DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Halaman Persyaratan Gelar Sarjana Sains Terapan .... ii
Kata Pengantar .... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I..........................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................
E. Sistematika Penelitian.........................................................................................
BAB II........................................................................................................................
KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................
A. Landasan Teori....................................................................................................
1. Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya.................................................................
a. Konsep Biaya..................................................................................................
b. Klasifikasi Biaya.............................................................................................
2. Harga Pokok Produksi.....................................................................................11
b. Special Challenger........................................................................................32
c. Output Diversity...........................................................................................32
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian...........................................................32
C. Hasil Penelitian Sebelumnya.............................................................................33
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian................................................34
BAB III.....................................................................................................................36
METODE PENELITIAN.........................................................................................36
A. Jenis Data...........................................................................................................36
B. Prosedur Pengumpulan Data.............................................................................37
C. Teknik Analisis..................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Organisasi non-profit atau yang biasa disebut dengan organisasi nirlaba
merupakan suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu
atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak
komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba.
Perkembangan usaha dan tuntutan persaingan memaksa organisasi non-profit
untuk ikut mengembangkan strategi usahanya. Dalam hal ini peningkatan jasa
pelayanan dan inovasi dalam jalannya organisasi tersebut harus terus dilakukan.
Rumah sakit sebagai salah satu organisasi non-profit senantiasa terus
berinovasi dalam meningkatkan jasa pelayanannya. Peningkatan ini tentu saja
untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang cukup dan memadai bagi
masyarakat. Selain itu makin menjamurnya rumah sakit baik swasta maupun
pemerintah mendorong terjadinya persaingan antar rumah sakit tersebut. Karena
itu rumah sakit berlomba-lomba untuk menyediakan pelayanan yang terbaik untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Dalam meningkatkan pelayanannya rumah sakit dituntut untuk dapat
menggunakan teknologi dalam bidang kesehatan yang mumpuni serta
pemanfaatan tenaga kerja yang ahli dalam berbagai bidang yang menunjang
pelayanan kesehatan dan operasional rumah sakit itu sendiri. Untuk menunjang
hal tersebut tentu akan berdampak pada tingginya tarif rawat inap rumah sakit
tersebut.
Dalam rangka menentukan tarif rawat inap rumah sakit memerlukan
sistem akuntansi yang tepat khususnya metode perhitungan harga pokok untuk
menghasilkan informasi biaya yang akurat yang berkenaan dengan biaya aktivitas
pelayanannya. Perhitungan harga pokok pada awalnya di terapkan dalam
perusahaan manufaktur, akan tetapi dalam perkembangannya perhitungan harga
pokok telah di adaptasi oleh perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan sektor
nirlaba.(Zinia, 2013)
Dalam
pasal
560/MENKES/SK/IV/2003
Surat
Keputusan
diperhitungkan atas dasar unit cost dari setiap jenis pelayanan dan kelas
perawatan,
yang
perhitungannya memperhatikan
kemampuan ekonomi
masyarakat, standar biaya dan atau benchmarking dari rumah sakit yang tidak
komersil. Maka dari itu rumah sakit baik swasta maupun pemerintah harus
mampu memperhitungkan tarif pelayanan yang sesuai dengan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
Penentuan tarif jasa pelayanan bagi rumah sakit merupakan hal yang
sangat penting karena hal ini berkaitan erat dengan jumlah biaya yang harus
dikeluarkan untuk memberikan jasa, maka dari itu rumah sakit harus
mempertimbangkan pemilihan metode yang sesuai dalam penentuan harga pokok
agar menciptakan tarif jasa pelayanan yang relevan. Dalam
menentukan
harga
PENENTUAN
HARGA
POKOK
KAMAR
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penulisan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
kalangan yaitu, sebagai berikut :
Sistematika Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya
a. Konsep Biaya
Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan
pengendalian manajemen membutuhkan pemahaman akan arti biaya
dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas
produk, jasa, pelanggan dan objek lain yang merupakan kepentingan
manajemen, adalah salah satu tujuan dasar sistem informasi akuntasi
manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan
informasi yang lebih bermutu tinggi yang kemudian dapat digunakan
untuk membuat keputusan yang lebih baik. Memperbaiki penentuan
biaya telah menjadi pengembangan utama dalam bidang manajemen
biaya. Sebelum membicarakan proses penentuan biaya, baiknya
menentukan mengenai definisi biaya (cost).
Biaya (cost) dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :
aktiva atau aset dan beban atau expense. Biaya akan dicatat sebagai
aktiva atau aset apabila memberikan manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Sedangkan biaya akan dikategorikan sebagai beban atau
expense jika memberikan manfaat pada periode akuntansi berjalan.
ini
dapat
dibebankan
ke
produk
karena
dalam
penyediaan
jasa
pada
umumnya
dengan
penelitian,
seluruh
biaya
yang
pengembangan,
dan
10
11
12
13
perusahaan
yang
menghadapi
peningkatan
keragaman
produk,
kompleksitas produk yang lebih tinggi, daur hidup yang lebih pendek,
meningkatnya persyaratan mutu, dan tekanan persaingan yang hebat.
Untuk perusahaan yang beroperasi pada lingkungan produksi yang maju,
sistem akuntansi biaya konvensional tidak dapat bekerja dengan baik.
Sistem biaya konvensional akan dapat mengukur harga pokok
produk dengan tepat bila semua sumber daya yang dikonsumsi oleh
produk memiliki proporsi yang sama dengan jumlah unit yang diproduksi,
akan tetapi karena dalam sistem konvensional menggunakan dasar
pembebanan ini, sedangkan produk mengkonsumsi sebagian besar sumber
daya pendukung yang proporsinya tidak sama dengan jumlah unit yang
dihasilkan, sehingga terjadi distorsi biaya.
Pengguna
sistem akuntansi
biaya
konvensional
menyadari
kecenderungan distorsi pada data biaya yang dihasilkan dari sebuah sistem
perhitungan biaya seringkali berusaha untuk membuat penyesuaian dengan
menggunakan intuisi dan cenderung kurang tepat atas informasi biaya
tanpa memahami dampak keseluruhannya, sehingga mendistorsi informasi
biaya. Informasi biaya yang tidak akurat dapat mengarah pada hasil-hasil
strategis yang tidak diinginkan, sepertikeputusan lini produk yang salah,
penetapan harga yang tidak realistis, dan alokasi sumber daya yang tidak
efektif.
14
berkaitan
sama
sekali
dengan
produk
yang
15
Garrison,
menjelaskan bahwa :
16
Noreen
dan
Brewer
(2006)
biaya
yang
dikembangkan
untuk
mengantisipasi
17
jumlah
dan
keanekaragaman
product
dihasilkan
akan
berakibat
semakin
beragam
pula
18
dalam
menjalankan
operasi
perusahaan
akan
19
20
Menunjukkan
seberapa
penting
informasi
biaya
21
sehingga
penggunaan
sistem
ABC
kehilangan
22
melakukan
identifikasi
atas
berbagai
aktivitas.
Untuk
23
24
Tahap I
1) Biaya overhead pabrik dibebankan pada aktivitas-aktivitas
yang sesuai.
2) Biaya-biaya aktivitas tersebut dikelompokkan dalam beberapa
cost pool yang homogen.
3) Menentukan tarif untuk masing-masing kelompok (cost pool).
Tarif dihitung dengan cara membagi jumlah semua biaya
didalam cost pool dengan suatu ukuran aktivitas yang
dilakukan. Tarif pool ini juga berarti biaya per unit pemacu
biaya (cost driver).
h. Tahap II
Biaya-biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan
konsumsi atau permintaan aktivitas oleh masing-masing produk. Jadi
pada tahap ini biaya-biaya tiap pool aktivitas ditelusuri ke produk
dengan menggunaan tarif pool dan ukuran besarnya sumber daya yang
dikonsumsi oleh tiap produk. Ukuran besarnya sumber daya tersebut
25
26
finansial
memperbaiki
dapat
secara
digunakan
terus
untuk
menerus
mengembangkan
proses
produksi
dan
dengan
lebih baik dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa dengan akurasi
perhitungan biaya produk yang menjadi sangat penting dalam iklim
kompetisi dewasa ini.
d. Mendukung perbaikan
yang
berkesinambungan
(continous
28
Menggunakan
sistem
Activity
Based
Costing
dalam
29
30
untuk
perusahaan
jasa
kurang
nyata.
Keluaran
harus
31
memiliki
permasalahan-permasalahan
yang
serupa.
32
Peneliti
Putry (2011)
Judul
Analisis
Hasil
Dengan menggunakan
Penggunaan Metode
Activity Based
Nasima dapat
Costing Sebagai
merencanakan anggaran
Alternatif Dalam
Menentukan Tarif
dan
SPP SMP-SMA
sehingga
memudahkan
Semarang Tahun
manajemen
2010
dalam menyetaraka
terprogram
pendapatan dan
pengeluaran.
33
Budiawan (2012)
Activity Based
Metode ABC
pengendalian
manajemen pada
membebankan biaya
Hotel Taman
overhead
Marannu Makassar
masingmasing
pada
cost driver.
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
COST
(BIAYA)
((
ACTIVITES
(AKTIVITAS)
((
PRODUCT
(PRODUK)
((
HARGA POKOK
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang
bukan dalam bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan maupun
tertulis
seperti
gambaran
umum
perusahaan,
prosedur-prosedur
35
2. Data Kuantitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari perusahaan
dalam bentuk angka-angka, seperti laporan jumlah pelanggan, laporan
biaya-biaya yang terkait, dan lain-lain.
Sedangkan sumber data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi
ini adalah :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan
secara langsung pada perusahaan serta melakukan wawancara langsung
dengan pihak pimpinan dan sejumlah personil yang ada kaitannya dengan
penelitian ini.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan
dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya
dengan dengan penulisan ini.
B. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan
kepustakaan, dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan penulisan
skripsi ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan teknik :
a. Observasi, yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk
36
wawancara
atau
tanya-jawab
dengan
pihak
aktivitas :
Jumlah Aktivitas
Cost Driver
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Dunia, Firdaus Ahmad, dan Wasilah, 2009, Akuntansi Biaya, edisi kedua, Salemba
Empat.
Fauzijah, Ami., Zain, M. Yasir, 2005, Aplikasi Penentuan Harga Jual Kamar
Pada Perusahaan Jasa Perhotelan Menggunakan Metode Activity Based Costing
(ABC), Skripsi S1 Yogyakarta, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia.
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., 2000, Managerial Accounting; Akuntansi
Manajerial, buku 1, Salemba Empat.
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., 2001, Managerial Accounting; Akuntansi
Manajerial, buku 2, Salemba Empat.
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., dan Brewer, Peter C., 2006, Managerial
Accounting; Akuntansi Manajerial, buku 1, edisi kesebelas, Salemba Empat.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., 2006, Management Accounting;
Akuntansi Manajemen, buku 1, edisi ketujuh, Salemba Empat.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., 2000, Manajemen Biaya; Akuntansi dan
Pengendalian, buku 1, Salemba Empat.
Hariadi, Bambang,1992, Akuntansi Manajemen: Suatu Pengantar, edisi pertama,
Yogyakarta, BPFE.
Hongren, Charles T., Datar, Srikant M., dan Foster, George, 2008, Akuntansi
Biaya; Penekanan Manajerial, jilid 1, edisi kesebelas, Indeks.
39
40