Anda di halaman 1dari 4

Rabu, 02 Oktober 2013

http://anorganichems4a.blogspot.co.id/2013/10/pembuatan-
tabung-penyimpanan-hidrogen.html
Syarif Hidayatullah

Pembuatan Tabung Penyimpanan Hidrogen

PERCOBAAN 2
PEMBUATAN TABUNG PENYIMPANAN GAS HIDROGEN
Kamis, 19 September 2013

I. Pendahuluan
a. Teori
Gas hidrogen merupakan gas yang sangat reaktif. Bahkan pada konsentrasi 4-74%, gas hidrogen
dapat membentuk campuran eksplosif dengan udara. Campuran tersebut akan spontan meledak
karena dipicu oleh api, panas atau sinar matahari. Karena alasan inilah maka penggunaan
hidrogen sebagai bahan bakar harus sangat hati-hati. Walaupun densitas energi per gram gas
hidrogen lebih besar daripada gasolin, namun densitas energi pervolumenya lebih rendah.
Berbagai teknologi penyimpanan gas hidrogen telah dikembangkan dengan mempertimbangkan
biaya, berat dan volume, efisiensi, keawetan, waktu pengisian dan pengosongan (charge and
discharge), temperatur kerja serta efisiensinya. Berikut ini akan dipaparkan beberapa alternatif
penyimpanan gas hidrogen :

1. Tangki bertekanan tinggi


Merupakan teknologi yang paling umum dan simpel walaupun secara volumetrik dan
grafimetrik tidak efisien. Semakin tinggi tekanan, semakin besar energi per unit volume.
Hidrogen tidak terkompresi mempunyai densitas energi 10,7 kJ/L, pada saat dikompresi pada
tekanan 750 bar, densitas energinya meningkat menjadi 4,7 MJ/L. Namun masih jauh lebih kecil
daripada gasoline, yaitu 34,656 MJ/L

2. Tangki hidrogen cair (Cryogenic)


Pada teknologi ini, gas hidrogen dicairkan pada suhu yang sangat rendah. Pada tekanan 1 atm,
dibutuhkan temperatur hingga 22 K. Energi untuk mendinginkan hidrogen cukup energi yang
besar, hingga mencapai 1/3 dari energi yang disimpan. Densitas energi hingga mencapai 8,4
MJ/L. Walaupun sangat berat, namun volumenya lebih kecil daripada tangki tekanan tinggi
sehingga cocok untuk aplikasi statis.

3. Logam dan alloy


Logam atau paduan logam (alloy) menyerupai sponge yang dapat menyerap hidrogen. Hidrogen
akan terabsorpsi pada ruang interstitial pada kisi kristal logam sehingga hidrogen tidak mudah
terbakar dan lebih aman. Contohnya: TiFe (1,5 wt%) dan Mg2NiH4 (3,3 wt%).

4. Kimiawi
Pada metode ini, hidrogen disimpan dalam bentuk senyawa kimia lain yang lebih aman. Pada
saat akan digunakan, baru senyawa ini diubah menjadi hidrogen melalui reaksi kimia.
a. Metanol
Infrastruktur untuk distribusi metanol sangat mudah karena sama dengan gasolin. Pada saat
digunakan, metanol akan diubah menjadi gas H2 dengan melepaskan gas CO dan CO2.

b. Ammonia
Efisiensi volumetrik sedikit lebih tinggi daripada metanol namun bersifat toksik. Harus dikatalisi
pada suhu 800-900 oC agar dapat melepaskan hidrogen. Biasanya didistribusikan dalam bentuk
cair pada tekanan 8 atm.

c. Hidrida logam
Merupakan senyawa reaktif yang akan segera melepaskan hidrogen apabila bereaksi dengan air.
Contohnya adalah NaH, LiH, NaAlH4, NaBH4, LiBH4, dan CaH2

5. Fisisorpsi
Pada metode ini, hidrogen diadsorpsi pada permukaan bahan berpori seperti nanofiber grafit,
nanotube karbon, zeolit dan Metal Organic Framework (MOF).

Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, praktikan hanya dapat membuat tabung
penyimpanan gas hidrogen sederhana, yakni dengan menggunakan barang-barang yang sudah
tidak terpakai.

b. Tujuan Praktikum
- Membuat tabung penyimpanan gas hidrogen sederhana

II. Metode Praktikum


a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kaleng bekas kue, kran, selang diameter 1cm,
botol saus, neraca analitik, gelas ukur, gelas arloji, solder, cutter, dan balon.
Bahan yang dipakai yaitu aluminium foil, gabus, 50 ml KOH 3M

b. Prosedur Kerja
Sisi kaleng dilubangi dengan menggunakan solder. Kemudian masukkan kran ke dalam lubang
tersebut. Potong gabus seukuran mulut kran dan dilubangi bagian tengahnya untuk memasukkan
selang. Lalu letakkan gabus di mulut keran tersebut. Selanjutnya bagian ujung selang
dimasukkan ke mulut botol saus. Langkah selanjutnya yaitu pembuatan gas hidrogen dari 50 ml
KOH 3M. Langkah tersebut dapat dilihat di percobaan sebelumnya.

III. Hasil dan Pembahasan


Percobaan Ke- Massa Aluminium Foil (g) Volume KOH (ml)
1 0,2506 50
2 0,4888 50
3 0,4695 50

Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali (triplo) dengan massa alumunium yang berbeda-beda. Pada
saat pembuatan gas hidrogen, ketika KOH ditambahkan aluminium foil, praktikan dapat melihat
gas hidrogen yang dibuat di dalam botol saus mengalir melalui selang ke kaleng. Maka dapat
disimpulkan gas hidrogen tersebut tertampung dalam kaleng. Namun ketika dicoba mengisikan
hidrogen ke dalam balon, ternyata balon tidak dapat mengembang besar walaupun gas yang
tertampung dalam kaleng cukup banyak. Hal ini mungkin disebabkan oleh desain kaleng yang
tidak memungkinkan gas untuk keluar dari kaleng tersebut, sehingga gas banyak tertampung
pada kaleng tetapi tidak dapat mengalir keluar.

IV. Kesimpulan
- Tabung penyimpanan tersebut dapat menampung gas hidrogen tetapi tidak dapat mengalirkan
gas tersebut keluar

DAFTAR PUSTAKA
http://material-sciences.blogspot.com/2010/03/teknologi-penyimpanan-hidrogen.html
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306754-D%201296-Material%20penyimpan-full
%20text.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyimpanan_energi

DAFTAR GAMBAR

Aluminium foil yang akan direksikan ke


dalam KOH
Voume KOH yang digunakan

Desain tabung pemyimpanan gas hidrogen


sederhana

Percobaan dengan alat

Anda mungkin juga menyukai