Anda di halaman 1dari 38

TENTANG:

OLEH :

KELOMPOK 3

HASRAT ELFRIKA GULO


RISA
GIVANI NOPIA KARIATINI
RAHMA DENIA PUTRI
SHUCY WULANDARY

DOSEN PEMBIMBING :

MULYADI ,M.SI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL /
COVER..................................................................................................
DAFTAR
ISI .................................................................................................................
.........
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
...........
PEMBAHASAN................................................................................................
.....................
STATIKA STUDI GAYA DALAM
KESETIMBANGAN................................................
SYARAT SYARAT
KESETIMBANGAN......................................................................
PENYELESAIAN MASALAH
STATIKA.......................................................................
PENERAPAN PADA OTOT DAN
SANDI.....................................................................
STABILITAS DAN
KESEIMBANGAN .........................................................................
ELASTISITAS , TEGANGAN DAN
REGANGAN............................................................
PATAHAN..............................................................................................
...................
MEMPERLUAS RUANGAN : LENGKUNGAN DAN
KUBAH.........................................
SOAL DAN
JAWABAN........................................................................................................
...
PENUTUP........................................................................................................
......................
KESIMPULAN........................................................................................
....................
1. DAFTAR
ISI.......................................................................................................................
......

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita persembahkan ke hadirat ALLAH
SWT yang maha kuasa , atas izin NYA lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul BENDA DALAM KESETIMBANGAN ,ELASTISITAS
dan PATAHAN , sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat beriringan salam kami hanturkan kepada Nabi
besar kita Muhammad SWA. Semoga rahmat dan hidayah nya selalu
bercucuran kepada kita selaku umat nya pengikut yang setia sampai akhir
zaman.
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen fisika
dasar. Tetapi bukan hanya untuk itu , makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pemahaman dan pengetahuan pembaca tentang BENDA
DALAM KESETIMBANGAN ,ELASTISITAS dan PATAHAN .
Selain itu kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna , maka dari itu kami sebagai penulis membutuhkan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Pembahasan

Pada bab ini, akan mempelajari tentang khasus mengenai gerak gerak
gaya total dan torsi total pada sebuah benda , atau sistem benda keduanya nol.
Pada khasus ini benda atau sistem bisa dalam keadaan diam,atau pusat massa
nya bergerak dengan kecepatan konstan.

1. Statika

Studi

Gaya

dalam

Kesetimbangan
Studi dalam kesetimbangan :

Percepatan linear pusat massa nya nol.

Percepatan sudutnya mengelilingi sembarangan sumbu tetap dalam


kerangka acuan ini juga nol.
Persyaratan di atas tidak mengharuskan benda tersebut dalam keadaan

diam karena persyaratan pertama membolehkan benda bergerak dengan


kecepatan

pusat

massanya

konstan

sedangkan

persyaratan

kedua

membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut rotasi yang konstan juga.
Bila benda benar benar diam ( relatif terhadap suatu rangka acuan )
yaitu ketika kecepatan linear pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya
terhadap sembarang sumbu tetap bernilai nol keduanya , maka benda tegar
tersebut dikatakan berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua

persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap


dalam keadaan seimbang statik.

2. Syarat Syarat Kesetimbangan


Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja padanya harus
berjumlah nol. Karena gaya merupakan vektor, komponen komponen gaya total
masing masing harus nol. Dengan demikian, syarat kesetimbangan adalah

fx=0

fy=0

9.1

Pada umumnya kita akan berhubungan dengan gaya gaya yang bekerja
pada bidang, sehingga kita hanya bisa memerankan komponen x dan y. Kita
harus ingat bahwa jika sebuah komponen gaya tertentu menunjuk sepanjang
arah sumbu x atau y negatif, tandanya harus negatif. Persamaan 9-1 disebut
syarat pertama kesetimbangan.
Walaupun persamaan 9-1 harus benar jika sebuah benda berada dalam
keadaan setimbang, persamaan tersebut bukan merupakan syarat yang cukup
Dengan mengacu ke persamaan =I, kita lihat bahwa agar sebuah
benda tetap diam, torsi total yang bekerja padanya (dihitung dari sumbu mana
saja) harus nol. Dengan demikian kita memiliki syarat kedua kesetimbangan :
bahwa jumlah torsi yang bekerja pada benda harus nol :

=0

Hal ini akan menjamin bahwa percepatan sudut, a, sekitar sumbu manapun akan
nol. Jika benda pada awalnya tidak berotasi ( = 0), ia tidak akan mulai berotasi

3. Penyelesaian Masalah Statika


Tidak ada satu teknik untuk menyelesaikan masalah masalah statika
seperti itu, tetapi prosedur berikut ini mungkin bisa membantu :

1. Pilih satu benda untuk diperhitungkan, dan buat diagram benda babas
dengan hati hati untuk benda tersebut dengan menunjukan semua gaya
yang bekerja padanya dan kearah mana gaya gaya tersebut bekerja.
2. Pilih sistim koordinat yang memudah; kan, dan uraikan gaya-gaya menjadi
komponen-komponennya.
3. Dengan menggunakan huruf untuk menyatakan yang tidak diketahui,
tuliskan persamaan
fx=0 untuk

4. Untuk persamaan
dan

fy=0

= 0 pilih sembarang sumbu yang tegak lurus

terhadap bidang xy yang anda sukai.


5. Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari yang tidak diketahui.
Tiga persamaan memungkinkan kita mncari tiga hal yang tidak diketahui;
yang bias berupa gaya,jarak,bahkan sudut.(jika sebuah gaya yang tidak
diketahui ternyata negatif dalam hasil Anda, berarti arah yang Anda pilih
untuk gaya tersebut sebenarnya berlawanan.)

4. Penerapan pada otot dan sendi


Tehnik yang telah kita bahas untuk menghitung gaya pada benda dalam
kesetimbangan dapat langsung diterapkan pada tubuh manusia atau hewan.
Tehnik ini sangat berguna dalam mempelajari gaya gaya pada otot, tulang dan
sendi untuk organisme yang sedang bergerak atau diam. Pada umumnya, otot
terpasang, melalui tendon (urat daging), kedua tulang berbeda. Titik titik
hubungan disebut selipan. Kedua tulang tersebut dihubungkan fleksibel kesuah
sendi, seperti pada siku, lutut, dan pinggul. Otot yang cenderung mendekatkan
dua lengan, seperti otot bisep dan pada lengan atas disebut otot fleksor , otot
yang bekerja untuk merentangkan lengan, seperti trisep, disebut otot ekstensor.
Otot flekstor pada lengan atas digunakan ketika mengangkat sebuah benda
dengan tangan Anda sedangkan otot ekstensor digunakan ketika melempar
bola.

5. Stabilitas dan Keseimbangan


Benda pada kesetimbangan statik, jika tidak diganggu maka tidak akan
mengalami percepatan translasi maupun rotasi karena jumlah semua gaya dan

jumlah semua torsi yang bekerja padanya adalah nol. Bagaimanapun, jika benda
dipindahkan sedikit, mungkin ada tiga akibat:
1.) Benda

kembali

keposisi

semula,

yang

dikatakan

sebagai

kesetimbangan stabil
2.) Benda berpindah lebih jauh lagi dari posisi awalnya, yang disebut
sebagai kesetimbangan tidak stabil.
3.) Benda tetap pada tetap pada posisinya yang baru, yang dinamakan
kesetimbangan netral

Gambar 9.1 kesetimbangan


stabil

Perhatikan contoh diatas , sebuah bola yang tergantung bebas dari


sebuah tali berada dalam kestimbangan stabil, karena jika digerakkan
kesatu sisi, bola tersebut akan dengan cepat kembali keposisi awalnya.

Dipihak lain, sebuah pensil


yang

berdiri

diujungnya

merupakan kesetimbangan tidak


stabil.

Jika

PG

-nya

tepat

diujungnya, gaya total dan torsi


total padanya akan nol. Tetapi jika
dipindahkan

sedikit

saja-

Gambar 9.2 kesetimbangan tidak


stabil

Dengan sedikit getaran atau arus udara yang kecil akan ada torsi
yang bekerja padanya, dan pensil akan terus jatuh dengan arah perpindahan
awalnya.

Akhirnya,

contoh

dari

sebuah

benda

yang

berada

dalam

kesetimbangan netral adalah sebuah bola yang berada diatas meja horizontal.
Jika diletakkan sedikit kesatu sisi bola tersebut akan tetap pada posisinya yang
baru.
Pada umumnya, sebuah benda yang

PG-

nya

berada diatas dasar

penompangnya, akan stabil jika garis vertika yang diproyeksikan kebawah dari
PG sampai kedalam dasar penompang. Hal ini karena gaya normal keatas pada
benda (yang mengimbangi gravitasi) dapat diberikan hanya dalam area kontak,
sehingga jika gaya gravitasi bekerja diluar area ini, torsi total akan bekerja untuk
mendorong benda tersebut. Dengan demikian, stabilitas bias relatif.

6.

Elastisitas; Tegangan dan Regangan


Jika sebuah gaya diberikan pada
benda, seperti batang loga yang yang
digantung vertical seperti pada gambar
disamping, panjang benda berubah.
Jika besar perpanjangan, L, lebih kecil
dibandingkan dengan panjang benda,
eksperimen

menunjuka

bahwa

sebanding dengan berat atau gaya


yang diberikan pada benda.

Gambar 9.3 hukum Hooke

Perbandingan ini dapat dituliskan dalam persamaan :


9-3
F=K

Keterangan :
F = menyatakan gaya atau berat yang menarik benda,
L =perubahan panjang,
k = konstanta pembanding.

Persamaan 9-3, yang kadang kadang disebut hokum Hooke, dari Robert
Hooke (1635-1703) yang pertama kali menemukannya, ternyata berlaku untuk
semua materi padat dari besi sampai tulang, tetapi hanya sampai batas suatu
tertentu. Karena jika gaya terlalu besar, benda meregang sangat besar dan
akhirnya patah. Sampai satu titik yang disebut batas proposional. Persamaan 9-3
merupakan pendekatan yang baik untuk banyak materi umum, dan kurvanya
merupakan garis lurus. Setelah ini, gravik menyimpang dari garis lurus dan tidak
ada satu hubungan sederhana antara F dan L. Meskipun demikian, sampai
suatu titik yang lebih jauh sepanjang kurva yang disebut

batas Elastik, benda

akan kembali kepanjannya semula jika gaya dilepaskan. Daerah dari titik awal ke
batas elastic disebut daerah elastic Jika benda diregangkan melewati batas
elastic, ia memasuki daerah plastik : benda tidak akan kembali kepanjang
awalnya ketika gaya eksternal dilepaskan, tetapi tetap berubah bentuk secara
permanen. Gaya maksimum yang dapat diberikan tanpa benda tersebut patah
disebut kekuatan ultimat dari materi tersebut.

Besarnya pertambahan panjang sebuah benda, tidak hanya bergantung


pada gaya yang diberikan padanya, tetapi juga pada bentuk materi pembentuk
dan dimensinya. Yaitu, konstanta k pada persamaan 9-3 dapat dinyatakan dalam
faktor faktor ini. Jika kita membandingkan batang yang dibuat dari materi yang
sama tetapi dengan panjang dan penampang lintang yang berbeda, ternyata
untuk gaya yang sama, besarnya regangan (sekali lagi dianggap kecil jika
dibandingkan

dengan

gaya

total)

sebanding

dengan

panjang

awal

dan

berbanding terbalik dengan luas penampang lintang. Yaitu, makin panjang


benda, makin besar pertambahan panjangnya untuk suatu gaya tertentu dan
makin tebal benda tersebut, makin kecil pertambahan panjangnya. Penemuan
penemuan ini dapat digabungkan dengan persamaan 9-3 untuk mendapatkan

1
L

L =
F
Keterangan : A

(9-4)

L0 = panjang awal benda,


A = luas penampang lintang,
L = perubahan panjang yang disebakan gaya F yang diberikan.
E adalah konstanta pembanding yang disebut sebagai modulus elastic, atau
modulus

Young,

dan

nilainya

hanya

bergantung

pada

materi.

9
Dari persamaan 9-4, kita lihat bahwa perubahan panjang pada sebuah
benda berbanding lurus dengan hasil kali panjang benda L0 dan gaya persatuan
luas F / A yang diberikan padanya. Umumnya, gaya persatuan luas didefinidikan
sebagai tegangan :

Tegangan =

gaya
luas

F
A

yang memiliki satuan N/m2. Juga, regangan didefinisikan sebagai perbandingan


peubahan panjang terhadap panjang awal :
Regangan =

perubahan panjang
panjang awal

dan tidak berdimensi (tidak mempunyai satuan). Regangan dengan demikian


merupakan perubahan fraksional dari panjang benda, dan merupakan ukuran
mengenai seberapa jauh batang tesebut berubah bentuk. Tegangan diberikan
pada materi dari arah luar, sementara regangan adalah tanggapan materi
terhadap tegangan. Persamaan 9-4 dapat dituiskan kembali menjadi

F
A

L
L
=E

(9-5)

Atau

tegangan
regangan

A
L L
E=

Dengan demikian kita lihat bahwa regangan berbanding lurus dengan


tegangan, pada daerah linier (elastic).
Batang yang ditunjukan pada gambar 9.3 dikatakan mengalami tarikan
atau tegangan tarik. Regangan atau perubahan bentuk yang disebabkan oleh
tegangan tarik merupakan satu tipe tegangan yang bisa dialami materi. Ada dua
jenis umum lain dari tegangan: tekan dan geser. Tekanan tekan berlawanan
langsung dengan tegangan tarik. Materi bukan ditarik, melainkan ditekan; gaya
gaya yang bekerja di dalam benda.
Benda yang mengalami tegangan geser memiliki gaya gaya yang sama
dan berlawanan arah yang diberikan melintasi sisi sisi yang berlawanan.
Sebuah persamaan yang sama dengan persamaan 9-4 dapat digunakan unutk
menghitung tegangan geser:

L =

1 F
G A

10

L0

(9-6)

Jika benda mengalami gaya internal dari semua sisi, volumenya akan
berkurang. Situasi umum adalah benda yang dimasukkan pada fluida; karena
pada kasus ini, fluida memberikan tekanan pada benda disemua arah, tekanan
didefinisikan sebagai gaya perluas, dan dengan demikian ekivalen dengan

tegangan. Untuk situasi ini, perubahan volume, V, ternyata sebanding dengan


volume awal V0, dan dengan penambahan tekanan P. dengan demikian kita
dapatkan hubungan dengan bentuk yang sama seperti persamaan 9-4 tetapi
dengan konstanta pembanding yang disebut modulus Young, B:

V
V

=-

1
B

(9-7)

Atau

B=-

P
V
V

Tanda minus menunjukan bahwa volume berkurang terhadap penambahan


tekanan.

7. Patahan
Jika tegangan pada benda padat terlalu besar, benda tersebut akan patah.
Table 9.2 (Fisika GianColli) menunjukan daftar kekuatan tarik, kekuatan tekan,
dan kekuatan geser maksimum untuk berbagai materi. Nilai nilai ini
menyatakan gaya maksimum persatuan luas yang bisa ditahan benda yang
mengalami salah satu dari ketiga jenis tegangan ini.

8. Memperluas Ruangan: Lengkungan dan


Kubah
Pengenalan lekungan setengan lingkaran oleh orang romawi, disamping
daya tarik elastisnya, merupakan penemuan tekhnologi yang hebat. Lengkungan
didahului oleh apa yang disebut lengkungan segitiga dan lengkungan Corbel,
tetapi penemuan ini relative merupakan
11

perbaikan kecil dari tiang dan balok. Keuntungan lengkungan yang asli atau
setengah lingkaran adalah, jika dirancang dengan baik, batu batunya yang
berbentuk potongan potongan mengalami tegangan yang sebagian besar
merupakan tekanan bahkan ketika menopang beban yang besar seperti dinding
dan atap sebuah katedral. Karena batu batu tersebut dipaksa untuk
berdempetan satu sama lai, mereka pada dasarnya berada dibawah tekanan.
Sementara sebuah lengkungan yang melingkupi ruang dua dimensi,
sebuah kubah yang pada dasarnya merupakan lengkungan yang dirotasikan di
sekitar sumbu vertical melingkupi ruang tiga dimensi. Satu masalah yang harus
dihadapi adalah kuba tersebut harus diletakkan diatas drum yang teah selesai
tanpa penopang tambahan; dan tidak ada lagi tempat untuk membuatnya.
Kubah, seperti juga lekungan, tidak stabil sampai semua batu telah berada di
tempatnya.

12

Soal dan jawaban


Soal :
1. Seseorang memikul beban dengan tongkat AB homogen dengan
panjang 2 m. Beban Diujung A = 100 N dan di B = 400 N. Jika
batang AB setimbang, maka bahu orang itu harus diletakkan...
A. 0,75 m dari B
B. 1 m dari B
C. 1,5 m dari A
D. 1,6 m dari B
E. 1,6 m dari A
2. Perhatikan gambar!

Pada gambar diatas, Z adalah titik berat batang AB yang massanya


10 kg. Jika sistem dalam keadaan setimbang, maka massa beban C
adalah...
A. 50 kg
B. 30 kg
C. 20 kg
D. 10 kg
E. 4 kg
3. Tangga AB homogen panjang 5 m, berat 200 N bersandar pada
dindng licin dan lantai kasar. Seseorang yang beratnya 600 N dapat
menaiki tangga sejauh 2,5 m sebelum tangga tergelincir. koefisien
gesekan statis antara lantai dengan tangga adalah...

A. 0,170
B. 0,200
C. 0,230
D. 0,250
E. 0,375
4. Pada gambar dibawah, tegangan tali P adalah...
13

A. 100 N
B. 180 N
C. 210 N
D. 300 N
E. 400 N
5. Sebuah benda digantung seperti gambar disamping

Jika sistem berada pada kesetimbangan, maka persamaan gaya


pada sumbu y adalah...
A. T1 3 + T2 = 2W
B. T1 + T2 3 = 2 W
C. T1 3 + T2 3 = 2 W
D. T1 + T2 = 2W
E. T1 + T2 = W 3
6. Sebuah kotak digantung seperti gambar di bawah ini.

Jika sistem dalam keadaan setimbang, besar gaya tegangan pada kedua
tali adalah .
A.
B.
C.
D.
E.

T1 > T2
T1 < T2
T1 = 2T2
T1 = T2
T1 =T2
7. Sebuah balok digantung seperti pada gambar di bawah ini.
14

Jika sistem dalam keadaan setimbang, besar gaya tegangan T1 adalah .


A. 300 N
B. 350 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
8. Batang AB homogen, panjang 12 m, berat 200 N bersandar pada
dinding vertikal licin di B dan bertumpu pada lantai horizontal di A
yang kasar. Batang AB membentuk sudut 60 di A.

Jika batang tepat akan menggeser maka besar koefisien gesekan di A


adalah .
A. 2
B. 3
C. 3
D. 3
E. 3
9. Pada gambar di bawah ini, Z adalah titik berat batang AB yang
massanya 10 kg.

Jika sistem dalam keadaan setimbang maka massa beton C adalah .


A. 50 kg
B. 30 kg
C. 20 kg

D. 10 kg
E. 4 kg
15
10.
Pada gambar di bawah ini Z adalah titik berat batang AB yang
panjangnya 3 m dan massanya 4 kg.

Jika sistem setimbang maka massa C adalah .


A. 10 kg
B. 8 kg
C. 6 kg
D. 4 kg
E. 2 kg
11. Sobat punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm2,
kemudian diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga bertambah
panjang sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm,
berpakah modulus elastisitas dari kawat tersebut?
a. 1,53 x 106 N/m2
b. 1,3 x 106 N/m2
c. 1,65 x 106 N/m2
d. 1,62 x 106 N/m2
12.Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4
mm x 2 mm. Modulus elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika
pada ujung batang ditarik dengan gaya 40 N. Berapa pertambahan
panjang besi tersebut?
a. 1 mm
b. 0,1 mm
c. 0,01 mm
d. 0,001 mm
13. Untuk merenggangkan pegas sebesar 5 cm diperlukan gaya 10 N.
Tentukan pertambahan panjang pegas jika ditarik dengan gaya sebesar 25
N!
14. Untuk meregangkan sebuah pegas sebesar 4 cm diperlukan usaha
0,16 J. Gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas tersebut
sepanjang 2 cm diperlukan gaya sebesar...
A. 0,8 N
B. 1,6 N
C. 2,4 N

D. 3,2 N
E. 4,0 N

16

15. Sobat punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm 2, kemudian


diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga bertambah panjang
sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm, berpakah
modulus elastisitas dari kawat tersebut?
a. 1,53 x 106 N/m2
b. 1,3 x 106 N/m2
c. 1,65 x 107 N/m2
d. 1,62 x 107 N/m2

16. Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4


mm x 2 mm. Modulus elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika
pada ujung batang ditarik dengan gaya 40 N. Berapa pertambahan
panjang besi tersebut?
a. 1 mm
b. 0,1 mm
c. 0,01 mm
d. 0,001 mm
17. Sebuah kawat luas penampangnya 4 mm2, kemudian diregangkan
oleh gaya sebesar 8 N sehingga bertambah panjang 0,08 cm. Bila panjang
kawat mula-mula adalah 60 cm, berapakahh tegangan dan regangan
kawat tersebut?
18. Soal Elastisitas berikutnya adalah, jika sobat punya kawat A dan kawat
B sama panjang dengan perbandingan diameter 1:2, masing-masing
ditarik oleh gaya sebesar F, sehingga mengalami pertambahan panjang
dengan perbandingn 3:1. Pertanyaannya berapa nilai perbandingan dari
modulus young kawat A dan kawat B?
19. Sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang yang total massanya
200kg masuk ke dalam mobil sehingga pegas mobil tertekan ke bawah

sejauh 3 cm. Dengan menganggap pegasnya tunggal, berapakah tetapan


pegas mobil itu?
a. 6,5 104 N/m
b. 7,5 103 N/m
c. 6,5 103 N/m
d. 7,0 104 N/m
e. 7,5 104 N/m
20. Sebuah beban bermassa m digantungkan pada ujung bawah pegas
dengan tetapan pegas k= 50 N/m. Berapa periode osilasi pegas?
a. 2,8 s
b. 0.26 s
c. 0,28 s
d. 1,25 s
e. 2,5 s

pembahasan
1. Misalkan terlebih dahulu posisi tongkat dibahu orang
gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sistem tersebut.

Maka dari syarat kesetimbangan statis


= 0
WB . x - WA . (2 - x) + N . 0 = 0 (torsi positif jika arah putaran searah
jarum jam dan sebaliknya)
400 N . x - 100 N (2 - x) = 0
400 N . x = 100 N (2 - x) = 0
4x = 2 - x
4x + x = 2
5x = 2
x = 2/5 = 0,4 m
Jadi posisi bahu 0,4 m B atau 2 m - 0,4 m = 1,6 m dari A
Jawaban: E
2. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada sistem

17

lalu

Bagi sistem menjadi 2 benda yaitu beban dan batang lalu terapkan
syarat-syarat kesetimbangan statis
Syarat 1
F = 0 (Beban)
WC - T = 0 sehingga WC = T
F = 0 (Batang)
T + N - WB = 0
WC + N - 10 kg . 10 m/s2 = 0
WC + N - 100 N = 0
Syarat 2
= 0 (anggap titik A sebagai pusat rotasi)
N . 0 + WB . 2 m - T . 5 m = 0
0 + 100 N . 2 m - WC . 5 m = 0
200 Nm = 5 m . WC
WC = 200/5 = 40 N
m . g = 40 N
m = 40 N / g = 40 N / 10 m/s2 = 4 Kg
Jawaban: E
3. Gambarkan gaya-gaya pada sistem yaitu sebagai berikut:

Terapkan Syarat-syarat kesetimbangan statis


Syarat 1
Fx = 0 (jumlah gaya yang arahnya mendatar)
fg - N1 = 0 atau fg = N1 .....(1)
Fy (jumlah gaya yang arahnya vertikal)
N2 - WB - Wo = 0 (WB = berat batang dan Wo = Berat orang)
N2 - 200 N - 600 N = 0
N2 - 800 N = 0
N2 = 800 N ....(2)

18

Syarat 2
= 0 (Anggap ujung bawah batang sebagai pusat rotasi)
N2 . 0 + fg . 0 + WB . 2,5 m + Wo . 2,5 m - N1 . 4 m= 0 (2,5 m didapat
dari 5 m . 1/2 = 2,5 m)
0 + 0 + 200 N . 1,5 m + 600 N . 1,5 m - N1 . 4 m= 0
300 Nm + 900 Nm - N1 . 4m = 0
4m . N1 = 1200 Nm, maka N1 = 300 N (Masukkan hasil ini ke persamaan
1) diperoleh:
fg = 300 N
. N2 = 300 N (ingat rumus gaya gesekan fg = . N)
. 800 N = 300 N
= 300 / 800 = 0,375
Jawaban: E

19
4. Gambarkan atau uraikan gaya-gaya pada sistem.

Ty = T sin 450 = 300 N


T . 1/2 2 = 300 N
T = 600 N/2 = 300 2 N
Tx = T . cos 450 = P
300 2 N . 1/2 2 = P
P = 300 N (Nilai tegangan P sama dengan berat beban 300 N karena
sudut 450)
Jawaban: D
5. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya T1 dan T2 seperti gambar

Persamaan gaya pada sumbu y adalah gaya yang berarah vertikal


T2y + T1y - W = 0 (W = berat benda yang memiliki arah ke bawah)

T2 sin 30 + T1 sin 60 = W
T2 . 1/2 + T1 . 1/2 3 = W, kalikan 2
T2 + T1 3 = 2W
T1 3 + T2 = 2 W
Jawaban: A
6. T1 dan T2 harus diuraikan ke arah sumbu x dan sumbu y sebagai
berikut.

Karena yang ditanyakan hubungan antara T1 dan T2, kita cukup


menganalisis kesetimbangan titik searah sumbu x saja.
Fx = 0
T2 cos 30 T1 sin 60 = 0
T1 sin 60 = T2 cos 30
20
T1 . 3 = T2 . 3
T1 = T2
Jadi, besar gaya tegangan kedua tali adalah sama besar(E).

7. Kita uraikan terlebih dahulu T1 dan T2 menjadi komponen gaya


searah sumbu x dan sumbu y.

Karena sistem dalam keadaan setimbang, kita gunakan hukum I Newton


untuk arah sumbu x dan sumbu y.
Fx = 0
T2 cos 30 T1 sin 60 = 0
T1 sin 60 = T2 cos 30

T1 . = T2 .
T1 = T2
Fy = 0
T1 cos 60 + T2 sin 30 w = 0
T1 cos 60 + T2 sin 30 = w
T1 . + T1 . = 400
T1 = 400

(T1 = T2)

Jadi, besar gaya tegangan tali T1 adalah 400 N (C).


8. Soal ini sebenarnya soal jadul. Sejak zaman Kak Ajaz sekolah dulu,
soal ini sudah ada dan pembahasannya sangat panjang. Baiklah Kak
Ajaz tunjukkan saja triknya.

= x/y

= cot (jika diketahui sudutnya)


Karena pada soal tersebut diketahui sudutnya, kita gunakan rumus yang
kedua.

(jika diketahui sisi-sisinya)

= 3
21
= cot 60
= 3
= 3
Jadi, besar koefisien gesekan di A adalah 3 (B).
9. Bila diperhatikan gambar di atas, beton C akan mengangkat batang
ke atas. Sedangkan di titik Z, batang akan dibebani (ditarik) ke
bawah. Secara sederhana, dapat digambarkan sebagai berikut.

Karena sistem dalam keadaan setimbang, berlaku hukum I Newton.


A = 0
wC.RC wZ.RZ = 0
wC.RC = mZ.g.RZ
wC . 5 = 10 . 10 . 2
wC = 40

mC.g = 40
mC . 10 = 40
mC = 4
Jadi, massa beton C adalah 4 kg (E).
10.
Pada gambar di atas, massa C akan menarik batang ke atas.
Sedangkan massa batang yang terkonsentrasi di titik Z akan
menarik batang ke bawah. Sementara itu di titik A tidak ada gaya
yang bekerja sehingga bisa diabaikan. Ilustrasi gaya-gaya yang
bekerja pada sistem tersebut adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan hukum I Newton diperoleh:


= 0
wC.RC wZ.RZ = 0
wC.RC = mZ.g.RZ
wC . 2 = 4 . 10 . 1
wC = 20
22
mC.g = 20
mC . 10 = 20
mC = 2
Jadi, massa C adalah 2 kg (E).
11.
Jawab
Diketahui
A = 2 mm2 = 2.10-6 m
F = 5,4 N
l = 5 cm = 5.10-2 m
lo = 30 cm = 3.10-1 m
12.
Pembahasan
Diketahui
lo = 2 m = 2.103 mm
A = 8 mm2
= 105 N/mm2
F = 40 N
dari rumus

maka

l = [F.lo]/[A.E] = [40.2.103]/[ 8.105] = 0,1 mm


13.
Dari rumus gaya pegas diperoleh besar konstanta pegas,
jangan lupa ubah cm ke m:
F = kx
10 = k(0,05) k = 10/0,05
k = 200 N/m
Untuk F = 25 N, dengan k = 200 N/m
F = kx
25 = 200x
x = 25/200 meter = 12,5 cm.
Selain cara di atas bisa juga dengan cara perbandingan, hasilnya
sama.
14.
Data:
x = 4 cm = 0,04 m
W = 0,16 joule

23 Usaha pegas tidak lain selisih energi potensial pegas, dalam hal
ini bisa dianggap dari kondisi x = 0 m menjad x = 0,04 m
W = Ep
W = 1/2 k(x)2
0,16 = 1/2 k (0,04)2
k = 200 N/m
Kembali ke rumus gaya pegas dengan pertambahan panjang yang
diminta sekarang adalah 2 cm
x = 2 cm = 0,02 m
F = kx
F = 200(0,02) = 4 newton.
15.
Jawab
Diketahui
A = 2 mm2 = 2.10-6 m
F = 5,4 N

l = 5 cm = 5.10-2 m
lo = 30 cm = 3.10-1 m
Modulus young = [5,4 x 3.10-1]/[2.10-6 x 5.10-2] =
1,62.107 N/m2 (jawaban d)

16. Diketahui
lo = 2 m = 2.103 mm
A = 8 mm2
= 105 N/mm2
F = 40 N
dari rumus

maka
l = [F.lo]/[A.E] = [40.2.103]/[ 8.105] = 0,1 mm (jawaban b)

17.

Jawab
A = 4 mm2 = 4.10-6 m2
F=8N
l = 0,08 cm
lo = 60 cm
Tegangan = F/A = 8/4.10-6 = 2.106 N/m2
Regangan = 0,08/60 = 1,333 x 10-3

24
18. jawab
Perbandingan diameter A : B = 1:2 maka perbandingan luas penampang
= 12 : 22 = 1:4
perbandingan l A dan B = 3:1
jika melihat rumus modulus young

didapat kesimpulan modulus young sebanding dengan gaya (F)


serta panjang awal (lo) dan berbanding terbalik dengan luas alas
(A) dan pertambahan panjang ( l)
EA/EB = [FA/FB] x [Luas Alas B/Luas Alas A] x [lB/lA] (perhatikan posisi atas
bawah A dan B)
EA/EB = 1/1 x 4/1 x 1/3 = 4/3
jadi perbandingan modulus young kawat A dan Kawat B = 4:3
19. Pembahasan:
Gaya berat w=m.g
= (200 kg)(9,8 m/s2)
= 1.960 N (menyebabkan pegas tertekan sejauh x = 3 cm =
0,03 m)
Oleh karena itu,di peroleh :
k = F/ x
= 1960 N/0,03 m
= 6,5 104 N/m (a)

20. Pembahasan:
Periode osilasi (T) ditentukan dengan persamaan :
T = 2 m/k
= 2 0,1 kg/ 50 N/m
= 0,28 s (c)

25

Soal esay :
1 Hitung tegangan pada dua tali pada gamba
Abaikan massa tali, dan anggap bahwa sudut
Adalah 300 dan massa m adalah 200 kg.

(Soal soal subbab 9-1 SAMPAI 9-3. no 12)


Jawaban :
Fy = F1 Sin 300 (200 kg)(g)

Jadi, F1 =

(200kg)( g )
sin 30

(200kg)( g )
0,5

= (400 kg)(g)
= 400 kg x 9,8 m/s2
= 3920 N
26

F2 = F1 cos 30 = 3920 x

= 3390,8 N

2 Hitung tegangan pada kedua kawat yang


menahan lampu lalu lintas pada gambar !
(Soal soal subbab 9-1 SAMPAI 9-3. no 15)
Jawaban :
Fx = 0
F1x = F1 Cos 37 = 0,8 F1
F2x = F2 Cos 53 = - 0,6 F2

Fy = 0
F1y = F1 Sin 37 = 0,6 F1
F2y = F2 Sin 53 = 0,8 F2

Fx = 0
F1x - F 2x = 0
0,8 F1 - 0,6 F2 = 0

Fy = 0
F1y + F2y - 30 = 0
0,6 F1 + 0,8F2 30 = 0

27

F1 =

0,6
0,8

F2

0,6 (0,75 F2) + 0,8 F2 = 30

= 0,75 F2

1,25 F2 = 30
F2 = 24 N

Jadi F1 = 0,75 x 24
= 18 N

3 Tentukan gaya FN yang diberikan oleh titik tumpu pada papan


jungkat- jungkit pada gambar ?
(Soal soal subbab 9-1 SAMPAI 9-3. no 14)
Jawaban
Fn = m x g
= 55 kg x 9,8 m/s2
= 539 N

4 Tiga orang anak mencoba untuk menyeimbangkan sebuah


jungkat jungkit yang terdiri batu sebagai titik tumpu
ditengah, dan papan yang sangat ringan dengan panjang 3,6
meter. Dua anak telah duduk dikedua ujung. Satu mempunyai
massa 50 kg dan yang lainnya 35 kg. dimana anak ketiga
dengan massa 25 kg, harus menepatkan dirinya untuk
menyeimbangkan jungkat jungkit tersebut ?
(Soal soal subbab 9-1 SAMPAI 9-3. no 18)

28

Jawaban
= 50 kg + 35 kg (g) (3,6 m) 25 kg (g)(x)
= 85 (36) 25 kg (x)

x=

85(36)
25

306
25

= 1,2 meter

5 Kira kira berapa gaya Fm

yang harus diberikan oleh otot

ekstensor lengan atas kepada lengan bawah untuk memegang


peluru 7,3 kg? Anggaplah lengan bawah bermassa 2,8 kg dan
PG-nya 12 cm dari titik tumpu ?
(Soal soal subbab 9-4. no 35)
Jawaban
= (2,5 m)(Fm) (0,12 m)(2,8 kg) (30 m)(7,3 kg)
= 2,5 Fm 219,336

Fm =

219,336
2,5

= 87,73 (g)
= 87,73 x 9,8
= 859,75 N

6 Tempatkan diri anda menghadap ujung pintu yang terbuka.


Letakkan kaki anda mengangkangi pintu dengan hidung dan

perut Anda menyentuh ujung pintu. Cobalah untuk berjinjit.


Mengapa hal ini tidak bisa dilakukan?
29
Jawaban :
Hal ini tidak bisa kita lakukan karena posisi kaki yang dilakukan
menyebabkan kita sulit untuk menyeimbangkan posisi badan.

7 Seorang

peloncat

bungee

berhenti

sejenak

didasar

terjunannya sebelum ia tertarik kembali keatas. Pada saat itu,


apakah

peloncat

bungge

tersebut

berada

dalam

kesetimbangan? Jelaskan.!
Jawaban :
Tidak,

karena

dipengaruhi

oleh

tegangan

tali

yang

menyebabkan peloncat bungge tersebut tidak bisa berada


dalam posisi seimbang

8 Sebuah tali beruang digunakan pada beberapa taman nasional


untuk menempatkan makanan pendaki gunung jauh dari
jangkauan beruang. Jelaskan mengapa gaya yang diperlukan
untuk menarik ransel keatas bertambah sementara ransel
tersebut

makin

tinggi.

Mungkinkah

tali

ditarik

cukup

kerassehingga tidak melengkung sama sekali?


Jawaban :
Hal tersebut bisa saja terjadi jika gaya yang dilakukan pada tali
tersebut lebih besar sehingga ransel tersebut makin tinggi.

9 Sebuah tangga bersandar di dinding membuat sudut 60 0


terhadap tanah. Kapan tangga akan lebih mungkin tergelincir.
Ketika seseorang berdiri dekat puncak atau dekat dasar tangga
? Jelaskan !

30
Jawaban :
Tangga akan tergelincir pada saat posisi tangga ketika sudut
yang dibentuk oleh tangga terhadap tanah semakin kecil dan
gaya tekan kebawah tehadap tangga yang disebabkan oleh
posisi seseorang yang berdiri dekat puncak tangga.

10

Jelaskan mengapa menyentuh jari kaki sewaktu duduk

dilantai dengan kaki terjulur kedepan menghasilkan tegangan


yang lebih kecil pada tulang belakang sebelah bawah daripada
menyentuhnya dari posisi berdiri.
Jawaban :
Karena tubuh pada saat posisi duduk tidak benar benar
membungkuk. Ketika sudut pada batang tubuh bertambah
besar maka tekanan pada punggung bagian bawah akan lebih
sedikit.

11

Mengapa Anda cenderung miring kebelakang ketika

membawa beban berat ditangan anda.?


Jawaban :

Karena hal ini untuk menjaga posisi seimbang pada tubuh


sehingga kita mudah bergerak saat membawa beban yang
berat tersebut.

12

Mengapa tidak mungkin duduk tegak dikursi kemudian

berdiri tanpa terlebih dahulu membungkuk kedepan?

31

Jawaban :
Karena digunakan otot untuk menopang batang tubuh ketika
seseorang

membungkuk

kedepan.

Pada

batang

tulang

belakang berfungsi sebagai titik tumpu pada posisi ketika


membungkuk.

13

Mengapa lebih sulit untuk melakukan sit-up dengan lutut

tertekuk daripada ketika kaki lurus?


Jawaban :
Karena pada posisi lutut tertekuk posisi badan kita akan
bergerak yang menyebabkan posisi badan kita tidak seimbang
dan

menyebabkan

kita

sulit

untuk

melakukan

gerakan

tersebut.

14

Perhatikan bagaimana sebuah gunting atau pemotong

geser memotong selembar karton. Apakah nama geser cocok ?


Jawaban :

Ya, karena konsep ini bisa kita terapkan pada bende benda
tertentu. Misalnya saat memotong plastic.

15

Bahan seperti beton dan batu sangat lemah dibawah

tarikan atau geseran. Apakah bijaksana untuk menggunakan


materi seperti itu untuk salah satu penompang. Jika ya, yang
mana ?

32
Jawaban :
Beton dapat digunakan sebagai tiang vertical yang tertekan
tetapi kurang bermanfaat sebagai balok karena tidak dapat
menahan gaya tarik yang muncul. Maka diperluan beton
bertulang dimana batang batang besi ditanamkan dalam
beton tersebut yang menjadikan beton tersebut menjadi kuat.

34

Penutup
Kesimpulan
Berdasar kan urain diatas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa gaya total dan torsi total pada sebuah benda , atau sistem benda
keduanya nol .Dengan rumus persamaan

fx=0

dan

=0

Daftar isi

Anda mungkin juga menyukai