Anda di halaman 1dari 24

BAB I

)KALAM (BAHASA

;)(( A. Definisi Kalam


Secara harfiyah adalah bahasa, namun menurut istilah nahwu adalah bahasa
arab yang diucapkan dalam keadaan sadar yang tersusun dari 2 kata atau lebih.
;)(( B. Kriteria Kalam
)( 1. Lafadz : ucapan yang mengandung huruf hijaiyyah.
) : susunan 2 kata atau lebih.( 2. Murokkab
)( 3. Mufid : mempunyai arti.
) : diucapkan dalam keadaan sadar.( 4. Wadlo
;)( (( C. Pembagian Kalam
) : nama atau kata benda yang mempunyai arti dan tidak bersamaan( 1. Isim
dengan waktu
) : kata kerja yang mempunyai arti dan bersamaan dengan waktu( 2. Fiil
)( 3. Huruf : kata sambung yang mempunyai arti dari kata lain.
;)D. Ciri-ciri dan contoh (Isim, Fiil dan Huruf
)( 1. Isim
a. Bisa b.- Adanya tanwin -
menerima
- -

- -
irob jer
c. Adanya AL d.- Bisa dimasuki -
- huruf jer -
(di atas), (dari), (ke), (dari), Huruf khafadh/jer diantaranya adalah :
(untuk). Isim juga dapat diketahui (seperti), (dengan), (jarang), (di),
/ (demi), / (demi), / dengan adanya huruf qasam atau sumpah yaitu:
(demi).
)( 2. Fiil
a. Adanya b.- Adanya -
(sungguh/terkad ) - (akan -


- -
)ang
c. Adanya d.- Adanya -
)(akan - (ta / -
tanits yang
-
)mati
)( 3. Huruf
Huruf tidak memiliki ciri-ciri, melainkan huruf merupakan ciri dari fi'il atau
ketiga contoh , , , isim ataupun bisa juga dipakai oleh keduanya. Contoh:
Huruf tersebut menunjukkan penjelasan bahwa Huruf terbagi menjadi dua:
a. Kalimah Huruf Ghair Mukhtash (Tidak Khusus), bisa masuk pada Kalimat Isim
?(Apakah Zaid orang yg berdiri : dan Kalimat Fiil. Contoh
)?Dan apakah Zaid telah berdiri
yang kedua yang pertama masuk pada Kalimat Isim dan Lafadz
masuk pada Kalimat Fiil.
, b. Kalimat Huruf Mukhtash (Khusus), khusus masuk pada Kalimat Isim contoh
(Zaid tidak berdiri : dan khusus masuk pada Kalimat Fiil contoh
di dalam Rumah).

Praktek menentukan isim, fiil, huruf :



} {


} {
BAB II
)IROB (PERUBAHAN KATA

;)( A. Definisi Irob


Secara harfiyah adalah perubahan, namun menurut istilah nahwu adalah
Perubahan akhir kata secara jelas atau dikira-kira yang disebabkan oleh pengaruh
amil/perintah.
;)( ( B. Pembagian dan tanda-tanda Irob
(
)(Pembagian Irob
)(Tanda Irob
)(( Jazem )( Khofadl )( Nashob )( Rofa


)(Asli


)(Pengganti

)( C. Beberapa kata yang dapat diirob
)( ( Contoh Pembagian dan tanda-tanda Irob
No )( Kata Rofa Nashob Khofadl Jazem
)( )( )( )((
( Isim Mufrod -
1
)
( -
( Isim Tatsniyah -
2
) -
Jama Mudzakkar -
3
) ( Salim -
Jama Muannats -
4
) ( Salim -
( Jama Taksir -
5
)
( -
-
Asmaul Khomsah
6
) ( -

Isim Ghoiru -
7 ( Munshorif
-
)
( Afalul Khomsah -
8
) -
Fiil Mudlori yang -
tidak bersambung
9 dengan:
-


Pratek Menentukan kata yang diirob :

} {

BAB III
AWAMIL (BEBERAPA AMIL) YANG MASUK PADA FIIL MUDLORI

A. Amil Nashob
Amil Nashob & Contoh
1. Menashabkan tanpa menyimpan 2. Menashabkan dengan menyimpan
)( AN )( AN

- ( -
- ( -
- -
- -
-
-
Praktek menentukan Amil Nashab
............. ..............

....... ......
............. ..............

....... ......
............. ..............

....... ......

B. Amil Jazam

Amil Jazam & Contoh

1. Menjazamkan satu (1) fiil mudlori 2. Menjazamkan dua (2) fiil mudlori

- -
- -
- -
- -
( - -
( - -
- -
- -
-
-
-
-
-
Praktek Menentukan Amil Jazam
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......

BAB IV
FAIL (PELAKU/SUBJEK/KATA KERJA AKTIF)

A. Pengertian Fail:
Fail menurut lughat adaah pelaku dari suatu pekerjaan (subyek).
Fail menurut istiah adalah isim yang dibaca rofa yang terletak disetelah fiil
bina malum

Contoh:




( Ali telah memukul anjing)




( Muhammad sedang menulis pelajaran)

B. Ketentuan-Ketentuan Fail:

1. Fiil yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrod

Contoh:




( Seorang muslim itu menulis pelajaran)





( Dua orang muslim itu menulis pelajaran)





( Orang-orang muslim itu menulis pelajaran)

2. Bila failnya mudzakkar, maka fiilnya mufrod mudzakkar. Bila failnya muannats
maka fiilnya mufrod muannats.

Contoh:




( Muhammad telah minum susu)



( Maryam telah minum susu)




( Muhammad sedang minum susu)



( Maryam sedang minum susu)

3. Apabila failnya berupa jamak taksir, maka fiilnya boleh berbentuk mufrod
mudzakkar atau mufrod muannats.


Contoh:

atau


C. Macam-Macam Fail:

1. Fail Dzahir

Fail yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat berubah

Contoh:

2. Fail Mudmar

Fail yang berupa isim dzamir maka mabni

Contoh:

Catatan:
1. Alif yang berfungsi sebagai fail dinamakan alif tasniyah ( )
2. Wawu yang berfungsi sebagai fail dinamakan wawu jamaah (
)
3. Nun yang berfungsi sebagai fail dinamakan nun inas ( )
4. Ta yang berfungsi sebagai fail dinamakan ta fail (



)
5. Ya yang berfungsi sebagi fail dinamakan ya mukhothobah ( )

Tugas Santri:

Hafalan Sesuai Kode Tes

1.

2.

3.

4.

5.
BAB V
NAIBUL FAIL (PENGGANTI SUBJEK/KATA KERJA PASIF)

A. Pengertian Naibul Fail:

Naibul fail adalah isim yang dibaca rofa yang terletak disetelah fiil bina
majhul (menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan)
Adapun asal dari naibul fail adalah sebagai obyek (maful bih) yang mempunyai
irob nashob. Akan tetapi setelah failnya dibuang maka maful bih tersebut
menggantikan posisi fail yang mempunyai irob rofa, sehingga Irob dari Naibul Fail
tersebut tetap rofa

Contoh:



( Anjing itu telah dipukul)

( Pelajaran sedang ditulis)


B. Ketentuan Naibul Fail

1. Fiil yang dipakai adalah fiil majhul (kata kerja pasif/passivoice)

2. Fiil yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrod

Contoh:


( Seorang kafir itu telah dibunuh)


( Dua orang kafir itu telah dibunuh)


( Orang-orang kafir itu telah dibunuh)

3. Bila naibul failnya mudzakkar, maka fiilnya mufrod mudzakkar. Bila naibul
failnya muannats maka fiilnya mufrod muannats.

Contoh:



/



4. Ketentuan naibul fail mirip dengan ketentuan yang ada pada fail, Naibul fail
tidak harus terletak secara langsung dibelakang fiilnya.

Contoh:




( Pencuri itu ditangkap di jalan)

5. Apabila naibul fail tidak terletak secara langsung dibelakang fiilnya, maka
untuk naibul fail yang muannats, fiilnya boleh mufrod muannats atau mufrod
mudzakkar.

Contoh:




( Maryam ditolong di dalam kelas)





( Maryam ditolong didalam kelas)

6. Apabila naibul failnya berupa jamak taksir, maka fiilnya boleh berbentuk
mufrod mudzakkar atau mufrod muannats.
( Para ustadz ditanya) Atau
Contoh:


( Para ustadz
ditanya)

C. Macam-Macam Naibul Fail:

Sebagaimana Fail, Naibul Fail juga terdiri dari Naibul Fail Dzahir dan Naibul Fail
Mudmar

1. Naibul Fail yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat
berubah

Contoh: /

2. Naibul Fail Mudmar yang berupa isim dzamir maka kedudukannya mabni

Contoh

, , , , , , , , , , ,


Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB V
MUBTADA DAN KHOBAR

A. Pengertian Mubtada dan Khobar

Mubtada adalah isim yang dibaca rofa dan tidak diperintah oleh amil lafdi
(biasanya terdapat di awal kalimat berfungsi Subyek)
Khobar adalah isim yang dibaca rofa yang menyempurnakan makna mubtada
(Predikat)

Contoh:




( Adapun Muhammad adalah seorang dokter)



( Adapun Ustadz ialah sakit)

B. Ketentuan Mubtada dan khobar

1. Mubtada dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.

Contoh:




( Seorang muslim itu hadir)






( Dua orang muslim itu hadir)





( Orang-orang muslim itu hadir)

2. Mubtada dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.

C. Macam-Macam Mubtada

Sebagaimana Fail dipembahasan sebelumnya, Mubtada juga terdiri dari


mubtada dzahir dan Mubtada Mudmar

1. Mubtada yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat
berubah

Contoh:


( Adapun Allah ialah Maha Mengetahui)





( Adapun Dua anak laki-laki itu adalah orang yang bersungguh-

sungguh)



( Adapun Umar adalah seorang yang adil)

2. Mubtada Mudmar yang berupa isim dzamir maka kedudukannya mabni

Contoh



( Adapun Dia adalah seorang yang bersungguh-sungguh)
( Adapun Saya adalah seorang pelajar)

D. Macam-macam Khabar

1. Khabar Mufrod

Khabar Mufrod adalah Khabar yang tidak terdiri dari jumlah atau syibih
jumlah

2. Khobar Ghairu Mufrod

Khobar Gairu Mufrod adalah khobar yang berupa jumlah atau syibhul jumlah.

a. Khobar yang berupa jumlah

1) Jumlah Ismiyah

Contoh:

( Anak laki-laki itu bukunya baru)



( Anak laki-laki itu bapaknya hadir)





( Sekolahan itu pengajarnya telah hadir)

2) Jumlah Filiyah

Contoh:


( Anak itu telah hadir bapaknya)

( Seorang pengajar itu telah hadir)


( Para pengajar itu telah hadir)


b. Khobar yang berupa syibhul jumlah

1) Jer dan Majrur

Contoh:




( Muhammad di dalam rumah)



( Buku itu di atas meja)

2) Dhorof dan Mudhof ilaih

Contoh:

( ( Muhammad di depan rumah)

( Kucing itu di bawah meja)



Catatan:

1. Susunan mubtada dan khobar membentuk jumlah isimiyah, sedangkan susunan


fiil dan fail membentuk jumlah fiilyah.
Contoh:



( Jumlah ismiyah)



( Jumlah filiyah)

2. Apabila khobar berupa jumlah filiyah yang failnya berupa dhomir, maka harus
mengikuti mubtadanya dari sisi bilangan dan jenisnya.

Contoh:

3. Terkadang letak khobar didahulukan daripada mubtada. Khobar ini dinamakan


khobar muqoddam (


) dan mubtadanya dinamakan mubtada muakhkhor

( )

Contoh:

4. Irob dari khobar yang berbentuk Jumlah/ syibih jumlah maka mahal rofany
dikira-kira.

Contoh:

Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB VI
ISIM KAANA DAN SAUDARANYA

A. Ketentuan Kaana dan Saudarinya:

1. Kaana dan saudari-saudarinya merupakan fiil-fiil yang masuk pada susunan


mubtada dan khobar sehingga merofakan mubtada dan menashobkan khobar.

2. Mubtada yang telah dirofakan oleh kaana dan saudari-saudarinya dikenal


dengan Isim Kaana

3. Khobar yang telah dinashobkan oleh kaana dan saudari-saudarinya dikenal


dengan Khobar Kaana

Contoh:

4. Apabila isim kaana berupa isim murob, maka kaana selalu dalam bentuk
mufrodnya walaupun isim kaana tersebut berupa isim tasniyah atau jamak.

Contoh:

5. Apabila isim kaana berupa isim mabni yang berupa dhomir, maka kaana ditashrif
sesuai dengan dhomirnya.

Contoh:




<





<







<


6. Tasrifannya kana beserta saudarinya beramal sebagaimana mufrodnya



Contoh:




<






<








<




B. Saudari-Saudari Kaana

1.






( Untuk menunjukkan waktu)

Contoh: ( Anak itu tidur di malam hari)

( Untuk penafian)
2.

Contoh: ( Kesuksesan itu tidaklah mudah)

3.
( Untuk menunjukkan terjadinya perubahan)

Contoh: )M)M
( Muhammad telah menjadi seorang pemuda)

4.


( Untuk menunjukkan jeda waktu)

Contoh: ( ( )
( Jangan keluar selama hari masih hujan)

5.





( Untuk menunjukkan adanya kesinambungan)

( Pencuri itu senantiasa membuat resah)


Contoh:

Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB VII
INNA DAN SAUDARI INNA

A. Ketentuan Inna dan Saudarinya

1. Inna dan saudari-saudarinya merupakan huruf yang masuk pada susunan


mubtada dan khobar, sehingga menashabkan mubtada dan merofakan khobar.

2. Mubtada yang telah dinashabkan oleh inna dan saudari-saudarinya dikenal


dengan istilah Isim Inna.

3. Khobar yang telah dirofakan oleh inna dan saudari-saudarinya dikenal dengan
istilah Khobar Inna,

Contoh:





( Sesungguhnya Allah adalah Maha Bijaksana)


( Sesungguhnya Ali adalah Anak yang cerdas)





( Sesungguhnya Agama ini mudah)

Perincian kalimat:

4. Untuk menentukan mana isim inna dan khobarnya, terlebih dahulu harus dicari
mana mubtada dan khabarnya, sehingga apabila didapatkan khobar di depan
atau mubtada di belakang maka isim dan khobar inna juga menyesuaikan.

Contohnya adalah kalimat:


( Seorang laki-laki itu di dalam rumah)

adalah khobar muqoddam, sedangkan


Maka kata
adalah mubtada
muakhkhor, Sehingga apabila kemasukan inna, kalimatnya menjadi:



5. Jika mubtada berbentuk dhomir maka isim inna menyesuaikan,

Contoh:






Menjadi




Contoh lain:




Menjadi

B. Saudari-Saudari Inna:
1. =
,
( Menguatkan sesuatu)

Contoh:






( Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar)






( Ketahuilah sesungguhnya pertolongan itu bersama

kesabaran)

( Untuk berandai-andai, mengharap sesuatu yang sulit terjadi


2. =

Contoh:

( Seandainya masa muda itu kembali)



( Untuk Menyerupakan)
3. =

Contoh:



( Seakan-akan Umar adalah singa)

4. Untuk Menyatakan kebalikan dari kalimat sebelumnya


=

Contoh:



( Kitab itu kecil akan tetapi berfaidah)

( Untuk pengharapan yang mungkin terjadi)


5. =

Contoh:

( Mudah-mudahan kekasih itu datang)


Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB VIII
NAAT

A. Penertian Naat :

Naat adalah tabi yang menyifati isim sebelumnya. (Naat bisa disebut sifat)

Contoh:





( Seorang imam yang adil telah datang)







( Seorang muslimah yang shalihah sedang shalat)

B. Ketentuan Naat:

1. Naat harus mengikuti manut dari sisi tayin (kejelasan antara marifat atau
nakiroh)

Kalau naatnya berupa isim nakiroh maka manutnya harus nakiroh juga

Contoh:



( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)

Kalau naatnya berupa isim marifat maka manutnya harus marifat juga

Contoh:



( Seorang pelajar yang pandai itu telah kembali)

2. Naat harus mengikuti manut dari sisi adad atau jumlahnya (mufrod, tasniyah
atau jama)

Contoh:



( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)




( Dua orang pelajar yang pandai telah kembali)



( Para pelajar yang pandai telah kembali)

3. Naat harus mengikuti manut dari sisi nau atau jenis nya (mudzakar atau
muannas)

Contoh:



( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)



( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)

4. Apabila manut berupa isim jama yang tidak berakal (




) maka
naatnya boleh berbentuk mufrod muannats atau jama muannats.

Contoh:




( Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)





( Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)

5. Setiap jumlah (kalimat) yang terletak setelah isim nakirah maka dapat dipastikan
sebagai naat (sifat).

Contoh:


( Ini adalah amalan yang berfaidah)



( Hari yang dinginnya menusuk telah berlalu)

C. Tentang nakiroh dan marifat:

1. Isim Nakiroh adallah kalimat isim yang memiliki makna umum

Contoh:

( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)

2. Isim marifat adalah kalimat isim yang memiliki makna khusus

Contoh: ( telah dating zaid yang alim)

3. Cirri-ciriIsim marifat:

a. Berupa Isim Mudmar (kata ganti) Conto: , ,

b. Berupa Isim Alam (yang dijadikan nama) Conto: ,

c. Berupa Isim Mubham (isim isyaroh dan isim maushull) Conto: , , ,


d. Isim yang menerima "Conto:

e. Isim yang diidafahkan pada yang empat Conto: , , ,


Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB IX
ATHAF

A. Pengertian Athaf

Athaf nasak adalah isim yang Irobnya mengikuti matbu dan terletak setelah
huruf-huruf athaf (huruf-huruf penghubung/ penyambung)

Contoh:



( Umar dan Utsman telah datang)





( Muhammad tidur kemudian Ali)

B. Huruf Athaf:

1. = ) bersamaan)

Contoh:









( Muhammad, Hasan dan Said telah dating)

2.
=) berurutan tanpa jeda)

Contoh:






( Muhammad datang, kemudian Hasan, kemudian Said)

3. (
= berurutan dan ada jeda)

Contoh:









( Muhammad masuk masjid lalu - beberapa saat
kemudian - Hasan)

4. ) = digunakan memilih salah satu)

Contoh:







( Dibolehkan bagi segenap mahasiswa
untuk bermain atau belajar pada hari libur)





( Yang menukil kabar adalah Muhammad atau Ali)

5.
( Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih guna menuntut suatu
kejelasan. Huruf ini biasanya terletak setelah huruf istifham)

Contoh:




( Apakah Bapakmu seorang Insinyur ataukah Dokter?)

Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB X
TAUKID

A. Pengertian Taukid:

Taukid adalah isim tabi yang disebutkan didalam kalimat untuk menguatkan atau
menghilangkan keragu-raguan dari sipendengar.

Contoh:




( Ustadz itu telah dating, dirinya)



( Para siswa telah datang semuanya)


1.

Taukid yang disebutkan dengan cara mengulang lafadz yang hendak dikuatkan.

Contoh:









( Telah meninggal Hasan, Hasan)


( Telah dibunuh Ali, Ali)

2.



Taukid yang disebutkan dengan cara menambahkan lafadz-lafad khusus (
)

B. Lafadz-Lafadz Taukid:

Alfadzut taukid harus bersambung dengan dhomir yang sesuai dengan kata yang
ingin dikuatkan. Diantara lafadz-lafad taukid adalah:

1.

Contoh:









( telah berpuasa Muhammad, dirinya )

2.

Contoh:



( telah datang Maryam, dirinya)

3.
Contoh:

( tentara telah dating, semuanya)

4.

Contoh:

( telah dating kaum semuanya)

5. ( , , )

Contoh:


, , , ( Para siswa telah pulang, semuanya)

Apabila ditemukan kata yang berbentuk mufrad akan tetapi secara makna
mempunyai anggota bagian maka ia dikuatkan dengan lafazh taukid jamak.

Contoh:

Tugas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.
BAB XI
BADAL

A. Pengertian Badal:

Badal adalah isim tabi yang disebut untuk mengganti kata sebelumnya, baik
mengganti secara keseluruhan ataupun sebagiannya saja.

Contoh:






( Ustadz Muhammad sedang duduk)





( Ali dipukul kakinya)

B. Macam-Macam Badal:


/
1. /

Yaitu badal yang menggantikan kata sebelumnya (untuk menjelaskan) karena


pada dasar badal adalah mubdal minhu secara utuh.

Contoh:

( telah datang saudaramu (zaid))


2.

Badal yang mewakili anggota bagian dari kata sebelumnya.

Contoh:



( Rumah itu dindingnya roboh)

3.


Badal yang mewakili sebagian sifat dari kata sebelumnya.

Contoh:




( Kebersihan rumah itu mengagumkanku)


4.

Badal yang menggantikan mubdal minhu Karen keliru menyebutkan mubdal


minhu

Contoh:

C. Ketentuan Badal:
1. Badal badhi minal kull dan badal isytimal harus bersambung dengan dhomir
yang sesuai dengan mubdal minhu nya.

2. Biasanya badal ditemukan setelah kalimat:

a. Nama orang atau gelar

Contoh:





( Syaikh Muhammad menulis sebuah risalah yang

berfaidah)


( Ali bin Abi Thalib berkata)

b. Pembagian

Contoh:





:
( Kalimat terbagi tiga: Isim, Fi?il dan Huruf)


:

( Syirik terbagi dua: Besar dan Kecil)

3. Apabila badal berupa lafadz , maka mubdal minhu tidak boleh ditanwin,
sedangkan lafadz dihilangkan alifnya (menjadi )dan kata setelahnya
dimajrurkan sebagai mudhaf ilaih

Contoh:

Tubgas Santri:

Hafalan Sesuai
Tes
Kode

1.

2.

3.

4.

5.

BAB ....
MAKHFUDZOTUL ASMA
(BEBERAPA ISIM YANG DIBACA JER)
A. Maksud Makhfudzotul Asma (;)
Makhfudzotul Asma adalah sejumlah isim (kata benda) yang di i'rab jar (dibaca
jer) yang disebabkan oleh huruf jar, idhafah dan karena ikut pada kata sebelumnya
yang dibaca jar.
B. Macam-macam (;)
1. Dikhafadkan oleh huruf ()
a. Arti
adalah setiap isim (kata benda) yang dibaca jer yang
dipengaruhi oleh huruf jer sehingga isim tersebut dibaca jer, sedangkan huruf
jer sendiri adalah kalimat huruf yang beramal mengejerkan kalimat isim (kata
benda) yang dimasukinya atau setelahnya.
Sedangkan huruf yang berpengaruh jer terhadap isim (kata benda)
adalah sebagai berikut;
1) Huruf Jer ( )
2) Huruf Qasam/huruf yang digunakan untuk bersumpah ( )
b. Contoh Huruf Jer dan Qasam (sumpah)

(Huruf Qasam) (Huruf Jer)


































(
/

2. Dikhafadkan oleh / dengan sebab ( )


a. Arti
Idhofah adalah kumpulan dua isim atau lebih yang saling kuat
mengkuatkan yang menimbulkan jernya isim yang kedua. Contoh
lafadz disebut sedangkan lafadz disebut .
Isim yang kedudukannya menjadi mudhof (isim yang pertama) harus
dibuang tanwinnya, atau nunnya pada isim tasniyah dan jamak mudzakar
salim (mudlof harus tanpa al, tanpa tanwin, tanpa nun untuk Jamak dan isim
tatsniyah). Contoh asalnya ( membuang tanwin), asalnya
( membuang nun). Sedangkan mudhof ileh wajib dibaca jer. Contoh

Jadi yang dimaksud dengan idlofah adalah menyandarkan suatu isim kepada isim yang lain.
Isim yang disandarkan (pertama) disebut Mudlof dan yang disandari (ke dua) disebut Mudlof
Ilaih.

b. Pembagian dan contoh


, dan , Idhofah dibagi menjadi tiga, yaitu; ada yang menyimpan makna
(
jika mudhof ileh jenis dari mudhof, contoh 1) Menyimpan maknanya
takdirnya
jika mudhof ileh menjadi dhorobnya 2) Menyimpan maknanya
) ( takdirnya mudhof, contoh
dan jika tidak patut mengira-gira maknanya 3) Menyimpan maknanya
takdirnya contoh
) ( 3. Dikhafadkan oleh kata yang diikuti/kata sebelumnya
a. Arti
Tawabik lil makhfudz adalah isim-isim (kata benda) yang ikut pada isim
), badal( ), taukid( ), athaf( sebelumnya yang dibaca jer, yaitu; naat
).(
b. Contoh

)( Badal )( Taukid )( Athaf )( Naat




(

Praktek menentukan beberapa isim yang dibaca jer :




} {

Anda mungkin juga menyukai