Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LOTION EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa)

TERHADAP DAYA TOLAK NYAMUK Aedes aegypti

Repellent Effect of Phaleria macrocarpa Extract Lotion against Aedes aegypti

Annanur Harta Nngsih^, Menik Sahariyani*, Eni Widiyati

^ Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

* Bagian Ilmu Parasitologi Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Semarang

# Bagian Ilmu Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

(UNISSULA) Semarang

Annanur Harta NIngsih, Semarang, Jawa Tengah. annanur.hartani@gmail.com

ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti Pengendalian
Aedes aegypti dengan menggunakan repelan kimia yang beredar di masyarakat
memberikan efek negatif. Salah satu cara untuk mengendalikan nyamuk Aedes
aegypti yaitu menggunakan repelan nabati dengan sediaan lotion. Tanaman yang
berpotensi sebagai repelan alami yaitu buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lotion ekstrak buah mahkota
dewa terhadap daya tolak nyamuk Aedes aegypti, ED50 dan ED99 dari lotion
ekstrak buah mahkota dewa terhadap daya tolak nyamuk Aedes aegypti.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only
control group design. Sampel penelitian adalah 525 ekor nyamuk Aedes aegypti
betina yang dibagi menjadi 7 kelompok dengan tiga kali pengulangan. Masing
masing kelompok berjumlah 25 nyamuk. Sampel diambil secara consecutive
sampling. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok konsentrasi
ekstrak 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Data yang diperoleh dianalisis dengan Kruskal
Wallis Test dilanjutkan uji Mann-Whitney Testdan uji Probit.
Hasil uji Kruskal Wallis Test menunjukkan nilaip = 0,006 dan hasil uji Mann-
Whitneyantara kontrol negatif dengan semua konsentras menunjukkan perbedaan
yang signifikan (p < 0,05), sedangkan perbandingan semua konsentrasi menunjukan
perbedaan yang signifikan, kecuali pada konsentrasi 5% dan 10%. Hasil uji probit
ditemukan nilai ED50 adalah 3,430%dan nilai ED99 adalah 37.319%.
Kesimpulan penelitian ini adalah lotion ekstrak buah mahkota dewa
berpengaruh terhadap daya tolak nyamuk.

Kata Kunci : Lotion ekstrak buah mahkota dewa, daya tolak nyamuk Aedes aegyti
ABSTRACT
Dengue fever is a disease caused by dengue virus is transmittted through the
bite of Aedes aegypti. The mechanical or chemistrical insectisida is used to control
the Aedes aegypti, but it has negative impact. One of methods to control Aedes
aegypti is by using natural repellant in lotion preparation. Phaleria macrocarpa has a
high potential as a natural repellant. The aim of the study is to know the effect of
lotion extract Phaleria macrocarpa againts Aedes aegypti, ED50 and ED90.
This study is an experimental study with post test only control group design
method. There are 525 female Aedes aegypti for sampels and devided into seven
groups and three time treatment each group. There are 25 aedes aegypty each
group. Sampling using consecutive sampling methode. The treatment group was
given a lotion with positive control, negative control %, 10%, 15%,20%, and 25%
concentration. The data is analyzed with Kruskall WallisTest and followed by Man
Whitney Test and Probit Test.
The result of Krusall Wallis Test is p=0,006 and the result of Mann Whitney
Test is there is a difference among the dose and shows a significant difference. The
difference among the dose is significant except the 5% and 10% concentration. The
Probit test results 3,430% for ED50 and 37,319% for ED99.
The conclusion of this study is the repellant lotion extract of Phaleria
macrocarpa showed activity againts Aedes aegypti
Key Words : Phaleria macrocarpa, Rapellant, Aedes aegypti
PENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah

kesehatan masyarakat di Indonesia (Ditjen PP&PL, 2012). Angka kasus DBD

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Pusat Data & Surveilans Epidemiologi,

2010). Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor yang menularkan virus DBD melalui

gigitan (Suhintam dkk, 2013). Pemberantasan nyamukAedes aegyptitelahdilakukan

dengan menggunakan insektisida dan repelankimia. Repelan yang biasa digunakan

oleh masyarakt adalah repelan lotion yang mengandung N,N-diethyl-3-

methylbenzamid(DEET). Repelan yang mengandung DEET bersifat korosif dan

pada penggunaan repelan lotion dapat menyebabkan efek keracunan sistemik pada

beberapa umur tertentu (Sritabutra dkk,2011). Selain itu DEET juga mengakibatkan

iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga nyeri (Schulze dkk, 1997). Oleh karena
itu perlu dicari alternatif repelan lain yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Penggunaan lotion lebih tahan penguapan dan lebih praktis dignakan. Berdasarkan

penelitian ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) mengandung senyawa

alkaloid, flavanoid, polifenol, dan saponin yang memiliki efek sebagai repelan nabati

(Dewanti dkk, 2005: Winarto, 2009). Sampai saat ini belum ada penelitian yang

membuktikan pengaruh ekstrak buah mahkota dewa dalam bentuk lotion buah

mahkota sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti.

Pada tahun 2014 sampai bulan Desember tercatat penderita DBD di 34

provinsi sebanyak 71.668 orang, 641 orang diantaranya meninggal (Kemenkes,

2014). Tingginya angka kesakitan disebabkan oleh karena iklim tidak stabil dan

curah hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan perkembangan nyamuk Aedes

aegypti. Untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit DBD dapat dicegah

dengan cara pemberatasan vektor nyamuk Aedes aegypti, salah satunya dengan

penggunaan repelan sehingga nyamuk tidak menggigit manusia.

Penggunaan buah mahkota dewa sebagai pengendali vektor alami telah

banyak dilakukan, seperti pada penelitian yang dilakukandengan memberikan

ekstrak buah mahkota dewa dapat menghambat penetasan telur Aedes aegypti

dengan dosis 1% (Aulia, dkk., 2014). Penelitian lain menyatakan bahwa ekstrak

buah mahkota dewa 12,6 % dalam bentuk sediaan semprot dapat mencapai LC50

dalam kurun waktu 20 menit (Wibawa, 2012). Selain itu, menurut penelitian ekstrak

buah mahkota dewa dapat digunakan sebagai repelanmenggunakan ekstrak yang

dioleskankonsentrasi dengan menggunakn konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%,

nilai ED 50 yang diperoleh adalah 1,456% dan ED99 adalah 67,683% (Fitri dkk,

2014).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai


pengaruh ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dalam bentuk lotion

terhadap daya tolakAedes aegyti sehingga diharapkan dapat mengurangi angka

kejadian DBD.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan

rancangan post test only control group design yaitu dengan melakukan pengamatan

terhadap kelompok perlakuan dan kontrol setelah diberikan suatu tindakan. Variabel

penelitian yamg digunakan terdiri dari variabel bebas yaitu ekstrak buah mahkota

dewa (Phaleria macrocarpa) dan variabel tergantung yaitu daya tolak nyamuk Aedes

aegypti. Lotion ekstrak buah mahkota dewa merupakan bahan kimia ekstrak yang

dapat mejauhkan manusia darigigitan nyamuk Aedes aegypti yang dibuat dalam

bentuk lotion. Ekstrak yang digunakan dalam lotion diperoleh dengan cara ekstraksi

dengan metode maserasi. Setelah diperoleh ekstrak buah mahkotadewa,kemudian

ditambahkandenganglycerin dan etanol 70% sehingga ekstrak buah mahkota dewa

berubah menjadi sediaan lotion, dioleskan pada lengan probandus dengan

konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Lotion akan dioleskan selama 6 jam.

Daya tolak nyamuk Aedes aegypti adalah Dihitung dari proporsi jumlah nyamuk

yang hinggap pada tangan manusia dengan jumlah nyamuk yang hinggap pada

lengan kontrol yang dinyatakan dengan persentase dihitung dengan:

Dp =K-P x 100%
K

Keterangan :

Dp : Daya proteksif

K : Angka hinggap pada tangan probandus kontrol

P : Angka hinggap pada tangan probandusyang terolesi lotion


Nyamuk dikatakan tertolak jika tidak mengigit atau mendekati lengan relawan

sekitar 4 cm atau lebih. Penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti dewasa

betina 5-7 hari bergerak aktif dan telah dipuasakan selama 24 jam sebelum

percobaan. Jumlah kelompok terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan 2 kelompok

kontrol. Nyamuk dipilih secara konsekutif sebanyak 525 nyamuk Aedes aegypti,

kemudian dimasukkan dalam kandang masing-masing 25 ekor, tangan probandus

dioleskan dengan lotion ekstrak buah mahkota dewa dengan berbagai konsentrasi

kemudian lengan dimasukkan dalam kandang selama 6 jam dan diamati tiap 5 menit

setiap jam dari jam pertama hingga jam ke enam . World Health Organization

Pesticide Evaluation Scheme (WHOPES) merekomendasikan uji dilakukan minimal

3 kali pengulangan. Pengujian kedua dan ketiga dilakukan pada hari yang berbeda,

yaitu hari berikutnya pada waktu uji yang sama dan relawan yang sama

(WHOPES,2009). Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan

Statistical Product and Service Solution (SPSS). Karena pengambilan sample

secara konsekutif sehingga data diuji dengan uji non parametrik Kruskal Wallis dan

dilakukan analisis post hoc dengan uji Mann-Whitney (Dahlan, 2006).

HASIL PENELITIAN

Hasil pengamatan persentase nyamuk Aedes aegypti yang tidak hinggappada tiap

kelompok setelah 6 jam pemberian lotion buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).
Rata-rata Daya Proteksi antar Berbagai Dosis Lotion Buah Mahkota Dewa
88.9294.46
100.00 54.7763.0869.5477.54
50.00
0.00
Daya Proteksi (%)

Kelompok

Keterangan:

LEBMD: Lotion Ekstrak Buah Mahkota Dewa

Kontrol negatif: Basis lotion

Kontrol positif: N,N-diethyl-3-methylbenzamid

Hasil uji dengan menggunakan Kruskal-Wallis Test, didapatkan nilai p = 0,006

(p < 0,005), dengan demikian berarti terdapat perbedaan bermakna diantara 7

kelompok perlakuan. Untuk menentukan perbedaan pada tiap kelompok dilanjutkan

dengan uji Man-Whitney Test.

Tabel Hasil uji Mann Whitney

LEBMD : Lotion Ekstrak Buah Mahkota Dewa

Kontrol negatif : Basis lotion


Kontrol positif : N,N-diethyl-3-methylbenzamid

*: berbeda secara bermakna (p = <0,05)

Hasil analisa ED (Effective Dose) 50 digunakan untuk mengetahui lotion

ekstrak buah mahota dewa yang dapat menyebabkan nyamuk Aedes aegypti

tertolak atau tidak mendekat sebesar 50% dan ED (Effective Dose) 99 digunakan

untuk mengetahui lotion ekstrak buah mahota dewa semprot yang dapat

menyebabkan nyamuk Aedes aegypti tertolak atau tidak mendekat sebesar

99%.Setelah dilakukan analisa probit untuk mengetahui ED 50 dan ED99 didapatkan

hasil :

Hasil Uji Probit Test

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini diperoleh konsentrasi yang dapat menolak 50% nyamuk

Aedes aegyptisampel penelitian (ED50) adalah pada konsentrasi 3,4% dan mampu

menolak 99% nyamuk Aedes aegypti sampel penelitian (ED99) adalah pada

konentrasi 37,3%.Pada penelitian ini konsentrasi ED99 belum tercapai oleh karena,

konsentrasi yang paling tinggi pada penelitian ini adalah 25%. Kemampuan

konsentrasi lotion ekstrak buah mahkota dewa 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%,

secara berurutan dapat efektif menolak nyamuk dalam sampel sebesar 54,7%, 63%,

66,5%, 77,5% dan 88,9%. Dalam penelitian ini tebukti bahwa ekstrak buah mahkota

dewa yang digunakan yang sebagai lotion mempunyai daya tolak terhadap nyamuk

Aedes aegypti. Hal ini didukung oleh penelitian ekstrak yang dioleskan, dimana nilai

ED 50 yang diperoleh adalah 1,456% dan ED99 adalah 67,683% (Fitri dkk, 2014).
Penggunaan repelan kimia memang memberikan hasil yang lebih efektif dan

optimal, namun banyak dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya adalahDEET

bersifat korosif dan pada penggunaan repean lotion dapat menyebabkan efek

keracunan sistemik pada beberapa umur tertentu (Sritabutra dkk,2011). Selain itu

DEET juga mengakibatkan iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga nyeri

(Schulze dkk, 1997).

Dalam penelitian lain ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)

dapat digunakan sebagai repelan nabati yang ramah lingkungan, oleh karena

mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, polifenol, dan saponin yang memiliki efek

sebagai repelan nabati (Dewanti dkk, 2005: Winarto, 2009). Kandungan ini masing

masing mempunyai efek berikut : Alkaloid merupakan anticholinesterase yang

berfungsi menghambat kerja enzim asetilkolinesterase yang mempengaruhi impuls

saraf menyebabkan hambatan proses degradasi acetylcholine sehingga terjadi

akumulasi acetylcholine di celah sinap, menyebabkan terjadi gangguan transmisi

rangsang yang dapat menyebabkan menurunnya koordinasi otot, konvulsi, gagal

nafas dan kematian (Hadi dan soviana, 2002).Saponin merupakan stomach

poisoning bagi perut nyamuk, dimana dapat menurunkan tegangan permukaan

selaput mukosa traktus digestivus nyamuk sehinggga dinding traktus digestivus

nyamuk menjadi korosif (Wardani dkk, 2010). Flavanoid merupakan senyawa kimia

yang dapat bekerja sebagai racun pernapasan (Wardani dkk, 2010).Polifenol

merupakan senyawa heterosiklik oksigen aromatic yang tersebar luas pada

tumbuhan tingkat tinggi, zat tersebut mampu berikatan dengan adhesion faktor,

protein ekstraseluler dan protein soluble yang menyebabkan denaturasi protein

(proteolisis) penyusun dinding sel, sehingga sel akan mengalami gangguan


metabolisme dan fisiologis yang pada akhirnya menyebabkan proses kerusakan sel

(Cowan, 1999).

Hasil penelitian ini memberikan makna bahwa lotion ekstrak buah mahkota

belum dapat dimanfaatkan sebagai repellant untuk mencegah gigitan dari nyamuk

Aedes aegypti, oleh karena belum mencapai daya proteks >90% masih perlu diteliti

keamanannya untuk penggunaan jangka panjang dan perlu dilakukan penambahan

konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa, agar dapat digunakan sebagai repelan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa

lotion ekstrak buah mahkota dewa dapat menjadi alternatif untuk upaya pencegahan

terjadinya penyakit demam berdarah dengan cara mengendalikan vektor Aedes

aegpti. Dalam penelitian ini, memiliki keterbatasan yaitu belum dilakukan

tessensitivitas, tes alergi dan iritasi lotion ekstrak buah mahkota dewa, sehingga

efek samping dari lotion buah mahkota dewa belum diketahui.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Terdapat pengaruh ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)

semprot pada masing masing konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap

daya tolak nyamuk Aedes aegypti selama 6 jam. Daya tolak nyamuk dari buah

mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, dan

25% masing masing sebesar 54,7%, 63%, 66,5%, 77,5% dan 88,9%. Konsentrasi

yang dapat menolak50% nyamuk Aedes aegypti sampel penelitian (ED50) adalah

pada konsentrasi 3,4%.Konsentrasi yang dapat menolak 99% nyamuk Aedes

aegypti sampel penelitian (ED99) adalah pada konentrasi 37,3%.

SARAN
Perlu dilakukan tes sensitivitas, tes alergi dan iritasi sebelum melnjutkan

penelitian untuk pengggunaan lotion ekstrak buah mahkota dewa

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, S.D, Setyaningrum, E., Kurniawan, B., 2014, Efektivitas Ekstrak Buah
Mahkota Dewa Merah (Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl) sebagai Ovisida,
Jurnal dari Universitas Lampung. ISSN 2337-3776. Vol.3, no.1

Cowan, M., 1999, Plan Product as Antimikrobal Agent. Dalam:


http://cms.org/cgireprint.html. Dikutip tanggal 10 April 2015.

Dahlan, M.S., 2004, Statiska Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, P.T. Akrkans,
Jakarta

Dewanti, T.W., Wulan, S.N., Nur, I., 2005, Aktivitas antioksidan dan antibakteri
produk kering, instan dan effervescent dari buah mahkota dewa
[Phaleriamacrocarpa(Scheff.) Boerl],Jurnal Teknologi Pertanian

Ditjen PP & PL. 2012. Angka kesakitan demam berdarah dengue per 100.000 pendudukdi
indonesia tahun 2011 dalam Data/Informasi Kesehatan Provinsi Lampung.
PusatData dan Informasi, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitri, R.F., Setyaningrum, E., Sibero, H.T., Kurniawan, B., 2014, Pengaruh Ekstrak
Buah Mahkota Dewa sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes aegypti,
Jurnal Universitas Lampung. ISSN 2337-3776.vol.3.no.1.
Hadi, U. K., Soviana, S., 2002, Ektoparasit: Pengenalan, Diagnosis dan
Pengelolaanya, Laboratorium Entomologi bagia Parasitologi dan Patologi,
Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Bandung
Kemenkes, 2014, Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Infodatin.
Jakarta Selatan
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, 2010, Demam berdarah dengue. Buletin
JendelaEpidemiologi. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Kementrian
Kesehatan RI

Schulze, L. D., Ogg, C. L., Vitzthum, E. F, 1997, Signs and Symptoms of Pesticide
Poisoning, EC2505. University of Nebraska Cooperative Extension. Dalam:
Http://www.ianr.unl.edu/pubs/Pesticides/ec2505.htm.

Suhintam, P., 2013, Atlas Parasitologi Kedokteran. EGC, Jakarta

Sritabutra, D., Soonwera, M., 2013, Repellent Activity Of Herbal Essential Oils
Againts Aedes aegypti (Linn.) And Culex Quinquefasciatus (Say.). Assian
Pacific Journal Tropica Disease

Wardani, S.r., Mifbakhuddin, Yokorinanti, K., 2010, Pengaruh konsentrasi Ektrak


Daun Tembelekan (Lantana camara) terhadap Kematian Larva Aedes
aegypti, jurnal dari Fakultas Kesehatan Masyaratakat Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang Vol.6.,no.2

Wibawa, R.R., 2012, Potensi Ekstrak Biji Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dengan Metode
Semprot, Skripsi Universitas Jember Fakultas Kedokteran, Jember

WHOPES, 2009, Guidelines For Efficacy Testing Of Mosquito Repellents For Human
Skin, Geneva

Winarto, W.P., 2009, Mahkota Dewa: Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat,
Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai