Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Musikalisasi Puisi


Kegiatan Musikalisasi Puisi merupakan salah satu cara untuk menarik minat para pembaca
mendalami sebuah puisi dengan mengubah puisi menjadi puisi yang bernada. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyatakan Musikalisasi adalah hal menjadikan sesuatu dalam
bentuk musik (KBBI, 2001 : 766) menurut Mulyana (1997 : 52)
mengatakan Musikalisasi
Puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu, dengan demikian antara musik dan puisi
haruslah memiliki kesatuan dan keselarasan.
2. Syarat Musikalisasi Puisi
Dalam mengubah puisi menjadi sebuah musik harus memperhatikan suasana yang terkandung
dalam puisi tersebut. Aransemen musik harus dapat menangkap karakter puisi yang akan
diubah. Aransemen harus mendukung dan lebih menonjolkan bentuk puisi tersebut. Hal yang
penting dalam musikalisasi puisi adalah kepekaan rasa sehingga dapat menyesuaikan karakter
musik yang dipilih sebagai lirik lagunya sehingga suasana dan pesan yang terkandung dalam
puisi dapat dengan mudah disampaikan pada pendengar. Dikutip dari Mulyana (1997 : 51).
Hal yang penting adalah bahwa alat musik tersebut bisa mendukung dan menonjolkan
karakter puisi. Kriteria yang dapat dijadikan acuan dalam penilaian musikalisasi puisi adalah
sebagai berikut :
a.

Penghayatan
Untuk menghasilkan musikalisasi puisi yang baik, penghayatan puisi sebagai unsur batin
yang penting akan memunculkan interpretasi terhadap vokal,
penampilan, dan keserasian
sebagai wujud eksplorasi lahiriah yang harus dihayati
adalah tema, tujuan, nada dan rasa
sebuah puisi. Semuanya merupakan kesatuan utuh sehingga eksplorasi keseluruhannya
muncul dari penghayatan.

b. Vokal
Kemampuan vokal harus seimbang antara suara (vokal) dan instrumen. Dalam dunia musik
vokal mencakup vokal manusia dan vocal instrumen.
c. Penampilan
Penampilan berupa mimik dan pantomimik dalam penampilan sehingga tema atau maksud
yang ingin disampaikan puisi tersampaikan.
d. Kesesuaian
Kesesuaian yang diharapkan adalah harmonisasi permainan bunyi, warna bunyi, ragam musik
yang disajikan selaras dengan interpretasi terhadap penghayatan.
3. Musikalisasi Sebagai Tehnik Pembelajaran Puisi
Musikalisasi puisi adalah tehnik pembelajaran dengan menggunakan musik. Dalam
tehnik musikalisasi puisi disajikan dalam bentuk menggabungkan puisi dengan musik.
Dengan cara ini puisi digali dan dipelajari unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Setelah
memahami isi puisi Apresiator dapat melakukan apresiasi lain terhadap puisi tersebut, seperti
mendramatisasi puisi dan membaca puisi secara deklamasi.
4. Pengertian Puisi
Para ahli sastra dalam tulisannya banyak mengatakan pengertian puisi sangat sukar
dirumuskan namun batasan tentang puisi itu diperlukan sepanjang zaman. Puisi selalu
mengalami perubahan dan perkembangan. Menurut Teeuw, 1980 : 12 dalam Pradopo, 2002 :
Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara
konvensi dan pembaharuan (Movasi) (dan menurut Reffatarno, 1978 : 11) dalam Pradopo,
2002 : Mengatakan puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan
konsep estetiknya.
Menurut Slamet Mulyana (1956) dalam M. Atar Semi 1988 : 93 Puisi adalah sintetis dari
berbagai peristiwa bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan berbagai proses jiwa
yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu
bentuk.
Poerwadarminta, 1997 : 706 mengatakan puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terkait
oleh irama, matra, rima serta penyusunan lirik dan bait. Sedangkan menurut Herman J Waluyo
(1987 : 25) puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan pikiran
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur
batin, unsur struktur batin dalam puisi meliputi : Tema, perasaan, nada dan amanat.
1

Sedangkan struktur fisik meliputi : diksi, pengimajian, kata konkrit, bahasa figurative dan
tipografi. Dan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahasa puisi adalah kumpulan
dari peristiwa yang dialami oleh penulis dalam kehidupan sehari-hari yang di ungkapkan
melalui bahasa tulis secara imajinatif yang mempunyai irama, matra, rima, lirik dan bait
serta struktur fisik dan struktur batin.
5. Pengertian Membaca Puisi
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media. Kata-kata atau bahasa
tulis suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan kesatuan dapat terlihat
dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata secara individu akan dapat diidentifikasi.
Menurut Aftarudin (1994 : 24) Baca puisi adalah perbuatan menyampaikan hasil-hasil sastra
(puisi) dengan bahasa lisan. Membaca puisi dan deklamasi mengacu pada suatu pengertian
seni yakni mengkomunikasikan puisi kepada pendengarnya.
Sedangkan menurut Suharyanto dalam Mulyana (1997 : 34) membatasi bahwa hakikat puisi
tidaklah berbeda dengan deklamasi yaitu menyampaikan puisi kepada penikmatnya dengan
setepatnya agar nilai puisi tersebut sesuai dengan maksud penyairnya. Berdasarkan pendapat
di atas maka dapat disimpulkan bahwa membaca puisi adalah perbuatan menyampaikan isi
puisi dengan bahasa lisan atau juga yang sering disebut deklamasi dengan tepat agar nilai
puisi tersampaikan sesuai dengan keinginan penyair.
6. Langkah-Langkah Membaca Puisi
Menurut Aritonang yang dikutip oleh Mulyana (1997 : 38) dasar-dasar membaca puisi itu
mencakup vokal, musikal, gerak dan wawasan kesusastraan. Apabila dasar-dasar itu telah
dikuasai, selanjutnya akan sampai pada proses pembaca, untuk mencapai kualitas membaca
puisi secara optimal perlu mengikuti tahap-tahap pembaca berikut :
a. Membaca dalam hati (agar puisi tersebut terapresiasi secara penuh).
b. Membaca nyaring (agar pembaca dapat mengatur daya vokal, tempo, timbre, interpolasi, rima,
irama dan diksi).
c. Membaca kritis (dengan mengoreksi pembaca sebelumnya, segi-segi apa yang kurang dan
bagaimana mengatasinya) dan,
d. Membaca puisi
7. Suasana Puisi
Puisi dibangun oleh unsur intrinsik yang terdiri dari tema, perasaan, nada, dan suasana, serta
amanat. Kesemua unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain.
a. Tema adalah pokok persoalan yang disampaikan penyair di dalam puisi.
b. Perasaan adalah perasaan penyair terhadap pokok persoalan yang diekspresikan dalam puisi.
c. Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca yang kadang menggurui, menasehati,
mengejek, menyindir atau sekedar bercerita.
d. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi, atau akibat psikologis yang
ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan karena nada
puisi menimbulkan suasana terhadap pembaca.
e. Amanat yang hendak disampaikan penyair dalam puisi, dapat ditemukan setelah mengetahui
tema, perasaan, nada, dan suasana puisi yang kita baca.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia suasana adalah keadaan suatu atau di lingkungan
sesuatu. Dari pendapat di atas suasana adalah keadaan atau di lingkungan sesuatu yang
mempengaruhi jiwa pembaca atau seseorang setelah membaca atau memperhatikan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai