Anda di halaman 1dari 6

1.

Pendahuluan
24 ee d ast pe e t a . a ese e a da
ee a, a d ae 25 e sasa pe at,
ee t t at pea at, sa pspese p t pda at
26 d , Sfssa t e a ta at a t da
t at at. 27 a ee at, fe pt tasa t ta,
st a ae t t t t a t a ae. 28 d pe
a e at, e, a t a pt t tap ss p t
t pad. 29 a epe at, tt t pae, ee t at
s t da. 30 a pesa e t at ee t pad e p
t a t da e.

Saya setuju menggunakan New International Version dan American Standard Version
karena di dalam ayat 30, kata berarti demon (iblis) sedangkan dalam King
James Version menggunakan Devil yang berarti setan (keturunan iblis). Dalam ayat
yang ke 26 : The woman was a Greek (berbentuk past tense)
maksudnya dia telah bertobat.

1. Analisis Introduksi dan Analisis Latar Belakang


Injil markus adalah injil yang paling pertama ditulis. Injil ini dipercaya (menurut
catatan gereja mula-mula) ditulis oleh Yohanes Markus berdasarkan penuturan Petrus,
yang mana Petrus adalah ayah rohani daripada Markus (1 Pet 1:1). Markus merupakan
penerjemah bagi Petrus, yang sekaligus adalah juru tulis bagi Petrus. Informasi
mengenai Markus terdapat di dalam Markus 14:51-52.
Diperkirakan injil ini ditulis oleh Markus pada tahun 60-an M di Roma bagi orang
Kristen non-Yahudi (Yunani atau Grika) dan bangsa-bangsa lainnya yang berbicara
bahasa Yunani di kekaisaran Romawi karena injil Markus menyertakan penjelasan

tentang adat-istiadat orang Yahudi yang ditujukan kepada kaum non-Yahudi (Mar 7:3;
14:3).
Adapun tujuan dalam penulisan kitab Markus adalah untuk menyatakan Yesus
sebagai Anak Allah dan Anak Manusia dan Yesus adalah Yang Kudus dari Allah. Markus
menulis injil ini dengan tujuan lain yaitu untuk memperkuat dasar iman dalam orang
percaya di kekaisaran Romawi (non-Yahudi) dan untuk mendorong mereka untuk setia
demi injil, karena pada saat itu banyak orang percaya diperlakukan secara kejam serta
disiksa bahkan dibunuh dibawah pemerintahan kaisar Nero.
2. Analisis Konteks
Konteks Jauh
Matius 15 : 21-28, Dimana konteks jauh ini juga memuat kisah yang sama yaitu
kisah tentang seorang perempuan Kanaan yang percaya kepada Yesus.
Markus 3 : 8, dari Yerusalem, dari Idumea,dari seberang Yordan, dan dari daerah
Tirus dan sidon, datang orang banyak kepadaNya sesudah mereka mendengar segala
yang di lakukanNya.
3. Tafsiran
Ayat 24 :
- Yesus melanjutkan pelayananNya bersama dengan murid-muridNya ke Tirus. Tirus
adalah Barat Laut danau Galilea, daerah ini adalah mayoritas orang bukan Yahudi, karena
letaknya di Siro-Fenisia bagian dari Siria kerajaan Romawi.
- Yesus tidak ingin kedatanganNya di ketahui oleh orang banyak karena belum tiba
waktunya orang banyak harus tahu tentang Dia. Tetapi kedatanganNya tidak dapat
dirahasiakan, hal inipun merupakan mujizat-mujizatNya dan bahwa banyak orang telah
tahu segala sesuatu tentang Dia ( 3 : 8 ).
- Yesus tidak ingin kedatanganNya ke daerah Tisur di ketahui karena Ia ingin beristirahat
atau menyendiri bersama dengan murid-muridNya, karena disetiap kali mereka melani
mereka tidak menemukan waktu untuk beristirahat.

Ayat 25 :
- Wanita yang mendengar kabar tentang Yesus, mengenai kekuasaan Yesus atas roh-roh
jahat sehingga ia segera datang untuk menemui Yesus dan memohon kepada Yesus
dengan tersungkur di depan kaki Yesus. Ini adalah tanda budaya ketika mengajukan

permintaan kepada atasan atau merupakan kerendahan hati, dan kemungkinan ia telah
mendengar mujizat-mujizat yang sudah Yesus lakukan sehingga ia memohon segala
-

kerendahannya.
Perempuan yang datang kepada Yesus itu, diperkenalkan sebagai seorang perempuan
Yunani bangsa Siro-Fenisia ( daerah Fenisia jika dilihat dari peta, terletak di pantai

timur laut tengah disebelah utara Palestna.


Anak dari perempuan yang kerasukan roh jahat. Yang menyebabkan anaknya
kerasukan roh jahat tidak di sebutkan disini ataupun dalam pasal 9 : 17-29, yang juga
menceritakan tentang anak yang kerasukan roh jahat. Jadi dalam kedua kasus ini
dapat diketahui bahwa roh yang dimaksud bukan roh turun-temurun atau roh
warisan,tetapi roh jahat atau roh yang berasal dari setan.

Ayat 26 :
-

Perempuan yang berasal dari Fenisia, meminta kepada Yesus agar dapat mengusir roh
jahat yang merasuk anaknya, dalam konteks jauhnya ( mat 15:22) perempuan ini
mengatakan bahwa anaknya sangat menderita.

Ayat 27 :
-

Lalu Yesus berkata Biarkanlah anak-anak kenyang dahulu sebab tidak patut
mengambil roti yang di sediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.
Dalam perumpamaan Anak-anak, istilah keluarga ini merujuk kepada bangsa Israel

( Mat 15:24 ).
Sebutan anjing, yang di maksud dalam injil markus adalah bentuk ejekan
untukorang-orang kafir. Dialog ini dimaksudkan untuk membantu para murid
mengatasi prasangka mereka terhadap bangsa-bangsa lain ( 15:23 ) dan Yesus
mengakui bahwa iman wanita itu besar (15:18) . ). Perempuan itu memohon agar

Yesus mengusir setan dari anaknya itu. Dalam perumpamaan Yesus dalam
ayat 27, yang dimaksud anak-anak adalah orang Israel, sedangkan anjing adalah
suatu ungkapan yang menunjuk kepada orang kafir

Ayat 28 :
-

Sebutan untuk nama Tuhan ini digunakan dalam arti budaya tuan atau bapak.

. Perempuan ini mengerti maksud Yesus itu lalu berkata Benar, Tuhan. Tetapi anjing
yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak. Dari
perkataan perempuan itu jelas bahwa roti (keselamatan) tidak hanya diberikan
kepada bangsa Israel saja tetapi juga kepada bangsa Kafir.

Ayat 29 :
-

Dalam perkataan lain keselamatan itu disediakan terlebih dahulu kepada bangsa Israel
tetapi tidak tertutup kemungkinan keselamatan itu diberikan kepada bangsa-bangsa

lain.
Karena jawaban kata-katamu itu: Yesus terkesan dengan iman dari perempuan itu
( Mat 15 : 28). Dan Yesus beberapa kali menyembuhkan orang berdasarkan iman
( Mark 2 : 3-12; 9 : 14-29; Mat 8 : 5-12 ).
Pergi sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu, dan perempuan ini percaya
bahwa Yesus dapat mengusir setan-setan bahkan roh jahart dari jarak yang jauh.

Ayat 30 :
-

Bukti dari pemberian keselamatan itu terletak pada kenyataan bahwa ketika
perempuan itu pulang kerumahnya, ia mendapati anaknya itu berbaring di tempat

tidur, sedang setan itu sudah keluar, sesuai dengan pesan Yesus (Mrk 7:30).
Berbaring di tempat tidur, kemungkinan saat iblis itu meninggalkannya dengan
kekerasan ( 1:26 ; 9 : 26 ) dan melemparkan gadis ke tempat tidur atau kondisi

kesurupan itu telah menyebabkan anak ini menjadi terbaring di tempat tidur.
4. Analisis Narative
a. Alur

: Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit di Genesaret. Dari

Genesaret Yesus dan murid-muridNya melanjutkan perjalanan mereka ke Siro-Fenisia


di daerah Tirus dan Iapun melakukan mujizat dengan mengusir roh jahat yang
merasuki anak seorang perempuan Siro-Fenisia
b. Peristiwa : Kegiatan pelayanan Yesus di Tirus yaitu Yesus mengusir roh jahat yang
merasuk anak seorang perempuan Siro-Fenisia .
c. Tokoh
: Yesus, Perempuan Siro-Fenisia, Anak dari perempuan Siro-Fenisia, Roh
Jahat

d. Tempat : Siria ( daerah Tirus ) di sebuah rumah.


e. Hubungan sosial : Percakapan yang terjadi antara Yesus dan juga perempuan yang
memohon pertolongan kepadaNya.
f. Gaya perceritaan : Datang dan tersungkur ( irama waktu dan perilaku yang di
tunjukan.
g. Perangkuman

: Ciri yang kelihatan ( serba tahu dan memihak kepada Yesus )

Kesimpulan
Tujuan penulisan injil markus pasal 7 : 24-30 ingin menunjukan bahwa Yesus adalah
anak Allah dan juga anak manusia. Sebagai anak Allah Yesus di beri kuasa untuk
menyembuhkan orang sakit dan juga orang yang sedang kerasukan roh jahat. Sebagai
anak munsia Yesus juga merasa lemah sehingga ketika Ia dan murid-mudridNya tiba
di Tirus, Yesus ingin beristirahat, dengan cara merahasiakan kedatanganNya, tetapi Ia
juga sebagai anak Allah dimana Ia harus menjalankan segala sesuatu yang Allah
kehendaki dalam melakukan mujizat penyembuhan sebagai bagian dari pelayanan
untuk menjalankan misiNya di dunia.

Refleksi
Dari bagian firman dalam Markus 7 : 24-30, yang perlu di pelajari adalah keyakinan
yang dimiliki oleh perempuan Siro-Fenisia,yang walaupun hanya mendengar kabar
tentang Yesus tetap ia dengan kesungguhan hatiNya datang datang dan tersungkur di
kaki Yesus untuk memohon pertolongan Tuhan, dengan penuh kerendahan hati dan
berharap akan mendapat pengasihan dari Yesus. Dan karena imannya yang besar
Yesus mengabulkan permintaannya dan anaknyapun di lepaskan atau di bebaskan dari
rasukan roh jahat.

Anda mungkin juga menyukai