefenisikan secara jelas dan detil mengenai batasan dari Informasi yang trekait
dengan resiko dan yang di perlukan atau menentukan target yang ingin dicapai . Langkah
ini terdiri dari beberapa penentuan :
Fungsi yang sesuai dengan keinginan
Karena resiko yang mungkin terjadi berhubungan dengan kegagalan suatu fungsi
yang diinginkan, dengan in dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendefenisian yang
jelas berdasarkan fungsi yang diinginkan ialah langkah pertama yang penting
dilakukan .
Batasan dari Aktivitas atau sistem
Kegiatan analisis harus secara jelas mendefenisikan suatu masalah yang akan di
jadikan sebagai bahan untuk menganalisis karena beberapa aktivitas beroperasi
dalam situasi yang terisolasi, dan beberapa lainnya berinteraksi dengan sistem
yang lain.
Langkah 2 : Mendefenisikan masalah yang ada saat ini maupun yang sedang terjadi
Proses mendefenisikan masalah apa yang harus diselesaikan dilakukan oleh system designer .
Berbagai permasalahan yang terjadi dalam sebuah lingkungan bisnis dan berdampak
langsung terhadap kegiatan bisnis tergantung pada sisi perusahaan dan sistem yang di
analisis. Dalam hal ini dapat menggunakan Cause and effect analysis yang akan membantu
seorang system designer didalam mendefenisikan masalah yang terjadi saat ini dan efek yang
dihasilkan berdasarkan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan, sehingga sistem designer
dapat memberikan solusi pemecahan masalah yang tepat dengan membuat sistem yang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat mengurangi tingkat terjadinya kesalahan terhadap permasalahan
yang ada.
Langkah 3 : Membagi-bagi masalah menjadi bagian yang lebih kecil untuk dianalisis
Umumnya seorang system designer harus mampu menjabarkan hubungan antara resiko yang
mungkin terjadi dengan sebuah aktivitas(kegiatan) atau dengan sebuah sistem berdasarkan
data yang ada . Proses ini biasanya dilakukan berulang kali.
Langkah 4 : Membuat pertanyaan dalam bentuk What-If untuk suatu kegiatan atau sistem
yang ada.

Langkah 5 : Merespon Pertanyaan yang sudah dibuat


Ini merupakan proses dimana setiap pertanyaan What-If yang ada harus dijawab oleh sebuah
group yang terdiri dari orang-orang yang expert dalam hal yang berhubungan denga design,
operasi, aktivitas(kegiatan) dan hal lain dari sistem tersebut
Jawaban yang diberikan biasanya mendefenisikan :
Kondisi atau respon dari sistemnya, yaitu perubahan yang pertama sekali terjadi
apabila situasi yang telah diprediksikan sebelumnya benar-benar terjadi.
Konsekuensi berdasarkan pada masalah yang ada, yaitu efek yang tidak
diinginkan yang mungkin terjadi akibat situasi yang telah diprediksikan tidak
berjalan sesuai dengan keinginan
Rekomendasi yaitu saran untuk perbaikan atau saran tambahan untuk keamanan
yang ada
Keamanan yaitu yang terdiri dari peralatan, prosedur, kontrol administrasi untuk
membantu hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan untuk meminimalisir efek
buruk dari efek terjadinya situasi yang tidak diinginkan
Langkah 6 : Apabila diperlukan elemen atau aktivitas yang terdapat dalam sistem dapt dibagibagi lagi menjadi lebih kecil. Hal tersebut hanya dilakukan jika tidak tersedia data untuk
subsistem yang sudah ada atau diperlukan analisis yang lebih rinci terhadap masalah yang
dihadapi.
Langkah 7: Berdasarkan hasil yang sudah tersedia dapat digunakan untuk membuat sebuah
keputusan terhadap masalah yang dihadapi
Menilai apakah perkiraan resiko untuk sebuah sistem atau akativitas (kegiatan) yang
ada dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Mengidentifikasi elemen dari sistem atau aktivitas yang diperkirakan akan memiliki
resiko kegagalan paling bsar yang merupakan kesempatan untuk melakukan
perbaikan
Sebuah saran atau rekomendasi yang sesuai dengan kondisi sistem untuk perbaikan .
Memperkirakan apakah implementasi dari rekomendasi akan berdampak terhadap
efektifitas dan efisiensi dari sistem.
1.4 Kelemahan Dari Analisis What-If
Secara Umum sulit mendapatkan keseluruhan masalah yang mungkin terjadi

dikarenakan

tidak

terdapatnya

struktur

formal

yang

digunakan

untuk

mendefenisikan masalah mana yang harus dianalisis.


Didalam melakukan proses Desain Analisis What-If dibutuhkan sebuah
pemahaman yang kuat, penyederhanaan dan model yang berhubungan dengan
sistem yang ada, sehingga untuk diterapkan pada sistem yang kompleks hal ini
tentu akan menyulitkan .
Terdapat kemungkinan terlewatkannya masalah yang besar dan enting. Hal ini
disebabkan karena strukur metode Analisis What-If yang bersifat umum dan
kurang terstruktur, Sehinggga masalah

yang baru didentifikasi oleh tim

pengembang tergantung pada kemampuan mereka sendiri. Jika tim pengembang


tidak dapat menemukan masalah yang penting, maka tugas System designer yang
mencari kelemahan atau kekurangan dari yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, jika ingin melakukan Analisis What-If tanpa adanya Prosedur
yang jelas dan tepat, hal ini tentu akan memakan waktu yang cukup lama (Tidak
Efektif dan Efisisen) karena batasan (scope) dari sistem yang akan dianalisis
belum diketahui. Itu mengapa sebelum dilakukannya proses analisis What-If
hendaklah terlebih dahulu membuat batasan-batasannya terlebih dahulu, hal ini
pasti akan sangat membantu di dalam aktivitas analisis dan kegiatan analisis pun
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

BAB II
BEBERAPA PENELITIAN MENGENAI PENERAPAN ANALISIS WHAT-IF YANG
SUDAH PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA

2.1 Penelitian sebelumnya


Terdapat beberapa penelitian mengenai penerapan analisis What-If yang sudah pernah
dilakukan sebelumnya salah satu diantaranya ialah sebagai berikut :

Pengimplementasian Analisis What-If dalam menganalisis perubahan yang terjadi pada


skema data warehouse. Data ware house merupakan suatu sistem yang kompleks dimana data
yanag dihasilkan dari berbagai sumber ditransformasikan, dibersihkan dan diekstrasikan
kedalam data warehouse untuk kemudian dilanjukan ke operasi terhadap data tersebut atau
disimpan kedalam data marts, spreadsheet dan lainnya. Seluruh aksitektur sistem ini dapat
dikategorikan sangat rumit karena setiap modul memiliki ketergantungan terhadap penyedia
data yang akan ditransformasikan kedalam data warehouse. Karena ketergantungan
tersebutlah maka Proses evolusi suatu data warehouse menjadi hal yang sangat krusial.
Tentu dalam melakukan setiap penelitian pasti terdapat tujuan mengapa dilakukannnya,
dalam hal ini penelitian diatas bertujuan untuk mengenalkan mekanisme baru implementasi
analisis What-If untuk menangani perubahan pada konfigurasi sumber data selain itu
dikenalkan juga sebuah model graph yang memodelkan relasi, query, extractiontransformation-loading (ETL) dan properti lainnya. Dengan adanya graph tersebut dampak
yang akan mungkin dihasilkan berdasarkan akibat terjadinya sebuah perubahan yang
dilakukan pada sistem yang dapat diprediksi.
Graph Dibuat berdasarkan suatu framework yang mengatur perubahan pada Graph . Adapun
fungsi yang terdapat pada Framework ialah untuk mengidentifikasi bagian dari graph (sub
graph) yang teekena dampak dari perubahan yang terjadi dan jika perubahan yang dilakukan
sesuai dengan keinginan maka secara otomatis akan melakukan penyesuain pada graph
tersebut agar sesuai dengan semantik dari perubahan.
2.2 Analisis pemilihan indeks dalam Basis data
Didalam melakukan kegiatan analisis pemilihan indeks dalam basisdata yang dilakukan ole
database administrator (Dba) untuk mengetahui dampak yang terjadi Bagi kinerja sistem
dengan cara mengevaluasi workload yang diberikan ke sistem lalu menganalisisnya dengan
hipotesis yang telah dibuat berdasarkan analis What-If . Penelitian ini mendapat izin dari
pihak Micrososft SQL Server 7.0 proyek yang diber nama Auto Admin, yang dilakukan di
microsoft research yang bertujuan untuk menemukan teknik baru yang digunakan dalam
penentuan parameter sistem basis data untuk mendapat kinerja yang baik. Salah satu
parameternya ialah dengan menentukan desain Physicalaa database serta indeks yang
digunakan untuk membangun sebuah basis data.

Sistem dikembnagkan berdasarkan Hypothetical configuration analysis (Hca) yang


didalamnya terdapat dua tampilan yang digunakan dalam melakukan simulasi konfigurasi
hipotesis yang dibuat dan untuk mengambil kesimpulan dari hasil analsis simulasi yang
dilakukan .

Sebuah Hypothetical configuration yang digunakan sebagai masukan HCA terdiri dari indeks
yang saat ini digunakan (exisisting indexes) dan indeks hipotess (What-If Indexes).
Dengan adanya simulasi konfigurasi user dapat mendefenisikan workload dan konfigurasi
hipotesis. Sealanjutnya Workload tersebut dievaluasi menggunakan konfigurasi yang telah
dibuat . Hasil operasi dapat digunakan untuk memperkirakan biaya yang dikeluarkan jika
hipotesis yang dibuat di implementasikan secara nyata, selain daripada itu hasil analisis juga
dapat berfungsi untuk memeberikan gambaran mengenai indeks mana yanag sebaiknya
digunakan untuk menyelesaikan suatu query.

Sedangkan dengan adanya tampilan untuk menarik kesimpulan dari analisis memungkinkan
user untuk dapat mengevaluasi kesimpulan anaalisis dari Workload. Sehingga DBA dapat
memberikan gambaran terhadap perubahan

akan apa yang diperlukan untuk masa

mendatang.

Berdasarkan kedua penelitian diatas, dapatlah di tarik kesimpulan bahwa ruang lingkup
penerapan analisis What If tidak hanya dibatasi pada suatu masalah. Penerapannya yang
terdapat pada contoh diatas berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi. Persamaannya ialah sistem yang dibangun berdasarkan analisis what-if pada kedua
penelitian tersebut memungkinkan pengguna melakukan simulasi
denga berbagai skenario dan menampilkan hasil sesuai dengan skenario yang dimasukan.

Selain daripada itu Analisis Waht-If juga diterapkan dalam kehidupan nyata sebagai salah
satu model yang dilakukan didalam melakukan pemecahan masalah. Salah satunya ialah
penerapan What-If analysis dalam penanganan bencana. Dalam kasus Analisis What-If

disebut pula sebagai brainstorming yang terstruktur untuk mencari keadaan yang berpotensi
menimbulkan bahaya dan dampak bahaya tersebut terhadap sistem.

Hasil analisis yang berupa pertanyaan tentang keadaan bahaya tersebut akan digunakan
sebagai landasan membuat saran penanganan hal tersebut agar tidak terulang kembali
berdasarkan pengalaman didalam menangani masalah serupa atau penangan masalah yang
mirip.

Kelebihan Analisis What-If dalam kasus ini adalah model ini sederhana dan efektif untuk
dapat di implementasikan berbagai macam proses, tidak memerlukan peralatan tambahan,
dan pegawai dengan pengalaman yang masih minim dapat berpartisipasi. Sedangkan
kekurangan model ini adalah membutuhkan tim analisis yang sudah memiliki pengalaman
karena jika ada pertanyaan What-If yang terlewatkanhal ini dapt menyebabkan kekurang
akuratan hasil analisis sehingga akan ada keadaan bahaya yang terlewatkan. Oleh karena itu,
diperlukan model analisis lainnya yang lebih Formal.

2.3 Aplikasi yang dapat digunakan dalam melakukan Analisis What-If


Seperti yang telah diketahui bahwa sebagian besar aplikasi yang menggunakan analisis WhatIf berbasis spreadsheet dan digunakan dalam bidang business Intelligence . Beberapa aplikasi
diantaranya ialah :
1. Microsoft Excel (Ms.Excel)
Didalam Ms. Excel terdapat fitur yang dapat digunakan oleh si pengambil keputusan
dengan model Analisis What-If. Fitur tersebut ialah Scenarion Manager dan Scenario
Pivot table. Scenario manager dapat digunakan pada kasus yang mempunyai banyak
scenario penyelesain. Fitur lainnya yang juga dapat digunakan untk melakukan
analisis what-if atau sensitivity analysis adalah data tables, Goal seek dan Solver.
2. What-If Aanalysis Manager
Sebuah tools yang terintegrasi secara langsung dengan Ms. Excel yang
memungkinkan user untuk melakukan sensitivity analysis dengan menggunakan data
dari Ms. Excel. Hasil Analisis yang dari tools ini ialah tornado analysis, spider
analysis dan sensitivity table.

3. Visual Rota
Subuah perangkat lunak yang berfungsi mendukung model analsis What-If, yang
digunakan untuk mengatur pergantian jadwal kerja karyawan di suatu perusahaan,
User dapat melakukan analisis What-If untuk memprediksi dampak terjadinya suatu
keadaan. Seperti apa yang akan terjadi apabila seluruh karyawan mengajukancuti
ynag sangat panjang pada saat yang bersamaan atau apa yang akan terjadi jika waktu
jam kerja di perpanjang.
Untuk lebih memahami Konsep dari Analisis dalam pengambilan keputusan saya
berinisiatif untuk membuat sebuah case study yang sangat sederhana dengan
menggunakan Ms. Excel, diharapkan dengan adanya contoh yang sederhana ini dapat
menambah wawasan anda mengenai What-If Analysis
Diatas, kita telah membahas banyak hal tentang What-If Analysis, seperti yang telah
kita ketahui bersama pengimplementasian fasilitas What-If Analysis salah satunya
digunakan untuk perangkat data table dan perangkat analisis data lainnyadari What-If
analysis ialah Goal seek.
Silahkan ikuti langkah berikut
Untuk mengaktifkan Goal seek anda dapt melakukannya dengan cara melalui menu
What-If Analyisis > Goal seek, yang terdapat pada group Data Tools dalam ribbon
Data.

Berikut Gambar agar dapat lebih mudah memahaminya

Agar lebih mudah untuk memahami cara menggunakan Goal seek saya mebuat
sebuah case study yang sangat sederhana.
Silahkan baca case study berikut ini
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penitipan Batita menetapkan harga
jasa titip anak sebagai berikut .
Harga jasa titip anak ditentukan berdasarkan lamanya penitipan. Jika seseorang
menitipkan anaknya kurang dari 3 jam , maka harga titip perjamnya sebesar Rp.
20.000,- sedangkan untuk penitipan anak 3 jam atau lebih, maka harga jasa titip per
jamnya Rp. 15.00,- Perhatikan Gambar Berikut Ini

Isi sel sel diatas dengan fata sebagai berikut


1. Lama Penitipan di B2 ketikkan jumlah jam penitipan
2. Biaya penitipan per jam, di cell B3, dengan rumus sebagai berikut
=IF(B2<3,20000,15000).
3. Jumlah biaya penitipan di cell B4 ialah Lama penitipan dikalikan dengan
Biaya penitipan Per jamnya sehingga pada case study dihasilkanlah
formula sebagai berikut
4. = B2 * B3
Pada Contoh diatas dengan menitipkan anak selama 5jam akan dikenakan biaya
sebesar Rp. 75.000,Salah satu pemanfaatan Goal seek pada konteks ini ialah Seseorang memiliki uang
sebesar Rp. 100.000,- dan bermaksud menghabiskan uangnya tersebut untuk membyar jasa
penitipan anaknya, berapa lamakah dia dapat menitipkan ananknya dengan uang uang yang ia
miliki sebesar Rp 100.000,- ?, Untuk dapat menggunakan Goal seek, silahkan lakukan
prosedur berikut ini
1. Klik Cell di B4
2. Pilih dan klik menu What-If Analysis . Goal Seek yang terdapat dalam ribbon data

3. Isi kotak dialog Goal Seek dengan data berikut ini


Pada kotak isian Set Call,sorot cell B4 atau jumlah biaya,yaitu sel
yang berisi rumus atau fungsi.
To value,diisi besar angka (Jumlah biaya) yang kita andaikan
atau kita inginkan.
By Changing cell,diisi dengan refrensi sel yang akan dirubah nilai
datanya,dalam hal ini adalah sel B2
4. Klik OK.
Sel berisi formula atau fungsi
fungsi

Sel berisi formula atau

Sel yang akan diubah nilai


datanya

Lihat Perubahan yang terjadi secara otomatis program akan merubah lama
penitipan dari 5 jam menjadi 7 jam, maksudnya ialah Goal seek akan
memaksimalkan biaya Rp. 100.000,- dapat digunakan dalam waktu berapa lama
penitipan.

Makalah SPK
(SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN)

ANALISIS WHAT-IF DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Ayu Tiana Silaban


Nim

: 13.211.1772

Kelas : ES-A PAGI

STMIK MIKROSKIL MEDAN


2015

Anda mungkin juga menyukai