Anda di halaman 1dari 10

Psychodinamic Career

Counseling
Oleh : Sunarsih (20012088)
Pengertian Psychodinamic career
counseling

Pendekatan Konseling Psikoanalitik (Psychoanalytic) atau


Psikodinamik (Psychodynamic) adalah pendekatan konseling
yang mencakup pekerjaan semua terapi analitik.
Konsep Dasar Psychodinamic
Career Counseling
Teori psikodinamik adalah teori psikologis Sigmund Freud (1856-1939) dan para pengikutnya kemudian digunakan
untuk menjelaskan asal mula perilaku manusia.
Pendekatan psikodinamik mencakup semua teori dalam psikologi yang melihat fungsi manusia berdasarkan
interaksi dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang, terutama yang tidak disadari, dan di antara berbagai struktur
kepribadian.
Psikoanalisis Sigmund Freud merupakan teori psikodinamik yang asli, namun pendekatan psikodinamik secara
keseluruhan mencakup semua teori yang didasarkan pada idenya, misalnya, Carl Jung (1912), Melanie Klein (1921),
Alfred Adler (1927), Anna Freud (1936) ), dan Erik Erikson (1950).
Kata psikodinamik dan psikoanalitik seringkali membingungkan. Ingatlah bahwa teori Freud bersifat psikoanalitik,
sedangkan istilah 'psikodinamik' mengacu pada teorinya dan para pengikutnya.
Psikoanalisis Freud adalah teori dan terapi.
Sigmund Freud (menulis antara tahun 1890-an dan 1930-an) mengembangkan kumpulan teori yang telah membentuk
dasar dari pendekatan psikodinamik terhadap psikologi. Teorinya diturunkan secara klinis - yaitu, berdasarkan apa
yang dikatakan pasiennya selama terapi. Terapis psikodinamik biasanya akan merawat pasien untuk gangguan terkait
depresi atau kecemasan.
Asumsi Dasar Psychodinamic
Career Counseling
 1. Perilaku dan perasaan kita sangat dipengaruhi oleh motif bawah sadar.
 2. Perilaku dan perasaan kita sebagai orang dewasa (termasuk masalah
psikologis) berakar pada pengalaman masa kecil.
 3. Semua tingkah laku memiliki sebab (biasanya tidak disadari), bahkan selip
di lidah.
 4. Kepribadian terdiri dari tiga bagian (yaitu, tripartit): id, ego, dan super-ego
Tujuan Konseling Psychodinamic
Career Counseling
Tujuan dari metode psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang
sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya
masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu
menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami
masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya
melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Proses Konseling

1. Pembukaan pribadi (pengaturan kontrak dan eksplorasi)


2. Keputusan Kritis
Tindak Lanjut (Follow Up)
 Tindak lanjut merujuk pada segala kegiatan membantu siswa setelah mereka
memperoleh layanan konseling, tetapi kemudian menemui masalah-masalah
baru atau munculnya masalah yang lampau. Tindak lanjut ini juga mencakup
penentuan keefektifan konseling yang telah dilaksanakan, sehingga menjamin
keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor harus disesuaikan
dengan individualitas klien, mengingat bahwa tiap individu memiliki keunikan
sifatnya, sehingga tak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua.
Aplikasi Teori Psychodinamic
Career Counseling
 Seorang mahasiswa fresh graduate dengan ipk 3,90 ingin konsultasi akademik.
Kemudian ketika pertama bertemu dengan konselor suasana terlihat sangat
kaku. Kemudian konselor menjalin hubungan yang baik dengan konseli
sehingga konseli merasa nyaman untuk menceritakan kepribadiaannya
sehingga konselor dapat mengambil keputusan masalah yang dihadapi konseli
dan bisa memberikan treatment dan konseli mampu memecahkan msalah.
Kesimpulan

Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan


perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah
motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis
tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak dini. Teori psikodinamika
dicetuskan oleh Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau
kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif,
yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya
ditengah-tengah lingkungannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai