Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MEDIA KOMUNIKASI

DI SUSUN
O
L
E
H

1. MAULANA ANSARI (113105938)

Dosen Pembimbing: Ridwan Hasan, M.Th,Ph.D


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) LHOKSEUMAWE
2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan begitu banyak rizki dan hidayah-Nya kepada kita semua. Salawat
dan salam selalu kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
sebagai Rahmatan lil alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan
kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar ifahi.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan semata-mata atas
kehendak-Nya dan rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami
atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman. Amin

Palembang, Februari 2010

(Penulis)

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................ii
DAFTAR ISI ...................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................4
1.3. Tujuan ..............................................................................4
1.4. Metode Penulisan .............................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manfaat dan Tujuan Media ...................................................5


2.2 Fungsi Media ........................................................................6
2.3 Fungsi dan Manfaat Media....................................................10
2.4 Pengenalan Beberapa Media ...............................................12
2.5 Pemilihan Media ..................................................................14
2.6 Penggunaan Media...............................................................16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................19


3.2 Saran....................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................20

BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
utnuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai
atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming
(1987 : 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya,
yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar,
yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (Arsyad, 2003 : 3).
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Arti media pengajaran:
Menurut Marshall Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang
memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak
langsung dengan dia.
Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan
secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana.

Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik
yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide,
fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya.
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan,
alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar
dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan


sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif anak didik.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru
dengan siswa juga berbeda.
Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk:
1) Menimbulkan kegairahan belajar.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dan kenyataan.
3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya

2
Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya
dalam:
1) Memberikan perangsang yang sama.
2) Mempersamakan pengalaman.
3) Menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai
andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar.
Semakin

sadarnya

orang

akan

pentingnya

media

yang

membantu

pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah


sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari
perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaanpermintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan
individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak
wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di
bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar,
maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu
komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational
Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT
(over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa
disebut software).

4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk


menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor
OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.

3
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam
membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya
mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay),
dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan
ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media
pendidikan
B. Rumusan masalah
Pada makalah ini akan kami bahas:
1. Manfaat media pembelajaran.
2. Fungsi media pembelajaran.
3. Fungsi dan Manfaat Media
4. Pengenalan beberapa media
5. Pemilihan Media
6. Penggunaan Media

C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

D. METODE PENULISAN
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku dan mencari lewat internet yang berkaitan dengan
penulisan makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat Dan Tujuan Media
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan
menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi
dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menaruk dan terpercahaya. Yunus (1942: 78)

..
Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera
dan lebih dapat menjamin pemahaman .orang yang mendengarkan saja tidaklah
sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya
dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.
Selanjutnya, Ibrahim (196:432) menjelaskan betapa pentingnya media pembelajaran
karena:

.
..

Maksudnya: media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan


gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat merekamembantu
memantapkan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.

5
B. Fungsi Media
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985: 28), dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan uuntuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
1. Memotivasi minat atau tindakan
Untuk memenuhi tugas motivasi media pembelajaran dapat direalisasikan
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat
dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung
jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan material). Pencapaian tujuan ini
akan mempengaruhi sikap, nilai, emosi.
2. Menyajikan informasi
untuk memenuhi tugas informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam
rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan
latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersikap pasif.
Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau
ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak / kurang
senang, netral, atau senang.
3. Memberi instruksi
Media bertugas sebagai instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang

secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan siswa.

6
Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli.
Menurut Kemp dan Dayton (1985:3-4) meskipun telah lama disadari bahwa banyak
keuntungan / manfaat penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta
pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat.
Mereka mengemukakan:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun
para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan
penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi
yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk
pengkajian dan latihan lebuh lanjut.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat di asosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memeperhatikan. Kejelasan
dan keruntutan pesan, daya tarik, image yang berubah-ubah, penggunaan efek
khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa
dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek
motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
memunkinkannya di serap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen
pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan
jelas.
6. Pemebelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara
individu.

7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Beban guru untuk
penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan
dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting
laindalamprosesbelajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat
siswa.

7
Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa manfaat media antara lain:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa
dengan meningkatnya motivasi belajar.
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajenasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya
hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan sehingga dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep
yang bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan dan membuat generalisasi yang tepat.
10. Menyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan
jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik


menumbuhkan motivasi belajar.

perhatian

siswa

sehingga

dapat

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Encyclopedi of educational research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan
manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan siswa.
8
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar
hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai manfaat belajar, antara
lain:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak


sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara
siswa dan lingkungannya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang
kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau
model.
b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide,
disamping secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan
dengan media seperti komputer, film, dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang
dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi
kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik teknik rekaman seperti time
lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

C. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan


Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat

bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh tenaga pendidik.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik
dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Levie & Lents\z (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu :
Fungsi Atensi
Fungsi Afektif
Fungsi Kognitif
Fungsi Kompensatoris

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
kuliah yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
Media visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian
mereka kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin
besar.

10
Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa

yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses pembelajaran :
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh tenaga pendidik, sehingga peserta didik tidak
bosan dan tenaga pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau tenaga pendidik
mengajar setiap jam pelajaran
Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian dari dosen, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemosntrasikan, memerankan dan lain-lain.
Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu
penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada
penerima informasi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor kegagalan
pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalan proses komunikasi
antara peserta didik dan tenaga pendidik. Berbagai hambatan ini dapat berupa
hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan (khoe, 2000 : 117).
Keempat jenis hambatan itu, baik yang berasal dari Tenaga pendidik maupun
peserta didik, membuat komunikasi belajar mengajar tidak berjalan secara efektif
dan efisien.
Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media
pembelajaran, termasuk diantaranya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan penggunaan
komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media ini
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik
sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam
memproses informasi yang bersifat unik. Sebagian lebih mudah memproses
informasi visual, sebain lain lebih mudah kalau ada suara (auditorial), dan
sebagian lain akan memahami dengan mudah atau lebih baik jika melakukannya
dengan sentuhan/praktek (kinestetik). (Bobbi DePorter&Mike Hernacki : 1992).
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar
belajar. Bobbi DePorter (1999) mengatakan :
10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari
apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.

Bersesuaian dengan hal-hal tersebut di atas komputer memenuhi persyaratan


persyaratan sebagai media karena terkait dengan atau adanya kemampuan yang
terkait dengan (1) video, (2) audio, (3) teks, (4) grafik dan (5) animasi seperti
yang dikemukan para peneliti di atas.
Diposkan oleh Asfiandy to Bulukumba

D. Pengenalan Beberapa Media


1. JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA
A.Taksonomi
Dalam pengertian teknologi pendidkan,media atau bahan sebagai sumber
belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan,orang,
teknik latar dan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software)
berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan
sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut
(AECT, 1977).
Dari segi kerumitan media dan besarnya biaya, Schramm(1977)membedakan
media rumit dan mahal (big media) danmedia sederhana dan murah (little
media).Schramm juga mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi
media massal, media kelompok, dan media individual. Selain itu, ia juga membuat
pengelompokkan lain menurut control pemakaiannya dalam pengertian
portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan, dapat
tidaknya lajupenyampaiannya dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri, dan
kemampuannya untuk memberikan umpan-balik.
Pengelompokkan lain ialah pengelompokkan yang dikembangkan oleh Allen.
Ia berusaha menghubungkan fungsi media dengan tujuan belajar yang hendak
dicapai. Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas dapat
dilihat bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang
taksonomimedia yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya.
12
B.Karakteristik
Usaha pengklasifikasian diatas mengungkapkan karakteristik ciri-ciri khas
suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya.
Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan
dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan
The question of what media attributes are necessary for a given learning situation
becomes the basis for media selection. Jadi klasifikasi media, karakteristik media
dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penentuan strategi pembelajaran.

2. PERALATAN MEDIA
Peralatan proyeksi (optik) terdiri dari:
1. Overhead projector (OHP)
Peralatan ini menggunakan sistem optic (lensa-lensa) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor). Overhead proyektor berfungsi untuk
memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
2. Microform reader
Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang di
simpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) micro.Ada dua bentuk film
yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan(roll) disebut micro film
(ukuran yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm).Ada pula
yang berbentuk lembaran disebut microfiche.
3. Proyektor film-rangkai (film strip projector)
Proyektor ini digunakan untuk memproyeksiksn film rangkai (film strip).
4. Proyektor film-bingkai (slide projector)
Fungsi utamanya adalah memproyeksikan film bingkai.
5. Proyektor film gelang (film loop projector)
Proyektor ini digunakan untuk memutar film gelang dengan menggunakan
system proyeksi depan layar.
6. Proyektor film ( motion picture projector)
Proyektor film ini menggunakan tiga sistem dalam kerjanya yaitu sistem optik,
sistem mekanik dan sistem elektrik.

13
Peralatan elektronik, terdiri dari:
1. Radio perekam kaset audio ( radio cassette recorder)
2. Penala radio (tuner)
3. Perekam pita audio (open reel tape recorder)
4. Perekam kaset audio (cassette recorder)

5. Amplifier
6. Loudspeaker
7. Perekam kaset audio sinkron (cassette synchrocorder)
8. Perekam pita video (video tape recorder)
9. Perekam kaset video (video cassette recorder)
10. Piringan video (video disc)
11. Sambaing video (video cartridge)
12. Video monitor
13. Proyektor video

E. Pemilihan Media
A.Media Jadi dan Media Rancangan
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya media dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di
pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media
rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud
atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design). Masing-masing jenis media
ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah
hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya.Sebaliknya
mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan
tertentu akan memeras banyak waktu , tenaga maupun biaya karena untuk
mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian validisasi
prototipnya. Kekurangan dari media jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk
mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau
kebutuhan pembelajaran setempat.
B.Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah:
a. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang
media
b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen
yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan
d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bias dilakukannya,
misalnya untuk menarik menarik minat atau gairah belajar siswa.

Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana,


yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau
tidak. Mc.Conel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah, If The
Medium Fits, Use it!.
C.Kriteria Pemilihan
Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang
tahun1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari
konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan.Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor
lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok
belajar , alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu
dipertimbangkan.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya setidaknya masih ada empat faktor
lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah
ketersediaan sumber setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau
memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah
faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang
bersangkutan untuk waktu yang lama. Faktor yang terakhir adalah efektivitas
biayanya dalam jangka waktu yang panjang.
Pada saat pembelajaran, pernahkah Anda mengalami permasalahan bahwa
ternyata media yang Anda gunakan kurang tepat? dalam kata lain hasil belajar
siswa tidak meningkat, siswa tidak tertarik dengan media yang kita sajikan, atau
siswa malah bingung dan tidak meningkat motivasi belajarnya, padahal kita sudah
bekerja keras untuk membuat media tersebut. Atau Anda pernah merasa bingung
untuk menentukan media apa yang harus Anda pilih untuk materi pembelajaran
yang sudah Anda siapkan?. Permasalahan tersebut mungkin saja sering dialami
guru karena banyaknya jenis media pembelajaran atau ingin memilih media
pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan. Tentu saja
permasalahan tersebut tidak akan terjadi apabila Anda memahami bagaimana
konsep prosedur dan model yang tepat dalam memilih media pembelajaran. Oleh
karena itu, pelajarilah BBM ini dengan cermat, sehingga media yang anda
gunakan benar-benar didasarkan atas prosedur pemilihan yang tepat, sehingga
sesuai yang diharapkan.
Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk
memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan.

15
F. Penggunaan Media
Penggunaan dan efek media
Melalui interaksi dengan media dan observasi terhadap orang lain, seseorang
belajar tentang ekpektasi tentang konsekuensi dari penggunaan media yang
membentuk tingkah laku mereka. Hasil positif seperti belajar hal baru, diversi dan
belajar hal baru. Seseorang dengan sendirinya akan dapat membedakan mana
yang baik dan buruk, serta melakukan suatu aksi untuk menghindari diri mereka
dari media yang merugikan dan membosankan.
Khalayak membaca dan menginterpretasikan teks yang disajikan oleh media
melalui cara yang aktif. Beberapa khalayak mungkin menerima makna yang
diberikan oleh media. Tetapi beberapa khalayak lainnya menggunakan ide dan
pengalaman mereka untuk menegosiasikan makna mereka sendiri, Bahkan
beberapa dari mereka menentang makna yang ingin disampaikan media. Oleh
karenanya, khalayak dianggap sebagai penonton yang aktif, bukan pasif.
Social presence atau kehadiran sosial adalah derajat dimana komunikasi
melalui media memiliki tingkat sosial yang sama dengan komunikasi tatap muka.
Efek media merupakan dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki media dimana
menyebabkan perubahan di pengetahuan, sikap dan tingkah laku kita yang
merupakan hasil dari menggunakan media.
Content Analysis adalah metode dasar dari penelitian dampak media,
digunakan untuk mengkarakterkan sistem dari isi media dengan menyebutkan satu
demi satu tingkah laku, tema dan dan aktor yang muncul di media. Walaupun
begitu, analisis seperti itu tidak dapat diguankan untuk untuk membuat
kesimpulan tentang efek yang sebenarnya dari media. Penelitian eksperimental
menguji hubungan antara penggunaan media terhadap isi media dan efeknya
terhadap khalayak di bawah kondisi laboratorium yang terkontrol . Metode
survey dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada subyek yang ingin

dijadikn sampel.

Walaupun begitu, hasil dari penelitian ini tidak dapat

digeneralisasikan sebagai sesuatu yang benar.


Selama bertahun-tahun teori tentang efek media telah berevolusi. Para peneliti
sebelumnya percaya bahwa media masa dapat memberikan efek langsung kepada
khalayaknya (hyperdemic needle). Tapi, belakangan mereka percaya bahwa
pengaruh media massa dilemahkan oleh intervensi kelompok sosial melalui
serangkaian proses multistep dan oleh kemampuan khalayak untuk secara selektif
menghindari, menyalahartikan dan melupakan konten yag mereka tidak setujui.
Teori pembelajaran sosial mendeskribsikan bagaimana seseorang belajar
bertingkah laku dari media visual. Sedangkan teori kultivasi menunjukkan
bagaimana seseorang memahami dunia di sekelilingnya berdasarkan image yang
ditampilkan oleh media. Teori priming berfokus kekuatan yang dimiliki media
untuk mengaktifkan citra yang telah dibuatnya menjadi sesuatu yang kita pikirkan
di otak kita.
Studi ekperimental telah membuktikan bahwa menonton televisi dalam jangka
waktu pendek (singkat) yang di dalamnya ada tindakan kekerasan dapat
memprovokasi tingkah laku serupa pada khalayaknya khususnya anak muda.
Laki-laki yang banyak mengonsumsi tayangan yang mengandung kekerasan dan
pornografi mempunyai perasaan negatif terhadap perempuan. Media juga dapat
menguatkan peran seks dan stereotip rasis yang membawa kita pada seksisme dan
rasisme. Contoh-contoh di atas adalah dampak media terhadap tingkah laku antisosial.
Media juga mempunyai dampak prososial seperti membangkitkan semangat
untuk bekerjasama, berbagi dan saling bertoleransi. Kampanye yang ada di media
secara efektif dapat merubah tingkah laku khalayaknya ke arah yang positif.
Salah satu contoh dari variasi media yang prososial adalah mengkombinasikan
berbagai tingkat konten pendidikan dengan hiburan (entertainment) mulai dari
kelas belajar jarak jauh sampai belajar melalui program entertainment.

17
Para pengiklan telah mebghabiskan dana yang tidak sedikit untuk memuat
iklan mereka di media, baik iklan yang bersifat komersial atau politis. Namun,
iklan tersebut secara langsung hanya mempengaruhi beberapa persen dari
khalayak. Mereka yang biasanya terpengaruh oleh iklan adalah mereka yang
secara relatif tidak mengetahui informasi atau tidak tertarik dengan produk
tersebut. Pengaruh interpersonal dan persepsi selektiflah yang mempengaruhi
khalayak untuk mengurangi dampak dari iklan.
Teknologi informasi yang ada tidak menguntungkan semua kelompok di
masyarakat. Kelompok minoritas tertinggal jauh terbelakang dalam masa transisi
ini. Hipotesis tentang jarak pengetahuan mempredeksi bahwa usaha untuk
mengurangi ketidakberuntungan kelompok yang tertinggal melalui meningkatkan
akses mereka terhadap media komunikasi malah akan memperlebar jarak antara
yang miskin dan yang kaya.
Media baik secara langsung atau tidak telah mempengaruhi sikap kita dalam
kehidupan sehari-hari. Mulai dari pembentukan sikap antisosial, prososial, sampai
memperbesar jarak sosial. Perkembangan teknologi komunikasi semata-mata
tidak hanya memberikan perubahan yang positif tetapi juga negatif.

18

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton,
siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa
dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
A. Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan
motivasi belajar menjadi lebih meningkat.

19

DARTAR PUSTAKA
The Audio visual Directory. Fairfax, Virginia: National Audio Visual
Association, Inc,1981.
Bensinger, Charles. The Video Guide, second edition. Santa Barbara ,
California: Video Info Publication, 1981.
Enscyclopedia of Film and Television Techniques.London: FourtImpression,
Focal Press Limited,1981.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kemp, Herold E. Planning & producing Audiovisual. Materials, 1975.
Schramm, Wilbur. Big Media Little Media: Tolls ang verly Hills. Callifornia,
1977.
AECT.The Definition of Educational Technology ,1977.Edisi Indonesia
diterbitkan CV Rajawali dengan judul Defenisi Teknologi Pendidikan.( SERI
PUSTAKA TEKNOLOGI PENDIDIKAN NO.7)
.

20

Anda mungkin juga menyukai