Bab 9 Pipesim Gaslift PDF
Bab 9 Pipesim Gaslift PDF
Bab 9 Pipesim Gaslift PDF
SOFTWARE PIPESIM
(DESAIN GAS LIFT)
Vertical Tubin
Completion g
Node
9.3. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita telah melakukan simulasi
produksi pada suatu sumur vertical dengan menggunakan
Software Pipesim 2009. Simulasi dilakukan untuk tujuan
mengetahui production performance dari suatu sumur, sehingga
dapat dilakukan penanganan lebih lanjut untuk tetap menjaga
nilai keekonomisan sumur tersebut.
Data yang analisa diperoleh dari sumur horizontal Plug E2
pada lapisan BRF. Sumur tersebut memproduksikan minyak dan
air (WC 80%). Minyak yang terproduksi memiliki oAPI sebesar
36,15402844. Setelah diproduksikan selama periode tertentu,
sumur tersebut menunjukan kurva IPR dan tubing intake yang
tidak berpotongan lagi sehingga harus dilakukan metode
produksi buatan (Artificial Lift ) dan dalam hal ini menggunakan
injeksi Gas Lift.
Pada sumur ini, kita melakukan simulasi metode produksi
buatan untuk desain Gas Lift. Pada awal simulasi, desain
parameter yang digunakan menggunakan asumsi, antara lain:
Pinjeksi = 1000 psig, Pso = 100 psig, dan Qinjeksi = 1 MMSCF/D. Dari
data tersebut diperoleh hasil simulasi berupa data-data desain
Gas Lift, antara lain: Valve depth (kedalaman valve injeksi),
Open-Closed Pressure (tekanan buka-tutup katup), Gas Rate (laju
alir injeksi gas), dan Unloading Liq. Rate. Dari hasil simulasi
tersebut, diperoleh grafik Pressure Vs Depth yang menunjukan
letak kedalaman dan jumlah valve injeksi, dari hasil perpotongan
antara gradien tekanan gas dengan gradien tekanan alir produksi
diperoleh kedalaman titik injeksi pada valve terakhir (Operating
Valve) pada kedalaman 3516,47 ft.
Setelah hasil simulasi dieksport ke dalam profil sumur,
kurva antara IPR dan Tubing Performance menjadi saling
berpotongan pada Q = 755 STB/D yang merupakan laju produksi
optimum yang diperoleh setelah dilakukan Gas Lift. Kemudian
dilakukan simulasi lagi untuk menentukan laju injeksi gas yang
lebih optimal dengan memplot data antara Q prod dengan Qinjeksi.
Dari simulasi tersebut, diperoleh Qinjeksi optimum sebesar 1,5
MMSCF/D. Kemudian dari data tersebut dilakukan kembali
simulasi untuk desain Gas Lift dengan menggunakan Qinjeksi hasil
dari simulasi. Dengan menggunakan data Qinjeksi optimum (1,5
MMSCF/D) sebagai desain parameter, data-data untuk desain
Gas Lift dan kurva antara IPR dengan Tubing Performance pun
berubah. Pada akhir simulasi, diperoleh kedalaman titik injeksi
pada kedalaman 4518 ft dan hasil perpotongan kurva IPR dengan
Tubing Performance pada Q = 696 STB/D sebagai laju alir
optimum sumur Plug E2 setelah dilakukan Gas Lift.
9.4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa simulasi menggunakan Software
Pipesim 2009 ini dapat diambil kesimpulan antara lain:
1 Data hasil analisa:
a) API Minyak = 36,15402844
b) Qinjeksi Gas Lift = 1 MMSCF/D
c) Qproduksi = 696 STB/D
d) Pinjeksi = 510 psig
e) Point of Injection = 4518 ft
22. Fluida sudah tidak dapat mengalir ke permukaan dengan
sembur alam karena kurva IPR dan Tubing Intake
Performance sudah tidak berpotongan.
23. Simulasi metode produksi dilakukan dengan menggunakan
metode Gas Lift.
24. Kurva antara IPR dengan Tubing Intake Performance saling
berpotongan setelah dilakukan simulasi dengan
menggunakan metode Gas Lift.