Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

Plastisitas berasal dari bahasa yunani yaitu olaistikos yang berarti kemampuan
untuk, belajar, mengingat dan juga melupakan atau kavasitas otak untuk reoraanisasi
(mengatur kembali) dan recovetl (perbaikan kembali) dari cidera dan kerusakan.

Plastisitas otak adalah kemampuan otak melakukan reoraanisasi dalam bentuk


adanya interkoneksi baru pada saraf. Plastisitas merupakan sifat yang menunjukkan
kavasitas otak untuk berubah dan beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional.

Plastisitas pada otak:

a. kapasitas dari sistem saraf pusat untuk beradaptasi dan memodufukasi


organisasi struktural dan fungsional terhadap kebutuhan, yang bisa berlangsung terus
sesuai kebutuhan dan atau stimulasi

b. mekanisme ini merupakan mekanisme kompleks yang melibatkan perubahan


kimia saraf, perubahan saraf, perubahan struktur eoran saraf dan sebagianya

c. tidak hanya terjadi pada kerusakan otak seperti stroke, trauma kepala dll, tapi
juga terjadi pada degenerasi otak seperti pikun dan sebagainya

studi pada manusia dengan kerusakan otak:

a. kapasitas otak untuk merespon kerusakan masih merupakan suatu misteri

b. tidaklah jelas bagaimana otak manusia mampu mengkompenssi terhadap


fungsi yang hlang

c. berbagai penelitian dibidang ini sangatlah luar biasa dll

Perkembangan otak:

Struktur-struktur otak berasal dari neural plate, yaitu sebuah lapisan tunggal sel
yang berkembang dibagian engah belakang embrio manusia dalam masa kehamilan.
Dengan adanya kehadiran bebrapa sifat yang tidak biasa dalam diri seseorang dan
keluarganya,mungkin disebabkan oleh lingkungan hormon fetalnya yang tidak biasa,
keseimbangan hormon tertentu dapatmembantu terjadinya perkembanganfetal yang
normal. Pada individu-individu ini, jumlah yang tidak biasanya dari hormon hornon
tertentu, khususnya hormon testosteron pada tingkat tertentu sekitar 3 dan 4 bulan
perkembangan fetal, akan menyebabkan terjadinya perkembangan otak yang tidak
normal.

Ditahun pertama otak anak mengalami perubahan luar biasa dan mulai
memproduksi triliunan koneksi. Dan selama 2 tahun pertama anak mengalami
perkembangan otak dan hubungan antar sel terbesar selama hidupnya,

Otak mengandung bermilyar-milyar sel otak yang terus tumbuh sampai usia 2
tahun dan menetap sesudahnya. Selanjutnya perkembangan tersebut dilanjutkan oleh
nerve cell cell connection. Neuron yang terdiri dan badan sel dan cabang_cabangnya
(dendrit sebagai penerima impuls dan neurit penyalur impuls dari badan sel),
hunungan antar dendrite disebut sinaps akan menimbulkan terjadinya komunkasi
antar sel neuron. Komunikasi sinaps akan terus mengalami perubahan dan modifikasi.
Pertumbuhan dendrite dan sinaps ini akan terus menimbulkan kapasitas yang lain
yakni plasitisitas otak.

Perkembangan otak dipengaruhi faktor genetik dan stumulasi lingkungan baik


kualitas maupun kuantitas, yang hal ini menyebabkan keaneka ragaman individual
yang tidak identik. Periode perkembangan cepat ari otak ini merupakan peluang emas
yang tidak boleh dilewatkan. Yang harus ditekankan adalah otak bayi menunggu
pengalaman seperti rangkaian penglihatan, bau, suara, sentuhn, bahasa dan kontak
mata untyuk menentukan bagaimana hubungan antar neuron terbentuk.

Sistem safar janin dan bayi berbeda denhgan orang dewasa, baik struktur
maupun fungsinya. Perkembangan otak janin pada beberapa minggu sampai 6 bulan
pertama kehamilan sangat pesat karena peningkatan jumlah sel otak yang
menyebabkan berat pada otak. Pada manusia bagian terbesar dari periode
perkembangan pesat terjadinya pada masa post natal atau setelah lahir yag berlanjut
sampai anak berusia 3 tahun.

Menurut hurlock pertumbuhan tidak hanya menjadikan tubuh anak lebih besar
secara fisik, tetapi struktur dalam dan otakpun turut meningkat. Pertumbuhan otak
tersebut meyebabkan anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar,
mengingat, dan berfikir.
Secara samar terlihat bahwa sesungguhnya otak mempunyai peran penting
dalam perkembangan anak. Dengan berkembangnya otak anak tentu akan
memungkinkannya memili berbagai kecakapan hidup yang akan berguna dikemudian
hari.

Otak juga memiliki kemampuan yang menakjubkan untuk mengatur dirinya


kembali dengan membentuk konrksi_koneksi baru antara sel-sel otak.

Neuroplastisitas otak terjadi:

a. pada awal kehidupan: ketika otak yang immanatur menata dirinya sendiri

b. pada kasus cidera otak: mengganti fungsi yang hilang atau memaksimalkan
fungsi yang masih ada

c. pada usia dewasa: kapanpun seseorang mempelajari atau mengingat sesuatu


yang baru

Plastisitas dan lingkungan:

Otak tidak hanya tumnuh dan berubahan sebagai fungsi perkembangan saja,
tetapi juga mempertahankan plastisitas yang cukup baik dengan kehidupan, sekali blok
bangunan otak berada ditempatnya dan koneksinya yang nyaman, otak akan
melanjutkan interaksi dengan dirinya sendiri dan lingkungannya

Beberapa asumsi dasar tentang struktur dan fungsi pada otak tekait dengan
plastisitas, diantaranya;

a. otak memiliki struktur dan fungsi tertentu sesuai dengan penataanya

otak ysng normal akan berkembang sesuai dengan kebutuhan apabila dibutuhkan atau
digunakan maka otak berkembang dan sebaliknya
b. pengaturan fungsi tertentu pada otak terdapat beberapa tingkat atau area,
sehingga apabila ada salah satu ysng rusak, masih ada yang mengatur fungsi yang
rusak

c. daerah yang tidak memiliki fungsi khusus pada otak dapat belajar atau
mengambil alih fungsi dari daerah yang mengalami kerusakan

Komponen otak:

Komponen berbahasa adalah bagian-bagian yang berperan dalam mendukung


aktivitas berbahasa pada manusia. Komponen yang dimaksud tidak lain adalah otak.
Chaer (2003) menjelaskan bahwa yang termasukkedalam komponen berbahasa adalah
sebagai berikut:

1. otak, yaitu otak besar (serebrum), otak kecil (serebellum) dan batang otak

2. sum-sum tulang belakang

3. saraf tepi dan ruang tulang belakang

Proses bahasa pada otak

Proses berbahasa adalah proses yang ditampilkan manusia dalam kemampuan dan
perilakunya berpikir, bercakap-cakap, bersuara dan mengungkapkan segala sesuatunya
dengan bersuara. Apabila proses ini berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan,
maka seorang dapat memahami dan menggunakan isyarat komunikasi yang disebut
dengan bahasa.

Pandangan behoviorisme menyatakan bahwa psoses pemerolehan bahasa


pertama dikendalikan dari luar si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui
lingkungan.

Tahapan perkembangan anak yang haruss dicapai saat usia 2-4 tahun:

1. anak sudah mampu jalan naik tangga sendiri


2. anak dapat bermain dan menendang bola-bola kecil
3. mencoret-coret pensil pada kertas
4. bicara dengan baik, menggunakan dua kata
5. dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
6. melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
7. membantu memungut mainannya sendiri atau membantu menggangkat piring
jika diminta
8. makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
9. melepas pakaian sendiri
10. mendengarkan cerita
11. mengenakan sepatu sendiri
12. mengenal dua sampai empat warna

Tahapan perkembangan yang harus dicapai saat anak usia 4-5 tahun:

1. berdiri satu kaki selama enak detik


2. melompat-lompat menggunkan satu kaki
3. menari
4. menggambar tanda silanng, lingkaran, orang dengan tiga bagian tubuh
5. mengancing baju atau pakaian boneka
6. mnyebut nama lengkap tanpa dibantu
7. senang menyebut kata-kata baru
8. senang bertanya tentang sesutau
9. menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
10. bicaranya mudah dimengerti
11. menyebut angka, menghitung jari
12. berpakaian sendiri tanpa dibantu
13. menggosong gigi tanpa dibantu
14. bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

Beberapa gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan pada anak usia
dini:

1. gangguan bicara dan bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan indikator dari seluruh perkembangan anak.


Karena kemampuan berbhasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada
sisitem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan
gangguan lingkungan sekitarnya

2. celebral palsy

Merupakan suatu kelainan gerakan postur tubuh yang tidak progresif, yang
disebabkan karena suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan
saraf pusat yang sedang tumnuh atau belum selesai pertumbuhannya
3. gangguan autisme

Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul


sebelum anak berumur 3 tahun pervasif meliputi seluruh aspek perkembangan
sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara
mendalam.

4. gangguan pemusatan perhatian dan hiferaktif

Merupakan gangguab anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian


yang sering kali disertai dengan hiperaktivitas.

Penangan masalah diatas bisa dilakukan dengan cara:

1. . gangguan bicara dan bahasa

a. guru

seorang guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepay untuk anak dan
hal inidisesuaikan dengan situasi dan kondisi anak

b. orang tua

para orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk membimbung anak dan harus bisa
kerjasama dengan pihak sekolah dalam hal pembelajaran dan pendidikan

2. celebral palsy

a. dengan obat

b. terapi

c. tidakan bedah

3. gangguan autisme

a. memberikan terapi intervensi keluarga


b. mengkonsumsi makanan yang dapat membantu tumbuh kembang anak secara
baik

.4. gangguan pemusatan perhatian dan hiferaktif

a. hubungan yang baik antara orangtua dan anak

KESIMPULAN

Plastisitas otak adalah kemampuan otak melakukan reoraanisasi dalam bentuk


adanya interkoneksi baru pada saraf. Plastisitas merupakan sifat yang menunjukkan
kavasitas otak untuk berubah dan beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional.

Otak mengandung bermilyar-milyar sel otak yang terus tumbuh sampai usia 2
tahun dan menetap sesudahnya. Selanjutnya perkembangan tersebut dilanjutkan oleh
nerve cell cell connection. Neuron yang terdiri dan badan sel dan cabang_cabangnya
(dendrit sebagai penerima impuls dan neurit penyalur impuls dari badan sel),
hunungan antar dendrite disebut sinaps akan menimbulkan terjadinya komunkasi
antar sel neuron. Komunikasi sinaps akan terus mengalami perubahan dan modifikasi.
Pertumbuhan dendrite dan sinaps ini akan terus menimbulkan kapasitas yang lain
yakni plasitisitas otak.

Perkembangan otak dipengaruhi faktor genetik dan stumulasi lingkungan baik


kualitas maupun kuantitas, yang hal ini menyebabkan keaneka ragaman individual
yang tidak identik. Periode perkembangan cepat ari otak ini merupakan peluang emas
yang tidak boleh dilewatkan. Yang harus ditekankan adalah otak bayi menunggu
pengalaman seperti rangkaian penglihatan, bau, suara, sentuhn, bahasa dan kontak
mata untyuk menentukan bagaimana hubungan antar neuron terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai