Semarang
(UNISSULA) Semarang
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti Pengendalian
Aedes aegypti dengan menggunakan repelan kimia yang beredar di masyarakat
memberikan efek negatif. Salah satu cara untuk mengendalikan nyamuk Aedes
aegypti yaitu menggunakan repelan nabati dengan sediaan lotion. Tanaman yang
berpotensi sebagai repelan alami yaitu buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lotion ekstrak buah mahkota
dewa terhadap daya tolak nyamuk Aedes aegypti, ED50 dan ED99 dari lotion
ekstrak buah mahkota dewa terhadap daya tolak nyamuk Aedes aegypti.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only
control group design. Sampel penelitian adalah 525 ekor nyamuk Aedes aegypti
betina yang dibagi menjadi 7 kelompok dengan tiga kali pengulangan. Masing
masing kelompok berjumlah 25 nyamuk. Sampel diambil secara consecutive
sampling. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok konsentrasi
ekstrak 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Data yang diperoleh dianalisis dengan Kruskal
Wallis Test dilanjutkan uji Mann-Whitney Testdan uji Probit.
Hasil uji Kruskal Wallis Test menunjukkan nilaip = 0,006 dan hasil uji Mann-
Whitneyantara kontrol negatif dengan semua konsentras menunjukkan perbedaan
yang signifikan (p < 0,05), sedangkan perbandingan semua konsentrasi menunjukan
perbedaan yang signifikan, kecuali pada konsentrasi 5% dan 10%. Hasil uji probit
ditemukan nilai ED50 adalah 3,430%dan nilai ED99 adalah 37.319%.
Kesimpulan penelitian ini adalah lotion ekstrak buah mahkota dewa
berpengaruh terhadap daya tolak nyamuk.
Kata Kunci : Lotion ekstrak buah mahkota dewa, daya tolak nyamuk Aedes aegyti
ABSTRACT
Dengue fever is a disease caused by dengue virus is transmittted through the
bite of Aedes aegypti. The mechanical or chemistrical insectisida is used to control
the Aedes aegypti, but it has negative impact. One of methods to control Aedes
aegypti is by using natural repellant in lotion preparation. Phaleria macrocarpa has a
high potential as a natural repellant. The aim of the study is to know the effect of
lotion extract Phaleria macrocarpa againts Aedes aegypti, ED50 and ED90.
This study is an experimental study with post test only control group design
method. There are 525 female Aedes aegypti for sampels and devided into seven
groups and three time treatment each group. There are 25 aedes aegypty each
group. Sampling using consecutive sampling methode. The treatment group was
given a lotion with positive control, negative control %, 10%, 15%,20%, and 25%
concentration. The data is analyzed with Kruskall WallisTest and followed by Man
Whitney Test and Probit Test.
The result of Krusall Wallis Test is p=0,006 and the result of Mann Whitney
Test is there is a difference among the dose and shows a significant difference. The
difference among the dose is significant except the 5% and 10% concentration. The
Probit test results 3,430% for ED50 and 37,319% for ED99.
The conclusion of this study is the repellant lotion extract of Phaleria
macrocarpa showed activity againts Aedes aegypti
Key Words : Phaleria macrocarpa, Rapellant, Aedes aegypti
PENDAHULUAN
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Pusat Data & Surveilans Epidemiologi,
2010). Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor yang menularkan virus DBD melalui
pada penggunaan repelan lotion dapat menyebabkan efek keracunan sistemik pada
beberapa umur tertentu (Sritabutra dkk,2011). Selain itu DEET juga mengakibatkan
iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga nyeri (Schulze dkk, 1997). Oleh karena
itu perlu dicari alternatif repelan lain yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Penggunaan lotion lebih tahan penguapan dan lebih praktis dignakan. Berdasarkan
alkaloid, flavanoid, polifenol, dan saponin yang memiliki efek sebagai repelan nabati
(Dewanti dkk, 2005: Winarto, 2009). Sampai saat ini belum ada penelitian yang
membuktikan pengaruh ekstrak buah mahkota dewa dalam bentuk lotion buah
2014). Tingginya angka kesakitan disebabkan oleh karena iklim tidak stabil dan
aegypti. Untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit DBD dapat dicegah
dengan cara pemberatasan vektor nyamuk Aedes aegypti, salah satunya dengan
ekstrak buah mahkota dewa dapat menghambat penetasan telur Aedes aegypti
dengan dosis 1% (Aulia, dkk., 2014). Penelitian lain menyatakan bahwa ekstrak
buah mahkota dewa 12,6 % dalam bentuk sediaan semprot dapat mencapai LC50
dalam kurun waktu 20 menit (Wibawa, 2012). Selain itu, menurut penelitian ekstrak
nilai ED 50 yang diperoleh adalah 1,456% dan ED99 adalah 67,683% (Fitri dkk,
2014).
kejadian DBD.
METODE PENELITIAN
rancangan post test only control group design yaitu dengan melakukan pengamatan
terhadap kelompok perlakuan dan kontrol setelah diberikan suatu tindakan. Variabel
penelitian yamg digunakan terdiri dari variabel bebas yaitu ekstrak buah mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa) dan variabel tergantung yaitu daya tolak nyamuk Aedes
aegypti. Lotion ekstrak buah mahkota dewa merupakan bahan kimia ekstrak yang
dapat mejauhkan manusia darigigitan nyamuk Aedes aegypti yang dibuat dalam
bentuk lotion. Ekstrak yang digunakan dalam lotion diperoleh dengan cara ekstraksi
konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Lotion akan dioleskan selama 6 jam.
Daya tolak nyamuk Aedes aegypti adalah Dihitung dari proporsi jumlah nyamuk
yang hinggap pada tangan manusia dengan jumlah nyamuk yang hinggap pada
Dp =K-P x 100%
K
Keterangan :
Dp : Daya proteksif
sekitar 4 cm atau lebih. Penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti dewasa
betina 5-7 hari bergerak aktif dan telah dipuasakan selama 24 jam sebelum
kontrol. Nyamuk dipilih secara konsekutif sebanyak 525 nyamuk Aedes aegypti,
dioleskan dengan lotion ekstrak buah mahkota dewa dengan berbagai konsentrasi
kemudian lengan dimasukkan dalam kandang selama 6 jam dan diamati tiap 5 menit
setiap jam dari jam pertama hingga jam ke enam . World Health Organization
3 kali pengulangan. Pengujian kedua dan ketiga dilakukan pada hari yang berbeda,
yaitu hari berikutnya pada waktu uji yang sama dan relawan yang sama
secara konsekutif sehingga data diuji dengan uji non parametrik Kruskal Wallis dan
HASIL PENELITIAN
Hasil pengamatan persentase nyamuk Aedes aegypti yang tidak hinggappada tiap
kelompok setelah 6 jam pemberian lotion buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).
Rata-rata Daya Proteksi antar Berbagai Dosis Lotion Buah Mahkota Dewa
88.9294.46
100.00 54.7763.0869.5477.54
50.00
0.00
Daya Proteksi (%)
Kelompok
Keterangan:
ekstrak buah mahota dewa yang dapat menyebabkan nyamuk Aedes aegypti
tertolak atau tidak mendekat sebesar 50% dan ED (Effective Dose) 99 digunakan
untuk mengetahui lotion ekstrak buah mahota dewa semprot yang dapat
hasil :
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini diperoleh konsentrasi yang dapat menolak 50% nyamuk
Aedes aegyptisampel penelitian (ED50) adalah pada konsentrasi 3,4% dan mampu
menolak 99% nyamuk Aedes aegypti sampel penelitian (ED99) adalah pada
konentrasi 37,3%.Pada penelitian ini konsentrasi ED99 belum tercapai oleh karena,
konsentrasi yang paling tinggi pada penelitian ini adalah 25%. Kemampuan
konsentrasi lotion ekstrak buah mahkota dewa 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%,
secara berurutan dapat efektif menolak nyamuk dalam sampel sebesar 54,7%, 63%,
66,5%, 77,5% dan 88,9%. Dalam penelitian ini tebukti bahwa ekstrak buah mahkota
dewa yang digunakan yang sebagai lotion mempunyai daya tolak terhadap nyamuk
Aedes aegypti. Hal ini didukung oleh penelitian ekstrak yang dioleskan, dimana nilai
ED 50 yang diperoleh adalah 1,456% dan ED99 adalah 67,683% (Fitri dkk, 2014).
Penggunaan repelan kimia memang memberikan hasil yang lebih efektif dan
bersifat korosif dan pada penggunaan repean lotion dapat menyebabkan efek
keracunan sistemik pada beberapa umur tertentu (Sritabutra dkk,2011). Selain itu
DEET juga mengakibatkan iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga nyeri
dapat digunakan sebagai repelan nabati yang ramah lingkungan, oleh karena
mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, polifenol, dan saponin yang memiliki efek
sebagai repelan nabati (Dewanti dkk, 2005: Winarto, 2009). Kandungan ini masing
nyamuk menjadi korosif (Wardani dkk, 2010). Flavanoid merupakan senyawa kimia
tumbuhan tingkat tinggi, zat tersebut mampu berikatan dengan adhesion faktor,
(Cowan, 1999).
Hasil penelitian ini memberikan makna bahwa lotion ekstrak buah mahkota
belum dapat dimanfaatkan sebagai repellant untuk mencegah gigitan dari nyamuk
Aedes aegypti, oleh karena belum mencapai daya proteks >90% masih perlu diteliti
konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa, agar dapat digunakan sebagai repelan.
lotion ekstrak buah mahkota dewa dapat menjadi alternatif untuk upaya pencegahan
tessensitivitas, tes alergi dan iritasi lotion ekstrak buah mahkota dewa, sehingga
KESIMPULAN
semprot pada masing masing konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap
daya tolak nyamuk Aedes aegypti selama 6 jam. Daya tolak nyamuk dari buah
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan
25% masing masing sebesar 54,7%, 63%, 66,5%, 77,5% dan 88,9%. Konsentrasi
yang dapat menolak50% nyamuk Aedes aegypti sampel penelitian (ED50) adalah
SARAN
Perlu dilakukan tes sensitivitas, tes alergi dan iritasi sebelum melnjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, S.D, Setyaningrum, E., Kurniawan, B., 2014, Efektivitas Ekstrak Buah
Mahkota Dewa Merah (Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl) sebagai Ovisida,
Jurnal dari Universitas Lampung. ISSN 2337-3776. Vol.3, no.1
Dahlan, M.S., 2004, Statiska Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, P.T. Akrkans,
Jakarta
Dewanti, T.W., Wulan, S.N., Nur, I., 2005, Aktivitas antioksidan dan antibakteri
produk kering, instan dan effervescent dari buah mahkota dewa
[Phaleriamacrocarpa(Scheff.) Boerl],Jurnal Teknologi Pertanian
Ditjen PP & PL. 2012. Angka kesakitan demam berdarah dengue per 100.000 pendudukdi
indonesia tahun 2011 dalam Data/Informasi Kesehatan Provinsi Lampung.
PusatData dan Informasi, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitri, R.F., Setyaningrum, E., Sibero, H.T., Kurniawan, B., 2014, Pengaruh Ekstrak
Buah Mahkota Dewa sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes aegypti,
Jurnal Universitas Lampung. ISSN 2337-3776.vol.3.no.1.
Hadi, U. K., Soviana, S., 2002, Ektoparasit: Pengenalan, Diagnosis dan
Pengelolaanya, Laboratorium Entomologi bagia Parasitologi dan Patologi,
Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Bandung
Kemenkes, 2014, Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Infodatin.
Jakarta Selatan
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, 2010, Demam berdarah dengue. Buletin
JendelaEpidemiologi. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Kementrian
Kesehatan RI
Schulze, L. D., Ogg, C. L., Vitzthum, E. F, 1997, Signs and Symptoms of Pesticide
Poisoning, EC2505. University of Nebraska Cooperative Extension. Dalam:
Http://www.ianr.unl.edu/pubs/Pesticides/ec2505.htm.
Sritabutra, D., Soonwera, M., 2013, Repellent Activity Of Herbal Essential Oils
Againts Aedes aegypti (Linn.) And Culex Quinquefasciatus (Say.). Assian
Pacific Journal Tropica Disease
Wibawa, R.R., 2012, Potensi Ekstrak Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dengan Metode
Semprot, Skripsi Universitas Jember Fakultas Kedokteran, Jember
WHOPES, 2009, Guidelines For Efficacy Testing Of Mosquito Repellents For Human
Skin, Geneva
Winarto, W.P., 2009, Mahkota Dewa: Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat,
Penebar Swadaya