Dosen pengampu:
4313100007
Faatih Rabbaaniy
4313100027
Jamhari Hidayat B. M.
4313100149
Overlapping joints atau sambungan yang saling menumpang satu sama lainnya, dalam
hal ini untuk kasus jacket adalah sambungan untuk dapat menyatukan chord dan braces dengan
melalui proses pengelasan (welding). Sambungan ini dapat didesain dengan sambungan
uniplane atau multiplane. Umumnya pada jacket menggunakan tipe K-joints dengan seluruh
ukuran diameter braces sama.
Keterangan:
I1
I2
Dengan melihat gambar geometri pada Gambar 1.2. dapat ditentukan parameterparameter dari overlapping K-joint. Sambungannya terdiri dari through-brace dan
overlapping-brace. Celah g adalah negatif. Dari berbagai literatur yang ada bahwa parameter
non-dimensional atau besaran tanpa batas pada celah g dapat dirumuskan dengan:
=
.
, ,
Penelitian yang sistematis pernah dilakukan oleh perusahaan VERITAS pada tahun
1982-1984 untuk menganalisis perilaku kelelahan dari struktur overlapping K-joints. Analisis
tegangannya berdasarkan parameterik dari objeknya yang kemudian untuk mencari tahu
besaran SCFnya. Eksperiman kelelahannya dilakukan untuk memverifikasi terhadap validitas
besaran hot spot atau titik maksimum kelelahan dan kesesuaian kurva SN pada hasil
eksperimen perilaku struktur overlapping joints. Sebenarnya yang paling utama dalam
melakukan eksperimen ini adalah untuk mengetahui rentang perambatan keretakan dan
perilaku kegagalan pada sambungan yang saling tumpah tindih antar braces dan braces-chord.
Berikut ini adalah komentar dan rekomendasi dari hasil investigasi terhadap overlapping joints:
Overlapping K-joints menunjukkan tipe sambungan yang kompleks dan memerlukan
pengerjaan yang ekstra untuk mendesainnya namun menghasilkan kekuatan kelelahan
yang lebih mana dibandingkan sambungan biasa.
Overlapping joints agaknya tidak menunjukkan keunggulan terhadap sambungan biasa
tipe K ketika rasio lebih besar dari 0.85.
Parameter nilai celahnya, p = g.sin/d, tidak boleh melebihi 0.8.
Overlapping K-joints lebih cenderung memiliki nilai SCF yang maksimum pada brace dan
sambungan antar logamnya akan gagal ketika dites untuk pengembangan keretakan pada
sisi atau samping brace.
Moda kegagalannya merupakan tipikal yang hampir sama dengan kegagalan suatu joints
dalam waktu yang singkat ketika keretakannya melalui ketebalan strukturnya.
Pengaplikasian terhadap overlapping joints dapat memberikan banyak keuntungan namun
harus ditekankan bahwa untuk mendesainnya diperlukan seorang yang benar-benar ahli di
bidangnya.
= lebih rendah dari ukuran leher yang efektif dari lasnya atau brace
yang lebih tipis
= jarak proyeksi tegak lurus terhadap sumbu chord dari titik terendah
dari daerah las di sekitar sisi chord ke titik tertinggi lasan antar brace.
(lihat gambar dibawah)
Sambungan yang overlap sebaiknya proporsional sehingga overlap yang terjadi pada
brace akan mengambil setidaknya 50 dari 1 yang bekerja, untuk desain yang baik, ketebalan
dinding brace tidak boleh melebihi ketebalan dinding chord, namun dalam satu brace
ketebalan dinding sambungan yang overlap mungkin lebih besar. Dimana perbedaan ketebalan
dinding brace yang terjadi, member dengan dinding yang lebih berat harus menjadi member
lasan sepanjang seluruh tepian member ke permukaan chord. Brace yang lebih tipis ini diatasi
untuk mencocokkan di brace ke permukaan chord.
) + ( )
Pa
Vwa
= tegangan geser ijin (AISC) dalam ksi (MPa) untuk las antar braces
tw
l1
= ketepatan panjangnya dari brace yang kontak dengan chord, in. (mm)
= ketepatan panjangnya dari brace yang kontak dengan chord, in. (mm)
(overlap diabaikan)
l2
Untuk lebih jelasnya menggambarkan rumusan sebelumnya dapat dilihat pada Gambar
3.1.. Overlap seharusnya menjadi utama ketika proporsi perilaku P atau beban aksialnya
mencapai 50%.
Sebagai catatan penting, tidak boleh ketebalan bracenya melebihi ketebalan chordnya.
Jika suatu momen yang terjadi disebabkan keanehan perilaku setiap garis dari gabungan antar
brace dan brace-chord, maka bisa menjadi studi kasus penting bagi para desainer struktur
jacket.
Referensi:
Almar-Naess, A., 1985, Fatigue Handbook Offshore Steel Structure, Trondheim:
Tapir, Norway.
Graff, W.J., 1981, Introduction to Offshore Structures. Gulf Publishing Co., Houston,
Texas USA.
API Recommend Practice (RP) 2A-WSD, RP for Planning, Designing, and
Constructing Fixed Offshore Platforms - Working Stress Design.