Pendahuluan, Isi, Penutup
Pendahuluan, Isi, Penutup
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Korupsi
Secara etimologi Korupsi berasal daribahasa Latin, yaitu corruptio dari kata
kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok/ menyuap. Secara harfiah, korupsi adalah tindakan pejabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak. Dari sudut pandang umum, tindak pidana korupsi secara
garis besar memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
Menganggap rakyat adalah babu yang harus menyetor uang dan memenuhi
kebutuhanya.
Dalam arti luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah atau pemerintahan
rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang
paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi
dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan
sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada
sama sekali. Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk
sepele atau berat, serta terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering
memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan
prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk
mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk
membedakan antara korupsi dan kriminalitas atau kejahatan. Tergantung dari
negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi
atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat
namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
The Encyclopedia Americana mendefinisikan korupsi sebagai a general
term for the misuse of public position of trust for private gain. Its specific
definition and application vary according to time, place and culturepolitical
corruption concerns the illegal pursuit or misuse of public office.
Sedangkan The Harper Collin Dictionary of Sociology mendefinisikan
korupsi sebagai the abandonment of expected standards of behavior by those in
authority for the sake of unsanctional personal advantage.
Menurut Bank Dunia, korupsi adalah the abuse of public power for private
benefit.
yang
Rumus:
Pencurian = secara melawan hukum + mengambil sebagian atau seluruhnya
barang atau hak orang lain + tujuannya memiliki atau
memperoleh keuntungan.
Penggelapan (berdasarkan pemahaman pasal 372 KUHP) adalah pencurian
barang/hak yang dipercayakan atau berada dalam kekuasaan si pelaku. Ada
penyalahgunaan kewenangan atau kepercayaan oleh si pelaku.
Rumus:
Penggelapan = pencurian barang/hak yang dipercayakan atau berada dalam
kekuasaan si pelaku + penyalahgunaan kewenangan/kepercayaan.
Korupsi sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pencurian dan penggelapan,
hanya saja unsur-unsur pembentuknya lebih lengkap.
Rumus:
Korupsi = (secara melawan hukum + mengambil hak orang lain + tujuan
memiliki atau mendapat keuntungan) + ada penyalahgunaan
kewenangan/kepercayaan + menimbulkan kerugian negara
= (pencurian + penyalahgunaan kewenangan/ kepercayaan) +
kerugian negara
bisnis,
menerima
perlindungan,
atau
memperoleh
keuntungan yang tidak sah dari pihak lain (pemerintah, perusahaan lain).
Berikut ini merupakan contoh dari pola umum korupsi yang termasuk
penyuapan :
1) Kasus Penyuapan Akil Mochtar
KPK menangkap Akil Mochtar terkait dugaan menerima
suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas,
Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten. Ia dan 5 orang
lainnya resmi ditetapkan sebgai tersangka oleh KPK. Di ruang kerja
Akil di gedung Mahkamah Konstitusi, penyidik KPK menemukan
narkoba dan obat kuat pada saat dilakukannya penggeledahan. Barang
bukti tersebut langsung diserahkan ke pihak kepolisian dan ditangani
pihak BNN serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi
memberhentikan Akil Mochtar dari posisi Ketua Mahkamah Konstitusi
setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pimpinan lembaga
tinggi negara.
2) Kasus Penyuapan Rudi Rubiandini
Rubi Rubiandini, kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), resmi
ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka
kasusu
penyuapan.
Wakil
Ketua
KPK
Bambang
Widjojanto
berkaitan
dengan
kegiatan-kegiatan
yang
menjaadi
lingkup
uang Rp 24,6 miliar, atas perintah jaksa, blokirnya dibuka. Hakim pun
memutuskan Gayus divonis 6 bulan penjara daan masa percobaan setahun.
c. Komisi (Commission)
Komisi adalah sekelompok orang yang ditunjuk (diberi wewenang)
oleh pemerintah atau rapat untuk menjalankan fungsi (tugas) tertentu.
Imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan karena jasa yang
diberikan dalam jual beli.
Berikut ini merupakan contoh dari pola umum korupsi yang termasuk
komisi :
Kasus Pemberian Komisi
Pemberian jasa Kolportir TVRI ini terjadi pada bulan Juli 2007
sampai November 2008.Menurut dokumen yang diperoleh Tempo,
penerimaan dana kas pegawai lewat jasa petugas pemasaran sebesar Rp 61
miliar. Dari jumlah tersebut, dilakukan pengeluaran dana dari kas TVRI
sebagai komisi jasa kolportir sebesar Rp 6 miliar. Penerimaan ini berasal
10
11
keluarga
Ratu
Atut,
antara
lain
terkait
kampanye
Penyuapa
Pemalsuan
Sumbangan
Nepotisme
Penggelap
Bagaimana dan
darimanaa UangBarang- Fasilitas hasil
korupsi diperoleh
Bisnis Orang
Komisi
Pemerasa
Pilih Kasih
Penyalahgunaan
13
Kolaborasi
dengan
kerabat
dekat
lain
(Adik/Kakak,
Ipar,Mertua/menantu, dst)
2) Melibatkan anggota keluarga sebagai sarana tindak pencucian uang
Rekening bank
Polis asuransi
Investasi/Aset
sektor kesehatan,
Jamkesmas,
Pemerasan Pajak
Pemeriksa pajak yang memeriksa wajib pajak menemukan
kesalahan perhitungan pajak yang mengakibatkan kekurangan
pembayaran pajak. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa karena
kesengajaan wajib pajak dan bisa juga bukan karena kesengajaan.
Kekurangan tersebut dianggap tidak ada dan imbalannya wajib
pajak harus membayarkan sebagian kekurangan tersebut masuk
ke kantong pemeriksa pajak.
15
Manipulasi Tanah
Berbagai cara dilakukan untuk memanipulasi status kepemilikan
tanah termasuk, memanipulasi tanah negara menjadi milik
perorangan/badan,
merendahkan
pembebasan
tanah
dan
Markup Budget/Anggaran
Biasanya terjadi dalam proyek dengan cara menggelembungkan
besarnya dana proyek dengan cara memasukkan pos-pos
pembelian yang sifatnya fiktif. Misalnya dalam anggaran
dimasukkan pembelian komputer tetapi pada prakteknya tidak
16
Proses Tender
Dalam proses tender pengerjaan tender seperti perbaikan jalan
atau pembangunan jembatan seringkali terjadi penyelewengan.
Pihak yang sebenarnya memenuhi persyaratan tender, terkadang
tidak memenangkan tender karena telah dimenangkan oleh pihak
yang mampu main belakang dengan membayar lebih mahal,
walaupun tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini telah terjadi
penyogokan kepada pemberi tender oleh peserta tender yang
sebenarnya tidak qualified
Konvensional
Political Corruption
Capture
Corruption
Desain kebijakan
Program fiktif
yang produktif
PNS
Penegak Birokrat Makelar Pengurus Birokrat Makelar
hukum
Aktor
State
dll
Pengurus parpol
Anggota
DPR/DPRD
17
negara
korupsi
muncul
karena
para
pemimpin
politik.
dan
Dalam
disebutkan
di
atas,
jelas
masyarakat
modern
telah
persepktif
relativisme
kultural.
Teori
ini
yang
konsep modern
dan muncul
dalam wacana
2.3.2
19
pendidikan
beretika,
pengendalian
diri,
menaruh
kepercayaan terhadapnya.
4) Buddha: tujuan hidup yaitu nirwana (puncak), manusia korup
akan tak bahagia.
5) Islam:
Islam
sebagai
agama
yang
(syamil)
sangat
20
hingga
penghubung
suap-menyuap
sebagaimana
hadits
tersebut.
2.3.3
21
menentang
kebijakan
remunerasi,
mempertanyakan
efektivitas
22
dan
penjual.
Masyarakat
pengguna
jasa
yang
23
24
25
tidaklah memiliki peran begitu penting, maka akan dengan cepat dan
mudah diproses secara hukum.
Korupsi dalam politik sekarang ini sudah lebih berbahaya, karena
semakin memiskinkan rakyat. Pertumbuhan Ekonomi bisa saja kita
respon secara positif sebagai peningkatan kinerja pemerintahan, tapi
kenaikan Inflasi dan pembiaran terhadap tindak kejahatan korupsi pun
bukanlah sesuatu yang patut ditolerir, dan bukan berarti kita tidak
menganggap apa yang sudah dilakukan KPK sebagai tindakan
pemberantasan Korupsi, tapi jika KPK masih tebang pilih dalam
pemberantasan korupsi, itu sama saja dengan KPK sebagai Boneka
bagi penguasa.
2.3.5
yang
tidak
bertanggung
jawab.
Akibatnya
26
menjalankan
mempermainkan
tugas
tanggung
yang
jawab
diberikan
demi
negara
memperkaya
bukan
ataupun
perspektif
28
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara etimologi Korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu corruptio dari kata
kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok/ menyuap. Secara harfiah, korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu
yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Suatu
tindakan dapat diidentifikasikan sebagai korupsi apabila memenuhi unsur-unsur:
umumnya
Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan
khusus
Dilakukan dengan rahasia, kecuali dengan keadaan di mana orang-
yang lain
Terpusatnya kegiatan (korupsi) pada mereka yang menghendaki
pengesahan hukum
Menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif pada mereka
melakukan korupsi.
30
yang
o
o
o
o
o
o
modus korupsi, modus korupsi adalah cara-cara bagaimana korupsi itu dilakukan.
Di bawah ini hanyalah sekedar contoh bagaimana modus korupsi itu dilakukan :
1) Pemerasan Pajak
2) Manipulasi Tanah
3) Jalur Cepat Pembuatan KTP
4) SIM Jalur Cepat
5) Markup Budget/Anggaran
6) Proses Tender
7) Penyelewengan dalam Penyelesaian Perkara
Melihat realita banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir
ini, seolah-olah menjadikan masalah korupsi sebagai sesuatu hal yang sepertinya
sudah biasa terjadi, hampir bisa dipastikan setiap hari media massa baik cetak
maupun elektronik menyajikan berbagai ragam berita tentang kasus korupsi di
negeri ini. Korupsi memiliki perspektif yang berbeda-beda dalam berbagai bidang
31
3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca dan memahami mengenai materi korupsi
khususnya mengenai pengertian, ciri-ciri, pola umum, modus, dan perspektif
korupsi dalam berbagai bidang, kita sebagai penerus bangsa dapat
menanamkan dalam diri kita masing-masing agar menjauhkan diri dari hal-hal
yang berhubungan dengan korupsi dan kita harus menjadi calon penerus
bangsa yang jujur.
32