Pemeliharaan Dan Reliabilitas
Pemeliharaan Dan Reliabilitas
PEMELIHARAAN
Terkait dengan pemeliharaan SDM, buku yang dikarang oleh Prof. Dr. Sondang P
Siagian, MPA, yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyuguhkan banyak
hal mengenai permasalahan ini. Dalam buku tersebut pemeliharaan SDM memiliki dua
titik focus, yang pertama, pemeliharaan hubungan dengan karyawan, dan kedua,
pemeliharaan hubungan industrial atau kelembagaan.
Tidak dapat menolak bahwa manusia membutuhkan relas, relasi inilah yang nantinya
akan menghasilkan sinergitas dalam berbagai tindakan untuk mencapai tujuan. Tentu
pola hubungan yang harmonis harus tetap terjaga dalam satu organisasi ataupun
lembaga. Teori hubungan dengan karyawan menyangkut berbagai hal diantaranya
berbicara tentang motivasi, kepuasan kerja, penanggulangan stress, konseling, system
komunikasi serta peningkatan mutu hidup.
Motivasi diperlukan dalam proses perawatan SDM, demikian pula kepuasan kerja,
alasannya ialah dengan motivasi para karyawan akan terdorong untuk berbuat
semaksimal mungkin dalam tugasnya, karena dengan yang maksimal maka
keberhasilan akan cepat dicapai. Kepuasan kerja merupakan proses yang integral dari
sebuah aksi motivasi. Hal ini terkait dengan proses maksimal yang terus dcapai dari
tugas-tugas yang dilakukan sehingga tujuan dan hasil dapat cepat diraih. Dari proses
inilah kepuasan kerja akan tercipta.
Hal lain yang menjadi pemeliharaan SDM yaitu tingkat rileksitas beban pikiran yang ada
disetiap manusia. Dalam hal ini manusia memerlukan kondisi yang nyaman dalam
bekerja atau dalam melakukan tindakan dan tugasnya. Menikmati pekerjaannya adalah
proses yang mesti dapat diciptakan, agar SDM tetap terwujud. Stress harus dapat
disingkirkan dari dalam diri manusia yang aktiv, terutama stress yang berawal dari
hubungan relasi yang kurang harmonis atau dari pekerjaan itu sendiri.
Ketika stress atau beban berat terus terjadi, tentu akan menimbulkan banyak kendala
yang akhirnya akan menurunkan prestasi kerja. Tentu sangat disayangkan apabila
kondisi tersebut terjadi, dan seharusnya sesegera mungkin diatasi. Maka, proses
konseling diperlukan guna mengetahui berbagai macam masalah yang dihadapi
perusahaan atau lembaga ataupun organisasi. Oleh karena demikian sebuah
perusahaan diperlukan untuk menyediakan adanya seorang konselor. Tentunya dengan
tujuan agar dapat diketahui berbagai masalah yang menggejala serta mampu
diminimalisir masalah-masalah yang ada. Dalam kaitan ini proses konseling merupakan
salah satu tindakan pemeliharaan SDM, karena tidak dapat dipungkiri bahwa dari
sekian banyak manusia yang berada dalam banguanan organisasi ataupun perusahaan
tidak semuanya sempurna.
Relasi manusia dalam sebuah organisasi haruslah berjalan harmonis, saling
menguntungkan, tidak diharapkan adanya jurang yang menjadikan proses-proses kerja
menjadi berantakan. Dari sinilah diperlukan pola komunikasi yang terarah. Ada 4 pola
komunikasi yaitu komunikasi vertical ke atas, komunikasi vertical ke bawah, komunikasi
B. KATEGORI PEMELIHARAAN
Konsep pemeliharaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pemeliharaan pencegahan dan
pemeliharaan pemogokan.
1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventif Maintenance)
Melibatkan pelaksanaan pemeriksaan rutin dan sevis yang menjaga fasilitas dalam
kondisi yang baik. Tujuan pemeliharaan pencegahan untuk membangun system yang
mengetahui kerusakan potensial dan membuat pergantian atau perbaikan yang akan
mencegah kerusakan. Pemeliharaan Pencegahan jauh lebih besar dartipada sekedar
menjaga mesin dan fasilitas tetap berjalan. Konsep ini juga melibatkan perancangan
system manusia dan teknik yang menjaga proses produktif tetap bekerja dalam
toleransi nya. Penekanannya adalah pada pemahaman bahwa proses dan
membiarkannya bekerja tanpa gangguan.
1.
2.
3.
4.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Sondang P Siagian, MPA, Bumi
Aksara, Jakarta, Cetakan ke Sembilan, 2002.
Notoatmodjo, Soekidjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Jakarta
Read more: http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pemeliharaan-dan-reliabilitas.html#ixzz4WfDkBB7P