Anda di halaman 1dari 35

IDENTIFIKASI CSR

Disusun Oleh :
Dara Fifit Marini J3N212267
Hoerunnisa Asyahidah J3N212271
Puput Rahmawati J3N212273
Faiza Ittaqi J3N212261

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI KELAS D


PROGAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah penulisan laporan
identifikasi tentang CSR ini selesai sebagaimana yang
direncanakan.
Untuk pembahasan laporan identifikasi CSR, penulis lebih
banyak menjelaskan tentang Tanggung Jawab Sosial suatu
perusahaan, dengan maksud agar dapat membantu mahasiswa
membentuk fondasi pengetahuan yang kuat tentang bisnis.
Diharapkan setelah selesai mempelajari laporan ini mahasiswa
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di lapangan atau di
masyarakat yang kompleks.
Penulis menyadari kekurangan dan kesalahan adalah sifat
yang selalu ada pada setiap manusia, demikian juga pada diri
penulis. Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca laporan ini
memaklumi dan menyampaikan saran maupun pendapat melalui
penulis, agar penulisan laporan berikutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir kata semoga dalam kesederhanaannya laporan ini akan
lebih banyak manfaatnya.

Bogor, September 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
1.

Latar Belakang.................................................................................................. 4

2.

Tujuan............................................................................................................... 4

3.

CSR................................................................................................................... 4

4.

Pelaporan dan pemeriksaan..............................................................................5

5.

Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR...............................................6


Sumberdaya manusia.......................................................................................... 7
Manajemen risiko................................................................................................. 7
Membedakan merek............................................................................................. 7
Ijin usaha.............................................................................................................. 8
Motif perselisihan bisnis....................................................................................... 8

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 9
Indonesia Belajar...................................................................................................... 12
Indonesia Sehat........................................................................................................ 15
Indonesia Hijau......................................................................................................... 17
Berbagi Bersama Indosat......................................................................................... 18
Indosat Peduli........................................................................................................... 20

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya
dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa
suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

2. Tujuan
Untuk lebih mengenal lebih jauh CSR itu. Selain itu, agar perusahaan lebih peduli dan
lebih peka terhadap lingkungan dan masalah etika.

3. CSR
Hal ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah
ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan
masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan,
dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen
adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai
lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali
dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang
dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai
memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi
mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially
responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik"
(atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald
McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari
CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek
4

komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali
menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil
bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik di mata komunitas
tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek
perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan
mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun
secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam
sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas.
CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam
pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap
seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini
mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku
kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu
pemangku kepentingan internal.
"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi
institusi paling berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan di
masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan
bersama....setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil
haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut [1]

Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak
di bidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa:
" CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk
bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi
dari komunitas setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan
peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya". [2].

4. Pelaporan dan pemeriksaan


Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan
dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:

Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John


Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)

Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan


berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.

Verite, acuan pemantauan


5

Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000

Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000

Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan
atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara
aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak
perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan
perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya
diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas
formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri
yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir"
(suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga
perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan
metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan
kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya
untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.

5. Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR


Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari
sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja
CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya.
Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur
lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu korelasi positif walaupun
lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan.
Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance)
dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan
kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi
tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan
berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility-direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk
menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan
CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International
(Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London)
di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang
perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap
lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling
berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling

memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis
fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah
ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.[4]
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari
argumentasi di bawah ini:
Sumberdaya manusia

Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar.
Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan
[5]
, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi
peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat
perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan
lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan,
perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat
juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama
apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa
mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji",
"penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.
Manajemen risiko

Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi
yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui
insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadiankejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan,
pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu
dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan-yang semuanya merupakan komponen CSR--pada perusahaan dapat mengurangi risiko
terjadinya hal-hal negatif tersebut.[6].
Membedakan merek

Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara
penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak
konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus
dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.[7]. Menurut Philip
Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan
keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related
marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait
dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui
7

media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan
konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian
pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk
perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih
langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk
membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil
penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan
rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan
demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau
lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja
sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan
baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai
perusahaan yang peduli pada isu tertentu.
Ijin usaha

Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau
peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat
meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan
masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian
mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya
dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik
dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup,
sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat
tinggi tidak dipersoalkan.
Motif perselisihan bisnis

Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan
dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai
suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama
perseroan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 CSR Indosat
Sebagai bentuk komitmen Indosat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat,
Indosat telah melaksanakan berbagai progam yang kami harapkan dapat meningkatkan
kehidupan masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Corporate Social Responsibility yang kami lakukan tidak terbatas hanya pada pengembangan
dan peningkatan kualitas masyarakat pada umumnya, namun juga menyangkut tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Kepedulian terhadap pelanggan,
pengembangan Sumber Daya Manusia, mengembangkan Green Environment serta memberikan
dukungan dalam pengembangan komunitas dan lingkungan sosial. Setiap fungsi yang ada, saling
melengkapi demi tercapainya CSR yang mampu memenuhi tujuan Indosat dalam menerapkan
ISO 26000 di perusahaan.
Penerapan CSR Indosat mencakup 5 inisiatif, yang dilakukan secara berkesinambungan
yaitu:

Organizational Governance
Penerapan tata kelola Perusahaan terbaik termasuk mematuhi regulasi dan ketentuan yang
berlaku, berlandaskan 5 prinsip: transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, interpendensi
dan kesetaraan.
Consumer Issues
Menyediakan dan mengembangkan produk dan jasa telekomunikasi yang memberikan manfaat
luas bagi pemakainya, layanan yang transparan dan terpercaya.
Labor Practices
Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan antara Perusahaan dan karyawan serta
pengembangan sistem, organisasi dan fasilitas pendukung sehingga memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi Perusahaan.
Environment
Mengembangkan budaya Peduli lingkungan termasuk upaya-upaya nyata untuk mengurangi
penggunaan emisi karbon dalam kegiatan perusahaan.
Community Involvement
Ikut mengembangkan kualitas hidup komunitas dalam hal kualitas pendidikan sekolah dan
olahraga, kualitas kesehatan, serta ikut serta dalam mendukung kegiatan sosial komunitas
termasuk bantuan saat bencana/musibah.

CSR Goal Indosat


Bertumbuh, mematuhi ketentuan dan regulasi yang berlaku serta Peduli kepada masyarakat.
Program CSR di tahun 2008 memiliki tema khusus Indosat Cinta Indonesia, yang kemudian
pada tahun 2009, tema CSR Indosat berkembang menjadi Satukan Cinta Negeri sebagai
bentuk refleksi komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai perusahaan di Indonesia yang
Peduli atas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, serta upayanya untuk senantiasa berkarya,
memberikan manfaat, serta mengajak peran serta seluruh stakeholder untuk mewujudkan bangsa
10

Indonesia yang lebih baik, yang merupakan terjemahan dari keinginan masyarakat pada
umumnya untuk terlibat secara aktif dalam berbagai program sosial Indosat.
Program Indosat Satukan Cinta Negeri diterapkan melalui berbagai aktifitas antara lain
adalah:

11

Program yang telah dilakukan akan terus berjalan dan ditingkatkan kualitasnya. Seluruh program
CSR yang dilaksanakan oleh Indosat akan terus dievaluasi secara berkala agar betul-betul dapat
memberikan manfaat kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia sesuai CSR Goal Indosat.
Betapapun besarnya masalah yang dihadapi dunia pendidikan, kesehatan, lingkungan serta
permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia pada umumnya, maka setiap langkah nyata
yang dilakukan oleh Indosat merupakan tahapan yang berarti untuk menuju masa depan yang
lebih baik.

12

Indonesia Belajar

Berangkat dari pemikiran bahwa generasi muda merupakan tulang punggung masa depan
bangsa, sejak tahun 2004 Indosat melaksanakan program CSR yang berfokus pada pendidikan
dengan tema INDONESIA BELAJAR. Pendidikan dipilih dengan latar belakang kondisi
masyarakat Indonesia yang menurut statistik dan hasil penelitian masih tertinggal jauh dengan
negara lain. Padahal kunci peningkatan kualitas kehidupan bangsa terletak pada kualitas
pendidikan masyarakatnya, khususnya generasi muda, untuk dapat meraih masa depan yang
lebih baik.

ISMS
Indosat Science and Multimedia School

Sebagai kelanjutan program Indosat Science and Multimedia School (ISMS) yaitu program
bantuan perangkat multimedia untuk 103 sekolah, pada tahun 2010 Indosat menggelar lomba
mangajar Guru Fisika ISMS yang diarahkan menjadi kompetisi pemanfaatan perangkat yang
telah digunakan dan diikuti oleh perwakilan guru Fisika dari 103 sekolah yang telah
mendapatkan perangkat ISMS.
Babak grand final di ikuti oleh 8 guru finalis perwakilan para juara dari regional Indosat di
seluruh Indonesia, dimana mereka sebelumnya telah melalui proses seleksi penyaringan di 4 kota
besar yaitu : Jakarta, Medan, Makassar dan Surabaya. Penilaian lomba di lakukan oleh dewan
juri yang berkompeten di bidang pengajaran Seperti dosen dan pakar pendidikan.
Rangkaian lomba mengajar Guru Fisika ISMS ini merupakan bagian dari kepedulian Indosat
untuk meningkatkan kualitas guru pengajar, khususnya mata pelajaran Fisika.
13

Indosat telah memberikan sebuah pengalaman tersendiri bagi kami guru guru fisika yang telah
menerima paket pembelajaran fisika secara online serta pelatihan bagaimana mengoptimalkan
paket tersebut untuk dapat kami implementasikan di sekolah kami, selain itu Indosat telah
mengundang kami untuk lomba mengajar yang dapat kami jadikan sebagai ajang uji kemampuan
antar sesame guru fisika, bravo Indosat, ujar Bapak Siswandi Reyaan, Guru Fisika SMAN 1
Barabai, Juara 2 Lomba Mengajar Fisika Indosat Science & Multimedia School.

Pada tahun 2010, Indosat menyelenggarakan grand final IWIC ke-5 yang merupakan ajang
kompetisi dan apresiasi terhadap berbagai karya inovasi wireless generasi muda Indosat.
IWIC yang telah memasuki tahun kelima ini telah menghasilkan 1500 karya kreatif dan inovatif
di bidang wireless dan beberapa diantaranya telah berhasil diaplikasikan menjadi layanan yang
dapat di nikmati oleh masyarakat, seperti SMSZIP, karya dari Budi Daryatmo, pemenang IWIC
2006.
Grand final IWIC 2010 kali ini berhasil melahirkan 20 nominator muda yang menghadirkan
berbagai karya dalam beberapa kategori.
"sebagai salah satu bagian dari CSR Indosat di bidang pendidikan, IWIC telah memberikan
banyak manfaat dan pengalaman bagi para peserta khususnya saya sendiri, selain dapat dijadikan
sebagai ajang mengasah kemampuan di bidang wireless juga dapat dijadikan sebagai tempat
bersosialisasi dengan para sesame penggemar wireless, maju terus Indosat Wireless Innovation
contest, Jayalah Indonesia" ujar Sandy Marly Colondam, Juara IWIC tahun 2008, 2009 dan 2010

14

2 (dua) sekolah dasar unggulan untuk masyarakat Nangroe Aceh Darussalam

Sebagai kelanjutan dari program bantuan tanggap darurat bagi para korban bencana nasional
tsunami, Pada tahun 2010 ini Indosat tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi
pendidikan masyarakat Aceh.
Dua sekolah dasar di Aceh yang merupakan bantuan dari Indosat yaitu:
1. Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli.
2. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar.
Telah memberikan hasil yang baik bagi pengembangan pendidikan dan menjadikan sekolah
unggulan di Kabupaten dan Propinsi. Banyak penghargaan yang telah diperoleh dari kegiatan
siswa di kedua sekolah tersebut yang dapat meningkatkan image dan citra Indosat sebagai
perusahaan yang peduli terhadap pendidikan di Aceh.
Berbagai kegiatan dan program di kedua sekolah tersebut dilaksanakan dengan baik sejalan
dengan program Indonesia belajar dan Indonesia hijau.
Kami bangga bisa bersekolah di SDU Iqro, kami bisa bermain, baca banyak buku, belajar
computer dan mempunyai banyak teman, terima kasih indosat atas bantuan dan perhatiannya
kepada kami ujar M.Fathin Azka, siswa SDU Iqro kelas 6C.

Peningkatan Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium


Serta Peningkatan Kecerdasan Matematika

15

Meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat merupakan salah satu bentuk komitmen
Indosat yang diwujudkan melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan salah satunya
diwujudkan dalam program Indonesia Belajar yang berfokus pada bidang pendidikan, melalui
penyelenggaraan Workshop Peningatan Kompetensi Guru IPA (Fisika, Kimia dan Biologi)
Pada tahun 2010, Program workshop telah memasuki tahun ke-5 yang telah menghasilkan
memberikan beasiswa bagi 1024 guru dan 402 SMA dan Madrasyah aliyah Negeri dari 33
Propinsi di seluruh Indonesia.
Program peningkatan Kompetensi Guru IPA dan Matematika diselenggarakan oleh Indosat
bekerjasama dengan 3 universitas antara lain Universitas Andalas,Universitas Bung Hatta dan
Universitas Negeri Padang sebagai penyedia tenaga pengajar dan juga fasilitas laboratorium.
Program yang telah berjalan selama lima tahun ini ternyata mendapat respon yang cukup baik,
terlihat dari tingginnya jumlah peserta yang mengikuti program ini. Diharapkan program ini
dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap fasilitas laboratorium dan membuat IPA dan
Matematika menjadi pelajaran yang menarik & ditunggu-tunggu siswa, ujar Prof. Yunazar M
berpendapat mengenai program ini.

Indonesia Sehat

Program Indonesia sehat adalah suatu program Indosat yang berfokus pada kesehatan, khususnya
Ibu hamil, anak-anak serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan operasional Indosat.
Program Indonesia sehat melalui kegiatan mobil klinik memberikan pelayanan kesehatan gratis
sejak 2007 dengan 16 armada mobil yang tersebar di 8 regional operasional Indosat bekerjasama
dengan mitra yaitu Rumah Zakat, Pos Keadilan Peduli Umat, Bulan Sabit Merah Indonesia dan
Dompet Dhuafa.

Aktifitas 16 Unit "Mobil Klinik Sehat Keliling Indosat


di 16 kota regional

16

Berbagai aktifitas dilakukan melalui "Mobil Klinik Sehat Keliling antara lain:
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Konsultasi Gizi dan kesehatan
3. Bantuan obat dan makanan sehat bagi Balita
4. Pengasapan (jika dibutuhkan)
5. Pos Layanan Terpadu (untuk Ibu dan Anak)
6. Mobil Klinik Sehat Keliling Indosat ini dilengkapi dengan alat USG, tabung
oxigen, inhalasi, suction pump, obat-obatan, perlengkapan operasi minor,
alat timbang bayi.

Adapun cakupan operasi di 8 (delapan) kota di wilayah kerja Indosat, yaitu:

Sumatera Bagian Utara (base di Padang dan Medan)

Sumatera Bagian Selatan (based di Bengkulu dan Lampung)

Jabodetabek (based di Jakarta dan banten)

Jawa Barat (base di Bandung dan Tasikmalaya)

Jawa Tengah dan DIY (base di Yogyakarta dan Semarang/ Tegal)

Jawa Timur (base di Surabaya dan Jember)

Kalimantan (base di Banjarmasin dan Pontianak)

Sulawesi (base di Makasar dan Jayapura)

Mobil Klinik Indosat beroperasi di 5-10 titik lokasi setiap bulan di setiap kota dengan jadwal dua
hingga tiga titik setiap minggunya. Hingga akhir Desember 2010, ke enambelas mobil klinik
17

sehat keliling ini telah melayani 450.715 pasien dengan komposisi 36% melayani anak dan
balita, 31% melayani ibu-ibu, dan 33% melayani masyarakat umum (termasuk manula).

Ibu Hasanah, seorang Ibu Rumah Tangga di Surabaya telah merasakan manfaat dari adanya
kegiatan mobil klinik, dengan adanya mobil klinik bisa periksa USG gratis dan saya jadi tahu
jenis kelamin anak saya ujar Ibu Hasanah.

Pada tahun 2010, Indosat kembali meraih penghargaan MetroTV MDGs Award 2010 untuk
tujuan MDGs ke 5 yaitu peningkatan kesehatan Ibu (Improve Maternal Health), sehingga sejak
tahun 2008 hingga tahun 2010, Indosat telah mendapatkan 3 penghargaan dari MDGs Award,
dengan mendapatkan penghargaan tersebut semakin mendorong Indosat untuk berkomitmen
yang terbaik bagi masyarakat guna tercapainya masa depan yang lebih baik.

Indonesia Hijau

Program Indonesia Hijau adalah salah satu bentuk kepedulian dan bakti kami untuk menciptakan
pelestarian lingkungan yang lebih baik bagi generasi masa depan. Adapun program yang kami
lakukan dalam mendukung hal tersebut antara lain adalah:

18

Penanaman

Pohon

Sebagai bentuk komitmen Indosat dalam mendukung program pelestarian lingkungan, mulai
tahun 2008 Indosat meluncurkan program sejuta pohon bagi Indonesia yang dalam
pelaksanaannya program ini diwujudkan dalam beberapa aktifitas, seperti tanam dan pelihara
pohon bagi karyawan, kerjasama penanaman dan pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung
di Rinjani Lombok bersama WWF Indonesia, serta menggandeng pemerintah daerah dan
perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini total pohon yang telah di tanam sejumlah 200.531 pohon.
Pada tahun 2009, Indosat melaksanakan program penghijauan di Blora, Jawa Tengah yang
disebut dengan Kampung Jati Indosat, dengan menanam 10.000 pohon jati di desa Tawangrejo,
Blora. Jawa tengah untuk menghijaukan kawasan perbukitan.
Pada tahun 2010, Indosat berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu Penanaman Satu
milyar pohon Indonesia dengan memberikan 43.000 pohon bekerjasama dengan Departemen
Kehutanan dan mitra Indosat. Pelaksanaan program dilaksanakan di waduk Jatiluhur sebagai
resapan air melalui program menanam dan memelihara dan pelaksanaan program daerah aliran
sungai yang terletak di sepanjang sungai Citarum , Cisadane, Ciapus dan Cihedeung.

Aksi Internal Ramah Lingkungan


Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan ramah lingkungan, Indosat menggalakkan budaya
dan perilaku sadar-lingkungan di kalangan karyawan dengan melaksanakan 8 aksi internal Prolingkungan yang meliputi :

19

1. Hemat Kertas Menuju Paperless


2. Hemat Air
3. Hemat Listrik
4. Pemilahan Sampah Organik dan Non Organik
5. Tidak Merokok di Tempat Kerja
6. Pembuatan Biopori di Lingkungan Kantor
7. Penggunaan Energi Alternatif Bagi BTS
8. Green Office
Indosat juga berinisiatif untuk membuat lebih dari 400 lubang biopori di area kantor Indosat
Daan Mogot, serta tempat pengolahan Kompos secara mandiri dan Apotik Hidup.

Berbagi Bersama Indosat

Merupakan program CSR Indosat dalam mengajak para pelanggan untuk turut menyumbangkan
donasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, baik melalui sms, melalui percakapan
20

telepon serta layanan Indosat lainnya. Program berbagi bersama Indosat ini terwujud dalam
berbagai aktivitas antara lain:

Bantuan korban Bencana


PT. Indosat selalu memberikan kepedulian kepada masyarakat yang terkena musibah
bencana. Sebagai bagian dari upaya tanggap darurat, Perusahaan langsung menurunkan
tim SAR untuk memberikan bantuan evakuasi kepada masyarakat. Bantuan berupa
makanan dan obat-obatan juga diberikan terutama untuk wilayah-wilayah pengungsian,
dimana 2 bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus ada secara terus
menerus.

SMS Cinta Dhuafa


Program SMS Cinta Dhuafa dilaksanakan di bulan Ramadhan, dengan mengetik CDF
kirim ke 5000, para pelanggan Indosat dapat berpartisipasi untuk menyisihkan sebagian
rezekinya bagi mereka yang membutuhkan di Bulan puasa Ramadhan. Hasil dari SMS
tersebut disalurkan kepada yayasan dan lembaga yang membutuhkan bantuan.

SMS Donasi Korban Bencana


Dalam program Donasi Korban bencana, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi
bantuan melalui sms. Dana yang terkumpul akan diberikan kepada para korban yang
membutuhkan bantuan untuk kebutuhan mereka pasca bencana.

Pemberian kontribusi langsung kepada masyarakat

Program Ramadhan
Tahun 2010, Indosat memberikan bantuan 3010 Al-quran dan hadist yang dibagikan
kepada masyarakat sekitar di 8 regional dan 35 kantor cabang Indosat, dengan tujuan
untuk meningkatkan pendidikan/pembelajaran Al-Quran bagi masyarakat sekitar.

Bantuan kepada masyarakat


Bantuan diberikan kepada masyarakat yang berada disekitar BTS, hal ini dilakukan
melalui bantuan sosial, bantuan peringatan hari besar nasional, serta aktifitas lainnya.
Selain itu, Indosat juga memberikan bantuan kepada masyarakat (bantuan sosial,
kesehatan, dll), dan juga dukungan kepada pemerintah daerah di wilayah kerja Indosat
(35 cabang) untuk membangun dan turut berkontribusi dalam memperbaiki tatanan hidup
masyarakat (ie. penyelenggaraan taman kota, MCK, pemberantasan buta huruf, rumah
baca, dll)

21

Indosat Peduli

Merupakan program Indosat dalam memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana
dan juga kegiatan pembinaan komunitas di daerah yang rawan bencana.

Penanganan dan Pemulihan Pasca Bencana

Kegiatan cepat tanggap Indosat dalam membantu masyarakat sebagai bagian dari program CSR
Indosat. Di bawah payung Indosat Peduli, perusahaan berupaya memberikan bantuan sosial,
pendidikan dan kesehatan yang bersifat philanthropy kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan yang diperuntukkan membantu masyarakat di wilayah bencana ini, telah dilaksanakan
sejak dahulu antara lain dalam bentuk bantuan makanan, pakaian dan kebutuhan primer lainnya,
layanan kesehatan, dan juga dukungan telekomunikasi gratis bagi para korban.
Hingga kini Indosat terus berupaya menghadirkan dan membantu masyarakat, seperti pada saat
terjadi bencana tsunami di Aceh dan Pangandaran, gempa di Jogyakarta, Padang, dan Bengkulu,
banjir di Jakarta, Morowali, Bojonegoro, Ngawi, bencana Situ Gintung di Tangerang, gempa di
Tasikmalaya dan di Sumatera Barat, bencana banjir di Baleendah di Bandung Selatan, serta
bencana longsor di Ciwidey.

Dalam pelaksanaan tanggap bencana, Indosat sudah memiliki team task force penanganan
pasca terjadi bencana, dimana team ini bertugas untuk memulihkan asset perusahaan, meliputi
karyawan dan infrastruktur perusahaan, serta membantu masyarakat yang berada dekat dengan
infrastruktur perusahaan.
Salah satunya adalah dengan menerjunkan Mobil Klinik Sehat Keliling dan Tim SAR Indosat ke
wilayah terjadinya bencana, sesaat setelah terjadinya bencana. Layanan tersebut diturunkan
22

sebagai bagian dari kepedulian perusahaan kepada masyarakat yang terkena bencana. Sebagai
contohnya adalah saat terjadinya gempa yang terjadi di Sumatera Barat, guna menolong para
korban gempa, Indosat menurunkan 3 (tiga) mobil klinik langsung ke wilayah terjadinya gempa,
yakni 2 unit di kota Padang dan 1 unit di kota Pariaman, yang dilanjutkan dengan dengan
mendirikan Posko kesehatan yang bertempat di Korong Gadang, dekat Polsek Kuranji, Padang
dan di Jalan Pasir Kota, Pariaman, untuk memberikan bantuan kesehatan dan pengobatan bagi
para korban yang terluka. Pada H+1 Indosat juga langsung mendirikan Posko Indosat Peduli
yang meliputi layanan telepon gratis bagi para korban untuk dapat melakukan panggilan keluar
menghubungi sanak saudara untuk mengabarkan keadaan mereka dan tersedia juga pertolongan
medis bagi para korban. Posko Indosat Peduli ini berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman No 68,
Padang (Kantor Indosat cabang Padang), serta 4 posko telepon gratis di beberapa lokasi lainnya.
Sedangkan anak perusahaan Indosat, IM2, juga akan menyiapkan media center dan bantuan
backbone untuk fasilitas komunikasi tanggap darurat gempa Sumatra Barat yaitu berupa 1 unit
mobil Vsat, 1 set terminal Vsat Ku-band, AP dan perangkat support lainnya untuk membantu
koordinasi di lapangan.

Melanjutkan bentuk kepedulian yang sudah dilakukan sejak hari pertama paska gempa di
Sumatera Barat, hari ini Indosat kembali menyerahkan bantuan senilai lebih dari Rp 2 Milyar,
baik dalam bentuk uang tunai, barang, fasilitas telekomunikasi gratis, fasilitas kesehatan cumacuma serta program-program khusus untuk pelanggan IM3 dan Mentari di Padang, dalam upaya
membantu para korban serta mempercepat upaya pemulihan paska gempa. Seluruh bantuan
diserahkan jajaran direksi Indosat yang dipimpin langsung oleh President Director & CEO
Indosat Harry Sasongko, beserta Komisaris Rachmat Gobel. Bantuan diterima masing-masing
oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbar H. Firdaus K SE Msi dan Wakil Ketua Bidang
Organisasi PMI Prof. Firman Hasan SH. Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan
yang berasal dari komunitas pelanggan BlackBerry Indosat berupa dana tunai yang terkumpul
dari para anggota komunitas BlackBerry, sebagai bentuk kepedulian pelanggan Indosat terhadap
bencana di Sumbar.

Atas nama manajemen dan karyawan kami menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam
kepada masyarakat yang menjadi korban gempa ini. Semoga berbagai bentuk kepedulian yang
telah kami berikan dapat turut membantu meringankan beban para korban serta mendukung
upaya pemulihan paska gempa sehingga kondisi kehidupan masyakarat dapat segara pulih dan
normal kembali, demikian disampaikan President Director & CEO Indosat Harry Sasongko.

Bantuan senilai lebih dari Rp 2 Milyar tersebut terdiri dari bantuan uang tunai senilai Rp 500
juta yang diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, bantuan senilai Rp
400 juta berupa barang-barang sesuai kebutuhan di lokasi bencana diserahkan dan disalurkan
23

melalui Satkorlak Sumatera Barat, bantuan berupa 200 unit StarOne dengan pulsa bagi para
relawan, Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit, fasilitas kesehatan cuma-cuma melalui Mobil
Klinik Keliling Indosat, posko telekomunikasi yang menyediakan fasilitas telekomunikasi gratis
di 5 posko/titik, serta program layanan bagi pelanggan IM3 dan Mentari berupa perpanjangan
masa aktif, bonus 60 SMS dan 60 menit percakapan.

Khusus untuk pelanggan IM3 dan Mentari dengan HLR Padang, Indosat memberikan secara
cuma-cuma perpanjangan masa aktif hingga 15 hari sejak 5 oktober 2009, bonus 60 SMS dan 60
menit percakapan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggan mengalami kesulitan
dalam melakukan isi ulang selama masa paska musibah gempa.
Sementara itu Indosat juga mengajak para pelanggannya untuk turut berpartisipasi memberikan
kepedulian kepada para korban gempa melalui SMS Donasi peduli bencana Tasikmalaya dan
Sumatera Barat. Jumlah donasi yang terkumpul untuk program ini adalah Rp 21.802.365,(untuk gempa di Tasikmalaya) dan Rp 995.300.460,- (untuk gempa di Padang) dan keseluruhan
donasi tersebut sudah dialokasikan kepada Komunitas Postel untuk pembangunan dan perbaikan
sarana serta prasarana pendidikan di kedua wilayah tersebut.

2.2 CSR PT. PLN


1. PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
a) Community Relation
Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi
kepada para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara
lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui penerangan kepada pelajar
SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang
di daerah Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur
b) Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan
umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan :

Bantuan bencana alam.

Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di Kelurahan


Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru.

24

Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga pedesaan di Kecamatan Rumpin
Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan umum di Bogor
Buleleng, Bali.

Bantuan perbaikan sarana ibadah.

Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota lainnya di Indoenesia

Bantuan Sarana air bersih,

c) Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja
sama dengan Fakultas Pertanian UGM.

Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa
Tengah.

Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar
Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.

Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi

Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN

Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.

Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.

Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur

Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua

Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua

Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua

Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua

Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera

25

2. PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI di antaranya:

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)


PLTMH di bangun di areal yang relatif terpencil, sulit diakses oleh jaringan listrik secara
ekonomis, namun memiliki potensi sumber air yang potensial dan luas hutan yang memadai
untuk menjamin pasokan air. Untuk memberi manfaat penerangan sekaligus mendorong
masyarakat setempat memelihara kelestarian lingkungan, PLN membantu pembangunan PLTMH
bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu unit PLTMH hasil kerja sama ini dibangun di
Desa Pesawaran Indah, Lampung.
Beberapa unit PLTMH kerja sama PLN dengan Universitas Gadjah Mada, juga dibangun di
beberapa lokasi lain, yakni:

Dusun Lebak Picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar dan 1 musholla.

Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW

Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK

Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK

Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK

Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK

Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK

Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK

Dusun Parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK

PLTMH di Sungai Code, Yogyakarta

Pembangkit listrik biogas


Pembangit biogas didirikan di daerah dengan kegiatan peternakan yang dominan. Pembangkit ini
memanfaatkan kotoran ternak, biasanya sapi, sebagai bahan utama. Proses pembangkitan listrik
dilakukan dengan memanfaatkan gas metan dari proses fermentasi kotoran ternak. Gas metan
26

yang dihasilkan dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan
untuk memasak. Sisa fermentasi dpat digunanakan sebagai pupuk. PLN telah mendukung
pengembangan komunitas berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman
yang mandiri, bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM.

Pendidikan dan penyuluhan


Selain kegiatan pembangunan prasarana yang berkaitan dengan energi, dalam Program CSR
Desa Mandiri Energi PLN juga menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan penyuluhan
yang bertujuan memberi pengertian mengenai pengaruh listrik, jaringan transmisi dan distribusi
listrik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat selain pelaksanaan program bantuan untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat.

Pelestarian alam, termasuk penghijauan


Penanaman dan kegiatan pemeliharaan pohon yang selama ini telah rutin dilakukan untuk
membantu lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas manusia. Pada tahun 2010 sampai
dengan 2011 PLN telah menanam pohon sebanyak 126.705 pohon.

3. PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Program Kemitraan (PK)
Program Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang berasal dari bagian laba BUMN.
Pelaksanaan PK umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural oleh Perseroan
langsung pada Mitra Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit Pelayanan, Area
Pelayanan (kecuali yang berlokasi sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi). Pelaksanaan PK
pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:

Melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari calon Mitra Binaan.
Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha yang layak dan sehat, serta
dikoordinasikan dengan instansi terkait;

Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan dan pelatihan, pemasaran, bantuan


modal kerja, memproses jaminan kredit, pemantauan dan evaluasi pada Mitra Binaan,
pencatatan dan pembukuan transaksi yang terkait;
27

Membuat laporan secara periodik (triwulan dan tahunan).

Program Bina Lingkungan


Program bina lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan pendidikan bagi
masayarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu, namun memiliki
kecerdasan dan kemauan besar untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, dilakukan melalui
kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi program penghijauan yang diselenggarakan oleh
pihak eksternal bekerja sama dengan Pemerintah dan realisasi penghijauan sekitar instalasi PLN.
Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka Bina Lingkungan adalah kegiatan bantuan bencana
alam (BUMN Peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai, Gunung Sinabung, banjir bandang
Wasior dan kegiatan sosial lainnya.
KISAH MITRA BINAAN
JATS CRAFT KOTA GEDE YOGYAKARTA(PENGRAJIN TEMBAGA)
Salah satu mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat Sudrajat Pemilik
JATS CRAFT di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang bermigrasi di saat masa kanakkanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti orang tuanya yang berdarah
wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu, dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun 2001.
Namun, badai krisis moneter 97-98 berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat
banyak proposal ke hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN
(Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak itu, ia menjadi
mitra binaan PT PLN (Persero).
Dua tahun setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jats Craftsudah mengikuti pameran di
Surabaya. Tahun 2003 mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero) setelah pinjaman
yang pertama sukses ia tunaikan, PKBL PT PLN (Persero) karena kepercayaannya memberikan
dana Rp 14 juta. tahun 2004 ada pameran ke Singapore. Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006
membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari rumah, workshop dan mesin hancur total.
tetapi, PT PLN (Persero) memberi kelonggaran Satu tahun tidak mengangsur. Tidak hanya
kelonggaran angsuran, PT PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke
Berlin. memberi kesempatan pameran di tingkat internasional untuk menjual karya-karyanya.
Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra PT PLN (Persero), karena UKM-UKM baru lainnya
kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada jaminannya.
Mungkin untuk penghindaran kredit macet di masa depan.Pak Ojat juga mengutarakan bahwa
semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan telah terjalin lebih
dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika pameran oleh PT PLN (Persero) di
Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut
hanya mau memberi uang muka 30% saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk
28

modal awalnya. Saya minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi
hasil dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero)
tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena memang saya
tidak punya modal cukup. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Justru memacu Pak
Ojat semakin kreatif dan ulet lagi.
SURYA UTAMA MANDIRI (IBU HARYANTI) (PENGRAJIN TEMPURUNG)
Awalnya, sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung
kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat kreasi baru,
tas dari batok. Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat untuk membuat kreasi yang lain.
kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini. Setelah mencoba dan berhasil ditambah
pelanggannya puas, membuat semangat untuk berkreasi bentuk baru. Kalau barangnya itu-itu
saja, pelanggan bisa bosan. Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa.
kata mantan guru honorer ini. Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri
produk-produknya.
Namun, itu dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil
limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni dengan
bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup lagi bekerja sendiri
sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan sekarang membantunya
memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. Saya dan suami tinggal membagi-bagi
tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami bagian produksi barang-barang, tambah
ibu tiga anak ini. Untuk memasarkan produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi
setelah mendapat suntikan dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi
salah satu keberhasilannya. Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya
kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang pameran,
tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman untuk membuat proposal
kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp 20 juta. Ini pertama kali, dan
sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau proposal saya disetujui dan dana segera cair.
Pameran terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas.
Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang jauh,
Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah satu mitra binaan PT
PLN (Persero). UKM itu kan yang paling penting adalah pameran dan pemasaran. PKBL PT
PLN (Persero) membuat saya nyaman dengan program ini. Tidak hanya sekedar memberi
bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat PKBL PLN
yang menurutnya dapat memberi tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif
jarang, namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN
(Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat. Berbeda dong dengan
Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada beban bunga dan biaya keterlambatan.
Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang
kurang. Ini hampir lunas doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai
binaan mereka.
BERBAGI TERANG UNTUK SEMUA
29

Siapa yang tidak mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara yang merupakan salah
satu BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT PLN (Persero) merupakan hal yang sangat
penting dan mendasar bagi masyarakat. Tanpa penerangan, buku ini tidak akan berada di tangan
Anda. Di era 80-an, ada program namanya Listrik Masuk Desa. Program ini adalah pencapaian
PT PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini hingga ke pelosok nusantara.
Kini, seluruh nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil menerangi pelosok
daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh PT PLN (Persero) karena listrik telah sampai
ke rumah mereka. Melihat bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, maka sangat
penting bagi PT PLN (Persero) dan masyarakat untuk bergandengan tangan agar kedua belah
pihak saling menguntungkan. Pelanggan mendapat pelayanan terbaik dari PT PLN (Persero),
sementara PT PLN (Persero) mendapat bantuan dari masyarakat karena ikut menjaga dan
memelihara hingga merasa memiliki instalasi PT PLN (Persero).
Tidak hanya hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun berkontribusi secara sosial
bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR), PT PLN (Persero) turut berperan serta membantu pemerintah untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT PLN (Persero) tentu dapat memberikan
citra positif bagi PT PLN (Persero).
Lewat buku ini, mari kita terus bergandengan tangan. Berkomunikasi dua arah demi pencitraan
perusahaan yang baik dalam menerapkan Good Corporate Governance. Buku ini hadir untuk
Anda sebagai tanda santun bagi kami kepada mitra binaan kami yang setia dan telah sukses
dengan usahanya dan membawa harum PT PLN (Persero).

2.3 TINDAKAN AMORAL


Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
1. Pengertian
Bagi masyarakat awam, PHK merupakan suatu tindakan pemecatan karyawan dari suatu
perusahaan, sehingga dengan pemahaman itu mengakibatkan penilaiain negatif terhadap
perusahaan yang melakukan PHK tersebut.Pada materi pisikologi industri kali ini akan dibahas
30

mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada masyarakat mengenai apa dan dan seperti apa sebenarnya PHK itu ?
Istilah pemutusan hubungan kerja (PHK) (sparation) memiliki kesamaan dengan pemberhentian
atau pemisahan karyawan dari suatu organisasi. Para ahli pun memberikan pandangan tersendiri
terkait PHK. Menurut Tulus (1993), pemutusan hubungan kerja (separation) adalah
mengembalikan karyawan ke masyarakat. Sedagkan menurut Hasibuan (2001) pemberhentian
adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi (perusahaan).
Dari beberapa pegertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemutusan hubungan kerja
(PHK) merupakan pemberhentian karyawan dari suatu perusahaan sehingga antara karyawan dan
perusahaan(organisasi) tidak ada hubungan lagi.
Pemutusan hubungan kerja tidak dapat dilaksanakan begitu saja oleh perusahaan, melainkan
harus mendapat perhatian yang serius dari pimpinan perusahaan. Hal itu dikarenakan PHK telah
diatur oleh undang-undang dan memberikan risiko bagi perusahaan maupun untuk karyawan
yang bersangkutan. Sehingga perusahaan harus menggunakan banyak pertimbangan untuk
melakukan PHK pada karyawannya. Menurut Tulus (1993)perusahaan harus melakukan hal
sebagai berikut terkait dilakukannya PHK :

Memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang timbul akibat dilakukannya tindakan


pemutusan hubungan kerja

Menjamin agar karyawan yang dikembalikan ke masyarakat harus berada dalam kondisi
sebaik mungkin.

1. Alasan PHK
Banyak orang beranggapan bahwa PHK hanya terjadi karena perusahaan mengalami pailit
keuangan dan tidak mampu memenuhi gaji karyawan. Pemahaman itu tidaklah salah, akan tetapi
pemahaman tersebut hanya akan menimbulkan kesan negatif terhadap perusahaan. Tulus(1993)
menggarisbawahi bahwa pemutusan hubungan kerja terjadi kalau salah satu pihak atau kedua
belah pihak merasa rugi bilamana hubungan kerja tersebut dilanjutkan. Sehingga pemutusan
hubungan kerja dapat terjadi karena:

Kemauan karyawan,

Kemauan perusahaankarenatindakantidakdisiplindarikaryawan, dan

Kemauan kedua belah pihak

Lebih terperinci alasan PHK antara lain adalah sebgai berikut :


1. Undang-Undang

31

Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu


perusahaan, misalnya karyawan anak-anak, karyawan WNA, atau karyawan yang terlibat
organisasi terlarang.
1. Keinginan perusahaan

karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya

perilaku dan disiplinnya kurang baik

melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib perusahaan

tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain

melakukan tindakan amoral dalam perusahaan

1. Keinginan karyawan
Pemberhentian atas keinginan karyawan sendiri dengan mengajukan permohonan untuk berhenti
dari perusahaan tersebut. Pada umumnya karyawan mengajukan permohonan berhenti karena
beberapa alasan, antara lain:

Pindah bekerja di perush. lain

Kesehatan yang kurang baik

Untuk melanjutkan pendidikan

Berwiraswasta

Turnover karyawan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaanterutamajikabanyak


karyawan berhenti atas keinginan sendirisehingga perlu dilakukan instrospeksi
1. Pensiun
Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, undang-undang, ataupun
keinginan karyawan sendiri. Keinginan perusahaan mempensiunkan karyawan karena
produktivitas kerjanya rendah sebagai akibat usia lanjut, cacat fisik, kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaan, dan lain sebagainya.
1. Kontrak kerja berakhir
Pemberhentian berdasarkan berakhirnya kontrak kerja tidak menimbulkan konsekuensi karena
telah diatur terlebih dahulu dalam perjanjian saat mereka diterima.
1. Kesehatan karyawan
32

Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan untuk pemberhentian karyawan. Inisiatif


pemberhentian bisa berdasarkan keinginan perusahaan ataupun keinginan karyawan.
1. Meninggal dunia
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan kerjanya dengan perusahaan.
Perusahaan memberikan pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang ditinggalkan sesuai
dengan peraturan yang ada.
1. Perusahaan dilikuidasi
Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena bangkrut. Bangkrutnya
perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, sedangkan karyawan yang dilepas
harus mendapat pesangon sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Alasan-alasan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait
pemutusan hubungan kerja yang dialkukan oleh suatu perusahaan. Sehingga tidak semata-mata
bahwa PHK merupakan suatu hal yang buruk, melainkan memiliki aturan undang-undang
tersendiri yang pastinya mempunyai banyak pertimbangan sebelum melakuakan pemutusan
hubungan kerja.
1. Proses Pemberhentian

Proses pemberhentian karyawan harus menurut prosedur sebagai berikut :

1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan


2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan

Pengadilan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI), seperti yang


tercantum dalam pasal 155 UU No 13 ayat 3 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yaitu:
Pengusaha dapat melakukan penyimpangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 berupa
tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan
kerja dengan tetap membayarkan upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima
pekerja/buruh

Pasal 155 ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa Selama
putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik
pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan kewajibannya

Apabilasudahditetapkanmakahakpekerja (kompensasi) harusdiselesaikan.

Kompensasi PHK menurut UU Ketenagakerjaanterdiridariuangpesangon,


uangpenghargaanmasakerja, danuangpenggantianhak.

1. Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa Kerja


33

Terkait pesangon yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya yang di PHK, setiap
perusahaan memiliki aturan tersendiri. Disini akan diberikan beberapa ketentuan uang pesangon
yang diberikan perusashaan kepada karyawan yang di PHK.

x< 1 tahun = 1 bulanupah

1 tahun<x<2 tahun = 2 bulanupah

2 tahun<x<3 tahun = 3 bulanupah

3 tahun<x<4 tahun = 4 bulanupah

4 tahun<x<5 tahun = 5 bulanupah

5 tahun<x<6 tahun = 6 bulanupah

6 tahun<x<7 tahun = 7 bulanupah

7 tahun<x<8 tahun = 8 bulanupah

x<8 tahun = 9 bulanupah

Selain uang pesangon, terdapat pula ketentuan terkait uang penghargaan masa kerja sebagai
berikut :

3 tahun<x<6 tahun= 2 bulanupah

6 tahun<x<9 tahun = 3 bulanupah

9 tahun<x<12 tahun = 4 bulanupah

12 tahun<x<15 tahun = 5 bulanupah

15 tahun<x<18 tahun = 6 bulanupah

18 tahun<x<21 tahun = 7 bulanupah

21 tahun<x<24 tahun = 8 bulanupah

x<24 tahun = 10 bulanupah


1. Uang Penggantian Hak

Uang penggantian hak adalah merupakan biaya yang harus diberiakan perusahaan pada
karyawan terkait hal-hal sebagai berikut :

34

Cutitahunan yang belumdiambildanbelumgugur

Biayaatauongkospulanguntukpekerjadankeluarganyaketempatdimanapekerjaditerimabeke
rja

Penggantianperumahansertapengobatandanperawatanditetapkan 15%
dariuangpesangondanatauuangpenghargaanmasakerjabagi yang memenuhisyarat

Hal-hal lain yang ditetapkandalamPerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan

Demikianlah kupasan sedikit mengenai pemutusan hubungan kerja yang dilakukan


perusahaanpada karyawannya. Semoga memberiakn pemahaman yang lebih mendalam dan
bermanfaat untuk kita semua.

35

Anda mungkin juga menyukai