OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING :
MULYADI ,M.SI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL /
COVER..................................................................................................
DAFTAR
ISI .................................................................................................................
.........
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
...........
PEMBAHASAN................................................................................................
.....................
STATIKA STUDI GAYA DALAM
KESETIMBANGAN................................................
SYARAT SYARAT
KESETIMBANGAN......................................................................
PENYELESAIAN MASALAH
STATIKA.......................................................................
PENERAPAN PADA OTOT DAN
SANDI.....................................................................
STABILITAS DAN
KESEIMBANGAN .........................................................................
ELASTISITAS , TEGANGAN DAN
REGANGAN............................................................
PATAHAN..............................................................................................
...................
MEMPERLUAS RUANGAN : LENGKUNGAN DAN
KUBAH.........................................
SOAL DAN
JAWABAN........................................................................................................
...
PENUTUP........................................................................................................
......................
KESIMPULAN........................................................................................
....................
1. DAFTAR
ISI.......................................................................................................................
......
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita persembahkan ke hadirat ALLAH
SWT yang maha kuasa , atas izin NYA lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul BENDA DALAM KESETIMBANGAN ,ELASTISITAS
dan PATAHAN , sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat beriringan salam kami hanturkan kepada Nabi
besar kita Muhammad SWA. Semoga rahmat dan hidayah nya selalu
bercucuran kepada kita selaku umat nya pengikut yang setia sampai akhir
zaman.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen fisika
dasar. Tetapi bukan hanya untuk itu , makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pemahaman dan pengetahuan pembaca tentang BENDA
DALAM KESETIMBANGAN ,ELASTISITAS dan PATAHAN .
Selain itu kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna , maka dari itu kami sebagai penulis membutuhkan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Pembahasan
Pada bab ini, akan mempelajari tentang khasus mengenai gerak gerak
gaya total dan torsi total pada sebuah benda , atau sistem benda keduanya nol.
Pada khasus ini benda atau sistem bisa dalam keadaan diam,atau pusat massa
nya bergerak dengan kecepatan konstan.
1. Statika
Studi
Gaya
dalam
Kesetimbangan
Studi dalam kesetimbangan :
pusat
massanya
konstan
sedangkan
persyaratan
kedua
membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut rotasi yang konstan juga.
Bila benda benar benar diam ( relatif terhadap suatu rangka acuan )
yaitu ketika kecepatan linear pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya
terhadap sembarang sumbu tetap bernilai nol keduanya , maka benda tegar
tersebut dikatakan berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua
fx=0
fy=0
9.1
Pada umumnya kita akan berhubungan dengan gaya gaya yang bekerja
pada bidang, sehingga kita hanya bisa memerankan komponen x dan y. Kita
harus ingat bahwa jika sebuah komponen gaya tertentu menunjuk sepanjang
arah sumbu x atau y negatif, tandanya harus negatif. Persamaan 9-1 disebut
syarat pertama kesetimbangan.
Walaupun persamaan 9-1 harus benar jika sebuah benda berada dalam
keadaan setimbang, persamaan tersebut bukan merupakan syarat yang cukup
Dengan mengacu ke persamaan =I, kita lihat bahwa agar sebuah
benda tetap diam, torsi total yang bekerja padanya (dihitung dari sumbu mana
saja) harus nol. Dengan demikian kita memiliki syarat kedua kesetimbangan :
bahwa jumlah torsi yang bekerja pada benda harus nol :
=0
Hal ini akan menjamin bahwa percepatan sudut, a, sekitar sumbu manapun akan
nol. Jika benda pada awalnya tidak berotasi ( = 0), ia tidak akan mulai berotasi
1. Pilih satu benda untuk diperhitungkan, dan buat diagram benda babas
dengan hati hati untuk benda tersebut dengan menunjukan semua gaya
yang bekerja padanya dan kearah mana gaya gaya tersebut bekerja.
2. Pilih sistim koordinat yang memudah; kan, dan uraikan gaya-gaya menjadi
komponen-komponennya.
3. Dengan menggunakan huruf untuk menyatakan yang tidak diketahui,
tuliskan persamaan
fx=0 untuk
4. Untuk persamaan
dan
fy=0
jumlah semua torsi yang bekerja padanya adalah nol. Bagaimanapun, jika benda
dipindahkan sedikit, mungkin ada tiga akibat:
1.) Benda
kembali
keposisi
semula,
yang
dikatakan
sebagai
kesetimbangan stabil
2.) Benda berpindah lebih jauh lagi dari posisi awalnya, yang disebut
sebagai kesetimbangan tidak stabil.
3.) Benda tetap pada tetap pada posisinya yang baru, yang dinamakan
kesetimbangan netral
berdiri
diujungnya
Jika
PG
-nya
tepat
sedikit
saja-
Dengan sedikit getaran atau arus udara yang kecil akan ada torsi
yang bekerja padanya, dan pensil akan terus jatuh dengan arah perpindahan
awalnya.
Akhirnya,
contoh
dari
sebuah
benda
yang
berada
dalam
kesetimbangan netral adalah sebuah bola yang berada diatas meja horizontal.
Jika diletakkan sedikit kesatu sisi bola tersebut akan tetap pada posisinya yang
baru.
Pada umumnya, sebuah benda yang
PG-
nya
penompangnya, akan stabil jika garis vertika yang diproyeksikan kebawah dari
PG sampai kedalam dasar penompang. Hal ini karena gaya normal keatas pada
benda (yang mengimbangi gravitasi) dapat diberikan hanya dalam area kontak,
sehingga jika gaya gravitasi bekerja diluar area ini, torsi total akan bekerja untuk
mendorong benda tersebut. Dengan demikian, stabilitas bias relatif.
6.
menunjuka
bahwa
Keterangan :
F = menyatakan gaya atau berat yang menarik benda,
L =perubahan panjang,
k = konstanta pembanding.
Persamaan 9-3, yang kadang kadang disebut hokum Hooke, dari Robert
Hooke (1635-1703) yang pertama kali menemukannya, ternyata berlaku untuk
semua materi padat dari besi sampai tulang, tetapi hanya sampai batas suatu
tertentu. Karena jika gaya terlalu besar, benda meregang sangat besar dan
akhirnya patah. Sampai satu titik yang disebut batas proposional. Persamaan 9-3
merupakan pendekatan yang baik untuk banyak materi umum, dan kurvanya
merupakan garis lurus. Setelah ini, gravik menyimpang dari garis lurus dan tidak
ada satu hubungan sederhana antara F dan L. Meskipun demikian, sampai
suatu titik yang lebih jauh sepanjang kurva yang disebut
akan kembali kepanjannya semula jika gaya dilepaskan. Daerah dari titik awal ke
batas elastic disebut daerah elastic Jika benda diregangkan melewati batas
elastic, ia memasuki daerah plastik : benda tidak akan kembali kepanjang
awalnya ketika gaya eksternal dilepaskan, tetapi tetap berubah bentuk secara
permanen. Gaya maksimum yang dapat diberikan tanpa benda tersebut patah
disebut kekuatan ultimat dari materi tersebut.
dengan
gaya
total)
sebanding
dengan
panjang
awal
dan
1
L
L =
F
Keterangan : A
(9-4)
Young,
dan
nilainya
hanya
bergantung
pada
materi.
9
Dari persamaan 9-4, kita lihat bahwa perubahan panjang pada sebuah
benda berbanding lurus dengan hasil kali panjang benda L0 dan gaya persatuan
luas F / A yang diberikan padanya. Umumnya, gaya persatuan luas didefinidikan
sebagai tegangan :
Tegangan =
gaya
luas
F
A
perubahan panjang
panjang awal
F
A
L
L
=E
(9-5)
Atau
tegangan
regangan
A
L L
E=
L =
1 F
G A
10
L0
(9-6)
Jika benda mengalami gaya internal dari semua sisi, volumenya akan
berkurang. Situasi umum adalah benda yang dimasukkan pada fluida; karena
pada kasus ini, fluida memberikan tekanan pada benda disemua arah, tekanan
didefinisikan sebagai gaya perluas, dan dengan demikian ekivalen dengan
V
V
=-
1
B
(9-7)
Atau
B=-
P
V
V
7. Patahan
Jika tegangan pada benda padat terlalu besar, benda tersebut akan patah.
Table 9.2 (Fisika GianColli) menunjukan daftar kekuatan tarik, kekuatan tekan,
dan kekuatan geser maksimum untuk berbagai materi. Nilai nilai ini
menyatakan gaya maksimum persatuan luas yang bisa ditahan benda yang
mengalami salah satu dari ketiga jenis tegangan ini.
perbaikan kecil dari tiang dan balok. Keuntungan lengkungan yang asli atau
setengah lingkaran adalah, jika dirancang dengan baik, batu batunya yang
berbentuk potongan potongan mengalami tegangan yang sebagian besar
merupakan tekanan bahkan ketika menopang beban yang besar seperti dinding
dan atap sebuah katedral. Karena batu batu tersebut dipaksa untuk
berdempetan satu sama lai, mereka pada dasarnya berada dibawah tekanan.
Sementara sebuah lengkungan yang melingkupi ruang dua dimensi,
sebuah kubah yang pada dasarnya merupakan lengkungan yang dirotasikan di
sekitar sumbu vertical melingkupi ruang tiga dimensi. Satu masalah yang harus
dihadapi adalah kuba tersebut harus diletakkan diatas drum yang teah selesai
tanpa penopang tambahan; dan tidak ada lagi tempat untuk membuatnya.
Kubah, seperti juga lekungan, tidak stabil sampai semua batu telah berada di
tempatnya.
12
A. 0,170
B. 0,200
C. 0,230
D. 0,250
E. 0,375
4. Pada gambar dibawah, tegangan tali P adalah...
13
A. 100 N
B. 180 N
C. 210 N
D. 300 N
E. 400 N
5. Sebuah benda digantung seperti gambar disamping
Jika sistem dalam keadaan setimbang, besar gaya tegangan pada kedua
tali adalah .
A.
B.
C.
D.
E.
T1 > T2
T1 < T2
T1 = 2T2
T1 = T2
T1 =T2
7. Sebuah balok digantung seperti pada gambar di bawah ini.
14
D. 10 kg
E. 4 kg
15
10.
Pada gambar di bawah ini Z adalah titik berat batang AB yang
panjangnya 3 m dan massanya 4 kg.
D. 3,2 N
E. 4,0 N
16
pembahasan
1. Misalkan terlebih dahulu posisi tongkat dibahu orang
gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sistem tersebut.
17
lalu
Bagi sistem menjadi 2 benda yaitu beban dan batang lalu terapkan
syarat-syarat kesetimbangan statis
Syarat 1
F = 0 (Beban)
WC - T = 0 sehingga WC = T
F = 0 (Batang)
T + N - WB = 0
WC + N - 10 kg . 10 m/s2 = 0
WC + N - 100 N = 0
Syarat 2
= 0 (anggap titik A sebagai pusat rotasi)
N . 0 + WB . 2 m - T . 5 m = 0
0 + 100 N . 2 m - WC . 5 m = 0
200 Nm = 5 m . WC
WC = 200/5 = 40 N
m . g = 40 N
m = 40 N / g = 40 N / 10 m/s2 = 4 Kg
Jawaban: E
3. Gambarkan gaya-gaya pada sistem yaitu sebagai berikut:
18
Syarat 2
= 0 (Anggap ujung bawah batang sebagai pusat rotasi)
N2 . 0 + fg . 0 + WB . 2,5 m + Wo . 2,5 m - N1 . 4 m= 0 (2,5 m didapat
dari 5 m . 1/2 = 2,5 m)
0 + 0 + 200 N . 1,5 m + 600 N . 1,5 m - N1 . 4 m= 0
300 Nm + 900 Nm - N1 . 4m = 0
4m . N1 = 1200 Nm, maka N1 = 300 N (Masukkan hasil ini ke persamaan
1) diperoleh:
fg = 300 N
. N2 = 300 N (ingat rumus gaya gesekan fg = . N)
. 800 N = 300 N
= 300 / 800 = 0,375
Jawaban: E
19
4. Gambarkan atau uraikan gaya-gaya pada sistem.
T2 sin 30 + T1 sin 60 = W
T2 . 1/2 + T1 . 1/2 3 = W, kalikan 2
T2 + T1 3 = 2W
T1 3 + T2 = 2 W
Jawaban: A
6. T1 dan T2 harus diuraikan ke arah sumbu x dan sumbu y sebagai
berikut.
T1 . = T2 .
T1 = T2
Fy = 0
T1 cos 60 + T2 sin 30 w = 0
T1 cos 60 + T2 sin 30 = w
T1 . + T1 . = 400
T1 = 400
(T1 = T2)
= x/y
= 3
21
= cot 60
= 3
= 3
Jadi, besar koefisien gesekan di A adalah 3 (B).
9. Bila diperhatikan gambar di atas, beton C akan mengangkat batang
ke atas. Sedangkan di titik Z, batang akan dibebani (ditarik) ke
bawah. Secara sederhana, dapat digambarkan sebagai berikut.
mC.g = 40
mC . 10 = 40
mC = 4
Jadi, massa beton C adalah 4 kg (E).
10.
Pada gambar di atas, massa C akan menarik batang ke atas.
Sedangkan massa batang yang terkonsentrasi di titik Z akan
menarik batang ke bawah. Sementara itu di titik A tidak ada gaya
yang bekerja sehingga bisa diabaikan. Ilustrasi gaya-gaya yang
bekerja pada sistem tersebut adalah sebagai berikut:
maka
23 Usaha pegas tidak lain selisih energi potensial pegas, dalam hal
ini bisa dianggap dari kondisi x = 0 m menjad x = 0,04 m
W = Ep
W = 1/2 k(x)2
0,16 = 1/2 k (0,04)2
k = 200 N/m
Kembali ke rumus gaya pegas dengan pertambahan panjang yang
diminta sekarang adalah 2 cm
x = 2 cm = 0,02 m
F = kx
F = 200(0,02) = 4 newton.
15.
Jawab
Diketahui
A = 2 mm2 = 2.10-6 m
F = 5,4 N
l = 5 cm = 5.10-2 m
lo = 30 cm = 3.10-1 m
Modulus young = [5,4 x 3.10-1]/[2.10-6 x 5.10-2] =
1,62.107 N/m2 (jawaban d)
16. Diketahui
lo = 2 m = 2.103 mm
A = 8 mm2
= 105 N/mm2
F = 40 N
dari rumus
maka
l = [F.lo]/[A.E] = [40.2.103]/[ 8.105] = 0,1 mm (jawaban b)
17.
Jawab
A = 4 mm2 = 4.10-6 m2
F=8N
l = 0,08 cm
lo = 60 cm
Tegangan = F/A = 8/4.10-6 = 2.106 N/m2
Regangan = 0,08/60 = 1,333 x 10-3
24
18. jawab
Perbandingan diameter A : B = 1:2 maka perbandingan luas penampang
= 12 : 22 = 1:4
perbandingan l A dan B = 3:1
jika melihat rumus modulus young
20. Pembahasan:
Periode osilasi (T) ditentukan dengan persamaan :
T = 2 m/k
= 2 0,1 kg/ 50 N/m
= 0,28 s (c)
25
Soal esay :
1 Hitung tegangan pada dua tali pada gamba
Abaikan massa tali, dan anggap bahwa sudut
Adalah 300 dan massa m adalah 200 kg.
Jadi, F1 =
(200kg)( g )
sin 30
(200kg)( g )
0,5
= (400 kg)(g)
= 400 kg x 9,8 m/s2
= 3920 N
26
F2 = F1 cos 30 = 3920 x
= 3390,8 N
Fy = 0
F1y = F1 Sin 37 = 0,6 F1
F2y = F2 Sin 53 = 0,8 F2
Fx = 0
F1x - F 2x = 0
0,8 F1 - 0,6 F2 = 0
Fy = 0
F1y + F2y - 30 = 0
0,6 F1 + 0,8F2 30 = 0
27
F1 =
0,6
0,8
F2
= 0,75 F2
1,25 F2 = 30
F2 = 24 N
Jadi F1 = 0,75 x 24
= 18 N
28
Jawaban
= 50 kg + 35 kg (g) (3,6 m) 25 kg (g)(x)
= 85 (36) 25 kg (x)
x=
85(36)
25
306
25
= 1,2 meter
Fm =
219,336
2,5
= 87,73 (g)
= 87,73 x 9,8
= 859,75 N
7 Seorang
peloncat
bungee
berhenti
sejenak
didasar
peloncat
bungge
tersebut
berada
dalam
kesetimbangan? Jelaskan.!
Jawaban :
Tidak,
karena
dipengaruhi
oleh
tegangan
tali
yang
makin
tinggi.
Mungkinkah
tali
ditarik
cukup
30
Jawaban :
Tangga akan tergelincir pada saat posisi tangga ketika sudut
yang dibentuk oleh tangga terhadap tanah semakin kecil dan
gaya tekan kebawah tehadap tangga yang disebabkan oleh
posisi seseorang yang berdiri dekat puncak tangga.
10
11
12
31
Jawaban :
Karena digunakan otot untuk menopang batang tubuh ketika
seseorang
membungkuk
kedepan.
Pada
batang
tulang
13
menyebabkan
kita
sulit
untuk
melakukan
gerakan
tersebut.
14
Ya, karena konsep ini bisa kita terapkan pada bende benda
tertentu. Misalnya saat memotong plastic.
15
32
Jawaban :
Beton dapat digunakan sebagai tiang vertical yang tertekan
tetapi kurang bermanfaat sebagai balok karena tidak dapat
menahan gaya tarik yang muncul. Maka diperluan beton
bertulang dimana batang batang besi ditanamkan dalam
beton tersebut yang menjadikan beton tersebut menjadi kuat.
34
Penutup
Kesimpulan
Berdasar kan urain diatas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa gaya total dan torsi total pada sebuah benda , atau sistem benda
keduanya nol .Dengan rumus persamaan
fx=0
dan
=0
Daftar isi