Anda di halaman 1dari 4

Pedoman Pengendalian Demam

Chikungunya
Filed under Public Health
0

Epidemiologi, Strategi, Etiologi, Vektor, Habitat,


Penyebaran, Faktor Resiko, dan Mekanisme Penularan
Chikungunya
Terdapat buku Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya (Edisi 2) yang diterbitkan
Kementerian Kesehatan RI tahun 2012. beberapa hal dijelaskan pada buku pedoman ini,
sebagai berikut:

Demam Chikungunya merupakan salah satu penyakit potensial wabah, karena faktor
kecepatan penyebaran sehingga menimbulkan keresahan dan menurunnya produktivitas pada
penderita. Vektor penular penyakit Chikungunya adalah nyamuk Aedes spp. dan Aedes
Albopictus. Sebagaimana kita ketahui, nyamuk ini juga merupakan penular Demam Berdarah
Dengue (DBD).

Strategi utama pengendalian Demam Chikungunya antara lain dapat dilakukan, antara lain:
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
Demam Chikungunya
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas
3. Meningkatkan sistem surveilans epidemiologi Demam Chikungunya
4. Meningkatkan sumber daya dalam upaya pengendalian Demam Chikungunya
Etiologi
Virus Chikungunya adalah Arthopod borne virus yang ditransmisikan oleh beberapa spesies
nyamuk. Hasil uji Hemaglutinasi Inhibisi dan uji Komplemen Fiksasi, virus ini termasuk
genus alphavirus (Group A Arthropod-borne viruses) dan famili Togaviridae. Sedangkan
DBD disebabkan oleh Group B arthrophodborne viruses (flavivirus).

Vektor Penular Chikungunya


Vektor utama penyakit ini sama dengan DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. sebagaimana diketahui Nyamuk jenis ini mengalami metamorfosis sempurna,
yaitu: telur jentik (larva) pupa nyamuk. Stadium telur, jentik dan pupa hidup di dalam
air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik/larva dalam waktu 2 hari setelah telur
terendam air. Stadium jentik/larva biasanya berlangsung 6-8 hari, dan stadium kepompong
(Pupa) berlangsung antara 24 hari. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dewasa selama
9-10 hari. Umur nyamuk betina dapat mencapai 2-3 bulan.

Habitat Perkembangbiakan
Habitat perkembangbiakan vialah vektor ini pada tempat-tempat yang dapat menampung air,
dengan habitat perkembangbiakan dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti: drum, tangki
reservoir, tempayan, bak mandi/wc, dan ember.

2. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti: tempat minum
burung, vas bunga, perangkap semut, bak kontrol pembuangan air, tempat
pembuangan air kulkas/dispenser, barang-barang bekas (contoh : ban, kaleng, botol,
plastik, dll).
3. Tempat penampungan air alamiah seperti: lubang pohon, lubang batu, pelepah daun,
tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu dan tempurung coklat/karet,
dll.

Perilaku Nyamuk Dewasa


Setelah keluar dari pupa, nyamuk istirahat di permukaan air untuk sementara waktu.
Beberapa saat setelah itu, sayap meregang menjadi kaku, sehingga nyamuk mampu terbang
mencari makanan. Nyamuk Aedes sp jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk
keperluan hidupnya sedangkan yang betina mengisap darah. Nyamuk betina ini lebih
menyukai darah manusia daripada hewan (bersifat antropofilik). Darah diperlukan untuk
pematangan sel telur, agar dapat menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
perkembangan telur mulai dari nyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan, waktunya
bervariasi antara 3-4 hari.

Jangka waktu tersebut disebut dengan siklus gonotropik. Aktivitas menggigit nyamuk
biasanya mulai pagi dan petang puncak aktifitas antara pukul 09.00-10.00 pagi dan 16.00-
17.00 sore. Aedes aegypti mempunyai kebiasaan mengisap darah berulang kali dalam satu
siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini
sangat efektif sebagai penular penyakit. Setelah mengisap darah, nyamuk akan peristirahat
pada tempat yang gelap dan lembab di dalam atau di luar rumah, berdekatan dengan habitat
perkembangbiakannya. Pada tempat tersebut nyamu k menu nggu proses pematangan
telurnya.

Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina akan meletakkan
telurnya di atas permukaan air, kemudian telur menepi melekat pada dinding-dinding habitat
perkembangbiakannya. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik/larva dalam waktu
2 hari. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100 butir.
Telur itu di tempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan 6 bulan, jika tempat-tempat
tersebut kemudian tergenang air atau kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih
cepat.

Penyebaran
Kemampuan terbang nyamuk Aedes spp betina rata-rata 40 meter, namun secara pasif
misalnya karena angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Aedes spp tersebar
luas di daerah tropis dan sub-tropis, di Indonesia nyamuk ini tersebar luas baik di rumah
maupun di tempat umum. Nyamuk Aedes spp dapat hidup dan berkembang biak sampai
ketinggian daerah 1.000 m dpl. Pada ketinggian diatas 1.000 m dpl, suhu udara terlalu
rendah, sehingga tidak memungkinkan nyamuk berkembangbiak.

Faktor Resiko
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan dalam penularan penyakit Chikungunya, yaitu:
manusia, virus dan vektor perantara. Beberapa faktor penyebab timbulnya KLB demam
Chikungunya adalah:
1. Perpindahan penduduk dari daerah terinfeksi
2. Sanitasi lingkungan yang buruk.
3. Berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk (sanitasi lingkungan yang buruk)

Mekanisme Penularan
Virus Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes SPP Nyamuk
lain mungkin bisa berperan sebagai vektor namun perlu penelitian lebih lanjut. Nyamuk
Aedes tersebut dapat mengandung virus Chikungunya pada saat menggigit manusia yang
sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul.
Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari
(extrinsic incubation period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat
gigitan berikutnya. Di tubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4-7 hari (intrinsic
incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai