Anda di halaman 1dari 4

HASIL LAPORAN KEGIATAN

Nama Pasien

: Tri Setiawan

Umur

: 18 tahun

Jenis Kelamin

: Laki laki

Tanggal Pemeriksaan

: 19 September 2013 pukul 14:41

Tempat

: Ruangan Keperawatan Maternitas

F. Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan EKG


Alat-alat yang dibutuhkan:
1. Mesin elektrokardiogram
2. Elektroda ektremitas
3. Elektroda isap (suction electrode)
4. Kawat penghubung klien dan kawat penghubung tanah/ grounding
5. Kapas/ tissue
6. Alcohol
7. Elektroda jelly
8. Probandus
Cara kerja:
1. Probandus disuruh berbaring dengan bagian dada bebas dari pakaian dan bahan-bahan logam
yang dipakai seperti cincin, jam tangan, ikat pinggang, dsb sebaiknya dibuka agar tidak
menggangu rekaman.
2. Cream atau jelly dioleskan pada tempat dimana akan dipasang elektroda untuk mengurangi
resistensi.
3. Keempat elektroda ekstremitas dipasang pada kedua pergelangan tangan dan kedua pergelangan
kaki pada bagian medial.
4. Elektroda tersebut dipasang dengan ketat.
Kabel sadapan dihubungkan pada EKG dan ujung-ujungnya dihubungkan pada elektroda yang
sesuai.
Elektroda dipasang pada dada sbb:

V1 : parasternal dextra intercostalis 4 (merah)


V2 : parasternal sinistra intercostalis 4 (kuning)
V3 : pada pertengahan antara V2 dan V4 (hijau)
V4 : pada linea midclavicula kiri intercostralis 5 (coklat)
V5 : pada linea axillaris anterior (hitam)
sV6 : pada linea midaxillaris (ungu)
5. Ujung-ujung kabel sadapan dihubungkan pada elektroda dada yang sesuai.
EKG dihubungkan pada sumber listrik.
6. Nyalakan alat dan set alat sesuai yang diinginkan dan tunggu sampai hasilnya muncul. Hal-hal
yang diperhatikan saat perekaman, yaitu : Keadaan sekitar pasien , keadaan psikologis pasien,
hasil rekaman EKG.
7. Keempat elektroda ekstremitas dicabut. Keenam elektroda dada dicabut.
8. Alat perekam EKG dimatikan.
G. Perbandingan Nilai Normal EKG dengan Hasil Pratikum

No

1.

2.

Gelombang

Nilai Normal Gelombang

Hasil yang di dapat saat

EKG

EKG

Pratikum

Tinggi tidak lebih dari 3 kotak

Tinggi : 1 kotak kecil

kecil (<0,30 detik)


Lebar tidak lebih dari 3 kotak

(Lead II)

kecil(<0,12 detik)
Positif kecuali di aVR
Gelombang simetris

Lebar 0,06- 0,12 detik

Gelombang P

Kompleks
QRS

Lebar : 1,5 kotak kecil


( Lead II)

Lebar 3 kotak kecil 0,12


detik

( 1,5 3 kotak kecil )

( Laed II)

Tinggi 20 kotak kecil


( Lead II )

3.

Segmen ST

4.

Gelombang T

Positif

Positif
(Lead II )

Sinus dan Reguler


5.

6.

7.

Sinus dan Reguler

Irama Jantung
(Lead II)
Frekuensi
Jantung

antara 60-100

HR : 1500/16 = 93,75
(Lead II)

Lead II ( positif)
aVf (positif)

Lead II ( postif)

Axis

aVf (positif)

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada gambaran EKG gelombang P tidak di temukan mungkin terjadi kelainan Pulmonal /
Runcing: RAH atau Mitral / berlekuk lebar: LAH
B. Saran

Dengan adanya pembelajaran tentang EKG,maka kenalilah dulu pasien kita. Benar bahwa
EKG saja dapat dibaca dengan cukup tepat, tetapi kekuataan alat ini baru betul-betul muncul bila
diintregasikan dengan penilaian klinik secara total.
Kenalilah lebih dalam dulu dasar-dasar tentang EKG,maka seorang perawat akan dapat
menguasai materi dan mampu untuk mempraktekannya.

Anda mungkin juga menyukai