Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA FAILURE TO THRIVE

Tatalaksana pada failure to thrive harus dilakukan secara terintegrasi, pada semua
aspek. Prioritas utama memang difokuskan pada pengobatan penyakit yang mendasari.
Namun, berbagai aspek lain, seperti aspek psikiatro dan sosio-ekonomi juga perlu untuk
dipertimbangkan. Panduan secara umum yang digunakkan untuk menghitung kebutuhan
kalori pada infants dengan pertumbuhan yang buruk adalah sebagai berikut.

Bayi laki-laki berusia 3 bulan dengan berat 3,6 kg dan panjang badan 57 cm, memiliki
data antropometrik: weight-for-age z-score, -2.50; height-for-age z-score, -1.55; dan
weight- for-height z-score, -2.11. Selain itu, berdasarkan klasifikasi Waterlow pasien
mengalami moderate acute malnutrition (weight for height 74% of the median) dan mild
chronic malnutrition (height for age 93% of the median). Kalori sesuai RDA untuk
pasien ini adalah 108 kcal/kg/hari dan weight for length yang ideal adalah 4.8 kg,
kebutuhan kalori yang dibutuhkan untuk catch-up growth adalah (108 x 4.8)/3.6 = 144
cal/kg/hari. Protein sesuai RDA adalah 2.2 g/ kg/hari, kebutuhan protein untuk catch-up
growth sekitar (2.2 x 4.8)/3.6 = 2.9 g/kg/hari. Untuk memperoleh hal tersebut, anak dapat
diberikan makanan yang padat kalori. Pada infant, kebutuhan kalori dapat ditambah
dengan meningkatkan karbohidrat(1-3 gr/100ml) dan/atau minyak bunga matahari 0.51.0ml/100 ml. Pada anak, kalori dapat diperoleh dengan pemberian tambahan krim,

puding, yoghurt, kentang atau sayuran, dan kue tinggi lemak, milkshakes, es krim,
kacang, kentang goreng, coklat pada makanan.
http://static.abbottnutrition.com/cmsprod/anhi.org/img/Failure_to_Thrive_Malnutrition_Pediatric_Outpatient_Setting.pdf
Berikut ini juga terdapat berbagai cara untuk meningkatkan asupan kalori pada bayi dan
anak.
Usia
Evaluasi

Evaluasi untuk peningkatan asupan kalori

pemberian
ASI pada bayi

Pemberian
ASI

pada

batita

(1-3

tahun)
Bottle feeding

Pemberian
makanan pada
balita

Anda mungkin juga menyukai