Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN LUKA BAKAR

DI KAMAR A4 LUKA BAKAR RUANG IRINA A ATAS

RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Keperawatan Medikal Bedah I

OLEH :

KELOMPOK I

Claudia Armanda Musung, S.Kep


Sri Hartati Hartono, S.Kep
Eva Riska Ningsi, S.Kep
Junaidi Katibiman, S.Kep
Sri Ayu Mokodongan, S.Kep
Nola Patonaung, S.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan dengan judul Luka Bakar telah dilaksanakan pada tanggal 17 Februari

2017 di Kamar A4 Luka Bakar Ruang IRINA A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado.

MENGETAHUI

CI LAHAN CI RUANGAN

Esther Hutagaol, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat Rima Moreen Timbuleng, S.Kep, Ns
NIP. 197004262005012001 NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

LUKA BAKAR

Topik Penyuluhan : Gangguan Sistem Integumen

Pokok Bahasan : Luka Bakar

Sub Pokok Bahasan : Penyembuhan Luka Bakar

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Luka Bakar di Kamar A4

Luka Bakar

Hari / tanggal : Jumat / 17 Februari 2017

Waktu : 09.00 WITA s/d selesai

Tempat : Kamar A4 Luka Bakar Ruang IRINA A Atas RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

A. Latar Belakang

Luka bakar merupakan salah satu jenis luka yang paling sering dialami

oleh tiap orang, terutama anak-anak. Menjadi penyebab kematian kedua terbesar

pada anak-anak, setelah kecelakan. Derajatnya berbeda-beda, dari luka bakar

yang paling ringan yaitu akibat sengatan matahari, hingga yang terberat,

menyebabkan kematian.Luka bakar yaitu luka yang disebabkan oleh suhu tinggi,

dapat disebabkan banyak faktor, yaitu fisik seperti api, air panas, listrik seperti

kabel listrik yang terbuka, petir atau bahan kimiawi seperti asam atau basa kuat.

B. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan keluarga dan klien

diharapkan mengerti dan memahami faktor faktor yang

mempengaruhi penyembuhan luka bakar.

C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga dan pasien luka bakar

akan dapat :
1. Mengetahui tentang luka bakar
2. Mengetahui penyebab luka bakar
3. Mengetahui pencegahan infeksi pada luka bakar.
4. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi

penyembuhan luka bakar.


5. Melaksanakan dengan tepat dan benar

D. Materi
1. Pengertian luka bakar
2. Penyebab luka bakar
3. Pencegahan infeksi pada luka bakar
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka bakar
5. Perawatan luka di rumah
6. Kerugian tidak melakukan perawatan luka

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

F. Sasaran dan Target


Ditujukan pada keluarga dan pasien luka bakar.

G. Waktu dan Tempat


Hari : Jumat
Tanggal : 17 Februari 2017
Pukul : 09.00 WITA
Tempat : Kamar A4 Luka Bakar Ruang IRINA A Atas RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado
H. Media
1. Flip Chart
2. Leaflet

I. Setting Tempat

Keterangan :
: Pembicara
: Notulen
: Moderator
: Observer
: Fasilitator
: Audience (Keluarga dan Pasien)

J. Pengorganisasian
1. Moderator
Nola Patanaung, S.Kep
2. Pembicara
Claudia A. Musung, S.Kep
Sri Ayu Mokodongan, S.Kep
3. Notulen
Eva Riska Ningsi, S.Kep
4. Fasilitator
Sri Hartati Hartono, S.Kep
5. Observer
Junaidi Katibiman, S.Kep

K. Uraian Tugas
1. Moderator :
a. Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan.
b. Menjelaskan tujuan pertemuan.
c. Mengarahkan jalannya kegiatan.
2. Pembicara
a. Menyajikan materi
b. Memimpin jalannya diskusi
3. Notulen
Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil kegiatan penyuluhan.
4. Observer
a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan.
5. Fasilitator
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya penyuluhan.
b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama penyuluhan.

L. Proses Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Tahap Waktu Media
Penyuluh Sasaran

1 Pembukaan 5 menit 1. Memberi 1. Menjawab


salam salam.
2. Memperken 2. Menyimak.
alkan diri
3. Menyimak.
3. Menjelaskan
tujuan
2 Inti 20 jam Menjelaskan Flip Chart
tentang : Leaflet
1. Pengertian 1. Menyimak
2. Mendengar
Luka Bakar
2. Penyebab kan.
3. Mencatat
luka bakar
3. Faktor- bila perlu.
4. Bertanya
faktor yang
tentang hal
mempengaru
hal yang
hi
belum
penyembuha
jelas.
n luka bakar
4. Perawatan
luka di
rumah
5. Kerugian
tidak
melakukan
perawatan
luka
3. Penutup 10 1. Tanya 1. Bertanya.
menit jawab.
2. Menyimak.
2. Menyim
pulkan. 3. Menjawab
3. Evaluasi.
pertanyaan.
4. Menjawab
4. Memberi
salam.
salam.

M. Sumber Bacaan
David, S. 2008. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Dalam :

Surabaya Plastic Surgery. http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com .

Diakses pada 15 Februari 2017, 19.53 WITA.


Huda & Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan

Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Yogyakarta : Media Action


Effendi, Christantie. 1999. Perawatan Pasien Luka Bakar. Jakarta : EGC
Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Volume 3. Jakrta :

EGC
Price, Sylvia. Monica. 1999. Patofisiologi Konsep Klinis penyakit. Jakarta :

EGC

N. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 100% peserta hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji 100%.
c. Kesiapan Satuan Acara Penyuluhan 100%.
d. Kesiapan leaflet 100%.
e. Keluarga dan pasien siap di tempat penyuluhan.
f. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dan pasien bersedia hadir sesuai dengan kontrak waktu yang

ditentukan.
b. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada pukul 11.00 WITA.
c. 100% peserta yang hadir mengikuti proses kegiatan.
d. 20% peserta yang hadir memberi respon dan antusias menanyakan hal

hal yang tidak diketahuinya.


3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Kegiatan penyuluhan selesai pada pukul 11.35 WITA.

O. Daftar Pertanyaan

1. Jelaskan kembali pengertian luka bakar !

2. Sebutkan 3 dari 6 penyebab luka bakar !

3. Sebutkan 2 dari 5 penanganan luka bakar ringan !

4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka bakar !

5. Sebutkan kerugian tidak melakukan perawatan luka bakar !

P. Standar Jawaban

1. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan

radiasi (Smeltzer, suzanna, 2002 dalam Asuhan Keperawatan Praktis Nanda

NIC NOC, 2016).

2. Pada luka bakar yang paling sering panyebab yang utama antara lain :
a. Air panas
b. Arus listrik
c. Bahan kimia
d. Radiasi
e. Suhu rendah ( Frost Bite )
f. Tersambar petir dan Ledakan.
3. Penanganan luka bakar ringan adalah :
a. Guyur luka bakar tersebut dengan air mengalir yang bersih atau rendam

dalam air bersih atau kompres dingin (jangan gunakan air es atau es batu)

sekitar 10-20 menit untuk mengurangi panas atau suhu pada luka dan

membantu mengurangi nyeri.


b. Jika terdapat lepuhan, jangan dipecah. Jika lepuhan besar dan

mengganggu, maka segera ke dokter.


c. Oleskan obat luka bakar pada luka, dan tutup dengan kasa steril.
d. Jika perlu, minum obat penghilang rasa nyeri atau periksa ke dokter.
e. Cegah jangan sampai terjadi infeksi pada luka, jika terjadi infeksi yang

ditandai dengan adanya nanah pada luka atau terjadi demam, segera ke

dokter.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka bakar adalah :
a. Mobilisasi
b. Makanan
c. Kebersihan luka
d. Kebersihan diri
e. Isitirahat
5. Kerugian tidak melakukan perawatan luka bakar :
a. Infeksi berat
b. Kecacatan
c. Gangguan terhadap sistem tubuh yang lain
d. Kematian

MATERI

LUKA BAKAR

A. Pengertian
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan

radiasi (Smeltzer, suzanna, 2002 dalam Asuhan Keperawatan Praktis Nanda NIC

NOC, 2016).

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung dengan

suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab

kontak dengan suhu rendah ( Frost Bite ).

B. Penyebab
Pada luka bakar yang paling sering panyebab yang utama antara lain :
1. Air panas
2. Arus listrik
3. Bahan kimia
4. Radiasi
5. Suhu rendah ( Frost Bite )
6. Tersambar petir dan Ledakan.

Penyulit yang timbul pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut, odema paru,

SIRS (Systemic Inflamatory Response Sindrom), infeksi, dan sepsis serta parut

hipertropik dan kontraktur.

C. Pencegahan infeksi pada luka bakar


1. Hentikan kontak dengan sumber panas untuk mencegah terjadinya kerusakan

jaringan yang lebih parah.


2. Andaikan terjilat api, jangan berlari karena tindakan ini justru akan

memperbesar nyala apinya, lebih baik berguling-guling. Siram dengan air

atau selimuti dengan selimut basah.


3. Bila terkena zat kimia, harus segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya.

Lebih baik lagi mencucinya di bawah kran air.


4. Bila terkena aliran listrik, putuskan aliran listrik tersebut selekas mungkin

dengan menarik steker dari kontaknya atau melepaskan sekering. Lalu

lepaskan penderita dari barang yang mengandung aliran listrik dengan

menggunakan banda yang tidak menghantarkan aliran listrik, misalnya

sepotong dahan kering atau papan. Penolong pun harus terisolasi, misalnya

dengan berdiri di atas papan kering, tumpukan koran atau pakaian kering.
5. Apapun penyebab luka bakar, turunkan suhu luka bakar dengan air mengalir

atau kompres air dingin (bukan dengan air es atau es batu) selama 10-20

menit.
6. Bila korban berada di dalam ruang tertutup, segera dibawa ke ruang terbuka

atau yang memiliki ventilasi yang baik.

Penanganan luka bakar ringan adalah:

1. Guyur luka bakar tersebut dengan air mengalir yang bersih atau rendam

dalam air bersih atau kompres dingin (jangan gunakan air es atau es batu)

sekitar 10-20 menit untuk mengurangi panas atau suhu pada luka dan

membantu mengurangi nyeri.


2. Jika terdapat lepuhan, jangan dipecah. Jika lepuhan besar dan mengganggu,

maka segera ke dokter.


3. Oleskan obat luka bakar pada luka, dan tutup dengan kasa steril.
4. Jika perlu, minum obat penghilang rasa nyeri atau periksa ke dokter.
5. Cegah jangan sampai terjadi infeksi pada luka, jika terjadi infeksi yang

ditandai dengan adanya nanah pada luka atau terjadi demam, segera ke

dokter.

Jika luka bakarnya luas segera lepaskan baju dan asesoris yang melekat pada

badan tetapi jangan melepas/menarik baju yang melekat pada luka bakar karena
dapat memperparah kerusakan jaringan, selimuti dengan selimut bersih dan

segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Untuk luka bakar akibat cairan kimia atau tersengat aliran listrik, luka bakar yang

mencederai saluran napas, luka bakar pada bayi, pada wajah, mata, genitalia, atau

daerah persendian, segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Catatan:

Jangan mengoleskan odol, mentega, kecap, atau minyak tanah pada luka bakar

karena justru dapat menyebabkan infeksi, membuat luka bisa semakin parah,

menghambat penyembuhan luka atau menimbulkan bekas luka.

D. Faktor- faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka bakar


1. Mobilisasi
Mobilisasi adalah pergerakan tubuh yang dilakukan saat ada luka bakar
a. Manfaatnya :
1) Mencegah komplikasi seperti kekakuan pada daerah sendi
2) Peredaran darah menjadi lancar
3) Meningkatkan kekuatan otot dan jaringan lainnya
4) Luka cepat sembuh
b. Pelaksanaan
Dilakukan sesering mungkin tiap hari
c. Caranya
1) Dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan
2) Latihan menggerakkan kaki, tangan dan tungkai serta daerah

persendian sesuai kemampuan


2. Makanan
Makanan untuk mempercepat penyembuhan luka terdiri dari makanan 4 sehat

5 sempurna, yaitu :
a. Nasi sebagai sumber tenaga / kalori
b. Lauk pauk sebagai sumber pembangun terdiri dari 2 macam, yaitu :
1) Hewani : Telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain.
2) Tumbuhan : Tahu, tempe dan lain-lain.
3) Sayur Mayur merupakan sumber vitamin yang baik yang berwarna

kuning atau hijau


c. Buah buahan sebagai sumber vitamin
d. Susu : Sehari 2 x 1 gelas

Diet TKTP artinya Tinggi Kalori Tinggi Protein

Pasien tidak boleh Tarak kecuali pada pasien dengan penyakit tekanan

darah tinggi, kencing manis, sakit ginjal, dan lain-lain

3. Kebersihan Luka
a. Selama luka masih ditutup oleh kassa, tangan pasien tidak boleh

menyentuh luka bakar


b. Jika tampak darah merembes, segera lapor petugas kesehatan
c. Perawatan luka bakar dilakukan oleh petugas rumah sakit
4. Kebersihan diri
a. Selama luka masih ditutup oleh kassa, tangan pasien tidak boleh

menyentuh luka bakar


b. Jika tampak luka berwarna merah, bengkak, panas, dan nyeri segera lapor

petugas kesehatan
c. Di rumah sakit luka bakar dirawat setiap hari oleh petugas rumah

sakit dan bila sudah pulang harus control ke poli atau petugas kesehatan

karena luka harus dalam keadaan steril.


5. Istirahat
Istirahat yang cukup sehari sekitar 8 jam
Hal hal yang perlu diperhatikan :
Jika sudah diperbolehkan pulang, harus rajin kontrol kesehatannya dirumah sakit

dan minum obat sesuai anjuran.

E. Perawatan Luka di rumah


1. Alat-alat yang digunakan
a. Kasa atau kain bersih
b. Betadine
c. Plester
d. Air hangat
2. Langkah-langkah
a. Mencuci tangan
b. Membersihkan luka dengan air hangat
c. Menutup luka dengan kasa atau kain bersih yang sudah diberikan betadine
d. Kemudian ditutup dengan kain bersih
e. Plester dengan rapi
f. Bereskan alat
g. Mencuci tangan

F. Kerugian tidak melakukan perawatan luka


1. Infeksi berat
2. Kecacatan
3. Gangguan terhadap sistem tubuh yang lain
4. Kematian

DAFTAR HADIR

PESERTA PENYULUHAN

No Nama Alamat Tanda Tangan


HASIL DISKUSI

PERTANYAAN

1. Tn. A.B. Tombokau


Apakah luka bakar yang telah kering bisa dikupas ?
2. Tn. A. B Tombokau
Apakah makanan seperti kaki sapi bisa dikonsumsi supaya luka cepat sembuh ?

Apakah dikonsumsi sering atau kadang kadang ?

JAWABAN

1. Tidak bisa. Karena kita tidak bisa menjamin tangan kita apakah bersih atau kotor,

yang nantinya apabila kotor bisa mengakibatkan luka bakar jadi infeksi yaitu

pertumbuhan kuman yang akhirnya memperlambat proses penyembuhannya. Jadi

biarkan saja lukanya mengelupas dengan sendirinya yaa bapak.


2. Bisa, karena mengkonsumsi daging seperti daging sapi adalah sumber protein,

yang dapat membantu penyembuhan luka dengan cara meregenerasi sel-sel.

Namun, alangka baiknya konsumsilah jenis protein lainnya misalnya ikan, telur,

tahu, tempe dan susu karena jika mengkonsumsi daging terlalu sering atau dalam

jumlah yang banyak yang meskipun sumber proteinnya tinggi tetapi efek

sampingnya dapat memicu peningkatan kadar lemak dalam darah seperti kadar

kolesterol jahat (LDL). Saya tidak melarang, tapi hanya perlu dibatasi saja, dan

selagi kita masih bisa memperoleh sumber protein lain, apa salahnya konsumsi

saja.

DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN HAND HYGIENE

DI RUANGAN INSTALASI RAWAT INAP C-IMC

RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Keperawatan Medikal Bedah I

OLEH :

KELOMPOK I
Claudia Armanda Musung, S.Kep
Sri Hartati Hartono, S.Kep
Eva Riska Ningsi, S.Kep
Junaidi Katibiman, S.Kep
Sri Ayu Mokodongan, S.Kep
Nola Patonaung, S.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

2017

LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan dengan judul Hand Hygiene telah dilaksanakan pada tanggal 23

Februari 2017 di Ruangan IRINA C-IMC RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
MENGETAHUI

CI LAHAN CI RUANGAN

Esther Hutagaol, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat Greiska Rotti, S.Kep, Ns, M.Kep
NIP. 197004262005012001 NIP. 197407201998032002

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HAND HYGIENE

Topik Penyuluhan : Kebersihan Diri

Pokok Bahasan : Hand Hygiene

Sasaran : Keluarga Pasien di ruangan IMC C

Hari / tanggal : Kamis / 23 Februari 2017

Waktu : 13.00 WITA s/d selesai

Tempat : Ruangan IMC C RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

A. Latar Belakang
Pada umumnya orang sudah melakukan cuci tangan setiap hari, akan tetapi

belum melakukan cuci tangan yang benar, dalam artian cara melakukan cuci

tangan maupun kapan harus cuci tangan, padahal perilaku cuci tangan yang benar
dan dilakukan sehari-hari mempunyai dampak positif yang besar terutama dalam

pencegahan penyakit.
Kebiasaan tidak cuci (sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah

buang air besar, sebelum dan sesudah kontak dengan pasien serta lingkungannya,

dan lain-lain) dan atau cuci tangan yang tidak benar (cuci tangan dengan air

dalam kobokan yang biasanya dipakai beramai ramai, cuci tangan saja tanpa

memakai sabun), ternyata dapat menyebabkan penularan penyakit, terutama

penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Tangan yang kelihatannya

bersih, apabila tidak cuci tangan dengan benar, masih memungkinkan kuman dan

telur cacing melekat di tangan, karena tangan tanpa sengaja setiap hari mudah

terkontaminasi oleh kotoran yang mengandung kuman penyebab penyakit.


Menurut penelitian, kebiasaan cuci tangan yang benar bagi masyarakat

Indonesia hanya mencapai 7%, sebenarnya kebiasaan cuci tangan yang benar

mudah dilaksanakan, dapat dilakukan oleh siapa saja dan murah biayanya tanpa

banyak pengeluaran biaya,perlu dibiasakan setiap hari oleh semua golongan umur

mulai sejak umur dini agar lebih membudaya.

B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang cuci tangan,

diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya cuci tangan

sehingga angka kejadian penyakit akibat penularan melalui tangan yang

terkontaminasi kuman dapat dicegah dengan rajin mencuci tangan.

C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian dan tujuan cuci tangan
2. Mengetahui tujuan Mencuci Tangan
3. Mengetahui Jenis-jenis Mencuci Tangan
4. Mengetahui Langkah-langkah Mencuci Tangan
5. Mengetahui Manfaat Mencuci Tangan
D. Materi
1. Pengertian Cuci Tangan
2. Tujuan Mencuci Tangan
3. Jenis-jenis Mencuci Tangan
4. Langkah-langkah Mencuci Tangan
5. Manfaat Mencuci Tangan

E. Metode
4. Ceramah
5. Diskusi
6. Tanya Jawab

F. Sasaran dan Target


Ditujukan pada keluarga di ruangan Instalasi Rawat Inap C-IMC.

G. Waktu dan Tempat


Hari : Kamis
Tanggal : 23 Februari 2017
Pukul : 13.00 WITA
Tempat : Ruangan IRINA C-IMC RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado

H. Media
Leaflet

I. Setting Tempat

Keterangan :
: Pembicara
: Notulen
: Moderator
: Observer
: Fasilitator
: Audience (Keluarga Pasien)

J. Pengorganisasian
1. Moderator
Nola Patanaung, S.Kep
2. Pembicara
Claudia A. Musung, S.Kep
Sri Ayu Mokodongan, S.Kep
3. Notulen
Eva Riska Ningsi, S.Kep
4. Fasilitator
Sri Hartati Hartono, S.Kep
5. Observer
Junaidi Katibiman, S.Kep

K. Uraian Tugas
1. Moderator :
a. Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan.
b. Menjelaskan tujuan pertemuan.
c. Mengarahkan jalannya kegiatan.
2. Pembicara
a. Menyajikan materi
b. Memimpin jalannya diskusi
3. Notulen
Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil kegiatan penyuluhan.
4. Observer
a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan.
5. Fasilitator
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya penyuluhan.
b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama penyuluhan.

L. Proses Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Tahap Waktu Media
Penyuluh Sasaran

1 Pembukaan 5 1. Memberi 1. Menjawab


salam salam.
2. Memperken 2. Menyimak
alkan diri
3. Menyimak.
3. Menjelaskan
tujuan
2 Inti 20 mnt Menjelaskan Leaflet
tentang :
1. Pengertian 1. Menyimak
2. Mendengar
Mencuci
Tangan kan.
2. Tujuan 3. Mencatat
Mencuci bila perlu.
4. Bertanya
Tangan
3. Jenis-jenis tentang hal
Mencuci hal yang
Tangan belum
4. Langkah-
jelas.
langkah
Mencuci
Tangan
5. Manfaat
Mencuci
Tangan
3. Penutup 10 1. Tanya 1. Bertanya.
menit jawab.
2. Menyimak
2. Menyimpulk
an. 3. Menjawab
3. Evaluasi.
pertanyaan.
4. Menjawab
4. Memberi
salam.
salam.

M. Evaluasi
1 Evaluasi Struktur
a. .% peserta hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji 100%.
c. Kesiapan Satuan Acara Penyuluhan 100%.
d. Kesiapan leaflet 100%.
e. Keluarga dan pasien siap / tidak siap di tempat penyuluhan.
f. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung / tidak nyaman dan

mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga dan pasien bersedia / tidak bersedia hadir tidak sesuai dengan

kontrak waktu yang ditentukan.


b. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada pukul .. WITA.
c. % peserta yang hadir mengikuti proses kegiatan.
d. % peserta yang hadir memberi respon dan antusias menanyakan hal

hal yang tidak diketahuinya.


3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan tidak berjalan / berjalan sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan.
b. Kegiatan penyuluhan selesai pada pukul . WITA.

MATERI
HAND HYGIENE

A. Pengertian

Pengertian mencuci tangan adalah suatu prosedur tindakan membersihkan

tangan dengan menggunakan air mengalir dengan sabun antiseptik jika tangan

terlihat kotor atau handsrub berbasis alkohol dengan klorheksidin jika tangan

tidak terlihat kotor.

B. Tujuan Mencuci Tangan


Menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah

mikroorganisme sementara. Perlu anda ketahui bahwa tangan kita terdiri dari 2

kuman yaitu:
1. Residen flora yang merupakan flora normal, 10 20% berada disela kulit

dan sulit dihilangkan. Hidupnya terbesar di kuku dan garis tangan, bisa

menyebabkan infeksi bila masuk kedalam tubuh melalui tindakan invasif.


2. Transien kuman merupakan kuman yang berasal dari lingkungan dan tahan

hidup selama 24 jam, hidup disekitar kuku, dan merupakan penyebab

terjadinya HAIs. Akan tetapi kuman ini bisa dihilangkan dengan melakukan

cuci tangan secara benar.

C. Jenis-jenis Mencuci Tangan


1. Hand Washing
Adalah cuci tangan yang menggunakan sabun antiseptic dengan air mengalir.
2. Handrub
Adalah cuci tangan yang menggunakan cairan berbasis alkohol tanpa

menggunakan air. Kapan waktu yang tepat melakukan Cuci Tangan


Dalam hal ini anda harus ingat tentang FIVE MOMENTS 2 sebelum dan 3

sesudah yaitu :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. melakukan tindakan aseptic
c. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
d. Sesudah kontak dengan pasien
e. Sesudah kontak dengan lingkungan pasien

Apabila tangan anda tampak kotor dan terkontaminasi, maka anda

wajib membersihkan tangan menggunakan sabun antiseptik dengan air

mengalir, dan waktu yang diperlukan antara 40 60 detik. Apabila tangan

anda tidak tampak kotor, maka anda bisa melakukan cuci tangan

menggunakan handrub yang berbasis alkohol dengan khlorheksidin 2%,

waktu yang diperlukan adalah 20 30 detik.

a. Siapa yang wajib melakukan cuci tangan? Setiap orang yang kontak

dengan pasien langsung seperti: keluarga pasien, dokter, perawat, ahli

fisioterapi dan petugas kesehatan lainnya.


b. Tidak langsung seperti ahli gizi, farmasi, teknisi dan lainnya. Setiap

personil yang ada berkontribusi dengan prosedur pasien, setiap orang

yang bekerja di rumah sakit

D. Langkah-langkah Mencuci Tangan

Basahi kedua tangan dengan air, teteskan sabun cair secukupnya di atas

telapak tangan atau gosoklah kedua telapak tangan dan kedua punggung tangan

apabila menggunakan sabun padat. 6 langkah selanjutnya yaitu:

1. Telapak dengan telapak


Gosoklah kedua telapak tangan secara bergantian, sehingga kedua

telapak tangan kena sabun


2. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung

tangan kanan.
Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan gosok diantara jari

jemari tangan secara bergantian sehingga kena sabun

3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait


Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara bergantian

sehingga kena sabun

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
Gosok punggung jari yang saling mengunci pada telapak satunya, secara

bergantian.

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya


Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya, secara memutar bergantian di

kedua tangan.
6. Jari kiri menguncup,gosok memutar kekanan & ke kiri pada telapak kanan &

sebaliknya
Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak tangan, sehingga busa sabun

masuk kedalam sela sela kuku,secara bergantian dikedua tangan.

E. Manfaat Mencuci Tangan


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
1. Sederhana dan efektif mencegah infeksi
2. Menciptakan lingkungan yang aman
3. Pelayanan kesehatan menjadi aman
4. Bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
5. Bila tangan tak tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis alcohol

atau hand sanitizer

DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyokusumo, Sudigdo. 2000. Sehat Jiwa dan Lingkungan. Terater : Jakarta

Stam H.N.C. 2002. Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja. PT.Intergrafika :

Bandung

P. Eckholm, Erik. 1999. Masalah Kesehatan Lingkungan sebagai sumber penyakit.

Gramedia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai