Anda di halaman 1dari 67

Editor:

Ari Budi Wicaksono


Ariani Gandasari
Diah Ekawati
Tiara Nurlianda Bakti
Yearry Fachmi Al Fikri
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Kata
Pengantar

D
engan memanjatkan puji syukur dan kehadirat Allah SWT.,
atas Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
laporan karya tulis ilmiah ini, walaupun dalam proses
pengerjaan dan pembuatannya banyak sekali hambatannya.

Laporan karya tulis ilmiah merupakan kumpulan karya tulis ilmiah


mengenai Perencanaan Lingkungan. Karya tulis Ini disusun untuk
memenuhi tugas dalam Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan.

Selanjutnya pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan


terima kasih kepada Allah SWT. Yang telah memberikan ridho dan
nikmat sehat yang tiada tara serta kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik, atas segala bantuan dan
dukungan dalam pengerjaan laporan studio ini, baik berupa materi
maupun spiritual, kemudian kami sampaikan kepada :
1. Ir. Kusmalinda Madjid MSi, selaku Ketua Jurusan serta
Koordinator Studio di Jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota.
2. Bapak Medtry, ST. MT., selaku Dosen Studio Perencanaan
Lingkungan Perumahan Tahun 2014, yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingannya
kepada kami.
3. Ayah dan Ibu tercinta, tersayang, dan terbaik untuk selama-
lamanya yang telah memberikan motivasi hingga tahap
akhir penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Tak ada sesuatu yang sempurna, begitu pun dengan karya tulis ilmiah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan sekali lontaran kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk menjadikan laporan ini
menjadi lebih baik. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.

Setu, 26 Desember 2015

Tim Penyusun
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Daftar
Isi

A AIR
10 PERSOALAN BANJIR DAN SOLUSI PENANGANANNYA
Airlangga Mirza Amin - 123120014
16 MASALAH PENCEMARAN DAS CITARUM DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
Ariella Noor Azyyati - 123130010
24 PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT SECARA BERKELANJUTAN MELALUI PENGELOLAAN
TATA AIR LAHAN GAMBUT DI KALIMANTAN TENGAH
Diah Ekawati - 123130016
36 PENCEMARAN AIR DI SEPANJANG SUNGAI CITARUM OLEH LIMBAH DOMESTIK DAN
INDUSTRI
Hanifa Nurapriliani 123120004
42 PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE DANSOLUSI PENANGGULANGANNYA
Nino Widiasmoro Aji -123120011
48 PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE-CILIWUNG OLEH SAMPAH DOMESTIK
Rifky Dwi Septian 123110013
52 MENYIASATI KRISIS AIR BERSIH DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH DI
PESISIR
Puri Adriani 123130015
58 PENDANGKALAN SUNGAI MUSI (STUDI KASUS: SUNGAI MUSI)
Sagita Umbara Jaya N 123105004
64 PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI PADA SUNGAI DI KABUPATEN TANGERANG
Yearry Fachmi Alfikri - 123120006

HUTAN
70 MEMAHAMI PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN SERTA UPAYA
PENANGGULANGANNYA KASUS DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Jashinta Sari Sujarwati 123130012
86 PARU-PARU DUNIA DAN KRISIS IKLIM (STUDI KASUS: HUTAN TROPIS DAN LAHAN
GAMBUT DI SEMENANJUNG KAMPAR, PROVINSI RIAU
Tiara Nurlianda Bakti 123130024
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

A LAHAN
94 KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (STUDI KASUS:
PERUMAHAN GRAHA RAYA, KELURAHAN PAKU JAYA, KECAMATAN SERPONG
UTARA,KOTA TANGERANG SELATAN)
Aldy Firdaus 123120017
104 PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DAN RUANG TERBUKA NON HIJAU DI PROVINSI
DKI JAKARTA
Ariani Gandasari 123120013
110 PERMASALAHAN KONVERSI LAHAN DI PANTAI INDAH KAPUK
Chomeini Bayu Ibrahim 123120009
116 PERENCANAAN WILAYAH RAWAN GERAKAN TANAH DI BANJARNEGARA, JAWA
TENGAH
Nur Amalia Safitri 123130022

PESISIR
130 DAMPAK BANJIR ROB TERHADAP WILAYAH PESISIR KOTA SEMARANG
Ari Budi Wicaksono 123130003
140 IDENTIFIKASI KERUSAKAN KAWASAN MANGROVE DAN ALTERNATIF REHABILITASI DI
KECAMATAN TELUKNAGA, KABUPATEN TANGERANG
Niken Yanuarti K - 123125001

SAMPAH
146 DAMPAK PENUMPUKAN SAMPAH DI PASAR CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN
Arief Andhika Widia Putra 123130007
154 PERMASALAHAN SAMPAH DI IBUKOTA DAN BEBERAPA UPAYA UNTUK
MENANGGULANGINYA (STUDI KASUS: PROVINSI DKI JAKARTA)
Noorselly Dyah Permatasari 123120007
164 MENGIDENTIFIKASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA TANGERANG
(STUDI KASUS: PERUMAHAN TOTAL PERSADA, KECAMATAN PERIUK, KOTA
TANGERANG)
Octariana Nuur Syafaati 123120010
172 PENGELOLAAN BEBAGAI JENIS SAMPAH DI KOTA DEPOK (STUDI KASUS: KECAMATAN
SAWANGAN)
Ratna Lestari-123120001
176 SAMPAH DI KOTA BANDUNG HAL SEPELE YANG BERDAMPAK BESAR
Riki Aprianto 123130023
I:
Air

9 Judul Persoalan Banjir Dan Solusi Penanganannya // Masalah Pencemaran DAS Citarum Dan Upaya
Pencegahannya // Pengolahan Lahan Gambut Secara Berkelanjutan Melalui Pengolahan Tata
Air Lahan Gambut Di Kalimantan Tengah // Pencemaran Air Di Sepanjang Sungai Citarum Oleh
Limbah Domestik Dan Industri // Pencemaran Air Sungai Cisadane Dan Solusi Penanggulangannya
// Pencemaran Air Sungai Cisadane-Ciliwung Oleh Sampah Domestik // Menyiasati Krisis Air
Bersih Dengan Teknologi Pengolahan Air Bersih Di Pesisir // Pendangkalan Sungai Musi (Studi
Kasus : Sungai Musi) // Pencemaran Sungai Oleh Limbah Industri Di Kabupaten Tangerang
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PERSOALAN BANJIR DAN SOLUSI


PENANGANANNYA

Airlangga Mirza Amin mirzaairlangga@ymail.com


123 120014

abstrak

Banjir di Jakarta adalah suatu keniscayaan karena berada di menggunakan lahan sesuai dengan kaidah konservasi tanah
daerah hilir DAS Ciliwung dan beberapa daerahnya bahkan dan air semakin menyadarkan penduduk akan pentingnya
lebih rendah dari permukaan air laut. Penyebab banjir di penerapan prinsip konservasi dalam penggunaan.
Jakarta adalah peristiwa alam (dinamis), kondisi fisik (statis)
dan kegiatan manusia (dinamis). Interaksi ketiga faktor
tersebut yang dapat memunculkan banjir apabila terdapat
ketidakseimbangan ekologis dan seringkali dipicu oleh
kegiatan manusia yang terlalu mengeksploitasi sumberdaya
alam. Solusi untuk mengendalikan banjir di Jakarta adalah
Peningkatan kapasitas saluran drainase; Mempertahankan
dan menghidupkan situ-situ yang masih ada; Pembuatan
sumur resapan; Rehabilitasi Daerah Tangkapan Air;
Membuat hutan mangrove di sepanjang pantai utara;
dan Meningkatkan infiltrasi air di daerah hulu DAS
Ciliwung, yakni daerah atas dari Jakarta yaitu dengan cara

Kata Kunci: Banjir, persoalan banjir, solusi penanganan


banjir.
10
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN

Indonesia sudah teridentifikasi sebagai negara rawan butuh tempat tinggal. Pemenuhuan kebutuhan kaum
bencana. Tidak bisa dipungkiri karena beberapa tahun miskin/ berpenghasilan rendah untuk bertempat tinggal
terakhir ini, bencana memang sering terjadi mulai dari mempunyai area tersendiri, dimana area tersebut
bencana yang disebabkan oleh alam maupun bencana mempunyai nilai lahan yang terjangkau namun tentunya
karena kesalahan manusia (human error). Kesalahan dengan fasilitas dan kondisi yang seadanya bahkan
manusia yang menyebabkan bencana seringkali tidak cenderung buruk yang sering disebut sebagai kawasan
disadari, hal ini karena kultur pembangunan di Indonesia kumuh. Kawasan kumuh ini mempunyai permasalahan
yang hanya business oriented tanpa memperhatikan terhadap kondisi sosial ekonomi yang rendah dan
aspek lingkungan (sustainable development). Bencana degradasi lingkungan. Keadaan lingkungan yang buruk
akibat kesalahan manusia yang sering terjadi di Indonesia mengakibatkan suatu kawasan rawan akan bahaya
adalah bencana banjir. Setiap musim penghujan dan bencana, yaitu bencana banjir, resiko kebakaran
tiba banyak daerah yang terkena banjir seperti Kota dan penyakit endemik. Persoalan bencana banjir ini
Semarang dihadapkan dengan masalah adanya banjir. perlu penanganan khusus dan harus lebih diperhatikan
Selain di Kota semarang, banjir juga terus melanda Kota dengan mencari solusi dan penanganan yang tepat agar
Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, dapat terciptkan kehidupan yang lebih baik.
banjir di Kota Jakarta dan Kota Semarang datang
setiap tahunnya. Keadaan yang seperti ini akan sangat
mengganggu perkembangan Kota Jakarta dan Kota
Semarang. Selain akan mengakibatkan kerugian secara
materiil, banjir menimbulkan kesan ketidaknyamanan
dan mengganggn aktivitas sehingga akan mengganggu
pertumbuhan kota.

Bencana banjir merupakan kejadian alam yang dapat


terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian
jiwa, harta dan benda. Kerugian akibat banjir adalah
perhitungan kerusakan bangunan, kehilangan barang
berharga, hingga opportunity cost saat semua orang
tidak bisa masuk kerja dan sekolah. Banjir tidak dapat
dicegah, namun hanya dapat dikendalikan dan dikurangi
dampak kerugian yang diakibatkannya. Berhubung
datangnya relatif cepat, untuk mengurangi kerugian
akibat bencana tersebut perlu dipersiapkan penanganan
secara cepat dan tepat.

Pada umumnya, pembangunan lingkungan pemukiman


akan menghindari kawasan yang rentan terhadap banjir.
Sejalan dengan pertumbuhan kota dan permasalahan
lahan, daerah perumahan baru dan pusatpusat
kegiatan komersial berkembang dan meluas ke arah
daerah yang rentan banjir yang sebelumnya dihindari.
Selain itu, kebutuhan lahan yang meningkat tajam,
tentunya mempengaruhi harga lahan di perkotaan.
Bagi masyarakat yang mampu, hal ini bukanlah sebuah
permasalahan pelik, namun masyarakat kota tidak
hanya terdiri dengan masyarakat berpenghasilan
menengah keatas (the have) saja, melainkan juga
terdapat kaum-kaum miskin (the have not) yang juga

11
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KAJIAN LITERATUR

MACAM-MACAM JENIS BANJIR 4. Banjir rob (laut pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh
Bencana banjir yang terjadi terbagi menjadi berbagai
pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap
jenis yaitu sebagai berikut:
melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang
1. Banjir air
pasang ini umumnya akan menahan air sungai
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah
yang seharusnya mengalir ke laut. Karena jumlah
umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya
air sungai yang sudah menumpuk, akhirnya
air sungai, danau, atau got, sehingga air akan
mampu menjebol tanggul dan menggenangi
meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya
daratan.
banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang
turun terus-menerus hingga sungai atau danau
5. Banjir lahar dingin
tidak mampu lagi menampung air.
Salah satu dari macam-macam banjir adalah
banjir lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya
2. Banjir Cileuncang
hanya terjadi ketika terjadi erupsi gunung
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan
berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar
banjir air. Namun, banjir cileuncang ini disebabkan
dingin dari puncak gunung dan mengalir ke
oleh hujan yang sangat deras dengan debit air
daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini
yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi
mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga
karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa
air sungai akan mudah meluap dan bisa meluber
segera mengalir melalui saluran atau got-got di
ke pemukiman warga.
sekitar rumah warga. Jika banjir air bisa terjadi
dalam waktu yang cukup lama, maka banjir
6. Banjir lumpur
cileuncang adalah banjir dadakan (langsung
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir
terjadi saat hujan tiba).
Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir
bandang, tapi lebih disebabkan oleh keluarnya
3. Banjir bandang
lumpur dari dalam bumi dan menggenangi
Salah satu dari macam-macam banjir adalah
daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi
banjir bandang. Tak hanya banjir dengan materi
bukan lumpur biasa, tapi juga mengandung
air, tapi banjir yang satu ini juga mengangkut
bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
material lain berupa lumpur. Banjir seperti
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas
ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air,
di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik,
karena seseorang tidak akan mampu berenang
malah semakin banyak titik-titik semburan
di tengah-tengah banjir jenis ini untuk
baru di sekitar titik semburan lumpur utama.
menyelamatkan diri. Tak hanya itu, banjir bandang
Itulah beberapa contoh macam-macam banjir
mampu menghanyutkan apapun, karena itu
yang terjadi di permukaan bumi. Semua banjir
daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasanya
memiliki efek yang sama. Dampak buruk banjir
terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah
tentu saja bisa merusak pemukiman warga,
pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu
terutama banjir bandang dan juga banjir lumpur.
ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan
sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu
berukuran besar. Material-material ini tentu
bisa merusak pemukiman warga yang berada di
wilayah sekitar pegunungan.

12
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

PENYEBAB TERJADINYA BENCANA BANJIR Hal yang kadang kurang luput dari pengamatan kita
berkaitan dengan hak perlindungan dan keselamatan
Bencana banjir dapat diakibatkan oleh faktor alam dan adalah early warning atau peringatan dini. Sebagai upaya
juga disebabkan karena ulah manusia itu sendiri. Hal ini kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana. Selain
dapat dilihat seperti permalahan bencana banjir akibat juga, pengetahuan tentang ancaman bencana yang
luapan Sungai Citarum di wilayah Kabupaten Bandung ada, kemampuan meminimalisasi risiko dan kesiapan
yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam menghadapi kondisi kritis (emergency).
beberapa hari sehingga membuat air dalam sungai
meluap. Selain itu hal ini juga tidak lepas dari terjadinya Banjir yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia
penyempitan kali yang disebabkan bangunan di bantaran juga dapat disebabkan karena sistem drainasi di wilayah
kali memberi kontribusi penyebab banjir. tersebut yang buruk. Serta perkembangan pemukiman
yang tidak terkendali di daerah sekitar aliran sungan
Banjir terjadi juga dapat terjadi karena air limpasan yang menyebabkan meningkatnya volume sampah yang
macet. Macetnya air limpasan terjadi karena dibuang ke badan sungai.
kapasitas air limpasan melebihi saluran yang dapat
menampungnya dan kecepatan mengalirnya air di Penyebab dari bencana banjir baik yang disebabkan
saluran tidak lebih cepat dari curah hujan. Dalam istilah alam dan ulah manusia sebenarnya memperlihatkan
teknik ini yang disebut Debit Air. Debit air adalah volume bahwa kurangnya kesadaran manusia itu sendiri akan
air yang mengalir per satuan waktu, dengan satuannya pentingnya menjaga lingkungan.
m3/detik. Macetnya air limpasan bisa terjadi karena
debit air hujan > debit air di saluran. Volume air hujan per
detik lebih banyak daripada volume air per detik yang
dapat dialirkan lewat saluran. Oleh karena itu air meluap SOLUSI PERSOALAN BANJIR
dari saluran ke jalan, bahkan bila luapannya terlalu tinggi Persoalan banjir merupakan persoalan bersama yang
air akan masuk ke pemukiman. Dan air limpasan ini pada harus dilakukan secara tepat dan baik demi kehidupan
akhirnya mengalir ke sungai. Luapan sungai Ciliwung yang lebih baik dan nyaman. Solusi persoalan banjir dapat
(untuk kasus Jakarta) sudah pasti mengakibatkan banjir dilakukan dengan mewujudkan sistem drainase kota
di daerah aliran sungai. yang dapat memberikan alternatif penyelesaian masalah
banjir. Melalui penerapan lubang resapan dengan teknik
Selain itu penyebab air adalah semakin minim resapan Biopori ini, dapat dilakukan konservasi air, sehingga air
air, karena semakin hari semakin banyak pembangunan dapat disimpan di dalam tanah. Diharapkan pada musim
terutama di Kota-kota besar. Pembangunan kemarau tidak terjadi kekeringan dan sebaliknya di
pembangunan seperti Gedung, mall, pemukiman, bahkan musim hujan tidak banjir. Lebih jauh lagi, sampah rumah
jalan-jalan di kampung yang diubah menjadi beton akan tangga yang selama ini disia-siakan pengelolaannya
mengurangi resapan air. Daerah rawa yang tadinya dan seringkali menjadi salah satu penyebab terjadinya
berfungsi sebagai daerah resapan air diubah menjadi banjir besar di kota Jakarta, dapat dikendalikan, bahkan
pemukiman beton. Karena itu tidak heran banjir di Kota bisa menjadi kompos sehingga lingkungan akan menjadi
Besar semakin tahun akan makin parah, karena resapan lebih hijau, bersih, indah, nyaman dan aman.
air makin tahun makin berkurang, yang menjadikan ini
sebagai dampak negatif dari pembangunan. Oleh karena Minimnya ruang terbuka hijau, membuat limpahan air
itu penting untuk memahami hal ini sebelum menyusun hujan langsung terbuang. Masalah ini dapat diatasi jika
solusi untuk mengatasi banjir. setiap bangunan memiliki sumur resapan, sehingga air
tidak melimpah ke sungai dan saluran air, sekaligus juga
Banjir bandang seperti di Daerah Wasior Propinsi Papua menjadi cadangan air tanah. Penghijauan Lingkungan
dapat terjadi sebagai akibat dari rusaknya ekologis, yang sebagai area resapan air dan paru-paru kota. Selain itu,
didalamnya akibat pembabatan hutan, legal maupun ada juga Sewer System yang dilengkapi tanki raksasa.
illegal. Banjir memang dipicu oleh hujan. Sekalipun tanpa Tanki raksasa itu digunakan sebagai penampung
hujan, banjir bandang ini bisa saja terjadi akibat jebolnya cadangan guna mengantisipasi debit air yang berlebih.
DAM atau bendungan yang menahan genangan air. Solusi banjir juga dapat dilakukan dengan pembangunan
waduk dank anal.

13
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN

Serta yang tidak kalah penting adalah menghargai Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi
lingkungan sekitar kita dan juga daerah aliran sungai di wilayah Indonesia ini. Permasalahan banjir ini
seperti jangan membuang dampah di daerah alisarn akan mengakibatkan kerugian secara materiil, banjir
sungai. Karena itu penting memiliki rencana strategis menimbulkan kesan ketidak nyamanan dan mengganggn
dalam menangani masalah banjir demi mengurangi dan aktivitas sehingga akan mengganggu pertumbuhan kota.
menghindari daerah dari bencana banjir.
Banjir terdiri dari berbagai jenis banjir seperti banjir
Selain itu, untuk menangani banjir perlu dibuatnya air, banjir cileuncang, banjir bandang, banjir rob, banjir
kebijakan strategis untuk menyelesaikan persoalan lahar dingin dan banjir lumpur. Bencana banjir dapat
banjir ini, serta diperlukan koordinasi yang baik antar diakibatkan oleh faktor alam dan juga disebabkan
pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah dalam karena ulah manusia itu sendiri. Bencana banjir dapat
menyatukan persepsi dan mencari solusi tentang juga disebabkan faktor faktor akibat luapan Sungai,
persoalan banjir. Sehingga diharapkan akan tercipta sistem drainasi yang buruk, dari rusaknya ekologis, yang
solusi yang baik dalam penanganan masalah banjir didalamnya akibat pembabatan hutan, legal maupun
tersebut. Selanjutnya diperlukan kesadaran masyarakat illegal dan lain-lain.
akan pentingnya lingkungan dan darah aliran sungai
sehingga masyarakat tidak akan membuang sampah dan Solusi permasalahan bencana banjir dapat dilakukan
limbah rumah tangga ke badan sungai yang menyebabkan dengan membuat drainase yang baik, sewr system,
penyempitan badan aliran sungai tersebut. Selanjutnya pembangunan waduk dan kanal, membuat sumur
di perlukan tata ruang dalam pembangunan kota yang resapan,membuat lubang biopori dan lain-lain.
baik dan terus mempertahankan penghijauan lingkungan
yang ada karena sangat penting bagi perespan air.

14
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Anggy Nur Weyga. 2010. Penyebab Dan Solusi Dari Cawi Setiawan, 2010. Penghijauan Lingkungan Sebagai
Banjir. [Online] Tersedia: http://www.scribd.com. Solusi Utama Agar Jakarta Tidak Terkena Banjir Besar Lagi.
(Diakses pada tanggal 2 Desember 2015) [Online] Tersedia: http://infosayangibumi.blogspot.com
(Diakses pada tanggal 2 Desember 2015).
Anneahira. 2010. Macam-Macam Banjir. http://www.
anneahira.com/macam-macam-banjir.htm Duta Masyarakat online. 2010. Cikarang Langganan
Banjir Warga Desak Pemkab perbaiki drainase. [Online]
Ashraf Ali. 2010. Kanalisasi sebagai Solusi Mengurangi Tersedia: http://www.dutamasyarakat.com/artikel-
Banjir. [Online] Tersedia: http://www.progresifjaya.com. 31810-warga-desak-pemkab-perbaiki-drainase.html
(Diakses pada tanggal 2 Desember 2015) (Diakses pada tanggal 2 Desember 2015)

Bappeda Kota Baru. 2003. Survey dan Desain Umar Syadat Hasibuan. 2010. Green Politics dan
Penanggulangan Banjir Kota Kotabaru. [Online] Tersedia: Penyelesaian Persoalan LH di Indonesia. [Online]
http://www.bappeda-kotabaru.info (Diakses pada Tersedia: http://www.ymp.or.id. (Diakses pada tanggal 2
tanggal 2 Desember 2015) Desember 2015)

Bataviase.2010. Penanganan Banjir Luapan Sungai Wahyu. 2010. Banjir Jakarta Perlu Solusi Terintegrasi.
Citarum Harus Dimulai dari Hulu. [Online] Tersedia: http:// [Online] Tersedia: http://wahyuancol.wordpress.com.
bataviase.co.id. (Diakses pada tanggal 2 Desember (Diakses pada tanggal 2 Desember 2015)
2015)

Bandung detik. 2010. Gubernur Jabar Tunjuk Pemerintah


Pusat Soal Solusi Banjir. [Online] Tersedia: http://
bandung.detik.com. (Diakses pada tanggal 2 Desember
2015)

BBWSCC .2010. BKT, Bukti Kemampuan


Bangsa Indonesia. [Online] Tersedia: http://
bbwsciliwungcisadane.com. (Diakses pada tanggal 2
Desember 2015)

Berita Indonesia. 2010. Jakarta Butuh Lebih dari Solusi


Banjir. [Online] Tersedia: http://www.beritaindonesia.
co.id/berita-utama (Diakses pada tanggal 2 Desember
2015)

Berita Indonesia. 2010. Bebas Banjir Impian Seumur


Hidup. [Online] Tersedia: http://www.beritaindonesia.
co.id/berita-utama/jakarta-butuh-lebih-dari-solusi-
banjir/page-2 (Diakses pada tanggal 2 Desember 2015)

15
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

MASALAH PENCEMARAN DAS CITARUM


DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

Ariella Noor Azyyati ariellana07@gmail.com


123 130010

abstrak abstract

Di Indonesia banyak sekali sumber mata air dan ini Indonesia having a lot of water resources and this is
merupakan potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha a potential given by the God for the human life water of
Esa untuk memenuhi kebutuhan air bagi kehidupan manusia. activity. Citarum river had happened of severe pollution, a lot
Sungai Citarum saat ini sudah mengalami pencemaran yang of garbage and sewage were discharged in to the river and
cukup parah, banyaknya sampah dan limbah yang dibuang made a society uncomfortable about it. The river have a 7
ke sungai Citarum membuat masyarakat risih akan hal itu. wellspring, one of them is Pangsiraman wellspring and Situ
Sungai Citarum memiliki 7 mata air salah satunya mata air Cisanti. The water is flowing from headwaters cleaner and
Pangsiraman dan Situ Cisanti. Air yang mengalir dari hulu be guarded by people of Bandung Regency, so that rarely
dijaga oleh masyarakat Kabupaten Bandung kebersihannya wellspring are polluted but when it gets to the estuary,
sehingga jarang ada mata air yang tercemar namun ketika the contamination occurred as a result of the disposal of
sampai ke muara, pencemaran itu terjadi akibat dari industrial waste, households with the large volumes and
pembuangan limbah industri, rumah tangga dengan volume even in 2013 Citarum river have a predicate river dirtiest
yang banyak dan bahkan pada tahun 2013 sungai Citarum in Indonesia.
memiliki predikat sungai terkotor yang ada di Indonesia.

Kata Kunci: Penyediaan Ruang Terbuka Hijau, Penyediaan Keywords : Water, Pollution,industrial waste, headwaters,
Ruang Non-Terbuka Hijau, Jakarta river, watershed
16
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Secara bahasa, Citarum berasal dari bahasa sunda yaitu KATEGORI INDEKS PENCEMARAN AIR DAN
Ci dan Tarum yang berarti Ci adalah air sedangkan STANDARD BAKU MUTU AIR PERMUKAAN
Tarum merupakan tanaman yang menghasilkan warna
ungu atau nila. Sungai Citarum merupakan Sungai Berdasarkan peruntukannya, air (tidak termasuk air laut)
terpanjang di Jawa Barat dan memiliki beberapa hulu, di bagi empat golongan, yaitu:
salah satunya adalah Situ Cisanti yaitu sebuah danau 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan
luas yang luasnya mencapai 5 hektar. Situ Cisanti sebagai air minum secara langsung tanpa ada
sendiri terbentuk karena adanya 7 mata air yang pengolahan terlebih dahulu.
langsung keluar dari tanah, yaitu mata air Pangsiraman, 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan
Cikoleberes, Cikawedukan, Cikahuripan, Cisadane, sebagai air baku untuk air minum.
Cihaniwung dan Cisanti. Terletak di Kampung Pejanten, 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan
Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten
untuk keperluan perikanan dan peternakan.
Bandung, danau ini menjadi urat nadi bagi masyarakat
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan
Jawa Barat. Jika Ranukumbolo terletak di kaki Gunung
Semeru maka Situ Cisanti berada di kaki Gunung untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan,
Wayang yang berada di ketinggian 1500-3000 mdpl industri, dan pembangkit tenaga listrik.
dan berjarak 270 km. Ketinggian yang cukup tinggi bila
dibandingkan dengan danau-danau pada umumnya. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat
Pemandangan Situ Cisanti ini pesonanya sungguh indah bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang
dapat membuat hati dan pikiran sejuk, karena airnya tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun
begitu damai dan tenang. Berbeda jika melihat tempat biologis sehingga mengganggu kesehatan eksistensi
air ini mengalir menuju muara yaitu sungai Citarum yang manusia, dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.
sudah termasuk kategori tercemar berat. DAS Citarum Bahan penyebab pencemaran disebut bahan pencemar
telah tercemar oleh zat-zat pembuangan limbah yang atau polutan.
memiliki campuran unsur B3 nya. Sehingga tingkat Jumlah penduduk;
pencemarannya sudah amat parah dan harus segera Jumlah sumberdaya alam yang digunakan oleh
dibenahi agar dapat digunakan kembali airnya untuk setiap individu;
berbagai kebutuhan manusia. Jumlah polutan yang dikeluarkan oleh setiap
jenis sumberdaya alam;
Teknologi yang digunakan.
TUJUAN DAN SASARAN
Pencemaran merupakan sebuah siklus yang selalu
Tujuan dari dibuatnya paper ini adalah untuk berputar dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Mengidentifikasi Kualitas Air Permukaan DAS Citarum Pada hakikatnya antara aktivitas manusia dan timbulnya
yang terjadi akibat Pencemaran dari Hulu sampai ke Hilir. pencemaran terdapat hubungan melingkar berbentuk
siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi
Sasaran yang dibentuk adalah untuk menanamkan dengan lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan
pemahaman dan pembelajaran yang komprehensif hidupnya manusia mengembangkan teknologi. Akibat
mengenai kondisi dan pengelolaan Sumber Daya Air sampingan dari pengembangan teknologi adalah bahan
agar dapat menciptakan kelestarian air permukaan DAS pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran
Citarum dengan cara konservasi Sumber Daya Air pada lingkungan. Pencemaran lingkungan ini merupakan
DAS ini. stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.

Tiap pencemaran mempunyai derajat pencemaran atau


tahap pencemaran yang berbeda didasarkan pada :
Konsentrasi zat pencemar
Waktu tercemarnya
Lamanya kontak antara bahan pencemar
dengan lingkungan.

17
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Menurut WHO, ditetapkan empat tahapan pencemaran : Hal ini akan mengganggu ekosistem air,
1. Pencemaran tingkat pertama mematikan ikan dan organisme dalam air, karena
Pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian oksigen dan sinar matahari yang diperlukan
pada manusia, baik dilihat dari kadar zat organisme dalam air terhalang dan tidak dapat
pencemarannya maupun waktu kontaknya masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan
dengan lingkungan. sinar matahari berkurang.
2. Pencemaran tingkat kedua
Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi 2. Limbah rumah tangga berupa berbagai
ringan pada pancaindera dan alat vegetatif bahan organik atau bahan anorganik Sampah
lainnya serta menimbulkan gangguan pada yang tertimbun menyumbat saluran air dan
komponen ekosistem lainnya. mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa
3. Pencemaran tingkat ketiga berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit,
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut
pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang dalam air akan mengalami penguraian dan
kronis. pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air
4. Pencemaran tingkat keempat turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika
Pencemaran yang telah menimbulkan dan pencemaran bahan organik meningkat, akan
mengakibatkan kematian dalam lingkungan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan
karena kadar zat pencemar terlalu tinggi. Untuk bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk
mencegah terjadinya pencemaran terhadap biologis (bioindikator) parahnya limbah organik
lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dari limbah pemukiman.
dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan 3. Limbah Industri. Limbah industri berupa polutan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan. organik yang berbau busuk, polutan anorganik
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang berbuih dan berwarna, polutan yang
yang diperkenankan bagi zat atau bahan mengandung asam belerang berbau busuk,
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran
menimbulkan gangguan terhadap makhluk tanker minyak dapat menyebabkan minyak
hidup, tumbuhan atau benda lainnya. menggenangi lautan sampai jarak ratusan
kilometer. Tumpahan minyak mengancam
Pencemaran Air, disebabkan oleh : kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut,
1. Limbah pertanian dapat mengandung polutan dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya,
insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat genangan minyak dibatasi dengan pipa
mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mengapung agar tidak tersebar, kemudian
mati kemudian dimakan hewan atau manusia, ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan
orang yang memakannya akan mati. Untuk minyak.
mencegahnya, upayakan memilih insektisida
yang berspektrum sempit (khusus membunuh 4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun.
hewan sasaran) serta bersifat biodegradable Sebagian penduduk dan nelayan ada yang
(dapat terurai secara biologi) dan melakukan menggunakan tuba (racun dari tumbuhan),
penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan potas (racun kimia), atau aliran listrik untuk
membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak
yang larut dalam air dapat menyuburkan hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air
lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya lainnya.
nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh
subur (blooming).

18
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

Pencemaran yang terjadi pada Sungai Citarum ini salah Titik berat daerah aliran sungai Citarum ini ada empat
satunya berasal dari limbah cair industri tekstil. Terlebih titik pantau yaitu di Majalaya, Sapan, Cijeruk dan
mempunyai proses pencelupan, pemutihan dan finishing. Dayeuhkolot.
Pada bagian hulu Sungai Citarum telah mencapai 72%
industri tekstil berpotensi mencemari Sungai Citarum. Aliran sungai di lembah pun terlihat jelas karena tidak
Ditambah dengan kebiasaan masyarakat yang masih adanya pohon yang menghalangi padahal dulu daerah
membuang limbah rumah tangga, limbah peternakan hulu menjadi sumber sedimentasi akibat erosi tanah
dan limbah industri lainnya yang mengandung B3 tanpa dan run off. Banyaknya pihak-pihak yang menebangi
difilter terlebih dahulu. Hal ini karena masih banyaknya pepohonan di sekitar hulu juga sebagai salah satu
industri-industri, IPAL dan lainnya belum memenuhi alasan tidak adanya wadah untuk menampung limpasan
izin standar pembuangan air limbah. Tumpukan sampah air hujan yang mengakibatkan limpahan air hujan lolos
mulai memenuhi hampir seluruh wilayah aliran sungai, menuju ke muara sehingga sewaktu-waktu dapat
debit air yang mengalir pun volumenya cukup besar menyebabkan banjir.
sehingga sampah ada yang berpencar dan hanyut
terbawa aliran air. Selain itu, sampah-sampah pun Seperti inilah pencemaran yang terjadi di DAS Citarum:
banyak yang berbaur dengan eceng gondok sehingga
mengakibatkan tumbuhnya rumput liar.

Gambar 2.
Pencemaran DAS
Citarum sepanjang
aliran sungai

HASIL ANALISIS PENCEMARAN DAS CITARUM Tabel 2. Kriteria Mutu Air Menurut Metode Indeks Pencemaran

Dalam menganalisis tingkat pencemaran yang terjadi Nilai IP Mata Air


pada air permukaan maka menggunakan ketentuan- 0 IP 1 Memenuhi baku mutu (standard)
ketentuan khusus untuk melihat kualitas air permukaan
1 < IP 5 Tercemar ringan
apakah tercemar atau tidak. Berikut adalah penggolongan
mutu air berdasarkan 2 metode analisis. 5 < IP 10 Tercemar sedang
IP > 10 Tercemar berat

Sumber: Altansukh dan Davaa (2011). Report on State of


Environmental for 2004-2005. Ministry of Nature and
Environmen, Ulaanbaatar (2006), pp.27

19
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Tabel 2. Altansukh dan Davaa (2011). Report on State of Environmental for 2004-2005.
Ministry of Nature and Environmen, Ulaanbaatar (2006), pp.27

Kualitas Air
Nilai WQI Rekomendasi
Tingkat Kelas
Tidak diperlukan pengolahan. Sesuai untuk
WQI 0,30 1 Sangat Bersih
berbagai macam penggunaan
Untuk minum dan pertanian perlu pengolah-
0,31 WQI 0,89 2 Bersih
an, untuk perikanan tanpa pengolahan
Tidak sesuai untuk minum dan pertanian,
jika tidak ada pilihan maka perlu dilakukan
Tercemar pengolahan untuk kedua kebutuhan tersebut.
0,90 WQI 2,49 3
Ringan Tidak memerlukan pengolahan jika digu-
nakan untuk peternakan, rekreasi dan tujuan
olahraga
Tercemar Dapat digunakan untuk irigasi dan keperluan
2,50 WQI 3,99 4
Sedang industri dengan pengolahan terlebih dahulu
Hanya dapat digunakan untuk kepentin-
Tercemar
4,00 WQI 5,99 5 gan industri berat yang tanpa kontak badan
Berat
setelah dilakukan pengolahan tertentu
Tidak sesuai untuk berbagai kebutuhan dan
WQI 6,00 6 Kotor
biaya pengolahan sangat ekstensif (mahal)

Sumber: Altansukh dan Davaa (2011). Report on State of Environmental for 2004-2005.
Ministry of Nature and Environmen, Ulaanbaatar (2006), pp.27

Berikut adalah hasil analisis nilai rata-rata tahunan berdasarkan IP dan WQI
di empat titik monitoring kualitas Sungai Citarum:

Tabel 3. Nilai rata-rata tahunan IP di setiap titik monitoring Tabel 4. Nilai rata-rata tahunan WQI di setiap titik monitoring
kualitas Sungai Citarum kualitas Sungai Citarum

Rata- Majalaya Sapan Cijeruk Dayeuhkolot Rata- Majalaya Sapan Cijeruk Dayeuhkolot
rata 1,51 2,79 2,71 2,63 rata 1,16 4,00 3,06 2,96

Berdasarkan kedua hasil perhitungan diatas, maka daerah aliran sungai


Citarum di titik Sapan lah yang paling tercemar. Pada analisis IP masuk
kategori tercemar ringan sedangkan pada analisis WQI titik Sapan masuk ke
dalam kategori tercemar berat.

20
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Gambar 2. Pencemaran di Majalaya Gambar 3. Pencemaran di Dayeuhkolot

Sungai Citarum memang sudah terkenal akan 2. Untuk mengurangi limpahan air hujan yang lolos
pencemarannya di dunia, hal ini sangatlah tidak etis ke muara maka dibuatlah waduk-waduk kecil
dan muncullah pemikiran bahwa Indonesia tidak bisa di daerah hulu yang nantinya air akan dialirkan
menjaga sumber daya alamnya sebagaimana mestinya. melalui pintu air sehingga air yang mengalir ke
Jika sudah begini maka penanganan yang dapat dilakukan muara tidak mengalir deras
3. Penyelesaian program normalisasi antara lain
adalah mengatasi permasalahan dari akarnya yaitu dari
pergerukan sedimentasi dari daerah Nanjung
hulu DAS Citarum.
hingga Majalaya serta pembuatan kolam untuk
menampung genangan air. Hal ini dilakukan
Pemerintah daerah harus berani menegaskan hukum karena kondisi saat ini posisi sungai jauh lebih
yang berlaku terkait lingkungan hidup yang terdapat tinggi dari tanah, guna menyeimbangkan posisi
pada UU no 32 Tahun 2009. Adanya pihak-pihak yang sungai dengan tanah
melanggar peraturan mengenai penjagaan kelestarian 4. Perluasan areal hutan
lingkungan hidup harus diberikan sanksi dan denda 5. Sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak
yang berat. Bahkan pelanggaran terkait lingkungan pula pihak swasta yang memiliki industri di
hidup ini boleh dibawa ke ranah hukum dengan sekitar hulu mengenai pentingnya menjaga
konsekuensi hukuman pidana. Berikut pelanggaran kelestarian lingkungan hidup dari hulu hingga
yang terjadi, seperti menebang pepohonan untuk hilir DAS Citarum
6. Pengawasan (monitoring) oleh tim-tim dari PT
diambil kayu nya dan diperjualbelikan dengan illegal,
Perhutani, Menteri Kehutanan dan lingkungan
adanya mata air yang disewakan oleh pihak swasta
hidup
guna memenuhi kepentingan pribadinya (komersialisasi 7. Tidak memberikan izin kepada industri jika tidak
air), alih fungsi lahan dari daerah perbukitan di sekitar memenuhi kriteria standar baku pembuangan
hulu sungai menjadi perkebunan sayur mayur seperti air limbah industri
kentang, wortel, seledri dan kol dan masih banyak lagi 8. Dibuatnya batasan atau mempertegas jarak
pelanggaran lainnya. sempadan sungai yang tidak boleh dilewati
9. Diangkutnya sampah yang tercemar pada
aliran sungai yang diangkut oleh masyarakat
PROBLEM SOLVING menggunakan mobil sampah menuju TPA. Jika
ada kreativitas dari warga maka dapat dibuat
Selain penanganan seperti ketatnya sanksi yang sistem seperti 3R atau bank sampah.
diberlakukan kepada pihak-pihak yang melanggar, ada 10. Penetralan air sungai apabila sudah tercemar
beberapa solusi lain yaitu: oleh zat-zat yang berbahaya dan beracun
1. Konservasi Sungai dari hulu karena hulu merupakan
daerah resapan air dengan cara penanaman
kembali (reboisasi) tanaman-tanaman yang sudah
ditebang sesuai dengan kondisi iklim, topografi dan
suhu pada hulu sungai.

21
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Gambar 5. Pintu air

Gambar 7. Wahana
arum jeram (rafting)

Gambar 4. Reboisasi di sekitar Hulu

IDENTIFIKASI POTENSI DAS CITARUM


Pentingnya DAS Citarum mendapatkan perhatian lebih
dari pemerintah dan masyarakat yang tinggal disekitar
untuk lebih menjaga kelestarian sungai dengan tidak
membuang sampah dan limbah sembarangan dan
adanya pengawasan (monitoring) dari pemerintah,
karena dengan terus menjaga kelestarian alamnya
Citarum dapat menghasilkan beberapa potensi sebagai
berikut: Gambar 6: Kolam Penampungan Genangan Air

Jika DAS Citarum dikelola dengan baik, maka daerah


sekitar hulu dan hilir dapat dijadikan sarana rekreasi
bagi warga guna melepas penat atau biasa disebut
refreshing seperti dibuat adanya wahana arum jeram
atau rafting yang dapat memacu adrenalin. Di tempat
lain aliran air nya yang berasal dari hulu di tempat tinggi
dapat jatuh ke tempat yang rendah sehingga fenomena
ini dapat dimanfaatkan sebagai wisata air terjun
ataupun wisata lainnya. Tentunya jika akan menjadikan
DAS Citarum sebagai tempat wisata dan rekreasi harus Gambar 8: Potensi
tetap menjaga kelestarian lingkungannya dengan baik. Hulu DAS Citarum
yaitu Situ Cisanti
dan Mata Air
Pangsiraman

22
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

DAS Citarum telah mendapat predikat sebagai sungai Academia Education. Penilaian mutu air sungai dengan
terkotor di Indonesia bahkan dunia pada tahun 2013. pendekatan perbedaan hasil dua metode indeks assement
Pencemaran terjadi disebabkan oleh berbagai faktor of citarum river quality using difference approximation
seperti faktor buatan atau yang dilakukan oleh manusia results from two indexs methods. [Online] Tersedia:
dengan pelanggaran-pelanggarannya untuk kepentingan https://www.academia.edu/6899634/PENILAIAN_
pribadi, kelompok dan keberlanjutan industri. Dengan MUTU_AIR_SUNGAI_DENGAN_PENDEKATAN_
berbagai macam pelanggaran yang dilakukan maka
PERBEDAAN_HASIL_DARI_DUA_METODE_INDEKS_
menyebabkan efek samping yang terjadi dengan alam.
ASSESMENT_OF_CITARUM_RIVER_WATER_QUALITY_
Seperti pembuangan limbah industri besar-besaran,
limbah rumah tangga dan lain-lain sangat mencemari USING_DIFFERENCE_APPROXIMATION_RESULTS_
DAS Citarum. Terlebih, daerah hulu belum mendapatkan FROM_TWO_INDEX_METHODS (Diakses pada tanggal
perhatian lebih dari pemerintah sehingga kurangnya 2 November 2015)
pengawasan ketat untuk pelestariannya.
Republika. Penyebab sungai citarum tercemar. Berita.
[Online] Tersedia: http://m.republika.co.id/berita/
nasional/jawa-barat-nasional/14/02/24/n1i72b-
sungai-citarum-tercemar-ini-penyebabnya (Diakses
pada tanggal 2 November 2015)

23
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT


SECARA BERKELANJUTAN MELALUI
PENGELOLAAN TATA AIR LAHAN
GAMBUT DI KALIMANTAN TENGAH

Diah Ekawati diahekawati95@yahoo.com


123 130016

abstrak

Air merupakan unsur penting bagi kehidupan seluruh


makhluk didunia termasuk makhluk hidup di sekitar lahan
gambut. Disamping berfungsi langsung dalam proses
pertumbuhan tanaman, air di lahan gambut juga berperan
dalam mengendalikan gulma, mencuci senyawa-senyawa
beracun, mensuplai unsur hara, media budidaya ikan,
mencegah kebakaran, mencegah oksidasi pirit, dan sarana
transportasi. Di lain pihak, air juga menjadi kendala jika
volumenya berlebihan, keberadaannya tidak bisa diatur,
dan kualitasnya kurang baik. Seluruh faktor tersebut
harus diperhatikan agar lingkungan berjalan stabil melalui
kegiatan tata air (managemen air).

Kata Kunci: Gambut, managemen air, drainase.


24
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Pengelolaan tata air di lahan gambut merupakan faktor Gambut adalah bahan organik yang basah tertimbun
kunci terwujudnya sistem pengelolaan lahan gambut dengan cara alami. Bersifat tidak mampat dan tidak
berkelanjutan. Perubahan penggunaan lahan khususnya banyak mengalami perombakan. Bukan berarti
dari hutan gambut menjadi lahan pertanian perlu disertai setiap bahan organik yang tertimbun adalah gambut.
dengan tindakan drainase, karena dalam kondisi alaminya Pengertian gambut yang lebih luas merupakan sebuah
gambut dalam keadaan tergenang, sementara sebagian kendala lingkungan dan lahan bagi lahan pertanian yang
besar tanaman budidaya tidak tahan genangan. Oleh sedang dikembangkan. Dalam klasifikasi gambut berada
karena itu, tujuan utama dilakukannya drainase adalah dalam ordo histosol atau organosol yang sifat dan
untuk menurunkan muka air tanah, sehingga tercipta cirinya berbeda dengan tanah mineral pada umumnya.
kondisi aerob, minimal sampai kedalaman perakaran Berdasarkan ketebalan gambut, lahan gambut dibedakan
tanaman yang dibudidayakan, sehingga kebutuhan atas empat kelas, yaitu gambut dangkal (50 100 cm),
tanaman akan oksigen bisa terpenuhi. Tujuan lain dari gambut sedang (100 200 cm), gambut dalam (200 300
dilakukannya drainase pada lahan gambut adalah cm), dan gambut sangat dalam (>300 cm). Tanah dengan
untuk membuang sebagian asam-asam organik yang ketebalan lapisan gambut 0 - 50 cm, dikelompokkan
dapat meracuni tanaman. Oleh karena itu, meskipun sebagai lahan bergambut (peaty soils). Lahan gambut
jenis tanaman yang dikembangkan pada lahan gambut di Indonesia perlu diadakan manajemen air (tata air)
merupakan tanaman yang bisa tumbuh dalam kondisi untuk menunjang kegiatan yang ada. Manajemen air
tergenang misalnya padi, namun tindakan drainase adalah usaha-usaha menjaga dan mengatur air yang
masih perlu dilakukan agar konsentrasi asam organik ada di muka bumi ini agar dapat terjaga keberadaannya
berada pada tingkat yang tidak meracuni tanaman. dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah
satu manajemen air adalah dengan cara pengelolaan
Tindakan drainase juga bisa berdampak terhadap drainase. Drainase mempunyai arti mengalirkan,
terjadinya perbaikan sifat fisik tanah. Dalam kondisi menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara
tergenang, tanah gambut dalam kondisi lembek umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
sehingga daya menahan bebannya menjadi rendah. bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/
Setelah didrainse kondisi gambut menjadi lebih padat, atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau
selain akibat pengurangan kadar air, peningkatan lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
daya menahan beban juga terjadi karena proses Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
pemadatan. Penurunan permukaan lahan gambut yang kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
senantiasa menyertai proses drainase salah satunya
diakibatkan oleh proses konsolodasi tanah gambut.
Meskipun memberikan beberapa manfaat, namun
tindakan drainase harus dilakukan secara hati-hati dan
terkendali, karena jika proses drainase tidak disertai
dengan pengaturan dan pengelolaan tata air yang tepat,
maka beberapa fungsi lingkungan dari lahan gambut
(diantaranya sebagai penyimpan karbon dan pengatur
tata air daerah sekitarnya) akan mengalami penurunan.
Tulisan ini membahas prinsip pengaturan tata air di lahan
gambut, kearifan lokal pengelolaan air di lahan gambut,
teknologi pengelolaan tata air pada lahan gambut
berbasis tanaman semusim, dan teknologi pengelolaan
tata air pada lahan gambut berbasis tanaman tahunan.

1
Najiyati, sri. Dkk. 2005. Panduan pengelolaan lahan gambut
untuk pertanian berkelanjutan. Bogor: Wetlands International
hlm 23

25
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

PRINSIP PENGATURAN TATA AIR PADA LAHAN penurunan, kemungkinan pada kondisi gambut yang
GAMBUT terlalu kering aktivitas mikroorganisme dekomposer
kembali menurun.
Pengaturan tata air pada lahan gambut harus
mempertimbangkan beberapa karakteristik gambut Namun demikian peluang peningkatan emisi tetap tinggi
yang sangat spesifik, diantaranya kemampuan gambut akibat risiko terjadinya kebakaran gambut menjadi lebih
yang sangat tinggi dalam menyerap air (bersifat tinggi. Oleh karena itu, prinsip utama dari pengaturan
hidrofilik) bisa berubah menjadi hidrofobik (menolak tata air di lahan gambut yang dibudidayakan untuk
air), jika gambut telah mengalami proses kering tak tanaman pertanian adalah harus mampu menekan
balik (irreversible drying). Kondisi ini terjadi jika gambut terjadinya penurunan fungsi lingkungan dari lahan
mengalami kekeringan yang sangat ekstrim. Menurut gambut akibat dilakukannya proses drainase/penurunan
Sabiham (2000) bahwa kemampuan gambut menyerap muka air tanah, namun tetap bisa memenuhi syarat
air berkaitan dengan menurunnya ketersediaan senyawa tumbuh tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu,
yang bersifat hidrofilik dalam bahan gambut, yaitu tinggi muka air tanah harus diatur sampai batas minimal
karboksilat dan OH-fenolat. Kedua komponen organik dimana tanaman masih mampu tumbuh dengan baik.
ini berada pada fase cair gambut, sehingga bila Panduan Artinya tinggi muka air tanah harus diatur supaya tidak
Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi terlalu dangkal dan tidak terlalu dalam. Hal ini dapat
gambut dalam keadaan kering, sifat hidrofilik dari tanah dilakukan jika tersedia fasilitas pengendali berupa pintu
gambut menjadi tidak berfungsi.Dimensi saluran (primer, air di setiap saluran, terutama jika pengembangan lahan
sekunder, dan tersier) juga harus disesuaikan dengan gambut dilakukan dalam skala luas.
luas kawasan dan komoditas yang dikembangkan
(Subiksa et al., 2011). Misalnya tanaman semusim
(pangan dan sayuran) memerlukan drainase yang relatif
KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN AIR
dangkal, yaitu berkisar antara 20-30 cm, sedangkan
tanaman tahunan memerlukan kedalaman muka air DI LAHAN GAMBUT
tanah yang lebih dalam, dan bervariasi antar tanaman Kearifan lokal memberikan gambaran mengenai
tahunan. kearifan tradisi masyarakat dalam mendayagunakan
sumberdaya alam dan sosial secara bijaksana yang
Kondisi muka air tanah yang terlalu dangkal mengacu pada keseimbangan dan kelestarian
menyebabkan perakaran tidak bisa berkembang akibat lingkungan. Akhir-akhir ini keinginan untuk mengangkat
kondisi aerasi yang buruk. Jika kandungan asam organik Panduan Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut
dalam air gambut terlalu tinggi pertumbuhan tanaman Terdegradasi kembali kearifan lokal banyak didasari oleh
juga bisa terhambat bahkan tidak bisa tumbuh akibat kerusakan lingkungan dan degradasi sumberdaya alam
mengalami keracunan asam organik. Sebaliknya pada yang ditimbulkan seiring dengan kemajuan ekonomi dan
kondisi muka air tanah yang terlalu dalam, gambut sosial masyarakat serta teknologi. Kearifan lokal dalam
menjadi kering, sehingga pertumbuhan tanaman pengelolaan air yang dilakukan oleh petani gambut
menjadi tertekan karena ketersediaan air menjadi merupakan informasi penting untuk memperkaya
terbatas. Prinsip pengaturan tata air pada lahan gambut sistem pengelolaan lahan gambut yang berwawasan
juga harus memperhitungkan dampaknya terhadap laju lingkungan. Contoh kearifan lokal dalam pengelolaan
dekomposisi gambut. air di lahan gambut dilakukan petani di Kalimantan
Selatan (suku Banjar), yang memanfaatkan gerakan
Hooijeret al. (2006) menggambarkan hubungan linier pasang surut air untuk irigasi dan drainase terhadap
antara tinggi muka air di saluran drainase dengan lahan dengan cara membuat saluran-saluran masuk
laju emisi gambut sebagai dampak peningkatan laju yang mengarah tegak lurus dari pinggir sungai ke arah
dekomposisi gambut, artinya semakin dalam tinggi pedalaman, saluran tersebut dikenal dengan istilah
muka air di saluran drainase maka laju emisi dari lahan handil. Di Sumatera dikenal dengan istilah parit kongsi.
gambut semakin meningkat, namun hal ini berlaku
sampai kedalam 120 cm. Artinya hubungan antara emisi Sistem handil sesuai untuk skala pengembangan yang
dan kedalaman drainase tidak selalu bersifat linier, relatif kecil, biasanya dikerjakan secara gotong royong
pada kedalaman tertentu laju emisi kembali mengalami sekitar 7-10 orang.

26
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Untuk skala pengembangan yang lebih besar (tata air


makro), dikenal dengan sistem anjir/kanal, yaitu saluran
besar/primer yang menghubungkan dua sungai besar.

Umumnya handil-handil dibuat di sepanjang anjir,


sehingga air sungai dapat dimanfaatkan oleh tanaman
dengan lebih leluasa sesuai dengan keperluan tanaman.
Selain itu dikenal pula istilah saka, yaitu saluran tersier
untuk menyalurkan air yang biasanya diambil dari
handil. Saluran ini berukuran lebih kecil dari handil dan
merupakan milik keluarga atau pribadi.

SISTEM HANDIL
Gambar 1. Pengelolaan air sistem handil
Penerapan sistem handil diawali dengan usaha (Skema: Balitbang Pertanian)
pembukaan lahan dengan merintis dan menebang
pohon-pohon besar. Kata handil berasal dari
kata anndeel dalam bahasa Belanda yang artinya
kerjasama/gotong royong. Handil dibuat mengarah Kepala handil dipilih oleh anggota handil dengan
tegak lurus dari pinggir sungai ke arah pedalaman sistem musyawarah bersama anggota handil. Hal lain
(Gambar 1) sejauh 2-3 km dengan kedalaman 0,5-1,0 yang menjadi ciri khas dari sistem handil adalah pola
m, dan lebar 2-3 m. Pembuatan handil dilakukan secara kepemilikan yang sangat bersandar pada pemahaman
bertahap disesuaikan dengan kondisi perubahan lahan, adat dan pengetahuan bersama anggota handil. Oleh
pengaruh pasang surut (berkaitan dengan tinggi muka karena itu kepemilikan lahan diatur berdasarkan
air tanah) dan ketebalan gambut. Saluran cacing/kemalir pembagian lahan saat menjadi anggota handil, ditandai
berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan air dengan adanya jenis tanaman seperti karet, cempedak
pada petak pertanaman. Sistem handil memanfaatkan atau durian. Tabat yang terdapat pada handil, dibuat
apa yang diberikan alam berupa tenaga pasang surut oleh petani dengancara yang sangat sederhana yaitu
untuk mengalirkan air sungai ke lahan pertanian dengan mengambil tanah mineral dan papan kayu
kemudian mengeluarkannya ke arah sungai jika surut untuk dijadikan tanggul penahan air sehingga air dari
sehingga handil dapat berperan sebagai saluran irigasi atas (hulu) yang mengalir dapat ditahan untuk waktu
dan drainase. Sistem handil merupakan sistem irigasi dan tertentu. Jika tabat tersebut tidak diperlukan lagi maka
drainase pada lahan pasang surut yang sederhana dan tabat tersebut dapat dengan mudah diruntuhkan.
penting untuk lahan pertanian khususnya persawahan.
Tabat dibuat pada akhir musim hujan. Petani di
Pada saat kegiatan pertanaman dimulai seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan mempunyai
pengolahan tanah atau tanam, air dalam saluran cara mengkonservasi air dengan tabat bertingkat. Pada
handil ditahan dengan tabat (pintu air), dengan tujuan sepanjang saluran tersier dibuat Panduan Pengelolaan
agar lahan mudah diolah dan memudahkan dalam Berkelanjutan Lahan Gambut Terdegradasi beberapa
proses penanaman. Sisi kiri dan kanan handil dijadikan tabat dengan jarak menurut elevasi sehingga air di
masyarakat sebagai tempat pertanaman, seperti bagian yang tinggi tertahan bertingkat hingga ke wilayah
kebun karet dan kebun buah yang juga dapat berfungsi yang lebih rendah sampai masuk ke saluran primer atau
sebagai penguat tanggul agar tidak longsor. Setiap sekunder. Cara ini memberi peluang kepada petani
handil biasanya dipimpin oleh seorang kepala dengan untuk melakukan budidaya tanaman sesuai dengan
sebutan kepala handil. Peran penting dari kepala handil ketersediaan air misalnya padi untuk yang terletak di
adalah mengkoordinir setiap kegiatan pengaturan bagian bawah dan palawija untuk lahan di bagian atas
dan pemeliharaan handil. Oleh karena itu, kepala yang relatif sedikit ketersediaan airnya.
handil sangat berperan dalam pembagian lahan untuk
masyarakat di wilayah tersebut.

27
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Penahanan air sepanjang saluran tersier ini dapat SISTEM ANJIR/KANAL


mempertahankan kelengasan tanah sebagai salah satu
Pembuatan anjir/kanal yang menghubungkan dua sungai
tindakan pencegahan terhadap kebakaran lahan.
besar awalnya bertujuan agar akses ke lahan rawa dapat
dilakukan dengan mudah. Sistem ini terdiri dari saluran
Pembuatan handil yang dilakukan untuk mempertahankan
utama atau primer (main canal), saluran sekunder
ketebalan gambut dilakukan oleh petani di Desa
(collector canal), dan saluran tersier atau saluran
Kalampangan, Kalimantan Tengah. Pada lahan pertanian
cabang. Pembuatan anjir ini melibatkan pemerintah
dengan luas 17.500 m (panjang 175 m dan lebar 100
karena harus didukung dengan sarana dan prasarana
m), dibuat handil dengan kedalaman saluran 50 cm dan
yang memadai. Ide ini pertama kali dikemukakan oleh
lebar 40 cm. Pada bagian tengah lahan dibuat saluran
Ir. Pangeran Mohammad Noor yang menjabat sebagai
cacing (dalam 20 cm dan lebar 20 cm) yang membelah
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja (1956-
lahan usaha menjadi empat bagian. Salah satu saluran
1958). Dari beberapa anjir yang rencananya akan dibuat,
dibuat memanjang yang bermuara pada saluran besar
yang terealisasi adalah (1) Anjir yang menghubungkan
di depan rumah. Saluran keliling ini tidak pernah ditutup
Sungai Barito, Kalimantan Selatan dengan Kapuas
agar pada waktu hujan lebat lahan tidak tergenang.
Murung, Kalimantan Tengah meliputi Anjir Sarapat (28,5
Penutupan hanya dilakukan pada saluran cacing supaya
km), Anjir Tamban (25,3 km), dan Anjir Talaran (26 km);
lahan tetap lembab Petani keturunan Cina di Siantan,
dan Anjir yang menghubungkan Sungai Kahayan dengan
Kalimantan Barat menganggap lapisan gambut sebagai
Sungai Kapuas Murung (Kalimantan Tengah) meliputi
media tumbuh yang utama bagi komoditas sayur-
Anjir Basarang (24,5 km), Anjir Kelampan (20 km), dan
sayuran dan hortikultura yang mereka tanam. Untuk
beberapa anjir lainnya di Sumatera dan Kalimantan
mempertahankan ketebalan lapisan gambut di lahan
Barat (Gambar 25). Dengan adanya anjir-anjir tersebut
usahataninya, mereka tidak membuang seluruh air yang
maka berkembanglah sistem handil. Dihubungkannya
menggenangi lahannya dengan membuat tabat (dengan
dua sungai besar dalam sistem ini, diharapkan terdapat
ketinggian tertentu) pada muara saluran pembuang yang
perbedaan waktu pasang dari dua sungai yang akan
menuju ke saluran besar dalam kawasan pemukiman di
diikuti oleh perbedaan muka air sehingga dapat tercipta
Siantan. Umumnya petani Siantan membuat saluran
suatu aliran dari sungai yang muka airnya lebih tinggi ke
dengan kedalaman 100 cm dan lebar 50 cm. Pada musim
sungai yang rendah.
hujan saluran dibersihkan agarair tidak menggenangi
areal pertanaman. Pada musim kemarau saluran ditabat
untuk menghambat mengalirnya air.

Gambar 2. Tabat bertingkat. Gambar 3. Sistem anjir yang dibangun di Kalimantan Selatan

28
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Pengelolaan Air pada Lahan Gambut Berbasis


Tanaman Semusim Pengelolaan air pada lahan gambut
mutlak diperlukan karena dalam kondisi alami/tidak
terganggu, gambut selalu tergenang. Pengelolaan air
dapat dilakukan dengan menggunakan pintu-pintu air
(canal blocking) pada saluran drainase, salah satunya
dengan sistem tabat yang berfungsi untuk mengatur
tinggi muka air tanah sesuai dengakeperluan tanaman.
Gambar 5. Pengelolaan air sistem satu arah
Pengelolaan air dimulai dengan menahan air/tabat pada
saat pembukaan lahan sebelum dibuat saluran-saluran
drainase agar terhindar dari drainase berlebihan yang
dapat menyebabkan gambut menjadi kering tak balik.

Pemasangan tabat pada muara saluran dapat


mempertahankan cadangan air pada lahan disekitarnya.
Namun pada kenyataannya pembuatan saluran drainase Gambar 6.
Sistem tata air dua
tidak selalu dibarengi dengan pemasangan pintu-
arah
pintu air, sehingga pembukaan lahan gambut akan
menimbulkan dampak terhadap tanah dan lingkungan.
Oleh karena itu, pemasangan pintu air bersamaan Pada sistem tata air satu arah, dipasang pintu-pintu air
dengan pembuatan saluran drainase perlu dilakukan otomatis (flapgate) pada muara saluran tersier. Pintu
dan merupakan komponen penting dalam pengaturan air pada saluran irigasi dirancang secara semi otomatis
tata air. Misalnya sistem tata air yang sesuai dan teruji hanya membuka bila air pasang dan menutup bila air
baik di lahan pasang surut adalah sistem aliran satu surut. Pada saluran drainase dipasang pintu air yang
arah dan sistem tabat. Padalahan dengan tipe luapan membuka keluar sehingga hanya akan mengeluarkan
A, pengelolaan air dilakukan dengan sistem aliran satu air yang masuk tersier apabila terjadi surut. Air yang
arah, sedangkan pada lahan bertipe luapan B dengan masuk melalui saluran irigasi ke dalam petak-petak
sistem aliran satu arah dan tabat, karena pada musim persawahan didistribusikan dalam satu arah untuk
kemarau air pasang seringkali tidak masuk ke petakan kemudian keluar melalui saluran drainase. Selanjutnya
lahan. Sistem tabat Panduan Pengelolaan Berkelanjutan pada pintu-pintu kuarter dipasang pengatur air (stoplog)
Lahan Gambut Terdegradasi juga diterapkan pada lahan yang dapat dibuka dan ditutup secara manual apabila
dengan tipe luapan C dan D. Sumber air hanya berasal diperlukan. Sistem tata air satu arah memungkinkan
dari hujan sehingga pengelolaan air ditujukan untuk beragam pola tanam dengan pengelolaan air pada
konservasi. Penerapan sistem ini disesuaikan dengan petak lahan. Pengelolaan air sistem aliran satu arah
tipe luapan dan komoditas yang ingin diusahakan ini dapat mengakomodir pertanaman padi dua kali
setahun, baik pola padi-padi maupun padi palawija atau
palawija-palawija, karena irigasi secara kontinyu dapat
dilakukan. Untuk mendukung pengembangan pola padi-
palawija perlu dibuat kemalir dengan interval jarak 2,5-
5 m. Sedangkan untuk pola palawija-palawija di lahan
bertipe luapan B harus disertai drainase dangkal dengan
membuat saluran keliling di petakan lahan secara
berlapis.Sistem ini dirancang untuk dapat menurunkan
muka air tanah antara 0,4-0,6 m dari permukaan
tanah. Pada sistem ini dibuat beberapa saluran dangkal
pada jarak 10 m dengan ukuran saluran 0,6 m x 0,4 m.
Gambar 8 memperlihatkan pola tanam padi-padi dan
padi-palawija pada lahan tipe luapan B di kawasan PLG
Desa Rawa Makmur C3 Dadahup, Kalimantan Tengah.
Gambar 4. Skema sistem aliran satu arah

29
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Gambar 7.
Pengelolaan air pada
petak persawahan

Gambar 8. Pola tanam padi-padi dan padi-palawija pada lahan gambut tipe luapan B

Pengelolaan air pada skala petakan lahan yang di m, tergantung pada sifat tanah atau tingkat masalah
dalamnya terdapat goronggorong (pipa PVC dengan fisiko-kimia lahan dan tipe luapan air serta pola tanam
tutupnya atau berbahan kayu/papan) dimaksudkan yang akan dikembangkan. Untuk berbagai jenis tanaman
untuk memperlancar aliran air masuk dan keluar petakan pangan dilahan gambut, pembuatan saluran drainase
sehingga mempermudah pencucian dan meningkatkan sedalam 10-50 cm. Khusus padi sawah memerlukan
kualitas air (Gambar 9). Selain itu, pengelolaan air saluran sedalam 10-30 cm.
dimaksudkan untuk mendukung penerapan berbagai
pola tanam. Saluran cacing/kemalir dan saluran
keliling pada petakan lahan dibuat dengan ukuran 25-
30 cm x 25-30 cm dan jaraknya antara 3 sampai 12

30
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Pada lahan dengan tipe luapan C, selama musim hujan


akan berlebihan air sedangkan pada musim kemarau
kekurangan air. Pada tipe luapan D, lahan seringkali
mengalami kekeringan. Sistem pengelolaan air yang
sesuai dengan kondisi ini adalah sistem tabat karena
dapat mengkonservasi air. Prinsip kerja sistem ini
adalah memanen air hujan dan menampungnya dalam
saluran tersier untuk dialirkan ke petak-petak sawah
atau pematang. Pada saluran tersier ini dipasang pintu
tabat (stoplog) yang ketinggiannya dapat diatur.

Pada saat hujan, pintu-pintu dibiarkan terbuka untuk


membuang unsur beracun, setelah 4 sampai 6 minggu
kemudian pintu tabat mulai difungsikan. Gambar 32
dan 33 memperlihatkan pengelolaan air sistem tabat.
Penerapan sistem tabat yang dikombinasikan dengan
kultur teknis lainnya, dapat mendukung pola tanam padi-
padi, padi-palawija, dan palawija-palawija asal disertai Gambar 9.
Pengelolaan air pada petakan lahan
pengelolaan air di petakan lahan. Untuk pertanaman (Sumber: Balitbang Pertanian)
palawija, saluran yang diperlukan mempunyai kedalaman
antara 20-40 cm dan lebar 50 cm dengan jarak antar
saluran 5-7,5 m.

Gambar 10.
Skema sistem tabat

31
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Gambar 11. Pengelolaan air sistem tabat (Balittra, 2009)

Pada lahan lebak, pengelolaan air secara makro Tabat atau drainase bersekat merupakan salah satu
memerlukan tanggul keliling dalam skala luas contoh teknologi pengelolaan air untuk mempertahankan
(5.000-10.000 ha) yang berfungsi mengeluarkan dan tinggi muka air pada musim kemarau. Tabat dapat
memasukkan air untuk dapat mempertahankan muka dibuat secara sederhana atau dengan permanen dengan
air sesuai dengan keperluan. Sistem pengelolaan air ketinggian muka air yang kita inginkan (Gambar 34).
secara makro ini disebut sistem polder. Sistem polder Drainase bersekat dibuat pada saluran tersier dengan
Alabio yang dibangun sejak tahun 1950 pada kawasan kemiringan lahan <5%. Tinggi tabat dibuat 20 cm di
rawa lebak DAS Nagara (6.000 ha) belum sepenuhnya bawah muka tanah dengan jarak 100 m. Lebar pintu
berhasil. Sejak tahun 2010 telah diadakan perbaikan tabat disesuaikan dengan lebar parit yang ada.
dengan penambahan saluran-saluran dan pintu-pintu
air, namun belum dapat operasional secara penuh.

Gambar 12. Tabat


yang dibuat secara
sederhana, dapat
berfungsi sebagai
tabat konservasi

32
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Pengelolaan Air pada Lahan Gambut Berbasis Tanaman Elevasi muka air tanah di atas daerah perakaran
Tahunan Pengelolaan air pada tanaman tahunan dapat tanaman selama 1 sampai 2 bulan nampaknya tidak
dilakukan dengan sistem tata air satu arah dan sistem mempengaruhi pertumbuhan tanaman akasia. Kondisi
tabat. Namun perlu diperhatikan bahwa drainase yang pada musim kemarau panjang seperti pada tahun 1997
terlalu rapat dapat mempercepat penurunan permukaan (periode ulang 10 tahun) penurunan muka air tanah
tanah/subsiden dan mendorong terjadinya kerusakan sekitar satu meter, hal ini karena jumlah kumulatif defisit
gambut yang lebih cepat. Untuk tanaman kelapa sawit air sebesar -385 mm. Pada kondisi ini pasok tambahan
kedalaman drainase yang ideal adalah sekitar 50-70 dari daerah resapan di atasnya menjadi sangat penting.
cm) dan tanaman karet sekitar 20-40 cm, sedangkan Saat ini banyak dijumpai dalam luasan yang besar lahan
tanaman sagu dan nipah tidak memerlukan drainase gambut ditanami kelapa sawit dan karet.
tapi tetap memerlukan sirkulasi air seperti halnya padi.
Secara umum kriteria pengelolaan air yang baik pada HTI Di Desa Jabiren, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten
(akasia) di lahan gambut diantaranya yaitu kedalaman Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, petani tradisional
air tanah saat tanam sekitar 20 cm, kemudian setelah telah mengubah lahan gambut menjadi lahan karet
berumur 1 tahun diturunkan menjadi 30 cm, untuk yang ditumpangsari dengan nenas (intercropping karet
selanjutnya diturunkan per 10 cm untuk setiap tahun dan nenas) dan ternyata tipe penggunaan lahan ini
pertambahan umur tanaman. Akhirnya pada umur 6 memberikan nilai ekonomi yang lebih bagi petani. Di
sampai 8 tahun kedalaman air tanah dipertahankan desa tersebut terdapat handil Panenga yang pernah
sekitar 80 cm di bawah permukaan tanah. mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan menurunnya
volume air yang berada di wilayah tangkapan (mulai
Dengan kondisi ini diharapkan proses pematangan tanah dari Rei 4 hingga Rei 18). Terdapat perbedaan elevasi
gambut akan berjalan dengan baik, dan penurunan permukaan air pada handil Panenga sehingga perlu
permukaan tanah akan dapat dikendalikan sekitar 30 cm dilakukan tata kelola air. Sistem tata air yang terapkan
setelah tanaman berumur 8 tahun (daur pertama). Pada adalah sistem tabat bertingkat.Terdapat tiga bangunan
daur kedua kedalaman air tanah dapat dikembalikan lagi pintu air yaitu di Rei 3, Rei 9, dan Rei 12 yang akan
pada kondisi awal sekitar 20 cm di bawah permukaan menahan air pada musim kemarau.
tanah, selanjutnya diperlakukan seperti pada daur
pertama. Dengan cara ini penurunan permukaan tanah Selain itu, terdapat pula pintu-pintu air pada saluran
pada daur kedua akan berkurang daripada daur kesatu tersier/kuarter (Gambar 35). Hasil nyata yang sudah
sekitar 15 cm. terlihat dari dibangunnya pintu-pintu air adalah handil
Panenga mampu mengatur dan mengkonservasi air
Dengan demikian penetapan lahan dengan kelompok di wilayah handil panenga dari Rei 1 sampai Rei 18.
umur tanaman yang sama (blok kebun) harus sesuai Gambar 36 memperlihatkan contoh pintu air/stoplog
dengan zone pengelolaan air, elevasi lahan dan level yang dapat dipasang pada saluran kuarter.
drainage (elevasi muka air di kanal) yang dirancang.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan maka Tanaman tahunan dapat pula ditanam dengan pola
setiap tahun menjelang musim kemarau, kedalaman campuran tahunan-semusim, misalnya dengan pola
air tanah diusahakan setinggi mungkin sekitar 0-10 penataan lahan padi-jeruk (sistem tukungan) dan padi-
cm di bawah permukaan tanah, sehingga pada musim pisang (sistem surjan) yang diintegrasikan dengan
kemarau kedalaman air tanah akan turun sekitar sistem tata air satu arah dan tabat.
Panduan Pengelolaan Berkelanjutan Lahan Gambut
Terdegradasi 50 cm menjadi sekitar 50-60 cm di bawah
permukaan tanah, kedalaman air tersebut masih cukup
mampu menghambat meluasnya kebakaran hutan.

33
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Gambar 13.
Pengelolaan air
sistem tabat di Desa
Jabiren, Kalimantan
Tengah

Gambar 14. Contoh


pintu air yang dapat
digunakan pada
saluran kuarter

Gambar 15. Integrasi sistem tata air satu arah dan tabat pada lahan tipe luapan B di kawasan PLG Desa Rawa Makmur C3
Dadahup, Kalimantan Tengah

34
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Pengelolaan tata air di lahan gambut merupakan faktor http://balittanah.litbang.deptan.go.id (Diakses pada
kunci terwujudnya sistem pengelolaan lahan gambut tanggal 15 Desember 2015)
berkelanjutan. Prinsip utama dari pengaturan tata
air di lahan gambut adalah harus mampu menekan http://www.wetlands.org/Whatarewetlands/Peatlands/
terjadinya penurunan fungsi lingkungan dari lahan tabid/2737/Default.aspx (Diakses pada tanggal 18
gambut, namun tetap bisa memenuhi syarat tumbuh Desember 2015)
tanaman yang dibudidayakan. Tindakan drainase pada
lahan gambut dilakukan untuk menciptakan media
http://www.worldagroforestrycentre.org/sea. (Diakses
tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman yang
dibudidayakan dan mengurangi asam organik sampai pada tanggal 14 Desember 2015)
batas yang tidak meracuni tanaman, tindakan drainase
yang dilakukan secara tepat juga berdampak terhadap Najiyati, sri. Dkk. 2005. Panduan pengelolaan lahan
terjadinya perubahan sifat fisik sehingga menjadi gambut untuk pertanian berkelanjutan. Bogor: Wetlands
lebih kondusif untuk perkembangan tanaman. Namun International
demikian pola dan tingkat drainase yang dilakukan
harus memperhatikan karakteristik gambut yang sangat
spesifik, agar dapat menekan laju degradasi lahan yang
diakibatkan oleh tindakan drainase, sehingga fungsi
lingkungan dari lahan gambut tetap terjaga dengan baik.

Selain memperhatikan kondisi lahan gambut yang


bersifat spesifik dan kebutuhan tanaman yang
dibudidayakan, sistem pengelolaan tata air pada lahan
gambut juga sangat ditentukan pola tanam yang
diterapkan. Dengan menerapkan tata pengelolaan air
yang tepat, berbagai bentuk pola tanam (pola tanaman
semusim, pola tanam tanaman tahunan, maupun pola
tanam tahunan-semusim) bisa diterapkan pada lahan
gambut.Kearifan lokal dalam pengelolaan air yang
telah lama dilakukan petani lokal di lahan gambut
dapat dijadikan dasar pengelolaan tata air di lahan
gambut, karena telah terbukti dapat mewujudkan
pendayagunaan sumberdaya alam dan sosial secara
bijaksana yang mengacu pada keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Namun demikian, penerapan
prinsip-prinsip kearifan lokal pada skala yang lebih luas
harus didukung oleh bantuan finansial dari pemerintah
karena dibutuhkan biaya yang relatif tinggi. Prinsip-
prinsip kelembagaan dalam pengelolaan tata air di lahan
gambut yang telah berkembang dalam petani tradisonal
harus tetap dipertahankan.

35
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENCEMARAN AIR DI SEPANJANG


SUNGAI CITARUM OLEH LIMBAH
DOMESTIK DAN INDUSTRI

Hanifa Nurapriliani hanihanifa@yahoo.com


123 12004

abstrak

Air adalah sumber terpenting dan penentu keberlangsungan


hidup manusia. Namun, walaupun menjadi hal terpenting
manusia sering bertindak semena-mena dan tidak
berusaha untuk dapat menjaga sumber-sumber air yang
ada. Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar
di Provinsi Jawa Barat dan untuk beberapa kota menjadi
sumber air yang menghidupi beberapa ribu jiwa. Sayangnya
sumber air ini tidak terjaga dengan baik sehingga
menimbulkan beberapa bencana seperti banjir dan longsor.
Selain itu padatnya permukiman, banyaknya industri-
industri dan kurangnya kesadaran masayarakat akan
menjaga lingkungan membuat Sungai Citarum mengalami
pencemaran air . akibat dari pencemaran air kualitas air
menurun dan jika pencemaran tidak ditangulangi, maka
sumber air yang ada pun tidak bisa dipergunakan lagi dan
terancam kekeringan air. Sehingga perlu kerja sama dari
semua pihak untuk menjaga dan rawat sungai citarum
sebagai sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Kata Kunci: pencemaran air, sungai citarum, sumber air.
36
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Sungai merupakan sumber air permukaan yang Pengelolaan lingkungan hidup sering didefinisikan
memberikan manfaat kepada kehidupan manusia. Dari sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
mata air sebagai awal mengalirnya air, melintas bagian- lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
bagaian alur sungai hingga ke bagian hilir yang terjadi pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
secara dinamis. Setiap sungai memiliki karakteristik pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pelaksanaannya dilakukan oleh instansi pemerintah
Perbedaa tersebut dapat di lihat dari keadaan fisik, sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-
kimia dan lingkungan yang ada disungai seperti Kualitas masing, masyarakat, serta pelaku pembangunan lainnya
dan kuantitas air sungai sangat dipengaruhi oleh dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan
perkembangan lingkungan di sekitar sungai tersebut. kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup.

Provinsi jawa barat terdapat beberapa sungai salah


satunya sungai citarum yang merupakan sungai PENCEMARAN LINGKUNGAN
terpanjang dan terbesar di provinsi ini. Sungai Citarum
bersumber dari Gunung Wayang di Desa Cibeureum, Dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia, maka
Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung mengalir akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan
ke bagian tengah Provinsi Jawa Barat dari selatan baik tanah, air, maupun udara. Untuk mencegah
ke arah utara dan akhirnya bermuara di Laut Jawa. terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai
Selain memiliki fungsi sejarah, sungai Citarum juga aktivitas manusia, maka perlu dilakukan pengendalian
mempunyai fungsi ekonomi dan sosial. Setidaknya, terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan
dari 45 juta penduduk Jawa barat sesuai sensus Badan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada
Pusat Statistisk (BPS) 2012, sebanyak 15 juta warga sumber air. Baku mutu air pada sumber air adalah
menggantungkan hidupnya dari sungai citarum. batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap
Pentingnya peran sungai citarum tidak dibarengi dengan dapat digunakan sesuai kriterianya (Kristanto, 2004).
pengelolaan sungai dan kepedulian masyarakat tentang
pemeliharaan lingkungan terutama sungai. Karean
kurang peduli akan lingkungan tidak sedikit masyarakat PENCEMARAN AIR SUNGAI
yang membuang sampah domestik ke sungai dan Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang
bahkan industri industri yang ada di sepanjang sunagi disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk,
citarum pun membuang limbahnya ke alurian sungai limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang
citarum. Kualitas dan kuantitas air sungai citarum pun terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika
kini menurun sehingga tak layak di konsumsi. Jika terus yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Pencemar
berlangsung di perikirakan akan kehilangan sumber sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik,
air. Maka dari hal tersebutlah perlu ada penanganan radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat
serius dari semua pihak baik pemerintah yang bekerja kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat
sama dengan masyarakat untuk dapat lebih peduli dan kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa
melestarikan sungai maupun alam sebagai sumber zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.
kehidupan. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated
phenols) adalah salah satu contohnya.

Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan


rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan
di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik
lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai
pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas
sebagai zat pembersih di rumah tangga.

37
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

LIMBAH INDUSTRI Situ Cisanti berlokasi di Gunung Wayang, letaknya 1.800


(mdpl). Aliran Sungai citarum pada zaman dahulu sekitar
Faktor terpenting dalam permasalahan lingkungan era Kerajaan Tarumanegara hingga pemerintah Kolonial
adalah besarnya populasi manusia (laju pertambahan Belanda, sungai ini menjadi jalur transportasi utama
penduduk), sebab dengan tingkat pertambahan yang menghubungkan daerah pedalaman dengan pesisir
penduduk yang tinggi, kebutuhan pangan, bahan bakar, untuk mengangkut hasil pertanian. Di suangai citarum
pemukiman dan kebutuhan-kebutuhan dasar yang terdapart tiga waduk, yaitu waduk Saguling, Cirata dan
lain akan meningkat pula yang pada akhirnya akan Jatiluhur, selain berfungsi sebagai Pembangkit Listrik
meningkatkan limbah domestic maupun limbah industri Tenaga Air, ketiga waduk tersebut juga berfungsi untuk
(Kristanto, 2004). Pemakaian mesin dan peralatan baru mengairi lahan pertanian, pemenuhan kebutuhan air
dalam bidang industri serta pemanfaatan teknologi bersih dan juga mencegah banjir. Kapasitas listrik yang
untuk mendapatkan produk yang tinggi diharapkan dapat dihasilkan dari ketiga waduk tersebut kurang lebih
mencapai kualitas hidup yang lebih baik (Wardhana, sebesar 1.400 MW dan menjadi sumber air irigasi bagi
2004). 240.000 hektar sawah. Selain itu, 80% kebutuhan air
bersih di Jakarta juga bergantung dari sungai ini sebagai
Pencemaran yang ditimbulkan oleh industri diakibatkan sumber air baku. Sungai Citarum juga menjadi pemasok
adanya limbah yang keluar dari pabrik dan mengandung air bagi industri-industri yang berada di sepanjang
bahan beracyn dan berbahaya (B-3). Bahan pencemar daerah aliran sungai (DAS).
keluar bersama-sama dengan bahan buangan (limbah)
melalui udara, air, dan tanah yang merupakan komponen Sungai citarum kini berbeda dengan masa-masanya dulu.
ekosistem alam. Antara satu pabrik dengan pabrik Akibat perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap
lainnya berbeda jenis dan jumlah limbah buangannya. sungai dengan membuang sampah sembarangan, dan
menjadi sungai sebagai tempat sampah. Kebijakan
Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat industrialisasi pada 1980-an membuat sungai ini
diklasifikasikan menjadi : menjadi tempat pembuangan limbah yang jumlahnya
Industri kimia organic maupun anorganik tidak terkendali. Sepanjang aliran sungai terbangun
Penggunaan B-3 sebagai bahan baku atau bahan pembuangan limbah pabrik. Aliran hitam menjadi
penolong pertanda adanya limbah pabrik yang dibuang ke sungai
Proses kimia, fisika, dan biologi di dalam pabrik tanpa melewati instalasi pengolahan terlebih dulu.
Limbah cair berwarna hitam pekat bercampur dengan
segala macam sampah dan barang bekas rumah tangga
mengotori sungai yang warnanya mulai kecokelatan.

Salah satu parameter yang signifikan dan melewati


batas ambang adalah kandungan bahan kimia beracun
dari limbah cair industri tekstil. Selain limbah industri
tekstil Sungai Citarum juga menjadi tempat pembuangan
limbah bagi industri peleburan besi, industri kertas, dan
peternakan sapi. Sebanyak kurang lebih 400 ton limbah
disalurkan ke Sungai Citarum per hari. Permasalahan
limbah ini disebabkan perilaku pengusaha industri yang
membuang limbah cairnya ke sungai tanpa diproses
melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah. Hal itu bisa
dilihat saat musim kemarau. Air yang seharusnya
bening berubah menjadi beraneka warna dengan bau
bahan kimia yang menyengat. Di dalam kegiatan industri
dan teknologi, air limbah industri tidak boleh langsung
dibuang ke lingkungan karena dapat menyebabkan
pencemaran.

38
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai PENANGGULANGAN PENCEMARAN SUNGAI
kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan. CITARUM
Sebelum air limbah dibuang, harus dilakukan proses
daur ulang air limbah industri (water treatment recycle Untuk mengatasi pencemaran sungai Citarum, terdapat
prodess). Apabila semua kegiatan industri dan teknologi beberapa saran, yaitu :
memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air 1. Pemberian peringatan dan sanksi yang lebih
limbah industri dan masyarakat umum juga tidak tegas kepada industri yang masih membuang
membuang sampah sembarangan maka masalah limbah ke sungai tanpa melakukan pengolahan
pencemaran air sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan terlebih dahulu limbah yang dihasilkan pabrik
(Wardhana, 2004). Indikator bahwa air lingkungan telah dan tindakan tegas bagi industri yang melanggar
tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang peraturan yang telah ditetapkan.
dapat diamati melalui :
1. Adanya perubahan suhu air 2. Pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan
2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion masyarakat di sepanjang aliran sungai Citarum
Hidrogen dan menggalakkan partisipasi kelompok
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian
4. Timbulnya endapan, koloidal, dan bahan terlarut sungai Citarum. Perlu juga dibuat peraturan
5. Adanya mikroorganisme daerah tentang pemanfaatan lahan sepanjang
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan aliran sungai Citarum dengan tanaman yang
produktif untuk penghijauan serta dapat
Adapun Pengendalian pencemaran yang berkaitan
menghasilkan tambahan pendapatan bagi
dengan limbah industri mempunyai beberapa motivasi
dilihat dari kondisi lingkungan tempat sumber masyarakat sekitar.
pencemaran berada. Usaha untuk mengembalikan
lingkungan yang sudah tercemar akan lebih sulit 3. Kerja sama antara elemen pemerintah, industri,
dibandingkan dengan pencegahan dan pengendalian. masyarakat, LSM dalam upaya menjaga
Pelaksanaan pengendalian pencemaran yang kelestarian sungai citarum. Pemerintah daerah
diakibatkan oleh limbah industri dalam kaitannya juga perlu memberikan informasi/sosialisasi/
dengan pembangunan berwawasan lingkungan kampanye untuk pelestarian sungai Citarum dan
bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif dan lingkungan sekitarnya.
meminimalkan dampak negative. Pemilihan teknologi
dalam pembangunan berwawasan lingkungan tidak
semata-mata didasarkan pada kemampuan teknologi
yang digunakan untuk menciptakan produk tetapi
juga kemampuan teknologi dengan memproduksi
limbah seminimal mungkin. Pencemaran yang terjadi
pada sungai Citarum lebih dominan disebabkan oleh
pembuangan limbah industri oleh pabrik-pabrik di
sepanjang aliran sungai Citarum. Kondisi itu diperparah
dengan perilaku masyarakat yang dengan sengaja
membuang sampah maupun limbah rumah tangga
secara tidak bertanggung jawab ke sungai.

39
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta:
sebelumnya, maka simpulannya adalah : Penerbit Andi.
1. Pencemaran air sungai citarum disebabkan oleh
pembuangan limbah industri di sepanjang sungai Puslitbang Sumber Daya Air, Balai Lingkungan Keairan.
Citarum tanpa pengolahan melalui Instalasi 2005. Status Mutu Air (Studi Kasus Sungai Citarum).
Pengolahan Air Limbah (IPAL) terlebih dahulu
dan juga dari sampah yang dibuang masyarakat Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran
langsung ke sungai. Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya peran Regional Kompas. 2014. Ini 6 Masalah yang Hantui
sungai dan menjaga lingkungan masih rendah. Sungai Citarum.
Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat [Online]Tersedia: http://regional.kompas.com/
yang dengan sengaja membuang sampah ke read/2014/12/27/09180691/Ini.6.Masalah.yang.
sungai. Hantui.Sungai.Citarum (Diakses pada tanggal 18
Desember 2015)
3. Pemerintah terutama pemerintah daerah kurang
menegakkan peraturan tentang pencemaran Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
lingkungan terutama terhadap industri yang Lingkungan Hidup.
berada di sepanjang bantaran sungai Citarum.

4. Pemerintah kurang dalam memberikan


peringatan, sosialisasi terhadap masalah
pencemaran sungai Citarum dan pelestraian
lingkungan.

40
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE


DAN SOLUSI PENANGGULANGANNYA
(Studi Kasus : Sungai Cisadane Kota Tangerang Selatan dan
Kota Tangerang, Propinsi Banten)

Nino Widiasmoro Aji ninowidiasmoro21@gmail.com


123 120011

abstrak

Sungai Cisadane merupakan sungai yang mata airnya sebagai sumber kehidupan masarakat yang tinggal di
berada di Gunung Gede Pangrango, sungai ini cukup besar Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang sehingga
melintasi Tangerang dengan panjang sungai tersebut mengakibatkan warna sungai menjadi hitam, coklat dan
mencapai 80 kilometer dengan bermuara di Laut Jawa, hijau.
hal tersebut menjadikan Sungai Cisadane sebagai suatu
sumber pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Karya tulis ini membahas mengenai pencemaran air
yang tinggal di sekitarnya. yang ditinjau dari sumber pencemaran, dampak serta
penanggulangan pencemaran tersebut. Diharapkan karya
Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita tulis ini dapat memberikan informasi bagi kita semua,
semua bergantung pada air. Untuk itu diperlukan air yang sehingga akan dapat mengurangi pencemaran yang terjadi
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi pada dan akan didapat air yang aman, bersih dan sehat.
akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi
syarat menjadi masalah seluruh umat manusia. Dari segi
kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan
oleh pencemaran.

Sungai Cisadane sudah tercemar oleh industri-industri, baik


industri besar hingga home industri. Tingginya aktivitas
penduduk di perkotaan menjadikan Sungai Cisadane
Kata Kunci: pencemaran air, sungai cisadane.
42
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN PERMASALAHAN

Sungai Cisadane merupakan sungai terpanjang dan Kondisi Sungai Cisadane saat ini sangat memperihatinkan.
terbesar yang melintasi wilayah Tangerang Selatan Menurut keterangan dari Kepala Balai Besar Wilayah
hingga Kota Tangerang, Indonesia. Sungai Cisadane Sungai Cisadane, Sungai Cisadane kini termasuk sebagai
bersumber dari Gunung Gede Pangrango di Kabupaten sungai terkotor di dunia. Berdasarkan data tahun 2010
Cianjur mengalir ke bagian tengah Provinsi Jawa Barat mengenai kualitas air Cisadane, dari 10 titik pantau
dari selatan ke arah utara dan akhirnya bermuara di Laut mutu air yang masuk kategori bahaya atau tercemar
Jawa. Sungai Cisadane Hulu adalah sungai Cisadane yang berat adalah di empat titik pantau Babakan, Pakulonan,
melewati DAS Cisadane bagian hulu (Puslitbang SDA, Serpong, dan Pinang. Salah satu parameter signifikan
2005). Selain memiliki fungsi sejarah, sungai Cisadane melewati batas ambang adalah kandungan bahan kimia
juga mempunyai fungsi ekonomi dan sosial. Setidaknya beracun dari limbah cair industri tekstil (yang memiliki
25 juta penduduk menggantungkan hidupnya dari sungai proses pencelupan, pemutihan, dan finishing). Selain
Cisadane. Selain itu, 80% kebutuhan air bersih di Jakarta limbah industri tekstil Sungai Cisadane juga menjadi
juga bergantung dari sungai ini sebagai sumber air baku. tempat pembuangan limbah bagi industri peleburan
Sungai Cisadane juga menjadi pemasok air bagi industri- besi, industri kertas, dan peternakan sapi. Sebanyak
industri yang berada di sepanjang daerah aliran sungai 400 ton limbah disalurkan ke Sungai Cisadane per hari.
(DAS). Begitu pentingnya keberadaan sungai Cisadane Perusahaan yang menyalurkan limbahnya itu tersebar
sehingga sungai menjadi salah satu sungai strategis juga di wilayah admisnistrasi Banten, meliputi Kota
nasional selain sungai Siak (Provinsi Riau) dan sungai Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
Brantas (Provinsi Jawa Timur).
Permasalahan limbah ini disebabkan perilaku pengusaha
Sungai Cisadane di Banten, Indonesia adalah salah satu industri yang membuang limbah cairnya ke sungai tanpa
sungai yang tercemar. Pada Agustus 2010, Organisasi diproses melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah. Hal itu
nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York bisa dilihat saat musim kemarau. Air yang seharusnya
dan Green Cross, Swiss, serta situs www.huffingtonpost. bening berubah menjadi beraneka warna dengan
com (Amerika Serikat) menganugerahi Sungai Cisadane bau bahan kimia yang menyengat. Selain masalah
sebagai salah satu dari ratusan sungai paling tercemar di pencemaran oleh limbah, Beberapa permasalahan lain
dunia. Sungai ini masuk dalam daftar karena pencemaran terkait dengan sungai Cisadane yaitu:
limbah industri dan bahan kimia. Dan oleh pemerintah 1. Masalah sedimentasi yang tinggi di dasar sungai
(2009) Cisadane pun termasuk salah satu diantara 13 Cisadane
sungai dengan tingkat kerusakan Daerah Aliran Sungai 2. Berdasarkan data Balai Besar Wilayah
tertinggi di Indonesia. Sungai Cisadane, sampah yang dibuang ke
Sungai Cisadane mencapai 9.000 m3. Kondisi
ini memperlihatkan bagaimana rendahnya
kesadaran masyarakat dalam membuang
sampah. Masyarakat masih beranggapan, sungai
adalah tong sampah.
3. Masalah terkait dengan pencemaran sungai
Cisadane ini juga menyebabkan defisit
ketersediaan air minum untuk wilayah Tangerang
raya. Penyebabnya kemampuan hutan untuk
menyerap air hujan menurun drastis karena
penggundulan.

43
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KAJIAN LITERATUR

Pengertian Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup diklasifikasikan menjadi :
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi Industri kimia organik maupun anorganik
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan Penggunaan B-3 sebagai bahan baku atau bahan
kesejahteran manusia serta makhluk hidup lainnya. penolong
Lingkungan hidup erat kaitannyan dengan pengelolaam Proses kimia, fisika, dan biologi di dalam pabrik
lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup sering
didefinisikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, PENCEMARAN LINGKUNGAN
pemulihan, pengawasan dan pengendalian Dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia, maka
lingkungan hidup. Pelaksanaannya dilakukan oleh akan semakin menigkat pula pencemaran lingkungan
instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas dan baik tanah, air, maupun udara. Untuk mencegah
tanggungjawab masing-masing, masyarakat, serta terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai
pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan aktivitas manusia, maka perlu dilakukan pengendalian
keterpaduan perencanaan dan kebijakan nasional terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan
pengelolaan lingkungan hidup. Sektor lingkungan hidup baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada
oleh para perencana dan pelaku pembangunan masih sumber air. Baku mutu air pada sumber air adalah
kurang diperhatikan dibandingkan bidang ekonomi batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
misalnya. pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap
dapat digunakan sesuai kriterianya (Kristanto, 2004).
`Di dalam kegiatan industri dan teknologi, air limbah
LIMBAH INDUSTRI industri tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan
karena dapat menyebabkan pencemaran. Air tersebut
Faktor terpenting dalam permasalahan lingkungan
harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai kualitas
adalah besarnya populasi manusia, sebab dengan
yang sama dengan kualitas air lingkungan. Sebelum air
tingkat pertambahan penduduk yang tinggi, kebutuhan
limbah dibuang, harus dilakukan proses daur ulang air
pangan, bahan bakar, pemukiman dan kebutuhan-
limbah industri (water treatment recycle prodess). Apabila
kebutuhan dasar yang lain akan meningkat pula yang
semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan
pada akhirnya akan meningkatkan limbah domestik
dan melaksanakan pengolahan air limbah industri
maupun limbah industri (Kristanto, 2004). Pemakaian
dan masyarakat umum juga tidak membuang sampah
mesin dan peralatan baru dalam bidang industri serta
sembarangan maka masalah pencemaran air sebenarnya
pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan produk
tidak perlu dikhawatirkan (Wardhana, 2004).
yang tinggi diharapkan dapat mencapai kualitas hidup
yang lebih baik (Wardhana, 2004).
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat
air dari keadaan normal, bukan keadaan murninya.
Limbah industri adalah konsekuensi logis dari adanya
Hal ini disebabkan adanya benda-benda asing yang
industry/pabrik. Bila limbah yang mengandung bahan
mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan
kimia (berbahaya atau tidak berbahaya) di lepas di
sesuai peruntukannya. Air limbah industri bahan
lingkungan, maka hal itu akan menimbulkan pencemaran
anorganik pada umumnya mengandung asam mineral
lingkungan (terutama air sungai dan tanah). Pencemaran
dalam jumlah tinggi sehingga keasamannya juga tinggi
yang ditimbulkan oleh industri diakibatkan adanya
atau pH-nya rendah. Adanya komponen besi sulfur
limbah yang keluar dari pabrik dan mengandung bahan
(FeS2) dalam jumlah tinggi di air juga meningkatkan
beracun dan berbahaya (B-3). Bahan pencemar keluar
keasamannya. Indikator bahwa air lingkungan telah
bersama-sama dengan limbah melalui udara, air, dan
tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang
tanah yang merupakan komponen ekosistem alam.
dapat diamati melalui :
Antara satu pabrik dengan pabrik lainnya berbeda jenis
dan jumlah limbah buangannya. 1. Adanya perubahan suhu air
2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion
Hidrogen

44
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air B. Fungsi AMDAL


4. Timbulnya endapan, koloidal, dan bahan terlarut Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
5. Adanya mikroorganisme Membantu proses pengambilan keputusan
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana
usaha dan atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan disain
DAMPAK PENCEMARAN AIR rinci teknis dari rencana usaha dan atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan rencana
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
Hampir semua makhluk hidup memerlukan air. Apabila
air tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Memberi informasi bagi masyarakat atas
Berdasarkan cara pengamatannya, pengamatan dampak ditimbulkan dari suatu rencana usaha
indicator dan komponen pencemaran air lingkungan dann atau kegiatan
dapat digolongkan menjadi : Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
1. Pengamatan secara fisik Sebagai Scientific Document dan Legal Document
2. Pengamatan secara kimiawi Izin Kelayakan Lingkungan
3. Pengamatan secara biologis Menunjukkan tempat pembangunan yang layak
pada suatu wilayah beserta pengaruhnya
Sedangkan air yang tercemar dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi manusia. Kerugian yang Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih
disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa : luas bagi perencanaan dan pengambilan keputusan
1. Air menjadi tidak bermanfaat lagi sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan
2. Air menjadi penyebab timbulnya penyakit rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana
pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
AMDAL dikeluarkan oleh Kementerian Kependudukan
dan Lingkungan Hidup sebagai pedoman penetapan
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
analisis, pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup,
Masalah limbah, industri dan pencemaran lingkungan baik untuk kegiatan yang sudah berjalan maupun masih
hidup sangat terkait dengan masalah (Analisis Mengenai sedang dalam tahap perencanaan (Kristanto, 2004).
Dampak Lingkungan) AMDAL. AMDAL dalam Peraturan
Pemerintah NO 27 TAHUN 1999 memiliki pengertian
yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting PENGENDALIAN LIMBAH INDUSTRI
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses Pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan limbah
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan industri mempunyai beberapa motivasi dilihat dari kondisi
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat lingkungan tempat sumber pencemaran berada. Usaha
saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan untuk mengembalikan lingkungan yang sudah tercemar
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di akan lebih sulit dibandingkan dengan pencegahan dan
sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini pengendalian. Pelaksanaan pengendalian pencemaran
adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum yang diakibatkan oleh limbah industri dalam kaitannya
AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. dengan pembangunan berwawasan lingkungan
27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif dan
merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. meminimalkan dampak negative. Pemilihan teknologi
dalam pembangunan berwawasan lingkungan tidak
A. Tujuan AMDAL semata-mata didasarkan pada kemampuan teknologi
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan yang digunakan untuk menciptakan produk tetapi juga
hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak kemampuan teknologi dengan memproduksi limbah
negatifnya menjadi serendah mungkin. seminimal mungkin.

45
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

Solusi atas permasalahan pencemaran sungai Cisadane D. Penegakan hukum


harus dilakukan secara komprehenshif. Pemerintah tidak Penegakan hukum ini diberlakukan kepada pihak
bisa berjalan sendiri untuk menangani masalah sungai industry/ pabrik baik yang skala besar maupun skala kecil.
Cisadane. Perlu dukungan masyarakat dan LSM serta Setiap pelanggaran yaitu pembuangan limbah industri
pihak industri agar program yang dijalankan pemerintah yang tidak sesuai dengan ketentuan harus ditindak
daerah bisa sukses. Setidaknya upaya penanganan agar menimbulkan efek jera di kalangan industri. Tanpa
sungai Cisadane harus dijalankan dengan pendekatan: adanya tindakan tegas, maka permasalahan limbah
ini akan berlarut-larut tanpa ada akhirnya. Tindakan
A. Manajemen perencanaan wilayah ini memerlukan serangkaian peraturan sekaligus
Manajemen wilayah ini berupa desain tata wilayah pengawasan dan penindakan.
yang teratur. Di wilayah mana yang boleh didirikan
industry, pemukiman, pusat ekonomi, tata ruang hijau Pemerintah juga mulai perlu mengeluarkan peraturan
dll. Sehingga pendirian pabrik dan bangunan tidak mengenai pemanfaatan teknologi bersih bagi kegiatan
sembarangan. industri, sehingga minimalisasi limbah dapat dilakukan
sejak tahap awal produksi. Jangan sampai kegiatan
B. Sosial kelembagaan ekonomi industri menjadi alasan diizinkannya kegiatan
Perlunya pelibatan masyarakat secara social dan tersebut tanpa memikirkan kaidah kaidah kelestarian
kelembagaan. Lembaga-lembaga RT/RW, LSM, lingkungan yang juga memiliki dampak besar bagi
paguyuban, pecinta alam dll. perlu dilibatkan dalam kehidupan masyarakat.
upaya menjaga kelestarian sungai Cisadane. Pemerintah
daerah atau LSM bisa juga mempelopori sarasehan atau Selain itu juga hal yang penting, dibutuhkan komitmen
lomba mengenai lingkungan di sepanjang aliran sungai. yang kuat bagi pemerintah dalam mengembalikan
fungsi lahan sekitar sungai Cisadane ke dalam fungsi
C. Lingkungan/ekologi yang seharusnya. Penegakan peraturan guna lahan
Perlunya digalakkan penghijauan di sepanjang hulu, harus dilaksanakan untuk mendukung perbaikan kondisi
aliran sampai hilir dari sungai Cisadane agar tidak terjadi Sungai Cisadane, terutama untuk menangani masalah
erosi dan membantu penyerapan air hujan ke dalam sedimentasi tanah. Pengembalian fungsi lahan terutama
tanah. Bisa juga sepanjang aliran ini ditanami tanaman pada daerah hulu Sungai Cisadane dan juga sepanjang
yang produktif dan perawatannya diserahkan kepada Daerah Aliran Sungai Cisadane.
kelompok tani/ paguyuban di sekitar sungai Cisadane.
Sehingga tumbuh kepedulian masyarakat sekitar
terhadap kelestarian sungai.

Pemerintah Daerah Provinsi Banten harus dapat


merangkul dan menyadarkan seluruh masyarakat dan
pelaku usaha industri untuk bersama sama berperan
aktif dalam menjaga kelestarian dan kebersihan Sungai
Cisadane. Masyarakat sekitar Sungai Cisadane adalah
tanggung jawab pemerintah juga. Ketika masyarakat
dan pelaku industri tidak mengindahkan peraturan yang
telah diterapkan, maka tanggung jawab pemerintah
sendiri sebagai inisiator untuk memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai peraturan dan penjagaan
kualitas Sungai Cisadane.

46
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan Agustiningsih, Dyah dkk. 2012. Analisis Kualitas Air
pada bab sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air sungai Blukar
adalah: Kabupaten Kendal. Jurnal PRESIPITASI. Vol.9 No.2
1. Pencemaran air sungai Cisadane disebabkan
oleh pembuangan limbah industri di sepanjang Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH)
sungai Cisadane tanpa pengolahan melalui Kabupaten Bandung. 2010.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terlebih
dahulu dan juga dari sampah yang dibuang Profil Pengendalian Pencemaran Air dan Udara Sumber
masyarakat langsung ke sungai. Manufaktur, Prasarana, dan Jasa Kabupaten Bandung.

2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya peran Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta:
sungai dan menjaga lingkungan masih rendah. Penerbit Andi.
Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat
yang dengan sengaja membuang sampah ke Puslitbang Sumber Daya Air, Balai Lingkungan Keairan.
sungai. 2005. Status Mutu Air (Studi Kasus Sungai Cisadane).

3. Pemerintah terutama pemerintah daerah kurang Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran
menegakkan peraturan tentang pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi.
lingkungan terutama terhadap industri yang
berada di sepanjang bantaran sungai Cisadane. Regional Kompas. 2014 Ini 6 Masalah yang Hantui Sungai
Cisadane. [Online] Tersedia: http://regional.kompas.
4. Pemerintah kurang dalam memberikan com/read/2014/12/27/09180691/Ini.6.Masalah.
peringatan, sosialisasi terhadap masalah yang.Hantui.Sungai.Cisadane (Diakses pada tanggal 18
pencemaran sungai Cisadane. Desember 2015)

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin


Lingkungan Hidup.

47
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE-


CILIWUNG OLEH SAMPAH DOMESTIK

Rifky Dwi Septian rifkyds92@gmail.com


123 110013

abstrak

Sesuai dengan fakta yang ada, sungai Indonesia semakin kita dapat memanfaatkan aliran sungai tersebut untuk
tercemar oleh berbagai bahan pencemaran. Bahan mensejahterakan kehidupan masyarakat.
pencemaran tersebut menambah daya rusak kualitas
air yang disebabkan oleh perilaku manusia. Dampak Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sekarang
negatif yang disebabkan karena pencemaran air sungai ini kualitas air sungai Ciliwung-Cisadane sudah semakin
cukup membahayakan ikan yang hidup di sungai dan tercemar, sehingga kita harus menjaga merawat, dan
merusak kualitas air untuk dimanfaatkan. Sehingga kita melestarikannya dengan penuh kesadaran agar beban
perlu melakukan berbagai langkah dan upaya untuk pencemaran tidak terus meluas.
menanggulangi masalah pencemaran air sungai Ciliwung-
Cisadane.

Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui


lebih dalam mengenai pencemaran air sungai, mulai
dari pengertian, penyebab, dampak, sampai pada cara
menanggulanginya. Sehingga dari uraian-uraiannya kita
dapat mengetahui dan memahami pentingnya menjaga dan
melestarikan aliran sungai. Menjaga dan melestarikan air
sungai bertujuan untuk mencegah dampak-dampak buruk
Kata Kunci: Pencemaran air, pencemaran sungai, sungai
yang timbul akibat tercemarnya air sungai, serta agar
ciliwung, sampah domestik.
48
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Seperti yang dimuat dalam pembukuan UUD 45 alenia Menurut Sastrawijaya, A.T (2000) pencemaran sungai
4 Memajukan kesejahteraan umum. Dari pernyataan adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh
tersebut mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan,
diharapkan hidup dengan sejahtera. Untuk mencapai bahan kimia, dan unsur hara yang terdapat dalam air
hidup yang sejahtera di perlukan lingkungan hidup yang serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu
sehat. Lingkungan hidup yang sehat dapat terwujud kesehatan manusia. Pencemaran sungai dapat
dengan salah satunya bila kualitas air sungai terlindungi diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif,
atau bersih, khususnya pada sungai Ciliwung-Cisadane. dan asam atau basa. Menurut ahli kesehatan lingkungan,
Sehingga kita dapat memanfaatkan air sungai tersebut yaitu Mulia, R.M. (2005) Pencemaran air sungai terjadi
demi untuk mendukung segala kegiatan masyarakat dan apabila dalam sungai tersebut terdapat bahan yang
terwujud sejahtera. Menurut hasil pengamatan penulis menyebabkan timbulnya perubahan negatif, baik
terhadap sungai Ciliwung-Cisadane, keadaannya sudah yang bersifat fisik, biologis maupun kimiawi. Sehingga
tercemar. Baik dari kondisi sempadan sungai maupun kualitas air sungai tersebut menurun dan berkurang nilai
kualitas air sungai tersebut. Kedua sungai telah tercemar guna air sungai dapat mempengaruhi keberlangsungan
akibat limah industri, limbah domestik atau sampah- hidup masyarakat sekitar. Saat ini hampir 10 juta zat
sampah rumah tangga yang mengendap. Dari endapan kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat
sampah tersebut mengakibatkan penghambatan aliran kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan
air sehingga ketika intensitas hujan meningkat, air sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air sungai atau
sungai meluap sehingga mengalir melalui jalan raya air tanah.
dan sebagian menggenangi halaman rumah penduduk.
Selain itu, zat yang terkandung pada limbah-limbah Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated
tersebut membuat warna air menjadi keruh kecoklatan phenols) adalah salah satu contohnya. Pestisida
dan membunuh populasi ikan yang hidup di dasar air digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga.
sungai Cisadane-Ciliwung. Kesadaran penduduk akan PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru,
pentingny sungai Cisadane-Ciliwung merupakan salah masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai
satu hal yang perlu penting, guna menjaga fungsi sungai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet
tersebut dalam mencegah bencana banjir dan mencegah kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai
pencemaran air sungai yang berdampak terhadap zat pembersih di rumah tangga. Pada hakikatnya
penurunan kualitas air. Jadi semakin banyak limbah di antara aktivitas manusia dan timbulnya pencemaran
sungai, maka semakin berkurang pula kualitas air sungai terdapat hubungan yang melingkar berbentuk siklus.
tersebut. Agar hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan
lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengembangan teknologi juga menjadi salah
RUMUSAH MASALAH satu penyebab pencemaran tersebut, karena akibat
sampingan dari pengembangan teknologi adalah
1. Apa faktor-faktor yang menyebabkan berbagai bahan yang dapat menyebabkan berbagai
pencemaran air sungai? pencemaran lingkungan. Pada dasarnya pencemaran
2. Apa dampak yang ditimbulkan? air sungai disebabkan oleh beberapa faktor, terutama
berkembangnya industry dan kawasan perumahan,
khususnya disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan tercemarnya air sungai.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran air di sungai ciliwung.

49
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBABKAN 4. Proses alam juga berpengaruh pada pencemaran


PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE- air sungai misalnya terjadinya gunung meletus,
erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat
CILIWUNG membawa berbagai bahan pencemaran salah
Pada dasarnya pencemaran air sungai disebabkan oleh satunya berupa endapan seperti tanah dan
beberapa faktor diantaranya yaitu: lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi
1. Industri-industri khususnya yang berada di keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan
dekat aliran sungai cenderung akan membuang air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim
limbahnya ke dalam sungai yang dapat juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air
mencemari ekosistem air, karena pembuangan sungai misalnya pada musim kemarau volume
limbah industri ke dalam sungai dapat air pada sungai akan berkurang, sehingga
kemampuan sungai untuk menetralisir bahan
menyebabkan berubahnya susunan kimia,
pencemaran juga berkurang.
bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di
hasilkan oleh pabrik dapat berupa:
Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.
DAMPAK DARI PENCEMARAN AIR SUNGAI
Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit
menyerap oksigen yang pada akhirnya akan
CISADANE-CILIWUNG
mematikan biota air. 1. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular
2. Limbah rumah tangga yang belum terkendali bermacam-macam antara lain :
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan air sebagai media untuk hidup mikroba
pencemaran lingkungan khususnya air sungai. pathogen
Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
beberapa zat organik dan anorganik yang jumlah air yang tersedia tak cukup,
dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan sehingga manusia bersangkutan tak dapat
dan akhirnya bermuara ke sungai. Dari limbah membersihkan diri
rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit air sebagai media untuk hidup vector
penyakit yang dapat menular pada hewan dan penyakit
manusia.
2. Dampak terhadap estetika lingkungan
3. Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran Dengan semakin banyaknya zat organik
sungai tanpa melalui proses pengolahan, yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
sehingga dapat mencemari air sungai karena perairan tersebut akan semakin tercemar yang
limbah pertanian mengandung berbagai macam biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
zat pencemar seperti pupuk dan pestisida. disamping tumpukan yang dapat mengurangi
Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan estetika lingkungan. Masalah limbah minyak
mencemari air yang keluar dari pertanian atau lemak juga dapat mengurangi estetika.
karena air ini mengandung bahan makanan bagi Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan
ganggang dan tumbuhan air seperti enceng tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan
gondok sehingga ganggang dan tumbuhan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan
air tersebut mengalami pertumbuhan dengan penumpukan busa yang sangat banyak, hal
cepat yang dapat menutupi permukaan air dan tersebut dapat pula mengurangi estetika.
berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen
ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida
juga dapat menggagu ekosistem air karena
pestisida bersifat toksit dan akan mematikan
hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.

50
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Menggunakan air seperlunya dan tidak menggunakan air A.T (2000). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka
yang tercemar untuk kebutuhan dan keperluan sehari- Cipta.
hari karena di dalamnya terkandung zat-zat yang sangat
berbahaya. Pencemaran air akan terus ada, namun Ilmu.W.A. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan.
kita dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah Yogyakarta: Andi.
pencemaran air.
Kristanto, Philip. (2002). Ekologi Industri. Jogjakarta:
Andi Wardhana.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR
CISADANE-CILIWUNG Mulia, R.M. (2005). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:
Agar pencemaran air berkurang, hal yang dapat dilakukan Graha Sastrawijaya.
adalah:
Sebaiknya kita harus memperhatikan kondisi Triastuti 2008 Dampak Pencemaran Air di Lingkungan
keruh atau jernihnya air, karena air yang tercemar Sekitar.
sangat berbahaya bagi kesehatan.
Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar
tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
Jangan membuang sampah ke sungai atau
kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar
tidak terjadi pencemaran air.
Untuk limbah industri, sebelum dibuang
sebaiknya diolah terlebih dahulu.
Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan
serangga secara berlebihan.

51
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

MENYIASATI KRISIS AIR BERSIH


DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
BERSIH DI PESISIR

Puri Adriani puri.adriani@gmail.com


123 130015

abstrak

Air merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi


manusia dan makhluk hdup lainnya. Namun tidak semua
daerah memiliki sumberdaya air yang baik, terlebih jika
sumberdaya air itu sudah tercemar akibat dari eksploitasi
air tanah yang menyababkan degradasi alam. Dampak dari
degradasi alam tersebut diantaranya intrusi air laut yang
terjadi di wilayah pesisir. Banyak upaya untuk memecahkan
masalah ini penting adalah diperlukan aplikasi dari teknologi
pengolahan air yang cocok. Teknologi pengolahan air ini
harus menghasilkan air bersih dan teknologi ini berlaku,
mudah dan murah dalam operasi dan pemeliharaan
karena diharapkan bahwa masyarakat di daerah itu dapat
mengelola, beroperasi dan pemeliharaan.

Kata Kunci: Wilayah pesisir, penyediaan air bersih, teknologi


pengolahan air bersih.
52
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Air tanah adalah salah satu sumber air yang kualitas dan Air adalah cairan tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna berbau yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Air
memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup. Air tanah merupakan senyawa dengan rumus kimia H2O yang
merupakan salah satu komponen dalam peredaaran air penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
di bumi yang dikenal sebagai siklus hidrologi. Dengan sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
demikian air tana adalah salah satu sumberdaya alam hampir menutupi 71% permukaan Bumi. Air sebagian
yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti besar terdapat di laut dan pada lapisan lapisan es, akan
sumberdaya ini dapat diekploitasi tanpa batas. tetapi air dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, danau, uap air, lautan es. Air dalam
Sikap manusia terhadap alam dalam hubungan antara obyek obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
keduanya merupakan salah satu aspek penting dan air, yaitu melalui penguapan, hujan, dan aliran di atas
sangat berpengaruh terhadap krisis ekologi saat ini. tanah menuju laut. Seperti kita ketahui bahwa sumber
Hubungan antara alam dan manusia tersebut erat air merupakan komponen penting untuk penyediaan
kaitannya dengan ilmu pengetahuan modern, namun air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem
terkadang terjadi kesalahan paradigma/ sudut pandang penyediaan air tidak dapat berfungsi. Secara umum,
manusia terhadap alam diantaranya alam hanya dilihat pengolahan air terdiri dari 3 aspek, yaitu pengolahan
sebagai objek untuk dikaji, dianalisis, dimanipulasi, secara fisika, kimia, dan biologi. Pada pengolahan
direkayasa, dan dieksploitasi manusia. Selama cara secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa
pandang/paradigma tetap menjadi cara pandang adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah
yang dominan, maka harapan untuk mengembangkan pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Pada
mayarakat yang berkelanjutan, yang masih ramah pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan
lingkungan, tidak akan terwujud. Karena ekploitasi bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya
air tanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan bahan ini digunakan untuk menyisihkan logam-logam
dampak negatif terhadap keseimbangan alam. berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada
pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
Perlu adanya alternatif cara pandang yang mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
memungkinkan sikap dan perilaku yang lebih ramah
lingkungan termasuk dalam penataan ruang. Ruang Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara
yang kini terbatas diakibatkan oleh pembangunan- Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
pembangunan tentu akan mempengaruhi alam. Salah perubahan di darat dan laut.
satu pengaruhnya adalah berkurangnya debit air tanah
karena berkurangnya lahan-lahan resapan air. Intrusi air asin adalah pergerakan air asin ke akuifer
air tawar yang dapat mengkontaminasi sumber air
minum. Intrusi air asin dapat terjadi secara alami hingga
derajat tertentu pada sebagian besar akuifer pantai,
dikarenakan adanya hubungan hidrolik antara air tanah
dan air laut. Karena air asin memiliki kadar mineral yang
lebih tinggi dari air tawar, maka air laut memiliki massa
jenis yang lebih tinggi dan tekanan air yang lebih besar.
Sehingga air asin bergerak menuju air tawar Berbagai
aktivitas manusia, terutama pemompaan air tanah
dari akuifer pantai, dapat meningkatkan intusi air laut
karena tekanan air tanah berkurang dan menjadi relatif
lebih kecil dibandingkan tekanan dari air laut. Penyebab
intrusi air asin lainnya yaitu kanal navigasi dan drainase
yang menciptakan celah bagi air laut bergerak ke
daratan melewati permukaan dan melalui pasang surut
air. Intrusi air laut juga dapat terjadi pada kondisi cuaca
ekstrim seperti badai dan ombak besar.

53
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting Air tersebut akan dikeluarkan melalui retakan yang besar
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Meski 75% dan sungai bawah tanah dan air yang keluar merupakan
pemukaan bumi terdiri dari air, namun hanya 1% saja sumber air untuk sungai yang mengalir ke kawasan
yang bisa dimanfaatkan sisanya terdiri dari air laut pesisir yang sangat brperan dalam perkembangan
dan berada di tempat-tempat yang sulit terjangkau wilayah pesisir terutama untuk perkembangan pertanian
seperti kutub dan amazone, dimana sangat tidak di wilayah pesisir dan sumber air minum bagi penduduk
ekonomis jika diangkut dari tempat-tempat tersebut yang tinggal di wilayah pesisir. Seandainya batu
untuk bisa digunakan. Tidak semua daerah mempunyai gamping ini tidak ada maka sumber-sumber airpun akan
sumberdaya air yang baik. Negara Republik Indonesia menghilang, karena batuan dibawahnya merupakan
memiliki banyak pesisir pantai yang dihuni masyarakat breksi vulkanis yang lebih kedap air dan sedikit sekali
dimana kehidupan sehari-harinya sangat tergantung dapat menyimpan air. Sehingga kondisi seperti ini akan
kepada laut. memicu terjadinya krisis kekurangan sumber daya air
bersih bagi sebagian besar penduduk yang tinggal di
Wilayah pesisir pantai tesebut miskin akan sumber air wilayah pesisir.
bersih, sehingga timbul masalah pemenuhan kebutuhan
air bersih terutama pada musim kemarau panjang. Ruang yang terbatas akan mempengaruhi pergerakan
Kualitas air tanahnya sangat bergantung dari curah air tanah, kawasan pesisir memiliki kontur yang
hujan. Penyebab kekeringan tidak hanya disebabkan rendah dibandingkan dengan kawasan pegunungan
faktor alam saja. Ada faktor lain, misalnya maraknya atau perbukitan. Maka air hujan yang akan mengalir
alih fungsi lahan respan air menjadi lahan terbangun ke kawasan pesisir akan menempuh waktu yang lama
yang tidak memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah karena air tanah yang semakin sedikit hingga akan
(RTRW). Berikut merupakan beberapa penyebab lain dari menimbulkan krisis air tanah di kawasan pesisir. Krisis
krisis air bersih : air akan meningkat pada musim kemarau, air tawar yang
1. Volume aliran sungai atau saluran yang kecil, berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga
yang umumnya terjadi pada musim kemarau air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air
2. Tingginya aktifitas pembangunan di Indonesia laut (intrusi) dimana air tanah akan terasa payau dengan
dampak yang terjadi diantaranya adalah kadar salinitas yang tinggi. Kawasan yang berjarak 30-
40 kilometer dari laut pun terkena dampak intrusi laut.
berkurangnya lahan-lahan resapan air, sehingga
air hujan akan sulit kembali ke bumi karena
lahan resapan sudah tertutup oleh bangunan-
bangunan.
3. Eksploitasi besar-besaran pemakaian air tanah
melebihi potensi air tanah yang tersedia, seperti
eksploitasi sumber daya air tanah yang dilakukan
oleh industri-industri besar.
4. Pengambilan air tanah memalui sumur bor
terkadang tidak sesuai dengan perizinan.

Selain permasalahan-permasalahan diatas, untuk


di beberapa lingkungan pesisir dapat pula ditemui
morfologinya terdiri dari batu gamping yang mempunyai
retakan-retakan yang dapat meresap air hujan ke
dalamnya. Makin besar retakannya berarti makin besar Gambar 1. Siklus Hidrologi.
pula daya simpan airnya. Keterangan: Volume aliran air permukaan (sungai) dan aliran
air tanah kecil, sehingga kemungkinan besar terjadi intrusi air
laut.

54
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

INTRUSI AIR LAUT DI PESISIR KABUPATEN PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI


TANGERANG WILAYAH PESISIR
Intrusi air laut sudah banyak terjadi di wilayah pesisir Pembangunan air bersih bagi wilayah pesisir merupakan
Indonesia. Seperti intrusi air laut yang sudah terjadi di suatu keharusan yang tidak perlu ditunda-tunda, sebab
daerah pesisir Kabupaten Tangerang. Daerah pesisir ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting.
tersebut yaitu Kecamatan Kronjo, Kresek, Gunung Kaler, Namun dengan wilayah pesisir yang luas dan tersebar
Pakuaji, Kemiri, Sukadiri, Mauk, Rajeg, Teluk Naga, Mekar hampir diseluruh bagian nusantara, perlu adanya
Baru, Kosambi, dan Sindang Jaya. Daerah tersebut perencanaan yang matang dalam pembangunan air
sebagian besar merupakan kawasan industri yang bersih baiknya dlakukan bertahap yang bertahap serta
tidak sedikit membutuhkan air tanah sebagai sumber diterapkan secara baik.
bahan bakunya. Air tanah yang dieksploitasi tentu akan
semakin berkurang. Kondisi tersebut semakin memicu Perencanaan penyediaan air bersih tersebut dapat
terjadinya intrusi air laut. dilakukan dengan jangka waktu pertahun untuk titik-
titik wilayah pesisir berdasarkan kondisi yang sifatnya
Dengan kondisi air tanah yang tidak cukup layak mendesak yang paling mungkin untuk segera diterapkan
dikonsumsi karena payau dan asin akibat dari intrusi air dan dibuat atas pertimbangan hasil survey meliputi
laut, maka sebagai alternatifnya warga mengandalkan air kondisi sumber daya dan juga kesiapan masyarakat
permukaan, yaitu irigasi dan bendungan. Pemenuhuhan dalam menyambut masuknya sentuhan teknologi bagi
kebutuhan air bersih oleh masyarakat yang diperoleh pembangunan penyediaan air bersih.
dari air tanah, sungai, danau dan tadah hujan akan
terganggu karena kontaminasi dari kualitas lingkungan Pengelolaan dalam rangka penyediaan air bersih ini
hidup yang terus menurun. Saat ini, msalah utama yang dapat dilakukan oleh individu secara sederhana.seperti
dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air membuat penampungan air hujan dengan sumur
yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang resapan. Sumur resapan berguna sebagai jalur evakuasi
terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan rumah air hujan sebagai cadangan air tanah didalam bumi.
tangga yang semakin menurun. Krisis air bersih sudah
terjadi dimana-mana; hal itu terjadi sebagai akibat dari
degradasi lingkungan. Tingkat kesediaan dan kebutuhan
tidak seimbang.

Masalahnya, sumber air permukaan sangat terbatas,


sebab saluran irigasi jauh dari bendungan induk dari
Sungai Cisadane. Volume air yang sampai ke wilayah
pelosok akan semakin kecil dan terhenti jika musim
kemarau sebab volume air Sungai Cisadane menurun.
Distribusi air pun sering kali ditemukan tidak merata
pada setiap wilayah. Untuk itu dibutuhkan suatu
perencanaan penyediaan air bersih yang berkelanjutan
di wilayah pesisir.

Gambar 2. Sumur Resapan

55
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Selain upaya yang dapat dilakukan oleh individu,


perencanaan penyediaan air bersih pada kawasan pesisir
pun perlu dilakukan oleh pemerintah berdasarkan hasil
perhitungan kebutuhan air bersih pada wilayah pesisir.
Perhitungan ini sidasarkan atas suatu pendekatan atau
asumsi bahwa kebutuhan air minum adalah sebear 5
liter/orang/hari dan kebutuhan air bersih sebesar 120
liter/orang/hari.

PENENTUAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR


BERSIH
Sumber air di pesisir sebenarnya tersedia dalam jumlah Gambar 3. Proses Reverse Osmosis
yang sangat melimpah, yaitu air laut. Namun air tersebut
bukanlah air yang dapat langsung dikonsumsi. sebagai
upaya dalam mengatasi permasalahan pemenuhan Di Indonesia telah dilakukan penyulingan air laut dengan
kebutuhan air tawar terutama bagi penduduk yang Reverse Osmosis (RO) oleh PT Pembangunan Jaya Ancol
bertempat tinggal di pesisir, maka perlu dikembangkan sebagai langkah alternatif solusi keterbatasan pasokan
sistem pengolahan air asin/air payau. Upaya-upaya air. Sisa air berkadar garam tinggi dari hasil penyulingan
tersebut tidak hanya semerta-merta memberikan dapat diolah lebih lanjut maka akan menghasilkan gara
bentuk yang lebih kearah kuantitas namun bagaimana dengan jumlah berimpah. Hal ini tentu sangat berman-
memelihara dan memanfaatkan sumberdaya air bersih faat karena Indonesia saat ini masih harus mengimpor
dengan ramah, berkelanjutan serta mudah dijangkau garam dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan do-
secara ekonomi. mestik. Pembangunan instalasi desalinasi ini merupa-
kan langkah tepat karena berdampak positif bagi mas-
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengolahan air yarakat Jakarta karena bukan hanya sebagai alternatif
bersih ini tergantung atas : solusi keterbatasan pasokan air saat ini, melainkan juga
1. Sumber Air sebagai langkah antisipasi krisis air yang mengancam
Sumber air yang digunakan berupa air laut yang kawasan ibu kota. Hal tersebut dapat diterapkan juga
kapasitasnya cukup bahkan melebihi kebutuhan pada wilayah pesisir pantai Indonesia.
masyarakat.
2. Kualitas Air
Air yang berada di pesisir merupaan air asin dan
air payau.
3. Jenis Pengolahan
Berdasarkan sumber air yang tersedia dan
kualitas air maka jenis pengolahan air bersih
ini dapat berupa proses filtrasi, destilasi, dan
penukaran ion.
4. Sistem Pengolahan
Sistem pengolahan yang digunakan pada
pengolahan air asin ada tiga yaitu untuk filtrasi
digunakan system Reverse Osmosis, pengolahan
destilasi dengan menggunakan sistem generator
uap, dan penukar ion dengan sistem penukar
anion dan kation.

56
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Perencanaan pengolahan air dalam penyediaan air Maysaroh, Siti. Alternatif Pengolahan Air Untuk Memenuhi
bersih dapat dilakukan oleh berbagai pihak, diantaranya Kebutuhan Air Bersih Di Kawasan Pesisir (Studi Kasus
oleh individu dan pemerintah. Sedangkan air yang dapat Permukiman Tanah Mas Semarang Utara).
digunakan di kawasan pesisir yang terkena dampak dari
intrusi air laut adalah air laut itu sendiri dengan cara Republik Indonesia, 2007. Undang-Undang Nomor 27
Reverse Osmosis (RO) dan upaya dari masyarakat untuk Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
membuat cadangan air tanah dengan sumur resapan. Kecil: Sekretariat Negara.
Dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan air bersihnya maka sebaiknya Wikipedia Bahasa Indonesia. Intrusi air asin. [Online]
seluruh stakeholder yang terkait dapat membantu Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Intrusi_air_asin
dalam prosesnya, diantaranya : (Diakses pada tanggal 30 November 2015)
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan
penyuluhan mengenai penanganan pengolahan Wikipedia Bahasa Indonesia. Osmosis Terbalik. [Online]
air bersih secara sederhana Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis_terbalik
2. Seluruh stakeholder terkait saling berintegrasi (Diakses pada tanggal 30 November 2015)
dalam menciptakan wilayah yang berkelanjutan http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
3. Pemerintah sebaiknya melakukan monitoring
terhadap industri yang berkembang di wilayah
pesisir terutama dengan industri yang
menggunakan air tanah

57
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDANGKALAN SUNGAI MUSI


(Studi Kasus : Sungai Musi)

Sagita Umbara Jaya N sagitaumbara40@yahoo.co.id


123 105004

abstrak

Pendangkalan sungai musi telah menjadi masalah bagi para


pengguna alur pelayaran sungai musi. Pendangkalan yang
mencapai 2-3 juta meter kubik pertahun ini diperparah oleh
ketidak peduliannya pemerintah daerah dalam perawatan
alur pelayaran. Akibat dari pendangkalan ini kapal-kapal
tidak dapat mencapai muatan optimum karena harus
batasan sarat sungai musi yang rendah. Sistem Channel
Fee bertujuan agar adanya perawatan alur sungai secara
berkala hingga kedalaman sungai musi tetap terjaga
sedalam 12 meter LWS. Dengan menggunakan metode
pendekatan willingness to pay dan ability to pay yang
memberikan tarif sesuai ukuran dan jenis kapal tarif ini
dapat diterima dengan konsekuensi meningkatnya muatan
kapal-kapal tersebut dan menurunkan unit cost pengguna
alur sungai musi.

Kata Kunci: Alur Pelayaran, Pengerukan, channel fee,


Pendangkalan
58
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Sungai Musi mempunyai panjang 750 km merupakan ALUR PELAYARAN MUSI


sungai utama di Provinsi Sumatera Selatan yang sejak
Perairan sungai musi merupakan alur pelayaran
Kerajaan Sriwijaya dulu dimanfaatkan sebagai prasarana
utama bagi kehidupan pelayaran Kota Palembang,
transportasi hasil bumi, transportasi penduduk antar
Sungai musi ini mengalami pendangkalan yang cukup
pemukiman, dan perikanan sungai. Hingga saat ini,
mengkhawatirkan, dalam sehari kapal hanya dapat
pemanfaatan sungai sebagai transportasi sungai
berlayar cuma dalam waktu 6-7 jam saja karena pasang
telah berjalan baik, kapal-kapal pengguna sungai musi
surut sungai musi ini merupakan pasang surut tipe
pun beragam jenisnya mulai dari kapal cepat untuk
tunggal, sesuai dengan peta sebaran pasang surut yang
penumpang hingga kapal pengangkut pupuk dan minyak.
dibuat oleh (Pariwono, 1989). Pasang surut perairan
Pada kondisi saat ini, kapal-kapal pengguna alur sungai
Sungai Musi bertipe tunggal, artinya dalam sehari terjadi
musi memanfaatkan karakteristik estuari sungai Musi
satu kali pasang satu kali surut saja.
khususnya perbedaan pasang surut antara Palembang
dan Ambang Luar. Perbedaan kedua tempat ini sekitar
5-6 jam, yakni kapal ponton melewati Jembatan Ampera
disaat surut, menunggu di Pelabuhan Boom Baru PENETAPAN TARIF
dan berangkat lagi sekitar 5-6 jam sebelum pasang Penetapan tarif sesuai marginal cost dan variabel cost,
sehingga saat melewati daerah dangkal di Muara Sungai merupakan prinsip ekonomi pentaripan yang adil dan
Musi dalam kondisi pasang. Hal tersebut menyebabkan efisiensi. Pendekatan untuk tarif ini menggunakan
menurunnya produktivitas pengapalan para pengguna pendekatan kapitalisasi pendapatan, Pendekatan
alur serta pendangkalan tersebut merugikan pengguna kapitalisasi pendapatan adalah teknik penilaian yang
karena tidak dapat memuat secara optimum. didasarkan pada pendapatan bersih yang dihasilkan oleh
suatu usaha, selanjutnya diproses dengan perhitungan
melalui capitalization. Penggunaan metode ini dengan
syarat obyek penilaian dapat menghasikan.

PENDANGKALLAN
Istilah pengerukan dan reklamasi sering terdengar da-
lam dunia pengerukan, namun keduanya merupakan hal
yang berbeda. Definisi dari pengerukan adalah pekerjaan
mengambil tanah (sedimen) dasar laut atau dasar sun-
gai secara mekanis (atau hidrolis, atau mekanis-hidro-
lis) dari perairan laut atau sungai. Sedangkan reklama-
si adalah pengurukan daerah perairan laut atau sungai
baik ditepi pantai/sungai atau di laut lepas. Prinsip kerja
dari pengerukan dapat dibagi menjadi 4 langkah yaitu :
1. Memecah struktur tanah
2. Mengangkut material secara vertical
3. Mengangkut material secara horizontal
4. Membuang material hasil kerukan

59
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN PENGGUNA ALUR MUSI


A. Identifikasi Permasalahan Pengguna alur sungai musi ini beragam sekali, mulai
Pada tahap ini dilakukan identifikasi mengenai dari kapal wisata hingga kapal pengangkut kontainer.
permasalahan yang diangkat dalam Tugas Akhir ini. Sungai musi didominasi oleh kapal-kapal < 500 GT
Permasalahan yang timbul akibat pendangkalan sungai berbendera Indonesia Pada tahun 2012 saja jumlah
musi. kapal keluar masuk sungai musi mencapai 1783. Selain
kapal Indonesia sungai Musi juga dialuri oleh kapal asing
B. Metode Pengumpulan Data yang ingin mengimpor barang-barang dari Palembang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan 2 cara yaitu pengumpulan data secara langsung Tabel 1. Jumlah Kapal Keluar Masuk Sungai Musi
(Primer) dan pengumpulan data secara tidak langsung
(Sekunder). Jenis Kapal Jumlah
Kapal <500 GT Asing 107
C. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Merupakan pengumpulan data primer yang dliakukan Kapal <500 GT Indonesia 1783
secara langsung melalui wawancara pihak pelabuhan Kapal >500 GT Asing 505
dan syahbandar, dari sana didapatkan data arus kapal Kapal >500 GT Indonesia 1421
dan barang yang melalui sungai musi. Serta dilakukan
wawancara kepada salah satu pengguna alur yaitu PT Sumber: Syahbandar, Palembang : 2012
PUSRI guna menanyakan permasalahan yang mereka
hadapi akibat pendangkalan sungai musi. Pengumpulan
data sekunder dilakukan dengan mengambil data untuk
masing masing perhitungan secara garis besar sebagai KRITERIA ALUR
biaya sewa kapal keruk, harga bahan bakar, spesifikasi Dalam perencanaan alur hal yang perlu ditentukan
kapal keruk. adalah kedalaman dan lebar dari alur tersebut. Alur untuk
sungai musi ini adalah two way traffic sehingga rumus
D. Penentuan Alat Keruk untuk penentuan lebar alur adalah sebagai berikut:
Pada tahapan ini merupakan pendataan dari wilayah
yang paling rawan pendangkalan serta jarak dumping Lebar Alur = 7.6*Bmax
area dari wilayah pengerukan. Dari data tersebut maka
dapat ditentukan alat keruk mana yang akan digunakan Dimana: Bmax merupakan Lebar kapal maksimum yang
dalam pengerukan sungai musi ini. melewati alur tersebut. Sedangkan untuk menghitung
kedalaman alur digunakan rumus sebagai berikut:
E. Analisa Pengerukan
Pada tahap perhitungan ini dilakukan perhitungan Water Depth = 1.2*Dmax
volume kerukan, setelah didapatkan volume total maka
dapat dihitung produktivitas alat keruk, mulai dari Dimana: Dmax adalah sarat maksimum dari kapal yang
jumlah alat keruk yang digunakan serta berapa lama melintas.
pengerukan ini dilakukan. Di tahap ini juga dilakukan
perhitungan total investasi dari pengerukan ini yang
akan digunakan untuk perhitungan tarif.
PERHITUNGAN PENGERUKAN
Untuk menghitung volume pengerukan, dilakukan
dengan membagi segmen sungai tiap wilayah yang
mengalami pendangkalan. Tiap segmen memiliki
beberapa station dan panjang segmen.

60
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PRODUKTIVITAS PENGERUKAN
Alat keruk yang digunakan untuk pengerukan sungai
musi ini berjumlah 3 unit TSHD milik rukindo yaitu:
1. TSHD Aru II
2. TSHD Kalimantan II, dan
3. TSHD Bali II

Gambar 1. Penampang segmen kerukan Pemilihan alat keruk ini berdasarkan pertimbangan agar
pengerukan ini dapat segera terselesaikan mengingat
alur pelayaran sungai musi ini sangat padat.
1. Wilayah A memiliki volume 540553,2 m3
Luas Penampang = 1/2 *(x+(x+(2*(2*H)))*H
dikeruk menggunakan TSHD Kalimantan II, lama
pengerukannya 20 hari.
Dimana
2. Wilayah B memiliki volume 1.685.158 m3 dikeruk
X = Jarak antar station
menggunakan TSHD Aru II, lama pengerukannya
H = Kedalaman Kerukan
adalah 50 hari
3. Wilayah C memiliki volume terbanyak yaitu
Setelah didapatkan luas penampang tiap station
4.823.438 m3, khusus wilayah ini pengerukan
barulah dihitung volume dengan rumus sebagai berikut:
dibantu oleh kapal Kalimantan II saat setelah
selesai mengerjakan wilayah A, sehingga total
Volume Kerukan (m3) = Luas Penampang (m2) *
pengerukan Wilayah C ini hanya menjadi 66 hari.
Panjang (m)

Tabel 2. Hasil Perhitungan Volume Kerukan Tiap Wilayah PRODUKTIVITAS PENGERUKAN


Biaya untuk melakukan pengerukan ini dipengaruhi
No Lokasi Volume (m3) Wilayah
beberapa faktor:
1 Sungai Lais 288,716
A
2 Air Kumbang 251,837 Tabel 3. Komponen biaya operasional pengerukan
3 Selat Jaran 1,201,222
Gaji Crew Rp 5,000,000/ bulan
4 Upang 277,783 B
Biaya Perlengkapan Rp 500,000/ hari
5 Pulau Ayam 206,153 Harga HFO $ 700/ton
Transit dan Rp 7,000,000/ton
6 2,599,819
Barat Payung
Harga MDO $ 940/ton
7 Red Bouy no.4
Rp 9,400,000/ton
8 BAK IV Tarif sewa TSHD 4000 m3 Rp 250,000,000/hari
2,223,619 C
9 BAK III Tarif sewa TSHD 5000 m3 Rp 300,000,000/hari
10 Red Buoy no. 01 Tarif sewa Tug Boat+2
Rp 650,000,000/bulan
Tongkang 300 ft
11 Red Buoy no. 02 - -
12 Outter Bar - - Dengan menggunakan perhitungan dari produktivitas
Total Volume 7,049,150 m 3 pengerukan maka dapat dihitung biaya total untuk
pengerukan ini adalah Rp 73.099.717.282.

Selanjutnya biaya pengerukan ini ditambahkan dengan


biaya mob/demob semua alat keruk ini yang jumlahnya
Rp.836.548.461 dan ditambah biaya perkantoran

61
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

sebesar Rp 130.000.000. Maka dapat ditemukan


berapa capital cost/tahun dari capital dredging ini
adalah Rp14.789.253.149 + margin profit 10% = Rp
16.268.178.464/ tahun.

PENETAPAN TARIF CHANNEL FEE


Setelah didapatkan total biaya dari pengerukan capital
dredging maka tahap selanjutnya adalah penetapan Gambar 3. Grafik WTP dan ATP Kapal < 500 GT Asing
tarif untuk channel fee ini. Biaya dari channel fee ini
haruslah < 3 % dari biaya pelabuhan dari 1 kali trip agar
tidak memberatkan para pengguna sungai musi ini.
3% di ambil karena rata-rata biaya pelabuhan dalam
perhitungan pengapalan hanya 3% dari biaya total.
Dengan menggunakan asumsi tersebut maka tarif ini
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
yaitu tarif < 3% biaya pelabuhan. Berikut ini adalah hasil
perhitungannya.

Gambar 4. Grafik WTP dan ATP Kapal > 500 GT: Indonesia

Gambar 2. Grafik WTP dan ATP Kapal < 500 GT Indonesia


Gambar 5. Grafik WTP dan ATP Kapal > 500 GT: Asing

Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa hanya tarif Rp Berdasarkan Gambar 5 diketahui tarif Rp 2000 adalah
1000/GT/Trip yang biayanya tidak melebihi dari 3% dari tarif yang paling sesuai untuk kesemua golongan
biaya pelabuhan sedangkan untuk tarif Rp 1500 dan Rp kapal > 500 GT asing ini, sedangkan tarif lainnya tidak
2000 tidak memenuhi karena melebihi dari 3% dari biaya memenuhi syarat. Setelah perhitungan dari semua
pelabuhan. Menurut data dari syahbandar Palembang, golongan maka dapat ditetapkan tarif untuk channel
kapal-kapal < 500 GT Asing ini hanya berukuruan < fee ini adalah :
300 GT. Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa tarif Rp
1000 dan Rp 1500 memenuhi untuk dijadikan tarif bagi Tabel 4. Tarif alur pelayaran (Channel fee)
kapal < 500 GT asing ini sedangkan tarif Rp 2000 tidak
memenuhi syarat. Maka untuk tarif kapal < 500 GT asing Jenis Kapal Jumlah
ini diberikan tarif Rp 1500. Kapal <500 GT Asing Rp 1,500
Berdasarkan Gambar 4 maka dapat diketahui tarif yang Kapal <500 GT Indonesia Rp 1,000
dapat ditetapkan untuk kapal > 500 GT Indonesia ini Kapal >500 GT Asing Rp 2,000
adalah Rp 2000 yang dapat diterima oleh kesemua Kapal >500 GT Indonesia Rp 2,000
golongan kapal, sedangkan tarif lainnya tidak dapat
diterima bagi beberapa golongan kapal

62
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan bahwa digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-33569-4108100041-


untuk mendapatkan LWS ideal 12 meter di tiap titik paper.pdf
pendangkalan maka perlu dilkukan pengerukan dengan
besar volume 7.049.150 m3 dengan menggunakan 3
unit TSHD maka pengerukan akan berlangsung paling
lama selama 66 hari dengan menghabiskan total biaya
Rp 73.099.717.282. Tarif yang dikenakan untuk channel
fee ini adalah Rp/GT/Trip, Setelah dilakukan perhitungan
maka tarif untuk tiap golongan adalah :
1. Kapal < 500 GT Indonesia = Rp 1000
2. Kapal < 500 GT asing = Rp 1500
3. Kapal > 500 GT Indonesia = Rp 2000
4. Kapal > 500 GT asing = Rp 2000

63
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENCEMARAN SUNGAI OLEH LIMBAH


INDUSTRI DI KABUPATEN TANGERANG

Yearry Fachmi Alfikri yearry.fachmi@gmail.com


123 120006

abstrak

Kabupaten Tangerang diarahkan menjadi kota industri. pembuangan limbah ini. Untuk itu, perlu adanya tindakan
Tercatat bahwa ratusan industri telah berdiri di wilayah lebih lanjut terkait hal ini. Perlu adanya tindakan langsung
Kabupaten Tangerang. Hal ini menjadikan Kabupaten tidak hanya dari pemerintah, namun juga pihak industri dan
Tangerang mendapatkan pemasukan yang besar dari juga masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan dari
kegiatan industri, termasuk tersedianya lapangan kerja yang bahaya limbah cair industri.
besar. Hal-hal positif banyak muncul ketika kegiatan industri
bergerak di Kabupaten Tangerang ini. Akan tetapi, pihak-
pihak industri masih banyak yang belum memperhatikan
keberlangsungan lingkungan yang ada. Salah satunya dalam
hal penanganan limbah, terutama limbah cair. Menurut
berbagai sumber, masih ada beberapa industri yang secara
langsung membuang limbah cairnya ke sungai-sungai
yang ada di Kabupaten Tangerang. Sungai-sungai besar
seperti Cisadane, Cirarab, serta Cimanceuri menjadi tempat
pembuangan limbah cair yang berbahaya bagi kesehatan.
Apalagi sungai-sungai besar ini menjadi penyumbang air
minum bagi masyarakat Kabupaten Tangerang bahkan
untuk wilayah Jabodetabek. Pihak industri belum menyadari
bahaya dari tidak memperhatikannya hal kecil seperti
Kata Kunci: air, industri, limbah cair, sungai
64
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PENDAHULUAN KAJIAN LITERATUR

Manusia tidak lepas dari kebutuhan air. Air dimanfaatkan INDUSTRI


bagi manusia untuk kebutuhan sehari-hari seperti
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain
mencuci, memasak, dan untuk diminum. Air menjadi
karena penerapan kemajuan teknologi oleh manusia
sumber kehidupan tidak hanya manusia namun juga
guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,
makhluk hidup lainnya, hewan serta tumbuhan.
namum di sisi lain dapat menimbulkan dampak yang
justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak
Kabupaten Tangerang memiliki sumber air yang
tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan
cukup besar. Sumber air berasal dari empat sungai
dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi
besar yang melintas di Kabupaten Tangerang, yaitu
tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka
Sungai Cisadane, Sungai Cidurian, Sungai Cimanceuri
kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan
serta Sungai Cirarab. Keempat sungai ini menjadi
hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau
sumber air yang dimanfaatkan oleh sebagian besar
kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan
warga Kabupaten Tangerang. Tidak hanya Kabupaten
hidup manusia (Wardhana, 1999).
Tangerang, namun juga Kota Tangerang, Kota Tangerang
Selatan, hingga Kota Jakarta. Selain itu, tiap-tiap sungai
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
masih dimanfaatkan warga untuk kegiatan pertanian,
Tahun 2014 tentang Perindustrian, Industri merupakan
transportasi, dan mencuci di badan sungai. Dilihat dari sisi
seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
kebutuhan serta ekonomi dan sosial yang ditimbulkan,
baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri
maka pengelolaan serta pemeliharaan sungai menjadi
sehingga menghasilkan barang yang mempunyai
tanggung jawab seluruh warga. Keberlangsungan sungai
nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa
yang bersih serta terjaga badan-badan sungainya
industri.
dari kerusakan akan berdampak pula bagi kualitas
hidup warga Kabupaten Tangerang. Keberlangsungan
sungai yang ada di Kabupaten Tangerang kini terancam
tercemar oleh limbah-limbah industri yang dibangun LIMBAH
di Kabupaten Tangerang. Limbah yang biasa dibuang Diantara dampak kegiatan yang sangat berpengaruh
sembarang pada sungai yaitu limbah cair industri yang pada kualitas lingkungan adalah dihasilkannya limbah
memiliki bahan kimia. Dampak yang timbul dari hal ini pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air
tentu selain bau yang tidak sedap pada sungai, juga limbah menurut beberapa pendapat antara lain :
berdampak pada kualitas air sungai yang ada. Padahal 1. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air
air ini dimanfaatkan oleh warga dengan jumlah yang
yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat
besar.
yang membahayakan kehidupan manusia atau
Seperti diketahui bahwa Kabupaten Tangerang memiliki hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan
kegiatan industri yang cukup besar. Kegiatan industri manusia seperti, limbah industri dan limbah
yang tumbuh memiliki ragam jenis, mulai dari industri rumah tangga.
kecil hingga besar. Produk industri yang dihasilkan pun
beragam mulai dari makanan, barang teknologi, hingga 2. Menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau
farmasi. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
Tangerang Tahun 2011 2031 yang telah disahkan berasal dari rumah tangga, industri maupun
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor tempattempat umum lainnya, dan pada
13 Tahun 2011, dijelaskan bahwa Kabupaten Tangerang umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-
memiliki arah penataan ruang sebagai pusat industri. zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
Tentunya akan tumbuh kawasan-kawasan industri baru
manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
di Kabupaten Tangerang. Melihat dari berbagai sisi, tentu
perlu adanya pencegahan terjadinya pencemaran sungai
oleh limbah. Tumbuhnya industri-industri di Kabupaten 3. Air limbah adalah kombinasi dari cairan
Tangerang turut meningkatkan terjadinya pencemaran dan sampah cair yang berasal dari daerah
sungai bila tidak adanya tindakan untuk menjaga agar pemukiman, perdagangan, perkantoran dan
pencemaran tidak berlanjut. industri, bersama-sama dengan air tanah, air
permukaan dan air hujan yang mungkin ada.

65
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

4. Menurut Sugiharto (2005), air limbah 1. Karakteristik fisik


(wastewater) adalah kotoran dari manusia dan Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air
rumah tangga serta berasal dari industri, atau limbah yang tidak larut (bersifat tersuspensi),
air permukaan serta buangan lainnya. Dengan atau dengan kata lain buangan cair yang
demikian air buangan ini merupakan hal yang mengandung padatan, sehingga menggunakan
bersifat kotoran umum. metode ini untuk pimisahan. Pada umumnya
sebelum dilakukan pengolahan lanjutan
Berdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal terhadap air buangan diinginkan agar bahan-
dari berbagai jenis kegiatan seperti perumahan, industri, bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah
pertanian dan perkebunan. Jenis polutan yang dihasilkan mengendap atau bahan-bahan yang mengapung
oleh industri tergantung pada jenis industrinya sendiri, mudah disisihkan terlebih dahulu. Proses
bahan baku, proses industri, bahan bakar, sistem flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan
pengelolaan limbah cair yang digunakan (Mukono, 2006).
bahanbahan yang mengapung seperti minyak
Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan bahwa 85-
dan lemak agar tidak mengganggu proses
95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air limbah
apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali berikutnya (Tjokrokusumo, 1995).
air limbah tersebut (Sugiharto, 2005). Sedangkan
pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang 2. Karakteristik kimiawi
dihasilkan oleh industri sebagai berikut (Setiadi, 2003): Pengolahan secara kimia adalah proses
1. Industri makanan, diantaranya industri pengolahan yang menggunakan bahan kimia
pengalengan, permen, bir, susu dan keju, untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar
pemrosesan produk pertanian, pemrosesan dalam air limbah. Proses ini menggunakan reaksi
daging. Limbahnya merupakan senyawa organik kimia untuk mengubah air limbah yang berbahaya
dalam bentuk suspensi, koloid dan larutan. menjadi kurang berbahaya. Proses yang
2. Industri logam dan pertambangan. Volume termasuk dalam pengolahan secara kimia adalah
limbahnya besar dan mengandung banyak netralisasi, presipitasi, khlorinasi, koagulasi
padatan tersuspensi. dan flokulasi. Pengolahan air buangan secara
3. Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
refinery, gas reforming. Limbahnya bersifat partikel-partikel yang tidak mudah mengendap,
toksik. logam-logam berat, senyawa phospor dan zat
4. Industri kimia, seperti industri pupuk, logam organik beracun, dengan membubuhkan bahan
berat, pestisida dan farmasi. Limbahnya bersifat kimia tertentu yang diperlukan. Pengolahan
toksik secara kimia dapat memperoleh efisiensi yang
5. Industri elektroplating dan engineering works. tinggi akan tetapi biaya menjadi mahal karena
Limbahnya bersifat toksik. memerlukan bahan kimia (Tjokrokusumo, 1995).
6. Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas.
Limbahnya berupa zat organik. 3. Karakteristik bakteriologis
Semua polutan air yang biodegradable dapat
Karakteristik air limbah perlu diketahui karena hal ini akan diolah secara biologis, sebagai pengolahan
menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak sekunder, pengolahan secara biologis dipandang
mencemari lingkungan hidup. Pengolahan air limbah sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien.
dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pengolahan secara Dalam beberapa dasawarsa telah dikembangkan
fisika, kimia, biologi. Ketiga proses tersebut tidak selalu berbagai metoda pengolahan biologis dengan
berjalan sendirisendiri tetapi kadang-kadang harus segala modifikasinya (Tjokrokusumo, 1995).
dilaksanakan secara kombinasi antara satu dengan yang
lainnya. Ketiga proses tersebut yaitu (Daryanto, 1995):

66
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

Pengolahan air limbah secara biologis, antara Peralatan pengolahan yang umum digunakan
lain bertujuan untuk menghilangkan bahan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge,
organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon,
bantuan mikroorganisme. Penggunaan saringan stabilization basin, rotating biological contactor,
atau filter telah dikenal luas guna menangani serta anaerobic contactor and filter.
air untuk keperluan industri dan rumah tangga,
cara ini juga dapat diterapkan untuk pengolahan 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
air limbah yaitu dengan memakai berbagai jenis Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan
media filter seperti pasir dan antrasit. Pada air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
penggunaan sistem saringan anaerobik, media sedimentation,filtration, carbon adsorption, ion
filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki exchange, membrane separation, serta thickening
dan air limbah yang akan disaring dilalukan dari gravity or flotation.
arah bawah ke atas (Laksmi dan Rahayu, 1993).
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Selain melakukan pencegahan perlu adapun cara atau Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat
teknik pengolahan air limbah. Tujuan utama pengolahan tahap pengolahan sebelumnya kemudian
air limbah ini ialah untuk mengurai kandungan bahan diolah kembali melalui proses digestion or wet
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, combustion, pressure filtration, vacuum filtration,
padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa centrifugation, lagooning or drying bed,incineration,
organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme atau landfill.
yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut
dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah tahap-
tahapannya:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
PENCEMARAN AIR SUNGAI
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang
yang bertujuan untuk menghilangkan padatan disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk,
tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika
yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Pencemar
pada tahap ini ialah screen and grit removal,
sungai dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik,
equalization and storage, serta oil separation.
radioaktif, dan asam/basa.

2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia,
Treatment) dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara
Pada dasarnya pengolahan tahap pertama komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang
ini masih memiliki tujuan yang sama dengan ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs,
pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah dan PCPs (polychlorinated phenols) adalah salah satu
pada proses yang berlangsung. Proses yang contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan
terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang
neutralization, chemical addition and coagulation, digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat
flotation, sedimentation, dan filtration. elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan
sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara
luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary
Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk
menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah
yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik
biasa.

67
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

PEMBAHASAN

Kabupaten Tangerang memiliki 4 sungai besar yang 2. Penggunaan teknologi pengolahan air limbah.
melintasinya, yaitu Sungai Cisadane, Sungai Cimanceuri, Setiap industri yang ada di Kabupaten Tangerang
Sungai Cidurian dan Sungai Cirarab. Keempat sungai ini diwajibkan memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan
menjadi sumber air permukaan yang diutamakan untuk Air Limbah) pada setiap kawasan industrinya.
kebutuhan air bersih. Air bersih ini dimanfaatkan warga Pembangunan IPAL sudah menjadi hal yang
Kabupaten Tangerang serta warga lainnya seperti Kota diwajibkan bagi setiap industri sehingga limbah
Tangerang, Kota Tangerang Selatan, hingga sebagian
yang dihasilkan akan diolah dahulu sehingga
Kota Jakarta. Sungai-sungai ini bermanfaat bagi warga
ramah lingkungan.
sekaligus berdampak pada kehidupan ekonomi dan
sosial masyarakat.
3. Pemberian sanksi tegas bagi pelaku industri
Di sisi lain, kegiatan industri merupakan kegiatan yang masih membuang limbah ke sungai yang
perekonomian yang diunggulkan bagi suatu daerah. belum diolah menjadi ramah lingkungan dahulu.
Hal ini dikarenakan efek dari kegiatan industri yang Bentuk pengawasan pemerintah dapat dilakukan
berguna bagi pertumbuhan ekonomi bagi daerah melalui peraturan yang ketat dalam hal limbah
serta bertambahnya jumlah lapangan kerja. Tidak industri. Tentunya hal ini dilakukan pula dengan
heran bila banyak daerah ingin berinvestasi dalam hal tepat dan bijaksana.
perindustrian. Bangkitan yang timbul dari tumbuhnya
industri menjadi hal yang diperhitungkan. 4. Perlunya pelibatan masyarakat secara sosial dan
kelembagaan. Lembaga-lembaga RT/RW, LSM,
Kabupaten Tangerang memiliki arahan perencanaan
paguyuban, pecinta alam dll. perlu dilibatkan
untuk meningkatkan kegiatan industri menjadi sektor
unggulan di daerahnya. Peningkatan ini akan tetapi tidak dalam upaya menjaga kelestarian sungai yang
didukung oleh bentuk penjagaan terhadap lingkungan. ada di Kabupaten Tangerang. Pemerintah daerah
Limbah-limbah hasil industri dibuang ke badan sungai atau LSM bisa juga mempelopori sarasehan atau
yang ada di Kabupaten Tangerang secara sembarang. lomba mengenai lingkungan di sepanjang aliran
Untuk mengatasi masalah yang ada, perlu adanya sungai.
penanggulangan terhadap pencemaran sungai oleh
limbah industri. Berikut beberapa saran yang dapat
dilakukan mulai dari masyarakat, pelaku industri, hingga
pemerintah.
1. Tahap perencanaan. Perlu dilakukannya tahap
perencanaan kawasan industri yang tepat untuk
membangun kawasan industri. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam tahapan perencanaan
ini yaitu penempatan lokasi serta jarak dengan
badan sungai. Dengan memperhatikan hal-hal
ini dapat meminimalkan dampak pencemaran
sungai oleh limbah industri.

68
Karya Tulis Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Institut Teknologi Indonesia

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Pencemaran sungai yang ada di Kabupaten Tangerang Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran
sudah mulai menyebar. Air sungai yang seharusnya Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
dapat dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan air, kini
tidak dapat dipakai lantaran tercemar limbah industri Daryanto 1995. Ekologi dan Sumber Daya alam.
yang berbahaya bagi kesehatan. Di sisi lain, pelarangan Bandung: Tarsito
pembangunan industri tidak dapat dilakukan mengingat
arahan perencanaan wilayah Kabupaten Tangerang Energi Today. Diduga 98 Pabrik di Tangerang Membuang
diarahkan untuk meningkatkan kegiatan industri di Limbah Industri ke Sungai. [Online]. Tersedia: http://
wilayah tersebut. energitoday.com/2014/10/diduga-98-pabrik-di-
tangerang-buang-limbah-industri-ke-sungai/ (Diakses
Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya pencegahan yang pada tanggal 20 Desember 2015)
dapat dilakukan untuk menanggulangi serta mencegah
terjadinya pencemaran sungai oleh limbah industri. Cara Indonesia Public Health. Standar pengolahan limbah cair.
yang dapat dilakukan yaitu dimulai dari perencanaan [online] Tersedia: http://www.indonesian-publichealth.
penempatan lokasi industri tersebut dan perlunya com/2013/05/standar-pengolahan-limbah-cair.html
pembangunan IPAL bagi setiap industri. Selanjutnya (Diakses pada tanggal 20 Desember 2015)
perlu adanya pengawasan dari pemerintah dan juga
masyarakat.

69

Anda mungkin juga menyukai