Anda di halaman 1dari 20

Metode Penyimpanan Energi :

Hydrogen Storage
Material

Nurmalina Adhiyanti
Program Studi Magister Kimia
Universitas Sriwijaya
2019
Media penyimpanan energi
Adalah suatu metode atau alat untuk
menyimpan beberapa bentuk energi yang
bisa digunakan pada saat dibutuhkan.
misal: energi kimia, energi listrik, dan
energi termal
Hal yang diperhatikan saat pemilihan sistem
penyimpanan energi

• Efesiensi total sistem (Proses pengisian,


kerugian penyimpanan, dan proses
pengambilan kembali)
• Kerapatan (kJ/m3)
• Faktor ekonomis (modal dan biaya operasi)
• Pengaruh terhadap lingkungan
• Kecepatan pengeluaran
• Reuseable, dan
• Ketahanan
Metode-metode Penyimpanan Energi
MEKANIS
KIMIA
1. Penyimpanan energi udara
1. Hidrogen
terkompresi
2. Biofuel
2. Oksihidrogen
BIOLOGIS 3. Flywheel
1. Pati 4. Akumulator Hidraulik
2. Glikogen 5. Hidroelektrik
6. Pegas
ELEKTROKIMIA
1. Baterai TERMAL
2. Flow battery 1. Penyimpanan es
3. Fuel Cell 2. Garam cair
3. Nitrogen cair
ELEKTRIK 4. Termal musiman
1. Kapasitor 5. Kolam matahari
2. Superkapasitor 6. Batu bata panas
3. Penyimpanan energi 7. Akumulator uap
magnet superkonduktor 8. Lokomotif tanpa api
Hydrogen Fuel

• Giant sources
• Wide range of flammability (between 4-74% in
the mixture)
• High flame speed
• Small quenching distance (faster burning
gases have smaller quenching gaps, H = 0,64
mm)
• Low density
• Cleanest fuel because of it’s excellent emission
characteristics
Hydrogen Fuel

• The challenge with hydrogen is that it is a low-


density gas and it is difficult to efficiently store
enough hydrogen on-board a vehicle to give
the vehicle an adequate range, e.g. c. 5 kg of
hydrogen for a range of 500 km (Schlapbach
and Züttel, 2001)
Kriteria Penyimpanan Hidrogen
Pada Aplikasi Automotif

1. Kemampuan menyerap tinggi, baik secara


gravimetris (>4,5 wt%) dan volumetris (>36 g
H2/L)
2. Temperatur operasional yg moderat (60-120
deg. C)
3. Reversibilitas dari siklus termal absorbtion
atau desorptions
4. Harga rendah
5. Low toxicity
6. safety
Storage Possibilities

HIDROGEN

GAS PADAT
CAIR Solid-state
Compressed Hydrogen
Gas Storage
Cryogenic
P = 300-700 bar 1. Physically bound
hydrogen
2. Chemically bound
T = -253 deg. C
hydrogen
3. Hydrolytic evolution
Target sistem pada prototype penyimpanan hidrogen.
1. Tangki bertekanan tinggi
Merupakan teknologi umum dan simpel (masih
konvensional) secara volumetrik dan gravimetrik tidak
efisien.
• Cocok utk on-board hydrogen storage, tp tidak
mencapai target DOE
• Penyimpanan gravimetri 700 bar adl 4,5 wt%
• Kapasitas volumetrik hanya 0,025 kg H2/L
• Semakin tinggi tekanan, semakin besar energi per unit
volume
• Hidrogen tidak terkompresi mempunyai densitas energi
10,7 kJ/L, pd saat dikompresi tekanan 750 bar,
densitas energi naik menjadi 4,7 MJ/L. Tetapi masih
lebih kecil daripada gasoline : 34,656 MJ/L
2. Tangki hidrogen cair (Cryogenic)

• Hidrogen dicairkan pada suhu sangat rendah.


Pada P = 1 atm dibutuhkan T = 22 K
• Energi utk mendinginkan hidrogen besar, yakni
1/3 dari energi yang disimpan
• Densitas energi 8,4 MJ/L
• Volume lebih kecil drpd tangki tekanan tinggi.
• Kekurangannya : sulitnya menjaga temperatur
3. Solid-stated hydrogen storage
A. Physically bound hydrogen
• Hydrogen sm seperti gas lainnya, akan terserap secara
fisikal pada permukaan dengan ik van der waals yg
lemah, diatomiknya takkan terputus
• ∆Ha = 4-10 kJ/mol (berarti membutuhkan temperatur
rendah utk mendapatkan sejumlah gas teradsorbsi
• Physiorption adl fenomena permukaan, dmn penelitian
dilanjutkan pd material yg mempunyai luas permukaan
yg besar, menggunakan karbon.
• Contoh : carbon nanotubes (CNTs) (Poirier et al., 2004),
zeolites (Langmi et al.,2005), metal–organic
frameworks (MOFs) (Lin et al., 2006) and, more
recently, polymers of intrinsic microporosity (PIMs)
(Budd et al., 2007).
3. Solid-stated hydrogen storage
A. Chemically bound hydrogen
Hidrogen disimpan dlam bentuk senyawa kimia lain yang
aman, ketika hendak digunakan barulah diubah kembali
menjadi hidrogen melalui reaksi kimia :
a. Metanol : metanol diubah menjadi gas H2 dengan
melepaskan CO2 dan CO. Distribusi mudah sama
seperti gasoline
b. Amonia : efisiensi volumetrik lebih tinggi dibandingkan
dengan metanol, namun bersifat toksik. Harus
dikatalisi dengan suhu 800-900 derajat celcius agar
dapat melepaskan H2. distribusi dalam bentuk cair
pada tekanan 8 atm
c. Hidrida logam : reaktif; karena akan melepaskan
hidrogen apabila beraksi dengan air. Contoh : NaH,
LiH, NaAlH4, NaBH4, LiBH4, dan CaH2
3. Solid-stated hydrogen storage
C. Hydrolytic evolution of hydrogen

• Lebih dikenal sebagai penambahan logam yg lebih


pereduksi drpd hidrogen dalam air
• Most other metals do not react as efficiently, because
the oxides and hydroxides for these elements have
very low solubilities and particles of these metals often
quickly build up passivating layers, which hinder further
reaction
• Penggunaan logam Gallium alloyed dg Alumunium
dapat meminimalisir terjadinya passivating layers.
• Menandakan bhw alumunium sgt dpt bereaksi dg air,
hidrogen dan alumina (Cuomo dan Woodall, 1982)
Tipe penyimpanan 4 kg hidrogen yang dikompresi
Reverences

• Walker, G. 2008.Solid-state Hydrogen Storage:


Materials and Chemistry. Woodhead Publishing in
Materials. Cambridge England
• Wikipedia : Metode Penyimpanan Energi
• Zulkarnain. 2011. Desertasi : Material Penyimpan
Hidrogen Sistem MgH2-SiC yang Dipreparasi Melalui
Rute Reactive Mechanical Alloying. Depok: Universitas
Indonesia
THANK YOU

27 September 2019
PUR Fuel Cell
UNSRI

Anda mungkin juga menyukai