LAPORAN
LAPORAN
Disusun Oleh :
Ardi Dara Y
Windhu Sakanthi Yana Utama Putra
2113030026
2114030118
Aditya Kurniawan
2114030049
2114030056
Andrian Luthfianto
2114030057
2114030106
Dennis Rakhman
2113030101
2114030091
Hormat Kami
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
A. JUDUL...1.1
B. ABSTRAK.1.2
C. PENDAHULUAN .1.3
D. TUJUAN1.4
BAB II PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. METODE.....2.1
B. HASIL DAN PEMBAHASAN...2.2
BAB III KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ..3.1
BAB IV PENUTUP
A. UCAPAN TERIMA KASIH4.1
ISI ARTIKEL
1.1
Judul
Pengamatan Pendidikan Anak-anak Tunanetra di Yayasan Pendidikan Anak
Buta di Surabaya
1.2
Abstrak
Dalam hidup bermasyarakat, kita memiliki banyak kekurangan antar
manusia. Kita sebagai makhluk sosial memiliki kekurangan setiap individu.
Kekurangan tersebut bukanlah hal yang harus menumbuhkan suatu perbedaan
dengan mereka. Salah satu contohnya adalah saudara-saudara kita yang
tunanetra. Meskipun mereka memiliki kekurangan, tetapi mereka masih
memiliki sesuatu kemampuan yang dapat bermanfaat untuk hidup
bermasyarakat. Disitulah peran kita sesama makhluk sosial yang harus bisa
membantu para tunanetra untuk dapat mengasah apa yang mereka miliki dan
apa yang dapat mereka miliki. Kemampuan tersebut dapat dimiliki dengan
adanya suatu latihan dan juga pembelajaran yang diberikan kepada mereka.
Adanya hak memiliki pendidikan bagi semua bangsa Indonesia tanpa
terkecuali termasuk penyandang tunanetra. Namun pada proses pendidikan
anak-anak penyandang tunanetra dengan anak-anak normal memiliki
perbedaan penanganan dan hal-hal yang diajarkan kepada mereka. Hal
tersebut menjadi sesuatu tantangan untuk kami mengamati pendidikan yang
diterima oleh anak-anak tunanetra yang berada di Yayasan Pendidikan Anak
Buta di Surabaya. Dalam pengamatan ini, kami menggunakan metode
wawancara dan observasi pada para murid-murid dan guru-guru di YPAB.
Yayasan ini memiliki murid yang mempunyai kekurangan dalam penglihatan
mereka. Dari proses pengamatan yang telah kami lakukan,kami dapat
menyimpulkan bahwa hak pendidikan siswa-siswa YPAB sudah dipenuhi
dengan baik, proses belajar dan mengajarpun sudah berjalan dengan baik.
Namun yang menjadi keluhan adalah hak mereka atas sarana-sarana publik
yang disediakan pemerintah. Hampir semua sarana umum khususnya di kota
Surabaya tidak aksesibel bagi penyandang tunanetra sehingga membuat
mereka kesulitan untuk melakukan perjalanan seorang diri. Kurangnya saranasarana tersebut membuat mereka merasa dibedakan haknya dengan orang-
1.3
1.4
2.1
orang normal yang seharusnya bukan seperti itu cara kita memperlakukan
mereka.
Pendahuluan
Pada dasarnya semua manusia memiliki hak atau lebih kita kenal
dengan hak asasi manusia. Ada berbagai macam bentuk hak asasi manusia
salah satunya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan, seperti pada pasal
28 C poin 1 Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia
(UUD 1945). Dari pasal tersebut semua orang tanpa pengecualian berhak
mendapatkan pendidikan, begitu juga bagi orang-orang berkebutuhan khusus
(buta). Pendidikan yang diberikan pada mereka tentunya memiliki beberapa
perbedaan dengan apa yang kita dapatkan. Proses pembelajaranpun akan
berbeda dengan orang-orang normal pada umumnya. Perbedaan proses belajar
tesebut secara tidak disadari berkemungkinan membuat adanya perbedaan hak
antara orang-orang normal dengan orang-orang berkebutuhan khusus. Hal
tersebut dapat menjadi permasalahan yakni pembedaan materi dan hak
mendapatkan pendidikan. Dari permasalahan tersebut maka timbulah ide
untuk mencari tahu apakah mereka yang memiliki kebutuhan khusus (buta)
memang mengalami perbedaan hak dalam memperoleh materi dalam belajar.
Tempat yang menjadi pilihan kami adalah Yayasan Pendidikan Anak Buta
Surabaya (YPAB). Hal tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai koreksi
bagi kita semua, apakah hak yang sama dalam memperoleh pendidikan sudah
dilaksanakan.
Tujuan
Berdasarkan permasalahan dan obyek kajian yang diteliti, maka ada
beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui sudah terpenuhinya hak memperoleh pendidikan bagi
siswa di Sekolah YPAB Surabaya.
2. Untuk mengetahui adakah perbedaan hak dalam mendapatkan
pembelajaran antara siswa Sekolah YPAB dengan siswa normal di sekolah
lainnya.
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang diterapkan di Sekolah
YPAB Surabaya.
4. Untuk mengetahui kondisi dan yang dirasakan siswa selama mengikuti
proses belajar di Sekolah YPAB.
Metode
Hari
Sabtu
-kamera
untuk
dokumentasi
-note book
-ATK
November
2014
YPAB
2.2.3
2.2.4
Pembahasan
Metode Wawancara
3.1
Kesimpulan
Dari wawancara dan observasi yang kami lakukan didapatkan kesimpulan
yakni. Hak pendidikan siswa-siswa YPAB sudah dipenuhi dengan baik, proses
belajar dan mengajarpun sudah berjalan dengan baik. Di tambah lagi siswa-siswa
YPAB juga mendapatkan pelajaran khusus seperti massage, musik, orientasi, dan
mobilisasi yang nantinya digunakan sebagai modal mereka untuk meneruskan
hidup. Namun yang menjadi keluhan adalah hak mereka atas sarana-sarana publik
yang disediakan pemerintah. Hampir semua sarana umum khususnya di kota
Surabaya tidak aksesibel bagi penyandang tunanetra sehingga membuat mereka
kesulitan untuk melakukan perjalanan seorang diri. Kurangnya sarana-sarana
tersebut membuat mereka merasa dibedakan haknya dengan orang-orang normal.
4.1