Macam Teori Konseling
Macam Teori Konseling
hati
yang
tidak
menyenangkan
yang
ia
sangat
ingin
pendiri
aliran
psikoanalisis
dalam psikologi.
pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktifitas emosi lain,
hingga aktifitas emosi yang sama sekali tidak disadari.
a) Pandangan Tentang Sifat Manusia
Sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik. Menurut Pendapat
Freud, perilaku manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi
yang tidak disadari, dorongan biologis, serta dorongan naluri dan peristiwa
yang berhubungan dengan psikoseksual pada masa enam tahun pertama
kehidupan.
b) Struktur Kepribadian
Kecemasan neurotic adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinyanalurinaluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang bias
mendatangkan hukuman baginya.
proses
transferensi,
yang
merupakan
inti
dari
pendekatan
i) Teknik Terapi
sebagai
cara
untuk
mewujudkan
dan
mengkomunikasikan
2.
dari perkembangan.
a) Hakekat Manusia
Enam Dimensi Dasar Manusia Menurut Teori Eksistensial :
1. Kapasitas Untuk Sadar Akan Dirinya
a. Semakin tinggi kesadaran kita, semakin tinggi kemungkinan kita untuk
merasakan kebebasan.
b. Kesadaran adalah menyadari bahwa kita punya potensi, pilihan, untuk
bertindak ataupun tidak bertindak.
2. Kebebasan Dan Tanggung Jawab
a. Orang- orang bebas memilih diantara pilihan- pilihan dan mempunyai
peran yang besar dalam membentuk takdir orang- orang.
b. Orang- orang harus menerima tanggung jawab untuk menentukan
hidup mereka sendiri.
3. Usaha untuk mendapatkan identitas dan bisa berhubungan dengan orang
lain.
4. Pencarian makna
Hidup tidak bermakna dengan sendirinya; setiap orang harus
mencari dan menemukan maknanya sendiri.
5. Kecemasan sebagai kondisi dalam hidup
Keresahan muncul dari dorongan untuk survive dan mempertahankan
keberadaan diri.
keresahan eksistensial adalah normal meskipun kematian bisa datang
tanpa keresahan.
6. Kesadaran akan kematian dan ketiadaan
Kesadaran akan kematian adalah kondisi dasar manusia yang
memberikan signifikansi untuk hidup.
b) Tujuan Terapi Eksistensial
mengenali cara- cara yang mereka terima secara pasif dalam lingkungan
mereka dan menyerah, sehingga diperlukan kesadaran untuk membentuk
10
hidup yang dimiliki untuk menggali potensi- potensi agar hidup lebih
bermakna.
c) Hubungan Antara Klien Dan Terapis
a. Terapi adalah perjalanan yang dilakukan oleh klien dan terapis.
Kuncinya adalah hubungan orang per orang
b. Inti dari hubungan terapik
hormat, dan yakin terhadap potensi klien.
berbagi reaksi dan kepedulian serta empati yang tulus
d) Prosedur dan Teknik Terapi
Ada tiga tahap proses konseling yaitu :
1. Konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi
asumsi mereka tentang dunia.
2. Klien didorong semangatnya untuk lebih dalam lagi meneliti sumber dan
otoritas dari sistem nilai mereka.
3. Konseling eksistensial berfokus pada menolong klien untuk bisa
melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka sendiri.
6. Terapi Reality
Terapi ini menyediakan kondisi yang akan menolong klien untuk bisa
mengembangkan kekuatan psikologis untuk mengevaluasi perilakunya sekarang
serta untuk mendapatkan perilaku yang efektif.
Teori Kontrol bertumpu pada asumsi bahwa kita ini menciptakan dunia
dalam diri kita sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Perilaku adalah suatu
usaha untuk mengontrol persepsi kita terhadap dunia eksternal untuk bisa dengan
dunia yang internal dan yang memberi kepuasan kebutuhan. Sasaran utama terapi
realitas adalah mengajar orang cara yang lebih baik dan lebih efektif untuk
mendapatkan apa yang yang mereka inginkan dalam hidup ini.
a) Penjelasan Teori Kontrol
Teori Kontrol bertumpu pada asumsi bahwa perilaku manusia adalah bertujuan
dan berasal dari diri individu dan bukan dari kekuatan luar, meskipun kekuatan
luar memiliki pengaruh pada keputusan yang diambil tetapi perilaku tidak
disebabkan oleh faktor lingkungan.
b) Ciri-ciri Terapi Realitas
11
c) Inti
1. Menolong klien mengevaluasi apakah yang mereka inginkan itu realistis
dan perilakunya dapat menolong ke arah tersebut.
2. Konselor membantu klien mendesain suatu rencana perubahan sebagai cara
menerjemahkan perkataan menjadi perbuatan.
3. Cara terbaik untuk mengontrol peristiwa disekitar kita adalah melalui apa
yang kita lakukan.
d) Prosedur Yang Membawa Perubahan
1. Proses
a. Mengeksplorasi Keinginan, Kebutuhan, dan Persepsi
Klien didorong untuk mengenali, mengidentifikasi, dan menghaluskan
apa yang mereka dambakan untuk memenuhi kebutuhannya, dengan
cara konseling yang tanpa memberikan kritik dan bersikap mau
menerima sehingga klien bebas mengemukakan pikirannya.
b. Fokus pada Perilaku Sekarang
Terapi realitas menekankan pada perilaku sekarang dan mempedulikan
peristiwa pada masa lalu selama peristiwa itu ada pengaruhnya
terhadap perilaku klien sekarang. Terapi realitas mengkonsentrasikan
pada pengubahan perilaku total, tidak hanya pada sikap dan perasaan.
c. Membuat Klien Mau Mengevaluasi Perilakunya
Konselor meminta klien untuk mengevaluasi setiap komponen dari
perilaku totalnya merupakan tugas pokok dari terapi realitas. Proses
pengevaluasian dari perbuatan, berpikir, merasakan, dan komponenkomponen psikologis dari perilaku total adalah dalam lingkup
pertanggung jawaban klien.
d. Merencanakan dan Komitmen
Ketika klien menetapkan perubahan apa yang ia kehendaki, biasanya ia
siap untuk mengeksplorasi perilaku lain yang mungkin ada dan
12
memformulasikan
rencana
tujuan.
Setelah
rencana
selesai
13
pandangan-pandangan
dan
nilai-nilai
dasar
yang
telah
dan
14
masalah.
3. Teknik Kognitif
Teknik kognitif yang cukup dikenal adalah Home Work Assigment atau
teknik tugas rumah, digunakan agar klien dapat membiasakan diri serta
menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntun pola perilaku
yang diharapkan.
8. Analisis Transaksional (Teori Kepribadian)
Dalam terapi ini hubungan konselor dan klien dipandang sebgai suatu
transaksional (interaksi, tindakan yang diambil, tanya jawab) dimana
masing0masing partisipan berhubungan satu sama lain. Sebagai fungsi tujuan
tertentu. Transaksi menurut Berne merupakan manivestasi hubungan sosial.
Berne membagi psikoterapi konvensional menjadi dua kelompok:
1. Kelompok yang melibatkan sugesti, dukungan kembali (reassurence), dan
fungsi parental lain.
2. Kelompok yang melibatkan pendekatan rasional, dengan menggunakan
konfrontasi dan interpretasi seperti terapi non direktif dan psiko analisa.
a) Tujuan
Membantu pihak klien daalm rangka membuat keptusan baru, yaitu
tentang tingkahlakunya sekrang yang diarahkan pa kehidupannya, caranya
denagn jalan membantu klien untuk mendapatkan kesadaran tentang
bagaimana klien mengahdapi masalahnya berkaitan denagn kebebasan memilih
dan memberikan pilihan untuk menentukan cara hidupnya
b) Teknik Proses Terapi
Proses terapi dalam pendekatan analisis transaksioanal terdiri dari beberapa
metode yaitu :
Analisis struktural
Merupakan perangkat yang bisa menjadikan manusia sadar akan isi dan
berfungsinya orang tua, orang dewasa dan anak-anak yang ada pada diri
meraka.
15
16
Bagian dari proses terapi yang akan bisa mengidentifikasi pola hidup yang
diikuti klien.
9. Konseling Trait And Faktor
Pandangan Hakekat Manusia
Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk.
Manusia bergantung dan hanya berkembang secara optimal di tengahtengah masyarakat.
Tujuan Konseling
Konseling bertujuan untuk mengajak klien berpikir mengenai dirinya dan
menemukan masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar
dari masalah tersebut. Untuk itu secara umum konseling trait and factor
dimaksud untuk membantu klien mengalami:
a. Klarifikasi diri (self- clarification)
b. Pemahaman diri (self - understanding)
c. Pengarahan diri (self - acceptance)
d. Pengarahan diri (self - direction)
e. Aktualisasi diri (self - actualization)
Tehnik Konseling
1. Menciptakan hubungan baik. Untuk menciptakan hubungan baik
,konselor perlu menciptakan suasana hangat, bersikap ramah dan
akrab, dan menghilangkan kemungkinan situasi bersifat mengancam.
2. Mengembagkan pemahaman diri
Usaha pertama konselor adalah membantu klien mampu memahami
diri sendiri yang mencakup segala kelebihan dan kelemahannya.
3. Menasehati atau merencanakan program tindakan
Tugas konselor setelah membantu klien mengenali dirinya adalah
membantu klien merencanakan program tindakan.
4. Pelaksanaan rencana
Rencana program tindakan yang telah dibuat dan yang telah disertai
dengan pengujian kelebihan dan kekurangan maka diikuti pengambilan
keputusan klien untuk dilaksanakan.
17
5. Rujukan
Pada dasarnya tidak semua masalah klien dapat dibantu oleh konselor.
10. Terapi Adler
Adler mengemukakan bahwa motif utama yang merupakan dorongan hidup
adalah superioritas dan kekuatan. Rincian pokok teoriAdler mencakup enam hal
berikut:
1. Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatar belakangi aktivitas manusia
adalah perjuangan untuk sukses.
2. Persepsi subyektif individu membentuk tingkah laku dan kepribadian.
3. Semua fenomena psikologis disatukan di dalam diri individu dalam bentuk
self.
4. Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang interes
sosial.
5. Semua potensi manusia di kembangkan sesuai dengan gaya hidup.
6. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif individu.
a) Tujuan Konseling
Tujuan konseling Adler meliputi mengurangi intensitas perasaan inferior,
memperbanyak kebiasaan yang salah dalam memahami, mengubah tujuan
hidup, perkembangan perasaan terhadap orang lain, meningkatkan aktivitas.
Klien harus mencapat insight tentang kesalahan style of life mereka,
menghadapi makanisme superioritas mereka dan memperbaiki minat sosial.
b) Proses dan teknik Konseling
1. Menciptakan Hubungan
2. Menggali Dinamika Individual
3. Memberi semangat untuk pemahaman
4. Menolong agar bisa berorientasi ulang
Penjelasan teknik dan prosedur terapi di atas dapat diringkas sebagai
berikut;
1. Menciptakan hubungan terapeutik yang tepat
2. Menggali dinamika psikologi yang ada dalam diri ki (analisis dan
3.
penilaian)
Membangunkan semangat pengembangan rasa memahami diri
(wawasan diri)
18
19
rencana,
atau
penyesuaian-penyesuaian
yang
perlu
dibuatnya.
20
21
pilihan,
rencana,
atau
penyesuaian-penyesuaian
yang
perlu
dibuatnya.
memberikan
reaksi
terhadap
pengaruh-pengrauh
lingkungan
yang
22
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan
atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi
semuanya.
2. Tujuan Konseling
Tujuan konseling berdasarkan penanganan oleh konselor dikemukakan
oleh Shertzer dan Stone yang dikutip oleh Mc Leod (2004) dapat diperinci sebagai
berikut:
1. Mencapai kesehatan mental yang positif
Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi,
penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar
menerima tanggung jawab, menjadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah
laku.
2. Keefektifan individu
Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri
dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil
tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik.
3. Pembuatan keputusan
Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih, belajar
membuat alternatif-alternatif pilihan, dan selanjutnya menentukan pilihan
sehingga pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.
4. Perubahan tingkah laku
Inilah pernyataan tujuan-tujuan konseling yang paling banyak dipakai orang
akhir-akhir ini. Para pakar konseling ada yang memadukan antara tujuantujuan berkenaan dengan tujuan struktur pribadi sampai pada perubahan
perilaku tampak, ada yang ketat hanya terpaku pada perubahan tampak saja.
Perubahan tingkah-laku sebagai tujuan konseling mungking terbatas khusus
seperti perubahan respon khusus terhadap frustasi ataupun perubahanperubahan sikap terhadap orang lain dan terhadap diri sendiri
3. Tehnik Konseling
23
a) Konseling direktif
Konseling direktif sering disebut sebagai konseling yang beraliran
behavioristik, yakni layanan konseling yang berorientasi pada pengubahan
tingkah laku seacra langsung. Adapun langkah - langkah konseling direktif
adalah:
Analisis data tentang klien
Pensintesisten data untuk mengenali kekuatan-kekuatan dan kelemahan
klien.
Diagnosis masalah
Prognosis atau predeksi tentang perkembangan masalah selanjutnya.
Pemecahan masalah.
Tindak
lanjut
dan
peninjauan
hasilhasil
konseling.
Pada konseling direktif ini pemecahan masalah menggunakan hasil
diagnosis yang mana berbentuk kegiatan yang bersifat mengubah tingkah
laku individu.
b) Konseling non-direktif
yaitu suatu bantuan untuk menyelesaikan masalah yang mana berpusat pada
klien. Dengan adanya pelayanan ini individu mempunyai kesempatan untuk
mengungkapkan persoalan perasaan dan pikiran-pikiran yang sulit untuk
mecari jalan keluarnya.
4. Prinsip prinsip Konseling
1. Menyediakan Diri
Langkah pertama untuk membantu teman yang membutuhkan pertolongan
adalah dengan menyediakan diri untuk bersamanya (secara fisik) dan
memberikan perhatian penuh kepadanya.
Kita cenderung membahayakan teman kita dengan memberikan nasehat
yang buruk, dan dengan cepat memilih langsung mendiskusikan rencana
bagaimana bertindak karena kita tidak sabar lagi menemaninya.
2. Mendengarkan dengan Efektif
Komponen penting kedua dalam usaha membantu teman/sahabat kita yang
sedang dalam masalah adalah dengan mendengarkan. Mendengarkan
24
baik
kalau
kita
dapat
mengungkapkan
kembali
mereka
dan
mengklarifikasi
kebutuhan
yang
mereka
25
26
dengan tepat apa yang perlu dilakukannya. Memahami apa yang menjadi
permasalahannya dapat menjadi langkah yang penting untuk kesembuhannya.
Tawarkan Saran-Saran
Jika teman yang kita layani benar-benar tidak dapat menemukan
lingkungan,
situasi
percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda dengan situasi
percakapan antara polisi dengan pelanggar lalu lintas.
d) Kompetensi dalam melakukan percakapan
28
29
memberikan
bimbingan
kepada
konseli
tentang
cara
program
bimbingan
secara
sistematis
dan
30
para
pelaksana
pendidikan,
kepala
pendidikan
terhadap
latar
belakang
pendidikan,
minat,
didik,
untuk mempermudah
dan memperlancar
32
1. Psikoanalisa
34
Mengabaikan potensi potensi yang ada pada diri manusia, melihat dari sisi
negatif individu, alam bawah sadar, mimpi dan masa lalu.
2. Behaviorisme
Mengabaikan potensi potensi yang ada pada diri manusia, menusia di
perlakukan sebagai mesin yang artinya manusia sebagai satu sistem kompleks
yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum.
3. Humanistik
Tidak mengabaikan potensi potensi yang ada pada diri manusia, percaya
pada kodrat individu, artinya individu pasti dapat dan harus mengatasi masa
lampau atau psikoanalisis, secara kodrat biologis dan lingkungan.
5. Emotif
Pola berfikir manusia itu sangat di penggaruhi oleh emosi,demikian
sebaliknya.
6. Gestalt
Terapi gestalt tidak menafsirkan dan menganalisis mimpi, Membawa kembali
mimpi kepada kehidupan, menciptakan kembali mimpi.
Faktor_faktor yang berhubungan dengan penerapan yang pantas dari teknik _
teknik gestalt adalah:
1 .waktu
2. jenis klien yang ditangani
3 .seting yang dihadapi
7. Humanistik
35
Koseling berpusat pada klien yaitu konsep tentang diri dan konsep menjadi
diri atau perwujudan diri.
Komunikasi Interpersonal
1. Pengertian :
Komunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara
individu dengan individu lain, yang memungkinkan setiap individu untuk
menerima informasi tersebut dan memberikan umpan balik (respon).
2. Faktor Penghambat ;
a. Faktor Individual, meliputi:
Faktor fisik.
Sudut pandang.
Faktor sosial.
Bahasa.
b. Faktor yang berkaitan dengan interaksi, meliputi :
c Faktor Situasional, :
Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Contoh, Situasi percakapan
kesehatan antara bidan dan pasien berbeda dengan situasi percakapan antara
dosen dan mahasiswa.
d. Kompetensi dalam melakukan percakapan. Agar efektifnya suatu interaksi
harus menunjukkan perilaku kompoten dari kedua belah pihak.
36
dan langsung
Perbendaharaan kata : penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti
oleh klien.
Arti denotative dan konotatif : mampu memilih kata-kata yang tidak
banyak disalahtafsirkan. Denotative : memiliki makna sama dengan
kata yang digunakan. Konotatif : pikiran, perkataan, atau ide yang
37
Isi
atau
Parahasing adalah
menyatakan
kembali
konselor
dari
intonasisuara,
raut
wajah
dan
bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang tersirat dari katakata verbalklien.
Keuntungan dari mendengar aktif adalah:
1. Pasien dan keluarga merasa didengar dan dipahami.
2. Pasien dan keluarga merasa dirinya berharga dan penting.
3. Pasien dan keluarga menjadi mudah untuk mendengarkan apa yang kita
sampaikan.
4. Pasien dan keluarga merasa nyaman.
5. Pasien dan keluarga mampu berkomunikasi.
1.
2.
Mendengarkan
apa
yang
memperhatikan
cara
4.
dengan
memberi
6.
Melakukan
pengulangan/refleksi
yang
anda
dengar
supaya
ada
pemahaman.
7.
8.
Menunjukkan tanda perhatian verbal (hmm, yaa, lalu, oh begitu) dan non
verbal (sesekali menggangguk).
Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik adalah:
1.
2.
3.
4.
hal
yang
penting
atau
Bertanya Efektif
Tips dalam bertanya efektif adalah:
39
1.
Menggunakan
Menggunakan
kata-kata
yang
dipahami klien.
3.
4.
Menggunakan
kata-kata
yang
6.
Menghindari
penggunaan
kata
tanya
8.
Menghindari
pertanyaan
yang
mengarahkan.
Menggunakan pertanyaan terbuka karena lebih efektif.
Daftar Pustaka
40
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2134789-teknik
konseling/#ixzz2BQKgGsNU
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/010/
41