Oleh :
Semester 4 | Kelas E
FAKULTAS SYARIAH
MALANG
2017
KATA PENGANTAR
Semoga bermanfaat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asas-Asas Hukum Tata Negara Obyek asas Hukum Tata
Negara sebagaimana obyek yang dipelajari dalam Hukum Tata
Negara, sebagai tambahan menurut Boedisoesetyo bahwa
mempelajari asas Hukum Tata Negara sesuatu Negara tidak
luput dari penyelidikan tentang hukum positifnya yaitu UUD
karena dari situlah kemudian ditentukan tipe negara dan asas
kenegaraan bersangkutan.
Asas hukum tatanegara Indonesia adalah prinsip-prinsip
dasar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam
pengaturan Ketatanegaraan Indonesia, yang dituangkan
dalam Produk-produk Hukum Ketatanegaraan. Jadi, asas
hukum tatanegara Indonesia terdapat dalam UUD 1945. UUD
1945 merupakan sumber formal hukum Tata Negara
Indonesia. Karenanya dalam UUD 1945 termuat prinsip-prinsip
Dasar atau Asas-asas Mengenai Ketatanegaraan Indonesia.
Beberapa asas hukum tatanegara Indonesia dalam UUD 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Asas-asas Hukum Tata Negara ?
2. Bagaimana macam-macam Asas Hukum Tata Negara ?
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Stahl ini kemudian dinamakan sebagai Negara hokum formil, karena
lebih menekankan pada suatu pemerintahan yang bersdasarkan undang-undang.
Sedangkan konsep Negara hokum yang digagas oleh A.V Dicey, yaitu konsep
Negara hokum yang kedua, yaitu Rule of Law, system Negara hokum yang
menekankan pada tiga point yaitu9 :
Dapat ditarik kesimpulan, dari berbagai pandangan pakar diatas, maka Negara
hokum pada hakikatnya adalah suatu Negara yang tidak membiarkan kepada seluruh
warganya untuk berbuat sewenang-wenang, seluruh aspek didalamnya harus tunduk
Setelah mengetahui kronologis konsepan asas negara hokum, sesuatu yang tidak
kalah urgent yaitu menjelaskan Negara hokum secara definitive, agar dapat
memudahkan dalam memahami suatu asas hokum tata Negara tersebut, khususnya
dalam memahami asas negara hukum. Dalam pengertiannya, Negara hokum terdiri
dari dua suku kata yang masing masing harus dimengerti secara mendalam, yaitu kata
Negara dan hokum. Secara lughowiyyah, kata Negara berasal dari bahasa Belanda
dan Jerman, yaitu staat, dari bahasa Inggris State, dari bahasa Perancis berarti
Etat,dan dari bahasa Latin yaitu Status atau Statuum. Kata-kata tersebut berarti
meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan atau membuat berdiri10
Dapat diintegrasikan bahwa pengertian dari dua variable (Negara dan Hukum)
maka pengertian Negara hokum pada hakikatnya adalah Negara yang cara
penyelenggaraannya berdasarkan hokum yang adil dan demokratis. Berbeda dengan
pandangan Wirjono Projodikoro, Negara hokum berarti suatu Negara yang didalam
wilayahnya adalah :
Adapun Indonesia diidealkan oleh para pendiri Negara seperti yang telah
terlampir dalam penjelasan UUD 1945 sebagai Negara Hukum (Rechstaat/ Rule of
Law), yang berbunyi Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas Hukum
(Rechstaat) dan bukan Negara yang berlandaskan atas kekuasaan belaka (Machstaat).
Konsekuensi dari adanya Undang-undang tersebut adalah setiap sikap, kebijakan dan
perilaku alat Negara dan masyarakat harus berdasarkan dan sesuai dengan ketentuan
hokum yang ada dengan memperhatikan pancasila sebagai dasar Negara dan falsafah
hidup bangsa Indonesia13.
Melihat rumusan konsep Negara hokum Indonesia, Ismail Suny mencatat empat
syarat Negara hokum secara formiil,yang menjadi kewajiban kita untuk
melaksanakannya dalam Republik Indonesia yaitu :
13 Bagir Manan, Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945,
(Jakarta: Sinar Harapan, 1994) hlm. 167
a. Paham Konstitusi
1. Partai-partai politik, (1) melalui pemilu memilih pejabat yang secara formal
dan informal bertanggung jawab atas polisi kenegaraan (2) bersifat bebas dari
intervensi pihak lain (3) Mempunyai dukungan luas dari masyarakat (4)
mengandalkan kepemimpinan yang dapat dipercaya
2. Persetujuan umum (consensus) (1) aturan main politik baik formal maupun
informal yang menyangkut proses pemungutan suara (2) consensus mengenai
nilai-nilai ekonomi sosia, dan budaya yang ingin dicapai / dipertahankan oleh
masyarakat
3. Lembaga eksekutif yang menentukan dalam proses pengambilan keputusan ke
pemerintah
4. Birokrasi Negara yang mampu melaksanakan kebijakan pemerintahan15
16Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pngantar Ilmu Hukum Tata Negara
Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fak. Hukum UI, 1999)
hlm.141
Eksistensi dari adanya Pancasila sebagai falsafah kenegaraan atau cita Negara,
karena pancasila sebagai konstitusi. Keberadaan Pancasila sebagai dasar filosofis
terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan kesepakatan pertama
penyangga konstitusionalisme18
Realisasi dari asas Ketuhanan Yang Maha Esa tercemin dalam tiga bidang
ketatanegaraan Republik Indonesia antara lain :
C. Asas Kebangsaan
Dalam Asas kebangsaan setiap warga Negara memiliki kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama di depan Negara. Asas ini menunjukkan, bahwa bangsa
Indonesia bebas untuk menentukan nasibnya sendiri, dan berdaulat, dalam artian
bangsa Indonesia tidak akan membiarkan adanya intervensi dari Negara-negara lain.
Dalam bidang yudikatif terlihat bahwa seluruh keputusan hakim dapat dipastikan
berpedoman pada asas keadilan social, sedangkan dalam bentuk lembaga-lembaga
terlihat adanya lembaga-lembaga Negara yang bergerak dalam bidang social yang
menyelenggarakan masalah-masalah social dalam Negara.
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA