Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH RENDAHNYA KESADARAN

PEDAGANG DI PASAR BANYUWANGI DALAM MEMBUANG SAMPAH PADA


TEMPATNYA

Mata Kuliah: Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan I

disusun oleh:

Kelompok 1

1. Yogi Yuwhono 101411535004


2. Nurul Aulia Rahmah 101411535008
3. Hefinka Nurul Hidayah 101411535016
4. Muhimatul Ummah 101411535017
5. Ahmad Zakky Multazam 101411535019
6. Hanifatul Mukaromah 101411535025
7. Ahmad Soghi Effendi 101411535033
8. Zhiana Choirun Nikmah 101411535041

UNIVERSITAS AIRLANGGA

KESEHATAN MASYARAKAT

BANYUWANGI

2016

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Perencanaan Penyelesaian Masalah Rendahnya
Kesadaran Pedagang Di Pasar Banyuwangi Dalam Membuang Sampah Pada Tempatnya
dengan lancar.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kesehatan I. Kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rachmat Hargono selaku dosen pengajar mata kuliah Pemberdayaan


Masyarakat di Bidang Kesehatan I
2. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam
pembuatan makalah ini
3. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Peribahasa menyatakan Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Begitu pula dengan laporan
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menambah wawasan dikemudian hari.

Banyuwangi, 24 Mei 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

Table of Contents
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................5
1.2 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II KERANGKA KONSEP................................................................................................6
2.1 Pasar.................................................................................................................................6
2.2 Limbah.............................................................................................................................6
2.3 Sampah.............................................................................................................................6
2.4 Kesadaran.........................................................................................................................6
2.5 Perencanaan......................................................................................................................7
2.6 Metode Metaplan.............................................................................................................7
2.7 Metode USG.....................................................................................................................7
2.8 Metode MCUA.................................................................................................................8
2.9 Metode NGT....................................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................9
3.1 DATA MASALAH DARI WAWANCARA.....................................................................9
3.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DENGAN METODE USG (URGENCY,
SERIOUSLY, GROWTH)......................................................................................................9
3.3 PENENTUAN PENYEBAB MASALAH DAN PRIORITAS PENYEBAB
MASALAH DENGAN METODE MCUA..........................................................................10
3.4 PENENTUAN SOLUSI DAN ALTERNATIF SOLUSI DENGAN METODE NGT...11
3.5 PENYUSUNAN RENCANA USULAN DAN TINDAKAN (POA)............................13
3.6 PERENCANAAN IMPLEMENTASI............................................................................15
3.7 PERENCANAAN EVALUASI......................................................................................15
BAB IV SIMPULAN...............................................................................................................16
4.1 Simpulan........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
LAMPIRAN.............................................................................................................................18

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu tempat fisik di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan
barang dan jasa (Kotler, 2002). Aktivitas jual beli yang dilakukan di pasar menimbulkan
permasalahan seperti mulai dari pembuangan sampah, pengolahan sampah, dan kesadaran
elemen masyarakat dalam menjaga lingkungan pasar agar rapi dari sampah. Sampah
adalah sesuatu yang tidak dipergunakan lagi, yang tidak disenangi dan harus dibuang,
maka sampah tentu saja harus dikelola dengan sebaik-baiknya, sedemikian rupa sehingga
hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak terjadi (Sidiq et al: 1985).
Sebagai upaya membuktikan permasalahan di pasar dan memberikan solusi, maka
perlu mencari dan menentukan prioritas penyebab untuk kemudian bisa diselesaiakan
melalui solusi yang tepat. Langkah pertama dilakukan dengan melakukan analisis,
wawancara, dan observasi dengan kepala pasar. Setelah langkah tersebut dilakukan
metode USG untuk menetapkan prioritas masalah, kemudian metode metaplan untuk
mencari penyebab masalah, selanjutnya metode MCUA untuk menggali prioritas
penyebab masalah, dan terakhir metode NGT untuk menemukan solusi alternatif yang
tepat sasaran.

1.2 Tujuan
1.2.1.Mengetahui prioritas masalah limbah melalui observasi dan wawancara di pasar
Banyuwangi

1.2.2 Mengetahui prioritas penyebab dari prioritas masalah di pasar Banyuwangi


1.2.3 Mendapatkan solusi alternatif atau intervensi yang sesuai dalam menanggulangi
prioritas penyebab
1.2.4 Menyusun Plan of Action dalam perencanaan penanggulangan masalah

5
BAB II
KERANGKA KONSEP

2.1 Pasar
Secara sederhana: tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi jual beli barang dan jasa.
Secara luas (W.J. Stanton): orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
memenuhi kebutuhan, uangn untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
Teori ekonomi: pertemuan antara penawaran dan permintaan dan saat terjadinya
harga keseimbangan.

2.2 Limbah
Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau
kegiatan dari industri maupun domestik (rumah tangga) (ilmulingkungan.com).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014, limbah adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan.

2.3 Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Juli Soemirat (1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak
dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.
Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri)
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) t idak termasuk
kedalamnya.
Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan
atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (Waste)
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.

2.4 Kesadaran
Kesadaran adalah keinsafan; keadaan mengerti; hal yang dirasakan atau dialami
oleh seseorang (Suharso et al, 2005 ; Tim penyusun Kamus, 2005)
Kesadaran dalam bentuk lain adalah pemahaman atau pengetahuan seseorang
tentang dirinya dan keberadaan dirinya. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia
dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas
(Halawa, 2007).

6
Cambridge International Dictionary of English (1995), ada sejumlah definisi
tentang kesadaran. Pertama, kesadaran diartikan sebagai kondisi terjaga atau mampu
mengerti yang sedang terjadi. Kesadaran dapat juga diartikan sebagai semua ide,
perasaan, pendapat, dan lain sebagainya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
(Halawa, 2007)

2.5 Perencanaan
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan Bintoro Tjokroaminoto dalam husaini usman (2008:60) adalah
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Prajudi atmosudirjo dalam husnaini usman (2008:60) juga berpendapat bahwa
perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dihalankan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dean
bagaimana cara melakukan.

2.6 Metode Metaplan


Metaplan adalah kegiatan diskusi untuk menggali ide atau pendapat masyarakat
tentang suatu masalah secara individu dan membangun komitmen pendapat atas hasil
individu sebagai keputusan kelompok secara bertahap terdapat 1 orang fasilitator
(fasilitasi jalannya FGD), 1 orang dokumentasi, dan bertanggungjawabkeseluruhan
materi. Peserta diskusi dapat terdiri dari 8-12 orang. Ide yang keluar dari otak merupakan
suatu pemikiran, ditulis satu ide satu kertas yang berbentuk segi empat (wawan ardiana).

2.7 Metode USG


Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10.
Isu yang memiliki total skore tertinggi merupakan isu prioritas.
1. Urgency: seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness: seberapa serius isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau malasah penyebab isu tidak
dipecahkan.
3. Growth: seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut mnejadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutas prioritas masalah
dengan metode teknik scoring. Proses untuk metodek USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.

7
2.8 Metode MCUA
Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) adalah metode yang digunakan
apabila pelaksana belum terlalu siap dengan penyediaan sumber daya serta pelaksanaan
program atau kegiatan menginginkan masalah yang diselesaikan adalah masalah yang
ada di masayarakat. MCUA adalah suatu teknik atau metode yang digunakan untuk
membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa alternatif.

2.9 Metode NGT


Nominal Growth Technique (NGT) adalah salah satu quarity tools yang
bermanfaat mengambil keputusan terbaik. Dalam quarity management, metode ini dapat
digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari solusi permasalahn, hingga memilih
ide pengembangan produk baru. NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus
dalam suatu kelompok, dengan cara mengumpulkan ide-ide dari peserta, yang kemudian
memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih
adalah yang paling banyak skornya, yang berarti merupakan konsensus bersama.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 DATA MASALAH DARI WAWANCARA


Dalam observasi dan proses wawancara bersama Kepala Pasar Banyuwangi
mengenai permasalahan yang ada di Pasar Banyuwangi, didapat beberapa gambaran
masalah. Kedua proses tersebut termasuk dalam tahap identifikasi masalah. Berikut
merupakan beberapa masalah yang ada di Pasar Banyuwangi :

1) Pengolahan limbah kurang maksimal


2) Bau akibat sampah yang bervariasi
3) Pemeliharaan fasilitas tempat sampah
4) Kesadaran pedagang dalam membuang sampah ditempatnya
5) Pemilahan sampah
6) Pengolahan kompos belum maksimal
7) Perilaku pedagang membuang sampah di selokan

3.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DENGAN METODE USG (URGENCY,


SERIOUSLY, GROWTH)
Setelah mengetahui permasalah yang ada di Pasar Banyuwangi, tahap selanjutnya
adalah menentukan prioritas masalah dengan menggunakan metode USG. Hal ini
dilakukan agar mendapat masalah yang sesuai dengan urgency (berkaitan dengan
mendesaknya waktu), seriousness (berkaitan dengan dampak) dan gowth (seberapa cepat
berkembangnya suatu masalah). Berikut perhitungan prioritas masalah menggunak
metode USG :

No. Masalah U S G Skor


Pengolahan limbah kurang 1 1
1. maksimal 19 6 7 52
2 Bau akibat sampah yang 1 1
. bervariasi 17 9 4 50
3 Pemeliharaan fasilitas tempat 1 1
. sampah 13 3 8 44
4 Kesadaran pedagang dalam 2 2
. membuang sampah ditempatnya 21 0 1 62
5 Pemilahan sampah 1 1
. 17 6 7 50
6 Pengolahan kompos belum 1
. maksimal 9 9 4 32
7 Perilaku pedagang membuang 2 2
. sampah di selokan 20 0 1 61

Berdasarkan hasil dari metode USG diperoleh skor dari setiap masalah.
Kemudian dari tujuh masalah yang mendapatkan skor terbanyak adalah kesadaran

9
pedagang dalam membuang sampah ditempatnya. Dari skor tersebut dapat dikatakan
bahwa kesadaran pedagang dalam membuang sampah ditempatnya adalah merupakan
prioritas masalah.

3.3 PENENTUAN PENYEBAB MASALAH DAN PRIORITAS PENYEBAB


MASALAH DENGAN METODE MCUA
Selain menentukan prioritas masalah, juga diperlukan untuk menentukan prioritas
penyebab masalah. Sehingga hal ini mempermudah dalam melakukan intervensi. Berikut
beberpa penyebab masalah yang ada di Pasar Banyuwangi :

Faktor Penyebab
1) Fasilitas tidak tersedia
2) Tempat sampah susah dijangkau
3) Tidak ada kebijakan dalam pembuangan sampah sembarangan
4) Kebiasaan pedagang
5) Asumsi retribusi sebagai biaya kebersihan
6) Pengetahuan rendah

Tabel. 2 Prioritas penyebab masalah kesadaran pedagang dalam membuang sampah


ditempatnya rendah dengan menggunakan metode MCUA

Masalah
Fasilitas Tempat Tidak ada Kebiasaan Asumsi Pengetahuan
B tidak sampah susahkebijakan pedagang retribusi rendah
o tersedia dijangkau dalam sebagai biaya
No. Kriteria b pembuangan kebersihan
o sampah
t sembarangan

S BS S BS S BS S BS S BS S BS
1. Besaran
20 26 520 17 340 20 400 29 580 22 440 35 700
Masalah
2. Keseriusan
efek yang 30 17 510 19 570 26 780 34 1020 19 570 38 1140
ditimbulkan
3. Kemampuan
30 19 570 25 750 22 660 33 990 14 420 27 810
sumber daya
4. Ketersediaan
20 13 260 21 420 23 460 28 560 16 320 24 480
sumber daya
Jumlah 100 1860 2080 2300 3150 1750 3130
Ranking V IV III I VI II

Berdasarkan hasil perhitungan prioritas penyebab masalah menggunakan metode


MCUA, maka didapatkan skor tertinggi dari penyebab masalah. Penyebab masalah yang
mendapat skor tertinggi adalah kebiasaan pedagang. Penyebab masalah dengan skor
tertinggi akan mendapatkan intervensi.

10
3.4 PENENTUAN SOLUSI DAN ALTERNATIF SOLUSI DENGAN METODE NGT
Intervensi untuk penyebab masalah tersebut dirumuskan dengan metode NGT.
Melalui diskusi kelompok didapat beberapa solusi yang ditawarkan. Solusi tersebut
adalah :

1) Sosialisasi pentingnya membuang sampah, video, on the door education, informasi


melalui pengeras suara, poster
2) Pengawasan dan teguran dari petugas dan antar pedagang jika ada pedagang yang
membuang sampah
3) Mengadakan pertemuan rutin asosiasi pedagang untuk diskusi masalah sampah
4) Awarding pedagang tertib bulanan
5) Kebijakan adanya denda bagi pedagang yang melanggar
6) Memperbanyak tempat sampah di sekitar pedagang
7) Tanda dilarang membuang sampah

Dari tujuh solusi tersebut kemudian dikerucutkan kembali menjadi lima solusi.
Kelima solusi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Sosialisasi pentingnya membuang sampah, video, on the door education, informasi


melalui pengeras suara, poster
2) Pengawasan dan teguran dari petugas dan antar pedagang jika ada pedagang yang
membunag sampah
3) Mengadakan pertemuan rutin asosiasi pedagang untuk diskusi masalah sampah
4) Awarding pedagang tertib bulanan
5) Kebijakan adanya denda bagi pedagang yang melanggar

Kelima solusi tersebut dirumuskan kembali dengan menggunakan perangkingan.


Dengan mendapatkan skor dari anggota kelompok. Berikut perhitungan skor untuk
penentuan alternatif solusi :

No. Alternatif Solusi Skor Total Ranking


1. Sosialisasi pentingnya 5X3X1X2X4X3X5 1800 IV
membuang sampah,
video, on the door
education, informasi
melalui pengeras suara,
poster
2. Pengawasan dan 2X5X3X3X3X3X4 3240 II
teguran dari petugas
dan antar pedagang jika
ada pedagang yang
membunag sampah
3. Mengadakan pertemuan 1X2X1X2X5X2X1 40 V
rutin asosiasi pedagang
untuk diskusi masalah
sampah
4. Awarding pedagang 4X4X2X3X3X3X4 3456 I

11
tertib bulanan
5. Kebijakan adanya 3X3X4X5X2X4X2 2880 III
denda bagi pedagang
yang melanggar

Berdasarkan proses NGT yang telah dilakukan, tiap-tiap alternatif solusi telah
mendapatkan skor. Alternatif solusi yang mendapat skor tertinggi adalah melakukan
awarding pedagang tertib bulanan.

12
3.5 PENYUSUNAN RENCANA USULAN DAN TINDAKAN (POA)
(Perencanaan Penyelesaian Masalah Rendahnya Kesadaran Pedagang di Pasar Banyuwangi dalam Membuang Sampah Pada Tempatnya)

Tahun : 2015

Prioritas Penyebab Solusi Tujuan Sasaran Kegiatan Target (HowLokasi Jadual Penanggung Anggaran & Indikator Asumsi
Masalah Masalah Pemecaha (Whom) (How) Much) (Where) Pelaksanaan jawab Sumber Keberhasilan
(Why) n (What) (When) (Who)
Kesadaran1. Kebiasaan Awarding Meningka Seluruh 1.BELITOPA Tingkat Pasar Tiap awal Kepala Anggaran : Pedagang
pedagang pedagang bagi tkan pedagang (Bersih peningkatan Banyu bulan setelah pasar Rp500.000/ berlomba-lomba
yang * pedagang kesadaran di pasar Linkunga kesadaran wangi penilaian Banyuwang Bulan dalam menjaga
rendah 2. Pengetahua yang tertib pedagang Banyuwan n Toko pedagang di bulan i kebersihan kios
dalam n rendah * membuan untuk gi dan pasar sebelumnya Sumber : dan
membuan 3. Tidak ada g sampah membuan Pasar) Banyuwangi secara Dari Dinas lingkungannya
g sampah kebijakan pada g sampah 2. Penjurian untuk berkelanjutan Pendapatan
pada dalam tempanya pada membuang Kabupaten
tempatnya pembuang secara tempatnya sampah pada Banyuwang
an sampah berkelanju tempatnya i
sembarang tan tiap
an bulan oleh
4. Tempat
kepala
sampah
pasar
susah
dijangkau
5. Fasilitas
tidak
tersedia
6. Asumsi
retribusi

13
sebagai
biaya
kebersihan

14
3.6 PERENCANAAN IMPLEMENTASI
Program awarding dilaksanakan setiap bulan secara berkala, Program awarding
dilaksanakan melalui beberapa tahap.

1. Tahap pertama pedagang pasar diberi sosialisasi secara kolektif tentang adanya
program awarding, sosialiasi menitik beratkan pada tujuan dan jadwal pelaksanaan
kegiatan
2. Tahap Kedua adalah tahap perlombaan, pada tahap ini rentang waktu perlombaan
dimulai selama satu bulan dengan melibatkan semua pedagang yang berjualan di
kawasan pasar banyuwangi
3. Tahap Ketiga adalah penjurian secara berkala tiap bulan, pada tahap ini setiap
kawasan dan lingkungan dinilai oleh tim juri yang dibentuk oleh pembuat program,
penjurian dilihat dari beberapa indicator yang disusun oleh perencana

3.7 PERENCANAAN EVALUASI


Indikator Keberhasilan

1. Proses Evaluasi
- Kehadiran pedagang pada kegiatan BELITOPA (Bersih Lingkungan Toko dan
Pasar)
- Kesesuaian metode dalam BELITOPA (Bersih Lingkungan Toko dan Pasar) yang
digunakan
- Efisiensi anggaran yang digunakan
2. Impact Evaluasi
- Pengurangan sampah yang berserakan
- Adanya pergantian pemenang dalam setiap bulannya
3. Outcame Evaluasi
- Pasar bebas dan bersih dari sampah yang berserakan
- Pedagang membuang sampah pada tempatnya

15
BAB IV
SIMPULAN

4.1 Simpulan
Permasalahan sampah sampai saat ini masih menjadi masalah yang ssrius, terutama di
tempat-tempat umum yang menjadi tempat kumpul bnayak orang. Pasar menjadi salah satu
tempat umum yang menghasilkan volume sampah yang cukup banyak. Sampah yang
dihasilkan diakibatkan banyaknya aktivitas masyarkat, jika hal ini tidak di barengi dengan
kesadaran masyarakat tentu permasalahan sampah akan lebih parah. Rencana usulan kegiatan
yang dibuat ini didasarkan pada analisis situasi dengan metode wawancara, dengan analisis
tersebut diharapkan rencana usulan kegiatan dapat diimplementasikan dan dapat
menyelasaikan permasalahan sampah di lingkungan pasar

16
DAFTAR PUSTAKA
Libra, HR. 2016. Pengertian Pasar Menurut Para Ahli. orangbejo.com diakses 24
Mei 2016
masud.lecture.ub.ac.id diakses 24 Mei 2016
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30773/4/Chapter%20II.pdf
diakses 24 Mei 2016
Azamia, Mia. 2012. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Kimia dalam
Penurunan Kadar Organik Serta Logam Berat Fe, Mn, Cr dengan Metode
Koagulasi dan Adsorpsi. Universitas Indonesia: Depok.
www.rumahbelajar.web.id diakses 24 Mei 2016
www.henderik.id diakses 24 Mei 2016

17
LAMPIRAN

1. Transkip Wawancara

Zakky Ee.. kalau disini biasanya sampahnya tuh di buang kemana sih pak?
Bapak Jadi... ya staf saya itu pagi.. setelah nyapu lingkungan ya.. setelah disapu
ntar dikumpulkan habis itu dimasukkan dalam tong habis itu kita buang ke
TPS nya di katrol katrol itu miliknya DKP . jadi selalu setiap hari kita itu
ee... masalah kebersihan itu rutin
Jadi tiap hari ya pak, nggeh
Iya jadi kita buang ke sana setelah dari sana nanti DKP ynag membuang di
TPA Klatak tempat pembuangan akhir, disana
Kalau disini biasanya maslaah sampah itu ada gak sih , Pak. Masalah yang
gak sampai gak gak bisa terkelola trus..
Sementara ini utk sampah sampah disini kita kita ada sebagian yang kita
kondisikan ee... terkait dengan ini kita punya bang sampah. Bnag sampah
itu untuk sampah 2 yang bisa kita manfdaatkan contoh botol aqua kita, botol
aqua kita bikin kemasan untuk pot-pot bunga. Pot pot bunga gantung nah
sedangkan itu sudah kita bikin pot-pot bunga dalam masakan ada. Pot pot
bunga itu yang bisa kita manfaatkan kita manfaatkan. Jadi untuk yang yang
basah kita manfaatkan untuk komposter
Berarti sudah dikelola pak nggeh ...
Kita ada komposter. Walaupuun tidak maksimal ee minimal kita
memanfaatkan sampah ini kita masih perlu kita lakukan.
Kalau biasanya dari penghuni pasar ada kerja bakti gak sih pak ?
Ada kitaaa. Satu minggu minimal satu kali biasanya saya hari njumat tidak
sempat ee sabtu. Kita setelah rutinitas kita cek kembali ee kerja bakti pasar
dan staff dinas dan kita juga membantu gitu. Perlu pasar ini selalu bersih
karena permasalahan sampahb dipasar ini sangat apa ya sangat rawan sekali
terkait dengan kebersihan dan perdagangan ini nyaman karena kalau sudah
bau bermasalah. Karena sampah dipasar ini kan bervariasi. Ketika ikan laut
itu bbau, yang menyengat kan disitu. Ya disitu disitu Gubis yang bau kalau
sudah dua tiga hari waduuuh bau ikan laut kalah. Gubis itu jahat mankanya
saya kan disini kan yang sebelah sini gubis itu luar biasa. Magkanya kita
selalu saya buang tiap hari jangan sampai mengendap diupayakan
membuang.
Kalau disini pernah kejadian gak sih pak gara- gara sampahnya mengendap
busuk jadi rumah rumah tikus kecoak gitu pak ?
Ya yang pasti ya ular. Karena kalau sampah untuk tikus sama sampah
sampah kering diselokan
Kalau tempat sampah disini biasanya sudah menampung gak sih pak ee apa
masih kurang atau sudah mencukupi untuk menampung sampah ?

18
Sebenarnya untuk tempat sampah ini mencukupi kadang-kadang
pemeliharaan. Karena model tempat sampah kita ini kan pakek tong ada
rodanya kadang sudah lepas, sudah patah sehingga ya ini perlu
pemeliharaan. Kalau anunya sudah lebih dari dari cukup lah dari tong
sampah, gerobak sampah sama tong tong sampah yang lain.
Ee kalau dari pedagangnya sendiri pak, pedagangnya itu sudah tertib
membauang sampahnya ga pak ?
Memang kalo dipasar ini kan ee sdm manusianya kan awam jadi rakyatnya
itu menengah kebawah. Jadi sebenernya mereka itu tau, saya sering kasih
sosialisasi untuk tolonglah buanglah sampah di tempat sampah. Sebagian
ada yang mau dan sebagian ya ada yang gak. Seenaknya. Jadi merekan
sudah bayar retribusi kebersihan. Padahal retribusim kebersihan itu bukan
untuk mereka membuang sampah seenaknya. Tapi tetep dia harus
membuang sampah pada tempatnya. Jadi kan kadang kadang dia bilang alah
yang penting bayar ae.
Kalau aturan yang mengikat itu ada gak sih pak ? yang membuang sampah
tidak pada tempatnya ?
Sebenarnya, gimana ya, kitaini kan dengan pedagang ini kan apalagi di
pasar ndak boleh kita terlalu arogan jadi kita sentuhan aja dari hati ke hati.
Kalau mereka mau kita ajak ya monggo. Cuma kalau kaluapun mereka
masih masih begitu ya kita coba untuk persausif terus tiap hari. Kita gak
bisa menekan ya karena kita apa ya hanya kesadaran aja kita ngajak. Kita
ajak bicara ya minimal mengajak kerja bakti. Sekarang sedikit-sedikit mulai
mau
Nah iya pak, pemilahan sampah disini bagaimana pak ? apa tongnya sudah
dipisahkan atau ?
Kita punya tong sampah disini itu lima pemilah. Kaca sendiri, kertas
sendiri, sampah organik sendiri, trus untuk sampah istilahnya beracun.
Warnanya ada kuning, hijau, merah ungu kita punya. Belom maksimal
kadang kadang pedagang itu ya tempatnya kaca ya diisi gubis. Kertas diisi
plastik itu kan belom maksimal. Tapi tong sampah nya ya ada.
TPS nya tadi dimana pak ?
TPS ini disebelah gedung juang ada ada apron kuning yang besi besar kita
buang kesana. Jadi nanti itu ditarok dikantong digantol nanti dibuang ke
TPA.
Kalo yang biasanya dibuang di tps itu apa aja sih pak ? apa semua ? atau
apa sampah-sampah tertentu saja ?
Ini tadi kalo sampah itu bisa difungsikan kita taruk di bang sampah. Bang
sampah itu seperti koran kita bisa jual, untuk bisa kebutuhan dipasar. Untuk
kompos yang gubis itu kita gunakan kita fungsikan. Sementara ini untuk
plastik kita bikin pot bunga.
Berarti iyu masih sebatas botolnya saja nggih pak ?
Iya sama kompos juga kita gunakan untuk bunga-bunga dipasar. Kita belom
bisa jual karena manual ini kan repot. Gak bisa banyak kita jual kecuali kita
pakai alat modern. Kita bisa saja

19
Oh ya pak untuk pengolahan limbah cair apa bisa diolah disini pak ?
Limbah cair disini sampah ?
Kayak habis limbahnya ikan, ?
Sementara untuk limbah cair ini belom kita fungsikan. Untuk ikan kita
kondisikan pembuangannya aja agar tidak mengotori lingkungan, trus agar
tidak bau nah itu yang kita kondisikan. Yang didalam pasar kan kitapunya
penampungan air untuk pembuangan ikan agar tidak mengotori lingkungan
pasar.
Kira-kira dalam sebulan ini apa ada masalah terkait masalah sampah ini ?
Kalo masalah sampah ini paleng kendalanya apa ya paleng dari staf kami
kadang teledor, teledornya dalam arti ini tiap hari sampah sudah kita buang
trus radius kita sampak jam 2 saya tiap hari keliling biasanya saya cek.
Pasar banyuwangi ini kan hidup 24 jam gak mungkin akan bersih total kalau
minimal tidak ada tumpukan sampah. Kadang masalah sampah ini sudah
bersih, namun pedagang ini sengaja mengotori lagi. Sehingga ketika ada
tamu, atau ada pimpinan datang komplain ya itu masalah dari pedagang itu
sendiri. Tapi kita tetap berusaha rutin untuk membersihkan pasar.
Untuk mengurus limbah ini ada berapa orang sih pak ?
Ngurusi sampah ? kalo dipasar ini ya semua, khusus untuk staf saya semua
harus terlibat. Kita apunya staf ini kan terbatas, jadi kita punya staf itu kan
21 jadi yang perempuan 5 dan sisanya itu laki laki. Termasuk saya juga
turun kalau masalah sampah. Saya juga ikut turun jadi semuanya saya
libatkan j
Jadi memaksimalkan sumber daya gitu kah mbak
Ya, saya snagat sampah masih banyak luar biasa.
Pemilahan sampah sendiri dari petugas pasar atau dari peaganngynya
sendiri?
Kalau di pasar ini sebenarnya kalau pedagang itu tahu, kalau tempat
Sampah itu kan pemilahan ya ada kaca ada plastik. Kalau mereka mestinya
SD nya tinggi buang kertas ya di tempat kertas , tapi disini kertas dimasukin
gubis gubis dimasukin kaca, karena mereka tahunya tempat sampah tapi
mereka kan gak peduli, ya terpaksa kita yang memilahkan kalau pas ee
akhirnya kita buang semua akhirnya kita sosialisasikan. Ini diupayakan
kertas dimasukin kertas , jadi kalau disini permasalah sampah itu banyak
sekali permasalahannya, Kadang-kadang kita ada selokan kita tutup pakai
besi kita bersihkan setiap hari mereka tahu, tapi setelah kita bersihkan
semua untuk saluran air ini setiap selasa dan jumat kita ada istilahnya
penggelontoran untuk menmbersihkan sampah yang ada di selokan Jumat
dan Selasa
Itu ngalirnya kemaa pak?
Langsung ke ini, ke kali dari kali ke kali. Kan dari kali Lo . Kali Lo ini kan
ada pecahan-pecahan kayu-kayu kecil termasuk kita kalau mau ngrrontol
pasar ini kita bukak DAM yang ada di sebelahnya masjid situ. Kita buka
airnya mengalir melewati pasari ini
Jadi airnya ini dari sungai?

20
Ya, dari sungai. Kali Lo. Ya, itu kan kali yang termasuk besar ini kan Kali
Lo tahunya air sumber ini ni ya dari Kali Lo. Ini kan ada selokan-selokan ini
kan dari pasar ini kan ada sampai ke bawah kan lainnya juga ke.. y ke laut
kebanyakan saluran-saluran air yang ada di daerah Mandar itu kan ada
aliran semua itu saya juga tiap minggu 2 kali di sini masih belum bisa di sini
masih belum bisa maksimal bersih kan karena seloka itu kan ada besi-
besinya gitu bisa jadi kita dmasukin smpah jd skrang kita brsihkna bsok
udah msuk smpek capek saya lg , jd pr,msalhan sampah d psar ini sangat
komplkes. Makannya bgaimna mslhny pdagang pasar klau lewat orang
Teluk lema madura gak mau tahu dia, saya barusan mbuang ini lho baru
nyapu di buang di depan matany dia, gimna tdk emosi. Jadi sampean
gimana mau emosi? Mau marah yan bukan anak saya, ya itu kalau ketemu
ya misuh-misuh itu
Jd prmsalahan utamny dari kesadaranya ya pa?
Ya kesadaran sebenernya ya itu tadi kurangny SDM , kita banyak yg gak
lulus bnayakan lulusnya SD coba sing dodolan mahasiswa UNAIR,
mungkin pasar iki gak onok smapah berserakan, kasarnya seperti kayakny
aash dbasa ya sebenre sudah bayar retribusi . Jadi kalau cerita masalah pasar
itu ya sampah
Disini biaya retribusinya
Kalau sampah 500 rupiah perhari.
Kalau untuk pnyewaan kisonya berapa
Kalau pnyewaan toko kan bisa 2 tahun sekali kalau toko kebanyakan 400
kalau 2 tahun skali terikat kontrak istilahnya mereka punya hak pakek tapi
milik pmerintaha. Mslakna dia gak mampu memperpanjang untuk dia bhrus
mmbayar seusai peraturan perda yang ada dan uang itu, Jdi kalau kita gak
setor dinas itu akan tahu.
Pak Safii Dan uang itu kita setorkan langsung melalui
bank jatim langsung kita laporkan ke dinas.
Jadi kalo kita gak setor dinas tau, loh kok
belom setor? Kan jam 12 di cek semua, nanti
bisa tau loh pasar banyuwangi gak setor. Itu
nanti tau. Jadi tidak ada uang yang
mengendap disini. Semua dikasih tau ke
dinas. Sesuai pendapatan tiap hari. Jadi tiap
hari kita setor. Kita setor kecuali sabtu
minggu disetorkan hari senin. Jadi hari sabtu,
minggu, senen kitsa setorkan bersama.
Zhiana Saya sempet mendengar kalo, ee pihak dari pasar ngasih tau bahwa ini lo
tempat sampah buat sampah organik, ini buat plastik, nah itu apa dalam
acara khusus atau sewaktu waktu aja ?
Pak Safii Eee kalo ee kalo masalah sosialisasi, kita belom apa ya, belom
mengacarakan secara khusus. Cuman saya minimal dari pas saya ngopi,
pas saya kebetulan cangkruk, itu mungkin mereka bahasanya lebih

21
mengenak. Tapi kalo kita bikin jam khusus, ini kita juga berfikir jamnya
jam berapa trus ee perdagang ini kan banyak yang ee apa ya banyak yang
ga setuju. Jadi misal kita undang sepuluh paling orang tiga yamg orang
empat yang dapang. Kalo saya punya pemikiran akhirnya ya itu cerita,
kita ngopi termasuk program program saya ini itu saya tidak melakukan
dengan khusus. Kucuali kalo ada event ya, event akbar misal mau ada
adipura. Nah ini kita kumpulkan. Jadi kalo ini kalo masalah program kan
bisa intern ya, ya kita main ini aja persuasif trus pendekatan dari hati ke
hati ngajak ngobrol lebih menyentuh lebih enak mereka. Oh ini nganggur
ini enak, kita ajak ngomong aja. Cuma kalo khusus ya pernah, saya
bukan sering ya kita kumpulkan, karena ini ada event yang apa betul
betul terkait dengan pembangunan kan ini kita harus betul betul pas ya
ngomongnya, ya kita kumpulkan. Harus sebanyak banyaknya.
Zakky Sini sama yang sebrang itu satu pengelola gak sih pak ?
Pak Safii Satu iya saya aja. Sini sama sana sama aja kita yang mengelola. Pasar
selatan dan utara. Cuman pasar

22

Anda mungkin juga menyukai