TINJAUAN PUSTAKA
Asam pantotenat atau vitamin B5 adalah vitamin B kompleks yang dapat larut
di dalam air. Asam pantotenat ditemukan pada tahun 1931 oleh kimiawan Roger
meneliti bahwa senyawa yang bersifat asam dapat menstimulasi pertumbuhan strain
Asam pantotenat berasal dari kata pantos (bahasa Yunani) yang berarti
dimana-mana, hal ini dikarenakan vitamin B5 banyak terdapat pada berbagai jenis
golongan asam monokarboksilat, alkohol primer, alkohol sekunder, keton atau amina
Asam pantotenat berwarna kuning, kental, cairan berminyak yang larut dalam
air, alkohol dan dioksan. Sedikit larut di dalam dietil eter dan aseton dan tidak larut
stabil dalam garam natrium dan garam kalsium yang disintesis secara kimiawi dan
farmasi terutama dalam preparasi multivitamin padat dan sebagai zat tambahan
dalam bebrapa makanan dan pakan hewan. Kalsium pentatonat paling stabi dalam
kebanyakan media netral (pH 6-7). Garam dari asam pantotenat tidak berwarna dan
air pada suhu 25 C adalah 0,356 g/mL sedangkan garam natrium sangat larut dalam
berikut:
hormon.
Pengendali stres akibat migrain, sindrom lesu kronis dan gangguan emosi
energi.
2.3 Sumber Asam Pantotenat
ke usus penyerapan. Hati hewan dan ginjal, ikan, kerang-kerangan, ayam, kuning
telur, susu, yogurt, polong-polongan, jamur, alpukat, brokoli dan ubi jalar merupakan
sumber yang baik dari asam pantotenat. Butir padi juga merupakan sumber yang baik
dari asam pantotenat, tetapi pemprosesan dan menghaluskan padi dapat membuat
Vitamin yang mudah larut dalam air seperti asam pantotenat pada umumnya
lebih kurang stabil dibanding vitamin yang larut dalam lemak (Ghosh, 2013). Asam
pantotenat stabil dalam kondisi netral tetapi langsung rusak dengan pemanasan dalam
larutan asam atau basa. Asam pantotenat secara hidrolitik pecah menghasilkan asam
pantoat dan garamnya dan -alanin. Dalam larutan yang asam, asam pantoat spontan
terdegradasi dari waktu ke waktu. Contohnya pada suatu studi, jus buah yang
ditempatkan pada suhu ruangan selama seminggu kehilangan sekitar 20% dari
kaleng darurat kehilangan sekitar 50% kandungan asam pantotenat setelah lima tahun
temperatur. Tingkat kerusakan asam pantotenat yang terjadi pada saat pengolahan
dengan cara memasak makanan dengan waktu yang tidak terlalu lama, mengonsumsi
makanan yang segar (yang tidak dikalengkan), yang tidak dibekukan (Anonim,
2017).
DAFTAR PUSTAKA