Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

METABOLISME KOMPONEN PANGAN


VITAMIN & MINERAL

Dosen pembimbing:
Mursyid S.Gz.,M.Si
Disusun oleh:
Wahyu Tri Jatmiko
J1A114095
THPIV A

Teknologi Hasil Pertanian


Teknologi Pertanian
Universitas Jambi
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 1 Mei 2016


Penyusun

Wahyu Tri Jatmiko

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Zat makanan merupakan satuan komponen yang menyusun bahan makana.
Namun, haruslah dapat dibedakan antara zat makan dan bahan makanan tersebut.
Bahan makanan juga disebut komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa
yang kita beli dan apa yang kita makan. Sedangkan zat makanan adalah cakupan
komponen penyusun bahan makanan, antara lain: karobohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai vitamin dan mineral. Vitamin
dan mineral tidak dapat disintesa oleh tubuh. Oleh karena itu, unsur-unsur
tersebut harus disediakan lewat makanan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian vitamin dan mineral?
2. Apa jenis dan fungsi vitamin dan mineral?
3. Bagaimana Proses pencernaan dan penyerapan vitamin dan mineral?
4. Bagaimana Nasib vitamin dan mineral didalam tubuh?
C.Tujuan penulisan
Adapun tujuan makalah ini yaitu:
1.
2.
3.
4.

Mengetahui apa itu vitamin dan mineral.


Mengetahui jenis dan fungsi vitamin dan mineral.
Mengetahui proses pencernaan dan penyerapan vitamin dan mineral.
Mengetahui nasib vitamin dan mineral didalam tubuh.

BAB II

PEMBAHASAN

5.1 Pengertian vitamin dan mineral


Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki

fungsi vital dalam metabolisme setiaporganisme, yang

tidak

dapat

dihasilkan oleh tubuh.


Mineral adalah zat gizi yang dibutuhkan manusia guna mendukung proses
tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil.
Mineral mempunyai komposisi unsur murni dan juga garam sederhana yang
sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk hingga ribuan bentuk.

5.2 Jenis dan fungsi vitamin mineral


5.2.1 Fungsi Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,


walaupun dalam jumlah yang sedikit, namun fungsinya sangat penting dan tidak
dapat digantikan oleh unsur-unsur lain.
Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak
dapat menghasilkan energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai katalisator

tubuh, yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Menurut sifat


kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua.
a. Vitamin yang Larut dalam Air
Jenis vitamin ini, antara lain vitamin B dan C.
No
1

Vitamin

Sumber

Fungsi

Vit. B1

Padi, polong-

- Mempengaruhi

(Thiamin)

polongan,

penyerapan

sayuran hijau,

lemak dalam usus

susu, kuning
telur, ikan, hati

- Biokatalisator
metabolism
karbohidrat

Defisiensi
- Beri-beri
- Hilangnya nafsu
makan
- Proses metabolisme
karbohidrat
terhambat

Vit B2

Susu, hati, telur,

- Penghasil

- Mata lelah dan

(Riboflavin)

ragi, sayuran,

energy

pusing

- Membebaskan

- Pandangan kabur

mentega

energy dari
metabolism
karbohidrat,
lemak dan
protein
- Memelihara
jaringan
tubuh terutama di
sekitar
mulut
- mempengaruhi

- Kornea meradang
mulut dan lidah
meradang

impuls menuju
mata
3

Vit B6 (Asam

Buah, sayuran,

- Sebagai

- Kulit muka luka,

Panthotemat)

daging, hati,

koenzim proses

dan meradang

ikan, susu,

metabolisme

kentang, telur

- Nasfu makan

- Mempengaruhi

berkurang absorbsi

produksi antibodi

makanan di usus

- Mempengaruhi

terganggu

pertumbuhan
kulit dan darah
4

Vit. B3 (asam

Buah, sayuran,

- Sebagai

- Gangguan

panthotenat)

daging, hati,

koenzim A dalam

pencernaan

ikan, susu,

metabolism

kentang, telur

karbohidrat
lemak dan

- Nafsu makan
berkurang

protein

- Mudah lelah

- Menjaga agar

- Otot mengalami

gula darah

tegang

normal
5

Vit B12

Ikan, kerang,

(Sianokobalin) udang, hati,


daging, susu,
telur, keju

- Pertumbuhan
jaringan
- Metabolisme sel
darah

- Anemia
- Mudah lelah
- Nyeri saat bernafas
- Peradangan pada
saraf

Asam

Hati, ikan,

- Sebagai

- Gangguan

Nikotrinat

telur,daging,

koenzim dalam

pencernaan

(Niasin)

tomat, kacang,

proses

- Terjadi pellagra,

sayuran hijau

metabolisme

yaitu

- Dapat

kulit kasar, mulut

membebaskan

luka,

energi dari
karbohidrat
- Memelihara

Asam folat
(Vit M)

diare
- Mudah lelah

fungsi alat-alat

- Nafsu makan

pencernaan

berkurang

Hati, daging,

- Menjaga

- Berat badan

sayuran hijau,

metabolisme

menurun

kacang, pisang,

metil

polongpolongan.

- Berpengaruh
dalam
pembentukan
DNA atau RNA
- Mempengaruhi
pembentukan

- Mudah lelah
- Rusakya sel darah
merah
- Diare
- Kerusakan kulit

koenzim yang
memproduksi sel
darah merah dan
protein
8

Biotin (Vit H)

Hati, susu,

- Koenzim

polong polongan, metabolism


kacang, sayuran.

karbohidrat,
lemak, dan
protein

- Nafsu makan
berkurang
- mudah lelah

Vit C (asam

Buah-buahan,

- Berperan dalam

askorbonat)

sayur-sayuran,

proses oksidasi

hati

- Mengaktifkan
enzim protein
dan lemak

- Nyeri pada otot


- Kerusakan
pembuluh darah
- Proses metabolisme
protein dan lemak

- Mempengaruhi

terhambat, nafsu

Pembentukan

makan berkurang,

kolagen

nyeri otot, kulit

- Memelihara

kusam.

pembuluh darah

b. Vitamin yang Larut dalam Lemak


Jenis vitamin yang larut dalam lemak antara lain A, D, E, dan K.

Vitamin yang Larut dalam Lemak


No

Vitamin

Sumber

Fungsi

Defisiensi

Vitamin A

Wortel, tomat,

Menjaga kesehatan mata,

- mata meradang

pepaya, sayuran,

kulit, tulang, dan gigi

hati, kuning, telur,

- Kulit kusam

susu, mentega.
2

Vitamin D

- Mudah lemah

Susu, ikan, telur,

- Mempengaruhi proses

- Penyakit tulang yaitu

sinar UV, minyak

metabolisme kalsium

rakitis dan

ikan

- Memelihara tulang dan gigi

osteomalasia

- Membunuh absorbs fosfor


3

Vitamin E

Sayuran hijau,
kecambah, biji-

- Menjaga sel-sel darah

- Rusaknya sel-sel
darah merah

bijian, polongpolongan, gandum

- Menjaga kehalusan kulit

- Kulit kusam

- Menyuburkan pada wanita

- Penimbunan lemak
pada otot

Vitamin K

Hati, daging, dapat

- Mempengaruhi

- Menghambat proses

dibuat oleh bakteri

pembentukan protrombin

pembekuan darah

usus.

- Perdarahan
- Menghambat
penyembuhan
luka

5.2.2 Fungsi Mineral

Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh. Defisiensi mineral dalam tubuh akan
mengganggu proses metabolisme. Jenis mineral ada dua, yaitu makroelemen dan
mikroelemen.
a. Makroelemen

Makroelemen merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam


jumlah banyak. Unsur-unsur makroelemen, antara lain kalsium, natrium,
magnesium, kalium, fosfor, klor, dan belerang.
Unsur-Unsur Makroelemen
No.
1

Nama Mineral
Natrium

Sumber

Fungsi

Defisiensi

Garam dapur,

- Menjaga tekanan

- Naiknya tekanan

telur, susu, ikan,

osmotik

darah

- Memelihara pH tubuh

- Terjadinya gangguan

daging

- Menjaga fungsi
system saraf

pada organ dalam,


terutama jantung dan
ginjal
- Kejang otot
- Tulang dan gigi
rapuh
- Darah sukar
membeku
- Kejang otot
- Pertumbuhan
terhambat
- Jantung

Kalsium (Ca)

Susu, keju, ikan,

- Memelihara tulang

brokoli, biji-bijian, dan gigi


polong-polongan.

- Jantung mudah
berdebar

- Mengatur proses

- Denyut jantung tidak

pembekuan darah

normal

- Mengatur kontraksi
dan relaksasi otot
- Menjaga pH tubuh

- Lemahnya otot
- Gangguan impuls
saraf

- Memelihara kadar air


dalam sel tubuh
- Sebagai katalisator
- Transmisi impuls saraf
- Menjaga denyut
jantung
- Pembentukan gigi dan
tulang
- Mengatur hormon
- Mengatur kontraksi
otot
- Menjaga pH tubuh
3

Kalium (K)

Buah-buahan,

- Sebagai katalisator

- Tulang dan gigi

sayuran, daging,

reaksi kimia

keropos

- Sintesis protein

- Berat badan turun

- Respirasi seluler

- Nyeri tulang

- Penting untuk darah,

- Nafsu makan

tulang, dan gigi

berkurang

- Memelihara pH tubuh

- Gangguan otot

- Memelihara

- Mudah emosi dan

serealia.

Fosfor (P)

Susu, daging,
ikan, kuning telur,
kacang polong-

polongan, serealia. keseimbangan tubuh

gangguan mental

- Mengatur kerja enzim


tertentu
- Mengatur transfer
karbondioksida dari
darah ke paru-paru
5

Magnesium

Padi, serealia,

- Mengatur kerja enzim

- Pengaturan otot

(Mg)

susu, polong-

tertentu

terganggu

- Meningkatkan proses

- Kerusakan ginjal

pembekuan darah

dan jantung

polongan, daging.

- Mudah lelah
6

Klor (Cl)

Garam dapur,

- Mengatur

- Gangguan

susu, telur, daging

penyimpanan dan

pencernaan

pembebasan energi

- Rusaknya gigi
- Rusaknya rambut

Belerang (S)

Susu, telur,

- Memelihara saraf dan

daging, keju,

otot

- Belum diketahui

polong-polongan,
sayur, buah

b. Mikroelemen
Jika makroelemen merupakan mineral yang banyak dibutuhkan tubuh,
maka mikroelemen merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, tetapi defisiensinya dapat mengakibatkan proses metabolisme
terganggu. Unsur-unsur mikroelemen, antara lain besi, yodium, tembaga,
fluor, mangan, kobalt, kromium, dan selenium.

Unsur-Unsur Mikroelemen
No.
1

Nama Mineral
Zat Besi (Fe)

Sumber
Susu, daging,
hati, kuning telur,
padi, buah, sayur

Fungsi
- Mengatur metabolisme

- Mudah lelah

- Membentuk hemoglobin

- Pusing

- Mengatur transport

- Berat badan turun

CO2ke sel dan dari sel


- Mengaktifkan kelenjar
tiroid
- Pembentukan hormon
dalam kelenjar tiroid.
2

Yodium (I)

Defisiensi

- Nafsu makan
berkurang
- Anemia
- Penyakit gondok

Garam dapur,

- Pembentukan enzim-

- Pertumbuhan

ikan

enzim

terlambat

- Berperan dalam

- Luka sulit sembuh

penyembuhan luka
- Mengatur metabolisme
3

Seng (Zn)

Ikan, susu, telur,

- Menguatkan tulang dan

hati, daging,

gigi

- Gangguan saraf

gandum
4

Flour (F)

Ikan, susu,

- Mencegah osteoporosis

kuning telur, otak

- Anemia
- Gangguan tulang
- Kulit luka

Tembaga (Cu)

Biji-bijian,
polong-polongan,

- Membantu pembentukan

- Pengaturan otot

hati, padi, ginjal

hemoglobin

terganggu

- Memelihara fungsi saraf

- Kerusakan ginjal

- Sebagai komponen
enzim

dan jantung
- Mudah lelah

5.3 Proses pencernaan dan penyerapan vitamin mineral


Makanan yang telah menjadi bagian-bagian kecil akan dicerna tubuh dalam
empat proses utama pencernaan.

Menelan
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Segera setelah gigitan pertama
pada makanan, maka proses pencernaan dimulai. Saat proses mengunyah
makanan menjadi bagian yang lebih kecil, maka kelenjar air liur akan
memproduksi air liur guna membantu memperhalus makanan. Selain itu, air liur
juga mengandung enzim yang mulai mencerna karbohidrat menjadi lebih kecil
agar dapat diserap oleh usus.
Lidah kemudian akan mendorong makanan yang sudah halus ke belakang
mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Gerakan peristaltik dari otot halus
kemudian membawa makanan menuju perut.

Pencernaan pada lambung


Lambung yang tampak seperti kantong, memiliki dinding-dinding otot yang
kuat mengelilinginya. Selain menampung makanan, lambung juga berfungsi
sebagai penghancur dan penghalus makanan. Perut akan menghasilkan asam dan
enzim yang akan melanjutkan proses cerna makanan. Keluar dari perut, makanan

akan memiliki tekstur cair atau menyerupai pasta yang lembut yang kemudian
bergerak ke usus halus. Di dalam lambung, proses pencernaan protein dimulai.

Pencernaan dan penyerapan pada usus halus


Jika diukur, usus halus memiliki panjang sekitar 6 meter yang terdiri dari tiga
bagian, yaitu usus duabelas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). Di dalamnya, makanan akan kembali diproses dengan enzim
pencernaan yang diproduksi pankreas, dinding usus halus, dan cairan empedu dari
kantong empedu. Ketiganya akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan
pencernaan makanan agar menjadi unit-unit kecil yang bisa diserap ke
dalampembuluh darah usus.
Enzim pencernaan secara kimiawi akan memecah molekul makanan kompleks
menjadi lebih sederhana, kemudian cairan empedu membantu proses pencernaan
mekanis yang memecah lemak sehingga menjadi partikel yang lebih kecil. Ketika
makanan melalui usus duabelas jari, berarti proses pencernaan selesai. Proses
berikutnya adalah penyerapan.
Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum.
Di sana terdapat banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili
memiliki fungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat
terserap dengan lebih efisien.
Selama proses penyerapan, molekul makanan akan memasuki aliran darah
melalui dinding usus. Pembuluh darah mikroskopik atau kapiler dalam vili akan
menyerap hasil pencernaan yang berupa protein dan karbohidrat, sedangkan
pembuluh getah bening dalam vili akan menyerap lemak.
Dari situ, aliran darah akan membawa makanan yang sudah dicerna menuju
ke hati. Sel-sel hati kemudian akan menyaring zat-zat berbahaya dalam darah.
Hati juga akan menyimpan vitamin larut dalam lemak serta nutrisi yang

berlebihan, seperti glukosa untuk disimpan sebagai cadangan. Cadangan nutrisi


ini akan dilepaskan ketika tubuh memerlukan energi ekstra misalnya ketika
seseorang lari maraton.

Penyerapan pada usus besar


Sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar adalah sisa-sisa makanan
yang tidak dapat dicerna atau diserap dan air. Usus besar terdiri dari enam bagian,
dimulai dari sekum, kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon
sigmoid, dan diakhiri dengan rektum.
Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan mineral dari sisa makanan
tersebut sehingga membuatnya menjadi lebih padat dan membentuk tinja. Gerak
peristaltik kemudian akan mendorong tinja menuju rektum hingga dikeluarkan
melalui anus.
Beberapa jenis mineral yang di serap oleh tubuh dan telah diketahui proses
penyerapannya:
Kalsium
Kalsium diserap dari usus Luman oleh dua mechanims yang berbeda, dan
besarnya relatif kepentingannya ditentukan oleh jumlah kalsium gratis yang
tersedia untuk penyerapan:
1. Aktif, penyerapan transelular hanya terjadi di duodenum ketika asupan
kalsium rendah. Proses ini melibatkan impor kalsium ke enterocyte,
transportasi di seluruh sel, dan ekspor ke dalam cairan ekstraseluler dan
darah. Kalsium memasuki sel epitel usus melalui (TRP) saluran tegangansensitif dan dipompa keluar dari sel melalui kalsium ATPase. Langkah rate
limiting dalam penyerapan kalsium transelular adalah transportasi di sel

epitel, yang sangat ditingkatkan oleh calbindin protein pembawa, sintesis


yang benar-benar tergantung pada vitamin D .
2. Pasif, penyerapan paracellular terjadi di jejunum dan ileum, dan, pada
tingkat yang jauh lebih rendah, di usus besar ketika tingkat kalsium yang
sedang atau tinggi. Dalam hal ini, kalsium terionisasi berdifusi melalui
persimpangan ketat ke dalam ruang basolateral enterosit sekitar, dan
karenanya ke dalam darah.Ketika ketersediaan kalsium tinggi, jalur ini
bertanggung jawab untuk sebagian besar penyerapan kalsium, karena waktu
yang sangat singkat tersedia untuk transpor aktif dalam duodenum.
Fosfor
Fosfor diserap terutama sebagai fosfat anorganik dalam usus kecil bagian
atas. Fosfat diangkut ke dalam sel epitel oleh contransport dengan natrium, dan
ekspresi ini (atau ini) transporter ditingkatkan oleh vitamin D .
Besi
Besi homeostasis diatur pada tingkat penyerapan usus, dan penting yang
memadai namun tidak berlebihan besi diserap dari makanan. Penyerapan tidak
memadai bahwa jumlah dapat menyebabkan gangguan kekurangan zat besi
seperti anemia. Di sisi lain, zat besi yang berlebihan adalah racun karena mamalia
tidak memiliki jalur fisiologis untuk eliminasi nya. Besi diserap oleh enterosit
villus dalam duodenum proksimal.Penyerapan yang efisien membutuhkan
lingkungan asam, dan antasida atau kondisi lain yang mengganggu sekresi asam
lambung dapat mengganggu penyerapan zat besi. Besi dalam lumen duodenum
direduksi menjadi bentuk besi melalui aksi sikat perbatasan ferrireductase. Besi
adalah cotransported dengan proton ke enterocyte melalui transporter logam
divalen DMT-1. Transporter ini tidak spesifik untuk besi, dan juga mengangkut
banyak ion logam divalen.

Setelah masuk enterocyte, besi berikut salah satu dari dua jalur utama. Jalan
yang diambil tergantung pada pemrograman yang rumit dari sel berdasarkan
kedua beban zat besi dan sistemik:

Besi kelimpahan menyatakan: besi dalam enterosit yang terperangkap


oleh penggabungan ke feritin dan karenanya, tidak diangkut ke dalam
darah. Ketika enterocyte mati dan gudang, besi ini hilang.

Besi negara membatasi: besi diekspor dari enterocyte melalui


transporter (ferroportin) yang terletak di membran basolateral. Kemudian
mengikat besi-transferin pembawa untuk transportasi ke seluruh tubuh.

Besi dalam bentuk heme, dari konsumsi hemoglobin atau mioglobin, juga
mudah diserap.Dalam hal ini, tampak bahwa heme utuh mengambil oleh
enterocyte usus kecil oleh endositosis. Setelah masuk enterocyte, besi dibebaskan
dan pada dasarnya mengikuti jalur yang sama untuk ekspor diserap besi
anorganik. Beberapa heme dapat diangkut utuh ke dalam sirkulasi.

Tembaga
Tampaknya ada dua proses yang bertanggung jawab untuk
penyerapan tembaga - yang cepat, sistem kapasitas rendah dan
lebih lambat, sistem berkapasitas tinggi, yang mungkin mirip
dengan dua proses dilihat dengan penyerapan kalsium. Banyak
rincian

molekul

penyerapan

tembaga

tetap

harus

dijelaskan. Menonaktifkan mutasi pada gen yang mengkodekan


ATPase tembaga intraseluler telah terbukti bertanggung jawab
atas

kegagalan penyerapan

Menkes.

tembaga

usus

pada

penyakit

Sejumlah

faktor

makanan

telah

ditunjukkan

untuk

mempengaruhi penyerapan tembaga.Misalnya, asupan makanan


yang berlebihan baik seng atau molybdenum dapat menginduksi
keadaan defisiensi tembaga sekunder.

Seng
Zinc homeostasis diatur terutama oleh penyerapan dan
kehilangan melalui usus kecil.Meskipun sejumlah transporter
seng dan mengikat protein telah diidentifikasi pada sel epitel
villus, gambaran rinci tentang molekul yang terlibat dalam
penyerapan seng belum di tangan.
Ekskresi usus seng terjadi melalui penumpahan sel-sel epitel
dan sekresi pankreas dan empedu. Sejumlah faktor gizi telah
diidentifikasi yang memodulasi penyerapan zinc. Protein hewani
tertentu dalam diet meningkatkan penyerapan zinc. Phytates
dari bahan tanaman makanan (termasuk biji-bijian sereal,
jagung, beras) zinc chelate dan menghambat penyerapan.
Subsistance diet kaya fitat dianggap bertanggung jawab untuk
sebagian kecil besar kekurangan zinc manusia.

5.4 Nasib Vitamin dan Mineral didalam tubuh


Vitamin didalam tubuh mempunyai fungsi yang spesifik
sesuai dengan fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau
sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim
metabolism karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Oleh

karena itu, kekurangan itamin yang dikenal dengan avitaminos


akan berdampak buruk pada kesehatan dan gangguan fungsi
biologis organ atau sistem.
Mineral didalam tubuh mempunyai fungsi:
1) Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau
penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl
dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P
dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.
2) Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai
elektrolit yang mengatur tekanan osmuse (Fluid balance),
menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas
membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.
3) Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan
hormon.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan
menjalankan fungsinya dengan baik. Berbeda dengan mineral yang tidak mudah
rusak, vitamin mudah rusak dan berubah bentuk jika terkena panas atau asam.
Struktur vitamin akan berubah ketika masuk ke dalam tubuh. Tubuh tidak menyerap
vitamin dalam bentuk awal, melainkan diserap dalam bentuk provitamin (vitamin
yang belum aktif). Vitamin memiliki sifat mudah larut dalam air dan lemak, namun
tidak dengan mineral. Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda-beda tergantung jenisnya.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk).
Vitamin dan mineral dua unsur yang saling kerjasama dalam tubuh untuk
memenuhi kesehatan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral akan menyebabkan
kesehatan tubuh menurun. Vitamin dan mineral termasuk salah satu bagian nutrisi
mikronutrien atau nutrisi kecil yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil.Pada
mulanya peran nutrisi hanya untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, dan
mikronutrien yang sifatnya esensial sebagai penyeimbang kehilangan masa otot dan
mencegah menurunnya imunitas tubuh yang terkait dengan lamanya suatu perawatan.
Saat ini peran nutrisi lebih jauh lagi, berbagai komponen nutrisi digunakan untuk
memodulasi fungsi sistem imun.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar Dasar Ilmu Gizi. Penerbit


Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Prawirokusuma,

S.

1994.

Ilmu

Gizi

dan

Komperatif.

UGM.

Yogyakarta.
Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Penerbit PT Dian
Rakyat. Jakarta.
Winarno, F,G. 1992. Ilmu Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai