Anda di halaman 1dari 28

Permasalahan dan factor resiko

di pemukiman dan perkotaan II


sesi 6

Dosen : Febriyana
Mustika Dwi S
2

BEBERAPA PEMASALAHAN DAN


FAKTOR RISIKO DI PEMUKIMAN
DAN PERKOTAAN II
3
Penyakit infeksi saluran pernafasan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau sering disebut sebagai ISPA
adalah infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang hidung,
trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru.
ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu.
Jika tidak segera ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh
sistem pernapasan dan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan
cukup oksigen.
Kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan sampai berujung pada
kematian.
ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular.
4
Orang-orang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh dan
orang-orang lanjut usia akan lebih mudah terserang penyakit ini.
Anak-anak juga memiliki risiko yang sama, karena sistem kekebalan
tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya
Penyakit ISPA terjadi karena tidak adanya sinar matahari dan aliran
udara yang cukup masuk ke ruangan dan berhubungan dengan
luasnya ruangan.
Seseorang bisa tertular ISPA ketika dia menghirup udara yang
mengandung virus atau bakteri.
Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran
pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.
Selain itu, cairan yang mengandung virus atau bakteri yang menempel
pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka
5
menyentuhnya.
Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk
menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci
tangan secara teratur, terutama setelah kita melakukan aktivitas di
tempat umum.
Di Indonesia, ISPA menduduki peringkat pertama sebagai penyakit
yang paling banyak diderita masyarakat, khususnya anak-anak.
Tercatat, rata-rata balita di Indonesia mengalami sakit batuk pilek
setidaknya tiga hingga enam kali per tahunnya.
Dari data WHO didapatkan bahwa angka kejadian pneumonia pada
balita di Indonesia cukup tinggi, yakni 10-20% per tahun.
6
Dengan tingginya angka kejadian ISPA di Indonesia,
penting bagi kita untuk mengetahui gejala,
pengobatan, serta langkah pencegahan yang paling
tepat untuk penyakit ini.
ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama
terjadi pada hidung dan paru-paru.
Umunya, gejala ini muncul sebagai respons
terhadap racun yang dikeluarkan oleh virus atau
bakteri yang menempel di saluran pernapasan.
7 Contoh-contoh gejala ISPA antara lain:
a)Sering bersin
b)Hidung tersumbat atau berair.
c)Paru-paru terasa terhambat.
d)Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
e)Kerap merasa kelelahan dan timbul demam.
f) Tubuh terasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti :
a) Pusing
8
b) Kesulitan bernapas.
c) Demam tinggi dan menggigil.
d) Tingkat oksigen dalam darah rendah.
e) Kesadaran menurun dan bahkan pingsan
Gejala ISPA biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu, di mana hampir
sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama.
Untuk kasus sinusitis akut, gejala biasanya akan berlangsung kurang dari satu bulan,
sedangkan untuk infeksi akut di paru-paru seperti bronkitis, gejalanya berlangsung
kurang dari tiga minggu.
ISPA ditularkan oleh virus dan bakteri.
Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab
munculnya ISPA:
9
a) Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan
pneumonia bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis
ini.
b) Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek.
c) Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah,
pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
d) Pneumokokus. Virus jenis ini menyebabkan penyakit meningitis.
e) Bakteri ini juga bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya
pneumonia.
Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan
10 infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia.
Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan
tubuh lemah.
Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua, serta
siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA juga akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit
jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya.
Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan
cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.
Penyakit yang ditularkan melalui serangga dan tikus

11 Penyakit yang ditularkan melalui serangga dan tikus diantaranya :


1) Penyakit perut ditularkan melalui makanan atau minuman yang dibawa oleh
lalat
2) Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk diantaranya Malaria, Filaria, DHF,
Chikungunya dan lain-lain
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui serangga
1) Lalat
Lalat dikenal sebagai penyebar bakteri penyakit perut seperti Shygella disentriae
(disentri), Escheria coli (Muntaber), Vibrio cholera hingga Salmonella thyposa
(tipes)
Peneliti dari Penn State University mengungkap bahwa seekor lalat bisa sangat
penuh oleh bakteri.
Dengan menggunakan teknik pengurutan informasi genetik peneliti melihat tubuh
lalat rumahan (Musca domestica) bisa menyimpan sekitar 351 bakteri sementara
lalat hijau (Chrysomya megacephala) menyimpan sekitar 316 bakteri, dua spesies
lalat dalam studi itu dapat membawa sekitar 600 bakteri.
Sebagian besar bakteri tersebut berkaitan dengan penyakit infeksi saluran cerna,
keracunan, dan pneumonia
Tabel 1. Beberapa agent penyakit yang ditularkan oleh lalat rumah dan lalat hijau

12
Siklus hidup lalat umunya adalah sebagai berikut :

13

. Siklus hidup lalat


Telur
Stadium ini memerlukan waktu 12 – 24 jam.
Bentuk telur lonjong bulat berwarna putih, besarnya telur 1 - 2 mm, dikeluarkan oleh lalat betina
14 sekaligus sebanyak 150 – 200 butir.
Faktor temperatur tempat sarang telur ini (kotoran) sangat berpengaruh, semakin hangat semakin
cepat proses pematangannya

Telur lalat
Stadium Larva
15
1) Larva lalat berbentuk bulat panjang + 8 mm, warna putih
kekuning-kuningan agak keabuan bersegmen 13, di
kalangan masyarakat biasa disebut sebagai belatung.
Larva dewasa selalu bergerak untuk mencari makanan
sekitar sarangnya berupa bahan organik.
Pada tingkat akhir larva mencari tempat kering untuk
kemudian tidak bergerak dan berubah menjadi
kepompong / pupa.
Lamanya stadium ini 2 – 8 hari tergantung dari pengaruh
setempat.
Larva mudah terbunuh pada temperatur 73o C.
16
2) Ada 3 tingkatan stadium larva lalat :
a) Setelah keluar dari telur, belum banyak
gerakan
b) Setelah larva menjadi dewasa, banyak
gerakan
c) Tingkat terakhir tidak banyak gerakan

. Larva lalat
Stadium Pupa
17 Lamanya stadium ini 2 – 8 hari tergantung dari temperatur setempat.
Bentuk bulat lonjong dengan warna coklat hitam panjang 8 – 10 mm.
Pada stadium ini jarang ada pergerakan, mempunyai selaput luar yang
keras disebut chitine, dibagian depan terdapat spiracle (lubang nafas)
disebut posterior spiracle

Pupa lalat
Stadium Dewasa
1) Dari pupa ini akhirnya terwujud lalat dewasa.
Dari stadium telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu selama 7 – 14
18
hari.
2) Sarang lalat umumnya adalah kotoran manusia dan hewan serta dari bahan
organik lainnya yang segar maupun membusuk (daging, ikan, tumbuhan)
3) Masa bertelurnya 4 – 20 hari, sexual maturity 2 – 3 hari.
Perkawinan terjadi pada hari ke 2 sampai ke 12 sesudah keluar dari
kepompong.
Setiap bertelur mencapai 100 – 150 butir, setiap betinanya dapat bertelur
sampai 4 – 5 kali seumur hidupnya.
4) Makanan utamanya adalah benda-benda cair terutama yang mengandung gula
dan yang berbau amis.
Benda yang keras dicairkan menggunakan liurnya.
Setiap makanan seringkali memuntahkan makanannya, oleh sebab itu
kemungkinan terjadinya penularan penyakit dapat melalui aktivitas
memuntahkan makanan ini disamping bulu-bulu kakinya yang sanggup
membawa jutaan kuman berbahaya.
5) Lalat suka hinggap di tempat yang kotor antara lain di lantai dan tanah,
19 atau di tempat yang mengandung makanan yang disukainya, sering
hinggap di tempat yang memanjang vertical misalnya tali yang
menggantung, jarang mau hinggap di dinding.
Sering hinggap di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung.
Di luar rumah sering hinggap di semak-semak, di tempat jemur pakaian,
apabila hujan masuk kedalam rumah.
6) Lalat tidak suka terbang terus-menerus, setiap saat selalu hinggap.
Jarak terbang antara 0,5 – 20 km.
7) Jenis lalat :
a) Musca domestica-domestica
b) Musca domestica vicina
c) Chrysomia megacephala (lalat hijau)
d) Sarcophaga SPP (lalat daging)
20
Beberapa jenis lalat dewasa
1) Nyamuk
Ada 2 kelompok nyamuk yang dikenal di dunia
kesehatan yaitu Tribus culini dan Tribus
21Anophelini.
Tribus anophelini yang terkenal adalah genus
Anopheles, sedangkan Tribus culini adalah
genus Aedes, Culex dan Mansonia
Siklus hidup nyamuk adalah sebagai berikut :

Siklus hidup nyamuk


Telur
22
Nyamuk betina meletakkan telurnya ditempat yang berair.
Anopheles akan meletakkan telurnya diatas permukaan air satu persatu
atau bergerombol namun terpisah satu dengan lainnya mengapung di air
karena mempunyai pelampung.
Culex meletakkan telur secara bergerombol diatas permukaan air
berbentuk rakit sehingga dapat mengapung.
Aedes meletakkan telurnya berbatasan dengan permukaan air melalui
permukaan benda terapung atau melekat pada dinding tempat air.
Mansonia meletakkan telurnya menempel pada tumbuhan air secara
bergerombol berbentuk karangan bunga.
Stadium telur memerlukan waktu 4 hari.sebelum menjadi jentik.
23

Contoh beberapa jenis telur nyamuk


Jentik
Terdapat 4 tingkatan perkembangan jentik (instar), yaitu instar pertama,
24 kedua,ketiga dan keempat sampai bulu-bulunya lengkap baru teridentifikasi
jenisnya.
Pertumbuhan jentik dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain : temperatur,
kecukupan nutrisi, faktor predator dan kedalaman air.
Jentik Anopheles tidak mampu berenang lebih dalam dari 1 meter.

Perbedaan penampilan jentik Anophelinae dengan Culicinae


Pupa / kepompong
Stadium pupa merupakan stadium tidak bergerak
25
(inaktif), tidak memerlukan nutrisi sebagai
makanannya namun masih memerlukan oksigen
untuk kehidupannya yang diambil melalui corong
nafasnya.
Proses stadium pupa memerlukan waktu 1 – 2 hari.
Pada stadium ini terbentuk sayap sampai
mempunyai kemampuan untuk keluar dan terbang.

Kepompong nyamuk
Dewasa
26 Dari kepompong /pupa keluar nyamuk dewasa.
Jenis kelaminnya baik jantan maupun betina dengan jumlah porsi yang sama
banyaknya.
Nyamuk jantan keluar lebih dahulu daripada betinanya kemudian tinggal didekat
sarangnya.
Setelah betinanya keluar dari kepompong akan segera kawin dengan jantannya.
Selesai kawin, sang betina akan beristirahat dulu selama 1 – 2 hari lalu mencari
makan berupa darah hewan maupun manusia.
Nyamuk jantan tidak mengisap darah, tapi mencari makanan disekitar tempat
tinggalnya dari sari tumbuh-tumbuhan.
Setelah mengisap darah, sang betina kembali akan beristirahat untuk pematangan
telur dalam tubuhnya.
Meskipun tanpa perkawinan akan tetap dapat menghasilkan telur namun tidak
dapat menetas (mandul) meskipun dimatangkan oleh darah.
Siklus produksi telur akan tetap berlangsung selama hidup (genotropic cycle).
Pada masa genotropic cycle ini terjadi hal-hal sebagai berikut :
27
a.Darah penuh dalam perut nyamuk berarti telur muda
b.Darah tinggal setengah berarti telur setengah tua (half gravid)
c.Darah kosong berarti telur tua (gravid)

Nyamuk dewasa
28

SEKIAN DULU ....

Anda mungkin juga menyukai