Dosen pembimbing:
Mursyid S.Gz.,M.Si
Disusun oleh:
Wahyu Tri Jatmiko
J1A114095
THPIV A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan makana.
Namun, haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan tersebut.
Bahan makanan juga disebut komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa
yang kita beli dan apa yang kita makan. Sedangkan zat makanan adalah cakupan
komponen penyusun bahan makanan, antara lain: karobohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai vitamin dan mineral. Vitamin
dan mineral tidak dapat disintesa oleh tubuh. Oleh karena itu, unsur-unsur
tersebut harus disediakan lewat makanan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian vitamin dan mineral?
2. Apa jenis dan fungsi vitamin dan mineral?
3. Bagaimana Proses pencernaan dan penyerapan vitamin dan mineral?
4. Bagaimana Nasib vitamin dan mineral didalam tubuh?
C.Tujuan penulisan
Adapun tujuan makalah ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
tidak
dapat
Vitamin
Sumber
Fungsi
Vit. B1
Padi, polong-
- Mempengaruhi
(Thiamin)
polongan,
penyerapan
sayuran hijau,
susu, kuning
telur, ikan, hati
- Biokatalisator
metabolism
karbohidrat
Defisiensi
- Beri-beri
- Hilangnya nafsu
makan
- Proses metabolisme
karbohidrat
terhambat
Vit B2
- Penghasil
(Riboflavin)
ragi, sayuran,
energy
pusing
- Membebaskan
- Pandangan kabur
mentega
energy dari
metabolism
karbohidrat,
lemak dan
protein
- Memelihara
jaringan
tubuh terutama di
sekitar
mulut
- mempengaruhi
- Kornea meradang
mulut dan lidah
meradang
impuls menuju
mata
3
Vit B6 (Asam
Buah, sayuran,
- Sebagai
Panthotemat)
daging, hati,
koenzim proses
dan meradang
ikan, susu,
metabolisme
kentang, telur
- Nasfu makan
- Mempengaruhi
berkurang absorbsi
produksi antibodi
makanan di usus
- Mempengaruhi
terganggu
pertumbuhan
kulit dan darah
4
Vit. B3 (asam
Buah, sayuran,
- Sebagai
- Gangguan
panthotenat)
daging, hati,
koenzim A dalam
pencernaan
ikan, susu,
metabolism
kentang, telur
karbohidrat
lemak dan
- Nafsu makan
berkurang
protein
- Mudah lelah
- Menjaga agar
- Otot mengalami
gula darah
tegang
normal
5
Vit B12
Ikan, kerang,
- Pertumbuhan
jaringan
- Metabolisme sel
darah
- Anemia
- Mudah lelah
- Nyeri saat bernafas
- Peradangan pada
saraf
Asam
Hati, ikan,
- Sebagai
- Gangguan
Nikotrinat
telur,daging,
koenzim dalam
pencernaan
(Niasin)
tomat, kacang,
proses
- Terjadi pellagra,
sayuran hijau
metabolisme
yaitu
- Dapat
membebaskan
luka,
energi dari
karbohidrat
- Memelihara
Asam folat
(Vit M)
diare
- Mudah lelah
fungsi alat-alat
- Nafsu makan
pencernaan
berkurang
Hati, daging,
- Menjaga
- Berat badan
sayuran hijau,
metabolisme
menurun
kacang, pisang,
metil
polongpolongan.
- Berpengaruh
dalam
pembentukan
DNA atau RNA
- Mempengaruhi
pembentukan
- Mudah lelah
- Rusakya sel darah
merah
- Diare
- Kerusakan kulit
koenzim yang
memproduksi sel
darah merah dan
protein
8
Biotin (Vit H)
Hati, susu,
- Koenzim
karbohidrat,
lemak, dan
protein
- Nafsu makan
berkurang
- mudah lelah
Vit C (asam
Buah-buahan,
- Berperan dalam
askorbonat)
sayur-sayuran,
proses oksidasi
hati
- Mengaktifkan
enzim protein
dan lemak
- Mempengaruhi
terhambat, nafsu
Pembentukan
makan berkurang,
kolagen
- Memelihara
kusam.
pembuluh darah
Vitamin
Sumber
Fungsi
Defisiensi
Vitamin A
Wortel, tomat,
- mata meradang
pepaya, sayuran,
- Kulit kusam
susu, mentega.
2
Vitamin D
- Mudah lemah
- Mempengaruhi proses
metabolisme kalsium
rakitis dan
ikan
osteomalasia
Vitamin E
Sayuran hijau,
kecambah, biji-
- Rusaknya sel-sel
darah merah
- Kulit kusam
- Penimbunan lemak
pada otot
Vitamin K
- Mempengaruhi
- Menghambat proses
pembentukan protrombin
pembekuan darah
usus.
- Perdarahan
- Menghambat
penyembuhan
luka
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh. Defisiensi mineral dalam tubuh akan
mengganggu proses metabolisme. Jenis mineral ada dua, yaitu makroelemen dan
mikroelemen.
a. Makroelemen
Nama Mineral
Natrium
Sumber
Fungsi
Defisiensi
Garam dapur,
- Menjaga tekanan
- Naiknya tekanan
osmotik
darah
- Memelihara pH tubuh
- Terjadinya gangguan
daging
- Menjaga fungsi
system saraf
Kalsium (Ca)
- Memelihara tulang
- Jantung mudah
berdebar
- Mengatur proses
pembekuan darah
normal
- Mengatur kontraksi
dan relaksasi otot
- Menjaga pH tubuh
- Lemahnya otot
- Gangguan impuls
saraf
Kalium (K)
Buah-buahan,
- Sebagai katalisator
sayuran, daging,
reaksi kimia
keropos
- Sintesis protein
- Respirasi seluler
- Nyeri tulang
- Nafsu makan
berkurang
- Memelihara pH tubuh
- Gangguan otot
- Memelihara
serealia.
Fosfor (P)
Susu, daging,
ikan, kuning telur,
kacang polong-
gangguan mental
Magnesium
Padi, serealia,
- Pengaturan otot
(Mg)
susu, polong-
tertentu
terganggu
- Meningkatkan proses
- Kerusakan ginjal
pembekuan darah
dan jantung
polongan, daging.
- Mudah lelah
6
Klor (Cl)
Garam dapur,
- Mengatur
- Gangguan
penyimpanan dan
pencernaan
pembebasan energi
- Rusaknya gigi
- Rusaknya rambut
Belerang (S)
Susu, telur,
daging, keju,
otot
- Belum diketahui
polong-polongan,
sayur, buah
b. Mikroelemen
Jika makroelemen merupakan mineral yang banyak dibutuhkan tubuh,
maka mikroelemen merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, tetapi defisiensinya dapat mengakibatkan proses metabolisme
terganggu. Unsur-unsur mikroelemen, antara lain besi, yodium, tembaga,
fluor, mangan, kobalt, kromium, dan selenium.
Unsur-Unsur Mikroelemen
No.
1
Nama Mineral
Zat Besi (Fe)
Sumber
Susu, daging,
hati, kuning telur,
padi, buah, sayur
Fungsi
- Mengatur metabolisme
- Mudah lelah
- Membentuk hemoglobin
- Pusing
- Mengatur transport
Yodium (I)
Defisiensi
- Nafsu makan
berkurang
- Anemia
- Penyakit gondok
Garam dapur,
- Pembentukan enzim-
- Pertumbuhan
ikan
enzim
terlambat
- Berperan dalam
penyembuhan luka
- Mengatur metabolisme
3
Seng (Zn)
hati, daging,
gigi
- Gangguan saraf
gandum
4
Flour (F)
Ikan, susu,
- Mencegah osteoporosis
- Anemia
- Gangguan tulang
- Kulit luka
Tembaga (Cu)
Biji-bijian,
polong-polongan,
- Membantu pembentukan
- Pengaturan otot
hemoglobin
terganggu
- Kerusakan ginjal
- Sebagai komponen
enzim
dan jantung
- Mudah lelah
Menelan
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Segera setelah gigitan pertama
pada makanan, maka proses pencernaan dimulai. Saat proses mengunyah
makanan menjadi bagian yang lebih kecil, maka kelenjar air liur akan
memproduksi air liur guna membantu memperhalus makanan. Selain itu, air liur
juga mengandung enzim yang mulai mencerna karbohidrat menjadi lebih kecil
agar dapat diserap oleh usus.
Lidah kemudian akan mendorong makanan yang sudah halus ke belakang
mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Gerakan peristaltik dari otot halus
kemudian membawa makanan menuju perut.
akan memiliki tekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut yang kemudian
bergerak ke usus halus. Di dalam lambung, proses pencernaan protein dimulai.
Setelah masuk enterocyte, besi berikut salah satu dari dua jalur utama. Jalan
yang diambil tergantung pada pemrograman yang rumit dari sel berdasarkan
kedua beban zat besi dan sistemik:
Besi dalam bentuk heme, dari konsumsi hemoglobin atau mioglobin, juga
mudah diserap.Dalam hal ini, tampak bahwa heme utuh mengambil oleh
enterocyte usus kecil oleh endositosis. Setelah masuk enterocyte, besi dibebaskan
dan pada dasarnya mengikuti jalur yang sama untuk ekspor diserap besi
anorganik. Beberapa heme dapat diangkut utuh ke dalam sirkulasi.
Tembaga
Tampaknya ada dua proses yang bertanggung jawab untuk
penyerapan tembaga - yang cepat, sistem kapasitas rendah dan
lebih lambat, sistem berkapasitas tinggi, yang mungkin mirip
dengan dua proses dilihat dengan penyerapan kalsium. Banyak
rincian
molekul
penyerapan
tembaga
tetap
harus
kegagalan penyerapan
Menkes.
tembaga
usus
pada
penyakit
Sejumlah
faktor
makanan
telah
ditunjukkan
untuk
Seng
Zinc homeostasis diatur terutama oleh penyerapan dan
kehilangan melalui usus kecil.Meskipun sejumlah transporter
seng dan mengikat protein telah diidentifikasi pada sel epitel
villus, gambaran rinci tentang molekul yang terlibat dalam
penyerapan seng belum di tangan.
Ekskresi usus seng terjadi melalui penumpahan sel-sel epitel
dan sekresi pankreas dan empedu. Sejumlah faktor gizi telah
diidentifikasi yang memodulasi penyerapan zinc. Protein hewani
tertentu dalam diet meningkatkan penyerapan zinc. Phytates
dari bahan tanaman makanan (termasuk biji-bijian sereal,
jagung, beras) zinc chelate dan menghambat penyerapan.
Subsistance diet kaya fitat dianggap bertanggung jawab untuk
sebagian kecil besar kekurangan zinc manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan
menjalankan fungsinya dengan baik. Berbeda dengan mineral yang tidak mudah
rusak, vitamin mudah rusak dan berubah bentuk jika terkena panas atau asam.
Struktur vitamin akan berubah ketika masuk ke dalam tubuh. Tubuh tidak menyerap
vitamin dalam bentuk awal, melainkan diserap dalam bentuk provitamin (vitamin
yang belum aktif). Vitamin memiliki sifat mudah larut dalam air dan lemak, namun
tidak dengan mineral. Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda-beda tergantung jenisnya.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk).
Vitamin dan mineral dua unsur yang saling kerjasama dalam tubuh untuk
memenuhi kesehatan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral akan menyebabkan
kesehatan tubuh menurun. Vitamin dan mineral termasuk salah satu bagian nutrisi
mikronutrien atau nutrisi kecil yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil.Pada
mulanya peran nutrisi hanya untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, dan
mikronutrien yang sifatnya esensial sebagai penyeimbang kehilangan masa otot dan
mencegah menurunnya imunitas tubuh yang terkait dengan lamanya suatu perawatan.
Saat ini peran nutrisi lebih jauh lagi, berbagai komponen nutrisi digunakan untuk
memodulasi fungsi sistem imun.
DAFTAR PUSTAKA
S.
1994.
Ilmu
Gizi
dan
Komperatif.
UGM.
Yogyakarta.
Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Penerbit PT Dian
Rakyat. Jakarta.
Winarno, F,G. 1992. Ilmu Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta