Anda di halaman 1dari 3

Berani Menertawakan Diri Sendiri

Detail Buku:

JUDUL: Berani Menertawakan Diri sendiri

PENULIS: Sulaiman Budiman

PENERBIT: Bhuana Ilmu Populer

TAHUN: 2012

HALAMAN: 199

ISBN: 978-979-074-547-6

Resume Buku:
Buku Berani Menertawakan Diri Sendiri adalah buku bagi sang PEMBERANI yang
mampu tertawa dan terus belajar memperbaiki diri untuk menjadi seorang PEMENANG --Darmadi Darmawangsa M.Sc., C.Eng (Penulis Buku CHAMP!ON).
Begitulah salah satu tanggapan pembaca buku ini. Secara garis besar buku Berani
Menertawakan Diri Sendiri ini adalah Kumpulan dari kisah-kisah jenaka yang mengundang tawa
pembacanya. Namun dibalik kisah-kisah jenaka yang diceritakan penulis lewat buku ini ternyata
terdapat pesan-pesan moral dan teladan yang berguna untuk pengembangan diri pembaca. Tak
jarang kisah-kisah tersebut sering kita alami di dunia nyata. Bisa jadi Anda menertawakan diri
sendiri dengan mengatakan, "Ternyata, sekalipun sarjana, saya tidak banyak berbeda dengan
tukang becak. Bekerja seharian untuk mencari sesuap nasi. Bukankah tukang becak melakukan
hal yang sama?" Atau, jika Anda sudah menikah, boleh jadi Anda menertawakan diri sendiri
dengan mengatakan, "Dulu, sebelum menikah saya berusaha keras untuk membuat sebuah pesta
pernikahan yang meriah dan romantis. Namun, setelah menikah, saya tidak merawatnya dengan
sangat baik. Ternyata, saya lebih mengejar kebahagiaan sehari ketimbang kebahagiaan yang
lebih lama." Atau, bagi Anda yang sudah bekerja, boleh jadi Anda menertawakan diri sendiri

dengan mengatakan, "Saya mendapat gaji bulanan dari perusahaan ini, sehingga saya bisa
memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi saya sering menjelek-jelekkan perusahaan ini. Ternyata,
saya telah menjadi orang yang meludah di sumur yang airnya saya minum.
Salah satu kisah yang menarik dalam buku ini adalah bagian yang berjudul Keyakinan
dan Payung, pada cerita ini dikisahkan, walaupun saya beragama Islam bukan berarti tidak
boleh membaca mengenai agama lain. Toleransi itu penting, dalam kisah ini saya hanya
mengambil hal yang positif saja, jangan ada unsur religion ya. Di sebuah desa tengah dilanda
kekeringan karena musim kemarau yang berkepanjangan, seorang pendeta mengajak umatnya
yang tengah beribadah untuk bersama-sama berdoa memohon hujan kepada tuhan. saudarasaudaraku yang terkasih, jika kita mau berdoa bersama-sama dengan penuh keyakinan, tuhan
akan mengabulkan permohonan kita, kata pemuka agama itu sambil bertanya,apakah saudarasaudara yakin? Yakin sekali! jawab umatnya serempak. Baik, jika demikan, sampai ketemu
dalam ibadah minggu depan dan saya berharap saat itu hujan telah turun membasahi desa kita
seru sang pendeta. Seminggu kemudian, ketika mereka kembali berkumpul di tempat ibadah,
para jemaat mengeluh karena hujan belum juga turu. Pak, mengapa tuhan tidak mendengarkan
doa kita, katanya kalau kita berdoa dengan yakin tuhan akan mengabulkan permintaan kita.
Tanya seorang umat. Apakah kalian sudah berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh
keyakinan? tanya pendeta itu. Ya kami yakin tuhan akan mendengar dan mengabulkan doa
kami ujar seorang umat. Kalau kalian memang benar-benar yakin hari ini akan turun hujan,
mengapa hari ini kalian tidak membawa payung? tanyanya. Seketika itu juga para jemaat saling
memandang dan diam.
Hal itu sebenarnya menandakan mereka tidak yakin kalau hari ini akan turun hujan. Dari
kisah ini dapat disimpulkan bahwa Keyakinan tidak cukup hanya ditunjukkan dengan kata-kata
yang kita ucapakan, keyakinan harus dibuktikan dengan komitmen dan tindakan yang membuat
orang lain percaya terhadap kata-kata kita. Selain kisah diatas ada puluhan kisah bermakna yang
coba di samapikan penulis melalui humor-humor ringan. Dengan membaca kisah-kisah dalam
buku ini, anda akan menemukan sindiran-sindiran yang dikemas dengan apik oleh penulisnya
agar kita menyadari kekuarangan dan kelemahan diri sendiri dan bisa menjadi orang yang rendah
hati, dan bukan rendah diri. Pertanyaannya, apakah anda sudah berani menertawakan diri
sendiri?

Orang pesimis berkata, hal itu mungkin, tetapi sulit, sebaliknya orang optmis berkata hal itu
sulit, tetapi mungkin

Anda mungkin juga menyukai