Anda di halaman 1dari 21

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Unit Kompetensi #1

KODE UNIT : KKK.00.02.012.01


JUDUL UNIT : Menerapkan prinsip kesehatan kerja untuk mengendalikan risiko K3

DESKRIPSI UNIT : Unit ini menetapkan hasil yang diperlukan untuk memudahkan aplikasi
dari prinsip kesehatan kerja dan menerapkan strategi dalam
mengendalikan risiko K3.

Unit ini mempertimbangkan dampak dari hazards kesehatan di tempat kerja yang bersumber dari
(1) lingkungan berupa hazards kimia, fisik dan biologik, (2) pekerjaan berupa hazards ergonomi, (3)
organisasi pekerjaan dan budaya kerja berupa hazards stres kerja, dan (4) pekerja sendiri, berupa
hazards somatik dan perilaku kesehatan. Itu meliputi pengetahuan mengenai kesehatan kerja dan
strategi yang digunakan untuk mengatasi isu kesehatan kerja. Unit memungkinkan kandidat untuk
memudahkan penerapan prinsip kesehatan kerja dalam mengendalikan risiko K3 di tempat kerja.
Praktisi K3 akan mengidentifikasi hazards kesehatan kerja dan mencari jalan keluar dan tindakan
intervensi untuk membawa perubahan pada tempat kerja. Praktisi ini akan melakukan penilaian
risiko dan pengendalian untuk mengurangi pajanan dari hazards kesehatan di tempat kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengenali hazards di tempat 1.1. Sumber informasi dan data eksternal diakses untuk membantu
kerja yang berpotensi identifikasi hazards kesehatan ditempat kerja.
menimbulkan efek kesehatan 1.2. Sumber informasi dan data di tempat kerja ditinjau ulang untuk
yang merugikan. mengakses informasi untuk membantu dalam mengidentifikasi
hazards kesehatan ditempat kerja.
1.3. Peran dari perbedaan individu dalam kepekaan terhadap
penyakit akibat kerja atau cidera dipertimbangkan dalam
mengidentifikasi efek kesehatan yang merugikan.
1.4. Situasi di mana membutuhkan profesional kesehatan dikenali.
2. Identifikasi/mengenali 2.1. Pengetahuan mengenai sumber penyakit dan cidera akibat kerja
potensi efek kesehatan diterapkan dalam menganalisis karakteristik pekerjaan dan sifat
yang merugikan terkait pekerjaan serta konteks dari kerja untuk mengenali situasi yang
pada interaksinya dengan memiliki potensi menimbulkan efek kesehatan yang merugikan
hazards kesehatan yang baik fisik maupun mental pekerja.
bersumber dari tempat 2.2. Tempat kerja dan sumber informasi dan data internal diakses,
kerja dan manusia. memperhatikan kebutuhan privasi, untuk membantu
mengidentifikasi situasi dengan suatu potensi merugikan kondisi
fisik atau psikologis pekerja.
2.3. Peran dari perbedaan individu dalam kepekaan dipertimbangkan
dalam menilai lingkup yang potensial dan dampak dari situasi
dengan efek kesehatan yang merugikan.

1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Memudahkan pengendalian 3.1. Hirarki pengendalian diterapkan dalam mengendalikan risiko


risiko kesehatan di tempat terhadap kesehatan kerja.
kerja. 3.2. Kebijakan di tempat kerja, prosedur dan jadwal kerja diuji untuk
meminimalisasi situasi yang berpotensi kurang baik dan dapat
menyebabkan kerugian fisik atau psikologis pekerja.
3.3. Proses komunikasi organisasi diuji untuk memaksimalkan
kejelasan peran dan keterlibatan pekerja.
4. Partisipasi dalam 4.1. Kelompok target komunikasi diteliti dan diidentifikasi.
pengembangan strategi 4.2. Efek kesehatan yang merugikan yang dapat muncul dari
untuk mengkomunikasikan pekerjaan dan lingkungan kerja di interpretasikan dan
informasi dan data didiskusikan dengan pemangku kepentingan.
kesehatan kerja. 4.3. Strategi komunikasi di implementasikan sesuai dengan syarat
hukum dan etika.
4.4. Efektivitas dari proses komunikasi kesehatan dievaluasi dan
dipantau.

5. Memantau dan memfasilitasi 5.1. Kebutuhan akan informasi dan data kesehatan, promosi
promosi kesehatan pekerja kesehatan pekerja termasuk pendidikan dan pelatihan
termasuk pendidikan dan diidentifikasi saat berkonsultasi dengan para pemangku
pelatihan kesehatan kerja. kepentingan di tempat kerja.
5.2. Personil termasuk para profesional kesehatan dan sumber daya
yang akan melaksanakan promosi memberikan pelatihan
kesehatan kerja diidentifikasi.
5.3. Peran dan tanggungjawab untuk menyelenggarakan promosi
kesehatan pekerja dan pelatihan dikenali dan dialokasikan.
5.4. Informasi dan data kesehatan, serta pendidikan disediakan
kepada para manajer dan pekerja dengan suatu cara yang
memudahkan pemahaman dan pengambilan keputusan.
5.5. Promosi kesehatan pekerja termasuk pelatihan, evaluasi dan
proses pemantauan dilaksanakan
6. Mengevaluasi dan meninjau 6.1. Hasil dari program kesehatan kerja dievaluasi dengan
ulang program kesehatan menggunakan rencana evaluasi.
kerja. 6.2. Dampak keseluruhan dari program kesehatan kerja dievaluasi
dan didokumentasikan.
6.3. Rekomendasi dibuat untuk program selanjutnya

BATASAN VARIABEL
1. Sumber informasi dan data dari eksternal dapat meliputi:
1.1. Peraturan K3 dari pihak yang berwenang.
1.2. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional / DK3N.
1.3. Institusi industri.
1.4. Kelompok pekerja.
1.5. Serikat Pekerja.
1.6. Spesialis/Ahli K3.
2
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.7. Peraturan perundang-undangan, kode praktik, standar-standar terkait dan bahan panduan.
1.8. Database seperti data kecelakaan kerja nasional (mis. Data Jamsostek).
1.9. Jurnal dan website.
1.10.Spesifikasi dan panduan dari pabrik.

2. Hazards kesehatan kerja


2.1. Adalah hazards di tempat kerja yang memiliki potensi merugikan kesehatan 2.2. Dapat berupa:
a. Hazards yang bersumber dari lingkungan kerja (faktor fisik, kimia, biologik).
b. Hazards yang bersumber dari pekerjaan (faktor ergonomik).
c. Hazards yang bersumber dari organisasi pekerjaan dan budaya kerja (faktor stres kerja).
d. Hazards yang bersumber dari pekerja sendiri (faktor somatik / kondisi jasmani dan perilaku).

3. Sumber informasi dan data di tempat kerja dapat mencakup:


3.1. Pekerja.
3.2. Bahaya, laporan dan investigasi kecelakaan.
3.3. Data penyakit, absensi, kunjungan poliklinik dan kematian pekerja.
3.4. Keluhan tertulis dan lisan.
3.5. Hasil rapat.
3.6. Laporan.
3.7. Audit.
3.8. Lembar data keselamatan bahan baku.
3.9. Kuesioner.

4. Efek kesehatan yang merugikan


4.1. Adalah efek kurang baik pada kesehatan.
4.2. Dapat berupa:
a. Perubahan fisiologis seperti berdebar, berkeringat.
b. Keluhan ringan s.d. berat.
c. Timbulnya gejala penyakit.
d. Penyakit.
e. Kematian.

5. Profesional kesehatan dapat mencakup:


5.1. Dokter spesialis okupasi, adalah dokter yang telah lulus pendidikan formal di bidang spesialis
okupasi.
5.2. Dokter kesehatan kerja, adalah dokter yang telah lulus dan bersertifikasi kursus dokter kesehatan
kerja.
5.3. Dokter umum dan spesialis lain.
5.4. Perawat kesehatan kerja.
5.5. Pendidik kesehatan.
5.6. Sarjana kesehatan lainnya di bidang kesehatan kerja.

6. Karakteristik pekerjaan dan cara kerja dapat meliputi:


6.1. Proses di tempat kerja dan bahaya yang dihasilkan.
6.2. Sifat toksik dari bahan berbahaya.
6.3. Efek kesehatan yang merugikan dari bahaya fisik di tempat kerja seperti bising, getaran, suhu
ekstrim.
6.4. Efektivitas dari strategi pengendalian yang berbeda.

3
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6.5. Biaya relatif untuk implementasi dari strategi pengendalian yang sesuai.
6.6. Tuntutan pekerjaan seperti tuntutan fisik, mental dan emosional, kurangnya variasi, pendeknya
perputaran jadwal kerja; beban kerja.
6.7. Beban kerja dan persoalan penjadwalan seperti kecepatan kerja; shift kerja; jadwal kerja yang
tidak fleksibel; tak dapat diduga; jam kerja yang panjang atau kurang ramah.
6.8. Partisipasi dalam pembuatan keputusan dan pengendalian beban kerja.
6.9. Kecukupan dan kondisi peralatan.

7. Konteks pekerjaan dapat meliputi:


7.1. Faktor-faktor organisasi seperti komunikasi; tingkat dukungan dari pemecahan masalah dan
pengembangan pribadi; perubahan pola hubungan kerja, dan definisi dari tujuan organisasi.
7.2. Hubungan antar personal di tempat kerja, termasuk dengan pengawas dan teman sekerja.
7.3. Ketidakjelasan peran, konflik peran dan penanggung jawab.
7.4. Isu karier termasuk promosi, keamanan pekerjaan dan keterampilan.

8. Sumber informasi dan data dari dalam dapat meliputi:


8.1. Human Resources, Industrial Relations, manajemen personal dan staf.
8.2. Staf kesehatan kerja dan staf pengayom pekerja.
8.3. Penyelia.
8.4. Manajer.
8.5. Perwakilan pekerja dan K3.

9. Hirarki pengendalian berarti mengembangkan pengendalian risiko dengan berdasarkan prioritas berikut:
9.1. Eliminasi bahaya.
9.2. Minimalisasi risiko ketika eliminasi tidak dapat dilakukan, dengan:
a. Substitusi.
b. Isolasi bahaya dari pekerja.
c. Menggunakan pengendalian dengan rekayasa mesin.
d. Menggunakan pengendalian administratif (spt prosedur, pelatihan).
e. Menggunakan alat pelindung diri (APD).

10.Proses komunikasi organisasi dapat mencakup:


10.1. Proses komunikasi formal dan informal.
10.2. Pelatihan.
10.3. Penjelasan mengenai posisi dan proses peningkatan kinerja.

11.Identifikasi kelompok target komunikasi meliputi:


11.1. Karakteristik seperti, namun tidak terbatas pada:
a. Jumlah pekerja, kelompok, tim, dan lain-lain.
b. Lokasi.
c. Variasi dari peran, tanggung jawab dan lain-lain.
d. Bahasa dan penulisan.
e. Latar belakang budaya.
f. Karakteristik yang mempengaruhi strategi komunikasi, seperti akses ke informasi dan data
serta pemberdayaan.

4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
12.Pemangku kepentingan dapat meliputi:
12.1. Pekerja.
12.2. Manajer.
12.3. Perwakilan keselamatan dan kesehatan dan pekerja lain.
12.4. Komite K3.
12.5. Keluarga dari pekerja
12.6. Komunitas lokal / masyarakat di sekitar tempat kerja.
13.Persyaratan hukum dapat meliputi:
13.1. Persyaratan legislatif K3 yang relevan terkait dengan penggunaan bahan kimia tertentu dan
proses di tempat kerja.
13.2. Peraturan perundang-undangan tentang privasi/ kode etik.
13.3. Persamaan pekerja dengan kebutuhan tertentu.

14.Persyaratan etika dapat mencakup:


14.1. Kerahasiaan.
14.2. Privasi.
14.3. Persamaan/ kesetaraan.
14.4. Keberagaman tempat kerja.

15.Sumber daya dapat meliputi:


15.1. Fisik.
15.2. Keuangan.
15.3. SDM.

16.Rencana evaluasi dapat meliputi:


16.1. Strategi komunikasi yang sesuai di tempat kerja.
16.2. Materi pelatihan.
16.3. Tersedianya program pelatihan termasuk penjadwalan.
16.4. Identifikasi untuk kelompok target yang sesuai.
16.5. Dampak pada tenaga kerja.
16.6. Dampak pada perbaikan di tempat kerja sebagai hasil dari intervensi.

PANDUAN PENILAIAN
Panduan penilaian menyediakan informasi untuk menginformasikan dan mendukung penilaian yang sesuai
pada unit ini. Itu berisi suatu ikhtisar dari kebutuhan penilaian yang diikuti oleh identifikasi mengenai aspek
bukti yang spesifik yang perlu untuk ditunjukan dalam menentukan kemampuan. Panduan penilaian adalah
suatu bagian integral dari unit dan harus dibaca dan ditafsirkan bersama dengan komponen kemampuan lain.
Penilaian harus mencerminkan Petunjuk Penilaian yang dikuasakan dari Paket Pelatihan induk.

Ikhtisar dari persyaratan penilaian

Seseorang yang memperlihatkan kemampuan dalam standar ini harus mampu menyediakan bukti pemberian
kemudahan strategi untuk membantu pengendalian risiko kesehatan kerja, baik dalam tempat kerja nyata,
latihan simulasi maupun skenario.

Bukti yang dikumpulkan untuk demonstrasi kemampuan akan melibatkan produk yang dikembangkan untuk
memudahkan penyelesaian masalah kesehatan kerja; bukti bagaimana produk ini telah dikembangkan; dan

5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
bukti manfaat produk tersebut. Suatu pengetahuan dasar dari pendekatan sistematis dalam menangani K3
juga diperlukan.

Kebutuhan Bukti Spesifik

1. Pengetahuan dan pemahaman yang dibutuhkan:


1.1. Struktur dan bentuk legislasi termasuk peraturan, kode praktik, standarstandar terkait dan
materi panduan.
1.2. Metode dalam penyediaan bukti dari pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan K3.
1.3. Kebutuhan legislasi K3 mengenai bahaya spesifik dan kode praktek.
1.4. Hirarki pengendalian dan pertimbangan dalam pemilihan antara beberapa alat pengendalian,
seperti kekurangan yang mungkin ada pada metode pengendalian tertentu.
1.5. Sumber internal dan eksternal dari informasi dan data K3.
1.6. Bagaimana karakteristik dan komposisi tenaga kerja mempengaruhi risiko dan pendekatan
sistematik dalam menangani K3 misalnya.
1.7. Perubahan pada bursa tenaga kerja.
1.8. Struktur dan organisasi tenaga kerja seperti pekerja paruh waktu, pekerja tetap dan kontrak,
perubahan jadwal kerja, lokasi geografis.
1.9. Bahasa, tulisan dan angka.
1.10. Keterampilan berkomunikasi.
1.11. Latar belakang budaya/keberagaman tempat kerja.
1.12. Pekerja dengan kebutuhan khusus.
1.13. Pengetahuan dasar mengenai perilaku dan budaya organisasi dan dampaknya pada K3 dan pada
perubahan.
1.14. Etika yang berhubungan dengan praktik profesional.
1.15. Pengetahuan mengenai kebijakan dan prosedur K3 dalam organisasi.
1.16. Bentuk dari proses di tempat kerja (termasuk alur kerja, perencanaan dan pengendalian) dan
bahaya yang terkait dengan tempat kerja tertentu.
1.17. Sumber penyakit akibat kerja dan tindakan pencegahannya.
1.18. Pengetahuan dasar mengenai toksikologi dari bahan berbahaya dan potensi efek kesehatan yang
merugikan di tempat kerja.
1.19. Personil kunci, termasuk mengenali “agen perubahan”, dalam struktur manajemen di tempat
kerja.
1.20. Komunikasi formal dan informal serta proses konsultasi dan personil kunci terkait dengan
komunikasi.
1.21. Bahasa, tulisan dan profil budaya di tempat kerja.
1.22. Budaya organisasi dan dampaknya pada kelompok kerja.

2. Keterampilan dan Sikap yang dibutuhkan


2.1. Kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang dari bidang sosial, budaya dan latar
belakang etnis serta kemampuan fisik dan mental.
2.2. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan personil dari semua level organisasi dan
spesialis K3 dan, bila dibutuhkan, personil pelayanan darurat.
2.3. Kemampuan untuk membuat laporan kepada sejumlah kelompok target termasuk komite
K3/P2K3, perwakilan K3, manajer dan penyelia.
2.4. Kemampuan untuk menerapkan proses perencanaan dan tindakan perbaikan berkelanjutan.
2.5. Kemampuan untuk mengelola tugasnya sendiri dalam batas waktu.

6
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2.6. Kemampuan untuk melakukan konsultasi dan keterampilan negosiasi, terutama dalam
hubungan untuk mengembangkan rencana dan penerapannya serta pemantauan tindakan yang
telah ditetapkan.
2.7. Kemampuan untuk berkontribusi pada penilaian sumber daya yang dibutuhkan untuk secara
sistematik menangani K3 dan, bila diperlukan, menggunakan sumber daya yang ada.
2.8. Kemampuan untuk meneliti informasi dan data relevan di tempat kerja, dan melakukan
pengamatan meliputi tugas tempat kerja dan interaksi antar orang, aktivitas mereka, peralatan,
lingkungan dan sistem.
2.9. Kemampuan untuk melakukan perhitungan matematika sederhana (contoh menghitung
persentase perubahan), dan membuat grafik mengenai informasi
dan data tempat kerja untuk mengidentifikasi kecenderungan dan mengetahui keterbatasan-
keterbatasan.
2.10. Kemampuan untuk menggunakan bahasa dan keterampilan menulis yang sesuai dengan
kelompok kerja dan tugas.
2.11. Kemampuan untuk menggunakan komputer dasar dan keahlian teknologi informasi untuk
mengakses informasi dan data internal dan eksternal yang ada di K3.

3. Produk yang dapat digunakan sebagai bukti meliputi:


3.1. Dokumen, laporan, pengamatan, kebijakan, rencana.
3.2. Pelatihan, program dan presentasi informasi dan data.
3.3. Email, surat dan arsip lain dari langkah-langkah yang telah diambil untuk mengembangkan
sebuah program kesehatan kerja.
3.4. Laporan dari pihak lain seperti tenaga profesional kesehatan.

4. Proses yang dapat digunakan sebagai bukti meliputi:


Hasil pertemuan/rapat, dan laporan dari profesional kesehatan, manajer dan lainnya yang terlibat dalam
pengembangan dan implementasi.

5. Implikasi sumber daya untuk penilaian meliputi:


5.1. Akses ke kelompok kerja.
5.2. Akses ke tempat kerja atau simulasi tempat kerja.
5.3. Akses ke peraturan perundang-undangan/standar/panduan terkait.
5.4. Akses ke sumber informasi dan data kesehatan.

6. Validitas dan kecukupan bukti memerlukan:


6.1. Penilaian harus cukup untuk menutupi seluruh proses pengidentifikasian isuisu kesehatan kerja
di tempat kerja dan pengembangan serta penerapan strategi untuk mengurangi risiko pada
kesehatan kerja.
6.2. Yaitu ketika penilaian adalah bagian dari pengalaman belajar, bukti perlu dikumpulkan setelah
jangka waktu tertentu, melibatkan kedua penilaian formatif dan sumatif.
6.3. Penilaian itu dapat dilakukan melalui simulasi aktivitas berdasarkan proyek atau perkembangan
nyata dari sebuah program kesehatan kerja.

Penilaian kompetensi yang menyeluruh mengandung arti:


Bahwa unit ini dapat dijalankan sendiri atau sebagai bagian dari kegiatan penilaian terpadu yang melibatkan
unit lain yang relevan terkait dengan K3.

7
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOMPETENSI KUNCI
KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi. 3

Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. 2

Merencanakan mengorganisir aktifitas-aktifitas. 2

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok. 3

Menggunakan ide-ide dan teknik matematika. 2

Memecahkan masalah. 2

Menggunakan teknologi. 2

Unit Kompetensi #2
KODE UNIT : N.821100.028.02
JUDUL UNIT : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengaplikasikan dasardasar komunikasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi proses 1.1. Persyaratan minimal berkomunikasi di tempat kerja diidentifikasi
komunikasi sesuai kebutuhan.
1.2. Sarana untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan kolega
diidentifikasi sesuai standar organisasi.
1.3. Informasi yang diperoleh diidentifikasi untuk penyampaian sesuai
SOP.
2. Menangani informasi. 2.1. Keterampilan mendengarkan secara aktif digunakan untuk
mendapatkan informasi baik verbal maupun non-verbal.
2.2. Dokumentasi rutin yang bersifat informasi sederhana di tempat
kerja dilengkapi secara akurat dan mudah dipahami.
2.3. Informasi dan ide dikomunikasikan menggunakan teknik
komunikasi
3. Membuat konsep 3.1. Prosedur dan format penulisan konsep yang relevan
komunikasi tertulis diidentifikasi.
sebagai informasi. 3.2. Konsep tulisan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan batas waktu.
3.3. Bahasa verbal dan non-verbal digunakan dengan tata bahasa
sesuai kebutuhan.
4. Menggunakan media 4.1. Media komunikasi yang akan dipilih diidentifikasi sesuai
komunikasi. kebutuhan.
4.2. Penggunaan media ditentukan sesuai dengan panduan pemakaian
dan SOP.

8
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku sebagai acuan untuk mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
yang berlaku di seluruh sektor industri.
1.2 Negosiasi dan pembuatan kontrak termasuk namun tidak terbatas kepada:
1.2.1 Organisasi.
1.2.2 Perjanjian.
1.2.3 Kontrak sewa.
1.2.4 Negosiasi harga.
1.2.5 Perjanjian pemasaran.
1.3 Identifikasi pada kebutuhan pelanggan bisa termasuk tetapi tidak terbatas pada:
1.3.1 Berbicara dengan pelanggan.
1.3.2 Penelitian kualitas dan jumlah.
1.3.3 Mendapatkan umpan balik dari rekan kerja.
1.3.4 Menganalisa persaingan di luar.
1.3.5 Menganalisa kecenderungan pasar dan industri.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Telepon
2.1.2 Komputer
2.1.3 Mesin faksimili
2.1.4 Intercom
2.2 Perlengkapan
2.2.1 ATK
2.2.2 Lembar pesan telepon

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan Standar4.1 Norma


(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SOP Organisasi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1. Unit ini dapat dinilai berdasarkan tingkat kemampuan dalam mengaplikasikan keterampilan dasar
komunikasi.
1.2. Penilaian terhadap unit kompetensi ini dilakukan di tempat kerja atau secara simulasi.
1.3. Metode penilaian yang digunakan sebagai berikut:
1.3.1 Demonstrasi praktis baik di tempat kerja ataupun simulasi.
1.3.2 Tes lisan/tertulis mengacu kepada kriteria unjuk kerja
1.4. Bagi pelatihan kejuruan sebaiknya memberikan pelatihan yang mempertimbangkan konteks industri
secara menyeluruh tanpa bias pada sektor tertentu. Variasi situasi akan dapat membantu dalam hal
ini. Pelatihan untuk sektor tertentu materinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sektor tersebut.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
9
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1 Pengetahuan dasar komunikasi
3.1.2 Pengetahuan umum tentang informasi yang harus dikomunikasikan yang sesuai di berbagai
macam industri
3.1.3 Pengetahuan tentang budaya kerja organisasi termasuk kemampuan dan fokus pemasaran
3.2. Keterampilan
3.1.1 Kemampuan berkomunikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Komunikatif
4.2. Responsif

5. Aspek kritis
5.1. Kemampuan mengidentifikasi persyaratan kemampuan minimal berkomunikasi di tempat kerja.
5.2. Kemampuan menggunakan keterampilan mendengarkan secara aktif untuk mendapatkan informasi
baik verbal maupun non-verbal.
5.3. Penggunaan bahasa verbal dan non-verbal dengan tata bahasa sesuai kebutuhan.

Unit Kompetensi #3
KODE UNIT : PAR.JK02.009.01
JUDUL UNIT : Melakukan presentasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menguraikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk
melakukan presentasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapkan 1.1. Presentasi direncanakan sebelumnya. Materi
Presentasi. 1.2. dipilih sesuai dengan maksud khalayak, dan tujuan,
kesempatan, dan tempat.
1.3. Materi disusun secara jelas dan logis.

1.4. Materi pendukung dibuat seperti terawangan (slides),


pewayang pandang (overhead), atau program berbasis
komputer.
1.5. Materi diatur penggunaannya sesuai dengan waktu yang
diberikan.
2. Menyampaikan materi 2.1. Teknik presentasi yang menarik dan alat bantu visual digunakan
presentasi. dengan efektif agar gagasan atau rencana tertangkap oleh
khalayak.
2.2. Khalayak dilibatkan dalam presentasi dengan meminta umpan
balik bila dimungkinkan.
2.3. Pertanyaan khalayak dapat dijawab.

2.4. Presentasi ditindaklanjuti dengan tindakan nyata, sebagaimana


diminta.
2.5. Materi presentasi diberikan dalam bentuk
handouts.

10
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
Unit ini berlaku untuk mempersiapkan presentasi, menyampaikan materi presentasi yang digunakan
untuk melakukan presentasi.
Unit ini berlaku untuk sepanjang periode pekerjaan sesuai kebutuhan.

2. Perlengkapan untuk melakukan presentasi, mencakup namun tidak terbatas pada:


2.1. Komputer.
2.2. Audio – visual

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan presentasi, meliputi:


3.1. Mempersiapkan presentasi.
3.2. Menyampaikan materi presentasi.

4. Peraturan untuk melakukan presentasi, adalah:


4.1. Undang – Undang no.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan.
4.2. Peraturan – peraturan terkait lainnya.

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit
kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait:
1.1. PAR.JK02.001.01 : Merancang jalan pekerjaan/project.
1.2. PAR.JK02.004.01 : Melaksanakan Proses Pengumpulan Data Dan Informasi Primer Dan
Sekunder.
1.3. PAR.JK02.005.01 : Menganalisis Data Dan Informasi Bersama Para Pemangku Kepentingan.
1.4. PAR.JK02.006.01 : Memformulasikan Rekomendasi Bersama Pemangku Kepentingan.

2. Kondisi penilaian.
2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi melakukan presentasi.
2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi /praktek, dan simulasi di
workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan.


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
3.1. Teknik Presentasi.
3.2. Tata bahasa yang baik dan benar.
3.3. Komunikasi efektif.

4. Keterampilan yang dibutuhkan.


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
4.1. Menggunakan komputer dan audio visual.
4.2. Menerapkan teknik presentasi.

5. Aspek kritis.
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini,
sebagai berikut:

11
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5.1. Mempersiapkan presentasi dengan baik,
5.2. Menyampaikan materi presentasi dengan benar.

KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 3

Unit Kompetensi #4
KODE UNIT : P.854900.016.01
JUDUL UNIT : Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam merencanakan penyajian materi
pembelajaran.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merancang sesi 1.1. Materi pembelajaran, metode dan media pem-belajaran
pembelajaran diidentifikasi.
1.2. Materi pembelajaran, metode dan media pem-
belajaran disusun dalam sesi dan pentahapan pembelajaran.
2. Mempersiapkan 2.1. Bahan/perlengkapan pembelajaran dan media pembelajaran yang
bahan/perlengkapan digunakan, diidentifikasi dan dikelompokkan.
pembelajaran dan media 2.2. Bahan/perlengkapan pembelajaran dan media pembelajaran yang
yang digunakan digunakan, disusun dalam bentuk rencana pembelajaran.
3. Mengorganisasikan 3.1. Tempat proses pembelajaran beserta fasilitasnya diidentifikasi
lingkungan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
sesuai dengan situasi yang 3.2. Media/sarana pendukung pembelajaran yang akan digunakan baik
pembelajaran. untuk instruktur maupun peserta pelatihan disiapkan.
3.3. Fasilitas, bahan/perlengkapan pembelajaran, media pembelajaran
dan jadwal pembelajaran diorganisasikan sesuai dengan rencana
pembelajaran.

12
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merancang sesi pembelajaran, mempersiapkan bahan/perlengkapan
pembelajaran dan media yang digunakan, mengorganisasikan lingkungan pembelajaran sesuai
dengan situasi yang pembelajaranyangdigunakanmerencanakanpenyajian materi pembelajaran.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
1.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Program pelatihan
2.2.2 Buku literatur/referensi
2.2.3 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar 4.1 Norma


(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.1.1 Standar kompetensi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan hasil yang
dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Kondisi penilaianmerupakanaspekdalampenilaianyangsangatberpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan merancang sesi pembelajaran, mempersiapkan
bahan/perlengkapan pembelajaran dan media yang digunakan, mengorganisasikan lingkungan
pembelajaran sesuai dengan situasi yang pembelajaran yang digunakan untuk merencanakan
penyajian materi pembelajaran sebagai bagian dari program pelatihan.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode: lisan, tertulis,
observasi, dan atau portofolio.
1.4 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari:
workshop, kelas, dan tempat kerja.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Rencana penyajian materi pelatihan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun rencana penyajian materi pelatihan.

4. Sikap yang diperlukan


4.1 Cermat dalam menterjemahkan program pelatihan dengan rencana yang akan disusun.

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam melakukan kesesuaian rencana dengan modul pelatihan
13
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit Kompetensi #5
KODE UNIT : P.854900.017.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Faceto Face)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam menyajikan/ melaksanakan pelatihan (Face
to Face).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menjalin hubungan kerja 1.1. Hubungan kerja yang baik antar pesertapelatihan dalam
yang baik pada situasi proses pembelajaran diwujudkan dalam bentuk saling
pembelajaran. memahami peran masing-masing.
1.2. Hubungan kerja yang baik antara peserta pelatihan dengan
instruktur diwujudkan dalam bentuk saling memahami peran
masing-masing.
1.3. Hubungan yang harmonis antara peserta pelatihan dan
instruktur dengan situasi lingkungan pembelajaran,
diwujudkan dalam bentuk saling memahami peran masing-
masing.
c2. Menerapkan bimbingan 2.1. Materi bimbingan diidentifikasi sesuai dengan situasi
yang tepat dalam situasi pembelajaran.
pembelajaran. 2.2. Proses pembelajaran simulasi dilaksanakan
dengan lancar, tertib sesuai dengan rencana.
2.3. Proses pembelajaran dilaksanakan secara individu, kelompok
kecil dan kelompok besar.

3. Memonitor proses 3.1. Proses pembelajaran diidentifikasi sesuai dengan situasi


pembelajaran dalam pembelajaran.
situasi pembelajaran. 3.2. Proses fasilitasi bimbingan pembelajaran
dimonitor.
3.3. Proses fasilitasibimbingan pembelajaran

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menjalin hubungan kerja yang baik pada situasi pembelajaran,
menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi pembelajaran, memonitor proses pembelajaran
dalam situasi pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat bantu melatih
2.1.2 Alat peraga
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Lesson plan/session plan.
2.2.2 Bahan pembelajaran (learning material).
2.2.3 Buku literatur/referensi.
2.2.4 Alat tulis kantor.

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Pedoman mengelola kelas dan bengkel kerja (classroom and workshop management).
14
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.2 Pedoman pelatihan berbasis kompetensi.
3.3 Pedoman pelaksanaan mengajar untuk instruktur atau yang relevan.

4. Norma dan standar 4.1 Norma


(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.1.1 Standar kompetensi terkait dengan materi pelatihan
4.1.2 Tata tertib siswa/peserta pelatihan atau yang relevan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan hasil yang
dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Kondisipenilaianmerupakanaspekdalampenilaianyangsangatberpengaruh
atastercapainyakompetensitersebutyangterkaitdenganmenjalin hubungan kerja yang baik pada
situasi pembelajaran, menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi pembelajaran memonitor
proses pembelajaran dalam situasi pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi proses
pembelajaran sebagai bagian dari program pelatihan.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode: lisan, tertulis,
observasi, dan atau portofolio.
1.4 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari:
workshop, kelas dan atau tempat kerja.

2. Persyaratan kompetensi
2.1 P.854900.016.01 : Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Hubungan kerja yang baik antar peserta pelatihan dalam proses pembelajaran
3.1.2 Materi pembelajaran yang sesuai dengan situasi pembelajaran.
3.1.3 Hirarki dan urutan proses pembelajaran.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mewujudkan hubungan kerja yang baik antara peserta dengan
instruktur dalam bentuk saling memahami peran masingmasing.
3.2.2 Membimbing peserta pelatihan.
3.2.3 Melaksanakan proses pembelajaran.

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Konsistensi dalam menjaga kontak dengan peserta pelatihan.

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengelola kelas dan bengkel kerja.

15
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Unit Kompetensi #6
KODE UNIT : PRP.LP01.001.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Komputer Tingkat Dasar
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
komputer guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas di perpustakaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengoperasikan 1.1. Komponen-komponen komputer dan fungsinya masing-masing


program aplikasi dijelaskan.
dasar Office 1.2. Menghidupkan dan mematikan (turn on/turn off) komputer
dilakukan sesuai prosedur.
1.3. Aplikasi dasar komputer untuk pengolah kata
(word processing), pembuatan lembar kerja (spreadsheet),
dan untuk presentasi (power point) dijalankan.
2. Mengelola file dan folder di 2.1. File dan folder dijelaskan.
komputer 2.2. File dan folder dibuat.
2.3. Pengelolaan file dan folder ditunjukkan.
2.4. Mencetak (print out) file komputer dilakukan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan komputer tingkat dasar di perpustakaan.

2. Perlengkapan yang diperlukan untuk mengoperasikan komputer tingkat dasar:


2.1. Alat tulis kantor.
2.2. Komputer dan kelengkapannya yang dilengkapi sistem operasi dan program
aplikasi dasar.

3. Tugas pekerjaan untuk mengoperasikan komputer tingkat dasar:


3.1. Mengoperasikan program aplikasi dasar Office.
3.2. Membuat file dan folder di komputer.
3.3. Mengelola file dan folder di komputer.

4. Peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait dan/atau diikuti:


4.1. Panduan penggunaan komputer.

PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan prosedur penilaian:
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya untuk
menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait:
1.1Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:
1.1.1 –
1.2Unit kompetensi yang terkait, meliputi:
1.2.1 –

16
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Kondisi penilaian:
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan mengoperasikan program aplikasi
dasar Office dan mengelola file serta folder di komputer.
2.2Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktik dan simulasi di tempat uji
kompetensi maupun di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang diperlukan:


3.1Teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

4. Keterampilan yang diperlukan:


4.1Menggunakan perangkat komputer dan kelengkapannya.

5. Aspek kritis penilaian:


5.1 Ketepatan mengoperasikan program aplikasi dasar berbayar maupun tak berbayar (open source).
5.2Ketepatan mengelola berkas di komputer.

KOMPETENSI KUNCI
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikankegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

17
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit Kompetensi #7
KODE UNIT : P.854900.031.01
JUDUL UNIT : Mengelola Bahan Pelatihan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam mengelola bahan pelatihan mencakup
membuat menyiapkan, mendistribusikan penggunaan bahan dan
membuat laporan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membuat daftar 1.1 Bahan pelatihan teori dan praktik diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan bahan materi latihan.
pelatihan. 1.2 Daftar kebutuhan bahan pelatihan dibuat sesuai dengan
materi latihan.
1.3 Kebutuhan bahan pelatihan diajukansesuai dengan prosedur
yang berlaku.
2. Menyiapkan bahan 2.1 Bahan pelatihan diverifikasi sesuai kebutuhan
pelatihan. pelatihan.
2.2 Bahan pelatihan teori dan praktikdisiapkan sesuai kebutuhan
pelatihan.
3. Mendistribusikan 3.1 Kebutuhan bahan pelatihan diverifikasi sesuai dengan
penggunaan bahan kemajuan peserta pelatihan.
dalam proses pelatihan. 3.2 Kebutuhan bahan pelatihan didistribusikan sesuai dengan
kemajuan peserta pelatihan.
4. Membuat laporan 4.1 Data pemakaian bahan pelatihan di dokumentasikan sesuai
penggunaan bahan prosedur.
latihan. 4.2 Laporan penggunaan bahan pelatihan dibuat sesuai dengan
prosedur.
4.3 Laporan penggunaan bahan pelatihan disampaikan kepada
manajemen sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk membuat daftar kebutuhan bahan pelatihan, menyiapkan bahan untuk
pelatihan, mendistribusikan penggunaan bahan dalam proses pelatihan, membuat laporan
penggunaan bahan latihan yang digunakan mengelola bahan pelatihan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data.
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Formulir daftar kebutuhan bahan.
2.2.2 Buku daftar bahan.
2.2.3 Formulir penerimaan bahan.
2.2.4 Formulir permintaan bahan.
2.2.5 Formulir laporan penggunaan bahan.
2.2.6 Alat tulis kantor..
18
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Berbasis Kompetensi.

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SOP pengelolaan bahan lembaga pelatihan/institusi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan hasil yang
dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangatberpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan membuat daftar kebutuhan bahan pelatihan,
menyiapkan bahan untuk pelatihan, mendistribusikan penggunaan bahan dalam proses
pelatihan, membuat laporan penggunaan bahan latihan yang digunakan untuk mengelola bahan
pelatihan.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode: wawancara, studi kasus, tertulis, dan atau
observasi.
1.4 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari: workshop, kelas, tempat kerja.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip-prinsip Pengelolaan bahan pelatihan
3.1.2 Aturan/pedoman penggunaan bahan pelatihan
3.1.3 Nama, jenis, fungsi dan sifat bahan pelatihan
3.1.4 Standar biaya khusus (Kementerian Keuangan)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menginventarisasi semua jenis bahan pelatihan
3.2.1 Menentukan formulir pengelolaan bahan pelatihan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti dalam mengelola bahan pelatihan.

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menginventarisasi dan mendistribusikan bahan pelatihan sesuai dengan
prosedur.
5.2 Ketepatan dalam melaporkan penerimaan dan penggunaan bahan pelatihan.

19
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Unit Kompetensi #8
KODE UNIT : P.854900.033.01
JUDUL UNIT : Mengelola Peralatan Pelatihan
DESKRIPSI UNIT: Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam mengelola peralatan pelatihan mencakup membuat, menyiapkan,
mendistribusikan penggunaan peralatan dan memelihara peralatan pelatihan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Membuat daftar 1.1 Kebutuhan peralatan pelatihan diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan peralatan materi latihan.
pelatihan 1.2 Daftar kebutuhan peralatan pelatihan dibuat sesuai dengan
materi latihan.
1.3 Kebutuhan peralatan pelatihan diajukan sesuai dengan materi
latihan.
2. Menyiapkan peralatan 2.1 Peralatan pelatihan diverifikasi sesuai kebutuhan materi
pelatihan latihan.
2.2 Peralatan pelatihan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
materi latihan.
3. Mendistribusikan 3.1 Kebutuhan peralatan pelatihan dipilih sesuai dengan
penggunaan peralatan kemajuan peserta pelatihan.
untuk pelatihan 3.2 Peralatan pelatihan didistribusikan sesuai dengan kemajuan
peserta pelatihan.
4. Memelihara peralatan 4.1 Kebutuhan perawatan dan perbaikan peralatan pelatihan
pelatihan diidentifikasi sesuai prosedur.
4.2 Peralatan pelatihan disimpan sesuai prosedur.

4.3 Peralatan pelatihan dirawat sesuai prosedur.

4.4 Peralatan pelatihan yang memerlukan perbaikan dilaporkan


sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk membuat daftar peralatan dan penyimpanannya, menyiapkan peralatan
pelatihan, mendistribusikan penggunaan peralatan untuk pelatihan,
memeliharaperalatanpelatihanyang digunakanmengelola peralatan pelatihan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Formulir daftar kebutuhan peralatan pelatihan
2.2.2 Buku daftar peralatan pelatihan
2.2.3 Formulir penerimaan peralatan pelatihan
2.2.4 Formulir permintaan peralatan pelatihan
2.2.5 Formulir laporan penggunaan peralatan pelatihan
2.2.6 Alat tulis kantor
2.2.7 Buku manual pengoperasian peralatan pelatihan

3. Peraturan yang diperlukan


20
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Berbasis Kompetensi.

4. Norma dan standar 4.1 Norma


(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.1.1 SOP Pengelolaan Peralatan Pelatihan Lembaga Pelatihan/ Institusi yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, proses dan hasil yang
dicapai dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi tersebut yang terkait dengan membuat daftar peralatan dan penyimpanannya,
menyiapkan peralatan pelatihan, mendistribusikan penggunaan peralatan untuk pelatihan,
memelihara peralatan pelatihan yang digunakan untuk mengelola peralatan pelatihan.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode: wawancara, interview, tertulis, observasi,
studi kasus dan/atau portofolio.
1.4 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau kombinasi dari: workshop, kelas, dan atau
tempat kerja.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Jenis dan fungsi peralatan pelatihan
3.1.2 Karakteristik peralatan pelatihan
3.1.3 Prinsip dasar penggunaan peralatan pelatihan
3.1.4 Perawatan periodik peralatan pelatihan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menginventarisasi semua jenis peralatan pelatihan
3.2.2 Menentukan formulir pengelolaan peralatan pelatihan
3.2.3 Mencatat durasi penggunaan peralatan pelatihan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Cermat dan teliti terhadap keberadaan dan perawatan peralatan pelatihan.

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menginventarisasi, pendistribusian dan penggunaan peralatan
pelatihan sesuai dengan ketentuan.

21

Anda mungkin juga menyukai