Anda di halaman 1dari 2

ANGKYLOGLOSSIA

Definisi

Istilah angkyloglossia berasal dari kata angkylos yang berarti bengkok dan glossia
yang berarti lidah. Angkyloglossia disebut juga tongue tie yang merupakan suatu kondisi atau
kelainan yang disebabkan karena adanya abnormalitas frenulum lidah yang pendek atau
frenulum ludah melekat dengan ujung lidah. Insiden angkyloglossia antara 0,2-5% dan
sebagian besar terjadi pada anak laki-laki. Angkyloglossia ini juga terjadi pada penderita
sindrom smith-lemliopitz, sindrom orofasial digita, sindrom beckwith weidman, sindrom
simpson-golabi-behmel, dan penderita celah palatum akibat X-linked.(Kishore Anand
,dkk:2014)

Etiologi
Penyebab dari angkyloglossia belum diketahui secara pasti belum diketahui secara
pasti, namun diduga faktor keturunan menjadi penyebabnya akan tetapi pola pewarisan gen
belum diketahui secara pasti. Faktor keturunan diduga sebagai penyabab karena pada
beberapa kasus tongue tie tidak terjadi pada penderita cleft orofacial maupun sindrom,
sehinga dugaan adanya faktor penyakit belum terbukti. (Hong Paul:2013).
Klasifikasi
Menurut Kotlow, dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

Kelas I : ujung lidah bebas bergerak mulai 12-16 mm dari dasar mulut
Kelas II : ujung lidah bebas bergerak mulai 8-11 mm dari dasar mulut
Kelas III : ujung lidah bebas bergerak mulai 3-7 mm dari dasar mulut
Kelas IV : ujung lidah bebas bergerak kurang dari 3mm

Sumber : Jurnal pediatry dokter gigi( Kupietzk,Ari, dkk: 2015)


Manifestasi Klinis
a. Frenotomy
Prosedur pembelahan tongue-tie ini menggunakan gunting yang telah
disterilkan agar sisi bawah lidah tidak terlalu menempel dengan dasar mulut
sehingga lidah dapat bergerak dengan lebih bebas. Prosedur ini berlangsung
cepat dan umumnya tidak terjadi pendarahan besar.

b. Frenuloplasty
Prosedur frenuloplasty dilakukan dengan pembiusan umum dan menggunakan
perlengkapan operasi yang lebih lengkap. Pada prosedur ini frenulum
dilepaskan, kemudian luka ditutup dengan jahitan yang akan menyatu ke
dalam bekas luka seiring proses penyembuhan. Setelah terapi, pasien mungkin
akan memerlukan terapi paskaoperasi untuk melatih pergerakan lidah dan
membantu mengurangi risiko timbulnya komplikasi.
Komplikasi :
Dalam berbicara, tongue-tie dapat menyebabkan kesalahan artikulasi kata-kata,
terutama pada huruf-huruf yang membutuhkan gerakan lidah ke atas, seperti
pengucapan huruf R dan L. Kesalahan artikulasi ini menyebabkan gangguan fonologis
pada penderita Ankyloglossia.( Dewi,Kharisma Yoffie:2015)

`Kesimpulan :

Angkyloglossia disebut juga tongue tie yang merupakan suatu kondisi atau kelainan
yang disebabkan karena adanya abnormalitas frenulum lidah yang pendek atau frenulum
ludah melekat dengan ujung lidah. Penyebab dari angkyloglossia belum diketahui secara
pasti belum diketahui secara pasti, namun diduga faktor keturunan menjadi penyebabnya
akan tetapi pola pewarisan gen belum diketahui secara pasti. Angkyloglossia ini terbagi
menjadi oempat kelas yaitu, kelas I,II, III, dan IV. Angkyloglossia dapat ditangani dengan
frenotomy dan frenuloplasty.

DAPUS:
Kishore, Anand, dkk. 2014.Ankyloglossia or tongue tie- A case report. IOSR Journal of
Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS) e-ISSN: 2279-0853, p-ISSN: 2279-0861.Volume
13, Issue 7 Ver. I (July. 2014), PP 52-54.
Hong, Paul.2013. Ankyloglossia (tongue-tie). CMAJ.Vol. 185 no.2.doi: 10.1503/cmaj.120785
Kupietzky, Ari, dkk.2015. Ankyloglossia in the Infant and Young Child: ClinicalSuggestions
for Diagnosis and Management. Jounal pediatric dentistry.
Dewi,Kharisma Yoffie. 2015. Gangguan Fonologis Penderita Angkyloglossia Penutur Bahasa
Melayu Riau.Jurnal universitas andalas. Vol. 11 No.1

Anda mungkin juga menyukai