Anda di halaman 1dari 33

Facebook

Twitter

Categories

Kalimantan Barat

Music

Movie

News

Search on this

Ira Widyastuti
Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga. (HR. Muslim)

Home

Posts RSS

Comments RSS

Edit

Search...

Makalah Bentuk dan Gerakan Bumi Serta Bulan


0 komentar
Posted in Label: Pendidikan

undefined
undefined
BAB I
PENDAHULUAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini
dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran
kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk
membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja
klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat
untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
khususnya sebagai bekal kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan
kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah
ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.
1.2 Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang
sistem bumi, bulan dan matahari di semester 3 memuat permasalahan dan inti
pokok sebagai berikut:
Penjelasan bentuk dan ukuran bumi
Penjelasan gerak bumi
Penjelasan bulan sebagai satelit bumi
Penjelasan bentuk dan gukuran bulan
Penjelasan gerakaan bulan
Gerhana bulan dan matahari

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui hakikat bentuk dan gerakan bumi
atau bulan
2. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah
dasar tentang bagaimana hakikat bentuk dan gerakan bumi atau bulan
3. Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan
kepada peserta didik terkait sistem hakikat bentuk dan gerakan bumi atau bulan di
sekeolah dasar.

4.

Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan


pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
2.1 BENTUK DAN UKURAN BUMI
Bentuk bumi bulat, tetapi tidak persis seperti bola bentuk bumi agak pepat
di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang demikian disebabkan oleh perputaran bumi
pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi bumi, bagian bumi yang berada di kutub
hampir tak bergerak, sedangkan bagian bumi yang berada di katulistiwa
merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan yang berada disekitar kutub tidak.
Terlempar keluarnya bagian yang berada di sekitar khatulistiwa menyebabkan
bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari
bumi di khatulistiwa lebih panjang dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa
6.378 km dan di kutub 6375 km. Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371
km.
Massa bumi adalah 5.98 x 1024 dan volumenya 1,08x1021 m3, oleh karena
itu massa jenis bumi adalah 5500 kg/m3. Jarak aphelium bumi adalah 152.086.000
km, sedangkan jarak periheliumnya adalah 147 097 000 km. Jarak rata-rata bumi
ke matahari adalah 149.098.000 km. Jarak rata-rata ini didefinisikan sebagai 1AU
( AU= Astronomical Unit = Satuan Astronomi )
Massa bumi sangat besar yaitu,5,98x1024 kg. Gaya gravitasi bumi juga
sangat besar. Oleh karena itu benda-benda yang ada dipermukaan bumi akan
merasakan gaya tariknya. Bumi memiliki gaya tarik yang disebut gravitasi yang
besarnya 9,8 m/s2.
2.2 GERAK BUMI
Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar.
Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja yang dilakukan
bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bumi karena
gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini!
Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari
terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi.
Sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar
pada sumbunya dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya
disebut rotasi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
Kala rotasi untuk bumi ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari,
bumi dalam keadaan siang, sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya

matahari berada dalam keadaan malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam
disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi, juga karena bentuk bumi yang bulat.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu
terbit di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur
lebih dulu melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar.
Bagian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak
merasakan getaran akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat
lambat. Bumi hanya bergerak kurang lebih 15 dalam waktu 1 jam. Selain itu,
gaya tarik bumi terhadap benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada
di permukaan bumi termasuk manusia, tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerah-

A.
B.
C.
D.

daerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi
360 bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360 bujur. Berarti bumi
bergerak 15 dalam waktu 1 jam (15=360/24). Jadi, untuk dua tempat yang
bujurnya berbeda 15, ada perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut,
kita dapat menghitung perbedaan waktu berdasarkan garis bujur.
Pengaruh Rotasi Bumi
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu
hari. Sekali berotasi, bumi menempuh 3600 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur
menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan
berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa yaitu :
Pergantian Siang Dan Malam
Perbedaan Waktu Berbagai Tempat Dimuka Bumi
Gerak Semu Harian Bintang
Perbedaan Percepatan Gravitasi Di Permukaan Bumi
A. Pergantian Siang Dan Malam
Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang.
Sebaliknya permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam.
Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi
matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena
periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam
rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir
sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam. Kadang-kadang ada

perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang malam. Suatu
waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari
kurang dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang
jauh dari khatulistiwa (misalnya di daerah lintang dan kutub).
B. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaringjaring derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah
garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis
yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi sama dengan arah
revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di
timur terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan
mengamati matahari terbit dan matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah
yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada pada sudut 150 lebih ke timur
akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.
Namun, ada waktu yang berlaku secara international yang disebut waktu GMT
(Greenwich Mean Time ) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol
derajat yang melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia
memiliki tiga bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian
waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam,
dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka waktunya
dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur bujur nol, maka
waktunya bertambah.
C. Gerak semu harian bintang
Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya
tidak bergerak. Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang
tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita
saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda
langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan
matahari terbit disebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari
timur ke barat yang tampak pada matahari dan benda-benda langit ini dinamakan
gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka
disebut gerak semu harian.
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran
semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu
harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam

sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan
karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode
semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi
memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.
D. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan
pemapatan di kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas
menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini
menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
sehingga seperti keadaannya sekarang.
Revolusi Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi
mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk
mengelilingi matahari satu putaran adalah 365 hari atau satu tahun. Kecepatannya
lebih dari 106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit
yang berbentuk elips. Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang
sama. Besar kemiringannya adalah 23 jika di hitung dari garis khatulistiwa
(ekuator).
Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi
mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365.waktu 365 atau
satu tahun surya disebut kala revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk
sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.
Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara
berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu
tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang,
serta kalender masehi.
A. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap
bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap
tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub
selatan.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

a. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari


b. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
c. Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan
d. Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
e. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
f. Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini
pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
a. Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.
b. Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan
bumi utara.
c. Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
d. Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah
di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
e. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
f. Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22

a.
b.

Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser


23,5o ke selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari
Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama

banyaknya.
c. Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
d. Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.
B. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember 21
Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi
selatan (21 Juni 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut
demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi
bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
C. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim
itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut
ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi
: 21 Maret 21 Juni
Musim panas

: 21 Juni 23 September

Musim gugur

: 23 September 22 Desember

Musim Dingin

: 22 Desember 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


Musim semi
: 23 September 22 Desember
Musim panas

: 22 Desember 21 Maret

Musim gugur

: 21 Maret 22 Juni

Musim Dingin

: 21 Juni 23 September

D. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi
sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan. Karena letak bintangbintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak
berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini,
Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari.
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintangbintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah
utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah
utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari
bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
E. Kalender Masehi
Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas
penaggalan internasional ialah bujur 180o , akibatnya apabila dibelahan timur
bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolaholah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala

revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 hari. Kalender masehi yang
mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian.
Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan
musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah
365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan
perhitungan kalender sebagai berikut.
a. Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari
b. Untuk menampung kelebihan hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun
diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut
ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut
tahun kabisat
c. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun
yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain
2.3 BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI
Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan
bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata
348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap
matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu ini disebut satu bulan
sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan
purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan
purnama adalah 29 hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan
sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.
Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap
porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3
hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya.
Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari
bersama bumi
2.4 BENTUK DAN UKURAN BULAN
Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg. Garis tengah bulan
sama dengan garis tengah bumi yaitu 3.476 km dengan massa jenis 3340 kg/m 3.
massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga
kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan
tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk
membentuk atmosfer.Tidak adanya atmosfer di bulan menyebabkan terjadinya
hal-hal berikut :

1. Di bulan tidak ada kehidupan.


2. Permukaan di bulan sangat kasar ( berlubang ) dikarenakan benda-benda yang
jatuh tidak ada yang menahan.
3. Suara tidak dapat merambat di bulan, hal ini karena udara atau gas merupakan
medium tempat perambatan suara.
4. Langit bulan tampak hitam legam. Atmosfer bumi berwarna biru karena cahaya
matahari yang mengenai molekul-molekul udara menghamburkan cahaya warna
biru
2.5 GERAKAN BULAN
Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan
tidak memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah
sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi,
bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi
dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan.
Permukaan bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang
dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena
cahaya matahari demikian terang, cahaya pantulan yang sedikit itu mampu
membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu
mengelilingi bumi sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan
disebut satelit bumi. Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya
gaya gravitasi bumi yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan
sama dengan kala revolusinya, yaitu 29 hari. Karena kala rotasi bulan sama
dengan revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan di lihat dari bumi. Fase-fase bulan
tersebut adalah fase bulan baru, kuartir pertama, bulan purnama,kuartir ketiga,
kuartir keempat.
Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan
yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak,
kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada
hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan
hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan
sinodis/komariah).
Berikut adalah fase-fase bulan :

1. Fase Bulan Baru


Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang
bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama
sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi.
2. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari
Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah
permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari,
sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan.
Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit.
3. Bulan Purnama 14 3/4 hari
Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah .
Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari.
Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh
4. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari
Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya
setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya
matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan
kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.
5. Kuartir ke empat 28 1/2 hari
Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang
berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang
dikenal sebagai kalender hijriayah
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang
surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika
pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap
bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan
sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak
menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12
jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh
umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada
setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan
demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30

tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan
satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11
hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam
selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender
Masehi.
Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari
secara tiba-tiba, terdapat dua jenis gerhana yaitu gerhana bulan
dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh bayangan yang
dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis.
Bayangan tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
a. Bayangan Umbra atau bayangan inti
b. Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau
bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi
panjangnya kira-kira 1.376.000 km.
c. Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra
2.6 GERHANA
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi jika bulan memasuki bayangan bumi.
Bumi berada diantara matahari dan bulan. Akibatnya bulan tidak
mendapat cahaya matahari sehingga bulan tidak terlihat oleh
pengamat dibumi. Apabila bulan berada pada daerah umbra,
bulan tidak tampak sama sekali dari bumi. Pada saat ini terjadi
gerhana bulan total. Selanjutnya bulan muncul dalam daerah
redup saat masuk kembali ke daerah penumbra. Gerhana
berakhir saat bulan keluar dari daerah penumbra.. Gerhana bulan
berlangsung cukup lama karena bayangan bumi yang cukup
besar.Lamanya dapat mencapai 6 jam bila bulan melewati
tengah bayangan. Jika bulan hanya menyinggung bayangan
penumbra, gerhana hanya berlangsung beberapa saat. Gerhana
seperti ini disebut gerhana bulan sebagian (parsial)
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan
matahari. Jika posisi bumi-bulan-matahari tepat segaris, bayangan bulan dapat
menutup sebagian daerah dibumi. Tempat di bumi yang tertutup penumbra

mengamati gerhana matahari sebagian (parsial). Hanya sebagian permukaan


matahari yang ditutupi bulan. Tempat yang ditutupi umbra mengalami gerhana
matahari total. Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.
Ukuran bulan sangat kecil sehingga bayangannyapun kecil. Oleh karena
itu, daerah di bumi yang tertutup bayangan bulan hanya sebagian. Luas daerah
yang tertutup penumbra memiliki garis tengah sekitar 3.000 km. Daerah yang
tertutup umbra memiliki garis tengah sekitar 269 km. Lama gerhana matahari total
hanya beberapa menit karena gerakan bayangan bulan yang cepat. Gerhana
matahari tolal yang tergolong lama terjadi di Samudra Atlantik dan afrika pada
tanggal 30 Juni 1937 yang berlangsung selama 7,2 menit.
BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi
bumi an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar
harus menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar
dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu
untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang
sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan
pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan

Sulistiyanto, Heri dan Edy


Alam kelas
VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
Sulistyowati,Sukarno.2009.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
Umi Habibah, Eko Susilowati, Sri Suwarni, Endang S
.2010.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan

0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Animasi Blog

@Aan_Celluler
Link
Buku Sekolah Elektronik
Cerita Rakyat Nusantara
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI)
DR. OZ INDONESIA
Ganesha Operation
HIMA PGSD FKIP UNTAN
Info Diknas
Info Beasiswa
Info Korupsi
Liputan 6 Pendidikan

Kamus Orisinil
Kamus Bahasa Arab
Kantor Berita Pendidikan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Kompas
Kompasiana
M-edukasi
Meteorika
Tribun Pontianak
Republika
STKIP PGRI Pontianak
Okezone
Sampoerna Foundation
Siakad Untan
Universitas Airlangga
Universitas Gajah Mada
Universitas Indonesia
Universitas Tanjungpura
World Health Organization (WHO)

Blog Archive

2015 (4)

2014 (104)
o Oktober (2)

o September (1)
o Agustus (1)
o Juli (2)
o Juni (24)
o Mei (54)

Kata Mutiara Bijak Penuh Makna

Makalah Media dan Metode Pembelajaran IPS di SD

Jadi Guru SM-3T Itu Harus Ikhlas

Guru Tipe Umar Bakri atau Aburizal Bakrie?

Kita Tidak Butuh Sekolah, Apalagi Kurikulum

Menyontek dan Pendidikan Karakter

Menakar Kedaulatan TI Bangsa

Menemukan Api Semangat Pendidikan

Otonomi Profesional Guru dan Kualitas Pendidikan

Pelapukan Mutu Pendidikan

Kekerasan dan Dunia Pendidikan Kita

Surat Terbuka untuk Pak Nuh

Persekolahan tanpa Pendidikan

Dilema Pendidikan Nasional

Perilaku Otentik Siswa dan Guru

Guru Bagaimanakah yang Diinginkan Negara Ini?

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi WS Rendra

Kumpulan Puisi Taufik Ismail

Jangan Malu Jadi Mahasiswa PGSD!

Makalah Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran...

Makalah Proses Pembelajaran dan Lesson Study

Mirisnya Pendidikan Di Daerah Terpencil

Separo Guru SD Belum Sarjana

2015 Ingin Jadi Guru PNS ? Ikut PPG SM3T Dulu

Calon Guru Wajib Ikuti Pendidikan Profesi

Bagaimana Saya Menjadi Seorang Guru ?

76 Mutiara Guru

Makalah Pembelajaran Sebagai Pilar Utama Pendidika...

Makalah Kecerdasan Ganda

Makalah Periodesasi dan Perkembangan

Makalah Urgensi Guru Sebagai Pembaharu Pendidikan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Makalah Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosia...

Makalah Seni Karya Batik Dalam Tradisi Baru Mengha...

Makalah Implikasi Makna Pendidikan Multikultural

Makalah Konsep Dasar Pengembangan Materi Pembelaja...

Makalah Teknik Memahami Anak dan Cara Mengidentifi...

Makalah Perbedaan Prinsip Bimbingan dan Prinsip AB...

Makalah Penerbangan Antariksa

Makalah Tradisi Tepung Tawar Masyarakat Melayu

Makalah Bentuk dan Gerakan Bumi Serta Bulan

Makalah Atmosfer

Makalah Makhluk Hidup dan Perkembangbiakannya

Makalah Metamorfosis, Populasi dan Alat Indera

Biografi Raden Ajeng Kartini

Makalah Analisis Kesulitan Perkembangan dan Belaja...

Makalah MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) dan WHO


(Wo...

Makalah Implementasi HAM Dalam Kehidupan


Ekonomi, ...

Makalah Pengalamanku Melaksanakan Nilai-nilai dari...

Makalah Budaya Perkawinan Masyarakat Bugis Bone

Makalah Struktur Morfologi Bahasa Indonesia

Jenjang Pendidikan Kepramukaan

Makalah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


Mela...

o Maret (15)
o Februari (5)

Popular Post

Makalah MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) dan WHO (World Health


Organization)

MAKALAH PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP


PENILAIAN PKn SD

Makalah Konsep Keluarga dalam Islam

Makalah Atmosfer

Makalah Bentuk dan Gerakan Bumi Serta Bulan

Makalah Makhluk Hidup dan Perkembangbiakannya

Makalah Pengalamanku Melaksanakan Nilai-nilai dari Masing-masing


Sila Pancasila

Makalah Tradisi Tepung Tawar Masyarakat Melayu

Makalah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Perundingan

Makalah Pengertian dan Hakikat IPS dalam Program Pendidikan

Berita Edukasi
"Capres-Cawapres, Perhatikan Pendidikan!"
Bahasa Bukan Lagi Kendala Utama Belajar di Jepang
Ingin Studi ke Jepang? Datangi Pameran Pendidikan Jepang 2014
Jokowi-JK Ingin Hapus Ujian Nasional
Jokowi: Pendidikan Kunci Majunya Sebuah Daerah
Jokowi: Sertifikasi Guru Akan Dihapus? Kalau Percaya, Kebangetan!
Kalla: Pak Jokowi dan Saya Rencanakan Kesejahteraan yang Lebih Baik
untuk Guru
Mayoritas Sarjana Indonesia Masih Pencari Kerja
Mendikbud: Belajar Jangan Selalu di Kelas
Mereka Ingin Kembali Mengabdi di Manggarai NTT
Potret Pendidikan Daerah Terpencil
Rerata Biaya Pendidikan di Indonesia Naik 15 Persen

Sarjana Mendidik Kelak Jadi Dasar Pengangkatan Guru


Sarjana Mendidik Solusi Membanggakan

Ira Widyastuti
"Menjadi pendidik adalah pengabdian, menjadi guru berprestasi adalah
kebanggaan"
Aku bangga menjadi mahasiswi PGSD FKIP UNTAN
Lihat profil lengkapku
120729
Subscribe in a reader
Ira Widyastuti
Designed by: wordpress-solutions | Blogger Templates by Blogger Template Place
| Blogger Tutorial

http://irawidyastuti94.blogspot.co.id/2014/05/bumi-danantariksa.html

Struktur Bumi: Bentuk Dan Ukuran Bumi, Interior Bumi, Litosfer,


Dan Lempeng Tektonik

2.1

Bentuk dan Ukuran Bumi

2.1.1. Bentuk Bumi


Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid),
sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742
km, atau kira-kira 40.000 km/. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan
sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,
Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski
pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu
dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih
mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi
terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan
laut) dan palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan
khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal
dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini.
Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua
tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang
kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dan sebagainya. Adanya bentukanbentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukanbentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
2.1.2. Ukuran Bumi
Berikut kami rangkum ukuran bumi dalam bentuk Tabel ciri Fisik Bumi
Ciri Fisik Bumi

Jari-jari kutub

6,371.0 km

Kepepatan

6.378,1 km

Keliling khatulistiwa

6.356,8 km
0,0033528
40.075,02 km (khatulistiwa)

Luas permukaan

40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)
510.072.000 km
148.940.000 km daratan (29,2 %)
361.132.000 km perairan (70,8 %)

Volume

1,08320731012 km3
5,97361024 kg

Massa

5,5153 g/cm3

Massa jenis rata-rata

9,780327 m/s

Gravitasi permukaan di
khatulistiwa

Kecepatan lepas

0,99732 g

11,186 km/s
1674,4 km/jam
23,439281
0,367

Kecepatan rotasi
Kemiringan sumbu
Albedo
2.2

Interior Bumi

2.2.1

Meneliti interior bumi


Susunan interior bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat-sifat fisika

bumi (geofisika). Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai sifat-sifat

fisik

seperti

misalnya

gaya

tarik

(gravitasi),

kemagnetan,

kelistrikan,

merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika
bumi inilah para akhli geofisika mempelajari susunan bumi, yaitu misalnya
dengan metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan
bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat menghantarkan gelombang
seismik.
Metoda seismik adalah salah satu metoda dalam ilmu geofisika yang
mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi. Pada
dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang Primer (P) atau
gelombang Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau gelombang
Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat dipengaruhi oleh sifat
dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat menjalar pada material berfasa
padat maupun cair, sedangkan gelombang S tidak dapat menjalar pada materi
yang berfasa cair. Perpedaan sifat rambat kedua jenis gelombang inilah yang
dipakai untuk mengetahui jenis material dari interior bumi.
Inti dalam merupakan 1,7% masa bumi; kedalaman 5.150-6.370 kilometer
(3.219 - 3.981 mil). Inti dalam padat, terlepas dari mantel, melayang di dalam inti
luar yang melebur. Di percaya merupakan bagian padat akibat tekanan dan
pendinginan.
Inti luar merupakan 30,8% masa bumi; kedalaman 2.890-5.150 kilometer
(1.806 - 3.219 mil). Inti luar panas, merupakan fluida konduktif serta terjadi
gerakan konveksi. Perpaduan lapisan konduktif dan rotasi bumi menghasilkan
efek

dinamo yang memelihara sistem kemagnetan bumi. Inti luar juga

bertanggung jawab untuk menghaluskan lonjakan rotasi bumi.


Mantel bawah terdiri dari 49,2% masa bumi; kedalaman 650-2.890
kilometer (406 -1.806 mil). Mantel bawah mengandung 72,9% masa mantel-kerak
dan komposisinya sebagian besar silikon, magnesium,gan oksigen. Mungkin juga
mengandung besi, kalsium, dan aluminium.
Daerah Transisi adalah 7,5% dari masa bumi; kedalaman 400-650
kilometer (250-406 mil). Daerah Transisi atau mesosphere ,kadang-kadan disebut

juga fertile layer, mengandung 11,1% masa mantel-kerak, sumber magma


basaltik. Daerah Transisi juga mengandung kalsium, aluminum, dan garnet, yaitu
mineral kompleks aluminum-bearing silikat. Adanya garnet pada lapisan ini
menyebabkan mudah padat jika dingin dan mengapung jika meleleh karena
panas. Bagian yang meleleh bisa naik ke lapisan lebih tinggi sebagai magma.
Mantel Atas merupakan 10,3% dari masa bumi; kedalaman 10-400
kilometer (6 - 250 mil). Mantel atas mengandung 15,3% masa mantel-kerak.
Fragmen dari lapisan ini pernah diamati pada sabuk pegunungan yang tererosi dan
pada letusan gunung api. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 dan pyroxene (Mg,Fe)SiO3
adalah mineral utama yang ditemukan disini. Bagian atas Mantel Atas disebut
asthenosphere.
Kerak Samudra merupakan 0,099% of dari masa bumi; Kedalaman 0-10
kilometer (0 - 6 mil). Lempeng samudra mengandung 0,147% masa mantel-kerak.
Sebagian besar kerak bumi terbentuk melalui aktivitas vulkanik.Sistem Punggung
Samudra (oceanic ridge system), yaitu sebuah jaringan gunung api

selebar

40.000-kilometer (25.000 mil) , membentuk kerak samudra baru

dengan

kecepatan 17 km3 per tahun, menutupi lantai samudra dengan basalt. Hawaii dan
Iceland adalah contoh akumulasi onggokan basalt.
Kerak Benua merupakan 0,374% dari masa bumi; kedalaman 0-50
kilometer (0 - 31 mil). Kerak Benua mengandung 0,554% masa mantel-kerak.
Lapisan ini adalah bagian terluar dari bumi dan berupa batuan crystalline.Terdiri
dari mineral berdensitas rendah didominasi oleh kwarsa (SiO2) dan feldspars
(metal-poor silicates). Kerak bumi (Kerak samudra dan benua) adalah permukaan
bumi;yang merupakan bagian terdingin dari planet ini. Karena batuan dingin
mengalami deformasi secara perlahan, kita menyebut lapisan ini sebagai
lithosphere (lapisan yang kuat).
2.3

Litosfer dan Strukturnya

2.3.1. Pengertian Litosfer


Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan
sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan

terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi
dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer
seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan
atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan
aluminium oksida.
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran
antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau
padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar
yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan
mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya
bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup
yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak
berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi
sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut
dan terdeposit di dasar laut.
2.3.2. Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
Batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari-hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan
sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan
lebih tebal daripada di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:

a.

Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang

tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari jari barisfer
3.470 km.
b.
Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel, merupakan bahan cair
bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c.
Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1.

Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium
dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis
batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial

dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian
atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan

benua.
Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada
bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling
bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar

2.

samudra.
Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO 2 dan MgO
lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan
basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan
rata rata 65 km .

2.3.3. Material Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda.
Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
1.
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku
menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak
bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan
beku dibagi menjadi tiga macam :
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahanlahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam
adalah granit, diotit, dan gabbro.
b. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur
magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan
litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga
kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang
c.

besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.


Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku
di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan
beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
2.

Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk

dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari
hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin,
maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan
terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan
menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya
terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi

3. Batuan Sedimen Organik


Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
3.

Batuan Malihan (Metamorf)


Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau
penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen.
2.3.4. Pemanfaatan litosfer
Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap
kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas litosfer. Selanjutnya litosfer bagian bawah
mengandung bahan-bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahanbahan mineral atau tambang yang berasal dari litosfer bagian bawah diantaranya
minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.

2.4

Lempeng Tektonik dan Bentuknya


Teori Tektonika Lempeng (Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang

geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya buktibukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah
mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang
dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku
dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat
tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu

geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength)
yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya
menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin,
melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic
plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng
yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping).
Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung
samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.
Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
Pergerakan Lempeng (Plate Movement)
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang
satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen,
konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun
jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak
bertemu.
1.

Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break
apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada
lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley)
akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh
divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang
Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2.

Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain. Wilayah

dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona inilah
sering terjadi gempa. Pematang gunung api (volcanic ridges) dan parit samudra
3.

(oceanic trenhes) juga terbentuk di wilayah ini.


Batas Transfrom
Terjadi apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar, yaitu
bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu. Batas transfrom umumnya berada didasar laut, namun
ada juga yang berada didaratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas di
California, USA. Sesar ini meruppakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara
yang bergerak ke Tenggara, degan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat
laut.
Batas Konvergen
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu:
1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan
3) antara dua lempeng benua.
Konvergen Lempeng Benua - Samudra (Oceanic - Continental)
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua,
lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian
meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi
(volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang
terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen Lempeng Samudra - Samudra (Oceanic - Oceanic)
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra
lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi
yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung
berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau
vulkanik (volcanic island chain).

Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari
proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan
Lempeng AmerikaUtara.
Konvergen Lempeng Benua - Benua (Continental - Continental)
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya.
Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak
cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian
yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non
vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh
pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Lempeng - Lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:

Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng Benua

Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng Benua

Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara


50 sampai 55 juta tahun yang lalu) - Lempeng Benua

Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng Benua

Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia Timur Laut Lempeng Benua

Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng Benua


Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng Samudera

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng


India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng
Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan
benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang

mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan


terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua
di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu.
Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang
disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang
menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua
sisanya).
Subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung
berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak
lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di
sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah
Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami
gesekan atau benturan yang cukup keras. Penyebab utama bencana dan kerusakan
terhadap lingkungan hidup adalah gaya inersia yang ditimbulkan oleh goncangan
gempa dan berakibat merobohkan bangunan-bangunan yang tidak didesain tahan
gempa. Sementara penyebab ikutan gempa berupa:

Tsunami yang menghancurkan dan menghanyutkan bangunan-bangunan ringan di


desa-desa atau dusun-dusun di tepi pantai.
Berdasarkan jenis kerusakan akibat gempa bumi, yang paling banyak
menimbulkan korban jiwa adalah tsunami dan gaya-gaya inersia yang ditimbulkan
oleh gempa bumi. Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka untuk
menanggulangi bencana akibat gempa bumi dan bencana ikutannya, perlu
disusun suatu petunjuk teknik penanggulangan bencana gempa di Indonesia.
Tercakup di dalamnya pengkajian ulang terhadap Peta Zona Gempa yang telah
digunakan oleh berbagai instansi di Indonesia untuk keperluan perancangan infra
struktur tahan gempa.
http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.co.id/2013/12/struktur
-bumi-bentuk-dan-ukuran-bumi.html

Anda mungkin juga menyukai