Anda di halaman 1dari 4

TEMA

Peran dan Gagasan Inspiratif Generasi Muda Aceh dalam Membangun Aceh yang
Lebih Gemilang
Oleh : Irine Yuliska A. Pratiwi, Ns

Kualitas suatu Negara sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia yang ada
didalamnya. Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah pemuda sebagai generasi penerus
bangsa yang memiliki integritas tinggi dan mampu berkontribusi untuk bangsa dan
Negaranya. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam, memiliki
keanekaragaman budaya, suku, adat istiadat, bahasa, seni, hingga kuliner. Peran generasi
muda

sangat

berpengaruh

dalam

menjaga,

mempertahankan,

dan

melestarikan

keanekaragaman tersebut agar nilai-nilai kebudayaan tidak memudar hingga diwariskan


kepada anak cucu kita nantinya. Jika generasi muda Indonesia tidak mencintai bangsa dan
mengenal budayanya, maka dengan mudah kebudayaan kita akan diklaim oleh Negara lain.
Saat ini, Indonesia sudah memasuki area Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa mulai menghadapi persaingan dalam dunia kerja.
Siapkah kita para pemuda menghadapi tantangan tersebut? Era globalisasi seperti saat ini,
para pemuda tidak hanya dituntut untuk siap bersaing dengan bekal pengetahuan dan
wawasan yang luas, tetapi mampu berpikir secara kritis, memiliki soft skill dan dapat
diaplikasikan kepada masyarakat. Pemuda adalah harapan bangsa dan Negara. Pemuda yang
berkualitas adalah individu yang hidup secara produktif dan mampu bersaing di pasar global
hingga membawa perubahan signifikan terhadap grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita sudah lebih unggul dalam pemikiran dan
matang dalam mengambil setiap keputusan. Ketika kita masih mengemban ilmu di bangku
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, mungkin kita masih selalu berangan-angan

dengan segala impian dan cita-cita. Tetapi, ketika kita sudah memantapkan diri untuk
memunutuskan memilih dan melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi, disitulah
kita mulai menunjukkan jati diri. Menuntut ilmu di Perguruan Tinggi pilihan merupakan
langkah awal kita sebagai pelajar untuk mengembangkan potensi diri melalui bakat,
organisasi, penelitian, hingga pertukaran pelajar (Study Exchange). Mahasiswa adalah
generasi muda penerus bangsa yang intelektual, memiliki pemikiran yang sangat kritis dan
demokratis, penyalur aspirasi masyarakat, sehingga menjadi elemen penting dalam
menggerakkan sekaligus memajukan kehidupan bangsa di masa yang akan datang.
Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan persentase penduduk
Muslim tertinggi dan dijuluki sebagai kota Serambi Mekkah. Selain terkenal dengan sumber
daya alam yang melimpah, Aceh juga kaya akan keanekaragaman kuliner, objek wisata,
budaya, hingga adat istiadat. Sejak terjadinya konflik yang berkepanjangan hingga musibah
besar Tsunami yang melanda Aceh beberapa tahun yang lalu, Aceh kini mulai bangkit dengan
segudang prestasi dan keindahan akan objek wisata. Bangkit dari keterpurukan, Aceh siap
menjadi nominator kompetisi Destinasi Wisata Halal Dunia. Hal ini juga tidak lepas dari
peran serta Putra Putri Aceh yang ikut terlibat dalam mempromosikan wisata Aceh kepada
seluruh masyarakat Indonesia, baik melalui sosialisasi langsung maupun media sosial.
Dilahirkan di tanah Aceh, tepatnya di Aceh Utara hingga menyelesaikan studi Profesi
Keperawatan, telah banyak memberi gambaran dan inspirasi tersendiri bagi saya sebagai
bahan evaluasi diri. Saya bangga terhadap antusias para mahasiswa saat ini yang begitu
kreatif dan memiliki kepedulian yang tinggi. Sebagai anak muda yang sedang mewujudkan
dan berjuang untuk masa depan, tentunya kita semua sudah mempunyai planning tersendiri
untuk berkontribusi terhadap Negeri ini. Pendidikan yang tinggi tentunya dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan Indonesia.

Era Globalisi seperti sekarang ini, tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga
negatif. Seperti yang kita ketahui, di Era Globalisasi saat ini segala informasi dengan sangat
mudah kita peroleh. Hal ini juga didukung dengan perkembangan media elektronik yang
semakin pesat. Jika kita tidak mampu mengendalikan diri, akan menimbulkan dampat buruk
bagi diri kita, terutama adik-adik kita yang masih menempuh pendidikan baik di Sekolah
Dasar maupun Sekolah Menengah Atas, seperti ketergantungan dan mudah terpengaruh
terhadap hal-hal yang berbau negatif. Sebagai contoh, kasus bullying pada remaja,
penyalahgunaan Narkotika, kejahatan seksual, hingga beberapa kasus kriminal lainnya.
Faktor inilah yang menjadi tugas utama kita sebagai Mahasiswa untuk dapat mengambil
peran penting dalam mengatasi masalah tersebut.
Mahasiswa adalah calon generasi penerus bangsa yang telah memiliki rasa tanggung
jawab penuh terhadap diri sendiri, lingkungan, masyarakat, dan juga akademis. Mahasiswa
adalah calon pemimpin dimasa yang akan datang. Sudah saatnya kita berkontribusi untuk
negeri ini. Kita dihadapkan dengan tanggup jawab moral yang begitu besar. Peran kita
sebagai inspiratif generasi muda Aceh tidak hanya sebatas mensosialisasikan kekayaan akan
sumber daya alam saja, tetapi yang paling utama yaitu unggul dalam bidang pendidikan, baik
pendidikan agama maupun akademis. Agama adalah pondasi hidup yang menanamkan
pendidikan moral dan akhlak. Jika pendidikan moral sudah tertanam pada diri kita, insyaallah
kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berdampak negatif. Dengan adanya
pendidikan moral, kita sudah dibekalkan rasa tanggung jawab terhadap Allah SWT sehingga
lebih jujur dan amanah dalam bertindak. Inilah yang mestinya kita tingkatkan dan mulai kita
tanamkan sejak dini.
Sudah saatnya mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa bangun dari mimpi,
wujudkan mimpi nyata dengan mulai berkontribusi untuk Negeri, terutama untuk
pembangunan daerah Aceh. Sejak tahun 2016, begitu banyak beasiswa-beasiswa yang

disediakan, baik dari Pemerintah, KemRistek Dikti, Universitas dalam Negeri dan Luar
Negeri, hingga Lembaga Pendidikan lainnya. Marilah kita sama-sama sebagai generasi muda
penerus bengsa agar lebih cerdas dan positif dalam memanfaatkan media sosial dan
perkembangan elektronik yang ada untuk lebih update dalam menggali informasi agar lebih
termotivasi untuk pembangunan Negeri. Jangan membiasakan hal yang sudah biasa. Sebagai
mahasiswa harus lebih bijak terhadap tantangan di Era Globalisasi seperti sekarang ini.
Mahasiswa sebagai Agent of Change hendaknya mulai menyalurkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki melalui ide dan gagasan inspiratif untuk bisa berkontribusi dan
bergabung kedalam gerakan dan komunitas pemuda yang ada sebagai wujud nyata
pengabdian demi pembangunan daerah. Jangan biarkan adik-adik kita sebagai calon generasi
penerus bangsa masih ada yang putus sekolah, terjerat kasus bullying, merokok, hingga
melakukan tindakan yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, oleh karena
masih minimnya informasi yang mereka peroleh.

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncangkan dunia. (Bung Karno)

Anda mungkin juga menyukai