Makalah Jenis Pemilihan Media
Makalah Jenis Pemilihan Media
A. Pembahasan
1. Jenis pemilihan media
Dilihat dari mekanismenya, Anderson (1976) membagi model pemilihan media menjadi
dua macam, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
1) Pemilihan tertutup adalah proses pemilihan yang dilakukan dari atas (Dinas Pendidikan).
Sekolah hanya terima jadi keputusan yang sudah diambil oleh Dinas Pendidikan. Dalam
hal ini, sekolah tidak punya alternatif lain kecuali menerima dan menggunakannya.
Dalam kondisi seperti ini, yang bisa dilakukan guru hanyalah memilih topik/ pokok
bahasan yang cocok untuk dimediakan pada jenis media yang tersedia. Misalnya saja,
telah ditetapkan bahwa media yang telah digunakan adalah media audio. Dalam situasi
demikian, pertanyaannya bukanlah mengapa media audio yang digunakan, tidak media
lain, melainkan topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio agar
media yang tersedia dapat dimanfaatkan. Masalahnya ialah bahwa tidak semua topik
cocok dengan media yang tersedia, apalagi pengadaannya tidak didasarkan analisis
keburuhan, sehingga keberadaan media itu kurang termanfaatkan. Mekanisme pemilihan
tertutup merupakan kebijakan bersifat top down.
2) Pemilihan terbuka adalah kebijakan dari cara tertutup, yaitu pemilihan yang bersifat
bottom up artinya guru atau sekolah bebas memilih dan mengusulkan jenis media apa
saja yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah masing-masing.
Pada model ini, alternatif pemilihan media terbuka sangat luas. Oleh karena itu, para guru
dituntut kemampuan dan keterampilannya untuk melakukan proses pemilihan. Proses
pemilihan itu sendiri sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor
yang harus dipertimbangkan. Proses pemilihan terbuka ini sifatnya lebih luas karena
benar-benar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Seorang guru
kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan
terbuka dengan pemilihan tertutup.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
a) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas
dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material);
b) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang
ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian
hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap
kategori pembelajaran itu menuntutperilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian
akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
c) Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal,
seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
d) Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar)
dan keefektifan biaya.
e) Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan/atau
audio);
Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/atau
kegiatan fisik);
Kemampuan mengakomodasikan umpan balik;
Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi stimulus, dan
untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
Misalnya, untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan.
Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa
memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang
paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
Adapun kriteria lainnya agar pemilihan media tepat sasaran, maka perlu diperhatikan
berbagai faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran.
Memilih media hendaknya dilakukan secara cermat dan pertimbangan yang matang.
Pertimbangan tersebut didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu. Kriteria media pembelajaran
yang baik yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media adalah sebagai berikut:
Jelas dan rapi. Media yang baik harus jelas dan rapi dalam penyajiannya. Jelas dan rapi
juga mencakup layout atau pengaturan format sajian, suara, tulisan dan ilustrasi gambar.
Media yang kurang rapi dapat mengurangi kemenarikan dan kejelasan media tersebut
sehingga fungsinya tidak maksimal dalam perbaikan pembelajaran.
Bersih dan menarik. Bersih di sini berarti tidak ada gangguan yang tak perlu pada teks,
gambar, suara dan video. Media yang kurang bersih biasanya kurang menarik karena
mengganggu kosentrasi dan kemenarikan media.
Cocok dengan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat
untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
Relevan dengan topik yang diajarkan. Media harus sesuai dengan karakteristik isi berupa
fakta, konsep, prinsip, prosedural atau generalisasi. Agar dapat membantu proses
pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media yang baik adalah media yang sesuai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau
gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Praktis, luwes, dan tahan. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih
media yang ada. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun
dengan peralatan yang tersedia disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa
kemana-mana.
Berkualitas baik. Kriteria media secara teknis harus berkualitas baik. Misalnya,
pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis
tertentu, seperti visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang (Arsyad,
2003).
Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar. Media yang terlalu besar sulit digunakan
dalam suatu kelas yang berukuran terbatas dan dapat menyebabkan kegiatan
pembelajaran kurang kondusif.
B. kesimpulan
Daftar pustaka
Asyhar, Rayandra, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada,
2011.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Aliwar, S. Ag, M. Pd, Buku Ajar Media Pembelajaran, Kendari: CK Shadra, 2008.