Degradasi tanpa oksigen bergantung pada pelepasan granula, berisi enzim proteolitik
seperti defensin, lisozim, dan protein kationik. Peptida antimikrobial juga muncul
dalam granula ini, termasuk laktoferin yang melepaskan zat besi untuk menyediakan
kondisi yang tidak baik bagi pertumbuhan bakteri.
Di berbagai protista, fagositosis digunakan sebagai cara untuk mencari makan untuk
menyediakan semua kebutuhan nutrisi mereka. Hal ini disebut nutrisi fagotropik, berbeda
dengan nutrisi osmotrofik yang melakukan penyerapan, bukan fagositosis.
Referensi
1.
Pinositosis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Mekanisme pinositosis(tengah).
Pinositosis ("peminuman seluler") merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel
"meneguk" tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil.[1] Karena salah satu atau seluruh
zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak
bersifat spesifik dalam substansi yang ditranspornya.[1] Sebaliknya, endositosis yang
diperantarai reseptor bersifat sangat spesifik karena adanya reseptor berupa ligan yang hanya
terikat pada molekul tertentu.[1] Pinositosis sebagai salah satu jenis endositosis dibutuhkan
untuk berbagai macam fungsi yang penting bagi sel, karena endositosis dapat meregulasi
berbagai macam proses seperti pengambilan nutrisi, adhesi dan migrasi sel, reseptor sinyal,
masuknya patogen, neurotransmisi, presentasi antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan
dan diferensiasi, dan masuknya obat. [2][3][4][5]
Lihat Pula
Endositosis
Fagositosis
Referensi
1.
^ a b c Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2002. Biologi, Edisi Kelima,
Jilid I. Jakarta: Erlangga. Hal:154-155, 126 ISBN 979-688-468-2
2.
3.
4.
5.