Anda di halaman 1dari 18

1.

Buatlah tugas pokok dan fungsi dari manajemen operasional :


1. Manajemen puncak (Kepala bidang)
2. Manajemen menengah (Supervisior / kepala unit)
3. Manajemen bawah (kepala ruang)
2. jelaskan pengertian dan ilustrasi kasus manajemen asuhan keperawatan berdasarkan :
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi

1. Manajemen Puncak | Top Level of Management


Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO
(Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden
Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang
Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan
Direksi perusahaan.
Tugas dan Fungsi yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:

Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi

Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada


organisasi

Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia

Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan,


maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau
administrator

Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan

Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal.


Manajemen

puncak

merupakan

otoritas

tertinggi

pada

sebuah

organisasi,

bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham),


Pemerintah maupun ke Masyarakat umum.

Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan


keterampilan secara teknis
2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah

perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas


pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak.
Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan
mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki
tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang
lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya.
Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau
HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan,
Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang
perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian,
Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh
Manajemen Puncak
Tugas dan Fungsi manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:

Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak

Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak

Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada


2

Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah
posisinya

Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5


tahun

Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat


menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih
rendah.

Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan

Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang


membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen
yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan
terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak
membawahi manajer yang lain.
Manajemen Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih
oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor
atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat
secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana
rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti
berikut ini:

Mengarahkan karyawan atau pekerja

Mengembangkan moral kepada para karyawan

Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja

Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan


atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai

kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari
para karyawan atau pekerja

Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan
mengarahkan pekerja

Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka
panjang

Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk
mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini
dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada
manajemen level menengah

Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih
teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi.

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA


Asuhan Keperawatan melewati berbagai proses yang yaitu terdiri dari :
1. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial
dan lingkungan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia
(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara
pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah
3. Perencanaan
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan
pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. Implementasi
Implementasi

keperawatan adalah

serangkaian

kegiatan

yang

dilakukan

oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah
tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan
lain. Evaluasi keperawatan mungukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan
tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.

Contoh Ilustrasi Asuhan Keperawatan :


Penyakit Leukimia
Pengkajian
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik sering kali memberi tanda pertama
yang menunjukkan adanya penyakit neoplastik. Keluhan yang samar seperti perasaan
letih, nyeri pada ekstermitas, berkeringat dimalam hari, penurunan selera makan, sakit
kepala, dan perasaan tidak enak badan dapat menjadi petunjuk pertama leukimia
(Wongs pediatric nursing 2009. Hal:1140)
Adapun pengkajian yang sistematis pada sistem hamatologi (leukemia) meliputi
1. Biodata

a. Identitas klien

: nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan

b. Identitas penanggung

pendidikan.
: nama, umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan,

pekerjaan, pendapatan, dan alamat.


2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien Tn. Z masuk IGD Rumah Sakit Zainoel Abidin pada tanggal 10
Desember 2016 diantar keluarga dengan keluhan utama demam, lemah disertai
dengan nafsu makan menurun dan rasa mual muntah. Keluhan tersebut dirasakan
sejak 5 bulan terakhir, dan akhir-akhir ini sering disertai dengan suka pingsan. Pada
saat perawat melakukan pengkajian tanggal 10 Desember 2016 pukul 13.30 Wib di
ruangan Melati didapatkan bahwa klien tampak pucat, lemah, pusing, berkunang saat
berdiri dan nafsu makan menurun, klien tampak gelisah.
3. Riwayat kesehatan sebelumnya
Sebelumnya klien belum pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang
dialami klien saat ini.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam anggota keluarga klien, kakek klien pernah menderita penyakit yang
sama dengan penyakit yang sedang diderita klien saat ini dan tidak ada yang
mengalami penyakit menular.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadara
TTV
TD
N
S
RR
GCS
E
M
V
JUMLAH

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Lemah
Compos Mentis
110/70 mmHg
108x/menit
38,50C
18x/menit
4
6
5
15

a) Kepala
Inspeksi

:
: Warna rambut hitam, penyebaran merata, tidak terdapat

Palpasi
b) Mata
Inspeksi

ketombe/kotoran.
: Tidak terdapat benjolan.
:
: Tidak terdapat sekret, konjungtiva anemis, penglihatan baik.
6

c) Hidung
:
Inspeksi
: Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak terdapat secret.
d) Mulut
:
Inspeksi
: Mukosa bibir kering, pucat, tidak terdapat lesi.
e) Telinga
:
Inspeksi
: Bersih tidak terdapat serumen, tidak ada lesi.
Palpasi
: Tidak terdapat benjolan, tidak ada peradangan, pendengaran baik.
f) Leher
:
Inspeksi
: warna kulit merata, tidak terdapat lesi.
Palpasi
: tidak terdapat pembesaran venajugolaris pada leher
g) Dada/Thorak :
Inspeksi
: Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, warna kulit sama dengan
Palpasi

sekitar.
: Tidak terdapat benjolan, pengembangan paru kiri & kanan tidak

sama.
Perkusi
Auskultasi
h) Abdomen
Inspeksi

: Bunyi jantung mur mur, bunyi paru resonances.


: Pernapasan bronchovesiculer.
:
: Tidak terdapat lesi, tidak ada luka bekas operasi, warna sama dengan

Palpasi
Auskultasi
Perkusi
i) Genetalia
Inspeksi

sekitar.
: terdapat hepatomegali dan splenomegali.
: Bising usus 20x/menit.
: Bunyi tympani.
:
: Tidak terdapat lesi, warna sama dengan sekitar, tidak terdapat

Palpasi
j) Extremitas
Atas

iritasi, bentuk simetris.


: Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah perineal.
:
: Tangan kanan terpasang infus, pergerakan lemah, reflek bisep &

trisep
Bawah
k) Kulit

baik.
: Pergerakan lemah, reflek patela baik, reflek bisep & trisep baik.
: pucat , turgor buruk, texture halus.

Riwayat Psikososial
1. Psikologi
Klien tampak cemas dengan keadaan penyakitnya. Hubungan klien dengan keluarga
baik. Terlihat keluarga ramai menjenguk klien di Rumah Sakit.
2. Sosial dan ekonomi
Klien bekerja sebagai wiraswasta, banyak kerabat klien mengunjungi klien ketika
dirawat.
3. Data Spiritual
Kepercayaan dan keyakinan klien terhadap agama cukup, sebelum sakit klien sering
beribadah.

Data Penunjang

Hb
Leukosit
Trombosit
SDP
PT/PTT
Copper serum
Zink serum

: 9,3 mg / dl ( N : 12.0 16.0 g/dL).


: 24000 / mm3 (5000-10000/ mm3)
: 100.000 (150.000-400.000/mm3)
: 60.000/cm (50.000)
: memanjang
: meningkat
: menurun

Kebiasaan Sehari-hari
No

KEBIASAAN

DI RUMAH
8

DI RUMAH SAKIT

1 Nutrisi
Makanan
Frekuensi
Jenis
Masalah
Minum
Frekuensi
Jenis
Kebiasaan Minum Kopi
2 Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
BAK
Frekuensi
Warna
Gangguan BAK
Jumlah
Bau

Istirahat Dan tidur


Tidur Siang
Tidur Malam
Gangguan Tidur

Personal Hygiene
Mandi
Frekuensi
Pakai Sabun
Cuci Rambut
Frekuensi
Pakai Shampo
Sikat Gigi
Frekuensi
Pakai Pasta

Makan 3 Sehari 1 Porsi


Nasi + Sayur
Tidak Ada

Makan 3 Sehari Porsi


Nasi + Sayur
Ada

6-7 Gelas / Hari


Air Putih
Tidak Ada

2-3 Gelas / Hari


Air Putih
Tidak Ada

1 Sehari
Lembek
Kuning
Khas

1 Sehari
Agak Keras
Kuning
Khas

2 Sehari
Kuning
Tidak Ada
1500 Cc
Khas

1 Sehari
Kuning
Tidak Ada
1000 Cc
Khas

Jarang
6 7 Jam / Hari
Tidak Ada

4 5 Jam / Hari
5 -6 Jam / Hari
Tidak Ada

2 / Hari
Ya

Hanya di Lap
Tidak

3 / Minggu
Ya

Tidak pernah
Tidak

2 / Hari
Ya

Tidak Pernah
Tidak Pernah

Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Klien di lakukan Aktivitas Klien di Bantu


Secara Mandiri
Oleh Keluarga dan
Perawat

Analisa Data
No

Data Senjang

Interpretasi Data

10

Masalah

DS :

DO :

DS :

DO :

Sel Mesenkim,
Klien mengeluh badannya
Sel Blast mioblast,
terasa lemah
Proliferasi SDP,
Klien mengatakan tidak nafsu Immatur,
makan
Akumulasi,
Klien mengatakan mual dan Infiltrasi,
muntah
Hati,
Hematomegali,
Gangguan Nutrisi,
Klien tampak gelisah
Klien tampak pucat dan
lemah
Turgor kulit jelek
Mukosa bibir kering
BB awal 55 Kg
BB sekarang 49 Kg
TB 160 cm

Gangguan Nutrisi

Kegagalan sumsum Intoleransi aktivitas


Klien mengatakan pusing
tulang belakang,
Klien mengatakan badan nya Produksi eritrosit,
lemah
Menurun,
Klien mengatakan berkunang Kelemahan,
saat berdiri
Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan mengalami
tanda-tanda ini sejak 5 bulan
terakhir
Hb 9,3 gr / %
Leukosit 24000 / mm3

Klien tampak lemah


Klien tampak pucat
Klien tampak anemis
Aktivitas klien tampak di
bantu

Diagnosa Keperawatan
11

No
1

Diagnosa keperawatan
Tanggal di Temukan Paraf
Perubahan nutrisi kurang dari 10 Desember 2016
ji

Tanggal Teratasi

Paraf

ji

kebutuhan tubuh yang


Berhubungan dengan
2

anoreksia, malaise
Mual dan muntah, efek

10 Desember 2016

samping kemoterapi dan


stomatitis intoleransi
aktivitas berhubungan
dengankelemahan akibat
anemia

Interverensi Keperawatan

12

ji

ji

Tanggal Tujuan

/ Jam

dx
1

10-11-

dan Rencana Tindakan

Para

Kriteria hasil

Setelah di lakukan 1. Dorong klien untuk


tetap rileks saat makan
2016 / tindakan
13.40

Rasional

keperawatan
selama 3 24 jam
di

2. Izinkan klien memakan


semua makanan yang
harapkankebutuha
dapat
n
di toleransi, rencana
untuk memperbaiki
nutrisi terpenuhi
kualitas gizi pada saat
dengan kriteria
selera makan klien
meningkat
hasil :
Klien tidak
tampak gelisah
Klien tidak pucat
dan lemah
Turgor kulit baik
Mukosa bibir
Lembab
Tidak anoreksia
Bb meningkat

3. Berikan makanan yang


di sertai suplemen
nutrisi gizi, seperti
susu bubuk atau
suplemen yang di jual
4. Izinkan klien untuk
terlibat dalam
persiapan pemilihan
makanan
5. Dorong masukan
Nutrisi dengan jumlah
sedikit tapi sering
6. Dorong klien untuk
makan diet tinggi
kalori kaya nutrient

1. Jelaskan

bahwa

hilangnya
nafsu makan adalah
akibat langsung dari mual
dan muntah serta
kemoterapi
2. Untuk
mempertahankan
nutrisi yang optimal

3. Untuk
memaksimalkan
kualitas intake nutrisi

4. Untuk

mendorong

agar
klien mau makan

5. Karena jumlah yang


kecil
biasanya di toleransi
dengan baik

7. Timbang BB, ukur TB

6. Kebutuhan jaringan
Metabolik di tingkatkan
begitu juga cairan untuk
menghilangkan produk
sisa suplemen dapat
memainkan
peran
penting
dalam mempertahan kan

13

Ji

masukan kalori dan


protein yang adekuat

11-11-

Setelah di lakukan 1. Evaluasi laporan


kelemahan, perhatikan
2016 / tindakan
ketidakmampuan untuk
02.00
keperawatan 3
berpartisipasi dalam
aktivitas sehari-hari
24
jam di harapkan
klien dapat
melakukan

2. Berikan lingkungan
tenang dan perlu
istirahat tanpa
gangguan

aktivitas secara

3. Kaji kemampuan untuk


mandiri dengan
berpartisipasi pada
aktivitas yang
kriteria hasil
diinginkan atau di
butuhkan
Klien tidak pusing
Klien tidak lemah
Klien tidak
4. Berikan aktivitas
berkunang saat
sehari-hari dan
berdiri
ambulasi
Hb 12 gr / %
Leukosit normal
5. Kolaborasikan dengan
Klien tidak
pemberian transfusi
tampak pucat
darah
Klien tidak
tampak anemis

7. Membantu dan
Mengidentifikasikan
malnutrisi kalori khusus
nya bila BB kuarng dari
normal
1. Menentukan derajat
dan
efek ketidakmampuan

2. Menghemat

energi

untuk
aktivitas dan regenerasi
seluler atau penyambung
jaringan
3. Mengidentivikasi
kebutuhan individudan
membantu pemeliharaan
intervensi

4. Memaksimalkan
sediaan
Energi untuk
Tugas perawatan diri
5. Pemberian transfusi
darah
akan
meningkatkan
kadar hemoglobin di
dalam darah

14

Ji

Implementasi Keperawatan
Tanggal / Jam
10-11-2016
13.40

N
o
/ 1

Tindakan Keperawatan

Respon Hasil

1. Mendorong klien agar


tetap rileks
saat makan

Klien makan
dengan rileks

2. Mengizinkan
klien
memakan
semua makanan yang
dapat di
toleransi,
merencanakan
untuk
memperbaiki
kualitas gizi
pada saat
selera makan
klien meningkat
15

Klien hanya
menghabiskan 3 / 4 porsi
makanannya

Paraf

Ji

3. Memberi makanan yang


di sertai
suplemen nutrisi gizi,
Nutrisi klien
seperti susu
tercukupi
bubuk atau
suplemen
yang di jual
4. Mengizinkan
klien untuk
terlibat dalam
persiapan dan
pemilihan
makanan

Klien memilih Sendri


makanan yang ia inginkan
sesuai

dengan

anjuran

yang di sarankan
5. Mendorong
Masukan
nutrisi dengan
jumlah sedikit
tapi sering

Klien ingin
Memakan
makanannya

6. Mendorong
klien untuk
makan diet
tinggi kalori
kaya nutrient
7. Menimbang
BB dan
mengukur TB

Nutrisi klien
tercukupi

BB klien 52
Kg dan TB 160
Cm

14.00

1. Mengevaluasi laporan
kelemahan
memperhatikan
ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam
16

Klien tampak masih


berbaring di tempat tidur

aktivitas sehari-hari
Lingkungan tenang klien
2. Memberikan lingkungan
merasa nyaman
tenang dan memerlukan
istirahat tanpa gangguan Klien tampak bersemangat
3. Mengkaji kemampuan
untuk berpartisipasi pada
aktivitas

yang

di

inginkan

atau

di

butuhkan
4. Memberikan bantuan
dalam aktivitas sehari
-hari dan ambulasi
5. Mengkolaborasikan
pemberian transfuse
darah

17

Klien

mengikuti

yang di berikan
HB klien meningkat

intruksi

Tanggal

No

12-Desember-

Dx
1

Perkembangan

Paraf

S = - Klien mengatakan sudah ada nafsu makan ji

2016

tapi sedikit
- Klien mengatakan tidak mual dan muntah
O = - Klien masih tampak pucat dan lemah
-

Tugor kulit baik


Mukosa bibir lembab
BB awal 55 Kg
BB sekarang 52 Kg

A = Masalah teratasi sebagian


13-Desember2016

P = Intervensi di lanjutkan
S = - Klien mengatakan pusing
= - HB 10 gr / %
-

Leukostit 12.000 / mm3


TD : 120 / 70 mmHg
N : 95 / Menit
S : 37,5 C
RR : 18 / Menit

O = - Klien tampak lemah


-

Konjungtiva tampak anemis


Aktivitas klien tampak di bantu

A = - Masalah teratasi sebagian


P = - Intervensi di lanjutkan

18

ji

Anda mungkin juga menyukai