Anda di halaman 1dari 4

USULAN PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTI-Qourum Sensing BAKTERI ENDOFIT


TERHADAP Chromobacterium violaceum

IMAM AGUS FAISAL


I1011151047

Pembimbing1 :_______________:
Pembimbing2 :_______________:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan infeksi bakteri secara
konvensional adalah dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan
bakteri tersebut.Salah satunya dengan cara pemberian antibiotik.Namun
pemberian antibiotik ini dapat menimbulkan resistensi bakteri yang salah satunya
disebabkan karena waktu dan pemberian dosis antibiotik yang tidak tepat.Seiring
berjalannya waktu,ditemukan penelitian terhadap uji yang dapat menghambat
patogenesis bakteri,namun tidak mematikan bakteri tersebut yaitu dengan
penghambatan quorum sensing.1
Quorum sensing adalah suatu sistem komunikasi sel bakteri.Qourum sensing
ini dimediasi oleh molekul sinyal ekstraseluler yang

disebut autoinducers

(AI).Qourum sensing ini mengimbas ekspresi gen bila populasi sel bakteri telah
mencapai tingkat kepadatan yang cukup.2 Qourum sensing mengkoordinasikan
proses-proses fisiologis dalam bakteri antara lain luminescence, virulensi,
motilitas, sporulasi, pembentukan biofilm, pengembangan kompetensi genetik,
produksi enzim proteolitik, sintesis antibiotik peptida dan fluoresensi.3
Secara umum,setiap spesies bakteri memproduksi dan merespon sinyal
autoinducer. Bakteri Gram-negatif menggunakan lakton terasilasi homoserine
(AHLs) dan Gram-positif menggunakan oligopeptida sebagai autoinducers.4
Modulasi dari proses fisiologis dikontrol oleh AHLs yang terjadi sesuai dengan
densitas sel dan fase pertumbuhan.Situasi ini menginduksi ekspresi gen QS.5
Pentingnya peran QS selama patogenesis bakteri telah memotivasi suatu
penelitian penghambatan mekanisme ini melalui penggunaan senyawa anti-QS.
Pendekatan

ini

pada

prinsipnya

mengganggu

sistem

komunikasi

dan

mengendalikan bakteri menular tanpa menghentikan pertumbuhan mereka,


sehingga menghindari perkembangan resistensi bakteri terhadap antibiotik.6
Bakteri C. violaceum adalah bakteri fakultatif anaerob, gram-negatif dan
berbentuk batang serta berpigmen ungu.8 Bakteri ini merupakan satu-satunya
spesies Chromobacterium yang bersifat patogen pada manusia. Ketika

ditumbuhkan di media agar darah, mac conkey agar, atau nutrient agar, bakteri ini
mempoduksi pigmen warna ungu yang disebut violacein.9

1.2 Rumusan Masalah


1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Kedokteran
1.4.2 Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
1.4.3 Bagi Peneliti
1.5
Keaslian Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

1. Fitri, S.T. 2010. Skrining Ekstrak Etil Asetat dan Etanol Sepuluh Tanaman
Obat

sebagai

Penghambat

Quoeum

Sensing

Chromobacterium

violaceum.Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret


Surakarta.
2. (Krishnan et al, 2012)
3. (Rocha-Estrada et al, 2010)

4.
5.
6.
7.
8.

(Xavier dan Bassler, 2003)


(Whitehead et al., 2001)
(Debler et al, 2007;. Truchado et al, 2009;.. Christiaen et al, 2011).
(Chan et al., 2011)
Grier DD, Qiu J, Rand K, Donelly WH. 2004. Pathologic quiz case: A 13Year-old boy with a 2-Day history of fever, vomiting, and mental status

changes. Archives of Pathology and Lab Med 128:131132.


9. Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2008. Biology of
Microorganisms 12th edition. San Francisco: Pearson. Hal:351

Anda mungkin juga menyukai