Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam
semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Pendidikan Agama
Islam yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Makalah ini mengambil
judul CINTA, AKHLAK, AMAL SHALEH.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam membuat makalah ini, baik berupa bantuan moril maupun materil.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar akan segala kekurangan dan
keterbatasannya. Untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun
dan konstruktif agar penyusunan makalah ini lebih sempurna dimasa yang akan datang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Kisaran, 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................................. 1


A. Pengertian Amal Sholeh ............................................................................. 1
B. Dasar Hukum............................................................................................... 2
C. Jenis jenis Amal Shaleh ........................................................................... 3
D. Faktor yang Mendorong.............................................................................. 4
E. Keutamaan Beramala Sholeh....................................................................... 5

BAB II PENUTUP...................................................................................................... 7
A. Hikmah........................................................................................................ 7
B. Kesimpulan.................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 8

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Amal Shaleh

2
Dalam bahasa Indonesia, kata amal berarti perbuatan baik atau buruk. Kata saleh
secara bahasa artinya baik. Dengan demikian amal saleh secara bahasa artinya perbuatan
baik.
Amal shaleh terdiri dari dua kata, yaitu amal dan shaleh. Rangkaian kata ini sering
ditemukan dalam berbagai literatur-literatur yang berkaitan dengan agama.
Amal berasal dari bahasa Arab, diambil dari kata kerja - - , yang artinya
berbuat. Amal adalah bentuk mashdar dari kata kerja tersebut, berarti makna amal adalah
perbuatan atau penggunaan segala daya untuk menghasilkan sesuatu.
Secara lebih spesifik, perbuatan atau daya yang dimiliki manusia dapat dibagi menjadi
empat jenis, yaitu daya jasadi, daya pikir, daya ruhiy, dan daya nafsu.
a. Daya jasadi, yakni daya yang bersumber dari jasad kasar manusia, biasanya hasilnya
juga berupa benda-benda kasar
b. Daya pikir, yakni daya yang bersumber dari kekuatan pikiran manusia, biasanya
menghasilkan sesuatu yang berupa ide dan sebagainya.
c. Daya ruhiy, yaitu daya menuntun kita berpkiri abstrak sehingga condong kepada
ketauhidan dan rasa cinta kepada seni, atau bisa juga disebut dengan sense atau taste.
d. Daya nafsu, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan hawa nafsu.
Adapun shaleh juga berasal dari bahasa Arab, yaitu kata sifat yang diambil dari kata
kerja - - , yang berarti baik, benar.
Dari sini kita dapat memahami bahwa amal shaleh adalah pencurahan segala daya
yang dimiliki untuk menghasilkan suatu perbuatan yang benar dan baik sesuai dengan
tuntunan agama Islam.

Firman Allah SWT tentang amal saleh: Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS.An-Nahl, 16:97)

B. Dasar Hukum
Dari pengertian amal saleh yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat dipahami
bahwa amal saleh, jika dikerjakan, selain memberi manfaat bagi diri yang melakukannya, juga
memberikan manfaat terhadap orang lain, dan perbuatan itu dapat diterima oleh akal sehat.

3
Adapun dasar keberadaan amal saleh ini antara lain firman Allah SWT dalam surah An-Nahl
(16) ayat 97, "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik..."

Amal kebajikan ini, menurut fukaha, ada yang tergolong amal jariah dan ada pula yang
tergolong amal ibadah. Yang dimaksud dengan amal jariah ialah perbuatan kebajikan yang
dilakukan secara sukarela dengan mengharapkan rida Allah SWT, dan mendatangkan balasan
kebajikan (pahala) bagi yang melakukannya, meskipun ia telah berada di alam akhirat.

Pahala amal ini terus mengalir kepadanya selama orang yang masih hidup dapat
memanfaatkan hasil kebajikan yang ditinggalkannya di dunia.

Dasar yang umum digunakan fukaha atas keberadaan amal jariah ini ialah hadis Nabi SAW,
"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah darinya semua pahala amal
kebajikannya kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariah, ilmu pengetahuan yang bermanfaat,
dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim).
Selain tiga macam yang disebut dalam hadis di atas, terdapat beberapa kebajikan lain
yang dapat digolongkan kepada amal jariah, seperti disebut dalam hadis, "Sesungguhnya di
antara amal kebajikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang mengerjakannya
wafat ialah ilmu yang disebarluaskan, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab
keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya untuk tempat peribadatan umat
Islam, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, air yang dialirkannya untuk kepentingan umum, dan harta yang
disedekahkannya. (HR. Ibnu Majah).

C. Jenis-jenis Amal Shaleh

Dari sisi Perbuatan

4
Amal Jariah adalah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan mengharap
ridha Allah SWT. dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala) bagi orang yang
melakukannya, meskipun ia telah meninggal.
Amal Ibadah adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum
islam dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari segi subjek pelakunya


Amal Batiniah adalah amal yang dilakukan oleh hati (al-qalb). Amal batiniah meliputi
perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Beberapa contoh di antara amal batiniah yang
termasuk amal baik ialah sebagai berikut.
Beriman adalah menyakini dengan sepenuh hati keesaan Allah SWT., adanya para
malaikat, para rasul, kitab-kitab Allah SWT., dan beriman kepada Hari Akhirat, serta
menyakini adanya Qada dan Qadar Allah SWT.
Bersabar merupakan kekuatan dan ketenangan hati dalam menghadapi segala cobaan
dari Allah SWT.
Berniat
Tawakal yaitu menyerahkan segala usaha yang telah dilakukan kepada Allah SWT.
dan dengan senang hati menerima semua ketetapan Allah SWT.
Ikhlas yaitu menyucikan, menyatukan, dan menyerahkan hati sepenuhnya kepada
Allah SWT. atas segala amalan yang dikerjakan dan merupakan suatu amalan hati
yang sangat penting.
Berani, tegar, dan berpendirian
Amal Lahiriah adalah perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan dan dapat
diketahui melalui pengelihatan atau pendengaran. Amal lahiriah dibagi dua macam, yaitu
sebagai berikut.
1. Amal lahiriah melalui ucapan
Contohnya: Menasihati dalam hal kebajikan dan mencegah, Berbicara dengan
pembicaraan yang baik, Membaca Al-Quran.
2. Amal lahiriah dengan anggota badan
Contohnya: Menolong orang dalam melakukan kebajikan, melakukan jual beli sesuai
dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya, Menjenguk orang sakit, dan Mengiringi
jenazah ke kuburan.
D. Faktor Yang Mendorong Amal Sholeh
Manfaat-manfaat dari amal saleh adalah orang yang melakukan amal shaleh akan lebih
dekat oleh Allah SWT, orang yang melakukan amal shaleh akan teguh imannya, terciptanya

5
ketenangan dan kenyamanan sehingga kebersamaan di antara kita dalam menjalani hidup
dapat terwujud, akan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Cara Supaya berAmal
Saleh : 1. Menolong sesama hidup dan tidak mengharapkan suatu imbalan dalam melakukan
suatu perbuatan. 2. Dalam pelaksanaan amal shaleh , harus dilandasi dengan sikap ikhlas dan
rela berkorban. 3. Suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan.

Bahaya jika tidak beramal saleh adalah orang-orang selalu ragu dalam mensikapi masalah
ketentuan rizki, orang mempunyai teman untuk mencurahkan rahasia dan mengadukan
permasalahannya kepadanya, namun teman mereka itu tidak dapat menyimpan rahasia dan
tidak mau saling menolong, sibuk mengurus kesalahan orang lain (istighalu bi uyubil khalqi).
Mencari-cari dan membuka aib atau kesalahan orang lain termasuk akhlak tercela yang
merusak amal saleh yang telah diperbuat.

Keras hati (qaswatul qulub). Kondisi keras hati akan menimpa seorang mukmin jika dirinya
tidak dapat menghindar sifat-sifat buruk seperti riya, takabur dan hasud. Termasuk keras hati
adalah tidak mau menerima kebenaran dan nasihat baik. Cinta dunia (hubbud dunya), yakni
menjadikan harta dan kedudukan atau hal duniawi lainnya seperti pujian dan popularitas
sebagai tujuan, bukan sarana. Tidak punya rasa malu (qillatul haya) sehingga merasa ringan
dan tanpa beban saja ia melanggar aturan Allah (maksiat). Setiap mukmin pasti punya rasa
malu, karena malu memang sebagian dari iman (hadis), utamanya malu kepada Allah SWT.
Rasa malu akan mendorong perbuatan baik. Sebaliknya, ketiadaan rasa malu akan mendorong
orang berbuat sekehendak hati tanpa mengindahkan syariat-Nya. Panjang angan-angan (thulul
amal), yakni sibuk berangan-angan, berkhayal, tanpa usaha nyata. Berbuat aniaya (zhalim),
yakni perbuatan yang mendatangkan kerusakan bagi diri sendiri dan orang lain, tidak
proporsional, dan melanggar aturan. Berbuat dosa termasuk aniaya, yakni aniaya terhadap diri
sendiri.

Amal shaleh merupakan salah satu syarat seseorang mendapatkan kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat. Diantara contoh perilaku amal shaleh yaitu :
a. Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, baik berupa moril maupun
material.
c. Menengok teman atau saudara yang sakit.
d. Menyumbang dana bagi pembangunan masjid, madrasah, pondok pesantren, ataupun
fasilitas umum lainnya.

6
e. Turut bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.
f. Mendonorkan darah untuk keperluan kemanusiaan dab sebagainya.
Semua perbuatan tersebut, tentunya harus didasari keimanan dan keikhlasan sehingga
dihadapan Allah swt. Dapat digolongkan amal shaleh.

E. Keutamaan Beramal Sholeh


Penjelasan tentang keutamaan suatu amal akan membangkitkan semangat serta
kerinduan untuk beramal, dapat menciptakan kekutan rohani dan jasmani, mengusir rasa
malas dan keengganan, juga dapat menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan ketaatan
dan ibadah, disamping itu beramal shaleh juga dapat mencegah kita dari azab dan murka
Allaah Subhanahu Wata'ala dengan kata lain akan menyelamatkan kita dari segala bala' ,
bencana , fitnah dan kejahatan dari makhluk Nya.

Tentunya sebelum dan atau sesudah melakukan hal yang demikian hendaklah setiap orang
menanamkan niat didalam lubuk hati yang paling dalam bahwasanya kita hidup didunia ini
adalah dalam rangka untuk mengabdi kepada-Nya dengan hati ikhlas dan hanya semata - mata
mengharap ke - Ridha - an Nya.

Nilai kebaikan amal shaleh merupakan implikasi dari keimanan seseorang dan memiliki
tempat yang mulia dalam ajaran Islam. Karena itu, Allaah memberikan balasan kebajikan
untuk orang-orang yang istiqamah dalam beramal shaleh yang kurang lebih diantaranya
adalah :

Pertama, diberi pahala yang besar. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan yang beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS
al-Maidah : 9).

Kedua, diberi kehidupan yang layak. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS an-Nahl : 97).

Ketiga, diberi tambahan petunjuk. Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang

7
telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya. (QS Maryam : 76).

Keempat, dihapuskan dosa-dosanya. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami
beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (QS al-Ankabut : 7).

Kelima, dimuliakan hidupnya. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan. (QS al-Isra: 70).

Keenam, dijauhkan dari kerugian dan atau kegagalan dalam menjalani kehidupan. Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS al-Ashr : 1-3).

Untuk itu, hanya amal shaleh yang berasal dari keimanan kepada Allaah Subhanahu Wata'ala
keyakinan akan keadilan-Nya, dan hanya berharap akan rahmat-Nya yang akan membawa
manfaat dalam kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

BAB II
PENUTUP

8
A. Hikmah

Tidak ada makanan dan gizi bagi hati dan jiwa selain mengenal Allah Subhanahu wa Taala,
mengenal keagungan, ketinggian dan kebesaran-Nya. Sehingga tingkatan dalam marifah
adalah; takut kepada Allah, mengagungkan-Nya, meninggikan-Nya, mendekat pada-Nya,
cinta kepada-Nya, rindu untuk berjumpa dengan-Nya, dan ridha dengan ketentuan-Nya.
(Kumpulan risalah Ibnu Rajab II/467). (DR. Majdi Al-Hilali, Mencintai & Dicintai Allah).

B. Kesimpulan
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan
baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat
di akhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada
Allah SWT. Islam bukan sekadar keyakinan, melainkan amalan saleh yang
mengejawantahkan keyakinan tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan
dalam serangkaian aturan-aturan Allah SWT. Sedangkan amal saleh yang tanpa keimanan
akan menjadi perbuatan yang tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang
dalam kesehariannya suka memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak
dilandasi dengan keimanan kepada Allah, maka perbuatan tersebut tidak mendapat nilai atau
balasan dari Allah.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Wafa, Zein, Baadiyah, Dammam, Islamic Cultural, 1423H

9
http ://www.wikipedia.org/wiki/Iman
Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin, Syarh Tsalatsatul Ushul, Mesir, Dar al Fikr, t.t
Tim Dosen Pendidikan Islam, Islam Doktrin dan Dinamika Umat, Value Press Bandung,

Bandung 2004.

10

Anda mungkin juga menyukai