)KALAM (BAHASA
} {
} {
BAB II
)IROB (PERUBAHAN KATA
} {
BAB III
AWAMIL (BEBERAPA AMIL) YANG MASUK PADA FIIL MUDLORI
A. Amil Nashob
Amil Nashob & Contoh
1. Menashabkan tanpa menyimpan 2. Menashabkan dengan menyimpan
)( AN )( AN
- ( -
- ( -
- -
- -
-
-
Praktek menentukan Amil Nashab
............. ..............
....... ......
............. ..............
....... ......
............. ..............
....... ......
B. Amil Jazam
1. Menjazamkan satu (1) fiil mudlori 2. Menjazamkan dua (2) fiil mudlori
- -
- -
- -
- -
( - -
( - -
- -
- -
-
-
-
-
-
Praktek Menentukan Amil Jazam
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
............. .............
....... .......
BAB IV
FAIL (PELAKU/SUBJEK/KATA KERJA AKTIF)
A. Pengertian Fail:
Fail menurut lughat adaah pelaku dari suatu pekerjaan (subyek).
Fail menurut istiah adalah isim yang dibaca rofa yang terletak disetelah fiil
bina malum
Contoh:
( Ali telah memukul anjing)
( Muhammad sedang menulis pelajaran)
B. Ketentuan-Ketentuan Fail:
Contoh:
( Seorang muslim itu menulis pelajaran)
( Dua orang muslim itu menulis pelajaran)
( Orang-orang muslim itu menulis pelajaran)
2. Bila failnya mudzakkar, maka fiilnya mufrod mudzakkar. Bila failnya muannats
maka fiilnya mufrod muannats.
Contoh:
( Muhammad telah minum susu)
( Maryam telah minum susu)
( Muhammad sedang minum susu)
( Maryam sedang minum susu)
3. Apabila failnya berupa jamak taksir, maka fiilnya boleh berbentuk mufrod
mudzakkar atau mufrod muannats.
Contoh:
atau
C. Macam-Macam Fail:
1. Fail Dzahir
Fail yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat berubah
Contoh:
2. Fail Mudmar
Contoh:
Catatan:
1. Alif yang berfungsi sebagai fail dinamakan alif tasniyah ( )
2. Wawu yang berfungsi sebagai fail dinamakan wawu jamaah (
)
3. Nun yang berfungsi sebagai fail dinamakan nun inas ( )
4. Ta yang berfungsi sebagai fail dinamakan ta fail (
)
5. Ya yang berfungsi sebagi fail dinamakan ya mukhothobah ( )
Tugas Santri:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB V
NAIBUL FAIL (PENGGANTI SUBJEK/KATA KERJA PASIF)
Naibul fail adalah isim yang dibaca rofa yang terletak disetelah fiil bina
majhul (menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan)
Adapun asal dari naibul fail adalah sebagai obyek (maful bih) yang mempunyai
irob nashob. Akan tetapi setelah failnya dibuang maka maful bih tersebut
menggantikan posisi fail yang mempunyai irob rofa, sehingga Irob dari Naibul Fail
tersebut tetap rofa
Contoh:
( Anjing itu telah dipukul)
Contoh:
( Seorang kafir itu telah dibunuh)
( Dua orang kafir itu telah dibunuh)
( Orang-orang kafir itu telah dibunuh)
3. Bila naibul failnya mudzakkar, maka fiilnya mufrod mudzakkar. Bila naibul
failnya muannats maka fiilnya mufrod muannats.
Contoh:
/
4. Ketentuan naibul fail mirip dengan ketentuan yang ada pada fail, Naibul fail
tidak harus terletak secara langsung dibelakang fiilnya.
Contoh:
( Pencuri itu ditangkap di jalan)
5. Apabila naibul fail tidak terletak secara langsung dibelakang fiilnya, maka
untuk naibul fail yang muannats, fiilnya boleh mufrod muannats atau mufrod
mudzakkar.
Contoh:
( Maryam ditolong di dalam kelas)
( Maryam ditolong didalam kelas)
6. Apabila naibul failnya berupa jamak taksir, maka fiilnya boleh berbentuk
mufrod mudzakkar atau mufrod muannats.
( Para ustadz ditanya) Atau
Contoh:
( Para ustadz
ditanya)
Sebagaimana Fail, Naibul Fail juga terdiri dari Naibul Fail Dzahir dan Naibul Fail
Mudmar
1. Naibul Fail yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat
berubah
Contoh: /
2. Naibul Fail Mudmar yang berupa isim dzamir maka kedudukannya mabni
Contoh
, , , , , , , , , , ,
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB V
MUBTADA DAN KHOBAR
Mubtada adalah isim yang dibaca rofa dan tidak diperintah oleh amil lafdi
(biasanya terdapat di awal kalimat berfungsi Subyek)
Khobar adalah isim yang dibaca rofa yang menyempurnakan makna mubtada
(Predikat)
Contoh:
( Adapun Muhammad adalah seorang dokter)
( Adapun Ustadz ialah sakit)
Contoh:
( Seorang muslim itu hadir)
( Dua orang muslim itu hadir)
( Orang-orang muslim itu hadir)
C. Macam-Macam Mubtada
1. Mubtada yang berupa isim dzahir maka murob (harkat/ huruf akhirnya dapat
berubah
Contoh:
( Adapun Allah ialah Maha Mengetahui)
( Adapun Dua anak laki-laki itu adalah orang yang bersungguh-
sungguh)
( Adapun Umar adalah seorang yang adil)
Contoh
( Adapun Dia adalah seorang yang bersungguh-sungguh)
( Adapun Saya adalah seorang pelajar)
D. Macam-macam Khabar
1. Khabar Mufrod
Khabar Mufrod adalah Khabar yang tidak terdiri dari jumlah atau syibih
jumlah
Khobar Gairu Mufrod adalah khobar yang berupa jumlah atau syibhul jumlah.
1) Jumlah Ismiyah
Contoh:
( Anak laki-laki itu bapaknya hadir)
( Sekolahan itu pengajarnya telah hadir)
2) Jumlah Filiyah
Contoh:
( Anak itu telah hadir bapaknya)
Contoh:
( Muhammad di dalam rumah)
( Buku itu di atas meja)
Contoh:
Catatan:
( Jumlah ismiyah)
( Jumlah filiyah)
2. Apabila khobar berupa jumlah filiyah yang failnya berupa dhomir, maka harus
mengikuti mubtadanya dari sisi bilangan dan jenisnya.
Contoh:
Contoh:
4. Irob dari khobar yang berbentuk Jumlah/ syibih jumlah maka mahal rofany
dikira-kira.
Contoh:
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB VI
ISIM KAANA DAN SAUDARANYA
Contoh:
4. Apabila isim kaana berupa isim murob, maka kaana selalu dalam bentuk
mufrodnya walaupun isim kaana tersebut berupa isim tasniyah atau jamak.
Contoh:
5. Apabila isim kaana berupa isim mabni yang berupa dhomir, maka kaana ditashrif
sesuai dengan dhomirnya.
Contoh:
<
<
<
Contoh:
<
<
<
B. Saudari-Saudari Kaana
1.
( Untuk menunjukkan waktu)
( Untuk penafian)
2.
3.
( Untuk menunjukkan terjadinya perubahan)
Contoh: )M)M
( Muhammad telah menjadi seorang pemuda)
4.
( Untuk menunjukkan jeda waktu)
Contoh: ( ( )
( Jangan keluar selama hari masih hujan)
5.
( Untuk menunjukkan adanya kesinambungan)
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB VII
INNA DAN SAUDARI INNA
3. Khobar yang telah dirofakan oleh inna dan saudari-saudarinya dikenal dengan
istilah Khobar Inna,
Contoh:
( Sesungguhnya Allah adalah Maha Bijaksana)
( Sesungguhnya Ali adalah Anak yang cerdas)
( Sesungguhnya Agama ini mudah)
Perincian kalimat:
4. Untuk menentukan mana isim inna dan khobarnya, terlebih dahulu harus dicari
mana mubtada dan khabarnya, sehingga apabila didapatkan khobar di depan
atau mubtada di belakang maka isim dan khobar inna juga menyesuaikan.
( Seorang laki-laki itu di dalam rumah)
Contoh:
Menjadi
Contoh lain:
Menjadi
B. Saudari-Saudari Inna:
1. =
,
( Menguatkan sesuatu)
Contoh:
( Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar)
( Ketahuilah sesungguhnya pertolongan itu bersama
kesabaran)
Contoh:
( Untuk Menyerupakan)
3. =
Contoh:
( Seakan-akan Umar adalah singa)
Contoh:
( Kitab itu kecil akan tetapi berfaidah)
Contoh:
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB VIII
NAAT
A. Penertian Naat :
Naat adalah tabi yang menyifati isim sebelumnya. (Naat bisa disebut sifat)
Contoh:
( Seorang imam yang adil telah datang)
( Seorang muslimah yang shalihah sedang shalat)
B. Ketentuan Naat:
1. Naat harus mengikuti manut dari sisi tayin (kejelasan antara marifat atau
nakiroh)
Kalau naatnya berupa isim nakiroh maka manutnya harus nakiroh juga
Contoh:
( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)
Kalau naatnya berupa isim marifat maka manutnya harus marifat juga
Contoh:
( Seorang pelajar yang pandai itu telah kembali)
2. Naat harus mengikuti manut dari sisi adad atau jumlahnya (mufrod, tasniyah
atau jama)
Contoh:
( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)
( Dua orang pelajar yang pandai telah kembali)
( Para pelajar yang pandai telah kembali)
3. Naat harus mengikuti manut dari sisi nau atau jenis nya (mudzakar atau
muannas)
Contoh:
( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)
( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)
Contoh:
( Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)
( Gunung-gunung yang tinggi itu meletus)
5. Setiap jumlah (kalimat) yang terletak setelah isim nakirah maka dapat dipastikan
sebagai naat (sifat).
Contoh:
( Ini adalah amalan yang berfaidah)
( Hari yang dinginnya menusuk telah berlalu)
Contoh:
( Seorang pelajar yang pandai telah kembali)
3. Cirri-ciriIsim marifat:
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB IX
ATHAF
A. Pengertian Athaf
Athaf nasak adalah isim yang Irobnya mengikuti matbu dan terletak setelah
huruf-huruf athaf (huruf-huruf penghubung/ penyambung)
Contoh:
( Umar dan Utsman telah datang)
( Muhammad tidur kemudian Ali)
B. Huruf Athaf:
1. = ) bersamaan)
Contoh:
( Muhammad, Hasan dan Said telah dating)
2.
=) berurutan tanpa jeda)
Contoh:
( Muhammad datang, kemudian Hasan, kemudian Said)
3. (
= berurutan dan ada jeda)
Contoh:
( Muhammad masuk masjid lalu - beberapa saat
kemudian - Hasan)
Contoh:
( Dibolehkan bagi segenap mahasiswa
untuk bermain atau belajar pada hari libur)
( Yang menukil kabar adalah Muhammad atau Ali)
5.
( Digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih guna menuntut suatu
kejelasan. Huruf ini biasanya terletak setelah huruf istifham)
Contoh:
( Apakah Bapakmu seorang Insinyur ataukah Dokter?)
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB X
TAUKID
A. Pengertian Taukid:
Taukid adalah isim tabi yang disebutkan didalam kalimat untuk menguatkan atau
menghilangkan keragu-raguan dari sipendengar.
Contoh:
( Ustadz itu telah dating, dirinya)
( Para siswa telah datang semuanya)
1.
Taukid yang disebutkan dengan cara mengulang lafadz yang hendak dikuatkan.
Contoh:
( Telah meninggal Hasan, Hasan)
( Telah dibunuh Ali, Ali)
2.
Taukid yang disebutkan dengan cara menambahkan lafadz-lafad khusus (
)
B. Lafadz-Lafadz Taukid:
Alfadzut taukid harus bersambung dengan dhomir yang sesuai dengan kata yang
ingin dikuatkan. Diantara lafadz-lafad taukid adalah:
1.
Contoh:
( telah berpuasa Muhammad, dirinya )
2.
Contoh:
( telah datang Maryam, dirinya)
3.
Contoh:
4.
Contoh:
5. ( , , )
Contoh:
, , , ( Para siswa telah pulang, semuanya)
Apabila ditemukan kata yang berbentuk mufrad akan tetapi secara makna
mempunyai anggota bagian maka ia dikuatkan dengan lafazh taukid jamak.
Contoh:
Tugas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB XI
BADAL
A. Pengertian Badal:
Badal adalah isim tabi yang disebut untuk mengganti kata sebelumnya, baik
mengganti secara keseluruhan ataupun sebagiannya saja.
Contoh:
( Ustadz Muhammad sedang duduk)
( Ali dipukul kakinya)
B. Macam-Macam Badal:
/
1. /
Contoh:
2.
Contoh:
( Rumah itu dindingnya roboh)
3.
Contoh:
( Kebersihan rumah itu mengagumkanku)
4.
Contoh:
C. Ketentuan Badal:
1. Badal badhi minal kull dan badal isytimal harus bersambung dengan dhomir
yang sesuai dengan mubdal minhu nya.
Contoh:
( Syaikh Muhammad menulis sebuah risalah yang
berfaidah)
( Ali bin Abi Thalib berkata)
b. Pembagian
Contoh:
:
( Kalimat terbagi tiga: Isim, Fi?il dan Huruf)
:
( Syirik terbagi dua: Besar dan Kecil)
3. Apabila badal berupa lafadz , maka mubdal minhu tidak boleh ditanwin,
sedangkan lafadz dihilangkan alifnya (menjadi )dan kata setelahnya
dimajrurkan sebagai mudhaf ilaih
Contoh:
Tubgas Santri:
Hafalan Sesuai
Tes
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
BAB ....
MAKHFUDZOTUL ASMA
(BEBERAPA ISIM YANG DIBACA JER)
A. Maksud Makhfudzotul Asma (;)
Makhfudzotul Asma adalah sejumlah isim (kata benda) yang di i'rab jar (dibaca
jer) yang disebabkan oleh huruf jar, idhafah dan karena ikut pada kata sebelumnya
yang dibaca jar.
B. Macam-macam (;)
1. Dikhafadkan oleh huruf ()
a. Arti
adalah setiap isim (kata benda) yang dibaca jer yang
dipengaruhi oleh huruf jer sehingga isim tersebut dibaca jer, sedangkan huruf
jer sendiri adalah kalimat huruf yang beramal mengejerkan kalimat isim (kata
benda) yang dimasukinya atau setelahnya.
Sedangkan huruf yang berpengaruh jer terhadap isim (kata benda)
adalah sebagai berikut;
1) Huruf Jer ( )
2) Huruf Qasam/huruf yang digunakan untuk bersumpah ( )
b. Contoh Huruf Jer dan Qasam (sumpah)
(Huruf Qasam) (Huruf Jer)
(
/
} {