Anda di halaman 1dari 7

Analisis Penerapan Tax Planning dalam Upaya

Meningkatkan Efisiensi Pembayaran


Beban Pajak Penghasilan pada
PT. Graha Mitra Sukarami

Noviandi Librata(folkx_gear@yahoo.co.id)
Kardinal (Kardinal@stmik-mdp.net)
Akuntansi S1
STIE MDP

Abstrak : Penulisan skripsi ini dibuat melalui penelitian yang dilakukan di PT. Graha Mitra Sukarami
Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perencanaan pajak untuk
mengefisienkan beban pajak pada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan PPh No.36 Tahun 2008. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan Pendekatan kualitatif, Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka,
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan perencanaan
pajak di PT Graha Mitra Sukarami telah berjalan sesuai dengan Undang Undang PPh No.36 Tahun
2008 sehingga tidak melanggar ketentuan yang berlaku dan terjadi efisiensi pembayaran beban pajak
penghasilan. Rekomendasi yang dapat diberikan sebagai koreksi atau langkah perbaikan adalah agar
penerapan perencanaan pajak yang dilakukan pada PT Graha Mitra Sukarami tetap dipertahankan karena
telah sesuai dengan peraturan Undang Undang Perpajakan yang berlaku, serta perusahaan harus
mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar tidak terjadi kesalahan.

Kata kunci: Penerapan Tax Planning, Pajak Penghasilan, Efisiensi

Abstract : Writing this paper made from studies conducted in PT. Graha Mitra Sukarami Palembang.
The purpose of this study is to reveal the tax planning to streamline the tax burden on PT. Graha Mitra
Sukarami Palembang in accordance with income tax legislation number 36 of 2008.
The research method used in this research is to use a qualitative approach, data was collected through
literature study, observation, interviews, and documentation. The results showed that the implementation
of tax planning at PT Graha Mitra Sukarami been run in accordance with the Act - Income Tax Act
number 36 of 2008 so it does not violate the applicable provisions and occur efficiency income tax
payments. The recommendations can be given as a correction or corrective measures implementation of
tax planning is to be done in PT Graha Mitra Sukarami maintained for compliance with the regulations
of Law - Tax Law in force, and companies must keep abreast of tax laws to avoid mistakes.

Keywords: Application of Tax Planning, Income Tax, Efficiency

1. PENDAHULUAN

Perencanaan merupakan salah satu dibutuhkan untuk memperoleh hasil


fungsi utama dari tujuan yang di inginkan suatu perusahaan.
manajemen.Secara umum perencanaan
merupakan langkah awal dalam PT.Graha Mitra Sukarami merupakan
menentukan tujuan perusahaan,dan perusahaan yang berbentuk badan
membuat strategi,cara pelaksanaan yang perseroan terbatas yang bergerak di
bidang properti dan memiliki tujuan a. Menerapkan peraturan
yang sama yaitu mencari laba yang perpajakan secara benar.
maksimal. Berdasarkan tarif pajak b. Usaha efisien untuk mencapai
penghasilan badan tersebut PT Graha laba dan likuiditas yang seharusnya.
Mitra Sukarami harus membayar pajak
sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2.3 Perencanaan Pajak
Bagi perusahaan biaya pajak
penghasilan tersebut cukup besar karena Menurut Erly Suandy (2011,h6),
PT Graha Mitra Sukarami belum perencanaan pajak adalah langkah awal
menerapkan perencanaan pajak sebagai dalam manajemen pajak. Pada tahap ini
upaya mengefisienkan pembayaran dilakukan pengumpulan dan penelitian
pajak, maka dari itu penulis tertarik terhadap peraturan perpajakan agar
untuk melakukan penulisan skripsi dapat diseleksi jenis tindakan
dengan judul Analisis Penerapan Tax penghematan pajak yang akan
Planning Dalam Upaya dilakukan.
Meningkatkan Efisiensi Pembayaran
Beban Pajak Penghasilan Pada Tujuan Perencanaan Pajak adalah
PT.Graha Mitra Sukarami. merekayasa agar beban pajak (Tax
Burden) serendah mungkin dengan
memanfaatkan peraturan yang ada
2. LANDASAN TEORI tetapi berbeda dengan tujuan
pembuatan undang-undang maka tax
2.1 Efisiensi planning disini sama dengan tax
avoidance karena secara hakikat
Dalam pengertian yang umum, suatu ekonomis kedua-duanya berusaha untuk
perusahaan yang efisien adalah suatu memaksimalkan penghasilan setelah
perusahaan yang dalam produksinya pajak (after tax return) karena pajak
menghasilkan barang atau jasa dengan merupakan unsur pengurang laba yang
cepat, lancar dan dengan pemborosan tersedia baik untuk dibagikan kepada
yang minimum. pemegang saham maupun
diinvestasikan kembali.
2.2 Manajemen Pajak
2.4 Manfaat Perencanaan Pajak
Menurut Erly Suandy (2011,h6)
manajemen pajak adalah sarana untuk Tax planning merupakan bagian
memenuhi kewajiban perpajakan dari manajemen memiliki beberapa
dengan benar tetapi jumlah pajak yang manfaat yang berguna bagi perusahaan
di bayar dapat ditekan serendah yang melaksanakan kegiatan usaha
mungkin untuk memperoleh laba dan dalam mencapai laba maksimum.
likuiditas yang diharapkan. Ada 4 hal yang penting diambil
Upaya untuk melakukan sebagai keuntungan dalam perencanaan
penghematan pajak secara legal dapat pajak yaitu:
dilakukan melalui manajemen pajak. 1. Penghematan kas keluar, pajak
Suandy mendefenisikan bahwa dianggap sebagai unsur biaya yang
manajemen pajak adalah sarana untuk dapat diefisienkan.
memenuhi kewajiban perpajakan 2. Mengatur aliran kas, karena dengan
dengan benar tetapi jumlah pajak dapat perencanaan pajak yang dikelola secara
ditekan serendah mungkin untuk tepat perusahaan dapat menyusun
memperoleh laba dan likuiditas yang anggaran kas lebih akurat mengestimasi
diharapkan. kebutuhan kas terhadap
Tujuan manajemen pajak terbagi pajak.Menentukan waktu
dua yaitu : 3. pembayaran, sehingga tidak terlalu
awal atau terlambat yang
mengakibatkan dikenakannya denda 3.2 Objek/Subyek Penelitian
atau sanksi.
4.Membuat data-data terbaru untuk Penelitian ini dilakukan di
mengupdate peraturan perpajakan. PT.Graha Mitra Sukarami yang
bergerak di bidang properti yang
Untuk menghemat pajak dapat beralamat di Jalan Tembus Terminal
dilakukan prinsip-prinsip sebagai Alang-Alang Lebar Ruko Blok AB
berikut : 02-03 Palembang.
1. Memanfaatkan secara
optimal ketentuan-ketentuan 3.3 Pemilihan Informan Kunci
perpajakan yang berlaku.
2. Mengambil keuntungan Informan kunci dalam
dari pemilihan bentuk- bentuk usaha penelitian ini adalah manajer
yang tepat. keuangan pada PT.Graha Mitra
Sukarami.
3. METODE PENELITIAN
3.4 Jenis Data
3.1 Pendekatan Penelitian
Menurut Suliyanto (2006, h131-
Menurut Sugiyono (2006,h10- 133) jenis data dibagi menjadi 2
12) pendekatan penelitian terbagi dalam yaitu:
dua macam yaitu pendekatan kualitatif 1. Data Primer adalah
dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan Data yang diperoleh langsung dari
kualitatif adalah metode penelitian yang perusahaan atau data yang terjadi
berlandaskan pada filsafat di lapangan penelitian yang
postpositivisme, dimana digunakan diperoleh dengan wawancara dan
untuk meneliti para kondisi objek yang kemudian akan diolah oleh
alamiah dimana peneliti sebagai penulis.
instrument kunci dan teknik 2. Data Sekunder adalah
pengumpulan dilakukan secara Data yang telah ada di perusahaan
gabungan. seperti struktur organisasi,sejarah
perusahaan, dan laporan
Pendekatan kuantitatif keuangan.
adalah pendekatan yang berangkat dari Data yang akan digunakan dalam
keyakinan bahwa legitimasi sebuah penelitian ini adalah data sekunder.
sains dan penggunaan data data yang
terukur secara tepat yang diperoleh 3.5 Teknik Pengumpulan Data
melalui survey/kuisioner dan
dikombinasikan dengan statistik dan Menurut Sugiyono (2006,h130-
pengujian hipotesis yang bebas 139) Prosedur pengumpulan data yang
nilai/objektif. Penelitian ini digunakan adalah :
menggunakan pendekatan kualitatif 1. Studi Pustaka, untuk mengkaji
dengan maksud peneliti dapat sumber tertulis yang berasal dari
mendeskripsikan secara jelas dan rinci, PT.Graha Mitra Sukarami yang
serta mendapat data yang mendalam dari berupa Laporan keuangan
penelitian tentang analisis penerapan tax perusahaan.
planning dalam upaya meningkatkan 2. Wawancara, dengan mengadakan
efisiensi pembayaran beban pajak tanya jawab dengan bagian
penghasilan pada perusahaan PT.Graha akuntansi atau perpajakan dan
Mitra Sukarami. bagian lainnya yang berhubungan
dengan objek penelitian.
3. Observasi, melakukan pengamatan
langsung ke PT.Graha Mitra
Sukarami mengenai kebijakan bukan objek pajak. Karena itu,
perencanaan pajak penghasilan. perlu diketahui penghasilan yang
4. Dokumentasi, melakukan menjadi objek pajak, penghasilan
pengamatan langsung terhadap yang dikenakan pajak final dan
dokumen-dokumen yang ada pada penghasilan yang bukan objek
PT.Graha Mitra Sukarami. pajak. Penghasilan yang menjadi
objek pajak adalah penghasilan-
3.6 Teknik Analisis Data penghasilan yang termasuk dalam
pasal 4 ayat 1 Undang-Undang No.
Menurut Sugiyono 17 Tahun 2000 sebagaimana telah
(2006,h140-141) Teknik analisis diubah menjadi Undang-Undang
terbagi menjadi dua yaitu: No. 36 Tahun 2008.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah 4.2 Memaksimalkan Biaya
analisis yang tidak dapat Fiskal dan Meminimalkan Biaya
dinyatakan dalam angka-angka yang Tidak Diperkenankan Sebagai
dan dapat merupakan jawaban Pengurang
dari suatu peristiwa yang sulit
diukur. 1. Biaya Makan/Minum
2. Analisis Kuantitatif Perusahaan tidak memberikan
Analisis kuantitatif adalah uang makan siang ataupun
analisis yang dapat dinyatakan tunjangan beras kepada karyawan,
dalam bentuk angka-angka dan tetapi perusahaan memberikan
dapat dihitung dengan rumus makan dan minum bersama bagi
statistik. karyawan. Pemberian makan
Teknik analisis data yang bersama bagi karyawan bukan
digunakan dalam penelitian ini merupakan Objek Pajak PPh Pasal
adalah metode analisis 21 karena makan bersama
deskriptif kualitatif yang merupakan pemberian dalam
digunakan untuk penelaahan bentuk natura. Dengan demikian
secara sistematis dalam dari sisi karyawan pemberian
penerapan tax planning dengan makan ini tidak akan menambah
melakukan analisis dalam PPh pasal 21 terutang. Di sisi
berbagai prosedur yang perusahaan berdasarkan pasal 9
meliputi wawancara, penelitian ayat (1) huruf e UU PPh No. 36
dokumen atas semua prosedur tahun 2008, penggantian atau
di atas. imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan
dalam bentuk natura atau
4 HASIL PENELITIAN DAN kenikmatan tidak dapat dibebankan
PEMBAHASAN sebagai biaya, kecuali penyediaan
makanan dan minuman bagi
4.1 Pembahasan seluruh pegawai. Artinya
pemberian makan dan minum
Dalam melaksanakan bersama walaupun bentuknya
perencanaan pajak wajib pajak natura, dapat dibiayakan oleh
berupaya untuk meminimalkan perusahaan. Dengan demikian disisi
pajak, salah satunya adalah perusahaan akan mengurangi PPh
memaksimalkan penghasilan yang badan yang terutang. Apabila
dikecualikan. Usaha dibandingkan perlakuan pajak
memaksimalkan penghasilan yang dalam hal pembiayaan pemberian
dikecualikan adalah usaha makan bersama dengan pemberian
memaksimalkan penghasilan yang tunjangan makan berupa uang
kehadiran, maka akan lebih dikurangkan dari penghasilan bruto.
menguntungkan karyawan dan Contoh Biaya "entertainment",
perusahaan apabila memilih representasi, jamuan dan sejenisnya
kebijakan pemberian makan adalah jamuan makan untuk relasi
bersama karena dengan bisnis.
memberikan makan bersama bukan
merupakan penghasilan bagi Wajib Pajak harus dapat
karyawan sedangkan apabila membuktikan, bahwa biaya-biaya
diberikan berupa tunjangan makan, tersebut telah benar-benar
maka tunjangan makan tersebut dikeluarkan (formal) dan benar ada
menjadi Penghasilan Kena Pajak hubungannya dengan kegiatan
bagi karyawan. perusahaan untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara
2. Biaya Penyusutan dan penghasilan perusahaan (materiil)
Perbaikan Kendaraan dengan melampirkan pada Surat
Perusahaan menyediakan Pemberitahuan Tahunan Tahun
kendaraan dinas yang disediakan 2011 daftar nominatif.
direktur pemasaran. Biaya
perbaikan/pemeliharaan/penyusutan Dari laporan yang disajikan
kendaraan dipakai oleh direktur, ada hal-hal tertentu yang dapat
tidak dapat dikurangkan seluruhnya dilakukan oleh perusahaan untuk
sebagai biaya perawatan dan dapat mengefisienkan pajak
penyusutan kendaraan dalam terutang yaitu :
laporan laba rugi perusahaan. 1. B
Jumlah biaya yang dapat iaya fiskal yang diperkenankan oleh
dibiayakan hanya 50% karena undang undang PPh No.36 Tahun
sesuai dengan Keputusan Direktur 2008 pasal 6 ayat 1 huruf(g) yaitu,
Jenderal Pajak Nomor KEP- biaya sdm, belum maksimal
220/PJ/2002 pasal 3 ayat (2), biaya dipergunakan oleh perusahaan.
dibebankan sebagai biaya 2. Biaya entertainment pada
perusahaan sebesar 50% dari perusahaan tidak melampirkan SPT
jumlah biaya pemeliharaan atau tahunan, maka biaya tersebut tidak
perbaikan dalam tahun pajak yang dapat dikurangkan.
bersangkutan. Perusahaan dapat Dengan mempertimbangkan
membiayakan seluruhnya apabila tindakan-tindakan yang sebaiknya
kendaraan kantor tidak diberikan diambil oleh Perusahaan dalam
sebagai fasilitas bagi direktur, mengefisienkan pajak penghasilan
melainkan digunakan sepenuhnya badan tahun 2011 maka dari dua
hanya untuk keperluan perusahaan hal pokok diatas dapat dilakukan
saja. Hal ini juga menghindari kegiatan yang dapat
penggunaan kendaraan kantor mengefisienkan pajak penghasilan
untuk keperluan pribadi karyawan, yaitu:
misalnya supir perusahaan.
1. Pemberian
3. Biaya Entertainment pengembangan SDM dan pelatihan
Menurut Pasal 6 ayat (1) bagi karyawan bagian accounting
huruf a Undang-undang Pajak wajar dengan kebutuhan
Penghasilan No.36 Tahun 2008 perusahaan agar dapat
tentang Biaya "entertainment", meningkatkan kinerja dan kualitas
representasi, jamuan dan sejenisnya bagi perusahaan. Oleh karena itu,
sepanjang untuk mendapatkan, perusahaan dapat menambah
menagih dan memelihara pemberian dana untuk
penghasilan pada dasarnya dapat pengembangan SDM, sehingga
akan menambah biaya keperluan ada penghematan pajak sebesar Rp
kantor sebesar Rp 36.000.000; 53.972.313, penghematan ini terjadi
untuk tiga orang selama enam karena PT Graha Mitra Sukarami
bulan, pemberian pendidikan juga memberikan pelatihan kepada
menjadi alternatif dalam menambah karyawan atau memberikan
biaya perusahaan. Kegiatan ini pengembangan SDM, hal ini
meskipun mengurangi kas pada diperbolehkan dalam undang
perusahaan sebesar Rp 55.000.000; undang pajak penghasilan nomor 36
tetapi di lain pihak ada dua hal yang tahun 2008 pasal 6 ayat 1 huruf g.
dapat dicapai yaitu pertama,
peningkatan SDM dalam 5.2 Saran
perusahaan, kedua sebagai
pengurang laba komersial. Dari dua Berdasarkan hasil kegiatan
kegiatan tersebut ada tambahan penelitian yang dilakukan, maka
biaya sebesar Rp 91.000.000 penulis memberikan saran agar
2. Biaya entertainment penerapan perencanaan pajak yang
dalam perusahaan ini tidak dilakukan pada PT Graha Mitra
melampirkan SPT tahunan karena Sukarami tetap dipertahankan karena
Wajib Pajak harus dapat telah sesuai dengan peraturan
membuktikan, bahwa biaya-biaya Undang Undang Perpajakan yang
tersebut telah benar-benar berlaku, serta perusahaan harus
dikeluarkan (formal) dan benar ada mengikuti perkembangan peraturan
hubungannya dengan kegiatan perpajakan agar tidak terjadi
perusahaan untuk mendapatkan, kesalahan.
menagih dan memelihara
penghasilan perusahaan (materiil)
dengan melampirkan pada Surat DAFTAR PUSTAKA
Pemberitahuan Tahunan Tahun
2011 daftar nominatif sesuai 1. Ampa,Andi 2011, Implementasi Tax
dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Planning dalam Upaya Meningkatkan
Undang-undang Pajak Penghasilan Kinerja Perusahaan Pada PT.Bank
No.36 Tahun 2008 tentang Biaya Sulsel,Makasar
"entertainment". Sehingga
dilakukan koreksi positif sebesar 2. Inria,Dina 2009, Penerapan
Rp 20.331.500 Perencanaan Pajak Atas PPh Badan
Sebagai Upaya Dalam Meminimalisasi
PPh Badan Yang Terutang Pada PT X,
5 PENUTUP Surabaya.

5.1 Kesimpulan 3. Mardiasm 2006, Perpajakan, Edisi


revisi 2006, Andi Offset, Yogyakarta.
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan 4. Purwono,Herry 2010, Hukum Pajak,
pada bab sebelumnya, maka Erlangga, Jakarta.
kesimpulan yang dapat diambil pada
penelitian ini yaitu: 5. Ramayanti, Eni 2009, Penerapan Tax
Dari hasil perhitungan pada bab Planning Atas Pajak Penghasilan
sebelumnya terlihat jumlah pajak Badan Pada PT Agricon Putra Citra
penghasilan terutang yang sangat Optima Cabang Medan, Medan.
berbeda yaitu dari Rp 6. Resmi, Siti 2009, Pepajakan Teori &
12.280.471.870 sebelum perencanaan Kasus, Salemba Empat, Jakarta.
pajak menjadi Rp 12.226.499.557
setelah perencanaan pajak. Artinya
7. Suandy,Erly 2011, Perencanaan 10. _____ 2011, Undang-Undang no. 7
Pajak, Salemba Empat, Jakarta. Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Sebagaimana Yang Telah Diubah
8. Sugiyono 2006, Metode Penelitian Dengan Undang-Undang nomor 36
kuantitatif, kualitatif dan R&D, Tahun 2008.
Alfabeta, Bandung.
11. _____ Keputusan Direktur Jenderal
9. Waluyo 2011, Perpajakan Indonesia, Pajak Nomor KEP-220/PJ/2002 pasal
Salemba Empat, Jakarta. 3 ayat (2).

Anda mungkin juga menyukai