O NGGABO
Sekali peristiwa penduduk negeri Konawe menjadi punah, dihabiskan biawak
raksasa dan kerbau berkepala dua. Kisahnya yang membunuh biawak dan
kerbau tersebut ialah bernama Latuanda, penduduk desa Olo-oloho di kerajaan
Konawe.
Latuanda memelihara beratus ekor anjing untuk mengumpan biawak dan kerbau
itu, agar ia dapat menombaknya, membunuhnya.
Dikatakan bahwa Latuanda tiga kali membawa anjing beratus-ratus untuk
umpannya barulah ia dapat membunuhnya.
Nanti setelah ia sudah membunuh ke dua binatang yang menghabiskan manusia
itu barulah ia berusaha jika masih ada manuasia sisa dari biawak raksasa dan
kerbau berkepala dua itu. Didapatilah seorang bayi berada di dalam sebuah
tempayan. Latuanda kemudian mengambil bayi itu lalu dipeliharanya seperti
anaknya sendiri. Menjadi dualah anaknya Latuanda, karena ia sendiri
mempunyai seorang anak. Bayi tersebut adalah anak perempuan.
Lama-kelamaan anak itu menjadi gadis. Dinamakannya: Elu Kambuka Sioropo
Karembutano. Dinamakannya demikian karena ia sudah tidak punya ibu dan
ayah. Dinamakannya Kambuka Sioropo karena panjang rambutnya sembilan
depa. Dinamaknnya Korembutano karena sisa ia sendiri yang tidak dimakan
biawak raksasa dan kerbau.
Sebelum Elu menjadi gadis, ia selalu mandi di rumah. Tapi setelah ia menjadi
gadis maka biasalah ia pergi mandi di sungai. Maka selulah rambutnya tercabut
dan dibawa air.
Ketika o Nggabo berkelana didengarnya kabar bahwamanusia telah punah di
Konawe. Datanglah ia berlabu di muara Sampara, lalu turun kemudian mengikuti
sungai Konaweeha hendak datang di Konawe memeriksa negeri itu jika benar
manusia telah punah. Kisahnya bahwa o Nggabo tersebut adalah laki-laki
raksasa. Itulah sebabnya ia dinamakan Ndoonooha.
Begitu besarnya maka ketika ia mengikuti sungai Konaweeha, dalamnya air
hanya sampai pada betisnya.
Sementara mengikuti sungai Konaweeha didapatinyalah sepotong bambu yang
baru saja dipotong orang. Berkatalah dalam hatinya, tidak benar bahwa manusia
telah punah. Sebab terdapat bambu yang baru saja dipotong dan padanya
terdapat rambut bergulung. Diambilnya rambut itu lalu digulungnya sampai
sebesar jeruk karena begitu panjangnya. Berkatalah dalam hatinya bahwa gadis
cantik yang tinggal di suatu desa hulu sungai.
Ig:19th.parallel