JAWABAN
1. Salah (S)
2. Salah (S)
3. Salah (S)
4. Benar (B)
5. Salah (S)
LATIHAN BAB II
PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN DESA
1. Sebutkan dan jelaskan perkembangan pemerintahan desa berdasarkan peraturan perundangan tentang pemerintahan desa yang
pernah berlaku semenjak zaman Hindia Belanda sampai dengan UU 32 Tahun 2004?
Jawab:
Sejarah Perkembangan Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut:
a. Masa Pemerintahan Hindia-Belanda
Berdasarkan Undang-undang Dasar Hindia-Belanda penduduk negeri/ asli dibiarkan di bawah langsung kepala-kepalanya sendiri
atau pimpinan. Pengaturan lebih lanjut diatur dalam IGO dan IGOB (Inlandsche Gemeente Ordonnatie Buitengewesten). Nama dan
jenis persekutuan masyarakat asli ini adalah persekutuan Bumi Putera. Persekutuan masyarakat asli di Jawa dan di Bali disebut desa.
b. Masa awal kemerdekaan
Sewaktu awal kemerdekaan pemerintah belum sempat mengatur pemerintah sehingga IGO/B tetap berlaku sampai ditetapkannya
undang-undang yang baru.
c. Masa Orde Lama yaitu Undang-undang nomor 19 tahun 1965 tentang Desa Praja.
Masa Orde baru ditetapkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Undang-undang ini bertujuan untuk
mengatur kedudukan, nama, bentuk, susunan, dan tugas kewajiban Pemerintahan desa. Undang-undang ini sekaligus bertujuan untuk
mengatur desa dari segi pemerintahannya secara seragam untuk seluruh wilayah Republik Indonesia.
d. Atas dasar pertimbangan bahwa Undang-undang 5 Tahun 1979, sudah tidak sesuai dengan jiwa Undang-undang dasar 1945, dan
perlunya mengakui serta menghormati hak asal-usul yang bersifat istimewa, sehingga undang-undang ini perlu diganti/dicabut.
Penggantian undang-undang ini ditetapkan semenjak dikeluarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, di mana di dalamnya terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang Desa dengan peraturan pelaksanaannya melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 76 tahun 2005.
e. Dalam era reformasi Undang-undang nomor 22 tahun 1999 diganti dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 di mana diakui
adanya otonomi desa dalam keanekaragaman serta demokratisasi pemerintahan desa. Pengaturan lebih lanjut tentang desa tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2005 tentang desa.
2. Pembentukan Desa terjadi di samping melalui prakarsa masyarakat juga harus memperhatikan 2 (dua) hal penting. Hal penting
apa saja dan jelaskan?
Jawab:
1. Asal-usul Desa
Pengertian atas asal-usul desa dapat dipahami sebagai asal mula desa berstatus dusun yang menjadi wilayah suatu desa, kemudian
stausnya meningkat menjadi sebuah desa. Atau dapat dikatakan sebagai daerah yang baru didiami sejumlah penduduk yang baru
ditransmigrasikan secara keseluruhan kepada desa baru tersebut.
2. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kondisi sosial budaya dimaksudkan adalah terdapatnya kesamaan-kesamaan kehidupan sosial terutama mengenai terjaminnya
kehidupan beragama, keharmonisan, interaksi, adat istiadat, serta tertib sosial lainnya.
3. Bahwa Desa yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak memenuhi persyaratan dapat dihapus. Jelaskan maksud pernyataan
tersebut dan uraikan!
Jawab:
Dalam praktek pemerintahan, pemahaman penghapusan dan penggabungan desa adalah merupakan kesatuan pengertian. Tidak ada
desa yang sudah dihapus kemudian menjadi negeri yang tidak bertuan, kecuali Desa-desa yang ditimpa bencana alam atau
ditenggelamkan karena kepentingan pembuatan waduk dan penduduknya ditransmigrasikan. Senyatanya yang terjadi suatu Desa
dihapus, kemudian digabungkan dengan desa lain (Desa tetangga), bersama-sama membentuk desa baru dengan nama yang baru
pula. Motif mengapa suatu Desa dihapus dan digabungkan denga Desa lain, tidak begitu urgen sepanjang tidak menurunkan efisiensi
pemerintahan. Artinya bahwa penghapusan dan penggabungan Desa tidak didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan subjektif
tetapi dilakukan atas dasar objektivitas fakta lapangan seperti kepadatan penduduk dan pelayanan, pengembangan Desa dan Ekonomi
Desa atau perencanaan tata ruang wilayah Pemerintah Kabupaten pada umumnya.
TES FORMATIF BAB II
Beri tanda lingkaran pada huruf B bila BETUL dan S bila SALAH:
1. IGO/B adalah produk perundang-undangan kolonial; oleh karenanya setelah proklamasi kemerdekaan IGO/B dinyatakan tidak
berlaku lagi. ( B / S )
2. Dilihat dari sifatnya otonomi desa adalah merupakan otonomi asli bukan otonomi pemberian. ( B / S )
3. Undang-undang 5 Tahun 1979 mengakui adanya keanekaragaman masyarakat, oleh karenanya undang-undang ini tidak
menghendaki adanya uniformitas. ( B / S )
4. Untuk memperkuat posisi desa, Undang-undang 32 tahun 2004 mengatur tentang desa secara seragam berlaku untuk seluruh
wilayah tanah air Indonesia. ( B / S )
5. Pembentukan desa dapat terjadi karena pembentukan desa di luar desa yang sudah ada. (B/S)
JAWABAN
1. Salah (S)
2. Benar (B)
3. Salah (S)
4. Salah (S)
5. Benar (B)
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kepala desa menurut PP No.72 Tahun 2005!
Pasal 44 PP No. 72 Tahun 2005 menjelaskan bahwa Calon Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia
yang memenuhi persyaratan :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta Pemerintah;
c. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau sederajat;
d. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;
e. Bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;
f. Penduduk desa setempat;
g. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun;
h. Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
i. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau dua kali masa jabatan.
j. Memenuhi syarat lain yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
JAWABAN
Semua pernyataan di atas BENAR.
a. Kepala Desa dipilih langsung oleh masyarakat atas prakarsa BPD dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
b. Kepala Desa dipilih dari calon yang telah memenuhi persyaratan.
c. Kepala Desa dipilih secara jujur dan adil serta langsung umum bebas dan rahasia.
d. Kepala Desa dipilih melalui tahap pencalonan dan pemilihan.
JAWABAN
Semua pernyataan di atas BENAR
a. Badan Permusyawaratan Desa merupakan unsur penyelenggara pemerintahan desa.
b. Badan Permusyawaratan Desa merupakan mitra kerja pemerintahan desa yang berfungsi menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat.
c. Badan Permusyawaratn Desa dipilih dari tokoh-tokoh masyarakat, dan pengurus lembaga kemasyarakatan.
d. Badan Permusyawaratan Desa bersama-sama dengan Kepala Desa membuat Peraturan Desa.
LATIHAN BAB V
ORGANISASI DAN HUBUNGAN KERJA PEMERINTAHAN DESA
JAWABAN
a. Hubunga kerja internal adalah hubungan kerja yang berlangsung antara Kepala Desa dengan Perangkat Desa.
b. Hubungan kerja internal adalah hubungan kerja yang berlangsung antara Kepala Desa dengan BPD.
LATIHAN BAB VI
PERATURAN DESA
2. Jelaskan hubungan kerja Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)!
Jawab:
Hubungan kerja antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa adalah hubungan kerja yang bersifat kemitraan yang
didasari filosofi antara lain:
e. Adanya kedudukan yang sejajar di antara yang bermitra
f. Adanya kepentingan bersama yang ingin dicapai
g. Adanya prinsip saling menghormati
h. Adanya niat baik untuk saling membentuk dan saling mengingatkan
Dua hal mendasar yang menjadi wujud nyata hubungan kerja Kepala Desa dan BPD disimpulkan dalam:
1. Hubungan kerja dalam mekanisme kemitraan
e. Penetapan peraturan desa
BPD bersama dengan Kepala Desa menetapkan peraturan desa
f. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
Kepala Desa bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa setiap tahun
dengan peraturan desa.
g. BPD sebagai pengawas terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Fungsi pengawasan BPD meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa, APBDes dan Keputusan Kepala Desa
h. Penetapan Perangkat Desa dengan persetujuan Pimpinan BPD
4. Kepala desa sebagai pimpinan bertugas dalam pengambilan keputusan, pemberian arahan dan motivasi serta keteladanan,
sedangkan perangkat desa melaksanakan keputusan serta memperhatikan arahan serta keteladanan. Sedangkan perangkat desa
sebagai bawahan melaksanakan keputusan yang telah diambil Kepala Desa serta memperhatikan arahan dan keteladanan yang telah
diberikan.
5. Hubungan kerja selanjutnya akan muncul dalam hal pelayanan seperti: pelayanan administrasi, keuangan, kepegawaian dan tata
surat menyurat bagi sekretaris desa.p
JAWABAN
a. Peraturan Desa dibuat oleh Kepala Desa dengan BPD.