Program Pelatihan
Instruktur Instruktur
Kejuruan Metodologi Pelatihan
Bergianta Sinulingga, S.T
Website: Greathabit.info Email: bergianta@gmail.com HP: 081385064900
I.
KODE UNIT
: P.854900.011.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menentukan kualifikasi
program pelatihan
2. Menentukan persyaratan
peserta
3. Menyusun kurikulum
pelatihan
4. Menyusun silabus
pelatihan
5. Menentukan sumber
daya pelatihan
6. Memvalidasi program
pelatihan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel :
Unit ini berlaku untuk menyusun program pelatihan dalam rangka merancang program
pelatihan.
2. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
3.1 Peralatan
2.2.1 Alat pengolah data
3.2 Perlengkapan
2.2.2 Standar kompetensi
2.2.3 Data dan informasi analisis kebutuhan pelatihan
3. Peraturan yang diperlukan
4.1 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar kompetensi kerja yang relevan
4.2.2 Pedoman penyusunan program pelatihan
4.2.3 Uraian tugas atau job description
4.2.4 SOP
PANDUAN PENILAIAN
1. Kondisi penilaian
1.1 Kondisi penilaian mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, skap kerja, proses,
dan hasil atas pencapaian kompetensi ini yang terkait dalam menyusun program
pelatihan sebagai bagian dari perancangan program pelatihan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi dari lisan, tertulis, observasi, atau
portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari workshop, di
tempat kerja, atau kelas.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
5.1 Pengetahuan
3.1.1 Struktur program pelatihan
3.1.2 Metode dan teknik pelatihan
3.1.3 Media pembelajaran
3.1.4 Mekanisme penyusunan program pelatihan
5.2 Keterampilan
3.2.1 Perkiraan biaya dan waktu
3.2.2 Menginterpretasi unit kompetensi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam menspesifikasikan kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta pelatihan
antara
lain
instruktur,
b. Jabatan atau okupasi nasional, dengan mengacu pada tugas dan fungsi jabatan atau
okupasi;
Analisis jabatan/pekerjaan digunakan sebagai dasar penyusunan program pelatihan
berbasis kompetensi. Analisis jabatan merupakan proses menguraikan jabatan
sehingga menghasilkan deskripsi jabatan. Analisis ini bersumber dari Klasifikasi
Jabatan Indonesia (KJI) atau sumber-umber jabatan lainnya yang berlaku pada
lembaga.
nasional, dengan mengacu pada tugas dan fungsi jabatan atau okupasi dan klaster
dan/atau unit kompetensi, dengan mengacu pada kebutuhan khusus kompetensi
tertentu sesuai kebutuhan industri atau organisasi. Dalam penentuan unit kompetensi
tersebut dapat diuraikan dari kebutuhan pengguna (user) yang berasal dari pasar kerja,
dengan melihat atau identifikasi pekerjaan apa saja yang harus dilakukan. Acuan
standar kompetensi diambil dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI).
SKKNI adalah standar kompetensi yang berlaku secara nasional dalam suatu Negara
melalui suatu badan independent, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
3. Analisis kompetensi terkini calon peserta / recognition of curren competence
(RCC)
Melakukan Identifikasi kompetensi terkini calon peserta merupakan untuk menentukan
kebutuhan pelatihan, antara lain:
a.
b.
c.
pekerja
yang
ingin
meningkatkan
kualifikasi
00
00
00
(1) Kategori, diisi dengan huruf dari kategori lapangan usaha (KBLI)
(2) Golongan Pokok, diisi dengan 2 digit angka sesuai dengan nama golongan
pokok lapangan usaha.
(3) Golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai nama golongan lapangan usaha
(4) Sub golongan, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama sub golongan
lapangan usaha
(5) Kelompok, diisi dengan 1 digit angka sesuai dengan nama kelompok lapangan
usaha
(6) Sub kelompok, diisi satu angka sesuai dengan nama sub kelompok lapangan
usaha, jika tidak ada subkelompok diisi dengan huruf 0
(7) Bagian, diisi satu angka sesuai dengan nama, bagian lapangan usaha dan/atau
negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jika tidak ada nama bagian
lapangan usaha diisi dengan huruf 0
(8) Versi Program Pelatihan, diisi dengan nomor urut versi program pelatihan
menggunakan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya dalam tahun
bersangkutan serta tahun berikutnya kembali mulai dari 01, 02, 03 dan
seterusnya
(9) Tahun Pembuatan Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi, diisi dengan tahun
kalender menggunakan 2 digit angka, misal tahun 2015, ditulis 15, dan
seterusnya.
Contoh : P.85.3.1.2.0.1.01.15
2)
3)
4)
5)
Menguraikan
cakupan
pelatihan
yang
menggambarkan
kesenjangan
7)
pengetahuan
dan
pengetahuan
dan
Unit
prasyarat
yang
pelatih
merupakan
personil
salah
satunya
adalah
ditentukan
No
Unit Kompetensi
Kode Unit
Perkiraan Waktu
Pengetahuan Keterampilan Jumlah
Jumlah I
2
Jumlah II
3
Jumlah III
Jumlah I s.d III
j. Silabus
Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang diuraikan secara rinci,
sistematis dan terpadu ke dalam program pelatihan sesuai dengan persyaratan
10
Perkiraan Waktu :
JAM
MATERI PELATIHAN
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK
KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
Pengetahuan Keterampilan Sikap
PELATIHAN
Pengeta- Keteramhuan
pilan
1.1
1.2
2.1
2.2
11
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT
DAFTAR PERALATAN
DAFTAR BAHAN
KET
UNIT KOMPETENSI
II
pelatihan
dapat
diterima
oleh
lembaga
terkait
karena
dapat
12
g. Persyaratan instruktur
h. Kurikulum berbasis kompetensi
i.
j.
NO.
SARFAS
DANA
KET
7
No.
Judul/nama
Program Pelatihan
Tujuan pelatihan
dst
Kriteria
Hasil
S
TS
Tanggapan
13
II.
KODE UNIT
: P.854900.013.01
JUDUL UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Mendesain dan memvalidasi
suatu strategi untuk media
pembelajaran
14
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini digunakan dalam membuat desain pembelajaran sebagai
persiapan sebelum melaksanakan pelatihan.
1.2 Media cetak yang dimaksud tidak termasuk modul pelatihan kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1. Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Printer
2.1.3 Media pembelajaran
2.2. Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1.
1.2.
1.3.
Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari: workshop, kelas,
tempat kerja dan/atau Tempat Asesmen Kompetensi (TAK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1.
3.1.2
3.2 Keterampilan
3.2.1
3.2.2
15
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam memilih media pembelajaraan yang sesuai
TUJUAN
PELATIHAN
PROGRAM
PELATIHAN
UNIT
KOMPETENSI
RELEVANSI/
KOHESI
KURIKULUM &
SILABUS
A. Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan Alat Bantu seperti Audio, Visual ataupun Multi
media yang banyak digunakan sebagai sarana didalam pertemuan atau pelatihan yang
menggunakan metode untuk menyampaikan pesan atau pelajaran.
Alat Bantu seperti ini di lingkungkan pendidikan dan pelatihan sering disebut
sebagai AVA atau Audio Visual Aid.
1)
16
Medium perantara informasi (penyampai informasi)
Alat belajar (modul, rekaman, bahan ajar)
2)
Fungsi media
Memperbesar perhatian
Memberikan pengalaman nyata
Menentukan cara berpikir kongkrit
Melatih pemikiran secara kontinyu dan teratur
Mengatasi keterbatasan
Membangkitkan motivasi
Memberikan pengalaman yang tak mudah didapat .
3)
Media
pembelajaran
adalah
segala
bentuk
dan
saluran
yang
digunakan
untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam rangka proses pembelajaran antara lain meliputi
buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer.
Tabel 1
Pesan dalam Komunikasi Bagaimana Diproduksi dan Dicerna
PESAN DICERNA DAN
DIINTERPRETASI DENGAN:
Mendengarkan
Mengamati
Membaca
Instruktur harus memiliki kompetensi yang berkaitan dengan media pembelajaran yang
meliputi:
17
4) Hubungan antara metoda melatih dan media pembelajaran
5) Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam pembelajaran
6) Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
7) Media pembelajaran berkaitan dengan materi pelatihan
8) Usaha inovasi dalam media pembelajaran.
Kapan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar (teaching aids) dan alat bantu
belajar (learning aids) berfungsi sebagai alat peraga, di bawah ini dijelaskan melalui gambar
skema.
KURIKULUM
ALAT PERAGA
INSTRUKTUR
INSTRUKTUR
MEDIA
MEDIA
INSTRUKTUR
SISWA
18
Peranan dan fungsi media pembelajaran sangat dipengaruhi oleh ruang, waktu, pendengar
(peserta pelatihan), serta sarana dan prasarana yang tersedia, di samping karakteristik
medianya sendiri.
(1)
: 20%
(2)
: 30%
(3)
: 50%
(4)
: 70%
(5)
: 90%
MENERIMA
10 %
DENGAR
20 %
LIHAT
30 %
50 %
DENGAR + LIHAT
DENGAR + LIHAT+DISKUSI
70 % DENGAR+LIHAT+DISKUSI+MENCOBA
90 %
PRAKTIK
BERBUAT
19
B. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran (instructional material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan dalam rangka memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan.
Tiga pengertian materi pembelajaran menurut National Center for Vocational Education
Research Ltd adalah :
1) Merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan instruktur
2) Bahan ajar digunakan untuk membantu instruktur dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok yang utuh
dari kompetensi yang akan dikuasai peserta pelatihan dalam proses pembelajaran.
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum,
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang
sesuai dengan Standar Kompetensi. Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan
pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan indikator unjuk kerja atau Silabus .
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi mesin,
peralatan kerja, Fasilitas dan sarana kerja.
Contoh: Komputer, alat kerja bangku, bengkel.
b.
Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan
sebagainya.
Contoh: Peningkatan Produktifitas kerja .
c.
Prinsip adalah berupa hal-hal pokok dan memiliki posisi terpenting meliputi dalil, rumus,
paradigma, teori serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab
akibat.
Contoh: Hukum Newton, Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja.
d.
20
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta pelatihan
d. Kebermanfaatan bagi peserta pelatihan.
e. Aktulaitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
f.
g. Alokasi waktu
Agar dapat membuat urutan materi yang diajarkan seorang instruktur harus memahami ciri
dan isi pelajaran, prinsip pemilihan isi materi, taksonomi bloom mengenai kecakapan belajar
dari peserta. Materi pelatihan harus dirancang menurut prinsip prinsip belajar dengan urutan
yang tepat yaitu :
dari materi yang mudah menuju materi yang mempunya tingkat kesulitan yang tinggi
dari materi yang bersifat harus
yang dikuasai/must know menuju
materi yang bersifat sebaiknya
diketahui/nice to know
dari materi yang sederhana menuju
materi yang kompleks
dari materi yang nyata menuju
materi yang abstrak
dari materi yang menyeluruh menuju materi yang rinci sehingga dapat diambil kesimpulan
Must know: pengetahuaan atau keterampilan yang
21
Terdapat berbagai macam metoda pelatihan yang dapat digunakan instruktur pelatihan
untuk melakukan transfer pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta
pelatihan, namun secara garis besar dapat dikelompokkan dan 2 (dua) kelompok sebagai
berikut:
Ceramah
2)
Demonstrasi
Diskusi
2)
Simulasi
3)
Praktik
4)
Brainstorming
5)
Debat
6)
Seminar
7)
role playing
8)
Studi Kasus
Selain hal-hal diatas masih terdapat banyak sekali Metode Pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses Pelat ihan, misalnya : metod e out bound, metod e
quantum learning dan lain sebagainya.
Ceramah
Merupakan metode pembelajaran yang memberikan informasi pada sejumlah siswa
pada suatu kesempatan.
Kekuatan
2)
Demonstrasi
Merupakan pembelajaran seorang guru yang memperlihatkan suatu proses.
Kekuatan
22
Kelemahan : memerlukan waktu persiapan yang agak lama, peralatan mahal dan
sering dilakukan oleh kelompok terbatas.
3)
Diskusi
Merupakan ajang bertukar pikiran diantara sejumlah orang dalam membahas masalah
tertentu yang dilaksanakan secara teratur, dan bertujuan untuk memecahkan masalah
secara bersama.
Kekuatan
: siswa
dapat
berpartisipasi
aktif
dalam
pembelajaran,
Kelemahan : memerlukan banyak waktu, perlu persiapan yang matang serta perlu
waktu untuk siswa yang bersifat pemalu dan otokratif.
4)
Simulasi
Metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menirukan suatu
kegiatan atau pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kekuatan
5)
Laboratorium / Praktek
Metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan
konsep pelajaran yang telah diterima.
Kekuatan
6)
Brainstorming
Metode ini digunakan dalam pemecahan masalah, setiap anggota kelompok
mengusulkan dengan cepat kemungkinan pemecahan yang terpikirkan.
Kekuatan
23
Kelemahan : mudah lepas dari kontrol, harus ada evaluasi, dan anggota
cenderung mengadakan evaluasi setelah satu pendapat diajukan.
7)
Debat
Merupakan metode pembelajaran yang memilih dan menyusun materi ajar menjadi
suatu paket pro dan kontra.
Kekuatan
: dapat
mengembangkan
kemampuan
akademik
siswa
dan
8)
Seminar
Metode belajar mengajar yang melibatkan sekelompok orang yang mempunyai
pengetahuan yang mendalam tentang suatu hal.
Kekuatan
Kelemahan : memakan waktu lama dan bila siswa belum kondusif maka seminar
tidak berjalan efektif.
9)
Kekuatan
Kekuatan
Kelemahan : sulit
mengukur
sikap dan
perilaku,
hambatan
waktu,
dapat
24
Hal yang lebih penting dari metode Pelatihan adalah kesiapan instruktur didalam
melakukan transfer of knowledge dengan cara mempersiapkan diri atas materi yang akan
diajarkan dan penguasaan keterampilan instruktur terhadap materi paktik serta
keterampilan berkomunikasi dengan siswa. Memilih metoda dapat dianalisis berdasarkan:
1. Tujuan belajar
2. Materi pelatihan
3. Jumlah peserta dan luas ruangan
4. Tingkat kemampuan peserta (level peserta)
5. Fasilitas yang tersedia
6. Waktu( durasi dan timing)
7.
Selamat
MAGNET
25
Benda asli dan benda tiruan mempunyai kegunaan yang spesifik. Ada tiga macam
benda asli, yaitu:
(a) Benda yang sebenarnya (unmodified real thing) adalah benda sebagaimana
adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya dipindah-kan dari tempat aslinya.
Sayangnya benda asli ini tidak selalu dapat dihadirkan/digunakan kapan saja dan
di mana saja saat dibutuhkan karena ukurannya atau karakteristik lainnya.
(b) Benda yang sudah dimodifikasi (modified real thing) adalah benda asli yang
sudah dimodifikasi, seperti mock-up (replika,imitasi/tiruan), miniatur, dan cutaway
(potongan-potongan).
(c) Spesimen, sering juga disebut sampel adalah benda asli yang digunakan sebagai
contoh atau sampel dari bagian grup atau kemasan pak atau kotak/dus.
Secara skema penggolongan benda atau obyek tersebut di atas dapat dilihat
pada gambar skema di bawah ini.
Gambar. Penggolongan Media Obyek
OBYEK/BENDA
ALAMI
BUATAN
TIRUAN
REPLIKA
MODEL
MOCK UP
PADAT
POTONG SILANG
KERJA
SPESIMEN
Penjelasan:
Obyek alami, benda hidup (hewan, tanaman) dan benda mati (batu-batuan)
Obyek Buatan, benda dibuat untuk keperluan manusia (bangunan, mesin, mainan)
Obyek Tiruan, benda dibuat sebagai pengganti atau mewakili benda aslinya
Replika, benda pengganti atau mewakili yang mempunyai ukuran dan bentuk sama
dengan benda aslinya (armatur starter dibuat dari kayu)
Model, benda pengganti atau mewakili dapat dibuat denganberbagai bahan antara
lain kayu, plastik, ebonit, dsb. dengan skala tertentu dan mempunyai komponenkomponen yang dapat bergerak menurut pola benda aslinya. Bagian-bagian dari
model biasanya diberi warna berbeda-beda yang kontras sehingga dapat
menunjukkan dengan jelas komponen yang ada serta memperjelas arah proses
dan cara kerja dari suatu benda sesuai dengan aslinya.
26
Model padat, benda pengganti atau mewakili yang terutama menunjukkan bentuk
bagian luar.
Model potong silang, benda pengganti atau mewakili yang terutama menunjukkan
struktur bagian dalam.
Model
kerja,
benda
pengganti
atau
mewakili
yang
terutama
untuk
(c) Internet
Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh
dunia manakala sudah terhubung dengan internet maka akan tersedia banyak
informasi yang dapat diperoleh. Dengan demikian, si pemakai internet akan dapat
menghubungi banyak komputer kapan saja dan dari mana saja di belahan bumi
ini guna memperoleh informasi, mengirimkan informasi, atau berinteraksi dengan
sesama pengguna internet.
27
SDM
2.
Anggaran
3.
Material/bahan
4.
Peralatan kerja
5.
Metoda Kerja
6.
Tempat Kerja
7.
Waktu
III.
KETERSEDIAAN
UNSUR
Ya
KETERANGAN
Tidak
KODE UNIT
P.854900.016.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI
1. Merancang sesi
pembelajaran
2. Mempersiapkan
bahan/perlengkapan
pembelajaran dan
media yang digunakan
28
3. Mengorganisasikan
lingkungan
pembelajaran sesuai
dengan situasi yang
pembelajaran.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel:
Unit ini berlaku untuk merancang sesi pembelajaran, mempersiapkan
bahan/perlengkapan pembelajaran dan media yang digunakan, mengorganisasikan
lingkungan pembelajaran sesuai dengan situasi yang pembelajaran yang digunakan
merencanakan penyajian materi pembelajaran.
2. Peralatan dan Perlengkapan
2.1. Peralatan
alat pengolah data
2.2. Perlengkapan
2.2.1 Program pelatihan
2.2.2 Buku literatur/referensi
2.2.3 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
Standar kompetensi
PANDUAN PENILAIAN:
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan
hasil yang dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan merancang sesi
pembelajaran, mempersiapkan bahan/perlengkapan pembelajaran dan media yang
digunakan, mengorganisasikan lingkungan pembelajaran sesuai dengan situasi
29
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
Ketepatan dalam melakukan kesesuaian rencana dengan modul pelatihan
Pada awal pertama kali seorang instruktur yang baru diangkat dan diperintahkan untuk
mengajar suatu materi pelatihan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan informasi tentang pelatihan yaitu:
Peserta pelatihan
Latar belakang peserta, kemampuan dan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya,
serta pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti sebelumnya
Program pelatihan
Unit Kompetensi. Tujuan Pelatihan, isi materi, metode pelatihan
Sarana dan fasilitas
Sarana dan fasilitas yang disediakan, jadwal, serta lokasi dimana pelatihan dilaksanakan
dapat diketahui dari pihak penyelenggara pelatihan.
30
Perencanaan yang dibuat oleh instruktur tentang kegiatan apa yang harus dilakukannya
dikelas sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar, karena dengan adanya
perencanaan yang matang maka materi yang disampaikan tidak menyimpang dari program
pelatihan, fasilitasi dan penyajian yang disampikan instruktur telah terstruktur dan sistematis,
sehingga pelaksanaan pembelajaran akan efektif dan efisien.
judul unit kompetensi atau materi pembelajaran, elemen kompetensi, kriteria unjuk
kerja, indikator unjuk kerja, domain pengetahuan, ketererampilan, dan atau sikap,
sumber belajar, metode, media, dan waktu. ( Lihat Pada lembar Lampiran)
31
atau
prakteknya.
mempertimbangkan
Menyusun
tahapan
materi
pembelajaran
perlu
2.
Diagram alir
Berdasarkan struktur penyajian materi pembelajaran maka disusun tahapan belajarmengajar. Tahapan belajar-mengajar dikelompokkan dalam 4 tahap, yaitu:
32
Tahap elaborasi: pada tahap ini instruktur lebih berperan dalam mengelaborasi atau
mempresentasikan materi pembelajaran
Tahap evaluasi: adalah tahap akhir yang intinya mengukur pencapaian belajar
peserta pelatihan
Setiap tahapan belajar-mengajar tersebut disebutkan metode yang dipakai, alat bantu
yang digunakan, dan lamanya waktu pelaksanaan kegiatan tersebut. Lesson plan yang
disusun oleh instruktur dapat menjadi skenario dalam pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas.
3.
33
No
Bahan/Sarana
IV.
1.
Lesson plan
2.
Handouts
3.
Materi presentasi
4.
Alat evaluasi
5.
Ruang kelas
6.
Papan tulis
7.
OHP/LCD
8.
Peralatan praktek
Kesiapan
Siap
Lokasi/PIC
Belum
Tindakan
Ket.
: P.854900.017.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menjalin hubungan kerja
yang baik pada situasi
pembelajaran
2. Menerapkan bimbingan
yang tepat dalam situasi
pembelajaran
34
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel :
Unit ini berlaku untuk menjalin hubungan kerja yang baik pada situasi pembelajaran,
menerapkan
35
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan
hasil yang dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan menjalin hubungan kerja yang
baik pada situasi pembelajaran, menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi
pembelajaran, memonitor proses pembelajaran dalam situasi pembelajaran yang
digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran sebagai bagian dari program
pelatihan.
1.3. Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode: lisan, tertulis, observasi, dan
atau portofolio.
1.4. Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari: workshop, kelas,
dan atau tempat kerja.
2. Persyaratan kompetensi
2.3. P.854900.016.01 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengelola kelas dan bengkel kerja
36
kerja
merupakan
keseluruhan
kegiatan
untuk
memberi,
memperoleh,
1.
1)
2)
Unsur-unsur Komunikasi
a) Komunikator (pengirim informasi)
b) Informasi/pesan
c) Media/saluran
d) Komunikan (penerima informasi)
e) Efek/umpan balik.
3)
Macam-macam Komunikasi
a) Berdasarkan Media Komunikasi
(1) Komunikasi Verbal, menggunakan bahasa/ucapan;
(2) Komunikasi Nonverbal, komunikasi dengan menggunakan gerak
anggota tubuh atau signal.
37
b) Berdasarkan Umpan-balik
(1) Komunikasi Satu Arah, pengirim informasi tidak memperoleh umpan
balik;
(2) Komunikasi Dua Arah, pengirim informasi memperoleh umpan balik.
b. Tahapan Melatih
Setelah materi pelatihan yang akan diajarkan ditetapkan, instruktur merencanakan
secara rinci tentang bagaimana cara terbaik yang akan ia lakukan dalam melatih atau
membantu peserta pelatihan dalam belajar.
Agar berhasil dalam mengajar/melatih, rencana yang dibuat harus mempertimbang
kan hal-hal sebagai berikut:
1)
Tujuan pembelajaran
2)
3)
4)
Lingkungan pembelajaran
5)
6)
7)
ruangan
(kelas/bengkel)
seperti
ventilasi,
penerangan;
(2) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan waktu
mengajar;
(3) Menentukan bahan dan alat yang akan digunakan peserta
pelatihan;
(4) Menyiapakan alat bantu mengajar seperti projektor, komputer,
dan lainnya sesuai dengan kebutuhan;
(5) Menyiapkan evaluasi yang akan digunakan.
b)
38
per
satu
atau
menghitung
jumlahnya
kemudian
jawab
singkat
untuk
mengetahui
sejauh
mana
Tahap Penyajian
Bila peserta pelatihan telah benar-benar siap menerima materi pelatihan,
barulah instruktur menyajikan isi pelajaran. Penyampaian isi pelajaran,
baik teori maupun praktik merupakan tahap penyajian. Instruktur
menjelaskan dengan metoda yang tepat.
a)
Menjelaskan
Jika menjelaskan materi pelatihan, perhatikan hal-hal sebagai
berikut:
(1) Buatlah penjelasan itu sederhana, jelas dan masuk akal;
(2) Jangan menggunakan kata-kata, istilah atau ucapan yang
mungkin sulit dimengerti oleh peserta pelatihan;
(3) Jelaskan perlahan-lahan, sesuaikan dengan tingkat
kemampuan peserta pelatihan;
(4) Jangan menjelaskan terlalu banyak hal yang tidak yakin
peserta akan dapat memahaminya.Jelaskan setahap demi
setahap;
(5) Ulangi penjelasan bila diperlukan.
39
b)
Melukiskan/menggambarkan
Bila menggunakan gambar/diagram, perhatikan hal-hal sebagai
berikut:
(1) Yakinkan bahwa peserta pelatihan dapat memahami dan
menginterpretasikan gambar atau sket ke keadaan yang
sebenarnya;
(2) Ukurannya harus cukup besar sesuai dengan jumlah peserta
sehingga seluruh peserta pelatihan dapat melihatnya dengan
jelas.
c)
Mendemonstrasikan
Beberapa materi pelatihan khususnya materi keterampilan diajarkan
dengan cara mendemonstrasikan dan peserta diminta untuk
memperhatikan selagi kegiatan itu dilakukan instruktur.
Dalam hal ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Atur peserta sedemikian rupa sehingga mereka berada pada
posisi seperti kedudukan instruktur;
(2) Lakukan perlahan-lahan agar para peserta dapat mengikuti
dengan jelas;
(3) Tekankan keselamatan dan kunci kerja melakukan pekerjaan
tersebut;
(4) Demonstrasikan secara bertahap, beri kesempatan peserta
bertanya;
(5) Bila diperlukan, ulangi demonstrasi.
d)
Bertanya
Pada
waktu
menyajikan
pelajaran
instruktur
mengajukan
40
Tahap Aplikasi
Pada tahap ini peserta diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman
dengan
melakukan
sendiri
apa
yang
sudah
diajarkan.
Aplikasi
41
4)
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat membantu, baik untuk
instruktur maupun peserta dalam penentuan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran. Instruktur hendaknya menjelaskan pentingnya evaluasi
dalam proses belajar-mengajar agar peserta tidak memandang evaluasi
merupakan hal yang menakutkan. Evaluasi merupakan alat ukur dari
proses belajar. Untuk itu, instruktur hendaknya tidak terlalu menekankan
kepada peserta terhadap berhasil atau tidaknya, tetapi lebih pada proses
capaian sudah sejauh mana sehingga peserta sendiri yang akan menilai
dirinya tentang keberhasilan tersebut.
Pada tahap evaluasi ini isntruktur hanya mengawasi peserta agar tidak
melakukan kerjasama. Instruktur tidak memberikan bantuan kepada
peserta waktu mengerjakan evaluasi/tes.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap evaluasi ini adalah sbb.:
c)
c.
1)
Tugas Instruktur
Perilaku instruktur waktu mengajar, berbicara, bertindak, cara bersikap sangat
mempengaruhi kesuksesan peserta pelatihan dalam belajar. Keteladanan
adalah hal yang dominan dalam pengembangan pengajaran agar peserta
pelatihan mempunyai sikap yang diharapkan.
Instruktur mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk meletakkan pondasi
sebagai dasar pengembangan karier peserta pelatihan. Tugas dan tanggung
jawab instruktur adalah sebagai berikut:
42
g) Menginventaris dan memelihara peralatan yang digunakan
h) Mengumpulkan dan menyimpan laporan dan surat-surat
i)
j)
a) Kategori penilaian:
(1) Nilai A = kemampuan mengajarnya baik sekali
(2) Nilai B = kemampuan mengajarnya baik
(3) Nilai C = kemampuan mengajarnya cukup
(4) Nilai D = kemampuan mengajarnya sedang
(5) Nilai E = kemampuan mengajarnya kurang.
b) Cara melaksanakan penilaian instruktur:
(1) Siapkan dan bagikan lembaran angket sebanyak jumlah peserta
pelatihan
(3) Setiap item pada kolom penilaian diberi tanda silang (X)
(4) Kumpulkan semua lembaran angket sebanyak jumlah peserta
(5) Hitung tanda silang atau cek pada setiap item sesuai dengan hasil
penilaian.
(6) Berikan bobot pada setiap nilai secara tingkatan, misalnya A=5, B=4,
C=3, D=2, E=1.
(ni X W)
p
Nri
43
ni1
ni X W
Baik Sekali
10
Baik
12
Cukup
24
Sedang
Kurang
Jumlah
16
51
KUALITAS
1.
4,50 5,00
2.
3,50 4,49
penampilan/kemampuan baik
Tingkatkan kemampuan
3.
3,00 3,49
meningkatkan kemampuan
4.
2,00 2,99
potensi.
Cobalah berbuat lebih baik lagi
5.
1,99 atau
kurang
dalam mengajar
Anda perlu melipatgandakan usaha-usaha
44
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
45
Nra
e) Siswa adalah bagian dari usaha instruktur, mereka bukan orang luar
f)
i)
j)
2)
46
e) Ikut menjaga/memelihara suasana kelas agar kondusif untuk belajar
apabila belajar secara kelas.
1) Penerangan/cahaya
2) Temperatur dan Ventilasi
3) Sanitasi
4) Kebersihan dan Keindahan
5) Warna dinding ruangan
6) Peragaan yang Menarik (interesting display)
e. Hubungan antara sesama Peserta Pelatihan
Etika peserta pelatihan dalam hubungan atara sesama peserta yaitu :
1.
2.
Bersikap ramah dan sopan santun dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan pelatihan.
3.
Bekerjasama dan berlakuk adil terhadap sesama peserta dalam menuntut ilmu
pengetahuan
4.
5.
Suka membantu peserta lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun
kurang mampu secara ekonomi.
6.
47
7.
f.
2.
Instuktur
membimbing
peserta
untuk
memahami,
menghayati
dan
4.
5.
6.
Instuktur menjalin hubungan dengan peserta yang dilandasi rasa kasih sayang
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah
pelatihan.
7.
8.
9.
10. Instuktur bertindak dan memandang semua tindakan peserta secara adil.
11. Instuktur berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan
dan hak-hak peserta pelatihan.
12. Instuktur terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta pelatihan.
13. Instuktur membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
pelatihan dari kondisi-kondisi yang menghambat proses pembelajaran,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
48
14. Instuktur tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta untuk alasan-alasan
yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pelatihan, hukum,kesehatan, dan
kemanusiaan.
15. Instuktur tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya
kepada peserta dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan,
moral, dan agama.
16. Instuktur tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan
peserta untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi
2.
Bimbingan melibatkan
dan Instruktur dalam dialog satu lawan satu dan mengikuti suatu proses yang
tersusun, diarahkan pada tanggung jawab memelihara kemajuan dan kinerja yang baik
serta hubungan kerja positif antara Instruktur dan peserta pelatihan. Ada 3 metoda
Bimbingan belajar peserta pelatihan yaitu :
a. Coaching
Mengajarkan,
membimbing,
memberikan
instruksi
kepada
seseorang
(atau
kelompok) agar dia (atau mereka) memperoleh ketrampilan atau metode baru dalam
melakukan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki.
Peran seorang Coaching
49
b. Counseling
Suatu kegiatan untuk mengubah perilaku, sikap seseorang. Counseling membantu
seseorang untuk menyadari perilaku, sikapnya yang menghambat atau menimbulkan
masalah.
Peran seorang Counseling
1) Mempersiapkan suasana
2) Mendengarkan dan memahami
3) Mencari penyebab permasalahan
4) Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan
5) Membantu membuat keputusan
6) Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan tanggal untuk followup
c. Mentor
Mentor adalah orang yang dipercaya dan pemimpin yang pengertian , membantu
teman
belajar
50
a. Tujuan Simulasi
1) Untuk melatih keterampilan tertentu;
2) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip;
3) Untuk latihan memecahkan masalah
b. Prinsip Simulasi
1) Semua peserta pelatihan harus terlibat langsung menurut peran masingmasing;
51
8) Melaksanakan simulasi;
9) Melakukan evaluasi dan umpan-balik;
10) Mengulang simulasi.
4.
kompleks
dan
memerlukan
penguasaan
keterampilan-keterampilan
menciptakan
dan
memelihara
kondisi
belajar
yang
optimal
dan
52
Mikro dalam pengajaran mikro berarti dalam skala kecil. Skala kecil dapat
berkaitan dengan ruang lingkup materi pelatihan, waktu, peserta
pelatihan, dan keterampilannya;
b)
c)
membuat
persiapan
mengajar,
melaksanakan
pengajaran
d)
e)
f)
2)
53
5.
HAL YANG
DIBANDINGKAN
PENGAJARAN
MAKRO
PENGAJARAN MIKRO
Banyaknya siswa
30-40 orang
5-10 orang
Waktu Mengajar
30-45 menit
10-15 menit
Materi Pelatihan
luas
Fokus
Keterampilan yang
terintegrasi dengan
materi pelatihan
Umpan Balik
2) Hitung tanda cek setiap kolom sehingga diperoleh banyaknya nilai A,B,C,dan D;
3) Kalikan banyaknya setiap kolom tersebut dengan bobot masing-masing;
4) Hasil penjumlahan setiap kolom nilai merupakan nilai akhir;
5) Tetapkan berhasil atau belum berhasil dengan cara membandingkan nilai akhir
tersebut berdasarikan standar keberhasilan;
6) Buat rekomendasi hasil penilaian item-item mana yang perlu diperbaiki atau
belum sesuai dengan proses pembelajaran yang benar.
54
A
B
C
D
2. Alat Peraga
A
B
C
D
3. Metode Mengajar
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
B
C
D
3. Persiapan bahan dan kelengkap-an a. Alat Penunjuk, penghapus, kapur tulis/spidol. dan
alat peraga lainnya
bahan lain sesuai dengan persiapan
b. Ada sebagian
c. d. Tidak ada
B
C
D
4. Persiapan Mental-Fisik
a. Memanggil satu per satu, mengatur duduk, dan menanyakan kepada siswa sudah siap atau belum
b. Tidak memanggil satu per satu, mengatur duduk,
B
C
D
A
B
55
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat
Pelajaran
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
C
D
A
B
C
D
B
C
D
B
C
D
B
C
D
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
56
6. Kunci-kunci/pokok kerja
A
B
C
D
9. Memberikan Kesempatan
kepada Siswa untuk Bertanya
11. Kesimpulan
2. Prosedur Pertanyaan
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
C
D
B
C
D
A
B
C
D
57
b. Dilakukan sebagian
c. Dilakukan, tetapi penguatan yang salah
d. Tidak dilakukan
B
C
D
4. Persaingan Sehat
A
B
C
D
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
A
B
C
D
VII TAMBAHAN
B
C
D
58
II
PERSIAPAN DIRI/KELAS
1. Persiapan Ruang
2. Persiapan Alat Peraga
3. Persiapan Alat dan Perkakas
4. Persiapan Mental dan Fisik
III
LANGKAH I (PENDAHULUAN)
1. Menyiapkan Peserta dan Absensi
2. Apersepsi
3. Memperkenalkan Judul
4. Menerangkan Manfaat Pelajaran
IV
LANGKAH II (PENYAJIAN)
1. Sistematika Sesuai dengan Persiapan
2. Suara
3. Pandangan Mata
4. Sikap Mengajar
5. Penguasaan Bahan Pelajaran
6. Kunci-kunci Pokok Pelajaran
7. Pertanyaan untuk Memelihara Partisipasi
8. Penggunaan Alat Peraga
9. Kesempatan Bertanya kepada Peserta Pelatihan
VI
LANGKAH IV (EVALUASI)
1. Bahan/Materi Tes
2. Syarat Tes
VII
NILAI
A (x3) B (X2)
C (X1)
D (X0)
59
VI.
MENGASES KOMPETENSI
: P.854900.042.01
JUDUL UNIT
: Mengases Kompetensi
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menetapkan dan
memelihara lingkungan
asesmen
60
4. Membuat keputusan
asesmen
61
BATASAN VARIABEL
1.
Konteks variabel :
1.1 Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi dapat
dilaksanakan, adalah adanya akses sumber informasi tentang
pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur asesmen,
konteks asesmen, dan acuan pembanding.
1.2 Kata-kata yang dicetak tebal, jika digunakan pada Kriteria Unjuk
Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian berikut.
1.3 Rencana asesmen adalah keseluruhan dokumen perencanaan yang
akan digunakan dalam proses asesmen, dapat mencakupi:
1.3.1
1.3.2
Konteks asesmen
62
1.3.3
Personel teridentifikasi.
1.3.4
1.3.5
1.3.6
Rencana bukti.
1.3.7
1.3.8
1.3.9
Seleksi asesi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Banding asesmen.
9.
10.
Validasi.
11.
12.
13.
63
14.
Pengaturan kemitraan.
15.
16.
1.5.2
1.5.3
1.5.4
1.5.5
1.5.6
1.5.7
1.5.8
1.5.9
1.6.2
1.6.3
Personil pengarah.
1.6.4
Teknisi/tenaga ahli.
1.6.5
1.6.6
Koordinator asesmen.
1.6.7
Regulator industri.
64
1.6.8
1.6.9
1.8.2
1.9.2
1.9.3
1.9.4
1.9.5
1.9.6
1.9.7
1.9.8
1.9.9
Pertimbangan budaya/tradisi/agama.
65
1.10.1 Observasi langsung, sebagai contoh:
a. Aktifitas kerja nyata secara langsung ditempat kerja;
b. Aktifitas kerja yang disimulasikan pada suatu tempat
seperti tempat kerja.
1.10.2 Aktifitas terstruktur, sebagai contoh:
a. Simulasi/ bermain peran (role play);
b. Berbagai proyek;
c.
Berbagai presentasi;
Asesmen mandiri;
d. Pertanyaan lisan;
e.
Kuesioner;
f.
Bukti sejarah;
66
1.11.3 Fleksibilitas.
1.11.4 Fairness/keadilan.
1.12 Aturan Bukti sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip asesmen,
dilengkapi dengan panduan pengumpulan bukti untuk memastikan
bahwa bukti tersebut:
1.12.1 Sahih/valid.
1.12.2 Memadai.
1.12.3 Otentik.
1.12.4 Terkini.
1.13 Bukti berkualitas memenuhi aturan bukti, dan harus:
1.13.1 Mencakup demonstrasi pencapaian kriteria unjuk kerja.
1.13.2 Merefleksikan keterampilan, pengetahuan dan sikap
sebagaimana dikemukakan pada unit kompetensi.
1.13.3 Memperlihatkan penerapan keterampilan pada konteks
sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel.
1.13.4 Mendemonstrasikan kompetensi setiap waktu.
1.13.5 Mendemonstrasikan kompetensi secara berulang.
1.13.6 Menjadi kebiasaan kerja asesi.
1.13.7 Dapat diverifikasi.
1.13.8 Mendemonstrasikan keterampilan/pengetahuan terkini asesi.
1.13.9 Tidak mengurangi persyaratan bahasa, literasi dan numerasi
sebagaimana dipersyaratkan dalam standar kompetensi.
1.14 Memandu berarti menjelaskan kepada asesi tentang:
1.14.1 Pengertian setiap tujuan asesmen.
1.14.2 Pengertian asesmen.
1.14.3 Pengertian perangkat asesmen.
1.14.4 Cara menggunakan perangkat asesmen.
1.14.5 Aturan bukti harus dipenuhi atas bukti yang dikemukakan
asesi.
1.15 Keterampilan komunikasi, dapat mencakupi:
1.15.1 Menyampaikan umpan balik yang membangun dan
mendukung.
1.15.2 Mengajukan pertanyaan yang cocok untuk mengklarifikasi dan
mengkonfirmasi instruksi pengumpulan bukti.
1.15.3 Menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
1.15.4 Mengarahkan asesi untuk menyampaikan petunjuk/ instrtuksi
kepada asesor.
1.15.5 Membuat pilihan dan petunjuk secara jelas dan konkrit.
1.16 Keterampilan interpersonal, dapat mencakupi:
67
1.16.1 Menginterpretasi jawaban lisan secara akurat.
1.16.2 Melakukan interaksi dua arah.
1.16.3 Menggunakan bahasa yang cocok dengan asesi, konteks
asesmen dan kinerja disesuaikan dengan standar kompetensi.
1.16.4 Menggunakan bahasa dan konsep dengan memperhatikan
perbedaan budaya.
1.16.5 Menggunakan sikap menyatu dengan budaya setempat.
1.17 Perbedaan individual, dapat mencakupi:
1.17.1
1.17.2
1.17.3
Keterbatasan intelektual.
1.17.4
1.17.5
Kesulitan belajar.
1.17.6
1.17.7
1.17.8
1.17.9
Umur.
1.17.10 Gender.
1.18 Umpan Balik dapat mencakupi:
1.18.1
1.18.2
1.18.3
1.18.4
Menyetujui luaran.
1.18.5
1.18.6
1.18.7
1.18.8
1.18.9
1.19.2
1.19.3
68
1.19.4
1.19.5
1.19.6
1.19.7
1.19.8
1.20.2
1.20.3
Panel asesmen.
1.20.4
1.20.5
1.20.6
1.20.7
1.20.8
Elemen Kompetensi.
1.21.2
1.21.3
1.21.4
1.21.5
Fokus Asesmen;
f.
69
1.21.6
Transfer skills.
1.22.2
1.22.3
1.22.4
1.22.5
1.22.6
1.22.7
1.22.8
1.22.9
Spesifikasi produk.
1.23.2
1.24.2
1.24.3
1.24.4
1.24.5
70
1.25 Laporan asesmen, dapat mencakupi:
1.25.1
1.25.2
1.25.3
1.25.4
1.25.5
Justifikasi keputusan.
1.25.6
1.25.7
1.25.8
1.25.9
Rekomendasi asesmen.
1.26.2
1.26.3
1.26.4
Asesmen ulang.
1.26.5
Implikasi banding.
1.27.2
1.28.2
1.28.3
1.28.4
1.28.5
1.28.6
1.28.7
71
1.28.8
1.28.9
1.29.2
1.29.3
1.29.4
72
1.2 Tempat Uji Kompetensi seharusnya dilakukan di tempat kerja atau
simulasi tempat kerja yang baik.
1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap personil yang akan diases, harus
dilakukan oleh asesor kompetensi.
1.4 Ikhtisar Asesmen.
Untuk memperagakan/mendemonstrasikan kompetensi unit ini, asesi
harus dapat membuktikan bahwa mereka telah mampu mengases
komkpetensi orang lain melalui proses pengumpulan dan peninjauan
bukti dan membuat keputusan.
Bukti yang disampaikan harus menggambarkan bagaimana lingkungan
asesmen ditegakkan dan bagaimana kebutuhan asesi dipenuhi;
bagaimana unit kompetensi diinterpretasi untuk menentukan
persyaratan bukti; bagaimana rencana asesmen diikuti; bagaimana
perangkat asesmen digunakan pada saat pengumpulan bukti;
keputusan asesmen telah berbasis aturan bukti; keterampilan
komunikasi
digunakan
untuk
memandu,
mendukung
dan
menyampaikan umpan balik kepada asesi selama proses asesmen;
rekaman dan pelaporan; dan bagaimana proses asesmen ditinjau.
1.4.1
1.4.2
1.4.3
73
d. Akses ke tempat dan peralatan asesmen;
e. Dokumentasi tempat kerja;
f. Akses ke kebijakan dan prosedur asesmen;
g. Akses ke dokumentasi/rekaman asesi untuk mendapatkan
persyaratan spesifik;
h. Pertimbangan biaya dan waktu;
i. Akses ke personel yang dibutuhkan.
1.4.4
1.4.5
74
1.4.6
2.
3.
Persyaratan kompetensi
P.854900.040.01 Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Asesmen berbasis kompetensi mencakup:
a. Pelatihan dan pendidikan vokasi sebagai suatu sistem
berbasis kompetensi
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
3.1.7
3.1.8
3.1.9
b.
c.
d.
e.
f.
g.
75
3.1.10 Sistem asesmen serta kebijakan dan prosedur asesmen yang
digunakan oleh industri, organisasi atau otoritas pelatihan
3.1.11 Kebijakan dan prosedur RPL yang digunakan oleh organisasi
3.1.12 Perhatian terhadap budaya yang sensitif dan kebersamaan
3.1.13 Kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode etik dan standar
nasional, misalnya:
a. Hak paten
b.
Keamanan informasi
c.
Plagiatisme
d.
e.
Persyaratan lisensi
f.
g.
j.
3.1.14 Tanggungjawab
K3
berkaitan
dengan
pengorganisasian asesmen, seperti:
a. Persyaratan pelaporan bahaya dan insiden
rencana
dan
76
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
3.2.8
4. Sikap kerja
4.1 Dapat menjaga rahasia
77
4.2 Berwawasan luas
4.3 Diplomatis
4.4 Beradaptasi baik dengan lingkungan dan perubahan
4.5 Fokus mencapai sasaran
4.6 Mengambil keputusan berdasarkan logika dan analisa
5. Aspek kritis
5.1 Interpretasi bukti yang telah dikumpulkan dan pengambilan keputusan
berdasarkan standar kompetensi terkait dengan penerapan prinsip
asesmen dan aturan bukti. Unit ini juga melingkupi demonstrasi
hubungan yang profesional antara asesor dan asesi dan keterampilan
yang mendukung hubungan yang profesional tersebut
78
Setiap kandidat akan memiliki motivasi dan harapan-harapan yang berbeda dimana
beberapa di antaranya memiliki kebutuhan pembelajaran yang akan memerlukan
sumber-sumber dan bantuan tambahan. Oleh karena itu, penting bagi penguji untuk
memahami kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan penyediaan sumbersumber dan bantuan tambahan, dan dapat memastikan akan hal ini dan
memanfaatkannya.
b. Bagaimanakah kompetensi seharusnya dinilai?
Kompetensi harus dinilai dalam suatu lingkungan yang mendekati hal-hal yang biasa
dialami dan sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian
harus berlangsung dalam situasi dimana kandidat merasa nyaman dan dapat
mengikuti penilaian dengan benar.
Dalam mempersiapkan lingkungan, pertimbangkan kenyamanan fisik maupun
psikologi kandidat.
Kondisi fisik yang perlu dipertimbangkan adalah temperatur, pencahayaan dan
tingkat kebisingan. Bagaimana perasaan emosi kandidat juga perlu dipertimbangkan.
Kandidat dapat disiapkan dan dibuat merasa tidak terlalu gugup, dengan membahas
bersama mereka dalam kondisi bagaimana penilaian akan berlangsung dan dengan
memberikan instruksi-instruksi yang jelas.
c. Apakah kandidat memahami proses penilaian?
Adalah penting bagi kandidat untuk memahami dengan jelas semua langkah dan
persyaratan prosedur penilaian, termasuk:
Tujuan penilaian
Proses appeal/peninjauan
79
pertanyaan apa pun. Apabila penguji merasa tidak yakin mengenai apakah kandidat
telah memahami segala sesuatu, penguji dapat meminta mereka menjelaskan apa
saja menurut mereka yang terlibat dalam penilaian.
d. Bagaimanakah lingkungan penilaian dapat dipertahankan
Rincian mengenai rencana dan proses penilaian harus dijelaskan, dibahas dan
diklarisifikasi dengan kandidat secara berkelanjutan. Ini akan mencakup kesempatan
untuk penilaian, penyesuaian yang wajar, penilaian ulang dan banding.
Selain itu, penguji harus menjadi ahli dalam strategi komunikasi yang efektif dan
mencari peluang untuk memberikan umpan balik (feedback) yang membangun
kepada kandidat dan juga mendorong kandidat untuk memberikan umpan balik
mengenai proses penilaian guna memungkinkan peningkatan yang berkelanjutan.
e. Sikap dan perilaku bagaimanakah yang diperlukan penguji?
Penilaian adalah proses partisipatif di antara penguji dan kandidat. Untuk
melaksanakan penilaian yang berhasil, penguji akan membutuhkan keterampilan
komunikasi dan interpersonal yang efektif. Ini adalah penting untuk dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh kandidat secara jelas dan efektif.
Penguji perlu memperlihatkan empati. Ini berarti mampu merasakan apa yang
dirasakan oleh kandidat dan memahami apa yang mungkin mereka alami sebelum,
selama, dan setelah penilaian. Penting bagi penguji untuk tidak mencoba membuat
kandidat merasa takut atau terintimidasi, karena ini dapat mempengaruhi kinerja dan
tidak memberikan hasil penilaian yang akurat.
Mendengarkan dan merespons juga merupakan keterampilan yang penting bagi
seorang penguji. Mendengarkan secara aktif dapat memperlihatkan bahwa penguji
memiliki perhatian terhadap kandidat dan terhadap apa yang mereka ucapkan.
Respons penguji dapat menciptakan perasaan yang positif atau negatif bagi kandidat
dan mempengaruhi kinerja mereka. Sebagai seorang penguji, penilaian-penilaian
yang Anda buat akan mempengaruhi kandidat. Penguji memiliki tanggung jawab
untuk memastikan bahwa hak kandidat diperhatikan. Hak ini meliputi persetujuan
secara bebas dan kerahasiaan.
Persetujuan yang bebas berarti bahwa kandidat harus:
80
f.
sesungguhnya
di
tempat
kerja.
Penguji
mungkin
perlu
Kandidat diberikan penjelasan yang jelas mengenai alat-alat penilaian dan apa
yang disyaratkan sebagai bukti
81
untuk
seluruh
kandidat,
memiliki
kesempatan
untuk
dilakukan
3. Mendukung kandidat
a. Bagaimanakah kandidat dapat didukung?
82
Risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) apa pun terhadap orang atau alat
segera ditangani.
Berikan salam kepada kandidat, sambut mereka dan ciptakan hubungan yang
baik. Berikan waktu kepada kandidat untuk tenang dan merasa nyaman.
83
Semua Elemen
Kompetensi Kunci
Dimensi kompetensi
Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang disyaratkan untuk memperlihatkan kompetensi
Panel Penilaian
Persyaratan organisasi
84
Pencapaian
Diacu sebagai panduan untuk pilihan-pilihan studi ke depan
Digunakan untuk promosi atau kenaikan gaji
Digunakan sebagai bukti bahwa organisasi pelatihan telah memenuhi persyaratan
pemberian lisensi, akan mensyaratkan catatan penilaian dibuat secara rinci. Secara hukum
organisasi mungkin harus membuat catatan untuk suatu jangka waktu tertentu.
Metode
menilai kompetensi
85
Lokasi penilaian
Hasil-hasil penilaian
Anda
Bukti yang disyaratkan
Nama penguji
Prosedur
banding/tinjauan
apa
pun
Tempat kerja dan organisasi mungkin juga memiliki batasan-batasan mengenai siapa yang
memiliki akses terhadap hasil penilaian. Setiap organisasi harus memiliki kebijakan, yang
menguraikan prosedur untuk memperoleh akses, yang memenuhi persyaratan yang
berhubungan dengan undang-undang privasi pemerintah.
Di IPN/PTFI, catatan pelatihan dapat diakses oleh QMS, IPN, HR dan diawasi untuk tujuan
Pengelolaan Kinerja saja.
Sebagai aturan dasar, setiap akses atau penggunaan terhadap catatan kandidat harus
mendapatkan izin secara tertulis dari kandidat yang bersangkutan.
86
87
Terkadang tidak memungkinkan untuk menilai kandidat di tempat kerja dan Anda akan
perlu menetapkan tugas penilaian. Anda akan perlu mempertimbangkan apakah kondisikondisi ketika penilaian berlangsung sama dengan kondisi sesungguhnya di tempat kerja.
Anda akan perlu memikirkan mengenai apakah ada faktor-faktor yang mungkin telah
mempengaruhi hasil penilaian. Misalnya, kondisi sesungguhnya di tempat kerja adalah
sangat bising sementara kandidat melaksanakan tugas penilaian dalam kondisi yang
sangat tenang. Apakah perbedaan kondisi ini telah membuat hasil penilaian menjadi
berbeda?
Apakah Anda menilai unit kompetensi secara keseluruhan?
Anda harus memiliki bukti bahwa kandidat kompeten dalam semua elemen yang
mencakup suatu unit. Adalah penting bahwa seluruh unit dinilai, bukan hanya unit-unit
tunggal saja.
Apabila memungkinkan, Anda dapat menilai sejumlah unit secara bersama-sama.
Dengan cara ini Anda akan melaksanakan penilaian secara keseluruhan, yang akan
menilai tidak saja unit-unit secara terpisah, tetapi juga seluruh rangkaian kompetensi,
yang mencakup suatu peran pekerjaan.
Apakah penilaian praktis?
Berapa lama penilaian berlangsung dan berapa banyak biaya yang dibutuhkan? Terlepas
apa pun hasil penilaian, Anda perlu mengidentifikasi apakah penilaian praktis atau tidak.
Anda harus meninjau penilaian Anda untuk memastikan bahwa waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan penilaian adalah efisien dan tidak mahal.
Siapakah yang perlu dilibatkan/diberitahukan?
Proses peninjauan akan melibatkan sejumlah orang. Penguji akan perlu memutuskan siapa
yang harus menjadi bagian dari proses peninjauan dan berapa banyak orang yang akan
terlibat. Beberapa orang tertentu perlu diberitahukan setelah proses peninjauan berlangsung,
misalnya supervisor, wakil karyawan dan personel administrasi, apabila akan ada
perubahan-perubahan untuk dibuat dan didokumentasikan.
Bagaimanakah keputusan penilaian dapat diverifikasi?
Untuk melakukan verifikasi terhadap keputusan penilaian Anda, penguji harus memeriksa
bukti yang dikumpulkan bersama para penguji lainnya. Ini akan membantu memastikan agar
keputusan penilaian tetap konsisten dan mempertahankan prosedur jaminan kualitas dengan
membandingkan bukti yang telah Anda kumpulkan dengan bukti yang dikumpulkan oleh para
penguji lainnya untuk kompetensi yang sama.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat diajukan mengenai bukti yang dikumpulkan:
Apakah bukti sah?
Penting bahwa bukti yang telah Anda kumpulkan berhubungan dengan kompetensi
sesungguhnya yang Anda nilai. Untuk memastikan bahwa bukti Anda adalah sah, Anda
88
harus menyimak dengan seksama kriteria kinerjanya; apa yang sebetulnya harus dilakukan
oleh kandidat? Misalnya, apabila mereka perlu mengoperasikan komputer maka mereka
tidak perlu menguraikan bagaimana komputer diprogram.
Apakah Anda menggunakan lebih dari satu bukti?
Apabila Anda mengamati seorang kandidat sedang mengoperasikan sebuah mesin dan
Anda menggunakan satu observasi untuk menilai orang tersebut, apakah ini cukup?
Kandidat mungkin saja telah memiliki hari yang baik dalam mengoperasikan mesin tersebut,
atau mungkin dalam keadaan beruntung. Sebaliknya, dia mungkin saja dalam keadaan
gugup dan telah mengoperasikan mesin dengan buruk karena sedang dinilai.
Penting bagi Anda untuk mengumpulkan serangkaian bukti untuk memastikan bahwa
kandidat tidak saja dapat melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi juga memiliki
keterampilan-keterampilan dasar dan pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas tersebut. Misalnya, amatilah seorang kandidat yang sedang mengoperasikan mesin
yang sama selama beberapa kali dan juga mengajukan pertanyaan kepadanya untuk
memastikan bahwa dia memahami bagaimana mesin tersebut beroperasi.
Apakah Anda mengumpulkan bukti dalam serangkaian konteks?
Penting bagi Anda untuk menilai seorang kandidat dalam sejumlah konteks yang berbeda.
Kandidat tersebut mungkin saja dapat melaksanakan suatu tugas tertentu dalam satu
konteks, tetapi tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut yang diberikan dalam situasi yang
berbeda. Anda harus pasti bahwa kandidat tersebut dapat memperlihatkan kompetensi
dalam beberapa situasi yang berbeda.
Apabila tidak praktis, atau apabila terlalu mahal untuk melakukan penilaian terhadap
kandidat dalam beberapa situasi yang berbeda maka Anda dapat mencari bukti tambahan
dari seorang supervisor. Pertanyaan-pertanyaan tambahan mengenai bagaimana kandidat
akan berkinerja ketika menghadapi situasi yang berbeda dapat juga membantu
mengidentifikasi pengetahuan dasar.
Apakah Anda mengumpulkan bukti dalam jumlah yang benar?
Saat Anda melaksanakan penilaian, Anda mungkin menemukan bahwa bukti yang telah
Anda temukan di waktu awal tidak cukup, atau terlalu banyak untuk membuat penilaian
mengenai kompetensi. Anda mungkin menemukan bahwa beberapa aspek dari kinerja
membutuhkan bukti tambahan untuk memastikan kompetensi. Pikirkan kembali mengenai
penilaian Anda dan jumlah bukti yang Anda peroleh untuk membuat penilaian yang
seimbang terhadap kompetensi.
Apakah Anda memeriksa bahwa bukti yang diberikan otentik?
Apabila Anda mengharuskan kandidat untuk memberikan contoh-contoh pekerjaan,
dokumen atau porfolio, Anda harus memeriksanya untuk memastikan bahwa itu adalah hasil
karya kandidat itu sendiri.
89
ada
prosedur
yang
perlu
diubah
maka
penting
bahwa
perubahan
ini
didokumentasikan sebagai bagian dari kebijakan dan prosedur organisasi untuk memastikan
bahwa prosedur ini di-update dan dipatuhi.
Di IPN dan PTFI, umpan balik untuk peninjauan dikumpulkan oleh petugas RTO sebagai
bagian dari Komite Kurikulum.
Personel yang terkait seperti para penguji lainnya, manajer, wakil serikat kerja dan
departemen SDM harus diberikan salinan mengenai hasil peninjauan. Ini akan memastikan
bahwa setiap orang mengetahui bahwa perubahan telah dilakukan, bila ada, dan bahwa
terdapat laporan mengenai hasil peninjauan tersebut.