OLEH :
KELOMPOK V
LEMBAR PENGESAHAN
Mata Kuliah
: Keperawatan Neuropsikiatri II
Dosen Pengampu
Kelompok
:V
Nama Anggota
:
Aulia Rachmah
I1B114052
I1B114051
I1B114053
Diky Rizayanoor
I1B114056
Efriliana
I1B114214
Ihsanul Fajri
I1B114061
Muhammad Makmur
I1B114068
Rina Lidia
I1B114201
Siti Marhamah
I1B114037
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dari
para mahasiswa terutama mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan dan kami
sendiri sebagai penulis. Harus disadari bahwa perkembangan pengetahuan
keperawatan semakin pesat sehingga dengan selalu mengikuti perkembangan yang
ada kita akan semakin kaya pengetehuan tentang keperawatan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Kritik ataupun masukan
yang bertujuan menyempurnakan makalah ini sangat diharapkan dari para pembaca,
karena penulis menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan
makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan ............................................................................................ i
Kata pengantar .................................................................................................... ii
Daftar isi ...............................................................................................................iii
BAB I
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
1. Tujuan umum .......................................................................................... 2
2. Tujuan khusus ......................................................................................... 2
BAB II
A. Konsep penyakit ............................................................................................ 3
B. Asuhan keperawatan ..................................................................................... 13
BAB III
A. Kesimpulan ................................................................................................... 25
B. Saran ............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana asuhan kerawatan yang tepat pada penyakit
sakit kepala
2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian sakit kepala (migren, cluster, tension)
2. Untuk mengetahui etiologi sakit kepala (migren, cluster, tension)
3. Untuk mengetahui manifestasi sakit kepala (migren, cluster, tension)
4. Untuk mengetahui patofisiologi sakit kepala (migren, cluster, tension)
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan sakit kepala (migren, cluster, tension)
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan sakit kepala (migren, cluster,
tension)
BAB II
1. Definisi
Sakit kepala dikatakan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan
pada daerah atas kepala memanjang dari orbital sampai ke daerah belakang
kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling
utama pada manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan
penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit
lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala
tegang) atau kombinasi respon tersebut. Karena nyeri kepala sering menyertai
pada penyakit-penyakit lainnya, terkadang pasien mengobati sendiri nyeri
kepalanya, padahal banyak nyeri kepala yang disebabkan karena penyakit
serius seperti infeksi dan tumor intracranial, meningitis, infeksi akut, cedera
kepala, hipoksia serebral, atau penyakit kronis dan akut pada mata, hidung,
dan tenggorokan. Nyeri kepala terjadi ketika area sensitif pada kepala
distimulus kemudian diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah
distribusi syaraf yang bersangkutan. Area-area tersebut diantaranya kulit
kepala, periosteum, syaraf kranial V, IX, X, daerah meningen (2).
2. Klasifikasi (4)
a
Migren
Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan / atau leher.
3. Etiologi
Sakit kepala penyebabnya multifaktorial, seperti kelainan emosional, cedera
kepala, migraine, demam, kelainan vaskuler intrakranial otot, massa
intrakranial, penyakit mata, telinga /hidung (5).
yang umum terjadi pada penderita migren, tetapi semuanya tidak harus
selalu dialami oleh penderita.
Fase-fase tersebut antara lain:
1. Fase Prodromal. Fase ini dialami 40-60% penderita migren. Gejalanya
berupa perubahan mood, iritabel, depresi atau euforia, perasaan lemah,
letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan jenis makanan tertentu
(coklat) dan gejala lainnya. Gejala ini muncul beberapa jam atau hari
sebelum fase nyeri kepala. Fase in memberi pertanda kepada penderita
atau keluarga bahwa akan terjadi serangan migren.
2. Fase Aura. Aura adalah gejala neurologis fokal kompleks yang
mendahului atau menyertai serangan migren. Fase ini mucul bertahap
selama 5-20 menit, dan bertahan kurang dari 60 menit. Aura ini dapat
berupa sensasi visual, sensorik, motorik, atau kombinasi dari aura-aura
tersebut.
Aura visual muncul pada 64% kasus dan merupakan gejala
neurologis yang paling umum terjadi. Yang khas untuk migren
adalah scintillating scotoma: tampak bintik-bintik kecil yang banyak,
gangguan visual homonim, gangguan salah satu sisi lapangan
pandang, persepsi adanya cahaya berbagai warna yang bergerak pelan
(fenomena positif). Kelainan visual lainnya adalah adnya skotoma
( fenomena negatif) yang bisa timbul pada salah satu mata atau kedua
mata. Kedua fenomena ini bisa timbul bersamaan dan berbentuk zigzag. Aura pada migren biasanya hilang dalam beberapa menit dan
kemudian diikuti dengan periode laten sebelum timbul nyeri kepala.
Walaupun ada juga yang melaporkan tanpa periode laten.
1. Fase Nyeri Kepala. Nyeri kepala migren biasanya berdenyut,
unilateral dan awalnya berlokasi di daerah frontotemporalis dan
okular, kemudian setelah 1-2 jam menyebar secara difus ke arah
11
Postdromal.
Pasien
mungkin
merasa
lelah,
iritabel,
rutin dilakukan.
6. Tidak ada mual ataupun muntah.
7. Fotopobia dan fonofobia tidak ada atau hanya salah satu.
8. Tidak ada nyeri kepala akibat sebab lain.
Cluster
Tanda dan gejala kususnya adalah :
1. Sakit yang mengerikan, biasanya terdapat pada atau sekitar mata, tapi
dapat merambat pada area lain di wajah, kepala, leher dan pundak.
2. Sakit pada satu sisi
3. Kegelisahan
4. Keluar air mata secara berlebihan
5. Mata merah sebagai efek samping
12
6. Lendir atau basah pada lubang hidung sebagai efek samping pada
wajah
7. Berkeringat, kulit pucat pada wajah
8. Bengkak di sekitar mata sebagai efek samping pada wajah
9. Ukuran pupil yang mengecil
10. Kelopak mata yang layu
5. Patofisiologi (3)
a Migren
Migren headache merupakan gangguan nyeri kepala ditandai dengan
adanya serangan nyeri
disebabkan
oleh
ketegangan
emosional
yang
13
Cluster
Focus patofisiologi di arteri karotis intrakavernosus yang merangsang
pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2
nervus trigeminus, ganglia servikalis superior/SCG (simpatetik) dan
ganglia sfenopalatinum/SPG (parasimpatetik). Diperkirakan focus iritatif
di dan sekitar pleksus membawa impuls-impuls ke batang otak dan
mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi.
6. Penatalaksanaan (2)
a.
Migren
Terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.
14
dikontraindikasikan
pada
sinus
15
b. Ergotamin
16
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
Tuan B, umur 50 tahun, datang ke Poliklinik Syaraf RSUD Ratu Zalecha
Martapura mengeluh sakit kepala rasa ditekan/berat pada kedua belah sisi
kepalanya, sakit tidak bertambah berat meski dengan aktivitas fisik rutin, tidak
terdapat keluhan mual atau muntah, menurutnya dalam sebulan ia mengalami
serangan sakit kepala ini rata-rata 15 hari dalam sebulan, tidak ada riwayat
menderita gangguan penyakit lain.
A. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama
: Tuan B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 50 tahun
b. Diagnosa Medis : Tension Headache
c. Riwayat Penyakit
1. Riwayat sekarang
Klien mengeluh sakit kepala Rasa ditekan/berat pada kedua belah
sisi kepalanya, sakit tidak bertambah berat meski dengan aktivitas
fisik rutin, tidak terdapat keluhan mual atau muntah, menurutnya
18
Pada kasus :
Tidak ada masalah pada pola eiminasi
6. Pola kognitif-persepsi
Kaji keadaan pasien terhadap penyakit yang di deritanya
apakah penyakit yang diderita pasien terasa nyeri atau tidak,
apakah pada fungsi penglihatan pasien ada terganggu seperti
20
8. Pola peran-hubungan
Kaji tentang peran
keluarga
dan
pasien
bertanggung
sebagai
jawab
kepala
atas
keluarganya
Pada kasus :
Klien tidak ada masalah pada pola peran hubungan
9. Pola seksualitas-reproduksi
Kaji tentang aktivitas seksual apakah aktivitas
seksual pada pasien seperti biasa atau tidak.
21
Pada kasus :
Klien tidak ada masalah pada pola seksualitas reproduksi
10. Pola koping-toleransi stress
Kaji koping terhadap stressor yg dialami pasien dan keluarga
apakah
terganggu
atau
tidak
mengenai
toleransi stressnya.
Pada kasus :
Klien tidak ada masalah pada pola koping toleransi stress
11. Pola nilai - kepercayaan
Kaji penerimaan pasien terhadap keadaan sakitnya, kaji
tentang agama pasien dan bagaimana pasien
menyikapi penyakit dengan ajaran agamanya.
Pada kasus :
Klien tidak ada masalah pada pola nilai - kepercayaan
B. Analisa Data
No.
Data
1.
DS:
Etiologi
Masalah
Keperawatan
(sakit kepala)
Nyeri akut
2.
DO: DS :
klien mengatakan serangan
Defisiensi
pengetahuan
22
3.
Kurang informasi
DO : DS :
Klien mengeluh sakit kepala
rasa ditekan/berat pada
Resiko jatuh
DO:
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri aku b.d agen cedera biologis (sakit kepala tension)
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
3. Resiko jatuh dengan fator sakit akut (sakit kepala tension)
D. Rencana keperawatan
N
Diagnosa
Intervensi Keperawatan
o. Keperawatan
(NIC)
1. Nyeri aku b.d agens Setelah dilakukan tindakan Analgesic Administration
cidera biologis (nyeri keperawatan selama 3 x 30
kepala)
1. Tentukan
lokasi,
1.
2.
3.
4.
Pain control
Pain level
Comfort status
Vital sign
mengobati pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis dan
frekuensi obat analgesic
Kriteria Hasil :
1. Klien
mengatakan
gejala
23
yang diberikan
3. Tentukan pilihan
obat
tipe
dan
(RR
16-
20x/menit, T 36-37oC,
relaksasi
P 80-100x/menit, BP
memfasilitasi
110-120/80-90 mmHg
untuk
penurunan
nyeri
5. Berikan analgesic sesuai
dengan waktu paruh obat,
terutama nyeri berat
6. Evaluasi
keefektiviasan
dari
analgesik
yang
diberikan
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara
komprehensif
meliputi
lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,
kualitas,
nonverbal
mengenai
ketidaknyamanan
terutama
yang
pada
mereka
tidak
dapat
berkomunikasi
secara
efektif
3. Pertimbangkan
pengaruh
24
akibat
dari
pengalaman
nyeri
tidur,
nafsu
pasien
atau
memperberat nyeri
6. Evaluasi
pengalaman
nyeri dimasa lalu
7. Berikan
informasi
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa
lama
nyeri
akan
akibat
ketidaknyamanan
prosedur
8. Ajarkan
dari
prinsip-prinsip
manajemen nyeri
9. Kolaborasikan
dengan
pasien, orang terdekat, dan
tim
kesehatan
untuk
lainnya
memilih
dan
mengimplementasikan
tindakan panurunan nyeri
Heat/cold Application
1. Jelaskan
(aplikasi)
penggunaan
panas
atau
25
stimulasi
dan
identifikasi
setiap
perubuhan
memerlukan
yang
perubahan
prosedur
atau
kontraindikasi
terhadap
stimulasi
4. Pilih area stimulasi
5. Instruksikan
bagimana
menghindari
jaringan
kerusakan
yang
terkait
status
pernafasan
dengan tepat
2. Monitor TD, denyut nadi,
dan pernapasan sebelum,
selama
dan
setelah
beraktivitas
3. Identifikasi kemungkinan
penyebab
2.
Defisiensi
pengetahuan
perubahan
tanda-tanda vital
Setelah dilakukan tindakan Teaching : Disease Process
b.d keperawatan selama 2 x 1. Kaji tingkat pengetahuan
26
kurang informasi
pertemuan
masalah
diharap
teratasi
kan
pasien
terkait
dengan
proses
penyakit
label :
1. Knowledge : disease
spesifik
2. Jelaskan
dengan
yang
patofiologi
process
Kriteria Hasil :
1. Klien dapat memahami
konsep penyakit
hubungannya
anatomi
dengan
dan
fisiologi,
sesuai kebutuhan
3. Review pengetahuan pasien
mengenai kondisinya
4. Beri informasi kepada
keluarga/orang
penting
yang
bagi
mengenai
pasien
perkembangan
pasien
5. Edukasi pasien mengenai
tindakan
untuk
mengkontrol/meminimalka
3.
melakukan
latihan
keseimbangan,
seperti
1) Falls Occurrence
2) Balance
Dengan Kriteria hasil:
27
membungkukkan
depan,
peregangan
ke
dan
pergelangan
kaki berjalan
3. Bantu
pasien
untuk
berpartisipasi
dalam
duduk
dan
berdiri
Fall Prevention :
1. Monitor
(terutama
gaya
berjalan
kecepatan),
keseimbangan,
dengan tepat
3. Bantu ambulasi individu
yang keseimbangan
E. Implementasi keperawatan
Hari/tanggal : Rabu/ 12 Oktober 2016
No
Diagnosa
.
1.
Keperawatan
Nyeri akut b.d agen 08.00-08.15
cidera
Implementasi Keperawatan
Jam
Tindakan
1. Menentukan
biologis
lokasi,
(sakit kepala)
atau
NSAID),
analgesic
28
dari
lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi,
intensitas
kualitas,
atau
beratnya
nafsu
performa
makan,
kerja
dan
sebagainya)
7. Menggali bersama pasien
faktor-faktor
yang
menurunkan
dapat
atau
memperberat nyeri
8. Mengevaluasi pengalaman
nyeri dimasa lalu
9. Memberikan
informasi
mengenai
nyeri,
seperti
penyebab
nyeri,
berapa
lama
nyeri
akan
akibat
ketidaknyamanan dari
10. Menggunakan
metode
akupuntur
11. Menjelaskan
penggunaan
29
an perawatan, dan
gejala
pasien
12. Memiilih metode stimulasi
yang nyaman dan tersedia
13. Memonitor TD, nadi, suhu
dan
2.
Defisiensi
pengetahuan
status
pernafasan
dengan tepat
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
08.30-08.45
b.d
kurang informasi
dan
bagaimana
kepada
pasien
mengenai
perkembangan pasien
5. Mengedukasi pasien mengenai
tindakan
untuk
mengkontrol/meminimalkan
3.
Resiko
dengan
jatuh 08.30-08.45
faktor
melakukan
latihan
(sakit
dengan
kepala
tension)
satu
membungkukkan
kaki,
ke
depan,
dengan
program
penguatan
pergelangan
kaki
pasien
untuk
dalam
latihan
berjalan
3. Membantu
berpartisipasi
.
1.
P: intervensi dilanjutkan
S: pasien mengatakan paham dengan konsep
Defisiensi
pengetahuan
b.d penyakit
kurang informasi
O: pasien dapat menjawab pertanyaan tentng
konsep penyakit
A: masalah pasien teratasi
P: intervensi dihentikan
Resiko Jatuh dengan S: pasien dapat mengontrol tindakan yang dapat
faktor resiko sakit akut beresiko jatuh
(sakit kepala tension)
O: pasien tidak ada mengalami jatuh
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sakit kepala dikatakan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan
pada daerah atas kepala memanjang dari orbital sampai ke daerah belakang
kepala (area oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat
nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang
serius. Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari
jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa
merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Price A. Sylvia, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: EGC . 2005. p.1096
4.
5.
6.
7.
33
34