Isolasi Genom Cendawan
Isolasi Genom Cendawan
NIM
Kelompok
Laboratorium
: Nuraeni Kartika T
: G34140096
:6
:7
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi genom cendawan eukariot menggunakan beberapa cendawan yakni
Neurospora crassa yang terdapat pada oncom dan Rhizopus oryzae yang terdapat pada
tempe. Rhizopus oryzae jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur
ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam
laktat. Sementara itu, Neurospora crassa merupakan jamur oncom yang termasuk
kedalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen). Tidak hanya itu, isolasi genom
cendawan eukariot menggunakan berbagai larutan. Beberapa larutan tersebut antara lain
nitrogen cair,buffer CTAB, PCI dan ETOH. Fungsi-fungsi larutan ini antara lain
penambahan nitrogen cair untuk menghancurkan sel atau jaringan (Faatih 2009).
. Fungsi dari penambahan larutan ETOH 70% untuk membersihkan sisa-sisa
larutan yang digunakan untuk mengendapkan DNA sebelumnya sehingga dapat
diperoleh DNA yang murni. Karena ETOH 70% termasuk etanol maka memiliki fungsi
yang sama yakni bertujuan membersihkan DNA plasmid dari pengotor-pengotornya.
Selanjutnya digunakan larutan pelisis sel lysing solution yang mengandung EDTA
(ethylenediamine tetraacetic acid) yang akan membentuk kompleks (chelate) dengan
ion logam, seperti Mg2+ yang merupakan kofaktor DNAse (Ardiana 2009).
Isolasi genom eukariot diawali dengan perusakan dan atau pembuangan dinding
sel, yang dapat dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi, tekanan tinggi,
beku-leleh maupun dengan cara enzimatis seperti pemberian lisozim. Langkah
berikutnya adalah lisis sel. Bahan-bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah
diresuspensi di dalam medium bufer nonosmotik, sedangkan bahan-bahan yang lebih
kasar perlu diperlakukan dengan deterjen yang kuat seperti triton X-100 atau dengan
sodium dodesil sulfat (SDS). Pada eukariot langkah ini harus disertai dengan perusakan
membran nukleus. Setelah sel mengalami lisis, remukan-remukan sel harus dibuang.
Biasanya pembuangan remukan sel dilakukan dengan sentrifugasi. Protein yang tersisa
dipresipitasi menggunakan fenol atau pelarut organik seperti kloroform untuk kemudian
disentrifugasi dan dihancurkan secara enzimatis dengan proteinase. DNA yang telah
dibersihkan dari protein dan remukan sel masih tercampur dengan RNA sehingga perlu
ditambahkan RNAse untuk membersihkan DNA dari RNA. Molekul DNA yang telah
pelet
+ N2 cair
(mortar) lalu
haluskan
Sentrifuse
10.000 rpm 20
menit 4
+ 600
buffer CTAB
65 , 15
menit (bolakbalik) 5 menit
+ 600
L C:I
Bolak-balik
Sentrifuse
10.000 rpm 10
menit
ETOH 70%
Tepung
+ 500
Freezer
overnight
+ 0,1 x Vol
NaoAC
+ 2-3x Vol
ETOH 100%
Tube baru
+ 600
L PCI
Bolak-balik
Keringkan 60
10 menit
+ 20-50
dH2O
Inkubasi 37
10 menit
elektroforesis