d VII )
LATIHAN BAB I
SISTEM PEMERINTAHAN DESA
3. Sebutkan sejumlah unsur yang merupakan karakteristik dari sebuah desa; paling sedikit 4 (empat)
unsur di antaranya !
Jawab:
Sejumlah unsur yang merupakan karakteristik desa, yakni:
a. Penduduk desa
Yang dimaksud dengan penduduk desa adalah setiap orang yang bertempat tinggal dalam wilayah desa yang
bersangkutan selama beberapa waktu tertentu, biasanya selama 6 bulan atau satu tahun berturut-turut, menurut
peraturan daerah yang berlaku
b. Daerah atau wilayah desa
Wilayah desa harus memiliki batas-batas yang jelas, berupa batas alam seperti sungai, jalan dan sebagainya atau
batas buatan seperti patok atau pohon yang sengaja ditanam. Tidak ada ketentuan definitif tentang berapa
jumlah luas minimal atau maksimal wilayah suatu desa.
c. Pemimpin desa
Pemimpin desa adalah badan yang memiliki kewenangan untuk mengatur jalannya pergaulan sosial atau
interaksi masyarakat. Pemimpin desa disebut Kepala Desa atau dengan sebutan lain sesuai dengan lokasi
wilayahnya seperti Kuwu, Lurah, Petinggi untuk Jawa; sedang di Bali Perbekel, Hukum Tua (Sulawesi), Kurano
(Papua) atau sebutan lainnya.
d. Urusan Rumah Tangga Desa
Substansi paling esensial dari sebuah desa adalah kewenangan untuk mengurus kepentingan rumah tangga desa,
atau yang dikenal dengan otonomi desa. Otonomi desa ini berbeda dengan otonomi daerah karena merupakan
otonomi asli desa yang sudah ada sejak zaman dahulu dimana hak otonomi bukan dari pemberian pemerintah
atasan, melainkan bersumber dari hukum adat yang berlaku.
TES FORMATIF BAB I
Beri tanda lingkaran atau kurung pada huruf B bila benar atau S bila SALAH pernyataan:
1. Di dalam sebuah sistem kerja yang baik, tiap individu dapat bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang diyakini
kebenarannya oleh masing-masing pekerja. ( S / B )
2. Agar pemerintahan desa dapat berlangsung secara efektif, sebaiknya tujuan yang akan dicapai cukup dipahami
oleh seorang pemimpin saja, sehingga fokus.( S / B )
3. Sistem Pemerintahan RI menganut paham Trias Politika di mana dikenal adanya pemisahan kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif. ( S / B)
4. Untuk kelancaran jalannya penyelenggaraan pemerintahan desa diperlukan sumber pembiayaan desa yang
berasal dari harta atau kekayaan desa. (S/ B )
5. Badan Permusyawaratan Desa merupakan karakteristik dari suatu desa ( S / B)
JAWABAN
1. Salah (S)
2. Salah (S)
3. Salah (S)
4. Benar (B)
5. Salah (S)
LATIHAN BAB II
PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DESA
1. Sebutkan dan jelaskan perkembangan pemerintahan desa berdasarkan peraturan perundangan tentang
pemerintahan desa yang pernah berlaku semenjak zaman Hindia Belanda sampai dengan UU 32 Tahun
2004?
Jawab:
Sejarah Perkembangan Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut:
a. Masa Pemerintahan Hindia-Belanda
Berdasarkan Undang-undang Dasar Hindia-Belanda penduduk negeri/ asli dibiarkan di bawah langsung kepala-
kepalanya sendiri atau pimpinan. Pengaturan lebih lanjut diatur dalam IGO dan IGOB (Inlandsche Gemeente
Ordonnatie Buitengewesten). Nama dan jenis persekutuan masyarakat asli ini adalah persekutuan Bumi Putera.
Persekutuan masyarakat asli di Jawa dan di Bali disebut desa.
b. Masa awal kemerdekaan
Sewaktu awal kemerdekaan pemerintah belum sempat mengatur pemerintah sehingga IGO/B tetap berlaku
sampai ditetapkannya undang-undang yang baru.
c. Masa Orde Lama yaitu Undang-undang nomor 19 tahun 1965 tentang Desa Praja.
Masa Orde baru ditetapkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Undang-undang
ini bertujuan untuk mengatur kedudukan, nama, bentuk, susunan, dan tugas kewajiban Pemerintahan desa.
Undang-undang ini sekaligus bertujuan untuk mengatur desa dari segi pemerintahannya secara seragam untuk
seluruh wilayah Republik Indonesia.
d. Atas dasar pertimbangan bahwa Undang-undang 5 Tahun 1979, sudah tidak sesuai dengan jiwa Undang-undang
dasar 1945, dan perlunya mengakui serta menghormati hak asal-usul yang bersifat istimewa, sehingga undang-
undang ini perlu diganti/dicabut. Penggantian undang-undang ini ditetapkan semenjak dikeluarkan Undang-
undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana di dalamnya terdapat pasal-pasal yang
mengatur tentang Desa dengan peraturan pelaksanaannya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2005.
e. Dalam era reformasi Undang-undang nomor 22 tahun 1999 diganti dengan undang-undang nomor 32 tahun
2004 di mana diakui adanya otonomi desa dalam keanekaragaman serta demokratisasi pemerintahan desa.
Pengaturan lebih lanjut tentang desa tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2005 tentang desa.
2. Pembentukan Desa terjadi di samping melalui prakarsa masyarakat juga harus memperhatikan 2 (dua)
hal penting. Hal penting apa saja dan jelaskan?
Jawab:
1. Asal-usul Desa
Pengertian atas asal-usul desa dapat dipahami sebagai asal mula desa berstatus dusun yang menjadi wilayah
suatu desa, kemudian stausnya meningkat menjadi sebuah desa. Atau dapat dikatakan sebagai daerah yang baru
didiami sejumlah penduduk yang baru ditransmigrasikan secara keseluruhan kepada desa baru tersebut.
2. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kondisi sosial budaya dimaksudkan adalah terdapatnya kesamaan-kesamaan kehidupan sosial terutama
mengenai terjaminnya kehidupan beragama, keharmonisan, interaksi, adat istiadat, serta tertib sosial lainnya.
3. Bahwa Desa yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak memenuhi persyaratan dapat dihapus.
Jelaskan maksud pernyataan tersebut dan uraikan!
Jawab:
Dalam praktek pemerintahan, pemahaman penghapusan dan penggabungan desa adalah merupakan kesatuan
pengertian. Tidak ada desa yang sudah dihapus kemudian menjadi negeri yang tidak bertuan, kecuali Desa-desa
yang ditimpa bencana alam atau ditenggelamkan karena kepentingan pembuatan waduk dan penduduknya
ditransmigrasikan. Senyatanya yang terjadi suatu Desa dihapus, kemudian digabungkan dengan desa lain (Desa
tetangga), bersama-sama membentuk desa baru dengan nama yang baru pula. Motif mengapa suatu Desa
dihapus dan digabungkan denga Desa lain, tidak begitu urgen sepanjang tidak menurunkan efisiensi
pemerintahan. Artinya bahwa penghapusan dan penggabungan Desa tidak didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan subjektif tetapi dilakukan atas dasar objektivitas fakta lapangan seperti kepadatan penduduk dan
pelayanan, pengembangan Desa dan Ekonomi Desa atau perencanaan tata ruang wilayah Pemerintah Kabupaten
pada umumnya.
TES FORMATIF BAB II
Beri tanda lingkaran pada huruf B bila BETUL dan S bila SALAH:
1. IGO/B adalah produk perundang-undangan kolonial; oleh karenanya setelah proklamasi kemerdekaan IGO/B
dinyatakan tidak berlaku lagi. ( B / S )
2. Dilihat dari sifatnya otonomi desa adalah merupakan otonomi asli bukan otonomi pemberian. ( B / S )
3. Undang-undang 5 Tahun 1979 mengakui adanya keanekaragaman masyarakat, oleh karenanya undang-undang
ini tidak menghendaki adanya uniformitas. ( B / S )
4. Untuk memperkuat posisi desa, Undang-undang 32 tahun 2004 mengatur tentang desa secara seragam berlaku
untuk seluruh wilayah tanah air Indonesia. ( B / S )
5. Pembentukan desa dapat terjadi karena pembentukan desa di luar desa yang sudah ada. (B/S)
JAWABAN
1. Salah (S)
2. Benar (B)
3. Salah (S)
4. Salah (S)
5. Benar (B)
LATIHAN BAB III
PROSES PEMILIHAN KEPALA DESA HINGGA PEMBERHENTIANNYA
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kepala desa menurut PP No.72 Tahun 2005!
Pasal 44 PP No. 72 Tahun 2005 menjelaskan bahwa Calon Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara
Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Pemerintah;
c. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau sederajat;
d. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;
e. Bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;
f. Penduduk desa setempat;
g. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima)
tahun;
h. Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
i. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau dua kali masa jabatan.
j. Memenuhi syarat lain yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
JAWABAN
Semua pernyataan di atas BENAR.
a. Kepala Desa dipilih langsung oleh masyarakat atas prakarsa BPD dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
b. Kepala Desa dipilih dari calon yang telah memenuhi persyaratan.
c. Kepala Desa dipilih secara jujur dan adil serta langsung umum bebas dan rahasia.
d. Kepala Desa dipilih melalui tahap pencalonan dan pemilihan.
LATIHAN BAB IV
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
1. Kedudukan BPD sejajar dengan pemerintahan Desa. Jelaskan yang dimaksud dengan pernyataan
tersebut di atas!
Jawab:
Maksudnya adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada hakekatnya adalah mitra kerja pemerintah desa.
Ciri-ciri dari mitra kerja itu ialah adanya kedudukan yang sejajar. Memiliki kedudukan sejajar dalam
menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pasal 34 PP No. 72
Tahun 2005 Badan Permusyawaratn Desa bersama Kepala Desa menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat. Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan peraturan desa. Kepala Desa
bertanggung jawab kepada penduduk desa melalui Badan Permusyawaratan Desa dalam arti kultural dan etika.
2. a. Wewenang BPD!
b. Hak dan kewajiban anggota BPD!
Jawab:
A. BPD mempunyai tugas dan wewenang:
a. melaksanakan proses pemilihan Kepala Desa;
b. membahas rancangan peraturan Desa bersama Kepala Desa;
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa;
d. menanyakan dan/atau meminta keterangan lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan pertanggungjawaban
Kepala Desa;
e. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa;
f. menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan
g. menyusun tata tertib BPD.
JAWABAN
Semua pernyataan di atas BENAR
a. Badan Permusyawaratan Desa merupakan unsur penyelenggara pemerintahan desa.
b. Badan Permusyawaratan Desa merupakan mitra kerja pemerintahan desa yang berfungsi menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
c. Badan Permusyawaratn Desa dipilih dari tokoh-tokoh masyarakat, dan pengurus lembaga kemasyarakatan.
d. Badan Permusyawaratan Desa bersama-sama dengan Kepala Desa membuat Peraturan Desa.
LATIHAN BAB V
ORGANISASI DAN HUBUNGAN KERJA PEMERINTAHAN DESA
Selanjutnya dalam upaya kerjasama beberapa desa, camat bisa berperan untuk:
Menyarankan tentang substansi dan tata cara pelaksanaan kerjasama.
Camat tetap mempunyai hubungan administratif dengan desa dalam konteks kerjasama antardesa itu, sebab
secara fungsional camat diperlukan sebagai payung dan pengayom untuk seluruh kegiatan masyarakat di dalam
wilayah kerjanya apalagi menyangkut komunitas desa-desa.
b. Hubungan kerja Kepala Desa dengan Pemerintah Kabupaten
Hubungan kerja didasarkan atas:
Pemerintah kabupaten wajib memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa, berupa pemberian pedoman,
bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi (pasal 66 P No. 76 Tahun 2001)
Tugas pembantuan dari pemerintah kabupaten
Pasal 49 ayat (1) huruf b
1. Bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah.
2. Bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh pemerintah kabupaten.
3. Jelaskanlah pembagian tugas antara Kepala Desa dengan Perangkat Desa!
Jawab:
Pembagian tugas antara Kepala Dsa dengan Perangkat Desa yaitu sebagai berikut:
1. Kepala desa bertugas dalam pengambilan keputusan, pemberian arahan dan motivasi serta keteladanan,
sedangkan perangkat desa melaksanakan keputusan serta memperhatikan arahan dan keteladanan dari kepala
desa.
2. Hubungan kerja kepala desa dengan perangkat desa akan muncul dalam hal pelayanan seperti: pelayanan
administrasi, keuangan, kepegawaian dan tata surat menyurat bagi sekretaris desa.
3. Hubungan kerja dengan kepala dusun sebagai pembantu Kepala Desa mengenai unsur wilayah yang terfokus
dalam bentuk pengoordinasian tugas-tugas Rukun Tetangga/ Rukun Warga, dan tugas-tugas perwakilan Kepala
Desa di setiap dusun yang ada.
JAWABAN
a. Hubunga kerja internal adalah hubungan kerja yang berlangsung antara Kepala Desa dengan Perangkat Desa.
b. Hubungan kerja internal adalah hubungan kerja yang berlangsung antara Kepala Desa dengan BPD.
LATIHAN BAB VI
PERATURAN DESA
2. Jelaskan hubungan kerja Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)!
Jawab:
Hubungan kerja antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa adalah hubungan kerja yang bersifat
kemitraan yang didasari filosofi antara lain:
e. Adanya kedudukan yang sejajar di antara yang bermitra
f. Adanya kepentingan bersama yang ingin dicapai
g. Adanya prinsip saling menghormati
h. Adanya niat baik untuk saling membentuk dan saling mengingatkan
Dua hal mendasar yang menjadi wujud nyata hubungan kerja Kepala Desa dan BPD disimpulkan dalam:
1. Hubungan kerja dalam mekanisme kemitraan
e. Penetapan peraturan desa
BPD bersama dengan Kepala Desa menetapkan peraturan desa
f. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
Kepala Desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa setiap tahun dengan peraturan desa.
g. BPD sebagai pengawas terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Fungsi pengawasan BPD meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa, APBDes dan Keputusan
Kepala Desa
h. Penetapan Perangkat Desa dengan persetujuan Pimpinan BPD
4. Kepala desa sebagai pimpinan bertugas dalam pengambilan keputusan, pemberian arahan dan motivasi serta
keteladanan, sedangkan perangkat desa melaksanakan keputusan serta memperhatikan arahan serta keteladanan.
Sedangkan perangkat desa sebagai bawahan melaksanakan keputusan yang telah diambil Kepala Desa serta
memperhatikan arahan dan keteladanan yang telah diberikan.
5. Hubungan kerja selanjutnya akan muncul dalam hal pelayanan seperti: pelayanan administrasi, keuangan,
kepegawaian dan tata surat menyurat bagi sekretaris desa.
BADAN
PERMUSYAWARATAN KEPALA DESA
DESA
SEKRETARIS
DESA
KA SUB UR KA SUB UR
Keterangan:
KAUR = Kepala Urusan
KA SUB UR = Kepala Sub Urusan
KADUS = Kepala Dusun
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
JAWABAN
a. Peraturan Desa dibuat oleh Kepala Desa dengan BPD.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang
dianggap benar.
7. Masa jabatan Kepala Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah :
a. 5 tahun
b. 6 tahun
c. 4 tahun
d. 8 tahun
8. Masa jabatan Klian Banjar Dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah :
a. 5 tahun
b. 6 tahun
c. 7 tahun
d. 8 tahun
9. Calon Kepala Desa harus memenuhi ketentuan tamat pendidikan sekurang-kurangnya :
a. SMA
b. SMP
c. S1
d. Diploma
10. Calon Perangkat Desa harus memenuhi ketentuan tamat pendidikan sekurang-kurangnya :
a. Diploma
b. S1
c. SMP
d. SMA
11. Calon Klian Banjar Dinas harus memenuhi ketentuan tamat pendidikan sekurang-kurangnya :
a. Diploma
b. S1
c. SMP
d. SMA
12. Ketentuan tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa diatur dalam :
a. Perda No. 4 Tahun 2007
b. Perda No. 5 Tahun 2007
c. Perda No. 6 Tahun 2007
d. Perda No. 7 Tahun 2007
13. Ketentuan tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa diatur dalam :
a. Perda No. 4 Tahun 2007
b. Perda No. 5 Tahun 2007
c. Perda No. 6 Tahun 2007
d. Perda No. 7 Tahun 2007
14. Berikut ini adalah ketentuan jumlah anggota BPD yang benar :
a. Paling sedikit 4 orang dan paling banyak 10 orang
b. Paling sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang
c. Paling sedikit 6 orang dan paling banyak 12 orang
d. Paling sedikit 7 orang dan paling banyak 13 orang
18. Semua sumber pendapatan dan pengeluaran desa harus dicatat dalam :
a. Anggaran Desa
b. Keuangan Desa
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
d. Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa
19. Pendapatan desa yang bersumber dari pajak daerah paling sedikit diberikan kepada desa adalah :
a. 25%
b. 20%
c. 15%
d. 10%
20. Pendapatan desa yang bersumber dari dana perimbangan pusat dan daerah diberikan kepada desa berupa
Alokasi Dana Desa sekurang-kurangnya :
a. 25%
b. 20%
c. 15%
d. 10%
Kunci Jawaban :
1. B (8 desa)
2. D (6 banjar dinas)
3. A (Pemerintah Desa + BPD)
4. C (Kades + Perangkat Desa)
5. C (Badan Permusyawaratan Desa)
6. D (PP No. 72 Tahun 2005)
7. B (6 tahun)
8. A (5 tahun)
9. B (SMP)
10. D (SMA)
11. C (SMP)
12. A (Perda No. 4 Tahun 2007)
13. C (Perda No. 6 Tahun 2007)
14. B (Paling sedikit 5 orang, dan paling banyak 11 orang)
15. D (Kades + BPD)
16. A (RKPD)
17. B (RPJMD)
18. C (APBDes)
19. D (10%)
20. D (10%)