Oleh
Dewi Arini
01.210.6122
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
i
ii
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA KASUS PENYAKIT TROPIS
ANAK.
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih
dengan setulus-tulusnya kepada:
1.
dr. Iwang, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan
2.
Agung Semarang.
dr. Hj. Pujiati Abas, Sp. A, selaku pembimbing I dan Dra. Endang Lestari, M.
Pd., M. Ked., selaku pembimbing II penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang
telah sabar dalam membantu penulis dengan selalu memberikan masukan,
petunjuk, arahan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
3.
4.
iv
5.
Kedua orang tua saya, Narto dan Retno Sudilestari yang telah memberikan
doa dan semangat baik secara moral, material maupun spiritual dengan penuh
6.
7.
8.
9.
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kebaikan kepada
semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya
besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini beruna bagi semua.
Semarang, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................
iii
PRAKATA........................................................................................................
iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
ix
INTISARI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1..Latar Belakang..........................................................................
1.2..Rumusan Masalah.....................................................................
1.3..Tujuan Penelitian.......................................................................
1.4.Manfaat Penelitian....................................................................
1
5
5
6
2.1..Clinical reasoning.....................................................................
2.1.1. Definisi ...........................................................................
2.1.2. Metode clinical reasoning...............................................
2.2..Faktor yang mempengaruhi kemampuan clinical reasoning....
2.2.1. Pengetahuan ...................................................................
2.2.2. Keterampilan kognitif dan metakognitif.........................
2.2.3. Metakognisi ...................................................................
2.2.4. Emotional intelegent.......................................................
2.2.5. Konteks............................................................................
2.3. The Script Concordance Test....................................................
2.4. Kerangka Teori..........................................................................
2.5. Kerangka Konsep......................................................................
2.6. Hipotesis....................................................................................
8
8
9
10
10
11
14
15
16
17
20
21
22
23
23
23
23
24
28
29
30
35
35
37
37
42
vi
47
47
48
50
54
DAFTAR TABEL
vii
30
38
39
41
DAFTAR LAMPIRAN
viii
54
55
66
67
77
INTISARI
Clinical reasoning adalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai
informasi yang diperoleh melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa
kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang telah dimiliki yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan
menatalaksana masalah pasien. Clinical reasoning merupakan suatu keterampilan
inti dari kompetensi dokter. Dalam praktik klinis sehari-hari dokter sering
dihadapkan dengan situasi ketidakpastian dalam menyelesaikan masalah klinis
pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan clinical reasoning pada kasus penyakit tropis anak.
Penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional ini
menggunakan sampel 60 mahasiswa klinik stase anak periode 25 November 2013
sampai 2 Februari 2014. Clinical reasoning diukur dengan Script Concordance
Test (SCT), menggunakan 20 soal kasus penyakit tropis anak yang telah
dikonkordansi oleh 10 dokter spesialis anak, Penelitian dilakukan dengan
menganalisis 7 variabel yaitu lama studi S1, IPK, ujian ulang stase, restase,
jumlah stase, nilai MCQ, dan nilai OSCE stase. Data diuji dengan uji statistik Chi
Square untuk menentukan variabel yang dapat diuji multivariat Logistic
Regression.
Hasil rerata nilai SCT adalah 11,5. Hasil uji statistik multivariat Logistic
Regression, menunjukkan faktor nilai ujian MCQ adalah faktor yang paling
berpengaruh terhadap nilai tes SCT (p=0,042; RP=2,083; IK= 1,046 13,348).
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai MCQ merupakan faktor
yang paling dominan berpengaruh terhadap kemampuan clinical reasoning
mahasiswa klinik stase anak periode 25 November 2013 sampai 2 Februari 2014.
Kata kunci: Faktor-faktor, Clinical Reasoning, The Script Concordance Test
ix
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai
penelitian,
sehingga
akan
diketahui
mana
yang
kemampuan
clinical
reasoning
studi
S1
mahasiswa
mempengaruhi
case
based
discussion
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kedokteran
disintesis
dan
diintegrasikan
dengan
memperkirakan
diagnosis
yang
akan
ditegakkan
dan
bahwa
non
analitik-clinical
reasoning
tidak
ketika
menemukan
gejala
yang
sama
dengan
yang
10
pengetahuan
level
yang
kompleks
muncul
saat
terapis
11
internal
factor
yang
12
13
ke
pemahaman
keterbatasan
pengetahuan
termasuk
14
clinical
reasoning.
Meskipun
clinical
reasoning
15
16
coass baik ujian tertulis atau MCQs (Multiple Choice Questions) serta
dari ujian praktek atau OSCE (Objective Structural Clinical
Examination).
2.3. The Script Concordence Test
The Script Concordance Test (SCT) adalah metode baru untuk menilai
kemampuan clinical reasoning yang bisa digunakan untuk mahasiswa
kedokteran baik yang sudah lulus maupun belum, dan dapat dipercaya
hasilnya dengan waktu tes selama 1-1.5 jam (Charlin et al, 2000, Brailovsky
et al, 2001, Meterissian, 2006). Teori skenario, yang merupakan dasar dari
SCT, memberi hipotesis bahwa proses pengambilan keputusan oleh para
klinisi mengandalkan sebuah skenario atau konsep yang dikembangkan dari
pengetahuan dasar yang selanjutnya dimodifikasi oleh pertemuan-pertemuan
ahli klinis. Pengakuan reliabilitas didemonstrasikan oleh minimal 10 ekspert
pada saat referensi panel SCT (Gagnon et al, 2005).
Contoh soal SCT akan dilampirkan pada tabel 1. Walaupun bisa jadi
hampir sama dengan soal MCQ biasa, namun ada perbedaan yang signifikan.
SCT menguji kompetensi klinis pada situasi yang otentik dan membutuhkan
skill kognitif yang lebih tinggi pula. Dengan menggunakan soal MCQs,
dimana tidak ada jawaban yang begitu tepat sehingga ini merefleksikan
praktik klinis yang sebenarnya secara lebih akurat. Para psychometrics dari
SCT memberi kontribusi kredit untuk responden yang akan memilih jawaban
dari soal yang sebelumnya sudah dipilih oleh ekspert, sesuai proporsi angka
dari ekspert yang telah memberi respon yang terkait soal yang bersangkutan
17
(Charlin et al., 2000). Berbeda dengan soal MCQ, soal SCT tidak ada pilihan
jawaban perancu.
SCT dapat digunakan untuk ujian diagnosis, formatif, dan sumatif.
Beberapa manfaat dari SCT yaitu : tes yang cukup akurat dengan waktu ujian
hanya 1-2 jam, potensial guna berbagi perkembangan soal ujian dan bisa
menjadi bank soal yang aman antar universitas dan pendidikan profesional
(Sibert et al., 2005; Sibert et al., 2006). Kekurangannya adalah : SCT
membutuhkan jumlah ekspert yang lebih untuk pengaturan standar soalnya,
perkembangan soal-soal yang baru menghabiskan banyak dana dan waktu,
concordance dari ekspert bisa berbeda sesuai daerah atau sekolah asal ekspert
masing-masing, dan yang utama yaitu kantor publikasi dari SCT sendiri
hanya ada 1 unit yaitu di Montreal, Canada (Bland et al., 2005; Charlin et al.,
2006; Gagnon et al., 2005; Meterissian et al., 2007)
Tabel 2.1. Contoh soal The Script Concordance Test
MAHASISWA
Emotional
Intelegent
Konteks
Ketrampilan
Kognitif & Metakognitif
Hasil Pembelajaran :
Ipk
Nilai kegiatan belajar
lama masa studi
HER/tidak HER
Kemampuan
clinical reasoning
coass
The script
concordance
test
Bedside
Teaching
Presentasi
Kasus
Metode
Pembelajaran
Evaluasi
18
Faktor
Mahasiswa
IPK Studi
Preklinik
Nilai Kegiatan
Belajar
OSCE
Lama Studi
Preklinik
KEMAMPUAN
Clinical Reasoning
Case Based
Discussion
Refleksi Kasus
HER / Tidak
HER Coass
Metode
Pembelajaran
Nilai Kegiatan
Belajar
MCQs
The script
concordance test
19
2.6. Hipotesis
1. Ada pengaruh antara IPK selama studi pre-klinik terhadap kemampuan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB III
METODE PENELITIAN
based
discussion
mahasiswa
20
21
2.
22
coass
saat
23
Kategori :
1. Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan,
jika nilai 1-3
2. Mendekati kompetensi yang diharapkan, jika
nilai 4-5
3. Sesuai kompetensi yang diharapkan, jika nilai
6-7
4. Melampaui kompetensi yang diharapkan, jika
nilai 8-9
Skala yang digunakan adalah ordinal
3.2.2.8. Mengikuti ujian ulang coass stase anak
Mengikuti ujian ulang kepaniteraan klinik stase anak
apabila nilai mahasiswa belum mencapai batas tuntas yang
ditentukan. Data mengenai mengikuti atau tidaknya ujian
ulang ulang kepaniteraan klinik stase anak didapatkan dari
arsip nilai Fakultas Kedokteran UNISSULA.
Kategori :
1.
2.
24
2.
klinik
Fakultas
Kedokteran
UNISSULA,
kepaniteraan
klinik
stase
anak
Fakultas
yang
memiliki
25
26
Topik
Morbili
Morbili
varicela
Varicela
Dengue
Dengue
Dengue
Parotitis epidemika
Malaria
Malaria
Malaria
Pertusis
Pertusis
Tetanus
Tuberculosis paru
Tuberculosis paru
Tifoid
Tifoid
Ankilostomiasis
Ankilostomiasis
Kompetensi
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
Jenis
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofifiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Bloom
C4
C5
C4
C3
C5
C3
C4
C4
C4
C3
C5
C4
C3
C4
C3
C4
C4
C5
C4
C3
27
3.5.2.2. Pelaksanaan
Perizinan ke bagian anak Rumah Sakit Islam Sultan
ketrampilan kliniknya.
Uji validitas dan reliabilitas soal SCT pada 80
mahasiswa preklinik.
28
menunjukan
hasil
0,647
(>50%),
reliabel.
Pengambilan sampel yaitu mahasiswa klinik stase anak
berisi
kasus-kasus
tropis
kemudian
data
29
Kedokteran UNISSULA.
Indeks Prestasi Komulatif selama studi S1.
Lama studi S1.
Jumlah stase yang sudah dialami.
Her atau tidak her kepaniteraan klinik stase
anak periode 25 November 2013 sampai 2
7.
Februari 2014.
Nilai case based discssion kepaniteraan klinik
stase anak periode 25 November 2013 sampai
8.
2 Februari 2014.
Nilai refleksi kasus kepaniteraan klinik stase
anak periode 25 November 2013 sampai 2
9.
Februari 2014.
Mengikuti ujian ulang kepaniteraan klinik
stase anak periode 25 November 2013 sampai
2 Februari 2014.
10. Nilai ujian MCQs dan ujian praktek (OSCE)
kepaniteraan klinik stase anak periode 25
November sampai 2 Februari 2014.
3.5.2.4. Pengelolaaan data
Data yang terkumpul dimasukkan dalam tabel, sehingga
pengelompokan data berdasarkan faktor yang mempengaruhi
menjadi jelas.
3.5.2.5. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
3.5.2.6. Penulisan Laporan
Laporan penelitian ditulis dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah.
30
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32
33
A B C D E F G H I
Soal
SCT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
J
Bobot Jawaban
Jawaban
4
2
2
2
2
4
4
4
4
2
1
4
2
4
1
4
4
2
2
2
4
2
2
2
2
4
4
4
4
2
1
4
2
4
1
4
4
2
2
2
4
4
4
2
4
4
2
4
2
2
4
4
4
4
3
4
4
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
2
4
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
2
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
1
4
4
4
2
2
4
4
2
2
4
2
2
4
4
2
2
4
2
4
2
4
4
2
4
2
3
2
2
4
4
4
4
4
4
2
1
4
2
4
3
4
4
2
4
2
4
4
4
2
4
4
2
4
4
2
4
4
3
4
2
4
4
4
1
4
4=90%,3=10%,2=0,1=0
4=30%,3=10%,2=60%, 1=0
4=50%,3=10%,2=40%,1=0
4=30%,3=0,2=70%,1=0
4=80%,3=0,2=20%,1=0
4=90%,3=0,2=10%,1=0
4=70%,3=0,2=30%,1=0
4=100%, 3=0, 2=0, 1=0
4=90%,3=0,2=10%,1=0
4=20%,3=0,2=80%,1=0
4=50%,3=0,2=10%,1=30%
4=100%,3=0,2=0,1=0
4=30%,3=10%,2=60%,1=0
4=100%,3=0,2=0,1=0
4=0,3=40%,2=30%,1=30%
4=100%,3=0,2=0,1=0
4=100%,3=0,2=0,1=0
4=30%,3=0,2=70%,1=0
4=50%,3=0,2=40%,1=10%
4=10%,3=0,2=90%,1=0
34
nilai SCT lebih dari atau sama dengan 11,5 dikategorikan memiliki nilai SCT
bagus.
Tabel 4.2. Hasil Uji Deskriptif dan Uji Chi Square Variabel Bebas Terhadap
Nilai SCT
Nilai SCT
Nilai SCT
Tidak Bagus
Bagus
No Variabel
Total
P
n = 31
(51,6%) n = 29 (48,3%)
1. Lama Studi S1
8 Semester
29
52,7%
26
47,2% 55
0,468
2
40%
3
60%
5
> 8 Semester
2. IPK
<3
7
77,77% 2
22,27% 9
0,089
24
47,05%
27
52,94%
51
3
3. Ujian Ulang
Ya
11
55%
9
45%
20
0,715
20
50%
20
50%
40
Tidak
4. Jumlah Stase
<7
11
42,3%
15
62,5%
26
0,205
20
58,8%
14
41,1%
34
7
5. Restase
1
33,37% 2
66,67% 3
Ya
0,475
30
52,63% 27
47,36% 57
Tidak
5. Nilai MCQ
Tidak Lulus
25
62,5%
15
37,5%
40
6
30%
14
70%
20
Lulus
0,018
6.
Nilai OSCE
Tidak Lulus
Lulus
8
23
66,67%
47,91%
4
25
33,37%
52,08%
12
48
0,245
35
jumlah
mahasiswa yang
36
0,493
0,167
0,042
0,358
RP
IK
1,636
0,297 12,441
0,719
0,113 1,457
2,083
1,046 13,348
1,398
0,464 8,839
37
4.2. Pembahasan
Analisis terhadap 7 variabel bebas diperoleh hasil bahwa faktor yang
berpengaruh terhadap kemampuan clinical reasoning adalah nilai MCQ.
Sedangkan faktor lama studi S1, IPK, ujian ulang, jumlah stase, restase, dan
nilai OSCE tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical reasoning.
Lama studi tidak berpengaruh terhadap clinical reasoning karena lama
pendidikan di S1 tidak berarti membuat mahasiswa memiliki pemahaman
yang lebih dibanding mahasiswa yang lulus tepat waktu. Karena materi yang
diberikan di S1 telah ditentukan dalam kurikulum. Bukan berarti mahasiswa
yang pendidikannya lebih lama akan mendapatkan ilmu yang lebih banyak.
Seperti pada penelitian Neufeld (1974), disebutkan bahwa mahasiswa dapat
menyelesaikan masalah klinis yang dihadapi dengan mengaplikasikan
pengetahuan yang dia miliki melalui sistem pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Karena pada penelitian ini 55 mahasiswa (91.6%)
menempuh lama studi S1 yang sama yaitu kurang dari atau sama dengan 8
semester maka pada penelitian ini lama studi tidak mempengaruhi nilai SCT.
Hal ini disebabkan karena dengan lama studi yang hampir sama,
dimungkinkan mahasiswa memiliki perolehan pengetahuan yang relatif sama.
Analisis
data
menunjukkan
IPK
tidak
berpengaruh
terhadap
bahwa
walaupun
mahasiswa
mempunyai
kemampuan
intelegensi yang bagus akan percuma bila tidak pernah dilatih kemampuan
38
39
40
yang diujikan juga perlu dikaji lebih lanjut terkait dengan pengaruhnya
terhadap kemampuan clinical reasoning mahasiswa.
Analisis data mengenai pengaruh ujian MCQ terhadap kemampuan
clinical reasoning menunjukkan ada pengaruh ujian MCQ terhadap
kemampuan clinical reasoning. Selain itu dalam analisis multivariat ujian
MCQ merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kemampuan
clinical reasoning coass. Hal tersebut membuktikan bahwa ujian MCQ di
Fakultas
sebagai
indikator
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kemampuan clinical reasoning mahasiswa kepaniteraan klinik stase
anak periode 25 November 2013 sampai 2 Februari 2014, maka dapat
disimpulkan berberapa hal sebagai berikut :
5.1.1. Lama studi S1 tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical
reasoning mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25
November 2013 sampai 2 Februari 2014 (p=0,468).
5.1.2. IPK tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical reasoning
mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25 November 2013
sampai 2 Februari 2014 (p=0,493).
5.1.3. Ujian ulang tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical
reasoning mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25
November 2013 sampai 2 Februari 2014 (p=0,715).
5.1.4. Jumlah stase tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical
reasoning mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25
November 2013 sampai 2 Februari 2014 (p=0,167).
5.1.5. Restase tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical reasoning
mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25 November 2013
sampai 2 Februari 2014 (p=0,475).
5.1.6. Nilai OSCE tidak berpengaruh terhadap kemampuan clinical
reasoning mahasiswa kepaniteraan klinik stase anak periode 25
November 2013 sampai 2 Februari 2014 (p=0,358).
42
43
5.2. Saran
5.2.1. Diharapkan peneliti lain dapat meneliti variabel lain seperti nilai case
based disscussion, nilai refleksi kasus saat berjalannya kegiatan
mahasiswa kepaniteraan klinik yang diprediksi bisa berpengaruh
terhadap kemampuan clinical reasoning.
5.2.2. Diharapkan peneliti lain dapat meneliti
faktor-faktor
yang
44
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anderson J R, 1990.Cognitive psychology and its implications, 3rd edn. Freeman,
New York.
Anderson, K. J. 2006. Factors Affecting the Development of Undergraduate
Medical Students Clinical Reasoning. University of Adelaide. Adelaide,
Australia.
Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. 2007.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Bland Andrew C., Kreiter Clarence D., Gordon Joel A., 2005. The Psychometric
Properties of Five Scoring Methods Applied to the Script Concordance
Test. Acad Med.; 80:395399.
Bleakley, A., Farrow, R., Gould, D., and Marshall R, J. 2003. Making sense of
clinical reasoning: judgement and the evidence of the senses, Medical
Education, 37: 544-52.
Brailovsky C, Charlin B, Beausoleil S, et al., 2001. Measurement of clinical
reflective capacity early in training as a predictor of clinical reasoning
performance at the end of residency: an experimental study on the script
concordance test. Medical Education;35:430-436.
Cervero, R. M. 1988. Effective continuing education for professionals. San
Francisco: Jossey-Bass.
Charlin, Bernard, Brailovsky Carlos, Roy Louise et al., 2000. The Script
Concordance Test: A Tool to Assess the Reflective Clinician. Teach Learn
Med; 12(4), 189-195.
Cha-Wen Tsai dan Yi-Chun Chiang. 2012. Research Trends in Problem-Based
Learning (PBL). Taipei, Taiwan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2:cetakan II, Jakarta.
Nasional
Dinkes Kota Semarang. 2011. Profil Kesehatan Kota Semarang 2011. Semarang.
Duggan Paul, Palmer Edward, Devitt Peter. 2007. Electronic voting to encourage
interactive lectures: a randomised trial. BMC Medical Education; 7:25
doi:10.1186/1472-6920-7-25.
45
46
47
Norman G. 2005. Research in clinical reasoning: past history and current trends.
Medical Education 2005;39:418427
Norman, G. 2005. Research in clinical reasoning: Past History And Current
Trends, Medical Education, 39, 418-427.
Nur Cahyani, N., Marchira, C. R., P., Sumarni. 2008. Hubungan Persepsi
Mahasiswa terhadap Tutorial dengan Prestasi Belajar Blok 16
Endocrine and Metabolism di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia
Vol. 3, No. 3: 115-122.
Nursalam dan Susilaningrum, Rekawati dan Utami, Sri, 2005. Asuhan
Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba
Medika
Ramsden P, Entwistle NJ. Effects of Academic Departments on Students
Approaches to Studying. British Journal of Educational Psychology 1981;
51:368-383.
Rumelhart D, Orthony E. 1977. The representation of knowledge in memory. In:
Anderson R C, Spiro R J, Montague W E (eds) Schooling and the
acquisition of knowledge. Lawrence Erlbaum, Hillsdale N J, p 99-135.
Schon D A. 1983. The reflective practitioner: How professionals think in action.
Temple Smith, London.
Serpell, J. W. 2010. The evolution of the OSCA-OSCE-Clinical Examination of
the Royal Australasian College of Surgeons. Masters Research thesis,
Melbourne Graduate School of Education, The University of Melbourne:
10187/10240.
Sibert Louis, Darmoni Stefan J, Dahamna Badisse, et al., 2005. Online clinical
reasoning assessment with the Script Concordance test: a feasibility study.
BMC Medical Informatics and Decision Making, 5:18 doi:10.1186/14726947-5-18.
Sibert Louis, Darmoni Stefan J, Dahamna Badisse, et al., 2006.On line clinical
reasoning assessment with Script Concordance test in urology: results of a
French pilot study. BMC Medical Education, 6:45 doi:10.1186/1472-69206-45.
Tridhonanto, Al. dan Beranda Agency, 2010. Meraih Sukses dengan Kecerdasan
Emosional. PT Elex Media Komputindo : Jakarta.
UII team. 2007. PBL. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2013 dari
http://unisys.uii.ac.id/index.asp?u=710&b=I&v=1&j=I&id=8
Rassafiani, Mehdi. 2005. How Many Years Clinical Practice in Required to
Become an expert Occupational Therapist. The Journal of Japanese
Association of Occupational Therapis, 001.24, Suppl. p. 24, Tokyo.
48
NIM
1.
49
2.
3.
Berapa jumlah stase yang sudah anda jalani sampai saat ini? (stase anak tidak
termasuk)
Jawab: ................. stase
4.
5.
pikirkan
Penyebab kasus
mukosa buccal
Hipotesis tereliminasi
Kebenaran hipotesis
diragukan
50
morbili
3.
Informasi tidak
4.
mempengaruhi hipotesis
Hipotesis merupakan
diagnosis yang tepat
2.
diberikan vitamin A
pada pemeriksaan
serologi
kontraindikasi
Tindakan tersebut
merupakan tindakan yang
3.
tepat
Diberi antibiotik sebagai
4.
pengganti
Informasi tidak
mempengaruhi tindakan
3.
51
menderita herpes
varicella
4.
2.
diragukan
Informasi tidak
3.
mempengaruhi hipotesis
Hipotesis merupakan
diagnosis yang tepat
mendapatkan
80mg/kgBB/hari
dalam 5 dosis
imunisasi varisela
terbagi
hentikan
4. Ganti dosis yang lebih rendah
5.
Yang kamu
pikirkan
Kemungkinan
temukan
Tekanan darah
pasien menderita
100/70 mmHg
DBD grade II
52
tepat
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun diantar orangtuanya ke UGD RS
dengan keluhan demam. Dari anamnesa didapatkan keterangan demam
dimulai sejak 3 hari yang lalu, tinggi mendadak dan terus menerus. Pasien
mengeluh mual muntah, saat BAB terdapat bercak kehitaman. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan petekie pada kedua volar antebrachii, suhu 39
C, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi pernafasan 24x/menit, frekuensi
nadi 100 x/menit. Dari pemeriksaan darah hemoglobin 14 g/dL, hematokrit
46%, leukosit 2300/mm3, trombosit 90.000 /mm3 .
Yang kamu
Yang kamu
pikirkan
temukan
Terapi cairan awal Nadi 100x/menit, isi
RL 6-7 ml/kgBB
dan tegangan cukup
7.
Yang kamu
Yang kamu
pikirkan
temukan
53
Ke empat akral
dingin
dalam 10 menit
8.
parotitis epidemika
sekolah dengan
keluhan serupa (+)
9.
Yang kamu
Yang kamu
pikirkan
Pasien menderita
temukan
Riwayat berkunjung
demam malaria
ke daerah endemis
malaria (+)
54
pikirkan
Pemberian
artesunat 2
mg/kgBB selama 2
form intraeritrosit
hari
Tatalaksana tersebut
2.
merupakan kontraindikasi
Lanjutkan pemberian obat
3.
sampai tuntas
Pemberian obat dapat di
4.
hentikan
Pemberian obat tersebut tepat
Yang kamu
pikirkan
Diberikan
temukan
Di daerah tersebut
klorokuin sbg
plasmodium
kemoprofilaksis
falciparum resisten
thd klorokuin
Ganti dg dehidartimisin
Diberikan klorokuin
3.
4.
hentikan
Ganti dengan primakuin
dg
55
yang lalu. Satu periode batuk, durasi lama disertai bunyi melengking
(whooping), jika batuk muka memerah, dan sering muntah setelah batuk.
Batuk mudah terjadi setelah anak tertawa, menangis, atau setelah aktivitas
fisik.
Yang kamu
Yang kamu
pikirkan
Pasien menderita
temukan
Petekie di dahi
pertusis
pikirkan
Diberikan
Batuk paroksismal
Tatalaksana tersebut
2.
merupakan kontraindikasi
Lanjutkan pemberian obat
3.
sampai tuntas
Pemberian obat dapat di
4.
hentikan
Pemberian obat tersebut
eritromisin 50
mg/kgBB/hari
tepat
14. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa orangtuanya ke UGD RS
dengan keluhan tubuh kaku. Dari alloanamnesa didapatkan sebelum kaki
56
Yang kamu
pikirkan
Pasien didiagnosa
temukan
Vulnus punctum
tetanus
dengan pus di
telapak kaki kanan
15. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun diantar ibunya datang ke Puskesmas
dengan keluhan batuk berdahak. Dari alloanamnesa didapatkan batuk
berdahak sejak 3 minggu yang lalu. Nafsu makan berkurang dan berat badan
turun.
Yang kamu
pikirkan
Pemberian
Tuberkulin tes
antibiotik spektrum
diameter 15 mm
kontraindikasi
2. Lanjutkan pemberian obat
luas dg obat
sampai tuntas
3. Ganti dengan OAT
4. Pemberian obat dapat di
simtomatik
hentikan
16. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun diantar ibunya datang ke Puskesmas
dengan keluhan batuk berdahak. Dari alloanamnesa didapatkan batuk
berdahak sejak 3 minggu yang lalu. Nafsu makan berkurang dan berat badan
turun.
Yang kamu
pikirkan
Pasien menderita
TB paru kasus
pasien didiagnosis
akut
Hipotesis merupakan
2.
diagnosis yg tepat
Pasien menderita TB paru
3.
kasus kronik
Pasien menderita TB paru
57
pengobatan 3 bln
4.
kasus kambuh
Pasien menderita TB paru
kasus putus obat
17. Seorang anak laki-laki 8 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
demam. Dari alloanamnesa didapatkan demam berlangsung selama 10 hari, 7
hari pertama panas hanya malam hari, selanjutnya panas terus menerus, tidak
bisa BAB 7 hari ini, selain itu merasa mual muntah.
Yang kamu
Yang kamu
pikirkan
Pasien menderita
temukan
hasil lab didapatkan
tifoid
igM salmonella
typhii +4
Hipotesis tereliminasi
Kebenaran hipotesis diragukan
Informasi tidak mempengaruhi
3.
hipotesis
Hipotesis merupakan
diagnosis yg tepat
18. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan demam. Dari alloanamnesa didapatkan demam berlangsung selama
10 hari, 7 hari pertama panas hanya malam hari, selanjutnya panas terus
menerus, tidak bisa BAB 7 hari ini, selain itu merasa mual muntah.
Yang kamu
pikirkan
kloramfenikol
3 hari gejala
diberikan dengan
menghilang
dosis 100
mg/kgBB/hari
dalam 4 dosis
selama 14 hari
2.
kontraindikasi
Lanjutkan pemberian obat
3.
sampai tuntas
Pemberian obat dapat di
4.
hentikan
Ganti dosis yang lebih
rendah
19. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan pucat. Dari alloanamnesa didapatkan anak pucat dan lemas sejak
58
kurang lebih 3 bulan yang lalu. Anak sering main di sawah tanpa memakai
sandal. Lingkungan tetangga pasien masih sering buang air besar di sungai.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 4,9 g/dL.
Yang kamu
pikirkan
Pasien menderita
hasil pemeriksaan
anemia defisiensi
tinja didapatkan
besi
telur Necator
americanus
Hipotesis tereliminasi
Kebenaran hipotesis diragukan
Informasi tidak mempengaruhi
3.
hipotesis
Hipotesis merupakan
diagnosis yg tepat
20. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan rasa tidak enak di perut. Dari alloanamnesa didapatkan penurunan
selera makan dan mencret. Anak sering main di
sandal. Lingkungan tetangga pasien masih sering buang air besar di sungai.
Dari hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan tinja didapatkan telur Ascaris
lumbricoides
Yang kamu
pikirkan
Diberikan pirantel
Ditemukan
pamoat dosis 10
eosinofilia
mg/kgBB/hari
2.
kontraindikasi
Lanjutkan pemberian obat
3.
sampai tuntas
Pemberian obat dapat di
4.
hentikan
Ganti dosis yang lebih
rendah
59
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTANG AGUNG SEMARANG
JL. RAYA KALIGAWE KM 4 SEMARANG
Kepada TS
Di tempat
Assalamualaikum wr. Wb
Saya yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama
NIK
: 210194035
Jabatan
kontribusinya dalam menjawab soal script concordance test guna penelitian yang
saya lakukan. Hal-hal yang menyangkut penelitian dapat ditanyakan lebih lanjut
kepada mahasiswa yang saya beri amanah ini. Atas bantuannya saya ucapkan
terimakasih
Wassalamualaikum wr. Wb
Semarang, 23 Januari 2014
Hormat saya,
Crosstabs
60
Missing
Percent
Lama Studi S1 *
kel_nilai_SCT
Kel_IPK * kel_nilai_SCT
Kel_jmlstase * kel_nilai_SCT
UJIAN ULANG *
kel_nilai_SCT
RESTASE ANAK *
kel_nilai_SCT
kel_nilai_MCQ *
kel_nilai_SCT
kel_nilai_OSCE *
kel_nilai_SCT
Total
Percent
Percent
60
100.0%
.0%
60
100.0%
60
60
100.0%
100.0%
0
0
.0%
.0%
60
60
100.0%
100.0%
60
100.0%
.0%
60
100.0%
60
100.0%
.0%
60
100.0%
60
100.0%
.0%
60
100.0%
60
100.0%
.0%
60
100.0%
kel_nilai_OSCE * kel_nilai_SCT
Crosstab
Count
kel_nilai_SCT
tidak bagus
kel_nilai_OSCE
tidak lulus
lulus
Total
bagus
Total
12
23
31
25
29
48
60
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
df
1.352a
.245
.705
.401
1.376
.241
.337
1.329
.249
60
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,80.
b. Computed only for a 2x2 table
kel_nilai_MCQ * kel_nilai_SCT
.201
61
Crosstab
Count
kel_nilai_SCT
tidak bagus
kel_nilai_MCQ
bagus
Total
tidak lulus
25
15
40
lulus
6
31
14
29
20
60
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
df
5.640a
.018
4.413
.036
5.751
.016
.028
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Exact Sig.
(1-sided)
5.546
.019
60
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,67.
b. Computed only for a 2x2 table
ya
tidak
Total
bagus
Total
30
31
27
29
57
60
.017
62
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
.425a
.514
.004
.953
.431
.511
Exact Sig.
(2-sided)
.606
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
.418
.475
.518
60
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,45.
b. Computed only for a 2x2 table
bagus
Total
ya
11
20
tidak
20
31
20
29
40
60
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
.133a
.715
.008
.927
.134
.715
Exact Sig.
(2-sided)
.788
.131
.717
60
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,67.
b. Computed only for a 2x2 table
.464
63
Kel_jmlstase * kel_nilai_SCT
Crosstab
Count
kel_nilai_SCT
tidak bagus
Kel_jmlstase
bagus
Total
<7
11
15
26
>= 7
20
31
14
29
34
60
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
1.609a
.205
1.016
.313
1.616
.204
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
.297
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Exact Sig.
(2-sided)
1.583
.208
60
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Kel_IPK * kel_nilai_SCT
Crosstab
Count
kel_nilai_SCT
tidak bagus
Kel_IPK
Total
bagus
Total
<3
>= 3
24
31
27
29
51
60
.157
64
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
2.891a
.089
1.792
.181
3.052
.081
Exact Sig.
(2-sided)
.148
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Exact Sig.
(1-sided)
2.843
.089
.092
60
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,35.
b. Computed only for a 2x2 table
bagus
Total
<= 8 semester
29
26
55
> 8 semester
2
31
3
29
5
60
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
df
.297a
.586
.006
.938
.298
.585
.666
.292
.589
60
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,42.
b. Computed only for a 2x2 table
.468
65
Selected Cases
N
Included in Analysis
Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total
Percent
60
100.0
.0
60
0
60
100.0
.0
100.0
Internal Value
tidak bagus
bagus
0
1
kel_nilai_SCT
tidak bagus
Percentage
Correct
bagus
tidak bagus
31
100.0
bagus
29
.0
Overall Percentage
51.7
Constant
S.E.
-.067
.258
Wald
.067
df
Sig.
1
.796
Exp(B)
.935
66
Variables
Kel_durasi
df
.297
.586
Kel_IPK
2.891
.089
Kel_jmlstase
1.609
.205
UJIANULANG
.133
.715
RESTASEANAK
.425
.514
kel_nilai_MCQ
5.640
.018
kel_nilai_OSCE
1.352
.245
12.215
.094
Overall Statistics
df
Sig.
Step
13.697
.057
Block
13.697
.057
Model
13.697
.057
Model Summary
Step
1
Sig.
-2 Log likelihood
69.414a
Nagelkerke R
Square
.272
67
Classification Tablea
Predicted
kel_nilai_SCT
Observed
Step 1
kel_nilai_SCT
tidak bagus
tidak bagus
Percentage
Correct
bagus
22
71.0
21
72.4
bagus
Overall Percentage
71.7
Step 1
S.E.
Kel_durasi
2.245
1.523
2.174
.140
9.440
Kel_IPK
1.432
1.312
1.191
.275
4.188
Kel_jmlstase
-1.110
.682
2.648
.104
.330
.431
.728
.351
.554
1.539
-1.866
1.585
1.386
.239
.155
kel_nilai_MCQ
1.157
.697
2.757
.097
3.182
kel_nilai_OSCE
1.109
.832
1.775
.183
3.030
-4.041
4.440
.828
.363
.018
UJIANULANG
RESTASEANAK
Constant
Wald
df
Sig.
Logistic Regression
Exp(B)
68
Selected Cases
Percent
Included in Analysis
Missing Cases
Total
Unselected Cases
Total
60
100.0
.0
60
0
60
100.0
.0
100.0
Original Value
Internal Value
tidak bagus
bagus
tidak bagus
kel_nilai_SCT
Percentage
Correct
bagus
tidak bagus
31
bagus
29
100.0
.0
Overall Percentage
51.7
Constant
S.E.
-.067
Wald
.258
df
Sig.
.067
.796
Variables
df
Sig.
Kel_IPK
2.891
.089
Kel_jmlstase
1.609
.205
kel_nilai_MCQ
5.640
.018
kel_nilai_OSCE
1.352
.245
9.299
.054
Overall Statistics
Exp(B)
.935
69
df
Sig.
Step
9.950
.041
Block
9.950
.041
Model
9.950
.041
Model Summary
Step
-2 Log likelihood
73.161a
Nagelkerke R
Square
.153
.204
Classification Tablea
Predicted
kel_nilai_SCT
Observed
Step 1
kel_nilai_SCT
tidak bagus
tidak bagus
Percentage
Correct
bagus
22
71.0
20
69.0
bagus
Overall Percentage
70.0
Kel_IPK
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
.653
.953
.470
.493
1.922
Kel_jmlstase
-.901
.652
1.910
.167
.406
kel_nilai_MCQ
1.318
.650
4.117
.042
3.736
kel_nilai_OSCE
Constant
.705
.752
.880
.348
2.025
-2.900
2.440
1.412
.235
.055
70
Kel_IPK
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
.653
.953
.470
.493
1.922
Kel_jmlstase
-.901
.652
1.910
.167
.406
kel_nilai_MCQ
1.318
.650
4.117
.042
3.736
kel_nilai_OSCE
.705
.752
.880
.348
2.025
-2.900
2.440
1.412
.235
.055
Constant
.647
475.498
190
.000
Communalities
Initial
q1
q2
q3
q4
q5
q6
q7
q8
q9
q10
q11
q12
q13
q14
q15
q16
q17
q18
q19
q20
Extraction
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
.680
.762
.709
.881
.703
.698
.816
.729
.830
.464
.822
.653
.725
.685
.689
.669
.750
.754
.638
.697
71
Communalities
Initial
Extraction
q1
q2
q3
q4
q5
q6
q7
q8
q9
q10
q11
q12
q13
q14
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
.680
.762
.709
.881
.703
.698
.816
.729
.830
.464
.822
.653
.725
.685
q15
q16
q17
q18
q19
q20
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
.689
.669
.750
.754
.638
.697
N of Items
20